Hendro Subagyo
Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah LIPI
Seminar: Towards knowledge centric services model for Indonesian libraries post Covid-19
Musyawarah Nasional ISIPII 25 April 2021
Kepemimpinan Perpustakaan
Oleh: Neila Ramdhani
Disampaikan pada acara Seminar dan Munas Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi (FPPTI) Indonesia di Yogyakarta, 26 April 2012
Kepemimpinan Perpustakaan
Oleh: Neila Ramdhani
Disampaikan pada acara Seminar dan Munas Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi (FPPTI) Indonesia di Yogyakarta, 26 April 2012
Leadership in Today’s Library
Disampaikan Oleh: Bapak Ida F Priyanto
Pada acara Seminar dan MUNAS Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi (FPPTI) Indonesia
di Yogyakarta, 26 April 2012
Disampaikan dalam pembekalan magang karya di Universitas Muhammadiyah Surabaya 2019
September 6, 2019
https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21/koleksi/kuli-seksi-kumpulan-slide-terseleksi
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 1 - Perpustakaan Nasional sebagai Depositori dan ...IGF Indonesia
Presented by Joko Santoso (Perpustakaan Nasional)
ID IGF 2016
Sesi Sosial Budaya 1 - Pengembangan Repositori dan Depositori Pengetahuan Indonesia Melalui Akses Internet Publik
Jakarta, 15 November 2016
Paper ini merupakan laporan dalam pelaksanaan penerapan aplikasi TIK di perpustakaan sekolah. Dalam penerapan ini saya memilih untuk meerapkan di SMPN 7 Bandung dan mencoba untuk menerapkan aplikasi atau software SLiMS
UAS. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informa...Yasmin Al-Hakim
Bahan penelitian yang digunakan dalam proses penelitian ini antara lain data perpustakaan yang meliputi data keanggotaan, buku, transaksi peminjaman dan pengembalian buku yang dapat mendeteksi terhadap pelaksanaan peraturan perpustakaan seperti penerapan denda yang berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian buku serta pemberian surat bebas perpustakaan.
Untuk menghasilkan sistem informasi perpustakaan ini dilakukan beberapa tahapan pekerjaan yang dimulai dari analisa masalah, analisa kebutuhan dan desain sistem.
1. Manfaat Sistem Informasi Perpustakaan
Manfaat dari perancangan sistem informasi perpustakaan ini antara lain :
a. Untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang terjadi khususnya dalam proses pengelolaan data dan dalam pembuatan laporan dalam operasional kegiatan perpustakaan.
b. Untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para pengguna perpustakaan.
2. Fungsi Penerapan teknologi informasi perpustakaan
a. Sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Biasanya disebut juga dengan Automasi Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang biasanya diintegrasikan antara lain pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan sebagainya.
b. Sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam bentuk Teknologi Informasi. Biasanya dikenal dengan istilah Perpustakaan Digital.
3. Tujuan Sistem Informasi Perpustakaan
Tujuan dari penggunaan sistem informasi pada perpustakaan adalah agar dapat diakses dari mana saja tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu, cepat dan akurat dalam melakukan sistem barcode pada sirkulasi, dibangun menggunakan open source sehingga tanpa perlu menggunakan lisensi dan bersifat gratis, data disimpan secara terpusat pada server sehingga setiap orang dapat menggunakan informasi yang sama, proses update data lebih lebih praktis, dan pembuatan laporan dapat dibuat dengan lebih cepat sehingga mempercepat dalam pengambilan keputusan.
Leadership in Today’s Library
Disampaikan Oleh: Bapak Ida F Priyanto
Pada acara Seminar dan MUNAS Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi (FPPTI) Indonesia
di Yogyakarta, 26 April 2012
Disampaikan dalam pembekalan magang karya di Universitas Muhammadiyah Surabaya 2019
September 6, 2019
https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21/koleksi/kuli-seksi-kumpulan-slide-terseleksi
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 1 - Perpustakaan Nasional sebagai Depositori dan ...IGF Indonesia
Presented by Joko Santoso (Perpustakaan Nasional)
ID IGF 2016
Sesi Sosial Budaya 1 - Pengembangan Repositori dan Depositori Pengetahuan Indonesia Melalui Akses Internet Publik
Jakarta, 15 November 2016
Paper ini merupakan laporan dalam pelaksanaan penerapan aplikasi TIK di perpustakaan sekolah. Dalam penerapan ini saya memilih untuk meerapkan di SMPN 7 Bandung dan mencoba untuk menerapkan aplikasi atau software SLiMS
UAS. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informa...Yasmin Al-Hakim
Bahan penelitian yang digunakan dalam proses penelitian ini antara lain data perpustakaan yang meliputi data keanggotaan, buku, transaksi peminjaman dan pengembalian buku yang dapat mendeteksi terhadap pelaksanaan peraturan perpustakaan seperti penerapan denda yang berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian buku serta pemberian surat bebas perpustakaan.
Untuk menghasilkan sistem informasi perpustakaan ini dilakukan beberapa tahapan pekerjaan yang dimulai dari analisa masalah, analisa kebutuhan dan desain sistem.
1. Manfaat Sistem Informasi Perpustakaan
Manfaat dari perancangan sistem informasi perpustakaan ini antara lain :
a. Untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang terjadi khususnya dalam proses pengelolaan data dan dalam pembuatan laporan dalam operasional kegiatan perpustakaan.
b. Untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para pengguna perpustakaan.
2. Fungsi Penerapan teknologi informasi perpustakaan
a. Sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Biasanya disebut juga dengan Automasi Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang biasanya diintegrasikan antara lain pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan sebagainya.
b. Sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam bentuk Teknologi Informasi. Biasanya dikenal dengan istilah Perpustakaan Digital.
3. Tujuan Sistem Informasi Perpustakaan
Tujuan dari penggunaan sistem informasi pada perpustakaan adalah agar dapat diakses dari mana saja tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu, cepat dan akurat dalam melakukan sistem barcode pada sirkulasi, dibangun menggunakan open source sehingga tanpa perlu menggunakan lisensi dan bersifat gratis, data disimpan secara terpusat pada server sehingga setiap orang dapat menggunakan informasi yang sama, proses update data lebih lebih praktis, dan pembuatan laporan dapat dibuat dengan lebih cepat sehingga mempercepat dalam pengambilan keputusan.
Digital Scholarly Communications and the journey to Open Science in IndonesiaHendro Subagyo
Hendro Subagyo
Center for Scientific Data and Documentation (PDDI LIPI)
DSC Webinar Series 3 rd
Open Access Publication and Dissemination of DSC
19 May 2021
Tahapan Analysis Data Digital: mengenal Data Mining. Paparan pada Webinar Series Digital Method for Social Sciences, Kedeputian IPSK LIPI. 11 Agustus 2020.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Perpustakaan sebagai Enabler Knowledge Management
1. Perpustakaan sebagai Enabler
Knowledge Management
Hendro Subagyo
Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah LIPI
Seminar: Towards knowledge centric services model for Indonesian libraries
post Covid-19
Musyawarah Nasional ISIPII 25 April 2021
2.
3. Mengapa kita membahas ini
▪Disrupsi di segala bidang, khususnya
akibat transformasi digital
▫ Berubahnya cara pemustaka mengakses
informasi
▫ Perubahan tuntutan kepada fungsi perpustakaan
Foto: Antara
4. “ Tidak ada yang permanen,
kecuali perubahan.
Heraclius
5. Transformasi Digital
pasca pandemi Covid-19
Perubahan peran & fungsi perpustakaan
Perpustakaan sebagai enabler KM
Perpustakaan dalam landscape kehidupan digital baru
11. Di zaman kuno, 2000 tahun yang lalu,
pengetahuan tertulis di batu.
Mulai zaman abad pertengahan,
pengetahuan tertulis di kertas.
Kini, pengetahuan tertulis secara
digital di perangkat elektronik.
Literatur lahir digital,
terdiseminasi digital.
Lebih digital
Lebih cepat
Lebih terkoneksi
Lebih kolaboratif
12. “
The librarian, now more than ever before,
confronted by compelling forces, needs to explore
pathways towards rebranding their traditional
library services, particularly due to rapidly
increasing digital information access and the
unprecedented revolutionary increases in
demographic diversity.
Dr Ra Jes Chelliah, Cowan University
13. “
Libraries can and must change. Quiet study areas
are being reduced, replaced not only by computer
rooms but also by social areas that facilitate group
discussions and convivial reading.
Assoc. Prof. Camilla Nelson, Univ. Notre Dame Australia
14. Peran “baru” kepustakaan, tidak hanya preservasi dan diseminasi
Review
literatur
Perencana
an riset
Kegiatan
riset
Publikasi
dan
presentasi
Preservasi
dan
Sharing
Akses
dan
Reuse
manajemen koleksi
literasi informasi
konsultasi riset
manajemen sitasi
literasi data
infrastruktur & ruang
DMP (data management
plan)
koleksi digital dan khusus
layanan data dan GIS
dukungan dana/hibah
publikasi di mana?
produksi media
dukungan HaKI
klasifikasi
layanan data
layanan metadata
akses terbuka
pengkatalogan
metrik sitasi
penelusuran &
pemanfaatan
repositori - depositori
KM
Litbang
15. Transformation of Library & Librarian in Scientific Institution
From literature expert to information expert & data scientist
Old Library New Library
Book, journal, report, document Book, journal, report, document
+ data, specimen, multimedia, streaming data, etc.
Classification, indexing, searching,
ontology building
Classification, indexing, searching,
ontology building
Information summarization, infographics Data management, data analysis, data visualization,
Information summarization, infographics, .. etc
16. Digital Library dan Knowledge Management
Roknuzzaman, , Kanai, H. and Umemoto, K. (2009), "Integration of knowledge management process into digital library system: A theoretical
perspective", Library Review, Vol. 58 No. 5, pp. 372-386. https://doi.org/10.1108/00242530910961792
Digital Library Knowledge Management
Irisan:
Tujuan
Konten
Manusia
Proses
Teknologi
Mengelola tidak hanya obyek
pengetahuan eksplisit, tetapi
juga mengelola pengetahuan
tacit
17. Knowledge Management
▪ Manajemen pengetahuan adalah upaya terstruktur dan sistematis
dalam mengembangkan dan menggunakan pengetahuan yang
dimiliki untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi
peningkatkan kinerja organisasi (MenpanRB 2011)
▪ Manajemen pengetahuan adalah disiplin yang mempromosikan
pendekatan terpadu untuk mengidentifikasi, menangkap,
mengevaluasi, mengambil, dan berbagi-pakai semua aset informasi
organisasi. Aset-aset ini dapat meliputi basis data, dokumen,
kebijakan, prosedur, dan keahlian dan pengalaman yang
sebelumnya tidak ditangkap dalam pekerja individu. (Duhon 1998)
20. Sistem KM
▪ Sistem Manajemen Pengetahuan adalah
sistem (umumnya berbasis TIK) yang
digunakan untuk melakukan pengelolaan
atas pengetahuan pada tiap tahapan, baik
saat perolehan, penyimpanan,
pengambilan kembali, pemanfaatan
maupun penyempurnaannya. (Permenpan
14/2011)
▪ Tahapan Pengembangan Sistem KM
(Koenig 2018, KMWorld)
1. IT
2. SDM dan Budaya Organisasi
3. Taxonomy dan Manajemen
Konten
▪ Modul Sistem KM
▫ Manajemen konten, lokasi expert,
lesson learned, CoP
21.
22. Kebijakan Nasional terkait KM
Berawal Kapan?
▪ BJ Habibie, sejak 1980-an dalam manajemen talenta (pengembangan
SDM) Iptek
▪ Tacit knowledge ada di dalam otak SDM, diperoleh melalui proses SECI
▪ Prinsip: berawal dari akhir, dan berakhir di awal (reverse engineering)
▪ SDM Iptek menjadi hal penting dalam UU Sisnas Iptek
24. Sistem Repositori-Depositori
Sub-sistem KM Konsorsium SKN Pandemi
▪ Medium sharing informasi data ilmiah Covid-19
▪ Mulai dari yang kecil, menuju kelengkapan
▪ Mengikuti standar FAIR
▫ Findable, Accessible, Interoperable, Reuse
▪ Mendorong reuse & reproducible research
▪ Mendorong kolaborasi riset
▫ Mengajak sebanyak mungkin peneliti dari beragam
bidang penelitian (multi-displin) untuk berkolaborasi
rin.lipi.go.id
29. Pembahasan dari Aspek SECI
▪ SECI → konversi knowledge; interaksi
tacit & explicit knowledge (Nonaka &
Takeuchi)
▪ Taksonomi, mendorong klasifikasi artifak
(dokumen, video dll), sesuai pohon
ilmu/knowledge
→ penelusuran lebih cepat dan tepat
30. Pembahasan dari aspek Tahapan Pengembangan
Sistem KM
▪ Website manajemencovid.net telah
menunjukkan knowledge sharing dapat
diperluas lintas Unit/RS, dan website sebagai
HUB kolaborasi knowledge sharing.
▪ Perpustakaan menjadi KM Center
▪ Next: peningkatan dalam hal bagaimana HUB
dalam bentuk alat bantu website ini dapat
dengan secara cepat menjadi
platform/framework, tidak hanya sebagai
platform learning, tetapi juga decision making
▪ Tahapan Pengembangan Sistem KM
(Koenig 2018, KMWorld)
1. IT
2. SDM dan Budaya Organisasi
3. Manajemen Konten dan taksonomi
▸ Manajemen konten, lokasi expert, lesson
learned, CoP
31. Takeaways
▪ Perpustakaan harus berubah, menuju peran dan fungsi pengelolaan
pengetahuan di dalam ekosistem digital baru.
▪ Infrastruktur TIK (jejaring dan obyek digital) menjadi standar minimal
dalam layanan perpustakaan, tetapi pengembangan tidak dapat
berhenti dengan TIK.
▪ Perlunya layanan-layanan baru, selain peminjaman dan penelusuran
buku dan dokumen: co-working space, konsultasi online, preservasi
dan layanan obyek digital/data, systematic literature review, analisis
data dan informasi, visualisasi informasi
▪ Perpustakaan perlu mengakomodasi siklus SECI sebagai bentuk
layanan pengelolaan pengetahuan bagi pengguna
32. Takeaways: dampak bagi perpustakaan
Perpustakaan harus mengimplementasikan KM, menjadi KM Center:
▫ Memiliki dan menyediakan KM Tools: intranet/extranet, document
management, data analysis, data warehousing, mapping tools,
machine learning, workflow management system, information
retrieval tools, web archiving dll.
▫ Mengupdate kompetensi pustakawan: kompetensi penggunaan tools
tsb, skill budaya, komunikasi, literasi, leadership, strategic thinking,
analytical dan lateral thingking dll.
▫ Terlibat dalam KM: sharing, capture dan networking knowledge
33. Takeaways: dampak bagi profesi pustakawan
▪ Perlu mengembangkan kompetensi, bukan terbatas pada manajemen
koleksi, tetapi juga akuisisi dan manajemen knowledge
▪ Pustakawan bukan sekedar custodian of information, tetapi
knowledge manager, bersama pengguna mengumpulkan dan
menganalisis kecerdasan, berperan sebagai pelatih, konsultan dan
mentor dalam proses transfer knowledge di dalam organisasi
▪ Pustakawan menjadi knowledge management developers, knowledge
management integrators, knowledge management educators,
knowledge management researchers, and research assistants.
▪ Pustakawan juga harus dapat bekerja di luar batas tembok
perpustakaan
Agarwal, P. (2017). Knowledge management in academic libraries: Librarians in the 21st century. International E-journal of Library Science, 5(1)
34. erima kasih
Hendro Subagyo
Plt. Kepala Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Email: hendro.subagyo@lipi.go.id
Twitter: @hendrosubagyo
T