SlideShare a Scribd company logo
Ma. 21. C. 15
Perpajakan
UTS
Dina Cameliya
112111278
Pengertian Pajak
Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH.
“Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (konta prestasi)
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
Ciri-Ciri Pajak :
1. Pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah berdasarkan atas undang-undang serta aturan
pelaksanaanya.
2. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber daya) dari
sektor swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor negara (pemungut
pajak/administrator pajak).
3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan umum pemerintah
dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun
pembangunan.
4. Tidak dapat ditunjukan adanya imbalan (kontraprestasi) individual oleh
pemerintah terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh para wajib
pajak.
5. Pajak berfungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas
Negara/Anggaran Negara di perlukan untuk menutup pembiayaan
penyelenggaran pemerintahan, namun berfungsi sebagai alat
pengatur/melaksanakan kebjiakan negara.
Fungsi Pajak
Fungsi Penerima, Pajak berfungsi menghimpun dana dari masyarakat ke Kas
Negara, untuk pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
Contoh : Belanja pegawai, insfastruktur , dll
Fungsi Penerima, Pajak berfungsi menghimpun dana dari masyarakat ke Kas
Negara, untuk pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
Contoh : Belanja pegawai, insfastruktur , dll
Fungsi Penerima, Pajak berfungsi menghimpun dana dari masyarakat ke Kas
Negara, untuk pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
Contoh : Belanja pegawai, insfastruktur , dll
FungsiMengatur, Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur struktur
pendapatan ditengah masyarakat .
Contoh : Menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri.
- Diberikan fasilitas keringanan pajak
- Menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
Macam-Macam Pajak Penghasilan
1. Pajak Penghasilan PPh 21/26
2. Pajak PPh pasal 22 Import
3. Pajak Penghasilan PPh 23/26
4. Pajak Penghasilan PPh 25 Badan
5. Pajak PPh Final 4 (2)
6. Pajak Pertambahan Nilai
7. Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Penghasilan PPh Pasal 21/26
PPh pasal 21/26 adalah Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan,
jasa atau kegiatan dengan nama dan bentuk apapun yang diterima atau diperoleh
oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri.
Dasar pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21/26
menurut undang-undang
Undang-Undang No. 36 Tahun 2008
Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-16/PJ/2016 tentang
Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) 2019.
Objek Pajak Penghasilan PPh pasal 21
1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap
2.Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima
industri
3.Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja
4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas,
5. Imbalan kepada bukan pegawai seperti Honor, Fee, dll
6. Imbalan kepada peserta kegiatan seperti uang saku, dll
Pemotong Pajak Penghasilan PPh pasal 21
a. Pemberi Kerja yang terdiri dari ;
• Orang Pribadi
• Badan
• Cabang, perwakilan atau unit (yang melakukan sebagian/seluruh
administrasi terkait gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan
pembayaran lain adalah cabang, perwakilan, atau unit tersebut)
b. Bendahara atau pemagang kas pemerintah
c. Dana Pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja,
d. Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai
imbalan sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang
melakukan pekerjaan bebas
e. Penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan
dengan pelaksanaan suatu kegiatan
Yang bukan Pemotong Pajak PPh pasal 21;
• Kantor perwakilan negara asing dan organisasi-organisasi
internasional.
• Jika pemberi pemberi kerja yang wajib melakukan
pemotongan pajak adalah Kantor perwakilan negara asing
dan organisasi-organisasi internasional dihitung sebagai
Penghasilan Pasal 26
Tarif Pajak Penghasilan PPh pasal 21
Note tarif tersebut berlaku jika memiliki NPWP, Bagi yang tidak
memiliki NPWP, maka untuk setiap lapisan tarif dikenakan
persentasi 20% lebih tinggi
Penghasilan tahunan hingga
Rp60.000.000 5%
Penghasilan tahunan di atas
Rp60.000.000 – Rp250.000.000 15%
Penghasilan tahunan di atas
Rp250.000.000 – Rp500.000.000 25%
Penghasilan tahunan di atas
Rp500.000.000 – 5.000.000.000 30%
Penghasilan tahunan diatas Rp.
5.000.000.000 35%
Elemen PTKP pada PPh Pasal 21
Sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
101/PMK.010/2016 besaran PTKP untuk tahun 2016
1. Rp54.000.000,- untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi (TK)
2. Rp4.500.000,- untuk tambahan Wajib Pajak yang kawin (K/0)
3. Rp4.500.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan
keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat,
yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang
untuk setiap keluarga. Maksimal (K/3)

More Related Content

Similar to Perpajakan PPH Pasal 21/26 Dan Ulasan Perpajakan Secara Umum.pptx

Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docxPert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
LidyaYuni
 
Slide-ACC-411-Slide-7.pptx
Slide-ACC-411-Slide-7.pptxSlide-ACC-411-Slide-7.pptx
Slide-ACC-411-Slide-7.pptx
IrwanMusic
 
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21
maryaxfate
 

Similar to Perpajakan PPH Pasal 21/26 Dan Ulasan Perpajakan Secara Umum.pptx (20)

Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docxPert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
 
Pph pasal 21
Pph pasal 21Pph pasal 21
Pph pasal 21
 
Makalah ptkp1
Makalah ptkp1Makalah ptkp1
Makalah ptkp1
 
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
 
Slide-ACC-411-Slide-7.pptx
Slide-ACC-411-Slide-7.pptxSlide-ACC-411-Slide-7.pptx
Slide-ACC-411-Slide-7.pptx
 
kelompok 3.pptx
kelompok 3.pptxkelompok 3.pptx
kelompok 3.pptx
 
kelompok 3.pptx
kelompok 3.pptxkelompok 3.pptx
kelompok 3.pptx
 
Modul pajak smt 1-kelas xii
Modul pajak smt 1-kelas xiiModul pajak smt 1-kelas xii
Modul pajak smt 1-kelas xii
 
P ph pasal 21 26
P ph pasal 21 26P ph pasal 21 26
P ph pasal 21 26
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
 
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21
 
Kredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoniKredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoni
 
PPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptxPPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptx
 
Tugas pajak
Tugas pajakTugas pajak
Tugas pajak
 
Perpajakan by bu meika riba'ati
Perpajakan by bu meika riba'atiPerpajakan by bu meika riba'ati
Perpajakan by bu meika riba'ati
 
INISIASI pajak penghasilan pasal 21.pptx
INISIASI pajak penghasilan pasal 21.pptxINISIASI pajak penghasilan pasal 21.pptx
INISIASI pajak penghasilan pasal 21.pptx
 
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiBahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
 
P ph 21-pajak-1-26022018
P ph 21-pajak-1-26022018P ph 21-pajak-1-26022018
P ph 21-pajak-1-26022018
 

Perpajakan PPH Pasal 21/26 Dan Ulasan Perpajakan Secara Umum.pptx

  • 1. Ma. 21. C. 15 Perpajakan UTS Dina Cameliya 112111278
  • 2. Pengertian Pajak Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH. “Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (konta prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
  • 3. Ciri-Ciri Pajak : 1. Pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berdasarkan atas undang-undang serta aturan pelaksanaanya. 2. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber daya) dari sektor swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor negara (pemungut pajak/administrator pajak). 3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan. 4. Tidak dapat ditunjukan adanya imbalan (kontraprestasi) individual oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh para wajib pajak. 5. Pajak berfungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas Negara/Anggaran Negara di perlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaran pemerintahan, namun berfungsi sebagai alat pengatur/melaksanakan kebjiakan negara.
  • 4. Fungsi Pajak Fungsi Penerima, Pajak berfungsi menghimpun dana dari masyarakat ke Kas Negara, untuk pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh : Belanja pegawai, insfastruktur , dll Fungsi Penerima, Pajak berfungsi menghimpun dana dari masyarakat ke Kas Negara, untuk pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh : Belanja pegawai, insfastruktur , dll Fungsi Penerima, Pajak berfungsi menghimpun dana dari masyarakat ke Kas Negara, untuk pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh : Belanja pegawai, insfastruktur , dll FungsiMengatur, Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur struktur pendapatan ditengah masyarakat . Contoh : Menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri. - Diberikan fasilitas keringanan pajak - Menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
  • 5. Macam-Macam Pajak Penghasilan 1. Pajak Penghasilan PPh 21/26 2. Pajak PPh pasal 22 Import 3. Pajak Penghasilan PPh 23/26 4. Pajak Penghasilan PPh 25 Badan 5. Pajak PPh Final 4 (2) 6. Pajak Pertambahan Nilai 7. Pajak Bumi dan Bangunan
  • 6. Pajak Penghasilan PPh Pasal 21/26 PPh pasal 21/26 adalah Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan dengan nama dan bentuk apapun yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. Dasar pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21/26 menurut undang-undang Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-16/PJ/2016 tentang Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) 2019.
  • 7. Objek Pajak Penghasilan PPh pasal 21 1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap 2.Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima industri 3.Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja 4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, 5. Imbalan kepada bukan pegawai seperti Honor, Fee, dll 6. Imbalan kepada peserta kegiatan seperti uang saku, dll
  • 8. Pemotong Pajak Penghasilan PPh pasal 21 a. Pemberi Kerja yang terdiri dari ; • Orang Pribadi • Badan • Cabang, perwakilan atau unit (yang melakukan sebagian/seluruh administrasi terkait gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain adalah cabang, perwakilan, atau unit tersebut) b. Bendahara atau pemagang kas pemerintah c. Dana Pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, d. Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas e. Penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan
  • 9. Yang bukan Pemotong Pajak PPh pasal 21; • Kantor perwakilan negara asing dan organisasi-organisasi internasional. • Jika pemberi pemberi kerja yang wajib melakukan pemotongan pajak adalah Kantor perwakilan negara asing dan organisasi-organisasi internasional dihitung sebagai Penghasilan Pasal 26
  • 10. Tarif Pajak Penghasilan PPh pasal 21 Note tarif tersebut berlaku jika memiliki NPWP, Bagi yang tidak memiliki NPWP, maka untuk setiap lapisan tarif dikenakan persentasi 20% lebih tinggi Penghasilan tahunan hingga Rp60.000.000 5% Penghasilan tahunan di atas Rp60.000.000 – Rp250.000.000 15% Penghasilan tahunan di atas Rp250.000.000 – Rp500.000.000 25% Penghasilan tahunan di atas Rp500.000.000 – 5.000.000.000 30% Penghasilan tahunan diatas Rp. 5.000.000.000 35%
  • 11. Elemen PTKP pada PPh Pasal 21 Sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 101/PMK.010/2016 besaran PTKP untuk tahun 2016 1. Rp54.000.000,- untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi (TK) 2. Rp4.500.000,- untuk tambahan Wajib Pajak yang kawin (K/0) 3. Rp4.500.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga. Maksimal (K/3)