Peraturan ini mengatur tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah. Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas yang interaktif, menyenangkan, dan kontekstual sesuai minat siswa. Pendekatan saintifik digunakan dengan tahapan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun oleh guru mengacu pada silabus untuk mencapai kompetensi dasar.
Permendikbud tahun2014 nomor 157 kurikulum pendidikan khususWinarto Winartoap
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 157 Tahun 2014 mengatur tentang Kurikulum Pendidikan Khusus. Kurikulum ini diterapkan untuk peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki kesulitan belajar akibat kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial. Kurikulum Pendidikan Khusus disesuaikan dengan kebutuhan khusus peserta didik dan terdiri dari program umum, program kebutuhan khusus, serta program ke
Dokumen tersebut merupakan lampiran Peraturan Menteri Agama tentang Kurikulum Madrasah 2013 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Dokumen tersebut menjelaskan kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013 yang meliputi tujuan pendidikan nasional, latar belakang pengembangan kurikulum baru, dan unsur-unsur penting kurikulum seperti kompetensi inti, mata pelajaran, dan kompetensi dasar.
Peraturan ini mengatur tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah. Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas yang interaktif, menyenangkan, dan kontekstual sesuai minat siswa. Pendekatan saintifik digunakan dengan tahapan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun oleh guru mengacu pada silabus untuk mencapai kompetensi dasar.
Permendikbud tahun2014 nomor 157 kurikulum pendidikan khususWinarto Winartoap
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 157 Tahun 2014 mengatur tentang Kurikulum Pendidikan Khusus. Kurikulum ini diterapkan untuk peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki kesulitan belajar akibat kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial. Kurikulum Pendidikan Khusus disesuaikan dengan kebutuhan khusus peserta didik dan terdiri dari program umum, program kebutuhan khusus, serta program ke
Dokumen tersebut merupakan lampiran Peraturan Menteri Agama tentang Kurikulum Madrasah 2013 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Dokumen tersebut menjelaskan kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013 yang meliputi tujuan pendidikan nasional, latar belakang pengembangan kurikulum baru, dan unsur-unsur penting kurikulum seperti kompetensi inti, mata pelajaran, dan kompetensi dasar.
Kurikulum SMP terdiri atas kerangka dasar, struktur, silabus, dan pedoman mata pelajaran. Mencakup tujuh mata pelajaran wajib dan tiga mata pelajaran pilihan, dengan total 38 jam pelajaran per minggu untuk setiap kelas. Kurikulum ini bertujuan mengembangkan kompetensi siswa secara utuh.
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPGuss No
Peraturan ini menetapkan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang meliputi kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, silabus, dan pedoman mata pelajaran. Kurikulum ini terdiri atas mata pelajaran umum Kelompok A dan B, dengan Kelompok A mencakup pendidikan agama, PKN, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, dan bahasa Inggris, sedangkan Kelompok B mencakup seni
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 menetapkan standar proses pembelajaran untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang mencakup perencanaan proses pembelajaran melalui silabus dan RPP, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Peraturan Menteri ini menetapkan kurikulum 2013 untuk sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, silabus, dan pedoman pelajaran serta pembelajaran tematik terpadu. Kurikulum ini mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, mata pelajaran, dan beban belajar peserta didik. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan tematik terpadu untuk meng
Pedoman ini mengatur tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan dapat berupa kegiatan krida, karya ilmiah, olah bakat, keagamaan, atau bentuk lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan pihak sekolah, guru, orang tua
Naskah ini membahas pembelajaran berbasis kompetensi dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik sesuai Kurikulum 2013, mencakup penjelasan langkah pembelajaran saintifik, analisis kompetensi, dan penilaian hasil belajar."
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi S1/D4 bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI, serta berperan membimbing peserta didik dan guru dalam penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran.
These two fractions are equivalent. The circles show two fractions that represent the same quantity or proportion even though the numbers that make them up are different.
Shreyasharma is a student from class V-C who is sending a PPT on the topic of Karnataka, and their roll number is 41. Additionally, Shreyasharma has a brother.
1) The document contains several stories and examples about fractions including a poem about a girl wanting to lose weight so she can fit into a dress, stories about Mickey Mouse and Donald Duck making wishes and only receiving portions of what they wished for, and examples of counting fractions of objects like hexagons and rectangles.
2) It introduces fractions as parts of a whole and gives examples like halves, quarters, and eighths. It explains that four friends each received an eighth of a pizza in their wish and together that equals a whole pizza.
3) The last parts demonstrate counting fractions for things like windows on a wall, numbers of boys in a playground, and the portion of a pie that is shaded grey.
This document discusses the history and types of literacy in the context of technology. It notes that while most classrooms now have computers and internet access, students on average only use computers 12 minutes per week in school. The types of literacy discussed include technological literacy, visual literacy, media literacy, and information literacy. The document recommends ways to successfully integrate computers into literacy curriculum for different populations, including emerging readers, special populations, and skilled readers. It concludes that new digital technologies should be used to enhance, transform, and empower student literacy instruction and prepare students for future literacies.
Platinum promotion increases the rate of Fischer-Tropsch synthesis over cobalt-based catalysts. Temperature programmed reduction experiments showed that a platinum-promoted cobalt catalyst reduced to a higher degree than an unpromoted cobalt catalyst, indicating that platinum facilitates the reduction of cobalt oxide via a proposed hydrogen spillover mechanism. During Fischer-Tropsch testing, a hybrid catalyst containing physically separated platinum and cobalt particles performed similarly to a co-impregnated platinum-cobalt catalyst, providing limited evidence for hydrogen spillover. Platinum did not affect product selectivity. Further experiments are needed to better understand the role of platinum during cobalt oxide reduction and the Fischer-Tropsch reaction.
This document discusses the history and types of literacy in the context of technology. It notes that while most classrooms now have computers and internet access, students on average only use computers for 12 minutes per week in school. The document outlines different types of literacy skills needed in today's digital world, including technological literacy, visual literacy, media literacy, and information literacy. It recommends ways to successfully integrate technology into literacy curriculum for students of varying abilities, including using digital books, educational television, and online discussions. The document concludes that new digital technologies should be used to enhance, transform, and empower students' literacy instruction and prepare them for the future.
Kurikulum SMP terdiri atas kerangka dasar, struktur, silabus, dan pedoman mata pelajaran. Mencakup tujuh mata pelajaran wajib dan tiga mata pelajaran pilihan, dengan total 38 jam pelajaran per minggu untuk setiap kelas. Kurikulum ini bertujuan mengembangkan kompetensi siswa secara utuh.
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPGuss No
Peraturan ini menetapkan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang meliputi kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, silabus, dan pedoman mata pelajaran. Kurikulum ini terdiri atas mata pelajaran umum Kelompok A dan B, dengan Kelompok A mencakup pendidikan agama, PKN, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, dan bahasa Inggris, sedangkan Kelompok B mencakup seni
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 menetapkan standar proses pembelajaran untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang mencakup perencanaan proses pembelajaran melalui silabus dan RPP, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Peraturan Menteri ini menetapkan kurikulum 2013 untuk sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, silabus, dan pedoman pelajaran serta pembelajaran tematik terpadu. Kurikulum ini mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, mata pelajaran, dan beban belajar peserta didik. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan tematik terpadu untuk meng
Pedoman ini mengatur tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan dapat berupa kegiatan krida, karya ilmiah, olah bakat, keagamaan, atau bentuk lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan pihak sekolah, guru, orang tua
Naskah ini membahas pembelajaran berbasis kompetensi dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik sesuai Kurikulum 2013, mencakup penjelasan langkah pembelajaran saintifik, analisis kompetensi, dan penilaian hasil belajar."
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi S1/D4 bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI, serta berperan membimbing peserta didik dan guru dalam penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran.
These two fractions are equivalent. The circles show two fractions that represent the same quantity or proportion even though the numbers that make them up are different.
Shreyasharma is a student from class V-C who is sending a PPT on the topic of Karnataka, and their roll number is 41. Additionally, Shreyasharma has a brother.
1) The document contains several stories and examples about fractions including a poem about a girl wanting to lose weight so she can fit into a dress, stories about Mickey Mouse and Donald Duck making wishes and only receiving portions of what they wished for, and examples of counting fractions of objects like hexagons and rectangles.
2) It introduces fractions as parts of a whole and gives examples like halves, quarters, and eighths. It explains that four friends each received an eighth of a pizza in their wish and together that equals a whole pizza.
3) The last parts demonstrate counting fractions for things like windows on a wall, numbers of boys in a playground, and the portion of a pie that is shaded grey.
This document discusses the history and types of literacy in the context of technology. It notes that while most classrooms now have computers and internet access, students on average only use computers 12 minutes per week in school. The types of literacy discussed include technological literacy, visual literacy, media literacy, and information literacy. The document recommends ways to successfully integrate computers into literacy curriculum for different populations, including emerging readers, special populations, and skilled readers. It concludes that new digital technologies should be used to enhance, transform, and empower student literacy instruction and prepare students for future literacies.
Platinum promotion increases the rate of Fischer-Tropsch synthesis over cobalt-based catalysts. Temperature programmed reduction experiments showed that a platinum-promoted cobalt catalyst reduced to a higher degree than an unpromoted cobalt catalyst, indicating that platinum facilitates the reduction of cobalt oxide via a proposed hydrogen spillover mechanism. During Fischer-Tropsch testing, a hybrid catalyst containing physically separated platinum and cobalt particles performed similarly to a co-impregnated platinum-cobalt catalyst, providing limited evidence for hydrogen spillover. Platinum did not affect product selectivity. Further experiments are needed to better understand the role of platinum during cobalt oxide reduction and the Fischer-Tropsch reaction.
This document discusses the history and types of literacy in the context of technology. It notes that while most classrooms now have computers and internet access, students on average only use computers for 12 minutes per week in school. The document outlines different types of literacy skills needed in today's digital world, including technological literacy, visual literacy, media literacy, and information literacy. It recommends ways to successfully integrate technology into literacy curriculum for students of varying abilities, including using digital books, educational television, and online discussions. The document concludes that new digital technologies should be used to enhance, transform, and empower students' literacy instruction and prepare them for the future.
This document discusses the history and types of literacy in the context of technology. It notes that while most classrooms now have computers and internet access, students on average only use computers 12 minutes per week in school. The types of literacy discussed include technological literacy, visual literacy, media literacy, and information literacy. The document recommends ways to successfully integrate computers into literacy curriculum for different populations, including emerging readers, special populations, and skilled readers. It concludes that new digital technologies should be used to enhance, transform, and empower student literacy instruction and prepare students for future literacies.
This document discusses the history and types of literacy in the context of technology. It notes that while most classrooms now have computers and internet access, students on average only use computers 12 minutes per week in school. The types of literacy discussed include technological literacy, visual literacy, media literacy, and information literacy. The document recommends ways to successfully integrate computers into literacy curriculum for different populations, including emerging readers, special populations, and skilled readers. It concludes that new digital technologies should be used to enhance, transform, and empower student literacy instruction and prepare students for future literacies.
This document discusses the changing nature of literacy as technology becomes more integrated into education. It covers the history of technology use in classrooms, different types of modern literacies including technological, visual, and media literacy. The document also addresses how students engage with literacy outside of school through technologies like texting and social media. It provides recommendations for successfully integrating computers and digital tools into literacy instruction for students of varying abilities and grade levels, such as using digital books, educational videos, and online discussions. Finally, it emphasizes that new digital technologies should be used to enhance, transform, and empower students' literacy learning.
This document outlines the assignments for weeks 1 through 5 of a course on visual literacy and communication. In week 1, students analyze a TED talk on visual literacy and address how visual literacy can impact communication. In week 2, students develop an outline for their final project communicating a message through visuals. Week 3 involves examining the benefits and challenges of using online visuals, including copyright issues. Week 4 has students select visuals to incorporate into their final project draft. For the final project in week 5, students will apply concepts learned to communicate a business-related message using appropriate visuals and platform, and explain their communication decisions in a paper.
The document contains several passages about fractions including:
1) A poem about a person wanting to lose weight to fit into a dress for a party and learning about fractions by cutting up a cucumber.
2) A story about Mickey and Donald making wishes and only receiving fractions of what they wished for, then teaming up with Goofy and Woofy to wish for a whole pizza by combining their fractional wishes.
3) An introduction to fractions as parts of a whole or group and examples of fraction families.
This 22-page document appears to be a physics exam for the General Certificate of Education Advanced Level. It consists of structured questions, data/formulae pages, and sections A and B. Candidates are to answer all questions directly on the paper provided. Calculators and approved data are permitted. Work must be shown and appropriate units used.
An electronics system has three main parts - input, process, and output. Input devices convert physical phenomena like sound, light, heat, or motion into electrical signals. Processing devices like gates perform logic operations on input signals. Output devices then convert electrical signals back into observable phenomena through devices like speakers, LEDs, buzzers, and relays.
This document provides definitions and explanations of key concepts related to sentences in the English language. It discusses the components of a sentence, including the subject, verb, object, complement and other parts. It also classifies sentences based on meaning into statements, questions, commands, exclamations and optatives. Additionally, it examines sentence structure types such as simple, complex and compound sentences. The document aims to outline the basic structures of simple declarative sentences for communicative English. It concludes by explaining the eight parts of speech that words in a sentence can belong to.
This document discusses the properties of triangles. It defines what a triangle is, lists its six elements, and describes the different types of triangles including equilateral, isosceles, scalene, acute, right, and obtuse triangles. It covers the angle sum property, triangle inequality property, and how to find a missing angle of a triangle. Examples are given to illustrate these properties and how to determine if a triangle can be constructed based on given angles or side lengths.
This document provides an introduction to decimals, including:
- Decimals represent numbers with fractional parts using powers of ten as denominators. The decimal point separates whole numbers from fractional parts.
- The value of each digit in a decimal is determined by its place value - to the left of the decimal point for whole numbers, and to the right for fractional parts.
- Decimals can be compared by examining the value of each place moving from left to right. They can also be ordered from least to greatest.
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]SaeFull4
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam memberikan petunjuk teknis penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran di madrasah. Dokumen ini menjelaskan konsep, prinsip, komponen, dan cara penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien.
Peraturan ini menetapkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang meliputi standar pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Standar nasional pendidikan terdiri atas delapan standar untuk menjamin mutu pendidikan tinggi di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Standar ini wajib dipenuhi perguruan tinggi dan dijadikan acuan penyelenggaraan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi S1/D4 bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI, serta berperan membimbing peserta didik dan guru dalam penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi akademik S1/D-IV bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI. Guru TIK berperan membimbing peserta didik dan memfasilitasi guru serta tenaga kependidikan dalam penggunaan tekn
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi S1/D4 bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI, serta berperan membimbing peserta didik dan guru dalam penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Permen tahun 2014 nomor 068 tentang guru tik pd kurikulum 2013Zainal Abidin, S.Kom
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi akademik S1/D-IV bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI. Guru TIK berperan membimbing peserta didik dan memfasilitasi guru serta tenaga kependidikan dalam penggunaan tekn
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi S1/D4 bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI, serta berperan membimbing peserta didik dan guru dalam penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi S1/D4 bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI, serta berperan membimbing peserta didik dan guru dalam penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpiNia Piliang
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi S1/D4 bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI, serta berperan membimbing peserta didik dan guru dalam penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Dokumen ini membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia yang terancam punah karena tingkat reproduksi yang rendah, bencana alam, dan aktivitas manusia, serta upaya pelestarian melalui perehabilitasian habitat, pelestarian in situ dan ex situ, pengaturan pemanfaatan, serta manfaatnya dalam memelihara proses ekologi dan keanekaan genetis.
Dokumen pertama memberikan gambar empat atom yang berbeda dan menanyakan atom mana yang termasuk golongan yang sama dalam tabel periodik. Dokumen kedua memberikan data pengamatan empat sampel zat berdasarkan sifat fisiknya dan menanyakan sampel mana yang paling mungkin merupakan nonlogam.
Lembar kerja siswa ini berisi tentang materi asam basa dan identifikasi zat-zat asam basa. Siswa diminta untuk membaca buku pelajaran, melakukan diskusi kelompok, mengisi tabel dan menjawab pertanyaan tentang ciri-ciri asam basa, contoh zat asam basa sehari-hari, dan cara mengidentifikasi zat apakah bersifat asam atau basa melalui penggunaan indikator.
Dokumen tersebut berisi soal-soal untuk ujian bedah biologi yang mencakup indikator-indikator seperti mengidentifikasi ciri makhluk hidup, menentukan aktivitas makhluk hidup, dasar klasifikasi makhluk hidup, interaksi antar makhluk hidup, pencemaran lingkungan, pengaruh populasi, sistem gerak, sistem pencernaan, sistem pernafasan, dan sistem peredaran darah manusia.
Dokumen tersebut merupakan kisi-kisi UKG (Ujian Kompetensi Guru) untuk mata pelajaran IPA SMP yang mencakup standar kompetensi guru, indikator esensial, dan indikator pencapaian kompetensi untuk kompetensi pedagogik dan profesional guru IPA SMP.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Permendikbud no-103-tahun-2014
1. SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 103 TAHUN 2014
TENTANG
PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dalam rangka implementasi kurikulum sebagaimana
telah diatur dalam Pasal 77O ayat (2) huruf c dan Pasal 77P
ayat (2) huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang Pedoman Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5410);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2014;
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata
kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 14 Tahun 2014;
5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 54/P Tahun 2014;
2. -2-
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 64
Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 57
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 58
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 59
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 60
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TENTANG PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN
PENDIDIKAN MENENGAH.
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran selanjutnya disebut dengan RPP
adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada silabus;
3. Satuan pendidikan adalah Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah
Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah/ Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP/MTs/SMPLB),
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah /Sekolah Menengah Atas Luar
Biasa (SMA/MA/SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan/Sekolah Menengah Kejuruan Luar Biasa
(SMK/MAK/SMKLB).
Pasal 2
(1) Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik:
a. interaktif dan inspiratif;
b. menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif;
3. -3-
c. kontekstual dan kolaboratif;
d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik; dan
e. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
(2) Pembelajaran menggunakan pendekatan, strategi, model, dan metode yang
mengacu pada karakteristik sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Pendekatan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
cara pandang pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan
tercapainya kompetensi yang ditentukan.
(4) Strategi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
langkah-langkah sistematik dan sistemik yang digunakan pendidik untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya
proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan.
(5) Model pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama,
ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.
(6) Metode pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
cara atau teknik yang digunakan oleh pendidik untuk menangani suatu
kegiatan pembelajaran yang mencakup antara lain ceramah, tanya-jawab,
diskusi.
(7) Pendekatan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
menggunakan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan.
(8) Pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (7) merupakan pengorganisasian pengalaman belajar
dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi/mencoba;
d. menalar/mengasosiasi; dan
e. mengomunikasikan.
(9) Urutan logis sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat dikembangkan
dan digunakan dalam satu atau lebih pertemuan.
(10) Pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (8) dilaksanakan dengan menggunakan modus
pembelajaran langsung atau tidak langsung sebagai landasan dalam
menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran sesuai dengan
Kompetensi Dasar yang ingin dicapai.
Pasal 3
(1) Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan RPP.
(2) RPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh guru dengan
mengacu pada silabus dengan prinsip:
a. memuat secara utuh kompetensi dasar sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan;
b. dapat dilaksanakan dalam satu atau lebih dari satu kali pertemuan;
4. -4-
c. memperhatikan perbedaan individual peserta didik;
d. berpusat pada peserta didik;
e. berbasis konteks;
f. berorientasi kekinian;
g. mengembangkan kemandirian belajar;
h. memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran;
i. memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau
antarmuatan; dan
j. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
(3) Prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diwujudkan dalam bentuk
pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
(4) RPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran atau tema, kelas/semester,
dan alokasi waktu;
b. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator pencapaian
kompetensi;
c. materi pembelajaran;
d. kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup;
e. penilaian, pembelajaran remedial, dan pengayaan; dan
f. media, alat, bahan, dan sumber belajar.
(5) Indikator pencapaian kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf b merupakan:
a. kemampuan yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai
pemenuhan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi
Inti 2; dan
b. kemampuan yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
disimpulkan sebagai pemenuhan Kompetensi Dasar pada Kompetensi
Inti 3 dan Kompetensi Inti 4.
(6) Kegiatan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d
mengacu pada pendekatan, strategi, model, dan metode pembelajaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) sampai dengan ayat (9).
Pasal 4
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dilaksanakan
sesuai pedoman sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 5
Semua ketentuan tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah dalam Peraturan Menteri yang sudah ada sebelum
Peraturan Menteri ini berlaku, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
5. -5-
Pasal 6
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Oktober 2014
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MOHAMMAD NUH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 8 Oktober 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1506
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
TTD.
Ani Nurdiani Azizah
NIP 195812011986032001