SlideShare a Scribd company logo
METODE PENGHITUNGAN INDEKS
HARGA SAHAM
INDEKS PASAR SAHAM
Indeks pasar saham merupakan indikator dari
keadaan dinamis dari pasar sekuritas. Untuk
memperkirakan perilaku pasar, reaksi terhadap perubahan
makroekonomi dan acara perusahaan caranya dengan
membandingkan nilai indeks pasar saat ini dengan nilai-
nilai sebelumnya. Indeks saham dihitung atas dasar harga
dari kelompok sekuritas tertentu.
INDEKS PASAR SAHAM
Indeks pasar saham yang lebih sering dihitung dan
diterbitkan oleh berita atau agen penilaian dan bursa
saham. Indeks pasar saham juga merupakan dasar untuk
instrumen derivatif, seperti kontrak berjangka dan opsi,
yang digunakan untuk tujuan investasi dan spekulasi, serta
untuk perlindungan nilai untuk mengurangi risiko. Selain
itu, nilai indeks diinterpretasikan sebagai harga instrumen
ini.
INDEKS PASAR SAHAM
Indeks pasar saham pertama dikembangkan
pada tahun 1884 di Amerika Serikat - Charles Dow
mulai menghitung rata-rata perubahan harga pasar
untuk 11 perusahaan industri besar. Sejak tahun 1928,
Dow Jones telah menghitung sebanyak 30
perusahaan.
Indeks yang paling populer di dunia adalah
indeks saham perusahaan yang diperdagangkan di
Bursa AS (DJI, S&P 500, NASDAQ 100) dan Eropa
(DAX, CAC 40, FTSE 100), serta indeks saham
Jepang disebut NIKKEI 225. Selain indeks utama,
masing-masing indeks pasar saham ini memiliki
kelompok indeks berbeda dengan komposisi, sektor
ekonomi, dan parameter yang berbeda juga.
INDEKS BERDASARKAN HARGA
Dow Jones Industrial Average (DJIA) merupakan indeks
pasar saham berdasarkan harga yang paling populer.
DJIA dihitung dari total harga 30 saham dan
membaginya dengan sebuah pembagi (divisor) yang angkanya
disesuaikan setiap kali ada pemecahan saham (stock split) dari
saham-saham tersebut.
Tujuan penyesuaian saham-saham ini adalah yaitu agar
nilai indeks akan tetap sama sebelum dan sesudah pemecahan
saham.
Tabel 1.
CONTOH PENYESUAIAN PEMBAGI
AKIBAT PEMECAHAN SAHAM
SAHAM
HARGA SEBELUM
PEMECAHAN
HARGA SESUDAH
PEMECAHAN
x Rp300 Rp100*
y Rp200 Rp200
z Rp100 Rp100
PEMBAGI Rp600:3 =200
Rp400 : x = 200
X = 2 (pembagi baru)
*Saham x melakukan pemecahan saham (stock split)
3 untuk 1 (3 for 1)
CONTOH PERHITUNGAN INDEKS
BERDASARKAN HARGA
SAHAM PERIODE 0
PERIODE 1
KASUS A KASUS B
A Rp100 Rp110 Rp100
B Rp50 Rp50 Rp50
C Rp30 Rp30 Rp33
JUMLAH Rp180 Rp190 Rp183
PEMBAGI 3 3 3
INDEKS (RATA-
RATA)
60 63,3 61
PERUBAHAN 5,5% 1,7%
Perhitungan indeks berdasarkan harga menyebabkan saham yang
berharga tinggi mempunyai bobot lebih besar dibandingkan saham yang
berharga rendah.
2. INDEKS BERDASAR NILAI KAPITALISASI
PASAR
Indeks berdasarkan nilai memberikan bobot
yang lebih besar pada saham yang
berkapitalisasi pada pasar besar bukan pada
saham berharga tinggi. Kapitalisasi pasar
suatu saham adalah jumlah saham yang
beredar dikalikan dengan harga pasar saham.
Indeks awal ditetapkan secara bebas, tetapi yang paling
populer adalah 100. Selanjutnya, setelah kita mendapatkan
kapitalisasi pasar untuk semua saham yang dimasukkan
dalam indeks, kita menjumlahkannya untuk mendapatkan
total kapitalisasi pasar pada periode dasar t = 0, yang
indeksnya ditetapkan 100. Kemudian, pada periode t, total
kapitalisasi pasar kembali dihitung dan hasilnya dibagi
dengan total kapitalisasi pasar periode dasar dan dikalikan
dengan indeks awal (100) untuk mendapatkan indeks pada
periode t.
Jika indeks awal ditetapkan 100, maka persamaan diatas
menjadi:
Contoh Soal :
1. Hitunglah indeks pasar saham jika pada t = 0 diketahui:
dan pada t = 1, harga-harga saham menjadi:
a. Saham A = Rp 120, saham B = Rp 150, dan saham C = Rp
200
b. Saham A = Rp 100, saham B = Rp 150, dan saham C = Rp
240
Pertama, kita harus menghitung kapitalisasi pasar masing-masing saham dan total pasar pada t
= 0 untuk menjadi pembagi pada t = 1. Berapapun nilai kapitalisasi pasar pada t = 0, kita
tetapkan indeksnya adalah 100 (paling umum). Penghitungan indeks di periode t = 1 adalah
sebagai berikut:
Lanjutan...
Perhatikan bahwa dalam contoh di atas, bobot
terbesar adalah untuk saham C yaitu ±50%,
berikutnya saham B ± 45%, dan terendah saham A
yaitu ±5%. Bobot saham A hanya 10% bobot saham
C walaupun kalau berdasarkan harga, bobotnya
adalah 50% bobot saham C. Bobot saham B
dibandingkan bobot saham C adalah 90 : 100 atau 9 :
10 walaupun perbandingan harganya15 : 20 atau 3 : 4
pada periode 0.
INDEKS TIDAK TERTIMBANG
Indeks Tidak Tertimbang : Metode angka indeks yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu
harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak
mempertimbangkan kuantitasnya
Karena tidak menggunakan faktor penimbang maka
semua saham dianggap sama penting
Contoh Perhitungan Indeks Tidak
Tertimbang
Contoh Perhitungan Lain Indeks Tidak
Tertimbang
• Angka Indeks Aggregate Sederhana: yaitu membandingkan jumlah
dari harga-harga barang persatuan untuk tiap-tiap tahun.
Rumus yang digunakan adalah :
I = (ΣPn/ΣPo) x 100%
Keterangan :
I = Angka Indeks
Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya
Po = Jumlah harga tahun dasar
Indeks aggregate sederhana pada tahun 2002 sebesar
104,79% atau mengalami kenaikan sebesar 4,79%
dibandingkan dengan harga pada tahun 2001.
• Angka Indeks Rata-Rata Relatif, yaitu dimulai dengan mencari
angka relatif dari masing-masing barang dan kemudian dicari rata-
rata dari angka relatif tersebut.
Rumus yang digunakan adalah :
I = [(Σ(Pn/Po) x 100%) / (k)].
Keterangan :
I = Angka Indeks
Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya
Po = Jumlah harga tahun dasar
k = Jumlah barang.
Indeks rata-rata relatif tahun 2002 sebesar 422,23% / 4 =
105,56%.
Dengan menggunakan angka indeks rata-rata relatif, pada tahun
2002 terjadi kenaikan harga komoditi A, B, C dan D sebesar
5,56% dibandingkan tahun tahun 2001.
INDEKS HARGA
SAHAM
GABUNGAN
(IHSG)
BURSA EFEK
INDONESIA
(BEI)
IHSG adalah indikator gabungan berdasarkan nilai dari
seluruh saham yang tercatat di BEI baik saham biasa maupun
saham preferen. Harga dasar perhitungan IHSG adalah tanggal
10 Agustus 1982 dengan nilai 100. Total kapitalisasi pasar BEI
per 2 Desember 2005 adalah Rp. 773.042.917.524.265 (339
saham tercatat yaitu 335 saham biasa dan 4 saham preferen)
atau Rp 717.269.617.524.2654 (337 saham tercatat tanpa
HMPS dan EXCL)
10 saham berkapitalisasi terbesar (diluar HMSP dan
EXCL)
10 Besar Emiten Berkapitalisasi
Pasar Terbesar 9 Februari 2019
Kode Emiten
Kapitalisasi Pasar
(Rp triliun)
BBCA 674
BBRI 475
HMSP 436
TLKM 381
UNVR 380
BMRI 350
ASII 330
BBNI 166
GGRM 156
CPIN 125
10 saham berkapitalisasi terendah per 2 Desember 2005
Persentase dari total nilai kapitalisasi pasar yang
disajikan pada kolom paling kanan adalah
merupakan bobot masing-masing saham dalam
IHSG untuk perdagangan esok harinya atau
tanggal 5 Desember 2005 (tanggal 3 dan 4
Desember 2005 tidak ada perdagangan karena
Sabtu dan Minggu)
Total nilai kapitalisasi pasar BEJ 2003-2005
Setiap hari tidak hanya 1 saham yang naik atau turun tetapi beberapa saham
mengalami kenaikan dan beberapa penurunan sementara sebagian besar tetap.
Jika demikian, perubahan IHSG adalah jumah persemtase perubahan harga
saham dikalikan dengan bobotnya
Saham-saham yang menempati posisi top gainers (peraih
keuntungan terbesar) dan top losers (pencetak kerugian terbesar :
Jika IHSG dihitung berdasarkan harga, ternyata 10 saham berbobot
terbesar berdasarkan nilai akan mempunyai bobot sebagai berikut:
Perbandingan pembobotan berdasarkan harga, nilai, dan tidak
tertimbang untuk 10 saham berkapitalisasi terbesar di BEJ adalah
sebagai berikut
Fraksi Harga Saham dan IHSG
• Fraksi harga saham merupakan rentang perubahan
harga saham dalam satu saat. Dalam melakukan
transaksi jual dan beli saham terdapat batasan
perubahan atau kelipatan harga yang diperbolehkan
• Agar ada keseragaman maka dibentuk prosedur
prosedur yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia,
Besar kecilnya fraksi harga saham tergantung dari harga
saham yang diperdagangkan, semakin tinggi harga
saham semakin tinggi pula fraksi harga saham.
Fraksi Harga Saham dan IHSG
Bila kita menggunakan fraksi harga saham lama dengan kelompok
harga dibawah 500, misalnya Saham A harga sahamnya saat ini
adalah 400. Ketika harga Saham naik 1 poin atau sebesar Rp. 1,-
maka keuntungan yang diperoleh Trader adalah sebesar 0.25%
(belum termasuk fee broker). Sedangkan, bila kita menggunakan
fraksi harga saham baru, maka Saham A yang mengalami kenaikan
1 point atau sebesar Rp. 2,- maka keuntungan yang diperoleh Trader
adalah sebesar 0.5% (belum termasuk fee broker). Contoh tersebut
menunjukkan salah satu hal yang positif dengan adanya perubahan
fraksi harga terbaru
Fraksi Harga Saham dan IHSG
Apakah IHSG berdasarkan poin kenaikan/ penurunan atau
berdasarkan perubahan ?
Untuk perubahan IHSG, tidak mempertimbangkan besar
kenaikan/penurunan poin tetapi persentasenya. Fraksi harga boleh
saja dan bisa diubah oleh otoritas bursa (PT BEI) untuk tujuan
likuiditas perdagangan, namun hal itu tidak berpengaruh secara
langsung terhadap IHSG. Namun, dengan adanya perubahan fraksi
harga saham, diharap semakin memberikan peluang keuntungan
bagi Trader yang memicu pertumbuhan jumlah nasabah di pasar
modal Indonesia.
Contoh soal :
Suatu indeks saham dihitung dari 3 saham dalam sampelnya.
Informasi yang berhubungan dengan harga dan jumlah
beredar 3 saham itu pada tanggal T dan tanggal T+1
diberikan sebagai berikut:
Saham
Jumlah
Saham
Harga
T T+1
Audi 1.000.000 Rp6.000 Rp8.000
Benz 10.000.000 Rp2.000 Rp3.500
Crys 30.000.000 Rp1.800 Rp2.500
Hitunglah:
a. Indeks pasar saham berdasarkan harga untuk T+1 dan
presentase perubahan dari periode T ke T+1
b. Indeks pasar saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasar
untuk T+1 dan persentase perubahan
c. Indeks pasar saham tak tertimabang (indeks berbobot sama)
d. Jika seorang investor membeli jumlah saham yang sama dari
masing-masing saham di atas pada periode T, misalkan 1000
saham masing-masingnya, indeks mana yang mencerminkan
perubahan nilai portofolionya?
e. Jika seorang investor menginvestasikan jumlahrupiah yang
sama misalkan Rp18.000.000 untuk masig-masing saham,
indeks mana yang menjelaskan peruahan investasi dengan
tepat?
f. Jika seorang investor membeli masing-masing saham dalam
jumlah rupiah yang proporsional dengan kapitalisasi pasar,
tunjukan bahwa perubahan indeks berdasarkan nilai.
Jawab


Saham
Harga (Rp) Jumlah
Saham
Kapitalisasi Pasar (Rp)
T T+1 T T+1
Audi 6.000 8.000 1.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000
Benz 2.000 3.500 10.000.000 20.000.000.000 35.000.000.000
Crys 1.800 2.500 30.000.000 54.000.000.000 75.000.000.000
Jumlah 41.000.000 80.000.000.000 118.000.000.000





Saham Besar
Investasi
(Rp)
Harga Saham
Periode T (Rp)
Jumlah
Saham
Harga Saham
Periode T+1
(Rp)
Nilai
portofolio
(Rp)
Audi 7.500.000 6.000 1.250 8.000 10.000.000
Benz 25.000.00
0
2.000 12.500 3.500 43.750.000
Crys 67.500.00
0
1.800 37.500 2.500 93.750.000
Jumlah 100.000.0
00
51.250 147.500.000

More Related Content

What's hot

Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)riansaputro
 
Sistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negaraSistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negaraFadelia Riscicha
 
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenSa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Bta Rizki
 
Akm1
Akm1Akm1
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Hening RN
 
Panduan analisis anggaran indonesia
Panduan analisis anggaran indonesia Panduan analisis anggaran indonesia
Panduan analisis anggaran indonesia
Syukriy Abdullah
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 2 Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 2 Metodologi Pengembangan Sistem AkuntansiSISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 2 Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 2 Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi
marsiska
 
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Eka Wulandari
 
Pertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomi
93220872
 
Bab 1 akuntansi internasional
Bab 1 akuntansi internasionalBab 1 akuntansi internasional
Bab 1 akuntansi internasional
asepahmadf
 
Bab. 6 Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses
Bab. 6 Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya ProsesBab. 6 Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses
Bab. 6 Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Modul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarModul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantar
PusdiklatKKB
 
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
kridoeko
 
Indeks harga saham
Indeks harga sahamIndeks harga saham
Indeks harga saham
reidjen raden
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
mariatul qibtiyah
 
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
Adesaputranasution2
 
Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPAAkuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPAEllvinna Marikar
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
Sri Apriyanti Husain
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
DIANA LESTARI
 
Ipbk
IpbkIpbk

What's hot (20)

Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
Akuntansi internasional (standar akuntansi jerman)
 
Sistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negaraSistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negara
 
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenSa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
 
Akm1
Akm1Akm1
Akm1
 
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
 
Panduan analisis anggaran indonesia
Panduan analisis anggaran indonesia Panduan analisis anggaran indonesia
Panduan analisis anggaran indonesia
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 2 Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 2 Metodologi Pengembangan Sistem AkuntansiSISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 2 Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 2 Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi
 
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
 
Pertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomi
 
Bab 1 akuntansi internasional
Bab 1 akuntansi internasionalBab 1 akuntansi internasional
Bab 1 akuntansi internasional
 
Bab. 6 Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses
Bab. 6 Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya ProsesBab. 6 Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses
Bab. 6 Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses
 
Modul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarModul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantar
 
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
 
Indeks harga saham
Indeks harga sahamIndeks harga saham
Indeks harga saham
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
 
Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPAAkuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Ipbk
IpbkIpbk
Ipbk
 

Similar to Perhitungan Indeks Harga Saham.pptx

12Pasar Modal 12 (1).pptx
12Pasar Modal 12 (1).pptx12Pasar Modal 12 (1).pptx
12Pasar Modal 12 (1).pptx
PrestaseaAkbar
 
12Pasar Modal 12 (1).pptx
12Pasar Modal 12 (1).pptx12Pasar Modal 12 (1).pptx
12Pasar Modal 12 (1).pptx
fiarosanti1
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
Constantianus Christiadji
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
Benny Siallagan
 
Bab iii-alk
Bab iii-alkBab iii-alk
Bab iii-alk
waisalqurny
 
Modul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioModul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolio
Mia Rarasputri
 
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Mia Rarasputri
 
Investasi Saham Syariah Melalui SOTS
Investasi Saham Syariah Melalui SOTSInvestasi Saham Syariah Melalui SOTS
Investasi Saham Syariah Melalui SOTS
ucu_mujahidah
 
analisis fundamental dan analisis teknikal saham
analisis fundamental dan analisis teknikal sahamanalisis fundamental dan analisis teknikal saham
analisis fundamental dan analisis teknikal saham
JUNSERNAIBAHO
 
Angka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfAngka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdf
YNWAYNWA1
 
Aminullah assagaf simk11 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk11 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk11 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk11 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah Assagaf
 
Summary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationSummary of Stock Valuation
Summary of Stock Valuation
Felicia Celins
 
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptxPertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
DessyAnggraeni14
 
2293148.ppt
2293148.ppt2293148.ppt
2293148.ppt
idham68
 
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITASMakalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
Cabii
 
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
WiraCiptaOriza1
 
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
Ancilla Kustedjo
 
Lecture 7 Manajemen Investasi
Lecture 7 Manajemen InvestasiLecture 7 Manajemen Investasi
Lecture 7 Manajemen Investasi
Fergieta Prahasdhika
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
Faridatul Fitriyah
 

Similar to Perhitungan Indeks Harga Saham.pptx (20)

12Pasar Modal 12 (1).pptx
12Pasar Modal 12 (1).pptx12Pasar Modal 12 (1).pptx
12Pasar Modal 12 (1).pptx
 
12Pasar Modal 12 (1).pptx
12Pasar Modal 12 (1).pptx12Pasar Modal 12 (1).pptx
12Pasar Modal 12 (1).pptx
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
Bab iii-alk
Bab iii-alkBab iii-alk
Bab iii-alk
 
Modul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioModul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolio
 
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
 
Investasi Saham Syariah Melalui SOTS
Investasi Saham Syariah Melalui SOTSInvestasi Saham Syariah Melalui SOTS
Investasi Saham Syariah Melalui SOTS
 
analisis fundamental dan analisis teknikal saham
analisis fundamental dan analisis teknikal sahamanalisis fundamental dan analisis teknikal saham
analisis fundamental dan analisis teknikal saham
 
Angka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfAngka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdf
 
Aminullah assagaf simk11 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk11 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk11 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk11 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
 
Summary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationSummary of Stock Valuation
Summary of Stock Valuation
 
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptxPertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
 
2293148.ppt
2293148.ppt2293148.ppt
2293148.ppt
 
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITASMakalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
 
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
 
Sekuritas Dilutif Bag 3
Sekuritas Dilutif Bag 3Sekuritas Dilutif Bag 3
Sekuritas Dilutif Bag 3
 
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 
Lecture 7 Manajemen Investasi
Lecture 7 Manajemen InvestasiLecture 7 Manajemen Investasi
Lecture 7 Manajemen Investasi
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 

Recently uploaded

PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
perusahaan704
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
IsmiAis2
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 
Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhanaNegosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
cisociso711
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
YoseSuprapman3
 
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.pptMateri_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
FakhrilHadi
 

Recently uploaded (8)

PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 
Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhanaNegosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
Negosisasi Bisnis 1 terkait hal hal sederhana
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
 
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.pptMateri_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
 

Perhitungan Indeks Harga Saham.pptx

  • 2. INDEKS PASAR SAHAM Indeks pasar saham merupakan indikator dari keadaan dinamis dari pasar sekuritas. Untuk memperkirakan perilaku pasar, reaksi terhadap perubahan makroekonomi dan acara perusahaan caranya dengan membandingkan nilai indeks pasar saat ini dengan nilai- nilai sebelumnya. Indeks saham dihitung atas dasar harga dari kelompok sekuritas tertentu.
  • 3. INDEKS PASAR SAHAM Indeks pasar saham yang lebih sering dihitung dan diterbitkan oleh berita atau agen penilaian dan bursa saham. Indeks pasar saham juga merupakan dasar untuk instrumen derivatif, seperti kontrak berjangka dan opsi, yang digunakan untuk tujuan investasi dan spekulasi, serta untuk perlindungan nilai untuk mengurangi risiko. Selain itu, nilai indeks diinterpretasikan sebagai harga instrumen ini.
  • 4. INDEKS PASAR SAHAM Indeks pasar saham pertama dikembangkan pada tahun 1884 di Amerika Serikat - Charles Dow mulai menghitung rata-rata perubahan harga pasar untuk 11 perusahaan industri besar. Sejak tahun 1928, Dow Jones telah menghitung sebanyak 30 perusahaan.
  • 5. Indeks yang paling populer di dunia adalah indeks saham perusahaan yang diperdagangkan di Bursa AS (DJI, S&P 500, NASDAQ 100) dan Eropa (DAX, CAC 40, FTSE 100), serta indeks saham Jepang disebut NIKKEI 225. Selain indeks utama, masing-masing indeks pasar saham ini memiliki kelompok indeks berbeda dengan komposisi, sektor ekonomi, dan parameter yang berbeda juga.
  • 6. INDEKS BERDASARKAN HARGA Dow Jones Industrial Average (DJIA) merupakan indeks pasar saham berdasarkan harga yang paling populer. DJIA dihitung dari total harga 30 saham dan membaginya dengan sebuah pembagi (divisor) yang angkanya disesuaikan setiap kali ada pemecahan saham (stock split) dari saham-saham tersebut. Tujuan penyesuaian saham-saham ini adalah yaitu agar nilai indeks akan tetap sama sebelum dan sesudah pemecahan saham.
  • 7. Tabel 1. CONTOH PENYESUAIAN PEMBAGI AKIBAT PEMECAHAN SAHAM SAHAM HARGA SEBELUM PEMECAHAN HARGA SESUDAH PEMECAHAN x Rp300 Rp100* y Rp200 Rp200 z Rp100 Rp100 PEMBAGI Rp600:3 =200 Rp400 : x = 200 X = 2 (pembagi baru) *Saham x melakukan pemecahan saham (stock split) 3 untuk 1 (3 for 1)
  • 8. CONTOH PERHITUNGAN INDEKS BERDASARKAN HARGA SAHAM PERIODE 0 PERIODE 1 KASUS A KASUS B A Rp100 Rp110 Rp100 B Rp50 Rp50 Rp50 C Rp30 Rp30 Rp33 JUMLAH Rp180 Rp190 Rp183 PEMBAGI 3 3 3 INDEKS (RATA- RATA) 60 63,3 61 PERUBAHAN 5,5% 1,7% Perhitungan indeks berdasarkan harga menyebabkan saham yang berharga tinggi mempunyai bobot lebih besar dibandingkan saham yang berharga rendah.
  • 9. 2. INDEKS BERDASAR NILAI KAPITALISASI PASAR Indeks berdasarkan nilai memberikan bobot yang lebih besar pada saham yang berkapitalisasi pada pasar besar bukan pada saham berharga tinggi. Kapitalisasi pasar suatu saham adalah jumlah saham yang beredar dikalikan dengan harga pasar saham.
  • 10. Indeks awal ditetapkan secara bebas, tetapi yang paling populer adalah 100. Selanjutnya, setelah kita mendapatkan kapitalisasi pasar untuk semua saham yang dimasukkan dalam indeks, kita menjumlahkannya untuk mendapatkan total kapitalisasi pasar pada periode dasar t = 0, yang indeksnya ditetapkan 100. Kemudian, pada periode t, total kapitalisasi pasar kembali dihitung dan hasilnya dibagi dengan total kapitalisasi pasar periode dasar dan dikalikan dengan indeks awal (100) untuk mendapatkan indeks pada periode t.
  • 11. Jika indeks awal ditetapkan 100, maka persamaan diatas menjadi:
  • 12. Contoh Soal : 1. Hitunglah indeks pasar saham jika pada t = 0 diketahui: dan pada t = 1, harga-harga saham menjadi: a. Saham A = Rp 120, saham B = Rp 150, dan saham C = Rp 200 b. Saham A = Rp 100, saham B = Rp 150, dan saham C = Rp 240
  • 13. Pertama, kita harus menghitung kapitalisasi pasar masing-masing saham dan total pasar pada t = 0 untuk menjadi pembagi pada t = 1. Berapapun nilai kapitalisasi pasar pada t = 0, kita tetapkan indeksnya adalah 100 (paling umum). Penghitungan indeks di periode t = 1 adalah sebagai berikut:
  • 14. Lanjutan... Perhatikan bahwa dalam contoh di atas, bobot terbesar adalah untuk saham C yaitu ±50%, berikutnya saham B ± 45%, dan terendah saham A yaitu ±5%. Bobot saham A hanya 10% bobot saham C walaupun kalau berdasarkan harga, bobotnya adalah 50% bobot saham C. Bobot saham B dibandingkan bobot saham C adalah 90 : 100 atau 9 : 10 walaupun perbandingan harganya15 : 20 atau 3 : 4 pada periode 0.
  • 15. INDEKS TIDAK TERTIMBANG Indeks Tidak Tertimbang : Metode angka indeks yang digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak mempertimbangkan kuantitasnya Karena tidak menggunakan faktor penimbang maka semua saham dianggap sama penting
  • 16. Contoh Perhitungan Indeks Tidak Tertimbang
  • 17. Contoh Perhitungan Lain Indeks Tidak Tertimbang • Angka Indeks Aggregate Sederhana: yaitu membandingkan jumlah dari harga-harga barang persatuan untuk tiap-tiap tahun. Rumus yang digunakan adalah : I = (ΣPn/ΣPo) x 100% Keterangan : I = Angka Indeks Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya Po = Jumlah harga tahun dasar
  • 18. Indeks aggregate sederhana pada tahun 2002 sebesar 104,79% atau mengalami kenaikan sebesar 4,79% dibandingkan dengan harga pada tahun 2001.
  • 19. • Angka Indeks Rata-Rata Relatif, yaitu dimulai dengan mencari angka relatif dari masing-masing barang dan kemudian dicari rata- rata dari angka relatif tersebut. Rumus yang digunakan adalah : I = [(Σ(Pn/Po) x 100%) / (k)]. Keterangan : I = Angka Indeks Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya Po = Jumlah harga tahun dasar k = Jumlah barang.
  • 20. Indeks rata-rata relatif tahun 2002 sebesar 422,23% / 4 = 105,56%. Dengan menggunakan angka indeks rata-rata relatif, pada tahun 2002 terjadi kenaikan harga komoditi A, B, C dan D sebesar 5,56% dibandingkan tahun tahun 2001.
  • 22. IHSG adalah indikator gabungan berdasarkan nilai dari seluruh saham yang tercatat di BEI baik saham biasa maupun saham preferen. Harga dasar perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100. Total kapitalisasi pasar BEI per 2 Desember 2005 adalah Rp. 773.042.917.524.265 (339 saham tercatat yaitu 335 saham biasa dan 4 saham preferen) atau Rp 717.269.617.524.2654 (337 saham tercatat tanpa HMPS dan EXCL)
  • 23. 10 saham berkapitalisasi terbesar (diluar HMSP dan EXCL)
  • 24. 10 Besar Emiten Berkapitalisasi Pasar Terbesar 9 Februari 2019 Kode Emiten Kapitalisasi Pasar (Rp triliun) BBCA 674 BBRI 475 HMSP 436 TLKM 381 UNVR 380 BMRI 350 ASII 330 BBNI 166 GGRM 156 CPIN 125
  • 25. 10 saham berkapitalisasi terendah per 2 Desember 2005
  • 26. Persentase dari total nilai kapitalisasi pasar yang disajikan pada kolom paling kanan adalah merupakan bobot masing-masing saham dalam IHSG untuk perdagangan esok harinya atau tanggal 5 Desember 2005 (tanggal 3 dan 4 Desember 2005 tidak ada perdagangan karena Sabtu dan Minggu)
  • 27. Total nilai kapitalisasi pasar BEJ 2003-2005
  • 28. Setiap hari tidak hanya 1 saham yang naik atau turun tetapi beberapa saham mengalami kenaikan dan beberapa penurunan sementara sebagian besar tetap. Jika demikian, perubahan IHSG adalah jumah persemtase perubahan harga saham dikalikan dengan bobotnya
  • 29. Saham-saham yang menempati posisi top gainers (peraih keuntungan terbesar) dan top losers (pencetak kerugian terbesar :
  • 30. Jika IHSG dihitung berdasarkan harga, ternyata 10 saham berbobot terbesar berdasarkan nilai akan mempunyai bobot sebagai berikut:
  • 31. Perbandingan pembobotan berdasarkan harga, nilai, dan tidak tertimbang untuk 10 saham berkapitalisasi terbesar di BEJ adalah sebagai berikut
  • 32. Fraksi Harga Saham dan IHSG • Fraksi harga saham merupakan rentang perubahan harga saham dalam satu saat. Dalam melakukan transaksi jual dan beli saham terdapat batasan perubahan atau kelipatan harga yang diperbolehkan • Agar ada keseragaman maka dibentuk prosedur prosedur yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia, Besar kecilnya fraksi harga saham tergantung dari harga saham yang diperdagangkan, semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula fraksi harga saham.
  • 33. Fraksi Harga Saham dan IHSG Bila kita menggunakan fraksi harga saham lama dengan kelompok harga dibawah 500, misalnya Saham A harga sahamnya saat ini adalah 400. Ketika harga Saham naik 1 poin atau sebesar Rp. 1,- maka keuntungan yang diperoleh Trader adalah sebesar 0.25% (belum termasuk fee broker). Sedangkan, bila kita menggunakan fraksi harga saham baru, maka Saham A yang mengalami kenaikan 1 point atau sebesar Rp. 2,- maka keuntungan yang diperoleh Trader adalah sebesar 0.5% (belum termasuk fee broker). Contoh tersebut menunjukkan salah satu hal yang positif dengan adanya perubahan fraksi harga terbaru
  • 34. Fraksi Harga Saham dan IHSG Apakah IHSG berdasarkan poin kenaikan/ penurunan atau berdasarkan perubahan ? Untuk perubahan IHSG, tidak mempertimbangkan besar kenaikan/penurunan poin tetapi persentasenya. Fraksi harga boleh saja dan bisa diubah oleh otoritas bursa (PT BEI) untuk tujuan likuiditas perdagangan, namun hal itu tidak berpengaruh secara langsung terhadap IHSG. Namun, dengan adanya perubahan fraksi harga saham, diharap semakin memberikan peluang keuntungan bagi Trader yang memicu pertumbuhan jumlah nasabah di pasar modal Indonesia.
  • 35. Contoh soal : Suatu indeks saham dihitung dari 3 saham dalam sampelnya. Informasi yang berhubungan dengan harga dan jumlah beredar 3 saham itu pada tanggal T dan tanggal T+1 diberikan sebagai berikut: Saham Jumlah Saham Harga T T+1 Audi 1.000.000 Rp6.000 Rp8.000 Benz 10.000.000 Rp2.000 Rp3.500 Crys 30.000.000 Rp1.800 Rp2.500
  • 36. Hitunglah: a. Indeks pasar saham berdasarkan harga untuk T+1 dan presentase perubahan dari periode T ke T+1 b. Indeks pasar saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasar untuk T+1 dan persentase perubahan c. Indeks pasar saham tak tertimabang (indeks berbobot sama) d. Jika seorang investor membeli jumlah saham yang sama dari masing-masing saham di atas pada periode T, misalkan 1000 saham masing-masingnya, indeks mana yang mencerminkan perubahan nilai portofolionya? e. Jika seorang investor menginvestasikan jumlahrupiah yang sama misalkan Rp18.000.000 untuk masig-masing saham, indeks mana yang menjelaskan peruahan investasi dengan tepat? f. Jika seorang investor membeli masing-masing saham dalam jumlah rupiah yang proporsional dengan kapitalisasi pasar, tunjukan bahwa perubahan indeks berdasarkan nilai.
  • 38.  Saham Harga (Rp) Jumlah Saham Kapitalisasi Pasar (Rp) T T+1 T T+1 Audi 6.000 8.000 1.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 Benz 2.000 3.500 10.000.000 20.000.000.000 35.000.000.000 Crys 1.800 2.500 30.000.000 54.000.000.000 75.000.000.000 Jumlah 41.000.000 80.000.000.000 118.000.000.000
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.  Saham Besar Investasi (Rp) Harga Saham Periode T (Rp) Jumlah Saham Harga Saham Periode T+1 (Rp) Nilai portofolio (Rp) Audi 7.500.000 6.000 1.250 8.000 10.000.000 Benz 25.000.00 0 2.000 12.500 3.500 43.750.000 Crys 67.500.00 0 1.800 37.500 2.500 93.750.000 Jumlah 100.000.0 00 51.250 147.500.000