1. PEREMPUAN DAN RUANG
PUBLIK
Oleh :
Asih Kurniasih
Badan Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
Provinsi Kalimantan Barat
2. Peran Perempuan di Sektor Publik
WHITE COLLAR
(Kerah Putih)
BLUE COLLAR
(Kerah Biru)
PINK COLLAR
(Kerah Pink)
3. i
POLITIK
1. Bupati Sambas : Juliarti Juhardi (sebelumnya wakil Bupati)
2. Ketua DPRD Kab. Singkawang : Tjhai Chui Mie
3. Anggota Legislatif Perempuan di Kab/Kota se Kalbar 37 org
4. Anggota Legislatif Perempuan di Prov. Kalbar 4 dari 55 org anggota
5. Pemimpin Parpol di Kab/Kota :
Ketua Demokrat Kap Hulu : Maura Hiro
Ketua Demokrat Kab. Sambas : Ni Ketut Indrawati
Ketua Demokrat Kab. Pontianak : Ermin Elviani
Ketua DPC Hanura Pontianak : Uray Henny Novita
6. Anggota DPR RI 1 org (Carolin Margareth Natasha)
7. Anggota DPD RI mewakili Kalbar
Maria Goreti
Sri Kadarwati (alm)
Hairiah
Erna Suryani Ranik
4. PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA DI KABUPATEN / KOTA
SE KALIMANTAN BARAT MENURUT JENIS KELAMIN
Kabupaten/Kota
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki Perempuan
Kab. Sambas 137.315 106.367 243.682
Kab. Bengkayang 64.602 42.642 107.244
Kab. Landak 100.581 66.403 166.984
Kab. Pontianak 68.073 47.000 115.073
Kab. Kubu Raya 144.386 97.744 242.130
Kab. Sanggau 127.373 83.779 211.152
Kab. Sekadau 55.870 38.495 94.365
Kab. Sintang 109.738 73.909 183.647
Kab. Melawi 54.540 37.284 91.824
Kab. Kapuas Hulu 68.637 48.416 117.053
Kab. Ketapang 130.783 82.259 213.042
Kab. Kayong Utara 28.254 19.672 47.926
Kota Pontianak 148.705 83.413 232.118
Kota Singkawang 50.702 29.630 80.332
Kalimantan Barat 1.289.559 857.013 2.146.572
Sumber : BPS, Survey Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011 diolah Pusdatinaker
6. Data Buta Aksara Penduduk 15 Tahun Ke Atas
Menurut Kab/Kota di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2010
Kabupaten/Kota
Jenis Kelamin
JumlahLaki-laki Perempuan
Kab. Sambas 1.421 2.120 3.541
Kab. Bengkayang 5.105 8.197 13.302
Kab. Landak 3.156 6.348 9.504
Kab. Pontianak 2.539 7.127 9.668
Kab. Kubu Raya 3.687 9.041 12.728
Kab. Sanggau 9.227 10.902 20.129
Kab. Sekadau 1.104 2.551 3.655
Kab. Sintang 4.429 6.720 11.149
Kab. Melawi 3.577 5.646 9.223
Kab. Kapuas Hulu 3.349 8.865 12.214
Kab. Ketapang 5.743 8.876 14.313
Kab. Kayong Utara 2.690 5.837 8.530
Kota Pontianak 1.512 2.508 4.020
Kota Singkawang 4.069 4.609 8.678
Kalimantan Barat 51.305 89.349 140.654
Sumber : Dinas Pendidikan Prov. Kalbar 2010
7. 7
USIA HARAPAN HIDUP
PEREMPUAN
68,06 Tahun
LAKI-LAKI
65,66 Tahun
Angka Kematian Ibu (AKI)
Melahirkan
386/100.000
(Nasional 228/100.000)
Sumber : BPS, Kalbar Dalam Angka 2010
Angka Kematian Bayi
44,12/1.000 kelahiran hidup
(Nasional 35/1.000)
8. LAKI-LAKI PEREMPUAN Jumlah
HIV (+) 2559 1277 3836
AIDS 1191 658 1849
KONDISI EPIDEMI HIV
Berdasarkan Jenis Kelamin
s/d Januari 2013
HIV (+)
AIDS
Sumber Data: Dinas Kesehatan Prov. Kalbar, Januari, 2013
9. Data Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
yang ditangani Oleh P2TP2A Prov. Kalbar Tahun 2008 s.d 2012
Tahun
Kasus
JumlahTrafficking KDRT Pelecehan
Seksual
Lain-lain
2008 37 1 - 1 39
2009 69 2 1 1 73
2010 32 1 1 5 39
2011 9
(6 Dewasa)
(3 Anak)
11 3 3 26
2012 8 6 2 6 22
Jumlah 155 21 7 16 199
Sumber : P2TP2A Provinsi Kalbar, 2012
10. Data Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak menurut Jenis Kasus
yang ditangani Oleh Ditreskrim Polda Kalbar Tahun 2009 - 2011
Tahun
Tahun
Jumlah Ket.
Trafficking KDRT
2009 17 104 121 Turun
2010 7 78 85 Turun
2011 15 29 44 Turun
Jumlah 24 182 206
Sumber : Renakta POLDA Kalbar, 2012
11. PEREMPUAN CERDAS..........
Memiliki kemampuan untuk belajar
memahami, memutuskan dan beropini
berdasarkan alasan tertentu.
Mampu menangkap serta memfilter
fenomena-fenomena yang terjadi menjadi
sebuah isu aktual.
12. Perempuan : Agen Pembangunan
Mempunyai watak idealis
Memiliki pemikiran yang analitis dan kritis
Handal dalam mengambil keputusan yang
solutif dan bersifat positif
Open Minded
Memiliki banyak jejaring
Inovatif dan kreatif
Expert pada bidang keahliannya
Mandiri
13. 13
TANTANGAN DAN HAMBATAN YANG
DIHADAPI
Masih adanya budaya patriaki
Masih tingginya tindak kekerasan terhadap perempuan
Belum seluruhnya tersedia data pembangunan terpilah menurut jenis kelamin
sehingga sulit menentukan masalah-masalah gender yang ada.
Belum maksimalnya anggaran yang disediakan daerah untuk mengatasi
kesenjangan gender dan program-program pemberdayaan perempuan dan
KKG
Belum adanya mekanisme pengumpulan data dan statistik yang berdasarkan
jenis kelamin dan issue gender.
Belum semua instansi menganggarkan dana untuk pemberdayaan ekonomi
perempuan
15. ANGGARAN RESPONSIF GENDER (ARG)
1. ARG bukanlah anggaran yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan;
2. ARG sebagai pola anggaran yang akan menjembatani kesenjangan status,
peran dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan;
3. ARG bukanlah dasar yang “valid” untuk meminta tambahan alokasi
anggaran;
4. Adanya ARG tidak berarti adanya penambahan dana yang dikhususkan
untuk program perempuan;
5. Bukan berarti bahwa alokasi ARG hanya berada dalam program khusus
pemberdayaan perempuan;
6. ARG bukan berarti ada alokasi dana 50% laki-laki – 50% perempuan untuk
setiap kegiatan;
7. Tidak harus semua kebijakan/output mendapat koreksi agar menjadi
responsif gender, namun ada juga yang netral gender.
16. Hasil ARG
1. Lebih efektif dan Efesien
- Pemetaan peran laki-laki dan perempuan,
- Kondisi laki-laki dan perempuan,
- Kebutuhan laki-laki dan perempuan
- Permasalahan perempuan dan laki-laki
Keempat indikator tersebut dapat dianalisis dan diagnosa
dan memberikan jawaban yang lebih tepat untuk
memenuhi kebutuhan perempuan dan laki-laki dalam
menetapkan program/kegiatan dan anggaran,
Menetapkan kegiatan apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi kesenjangan gender,
siapa yang sebaiknya dijadikan target sasaran dari sebuah
program/kegiatan,
kapan dan bagaimana program/kegiatan akan dilakukan.
17. 2. Mengurangi kesenjangan tingkat manfaat
hasil pembangunan.
- Menerapkan analisis situasi/analisis gender
dalam perencanaan dan penganggaran
pembangunan, kesenjangan gender yang
terjadi pada tingkat penerima manfaat
pembangunan dapat diminimalisir.