2. SEJARAH BUDAYA POLITIK
• Konsep budaya politik pertama kali di perkenalkan oleh
GABRIEL A. ALMOND melalui buku THE CIVIC CULTURE
pada tahun 1963 yang bertujuan untuk
mengidentifikasi orientasi tingkah laku politik.
• Kebudayaan politik meliputi sikap WN terhadap
pemerintahan dan politiknya.
• Hal itu dapat di nilai dari ukuran identitas
nasional,kesadaran kelas,motivasi
berprestasi,keyakinan tentang kebebasan dan
persamaan,efektivitas politik serta kepercayaan
terhadap pemerintah.
3. PENGERTIAN BUDAYA POLITIK
MENURUT AHLI
• Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan
sikap-sikap emosi tentang bagaiman pemerintahan
seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus
dilakukan oleh pemerintah.
• Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah
suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap
sistem politik dengan aneka ragam bagiannya dan
sikap terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem
itu.
• Rusadi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku
individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang
dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.
4. • Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah
sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan
pemerintahan negara dan politiknya.
• Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai,
ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang
sistem politik negara mereka dan peran masing-masing
individu dalam sistem itu.
• Marbun, budaya politik adalah pandangan politik yang
mempengaruhi sikap,orientasi,dan pilihan politik seseorang.
5. CIRI-CIRI BUDAYA POLITIK
• Legitimasi
• Pengaturan kekuasaan
• Proses pembuatan kebijakan pemerintah
• Kegiatan partai politik
• Perilaku aparat negara
• Gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang
memerintah
6. KOMPONEN BUDAYA POLITIK
MENURUT RANNEY MENURUT GABRIEL A. ALMOND
• Orientasi Kognitif • Orientasi Kognitif
• Orientasi Afektif (pengetahuan,keyakinan)
• Orientasi Afektif
(perasaan/ikatan
emosional)
• Orientasi Evaluatif
(keputusan,pendapat)
7. TINGKATAN ORIENTASI POLITIK
• 1.) orientasi politik di tingkat masyarakat
– Berkaitan dengan rasa percaya serta permusuhan
yang biasanya timbul di antara warga negara dan
pada gilirannya dapat memunculkan
kerjasama/bahkan konflik.
• 2.) orientasi politik di tingkat individu
– Dapat di lihat dari 3 komponen (orientasi
kognitif,afektif,dan evaluatif).
8. TIPE BUDAYA POLITIK BERDASAR
ORIENTASI POLITIK
• Menurut GABRIEL ALMOND dan SIDNEY
VERBA ada 3,yaitu :
– Budaya politik parokial (parochial political culture)
– Budaya politik subjek/kaula (subject political
culture)
– Budaya politik partisipan ( participant political
culture)
9. BUDAYA POLITIK PAROKIAL
(PAROCHIAL POLITICAL CULTURE)
• Terdapat pada masy. tradisional dan sederhana.
• Hampir tidak ada spesialisasi karena terbatasnya
diferensiasi sosial pelaku politik.
• Tidak ada peranan politik yang khas dan berdiri
sendiri.
• Anggota masy. cenderung tidak menaruh minat
terhadap objek-objek politik yang luas kecuali di
tempatnya tinggal.
• Primus Interpares di anggap serba bisa.
• Di anut di masy. Suku pedalaman/terasing.
10. BUDAYA POLITIK SUBJEK/KAULA
(SUBJECT POLITICAL CULTURE)
• Orang secara pasif patuh pada pejabat pemerintah dan
undang-undang tapi tidak melibatkan diri dalam
kegiatan politik.
• Masy. telah mempunyai minat,perhatian,dan
kesadaran terhadap sistem,tapi frekuensinya rendah
dan kesadaran sebagai aktor politik belum tumbuh.
• Anggota masy. menganggap tidak mampu
mempengaruhi/mengubah sistem politik sehingga
cenderung menyerah saja pada kebijakan dan
keputusan yang di ambil aktor politik.
• Di anut di negara-negara berkembang di kelompok
selatan.
11. BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
(PARTICIPANT POLITICAL CULTURE)
• Anggota masy. cenderung di orientasikan secara
eksplisit terhadap sistem politik.
• Individu sadar tentang hak dan kewajiban
politiknya.
• Keputusan dan kebijakan politik yang di ambil
penguasa tidak begitu saja di terima tapi di kritisi
secara proporsional (seimbang)
• Segala aktivitas politik negara selalu di ikuti
dengan tingkat partisipasi yang tinggi dari WN.
• Di anut di negara-negara maju/negara
utara/liberal.
12. TIPE BUDAYA POLITIK BERDASAR SIKAP
YANG DI TUNJUKKAN
• Budaya politik militan
– Menganggap perbedaan kritik saran adalah usaha
jahat dan menantang yang harus di lawan,bukan
sebagai usaha mencari pemecahan terbaik.
– Bila muncul masalah,yang di cari adalah kambing
hitam,bukan peraturannya yang salah.
• Budaya politik toleransi
– Di kembangkan melalui pemikiran untuk mencari
konsensus yang wajar agar terjalin kerjasama.
13. TIPE BUDAYA POLITIK BERDASAR SIKAP
TERHADAP TRADISI DAN PERUBAHAN
• Budaya politik dengan sikap mental absolut
– Di kembangkan dengan nilai-nilai dan kepercayaan
yang di anggap selalu sempurna hingga tidak perlu di
ubah lagi untuk mengikuti perubahan zaman,tumbuh
karena tradisi.
• Budaya politik dengan sikap mental akomodatif
– Terbuka dan bersedia menerima semua hal yang di
anggap bermanfaat,serta jika perlu dapat melepaskan
ikatan tradisi yang ada serta bersedia mengubah
tradisi menurut perkembangan masy.
14. MACAM BUDAYA POLITIK MENURUT
MOCHTAR MASOED&COLIN MAC. ANDREWS
• Masyarakat demokratis industrial
– Jumlah partisipan 40-60 % dari penduduk dewasa
– Terdiri dari aktifis politik peminat politik yang kritis
dan pressure group.
– Jumlah yang berbudaya politik subjek sekitar 30 %
dan yang parokial sekitr 10 %
– Banyak terjadi aktivitas politik sehingga
berlangsung kompetisi antar parpol untuk meraih
simpati politik warga masy.
15. • Masyarakat orotiter
– Sebagian besar rakyat hanya menjadi subjek yang
pasif,mengakui pemerintah dan tunduk pada
hukumnya,tapi tidak melibatkan diri dalam urusan
pemerintahan.
– Kelompok partisipan berasal dari mahasiswa,kaum
intelektual,pengusaha dan tuan rumah yang
kadang menentang sistem politik yang ada.
– Kaum parokial terdiri dari para petani dan buruh
tani yang hidup dan bekerja di perkebunan.
16. • Masyarakat demokratis pra industrial
– Sebagian besar WN menganut budaya politik
parokial,hidup di pedesaan dan buta huruf yang
dan keterlibatannya dalam kehidupan politik
sangat kecil.
– Kelompok partisipan sedikit jumlahnya,berasal
dari profesional terpelajar,usahawan dan tuan
rumah.
– Pendukung budaya politik subjek juga relatif kecil.
17. C. BUDAYA POLITIK INDONESIA
• HERBERT FEITH,Indonesia memiliki 2 budaya
politik yang dominan :
– Aristokrasi Jawa
– Wiraswasta Islam
• CLIFFORD GEERTZ,masyarakat Jawa memiliki 3
sub budaya politik :
– Masy. Santri
– Masy. Abangan
– Masy. priyayi
18. • NAZARUDIN SJAMSUDIN,yang menonjol adalah
BHINEKA TUNGGAL IKA,yang mempunyai nilai :
– Toleransi
– Tenggang rasa
• AFFAN GHAFAR,3 ciri budaya politik Indonesia
yang dominan :
– Hierarki yang ketat
– Kecenderungan patronage
– Kecenderungan neo patrimonialistik
19. CIRI BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG
DALAM MASY. INDONESIA
• Konfigurasi sub kultur masih beraneka ragam sehingga rentan
terjadi disintegrasi/perpecahan dan konflik sosial
• Memiliki sifat parochial subjek di satu pihak dan partisipan di
lain pihak sehingga terdapat gap/jurang pemisah tingkat
partisipasi
• Sifat ikatan primordialisme masih sangat kuat sehingga sering
muncul sentiment SARA
• Cenderung bersifat paternalistic patrimonial,sosok
bapak/tokoh panutan di anggap sosok yang paling sempurna
dan harus di ikuti semua perintah dan perbuatannya
• Terjadi dilema interaksi antara pola yang telah menjadi tradisi
dalam masy. dengan modernisasi yang tak dapat di hindari
20. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BUDAYA POLITIK
• Tingkat pendidikan warga negara/masyarakat
• Tingkat ekonomi dan kesejahteraan
• Reformasi politik daan kemauan politik
(political will) pemerintah dan masyarakat
• Supremasi hukum
• Media komunikasi yang independen
21. PENGERTIAN SOSIALISASI POLITIK
• Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara
bagaimana masyarakat meneruskan kebudayaan politiknya.
• Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana
sikap-sikap politik dan pola – pola tingkah laku diperoleh
atau dibentuk, dan merupakan sarana bagi generasi muda
untuk menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik.
• Richard E. Dawson, sosialisasi politik adalah pewarisan
pengetahuan , nilai dan pandangan politik darimorang
tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya bagi warga baru dan
yang beranjak dewasa.
22. • Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk
mengganbarkan proses dimana seseorang mempelajari
dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.
• Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses
pembentukan sikap dan orientasi politik anggota
masyarakatnya.
• Alfian, sosialisasi Politik adalah usaha sadar untuk
mengubah proses sosialisasi politik masyarakat,
sehingga mereka mengalami dan menghayati nilai-nilai
yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal
yang hendak dibangun.
23. AGEN/SARANA SOSIALISASI POLITIK
• Keluarga (pertama dan utama)
• Sekolah
• Partai politik
• Kelompok pergaulan
• Lingkungan pekerjaan
• Media massa
24. TAHAP SOSIALISASI POLITIK MENURUT
DAVID EASTON & DENNIS
• Pengenalan otoritas melalui individu tertentu
• Perkembangan pembedaan antara otoritas
internal dan eksternal
• Pengenalan mengenai institusi politik yang
impersonal
• Perkembangan pembedaan antara institusi
politik dan mereka yang terlibat dalam
aktivitas politik.
25. PENGERTIAN PARTAI POLITIK
• Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partai politik adalah organisasi atau
golongan yang berusaha untuk memperoleh dan menggunakan
kekuasaan.
• Sigmund Neuman, partai politik adalah organisasi tempat kegiatan
politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah serta
merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan suatu
golongan atau golongan-golongan lain yang tidak sepaham.
• Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang
terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau
mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan
partainya sehingga penguasaan itu memberikan mamfaat kepada
anggota partainya baik bersifat ideal maupun material.
26. FUNGSI PARTAI POLITIK
Menurut UU No.31 tahun 2002
• Sarana sosialisasi politik • Sarana pendidikan politik
• Sarana komunikasi politik • Sarana penciptaan iklim yang
kondusif serta perekat
• Sarana rekrutmen politik
persatuan dan kesatuan
• Sarana management bangsa
conflict • Sarana
• Sarana pendidikan politik penyerap,penghimpun,dan
• Sarana partisipasi politik penyalur aspirasi politik masy.
• Sarana partisipasi politik WN
• Sarana rekrutmen politik
27. PERAN SERTA DALAM BUDAYA POLITIK
PARTISIPAN
Faktor tingkat partisipasi politik Penyebab timbulnya partisipasi politik
(KENNETH PREWITT & SIDNEY VERBA) (MYRON WEINNER)
• Tingkat pendidikan • Modernisasi dalam segala
• Income/penghasilan bidang
• Perubahan struktur kelas sosial
• Ras/etnisitas
• Pengaruh kaum intelektual
• Jenis kelamin dan komunikasi massa modern
• usia • Konflik antar kelompok
pemimpin politik
• Keterlibatan pemerintah yang
semakin meluas dalam segala
bidang
28. BENTUK PARTISIPASI POLITIK
Menurut Samuel Huntington
dan Nelson Menurut Milbrarth M.L Goel
• Kegiatan pemilihan • Aphatetic inactives
• Lobbying • Passive supporters
• Kegiatan organisasi • Contact specialist
• Mencari koneksi • Communicators
(contacting) • Party and campaign workers
• Tindakan kekerasan • Community activist
(violence) • protesters
29. Menurut GABRIEL ALMOND
KONVENSIONAL NON KONVENSIONAL
• Pemberian suara/voting • Pengajuan petisi
• Diskusi politik • Demonstrasi
• Kegiatan kampanye • Konfrontasi/mogok
• Membentuk kelompok • Tindak kekerasan politik
kepentingan
terhadap harta benda
• Bergabung dalam kelompok (pemboman)
kepentingan
• Komunikasi individual • Tindak kekerasan politik
dengan pejabat politik dan terhadap manusia
administratif (penculikan)
30. TINGAKATAN TERTINGGI SAMPAI
TERENDAH
RUSH dan ALTHOFT SECARA UMUM
• Menduduki jabatan politik • Aktivis
• Mencari jabatan politik
• Keanggotaan aktif suatu organsiasi • Partisipan
politik
• Keanggotaan pasif suatu organisasi • Orang-orang apolitis
politik
• Keanggotaan aktif suatu organisasi
semu politik
• Keanggotaan pasif suatu organisasi
semu politik
• Partisipasi dalam rapat umum
• Partisipasi dalam diskusi politik
informal bidang politik
• voting