Eksperimen ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan filter low-pass, high-pass, band-pass, dan band-reject orde kedua. Teori dasar filter dan jenis-jenis filter dijelaskan. Langkah-langkah perancangan dan implementasi masing-masing filter orde kedua ditunjukkan, termasuk diagram rangkaian dan fungsi transfernya. Eksperimen dilakukan untuk mengukur respon frekuensi filter low-pass orde kedua yang dirancang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengayun gelombang sinus, termasuk definisi pengayun, keperluan litar pengayun, dan jenis-jenis pengayun seperti pengayun Amstrong, Colpitts, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja dan kendalian dari beberapa jenis pengayun tersebut.
Bab ini membahas komponen elektronika aktif seperti transistor dan sirkuit analog dan digital. Topik utama mencakup amplifier diskrit, operasional amplifier, konfigurasi untuk penguatan sinyal, konversi antara sinyal analog dan digital, serta komponen dasar sirkuit logika digital seperti gerbang logika.
Eksperimen ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan filter low-pass, high-pass, band-pass, dan band-reject orde kedua. Teori dasar filter dan jenis-jenis filter dijelaskan. Langkah-langkah perancangan dan implementasi masing-masing filter orde kedua ditunjukkan, termasuk diagram rangkaian dan fungsi transfernya. Eksperimen dilakukan untuk mengukur respon frekuensi filter low-pass orde kedua yang dirancang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengayun gelombang sinus, termasuk definisi pengayun, keperluan litar pengayun, dan jenis-jenis pengayun seperti pengayun Amstrong, Colpitts, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja dan kendalian dari beberapa jenis pengayun tersebut.
Bab ini membahas komponen elektronika aktif seperti transistor dan sirkuit analog dan digital. Topik utama mencakup amplifier diskrit, operasional amplifier, konfigurasi untuk penguatan sinyal, konversi antara sinyal analog dan digital, serta komponen dasar sirkuit logika digital seperti gerbang logika.
Modul ini memperkenalkan murid kepada pengayun sebagai penjana isyarat ac, jenis-jenis litar pengayun, dan cara mengesan kerosakan litar pengayun. Murid akan belajar mengenai fungsi pengayun, jenis-jenis pengayun seperti Hartley, Colpitts dan Armstrong, serta litar pengayun pemberbilang getar seperti astable dan monostable. Mereka juga akan belajar bagaimana menyambung, menguji dan menges
Dokumen tersebut membahas tentang dua teknik pincangan transistor dalam penguat pengeluar sepunya, yaitu teknik pincang tapak dengan suapbalik pengeluar dan teknik pincang pembahagi voltan. Teknik-teknik tersebut dapat menstabilkan arus operasi litar dengan menghindari pengaruh faktor Beta yang berubah-ubah.
Teori aplikasi op-amp membahas berbagai rangkaian dasar op-amp seperti inverting, non-inverting, buffer, adder, subtractor, comparator, dan differensiator beserta rumus dan gambar rangkaiannya. Dibahas pula contoh soal dan jawaban untuk masing-masing rangkaian.
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
OP AMP (penguat operasional) adalah penguat gandengan langsung yang memperkuat sinyal arus searah (DC) atau tegangan yang berubah-ubah terhadap satuan waktu. Karakteristik idealnya meliputi faktor penguat tak terhingga, impedansi masukan dan keluaran masing-masing tak terhingga dan nol, lebar bandwith dan rise time tak terhingga. Aplikasinya meliputi komparator, penguat inverting dan non-inverting, penguat
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian amplifier atau penguat serta jenis-jenisnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan karakteristik ideal dari penguat operasional (op-amp) dan beberapa aplikasinya seperti penguat inverting, non-inverting, diferensial dan contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian transistor pada frekuensi rendah, termasuk teorema Thevenin dan Norton untuk menyederhanakan jaringan listrik, emitter follower dan aplikasinya, serta perbandingan konfigurasi amplifier common-base, common-emitter, dan common-collector beserta faktor penguatannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis penguat yang menghubungkan dua transistor secara langsung, seperti penguat DC biasa, hubungan Darlington, kombinasi npn-pnp, dan penguat diferensial. Penguat-penguat tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan penguatan isyarat arus DC maupun AC dengan menghubungkan kolektor transistor pertama ke basis transistor kedua secara langsung.
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterAhmad Mukholik
Dokumen ini membahas penggunaan kapasitor sebagai filter pada penyearah gelombang penuh untuk menghasilkan tegangan DC. Rangkaian ini terdiri atas 4 diode dan kapasitor sebagai filter untuk menekan ripple. Fungsi kapasitor adalah menekan ripple yang terjadi selama proses penyearahan gelombang AC sehingga output menjadi tegangan DC.
Rangkian Dasar Op-Amp membahas rangkaian-rangkaian dasar aplikasi op-amp seperti komparator, penguat inverting, non-inverting, summing, integrator, dan differensiator. Eksperimen dilakukan untuk mengukur input dan output dari setiap rangkaian dan menganalisis pengaruh komponen terhadap hasil pengukuran.
Laporan ini membahas percobaan rangkaian komparator menggunakan IC LM324. Mahasiswa membuat rangkaian komparator di simulator Proteus dan secara fisik, lalu mengujinya menggunakan osiloskop. Rangkaian ini dapat membandingkan tegangan input dan referensi, menghasilkan tegangan saturasi positif atau negatif sesuai hasil perbandingan. Mahasiswa berhasil membuktikan kerja komparator secara simulasi dan real, serta
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIFRisdawati Hutabarat
Makalah ini membahas aplikasi filter daya aktif shunt dengan beban resistif untuk mengkompensasi distorsi arus dan memperbaiki faktor daya. Filter daya aktif shunt 1 kVA digunakan pada sistem tegangan yang terdistorsi. Hasilnya, pada beban nonlinier tiga fasa seimbang setelah kompensasi bentuk gelombang arus sama dengan tegangan, dan pada beban tidak seimbang menjadi seimbang dengan penurunan THD tegangan
Modul ini memperkenalkan murid kepada pengayun sebagai penjana isyarat ac, jenis-jenis litar pengayun, dan cara mengesan kerosakan litar pengayun. Murid akan belajar mengenai fungsi pengayun, jenis-jenis pengayun seperti Hartley, Colpitts dan Armstrong, serta litar pengayun pemberbilang getar seperti astable dan monostable. Mereka juga akan belajar bagaimana menyambung, menguji dan menges
Dokumen tersebut membahas tentang dua teknik pincangan transistor dalam penguat pengeluar sepunya, yaitu teknik pincang tapak dengan suapbalik pengeluar dan teknik pincang pembahagi voltan. Teknik-teknik tersebut dapat menstabilkan arus operasi litar dengan menghindari pengaruh faktor Beta yang berubah-ubah.
Teori aplikasi op-amp membahas berbagai rangkaian dasar op-amp seperti inverting, non-inverting, buffer, adder, subtractor, comparator, dan differensiator beserta rumus dan gambar rangkaiannya. Dibahas pula contoh soal dan jawaban untuk masing-masing rangkaian.
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
OP AMP (penguat operasional) adalah penguat gandengan langsung yang memperkuat sinyal arus searah (DC) atau tegangan yang berubah-ubah terhadap satuan waktu. Karakteristik idealnya meliputi faktor penguat tak terhingga, impedansi masukan dan keluaran masing-masing tak terhingga dan nol, lebar bandwith dan rise time tak terhingga. Aplikasinya meliputi komparator, penguat inverting dan non-inverting, penguat
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian amplifier atau penguat serta jenis-jenisnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan karakteristik ideal dari penguat operasional (op-amp) dan beberapa aplikasinya seperti penguat inverting, non-inverting, diferensial dan contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian transistor pada frekuensi rendah, termasuk teorema Thevenin dan Norton untuk menyederhanakan jaringan listrik, emitter follower dan aplikasinya, serta perbandingan konfigurasi amplifier common-base, common-emitter, dan common-collector beserta faktor penguatannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis penguat yang menghubungkan dua transistor secara langsung, seperti penguat DC biasa, hubungan Darlington, kombinasi npn-pnp, dan penguat diferensial. Penguat-penguat tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan penguatan isyarat arus DC maupun AC dengan menghubungkan kolektor transistor pertama ke basis transistor kedua secara langsung.
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterAhmad Mukholik
Dokumen ini membahas penggunaan kapasitor sebagai filter pada penyearah gelombang penuh untuk menghasilkan tegangan DC. Rangkaian ini terdiri atas 4 diode dan kapasitor sebagai filter untuk menekan ripple. Fungsi kapasitor adalah menekan ripple yang terjadi selama proses penyearahan gelombang AC sehingga output menjadi tegangan DC.
Rangkian Dasar Op-Amp membahas rangkaian-rangkaian dasar aplikasi op-amp seperti komparator, penguat inverting, non-inverting, summing, integrator, dan differensiator. Eksperimen dilakukan untuk mengukur input dan output dari setiap rangkaian dan menganalisis pengaruh komponen terhadap hasil pengukuran.
Laporan ini membahas percobaan rangkaian komparator menggunakan IC LM324. Mahasiswa membuat rangkaian komparator di simulator Proteus dan secara fisik, lalu mengujinya menggunakan osiloskop. Rangkaian ini dapat membandingkan tegangan input dan referensi, menghasilkan tegangan saturasi positif atau negatif sesuai hasil perbandingan. Mahasiswa berhasil membuktikan kerja komparator secara simulasi dan real, serta
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIFRisdawati Hutabarat
Makalah ini membahas aplikasi filter daya aktif shunt dengan beban resistif untuk mengkompensasi distorsi arus dan memperbaiki faktor daya. Filter daya aktif shunt 1 kVA digunakan pada sistem tegangan yang terdistorsi. Hasilnya, pada beban nonlinier tiga fasa seimbang setelah kompensasi bentuk gelombang arus sama dengan tegangan, dan pada beban tidak seimbang menjadi seimbang dengan penurunan THD tegangan
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Rangkaian pembagi tegangan dapat dibangun menggunakan komponen resistif atau kapasitif, di mana pembagi tegangan kapasitif tidak terpengaruh oleh perubahan frekuensi meskipun menggunakan kapasitor. Rasio penurunan tegangan antara komponen seri tetap konstan terlepas dari frekuensi, meskipun arusnya berubah sebanding dengan frekuensi.
1) Rangkaian seri mengalami resonansi pada kapasitor 11,2 μF dengan arus maksimum 19 mA. 2) Rangkaian paralel mengalami resonansi pada kapasitor 176,2 μF dengan arus minimum 400 mA. 3) Data percobaan akan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan frekuensi resonansi dan faktor kualitas Q dari kedua rangkaian.
Arus AC atau kepanjangan dari Alternating Curren adalah arus yang sipatnya mempunya dua arah atau lebih di kenal dengan sebutan arus bolak-balik yang tidak memiliki sisi negatif, dan hanya mempunya ground (bumi). Arus AC biasa di gunakan untuk tegangan listrik PLN sebesar misalnya 220 Volt 50 hertz, ini adalah tegangan standard untuk Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang operasi dan analisis fase tunggal penyearah terkontrol. Secara singkat, dibahas tentang definisi rectifier sebagai konverter daya AC ke DC, karakteristik rectifier, dan jenis-jenis rectifier satu fasa seperti setengah gelombang dan gelombang penuh beserta kelebihan dan kekurangannya. Dijelaskan pula tentang rectifier satu fasa terkontrol gelombang penuh dan jembatan penuh serta persyaratan yang d
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang merancang filter tunggal untuk mengurangi harmonik pada transformator arus agar sesuai dengan standar IEEE 519-1992. Simulasi menunjukkan filter mampu mengurangi THDi dari 24,8% menjadi 5,6% dan sesuai dengan standar harmonik. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas listrik dengan harmonik yang lebih rendah.
Dokumen tersebut membahas prinsip kerja rangkaian catu daya linier mulai dari penyearah hingga regulator tegangan. Secara singkat, penyearah digunakan untuk mengubah arus AC menjadi DC dengan menggunakan dioda. Kapasitor digunakan sebagai filter untuk mengurangi tegangan ripple. Regulator digunakan untuk menstabilkan tegangan keluaran dari penyearah. IC regulator seperti IC 78XX kini sudah banyak digunakan untuk mereg
Analisis Aktif Filter dengan Menggunakan Simulasi MatlabNurfaizatul Jannah
Aktif filter dapat dipengaruhi oleh suatu respon, yaitu input dan output. Sehingga perubahan periode dapat mempengaruhi tegangan keluaran atau outputnya.
Dokumen tersebut membahas tentang arus dan tegangan bolak-balik, termasuk definisi frekuensi dan periode, persamaan tegangan dan arus bolak-balik, nilai efektif tegangan dan arus, serta rangkaian arus bolak-balik untuk rangkaian resistif, induktif, dan kapasitif.
Bab 8 dokumen tersebut membahas tentang converter AC-AC dengan kontrol digital. Terdapat beberapa jenis converter AC-AC seperti single phase AC/AC voltage controller, three phase AC/AC voltage controller, SISO cycloconverter, TISO cycloconverter, TITO cycloconverter, AC/DC/AC converter, dan matrix converter. Setiap jenis converter menggunakan metode kontrol seperti phase angle control, on/off control, atau PWM control untuk mengontrol tegangan dan frekuensi output.
1. 53
Peredaman Harmonik Sistem Tenaga
Menggunakan Filter Aktif Hybrid
Subuh Isnur Haryudo
Electrical Engineering, Faculty of Technology, Hang Tuah University
Jl. Arif Rahman Hakim 150 Surabaya 60111, Indonesia.
Abstract: Development of non linear loading in the application of industry and distribution
system as well as harmonic compensation becomes specific attention. Harmonic pollution and
reactive power is an important problem in increasing power quality. Hibrid filter combines second
order high pass filter and active filter for decreasing harmonic current in the power system. A
rectifier is used for generating harmonic current. With this hybrid filter, an harmonic current can
be reduced so that the wave current pattern of the source is approximately sinusoidal. Principal of
the harmonic current compensation is introduced and proved by simulation. Simulation system
with “filter active hybrid single tuned” created gives corelation between harmonic current at the
source current and converter current which shows that at active hybrid filter can reduce an
harmonic at the source current and in the active filter, there is an harmonic current component.
Keywords : hybrid filter, high pass filter,and harmonic current.
PENDAHULUAN
Polusi Harmonik Dan Kompensasi Daya Reaktif
Polusi harmonik dan daya reaktif merupakan masalah penting kualitas daya. Dengan
berkembangnya beban-beban non linier di dalam aplikasi industri dan sistem distribusi,
kompensasi harmonik semakin menjadi perhatian khusus.
Filter pasif jenis Damped Filter Orde Dua sering dipakai karena memiliki beberapa
kelebihan diantaranya memberi unjuk kerja yang baik tetapi memiliki rugi-rugi yang lebih besar
pada frekuensi fundamental. Dengan digabungkannya converter yang dapat dikontrol bisa
menyelesaikan permasalahan tersebut. Dari dua gabungan filter ini lebih dikenal dengan Filter
Aktif Hybrid.
Dalam makalah ini, prinsip dari filter aktif hybrid akan dianalisis khususnya filter aktif
dengan rangkaian damped filter orde dua sederhana yang diperkenalkan. Unjuk kerja sistem yang
ditunjukkan dengan hasil simulasi.
Prinsip Filter Aktif Daya Dengan Rangkaian High Pass Filter Damped Orde Dua
Penyederhanaan diagram rangkaian satu fase dari filter aktif daya tiga fasa dengan
rangkaian passive high pass filter damped orde dua ditunjukkan pada gambar 1. Pada gambar 1
dapat di ketahui bahwa li adalah arus beban, vppc tegangan pada PCC, Zs impedansi saluran, Zf
impedansi antara konverter dan PCC, vf dan if berturut-turut adalah tegangan dan arus.
2. Neptunus, Vol. 14, No. 1, Juli 2007: 53 - 60
54
Ls
is
il
if
Vs
Non Linear
Load
Vpcc
Gambar 1. Penyederhanaan diagram skema single fasa dari filter daya aktif
dengan rangkaian high pass filter damped orde dua
Misalnya subscrip 1, h berturut-turut adalah komponen fundamental dan harmonik.
Pernyataan berikut dapat diperoleh :
f1.If1Zpcc1Vf1V += (1)
fh.IfhZpcchVfhV += (2)
Dalam situasi ideal, diasumsikan tegangan frekuensi fundamental pada PCC drop pada Zf ,
kemudianVf1. Selain itu, filter yang seharusnya menyediakan arus harmonik beban, seperti Ifh = Ilh.
Apabila tegangan yang diinginkan PCC menjadi sinusoida murni, kemudianVpcch=0, dan (2)
menjadi. Vfh = Zfh.Ifh. Jadi tegangan konverter dan arus sebagai berikut:
∑=
h fhvfv (3)
∑+=
h lhif1ifi (4)
Dengan jelas bahwa rating VA konverter rendah dapat dicapai dengan mengurangi Vfdan if.
Pemilihan rangkaian high pass filter damped orde dua dalam gambar 1 akan mempunyai
pengaruh besar pada unjuk kerja filter aktif hybrid.
Penyeleksian Rangkaian Passive High Pass Filter Damped Orde Dua
Tegangan kapasitor DC
Karakteristik kompensasi dari filter aktif ditentukan oleh banyak faktor. Salah satu faktor
yang sangat penting adalah tegangan konstan Vdc dari kapasitor dc di gambar 1. Misalkan
rangkaian di gambar 1 meliputi induktor inveter Li dan filter pasif, dengan tegangan vLi dan vF
secara berurutan, maka secara formulatif dapat dinyatakan melalui persamaan berikut.
dcFppcLi kVvvv +−= (5)
Dimana k dapat bernilai 1/3 atau 2/3 bergantung pada mode operasi converter. Dalam
situasi ideal, Vpcc hanya meliputi tegangan frekuensi fundamental dan sama dengan yang ada di
3. Peredaman Harmonik Sistem Tenaga ............................................................
55
VF. Sebagai hasil, VLi ditentukan hanya oleh tegangan harmonik VFh di filter pasif dan kVdc.
Mengingat situasi nyata, tegangan frekuensi kecil yang ada dan dinyatakan masing-masing sebagai
Vla1, Vlb1 dan Vlc1. Sementara itu tegangan harmonik di filter pasif sebagai VFah, VFbh dan VFch, arus
kompensasi tiga fasa masing-masing sebagai iafa, iafb dan iafc. Persamaan-persamaan berikut dapat
ditentukan:
dcVcKFchvlc1v
dt
afcdi
iL
dcVbKFbhvlb1v
dt
afbdi
iL
dcVaKFahvla1v
dt
afadi
iL
++=
++=
++=
(6)
Analisis dari karakteristik kompensasi filter aktif hybrid adalah sama dengan analisa filter
aktif murni. Dengan mengambil fasa A sebagai contoh, persamaan berikut harus dikerjakan untuk
memperoleh kompensasi yang baik saat Ka = 1/3:
0dcVaKFahvla1v
dt
afadi
iL ≥++= (7)
Kemudian,
( )FahmVla1mV3dcV +≥ (8)
dengan mlaV 1 dan FahmV adalah nilai puncak dari 1lav dan Fahv secara berturut-turut.
Dari persamaan (8) diketahui bahwa tegangan kapasitor dc dari filter aktif hybrid tergantung
pada tegangan frekuensi fundamental yang kecil 1lav dan tegangan harmonik Fahv . Nilai dari 1lav
sangat kecil dengan kontrol yang tepat dan dapat diabaikan. Sehingga, tegangan kapasitor dc
adalah:
Fahm3VdcV ≥ (9)
Komponen elektronika daya tegangan rendah atau komponen hubungan seri dapat
digunakan dalam converter dengan tegangan kapasitor dc yang kecil. Artinya bahwa rating VA
yang rendah dan rugi-rugi yang rendah dari converter frekuensi switching tinggi. Kita tahu dari (9)
bahwa Vdc ditentukan oleh harga VFah dan VFah tergantung pada hasil dari arus terkompensasi dan
impedansi harmonik dari filter pasif. Oleh karenanya penyeleksian dari rangkaian passive high
pass filter damped orde dua sangat penting. Menjadi jelas bahwa VFah bernilai kecil jika filter
multiple tunes digunakan. Kendati demikian susunan yang rumit tidak memungkinkan tepat dalam
beberapa situasi. Sehingga sebuah filter aktif tipe C, yang mempunyai beberapa keuntungan baik
pada susunan yang sederhana maupun pada karakteristik yang baik diajukan
4. Neptunus, Vol. 14, No. 1, Juli 2007: 53 - 60
56
Susunan paling sederhana dari rangakaian passive high pass filter damped orde dua dalam
gambar 1 dapat disubstitusi dengan sebuah leg-tuned high pass filter damped orde dua pada
frekuensi yang cocok, yaitu sebuah filter single tuned-passive. Dengan susunan gabungan ini,
sebuah kapasitor ditambahkan dibandingkan dengan filter aktif murni. Tegangan kapasitor dc kecil
dapat pula ditentukan melalui desain yang tepat dari filter single-tuned untuk aplikasi yang khusus.
Dengan mempertimbangkan baik struktur yang sederhana maupun karakteristik kompensasi
harmonik, filter aktif hybrid single tuned yang sederhana merupakan pilihan yang lebih baik dalam
berbagai situasi.
Perencanaan High Pass Filter Damped Orde Dua
High pass filter damped orde dua yang terdiri atas resistansi yang diparalel dengan induktor
dan diseri dengan kapasitor.
a b
Gambar 2. a. High pass filter damped orde dua
b. Kurva impedansi fungsi frekuensi dari high pass filter damped orde dua
Impedansi rangkaiannya:
⎟
⎟
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
−
+
+
+
=
+
+
ωC
1
2L2ω2R
ωL2R
j
2L2ω2R
2RL2ω
jωωR
Rjωj
jωω
1
Z
(10)
Pada saat resonansi bagian imajiner = 0, persamaan menjadi
2L2
0ω2RLC2
0ω2R
0
C0ω
1
2L2
0ω2R
L0ω2R
+=
=−
+
2Rc;C2
0ω2Rb;2
0ωa ===
Frekuensi, f
Impedansi
R
5. Peredaman Harmonik Sistem Tenaga ............................................................
57
( )
2
02ω
2R2
04ω
2
C2
0ω2RC2
0ω2R
12L
2a
4ac2bb
12L
−±
=
−±−
=
(11)
Agar terdapat nilai L maka dibawah akar harus ≥ 0, sehingga:
0
2
R
2
04ω
2
ωC
4
R ≥−
C0ω
2
R ≥ (12)
sehingga nilai induktansi yang diperoleh menjadi
2
0ω
2
R
4
2
C
4
R
2
C
2
R
12L −±= (13)
Pada saat
C
R
0
2
ω
= , nilai induktansi:
2
C
2
R
L= (14)
Pada frekuensi resonansi, nilai reaktansinya:
C0ω
1
0X = (15)
Faktor kualitas filter:
0X
R
Q = (16)
Sedangkan kurva respon ipedansi terhadap frekuensi dari High Pass Filter Damped Orde
Dua dapat dilihat pada gambar 2 b.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi Simulasi
Sistem simulasi dengan filter aktif hybrid single tuned dibentuk. Parameter dari rangkaian
simulasi adalah sebagai berikut: tegangan line 380 V, 50 Hz, nilai kapasitor dan induktor filter
6. Neptunus, Vol. 14, No. 1, Juli 2007: 53 - 60
58
pasif adalah 500 µF dan 0,378 mH secara berurutan. Nilai kapasitor dc adalah 500 Fµ dan beban
adalah penyearah enam pulsa dengan daya 61 kW.
Hasil-hasil simulasi sebelum ada filter ditunjukkan pada gambar 3.
a b
Gambar 3. a. Arus pada beban dan sumber
b. Harmonik arus pada beban dan sumber sebelum ada filter
Gambar 6, 7, 8, 9, dan 10 memberikan hubungan arus harmonik pada arus sumber dan arus
converter yang menunjukkan bahwa pada filter aktif hybrid tidak muncul hamonisa pada arus
sumber sedangkan pada filter aktif masih ada komponen arus harmonik.
Gambar 4. Rangkaian filter aktif hybrid
Gambar 5. Rangkaian kontrol PI
7. Peredaman Harmonik Sistem Tenaga ............................................................
59
Gambar 6. Arus kompensasi aktual dari konverter
Gambar 7. Arus beban
Gambar 8. Arus sumber sesudah kompensasi
Gambar 9. Spektrum harmonic arus beban dengan filter
8. Neptunus, Vol. 14, No. 1, Juli 2007: 53 - 60
60
Gambar 10. Spektrum harmonic arus sumber dengan filter
KESIMPULAN
Prinsip dari filter aktif hybrid dan penyeleksian dari rangkaian high pass filter damped
orde dua yang digunakan di filter aktif hybrid dianalisa. Filter aktif hybrid single tuned adalah
pilihan paling baik untuk banyak aplikasi dalam sistem tenaga dengan beban non linier, sehingga
dapat memperbaiki kualitas daya yang dihasilkan. Keefektifan kompensasi dari daya reaktif dan
harmonik yang dibuktikan dengan simulasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, M. Harmonics in Power System. Surabaya: Dept. of Electrical Engneering-FTI-ITS.
Balbo, N. Penzo, R. Sella, D. Malesani, L. Mattavelli, P and Zuccato, A. 1994. Simplified Hybrid
Active Filter for Harmonic Compensation in Low Voltage Industrial Application. Italy:
Proceedings of the International Conference on Harmonics in Power System. pp.263-269.
September 21-23. Bologna.
Fujita, H. Yamasaki, T dan Akagi, H. 2000. A hybrid Active Filters for Damping of Harmonic
Resonance in Industrial Power System. IEEE Trans. On Power Electronics.15 (2). pp.215-
222.
Rastogi, M. Mohan, N and Edris, A. A. 1995. Hybrid Active Filtering of Harmonic Systems. IEEE
Trans. Power Delivery. vol. 10. no.5. October. pp.1994-2000.
Xiao, X. Xu, Y. dan Liu, H. 2002. A Hybrid Active Filter For Filtering Power System Harmonics.
Beijing: IEEE Power System and Communication Infrastructures for the Future. September.