SlideShare a Scribd company logo
Perbandingan
Fisiologi Pencernaan
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
SUMBER JURNAL
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
PENGANTAR
TITIK AKHIR DARI DIGESTI
Mengubah makanan menjadi molekul
penyusun yang dapat diserap untuk
digunakan sebagai molekul struktural dan
substrat energi dan untuk menyerap
komponen penting lainnya.
MANUSIA SEBAGAI CUCINIVORA
Peneliti menyajikan bukti bahwa manusia
telah menyimpang dari omnivora lain karena
mengonsumsi makanan yang diproses ataupun
dimasak.
Molekul penyusun seperti: asam lemak, monosakarida dan asam amino
Molekul penting lainnya seperti: vitamin dan ion
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
“
Perbedaan dalam fisiologi pencernaan
penting dalam menentukan: makanan yang sesuai dengan spesies
tertentu, seberapa luas jangkauan makanan yang dapat dimakan,
efisiensi konversi, dan toleransi makanan.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
PERBANDINGAN
ANATOMI
SALURAN
PENCERNAAN
!
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Strategi yang berbeda:
Berbagai strategi untuk mengekstrak nutrisi,
termasuk untuk hewan yang bergantung terutama
pada fermentasi foregut, fermentasi hindgut, dan
degradasi enzimatik.
Aspek
Perbandingan
1.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
FOREGUT FERMENTOR
RUMINANSIA
Ruminansia adalah pencerna yang efisien:
◉ Mempertahankan makanan untuk dicerna di foregut, mengembalikan makanan
dari perut ke mulut untuk pengunyahan dan pemaparan enzim, dan melewatkan
bahan yang lebih lengkap ke dalam abomasum dan duodenum.
◉ Memanfaatkan vitamin yang dihasilkan oleh bakteri, terutama vitamin B.
◉ Protein yang dikonsumsi dipecah oleh bakteri menjadi peptida, asam amino,
dan amonia, dengan amonia menjadi sumber utama nitrogen dan menghasilkan
beberapa glukosa dari konversi asam amino tersebut.
◉ Fermentasi foregut berkontribusi terhadap detoksifikasi.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
PENCERNA AUTOENZIM
◉ Mengacu pada spesies yang memiliki ketergantungan yang cukup besar pada
pencernaan foregut dan hindgut, dengan memanfaatkan enzim yang mereka
produksi sendiri.
◉ Proses pencernaan dimulai dengan pengunyahan dengan adanya enzim saliva
(terutama amilase). Keasaman lambung dan protease juga membunuh sebagian
besar bakteri dalam makanan. Pada manusia, kontraksi mendorong isinya ke
sfingter pilorus, didorong ke duodenum. Pencernaan autoenzymatic lebih lanjut
terjadi di usus kecil (enzim yang dilepaskan dari pankreas eksokrin).
* Tak satu pun dari enzim yang ada mampu mencerna dinding tanaman atau
komponen dinding tanaman, seperti pektin dan selulosa *
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
CUCINIVORA
Manusia telah mengkonsumsi makanan yang dimasak. Manusia dapat
diklasifikasikan sebagai cucinivora, bukan omnivora. Manusia memulai
pemecahan makanan melalui penyimpanan dan proses yang berkepanjangan.
◉ Memasak mengubah palatabilitas, kecernaan, dan tekstur makanan dan
menghilangkan toksin.
◉ Saluran pencernaan manusia sangat berbeda dari yang diharapkan pada primata
antropoid. Pada manusia, usus besar hanya mewakili 20% dari total volume
saluran pencernaan, sedangkan pada kera sekitar 50%.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Perbedaan volume
saluran pencernaan
manusia-primata antropoid
Perbedaan ini tercermin pada ketergantungan
yang lebih besar pada makanan olahan bagi
manusia.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Contoh extrem
dari keberagaman
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
KOALA
MAMALIA ARBOREAL
Dengan pakan eksklusif
daun kayu putih
(eucalyptus), memiliki
sejumlah adaptasi hosting
anatomi, fisiologis, dan
mikrobial.
PENCERNAAN UTAMA:
HINDGUT
Sekum koala adalah yang
terbesar diantara mamalia
lain.
BAKTERI PENCERNA
TANIN
Daun Eucalyptus
mengandung tannin tingkat
tinggi. Usus besar koala
dijajah oleh bakteri
pencerna tannin, termasuk
Lonepinella koalarum.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Proses dan susunan yang serupa:
Fungsi pencernaan, struktur, enzim pencernaan,
transporter nutrisi, sistem kontrol saraf, dan hormon
gastrointestinal, serta sistem penginderaan dan
reaksi terhadap kehadiran makanan sangat mirip di
antara hewan.
Aspek
Perbandingan
2.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Tiga serangkai
penginderaan komponen
makanan oleh perut dan usus
Reseptor kontak
dengan lumen
usus
Hormon usus
yang dikeluarkan
sel endokrin
masuk ke dalam
lamina propria
Sel usus spesifik/
sel enteroendokrin
mengekspresikan
reseptor pada
domain apikal
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
1. Titik akhir digesti yaitu mengubah makanan menjadi molekul penyusun yang dapat
lebih mudah diserap.
2. Divergensi paling banyak terjadi pada tingkat organ atau organisme, dan kesamaan
paling besar terjadi pada tingkat sel dan molekuler.
3. Terdapat berbagai strategi untuk mengekstrak nutrisi (fermentasi foregut, fermentasi
hindgut, dan degradasi enzimatik)
4. Perbedaan dalam fisiologi pencernaan penting dalam menentukan, antara lain,
makanan yang sesuai dengan spesies tertentu, seberapa luas jangkauan makanan
yang dapat dimakan hewan, efisiensi konversi, dan toleransi makanan.
5. Walau terdapat perbedaan, proses dan susunan tetap serupa.
REVIEW
FISIOLOGI HEWAN | 2017
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Any questions ?
THANKS!
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti

More Related Content

What's hot

Bab 9. Reptil
Bab 9. ReptilBab 9. Reptil
Bab 9. Reptil
Nana Citra
 
Dikotil-monokotil
Dikotil-monokotilDikotil-monokotil
Dikotil-monokotil
Potpotya Fitri
 
Fortofolio 1 Prinsip dasar Perkembangan
Fortofolio 1 Prinsip dasar PerkembanganFortofolio 1 Prinsip dasar Perkembangan
Fortofolio 1 Prinsip dasar Perkembangan
Ivho Mamonto
 
Sistem ekskresi pada HATI
Sistem ekskresi pada HATISistem ekskresi pada HATI
Sistem ekskresi pada HATI
Gian Angelo
 
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptxSISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
FunBiologyLifeBiolog
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Aves
arkhanprada
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
Devit Hari Ashari
 
Tumbuhan berbiji
Tumbuhan berbijiTumbuhan berbiji
Tumbuhan berbiji
wulandaridita
 
Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)
SyaRif Damput
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
f' yagami
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
Fhyka Clalu
 
ANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANGANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANGNia Hardianti
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
pjj_kemenkes
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaf' yagami
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
imat lisnawati
 
Sistem pencernaan pada hewan vertebrata
Sistem pencernaan pada hewan vertebrataSistem pencernaan pada hewan vertebrata
Sistem pencernaan pada hewan vertebrata
AnnisaAlMumtahanah
 

What's hot (20)

Bab 9. Reptil
Bab 9. ReptilBab 9. Reptil
Bab 9. Reptil
 
Dikotil-monokotil
Dikotil-monokotilDikotil-monokotil
Dikotil-monokotil
 
Fortofolio 1 Prinsip dasar Perkembangan
Fortofolio 1 Prinsip dasar PerkembanganFortofolio 1 Prinsip dasar Perkembangan
Fortofolio 1 Prinsip dasar Perkembangan
 
Sistem ekskresi pada HATI
Sistem ekskresi pada HATISistem ekskresi pada HATI
Sistem ekskresi pada HATI
 
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptxSISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
 
Susu kedelai
Susu kedelaiSusu kedelai
Susu kedelai
 
Indera hewan
Indera hewanIndera hewan
Indera hewan
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Aves
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Tumbuhan berbiji
Tumbuhan berbijiTumbuhan berbiji
Tumbuhan berbiji
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
ANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANGANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANG
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Sistem pencernaan pada hewan vertebrata
Sistem pencernaan pada hewan vertebrataSistem pencernaan pada hewan vertebrata
Sistem pencernaan pada hewan vertebrata
 

Similar to Perbandingan Fisiologi Sistem Pencernaan

Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxSistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
VictorSurahman
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewan
Santy H
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewan
RiniDwi7
 
Fisiologi Hewan
Fisiologi HewanFisiologi Hewan
Fisiologi Hewan
Rizki Duhri Kumbara
 
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAHbuku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
Edo Gmh
 
Fungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalFungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal
ikhsan saputra
 
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptxSISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
clarasilvanaandryani
 
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)Melati Medinah
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
Mukhti Ayuni
 
Pencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaPencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusia
Ven Dot
 
enzim pencernaan
enzim pencernaanenzim pencernaan
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdfBAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
SunardinDin
 
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdfTUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
FahriTimura
 
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
NengWidyWidiyawati
 
Biologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XIBiologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XI
Salma Maulida
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
Wildatussyaadah Sya
 
Biologi | Mekanisme Kerja Enzim
Biologi | Mekanisme Kerja EnzimBiologi | Mekanisme Kerja Enzim
Biologi | Mekanisme Kerja EnzimNorma Oktika Rini
 
Materi biologi x ppt bab 6 fix
Materi biologi x ppt bab 6 fixMateri biologi x ppt bab 6 fix
Materi biologi x ppt bab 6 fix
eli priyatna laidan
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
Yunie yuniar
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
MochammadIhsanZuhdy
 

Similar to Perbandingan Fisiologi Sistem Pencernaan (20)

Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxSistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewan
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewan
 
Fisiologi Hewan
Fisiologi HewanFisiologi Hewan
Fisiologi Hewan
 
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAHbuku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
 
Fungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalFungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal
 
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptxSISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
 
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
 
Pencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaPencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusia
 
enzim pencernaan
enzim pencernaanenzim pencernaan
enzim pencernaan
 
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdfBAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
 
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdfTUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
 
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
 
Biologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XIBiologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XI
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Biologi | Mekanisme Kerja Enzim
Biologi | Mekanisme Kerja EnzimBiologi | Mekanisme Kerja Enzim
Biologi | Mekanisme Kerja Enzim
 
Materi biologi x ppt bab 6 fix
Materi biologi x ppt bab 6 fixMateri biologi x ppt bab 6 fix
Materi biologi x ppt bab 6 fix
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
 

Perbandingan Fisiologi Sistem Pencernaan

  • 1. Perbandingan Fisiologi Pencernaan A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 2. SUMBER JURNAL A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 3. PENGANTAR TITIK AKHIR DARI DIGESTI Mengubah makanan menjadi molekul penyusun yang dapat diserap untuk digunakan sebagai molekul struktural dan substrat energi dan untuk menyerap komponen penting lainnya. MANUSIA SEBAGAI CUCINIVORA Peneliti menyajikan bukti bahwa manusia telah menyimpang dari omnivora lain karena mengonsumsi makanan yang diproses ataupun dimasak. Molekul penyusun seperti: asam lemak, monosakarida dan asam amino Molekul penting lainnya seperti: vitamin dan ion A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 4. “ Perbedaan dalam fisiologi pencernaan penting dalam menentukan: makanan yang sesuai dengan spesies tertentu, seberapa luas jangkauan makanan yang dapat dimakan, efisiensi konversi, dan toleransi makanan. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 6. Strategi yang berbeda: Berbagai strategi untuk mengekstrak nutrisi, termasuk untuk hewan yang bergantung terutama pada fermentasi foregut, fermentasi hindgut, dan degradasi enzimatik. Aspek Perbandingan 1. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 7. FOREGUT FERMENTOR RUMINANSIA Ruminansia adalah pencerna yang efisien: ◉ Mempertahankan makanan untuk dicerna di foregut, mengembalikan makanan dari perut ke mulut untuk pengunyahan dan pemaparan enzim, dan melewatkan bahan yang lebih lengkap ke dalam abomasum dan duodenum. ◉ Memanfaatkan vitamin yang dihasilkan oleh bakteri, terutama vitamin B. ◉ Protein yang dikonsumsi dipecah oleh bakteri menjadi peptida, asam amino, dan amonia, dengan amonia menjadi sumber utama nitrogen dan menghasilkan beberapa glukosa dari konversi asam amino tersebut. ◉ Fermentasi foregut berkontribusi terhadap detoksifikasi. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 8. PENCERNA AUTOENZIM ◉ Mengacu pada spesies yang memiliki ketergantungan yang cukup besar pada pencernaan foregut dan hindgut, dengan memanfaatkan enzim yang mereka produksi sendiri. ◉ Proses pencernaan dimulai dengan pengunyahan dengan adanya enzim saliva (terutama amilase). Keasaman lambung dan protease juga membunuh sebagian besar bakteri dalam makanan. Pada manusia, kontraksi mendorong isinya ke sfingter pilorus, didorong ke duodenum. Pencernaan autoenzymatic lebih lanjut terjadi di usus kecil (enzim yang dilepaskan dari pankreas eksokrin). * Tak satu pun dari enzim yang ada mampu mencerna dinding tanaman atau komponen dinding tanaman, seperti pektin dan selulosa * A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 9. CUCINIVORA Manusia telah mengkonsumsi makanan yang dimasak. Manusia dapat diklasifikasikan sebagai cucinivora, bukan omnivora. Manusia memulai pemecahan makanan melalui penyimpanan dan proses yang berkepanjangan. ◉ Memasak mengubah palatabilitas, kecernaan, dan tekstur makanan dan menghilangkan toksin. ◉ Saluran pencernaan manusia sangat berbeda dari yang diharapkan pada primata antropoid. Pada manusia, usus besar hanya mewakili 20% dari total volume saluran pencernaan, sedangkan pada kera sekitar 50%. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 10. Perbedaan volume saluran pencernaan manusia-primata antropoid Perbedaan ini tercermin pada ketergantungan yang lebih besar pada makanan olahan bagi manusia. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 11. Contoh extrem dari keberagaman A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 12. KOALA MAMALIA ARBOREAL Dengan pakan eksklusif daun kayu putih (eucalyptus), memiliki sejumlah adaptasi hosting anatomi, fisiologis, dan mikrobial. PENCERNAAN UTAMA: HINDGUT Sekum koala adalah yang terbesar diantara mamalia lain. BAKTERI PENCERNA TANIN Daun Eucalyptus mengandung tannin tingkat tinggi. Usus besar koala dijajah oleh bakteri pencerna tannin, termasuk Lonepinella koalarum. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 13. Proses dan susunan yang serupa: Fungsi pencernaan, struktur, enzim pencernaan, transporter nutrisi, sistem kontrol saraf, dan hormon gastrointestinal, serta sistem penginderaan dan reaksi terhadap kehadiran makanan sangat mirip di antara hewan. Aspek Perbandingan 2. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 14. Tiga serangkai penginderaan komponen makanan oleh perut dan usus Reseptor kontak dengan lumen usus Hormon usus yang dikeluarkan sel endokrin masuk ke dalam lamina propria Sel usus spesifik/ sel enteroendokrin mengekspresikan reseptor pada domain apikal A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 15. 1. Titik akhir digesti yaitu mengubah makanan menjadi molekul penyusun yang dapat lebih mudah diserap. 2. Divergensi paling banyak terjadi pada tingkat organ atau organisme, dan kesamaan paling besar terjadi pada tingkat sel dan molekuler. 3. Terdapat berbagai strategi untuk mengekstrak nutrisi (fermentasi foregut, fermentasi hindgut, dan degradasi enzimatik) 4. Perbedaan dalam fisiologi pencernaan penting dalam menentukan, antara lain, makanan yang sesuai dengan spesies tertentu, seberapa luas jangkauan makanan yang dapat dimakan hewan, efisiensi konversi, dan toleransi makanan. 5. Walau terdapat perbedaan, proses dan susunan tetap serupa. REVIEW FISIOLOGI HEWAN | 2017 A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 16. Any questions ? THANKS! A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti

Editor's Notes

  1. Sistem pencernaan semua spesies telah dibentuk melalui proses evolusi yang panjang, menyebabkan terdapat perbedaan antar satu spesies dengan spesies yg lain, namun memiliki titik akhir yg sama Hewan telah menyesuaikan diri dengan bahan makanan yang berbeda seperti herbivora (termasuk frugivora, folivora, granivora, dll.), karnivora, dan omnivora. molekul penyusun (yaitu asam lemak bebas, monosakarida, asam amino, dll.) (termasuk frugivora=buah, folivora=daun, granivora=biji, dll.),
  2. tidak ada mamalia yang telah berevolusi menjadi pencerna universal. makanan yang sesuai dengan spesies tertentu  herbivore, karnivor, omnivore seberapa luas jangkauan makanan yang dapat dimakan  manusia tidak bisa mencerna tumbuhan dengan baik, atau tidak makan makanan babi, koala tidak mungkin makan daging Selain itu, kucing memiliki tingkat amilase yang sangat rendah (Tabel 1). Dengan demikian, kucing memiliki fisiologi pencernaan karnivora obligat. efisiensi konversi  efisien mengubah nutrisi yang ada menjadi energi dan toleransi makanan  adanya kekhususan seperti toleransi terhadap kadar tannin yang tinggi karena terdapat mikroba pd usus
  3. Dibandingkan dengan babi (omnivora) usus besar manusia jauh berkurang. Usus anjing (karnivora) itu luas tapi relatif pendek. Karnivora memiliki hindguts yang relatif pendek (Gambar 1), yang sering kontinu dengan usus halus dan pada fitur eksternal dan diam. Mirip dengan midgut. Kebanyakan karnivora memiliki sedikit kebutuhan dan kemampuan mengurangi mencerna karbohidrat. Usus besar manusia juga kecil dibandingkan dengan orangutan (kera antropoid) Kangguru, fermenter foregut nonruminant, memiliki perut berkantung yang besar, sedangkan fermenter hindgut, kuda, memiliki usus besar dengan banyak kompartemen yang luas. Koala, yang hanya mengkonsumsi daun yang kaya akan tanin dan minyak atsiri, memiliki usus besar yang luas dan usus halus yang kecil.
  4. Foregut: Bagian anterior dari saluran pencernaan, dari mulut ke usus awal Midgut: Bagian tengah dari saluran pencernaan dari lambung, atau pintu masuk saluran empedu, termasuk sebagian usus besar. Hindgut: Bagian posterior dari saluran pencernaan, sebagian usus besar dan termasuk rektum
  5. Fermenter foregut juga diuntungkan dengan bisa memanfaatkan vitamin yang dihasilkan oleh bakteri, terutama vitamin B. Untuk alasan ini, ruminansia tidak memerlukan vitamin B dalam makanan Kebanyakan glukosa disintesis dari asam propionat yang dihasilkan oleh bakteri  gluconeogenesis = sintesis glukosa dari nonkarbo precursor (as. piruvat, as. laktat, gliserol, asam amino) biasanya pada hati Fermentasi foregut juga berkontribusi terhadap detoksifikasi, yang penghambat hindgut dan terutama penggali enzimatik bergantung terutama pada hati. Manusia memiliki riwayat detoksifikasi yang panjang dengan memasak makanan, seperti yang dibahas di bawah ini. Rumen memegang populasi besar bakteri selulolitik dan xilanolitik, serta bakteri pektinolitik, yang disesuaikan dengan pemecahan sel tumbuhan. Contoh hewan: sapi, kambing, domba
  6. Pemecahan makanan enzimatik nonbakteri dalam foregut juga mendapatkan nutrisi dari fermentasi hindgut memanfaatkan enzim yang mereka produksi sendiri daripada mengandalkan enzim bakteri. Contohnya adalah KARNIVORA, OMNIVORA, DAN MANUSIA manusia, babi, hampir semua karnivora, dan tikus. Enzim pankreatointestinal mencakup berbagai protease (tripsin, chimotrypsins, carboxypeptidases), karbohidrat (amilase, disakarida), dan lipase karena pektinase dan selulases tidak ada
  7. Manusia telah berdivergensi Palatabilitas: kemampuan untuk merasa, mencicipi, mengecap  Saluran pencernaan manusia yang lebih kecil memerlukan rongga perut dan pelvic yang lebih kecil, yang mungkin merupakan keuntungan bagi mamalia yang berdiri tegak.
  8. Usus besar manusia terletak di suatu tempat antara babi, omnivora serupa, dan anjing, karnivora yang mampu mengkonsumsi makanan omnivora yang memiliki sekum yang berkurang dan kolon pendek.
  9. Arboreal: Menghabiskan hidupnya diatas pohon. daun eucalyptus murni, kandungan tannin yang terlalu tinggi, akan menjadi racun bagi mamalia lainnya. Hindgut: Kelinci,
  10. Meskipun ada perbedaan dalam proses dimana makanan dipecah menjadi molekul yang dapat diserap, Semua vertebrata memiliki saluran tubular berotot yang dilapisi dengan satu lapisan sel epitel untuk sebagian besar panjangnya, gunakan enzim dan pengangkut pencernaan yang terkait erat, dan kontrol proses pencernaan melalui hormon serupa dan jalur saraf yang terorganisasi dengan baik. Misalnya, mengenai fungsi pencernaan itu sendiri, enzim pencernaan, seperti amilase, sangat dilestarikan, dari serangga hingga mamalia. Demikian pula, transporter nutrisi, seperti transporter terkait natrium-glukosa (sGlT1) dan Glut1 (transporter glukosa 1), sangat dilestarikan, bahkan antara vertebrata dan invertebrate. Pada semua spesies, pengendalian saraf terpadu yang melibatkan sistem saraf enterik (dua jaringan atau pleksus neuron, yang keduanya tertanam dalam dinding saluran pencernaan dan memperpanjang dari esofagus ke anus), sistem saraf pusat, dan jalur refleks yang melewati ganglia simpatik mengatur aspek fungsi sistem pencernaan
  11. Penginderaan komponen makanan menyebabkan pelepasan hormon usus dan aktivasi saraf, yang pada gilirannya mengubah fungsi pencernaan dan kapasitas serapnya. Ghrelin is a peptide hormone released from the stomach and liver and is often referred to as the "hunger hormone" Sebagai contoh, peptida YY hadir di semua vertebrata (menghambat pengambilan makanan) Peptida seperti glukagon juga telah dijelaskan pada hewan yang sangat berbeda, termasuk ayam, babi, domba, dan ruminansia Bombesin Throughout the gut and pancreas Stimulates release of cholecystokinin (CCK) and gastrin Chromogranin A Neuroendocrine cells Secretory protein Enkephalins Stomach, duodenum Opiate-like actions Enteroglucagon Small intestine, pancreas Inhibits insulin secretion Galanin Enteric nerves Ghrelin Stomach Stimulates appetite, increases gastric emptying Glucagon-like peptide 1 Pancreas, ileum Increases insulin secretion Glucagon-like peptide 2 Ileum, colon Enterocyte-specific growth hormone Leptin Stomach Appetite control Motilin Throughout the gut Increases gastric emptying and small bowel motility Neuropeptide Y Enteric nerves Regulation of intestinal blood flow Neurotensin Ileum Affects gut motility; increases jejunal and ileal fluid secretion Pancreatic polypeptide Pancreas Inhibits pancreatic and bilary secretion Peptide YY Colon Inhibits food intake Somatostatin Stomach, pancreas Inhibits secretion and action of many hormones
  12. 3. (fungsi pencernaan, enzim pencernaan, transporter nutrisi, sistem kontrol saraf, dan hormon gastrointestinal, serta sistem penginderaan )