SlideShare a Scribd company logo
ISBN 979·97761·0·4
IJDcrc 0 )~E1aDfjl ITl~ 

S[~I~AI! ~ASIO~AL 

Fakultas Farntasi 

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PUKWOKEKTO
2005
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PENGGALIAN POTENSI SEMBILAN TANAMAN
ORAT UNGGULAN INDONESIA
PLJRWOKERTO, 6 - 7 MEl 200S
Dctcrbitkan dalam rangka:
Sl'minar Nasional Pcnggalian Potl'nsi Scmbilan Tanaman Obat Indol1l'sia
Purwokl'rto. 6 - 7 1l'i 200S
Yang disclcnggarakan olth:
Fakultas Farmasi UnivC"sitas :luhammadiyah Purwukl'rto
Bekcrja sama dcngan:
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokcrto.
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta dan
Fakultas Farmasi UniH'rsitas Muhammadiyah Surakarta
ISBN 979-97761-()-4
Uak Cipta dilindungi oleh lndang-undang
Dilarang mencetak dan II1l'lltTbitkan sebagian atau scluruh buku ini dengan
cara dan dalam bentuk apapun tanp.i seizin pl'llerbit.
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENGGALIAN POTENSI SEMBILAN TAiVAivlAiV OBAT 

UNGGULAN INDONESIA 

Punvokcrto,6 7 Mci 2005
Editor 

Djoko Vahyono 

Suwidjiyo Pramono 

Revi Wulandari, Nunuk Aries NuruIita, Diniatik 

Retno Wahyuningrum, Susanti, Anjar Mahardian Kusuma 

FAKULTAS FARMAS[ 

UNIVERSITAS MliHAMMADIYAH PURVOKERTO 

2005
Presiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanama'n Obat Unggulan Indonesia
Purwokerto, 6-7 Mei 2005
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahl11at dan hmllnial:J schin~~a
prosiding Seminar Nasional Penggalian Po{ensi Sell/hilall Tanaillall Ohor C:nggulan Indonesia
yang telah diselenggarakan pada tanggal 6-7 Mei 2005 oi Fahllitas Farlnasi Universitas
Muhammadiyah Purwokerto dapat diterbitkan.
Seminar ini diselenggarakan dalam rangka Milad Universitas Muhalllllladt:ah PllI,yokerto
ke-40. Seminar ini terselenggara atas kerjasama antara. Universitas MlIhal1ll11adiyah PUfokerto.
Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Muhammadiyah Sllrakarta. Seminar ini benujuan
untuk membahas budidaya tanarnan obat yang baik agar menghasilkan simplisia yang herkllalitas.
potensi ekonomis. tanaman ohat tr:ldisillnal. per!lInya slandari"asi simpli:;i:l schin1'-1:!:l dapal
diperoleh kestabilan produk obat tradisional. potensi farmakologis tanaman obat terutal11a
sembilan tanaman obat unggulan Indonesia. Seminar ini diikuli oleh kalangan apoleher. peneli!i.
institusi perguruan tinggi (dosen dan mahasiswa). kalangan praklis!. indllslri.
Kami berharap prosiding Seminar Nasional Pengga/io/1 POlensi S'emhilal/ TmlOman Oha{
Unggulan Indonesia ini dapat bcrmanfaat clalam menllnjang teknolugi rengembangan tanaman
obat di Indonesia dan menambah khasanah ilmll pcngetahuan.
Kepada semua pihak yang tebh hcrperan serta da lam pen:eleng.garaan scmll1ar sampa!
dalam penyelcsaian prosiding ini kami mengucapkan banyak Icrima kasih. Jazakallahu khairan
kalsira.
PUfvokerto. Desemher 2005
PenYlinting.
Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia
Purwokerto, 6-7 Mei 2005
DAFTARISI 

Kata Peogantar 1
iiDaftar lsi
ivSambutan Rektor UMP
Laporan Ketua Panitia V
VBSusunan Panitia
ixSusunan Acara
Makalah
1. 	 Cji Efek Analgetik Infusa Daun Bunga Matahari (Helianthus Annuus, L.) pada 

Mcneit Putih Betina 

Dyah Aryani Perwitasari, Yunesti Krisworo
2. 	 Salam (Syzigium polyanthwlI (Wight) Walpcrs), Daunnya bcrkhasial Obat 12
Hary Wffi~langningrum
3. 	Pengaruh Pemberian Ekstrak Solanum nigrum L. terhadap Bobot Uterus Hewan 17
Coba Betina Immature
S'rinillgsih. Agung Em Wiho1l'o
-t. 	 Pengaruh Infusa Daun Ketela Rambat (Ipomea batatas L.) terhadap Kadar Glukosa 24
Darall Tikus Putih Jalltall paJa Pengobatan Diabetes Mellitus tipe I
Sholihul Khoiri, Achmad Nursyalldi, Era Feroni/ca, Wahyu Widyaningsih
5. 	 Pemanfaatan Perasan Segar Daun Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Ahernatif 35
Antihiperkolesterolemia
SllOlihui Khoiri. Achmad Nursyandi, Okti Puji Astuti, Wahyu Widyaningsih
6. 	 Keragaman dan Kepadatan Rumput Laut yang Berpotensi sebagai Tanaman Obat 42
pada Substrat Karang di Pantai Manganti Kabupaten Kebumen
l/ulqisllY Insall. DlI'i SWlU Widiartini
7. 	 Rumput Laut Chlorophyta Penghasil Obat-obatan di Pantaj Rancababakan 49
Kabupaten Cilaeap
Dwi SUIlU Widyartini. lIalqisny If/sail
8. 	 Aspek I3ntani dan Pemanfaatan Jati Belanda (Guazuma ulmifoIia Lam) sebagai 55
Obat
flary Waw1JlIgllillgulll
9. 	 Proses Pengeringan Tcmulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) 60
Ball/hallg Srijallto. Tommy Eka Ali/lOrja, Betty Alarita Soebrat
10. Hubungan Berat Limpa dan Tingkat Parasitemia pada Mencit 	Swiss Jantan yang 67
Diillfeksi P. Berghei sctelah Pemberian Ekstrak Etanol P. nirur;
Akrolll
11.Pcngaruh 	 Praperlakuan Illfusa Biji Pala (A~yristic(1 semendum) terhadap Efek 77
Sedatif lenobarbital pada Meneit Jantan Galur DDY
Re'i Wulalldari: lis N(~fisah
12.Keanckaragaman Curcuma yang tcrdapat di Purwokcrto . 	 84
Hexa Apriliana Hidayah. Dwi SUIIU Widyartini. Dyah Purbasari
13.Perbandingan Ekstraksi Kurkumin dari Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) 91
dengan Pelarut Aseton dan Etanol
Bambang Srijunto. Mall Rosidah. Eriffivan Risma, Gustini Syahbirin, Ahmad
Khorul Yusro dun Aall
'14.Pengaruh Pemberian Ekstrak Bij i Klabet (TrigoneI/o joenum-graecum L.) terhadap 97
Kadar HomlOll Estradiol dan FSH Plasma Tikus Putih Betina Galur Wistar yang
Diovariektomi
Kumia Agustini. Silmali Wiryowidagdo. Dadang Kusmana
Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia
Purwokerto, 6~7 Mei 2005 .
15.Potensi Campuran Ekstrak Temu Putih, Jintan Hitam dan Sambiloto sebagai Bahan 107
Anti~Kanker (pengujian terhadap sel CV-1 secara in vitro)
Pertamawati, Susi KU5umaningnlm, Firdayani
16.Uji Cemaran Logam Pb dari Beberapa Jamu yang Mengandllng Simplisia 115
Temulawak, Kumis Kucing dan Kunyit yang Beredar di Pasar Tradisional
Purwokerto
Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Diniatik. Revi Wulandari. Waftl'lI ?lltra Nlir ASft1£1m
Yudha Sejatie, Rony, Agnes Ricky Duitama
17.Pola Peresepan Pasien Geriatri di Wilayah Kabupaten Gummg Kidu! Bulan Mei­ 123
September 2002
Ratna Widi Astuli, Dyah Aryani Perwitasari
18.Pola Penggunaan Antiemetik Pada Penderita Kanker Yang Mendapatkan Sitostatika 131
Oi Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Januari-.Juni 2003
lis Wahyuningsih- Dyah Aryan; Penvilasari
19.Uji Sensitifitas Bakteri Streptococcus a-haemolilicus yang Diperoleh dari Hapusan ' 141
Faring Pasien Penderita ISPA terhadap Antibakteri yang Biasa Digllnakan di Salah
Satu Rumah Sakit Swasta Kota Yogyakarta
Muhammad Muhfis
Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia
Purwokerto, 6-7 Mei 2005 J<.
U£$
SAMBUTAN REKTOR 

PADA SEMINAR NASIONAL I'ENGGALlAN POTENSI 

SEMBILAN T~~AMAN OBAT UNGGULAN INDONESIA 

.,
Assalalllu'alaikulll wr. wb., .'/ .' .', . L. '
Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada hariinikita
dapat berkumpul dalam rangka Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat
Unggulan Indonesia. Atas nama seluruh keluarga besar Universitas Muharnmadiyah Purwokerto,
kami mengucapkan selamat datang di kampus UMP dan terima kasih atas kehadiran Saudara.
Hadirin yang berbahagia,
Kcanekaragaman hayati tumbuhan di Indonesia l11crupakan suatu kekayaan yang tiada temilai
harganya. Hal ini akan menjadi potcnsi yang luar biasa apabila diimbangi dengan kemampuan
l11asyarakat untuk l11cngolah dan I1lcmanfaatkannya secara maksimal.
Oleh karena itu diperlukan budidaya tanaman obat yang baik agar dapat menghasilkan simplisia
yang bcrkualitas. Simplisia yang berkualitas ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk
mcmproduksi obat dengan mutu stabil dan jaminan terapi yang aman.
Scmoga penyelenggaraan seminar ini dapat memberikan manfaat. Amin.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Purwokerto, 6 Mei 2005
Rektor,
ltd
Dr. H. Djoko Wahyono, S.U., Apt.
NIP. 130610225
Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman O.bat Unggulan Indonesia
Purwokerto, 6-7 Mei 2005
PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma
xantlwrriza Roxh.) DENGAN PELARUT ASETON DAN ETANOL
Bambane Srijanto (I), Idah Rosidah (I), Eriawan Rismana (1),
Gustini Syahbidn (2), Ahmad Khorlll Yusro Illdan Aan m
(1) Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Farrnasi dan Medika-BPPT
(2) Departemen Kimia, FMIPA, Institut Pertanian Bogar
ABSTRAK
I
J.
;;
I
Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan salah satl! jcnis tanaman obat yang
banyak digunakan masyarakat. Kandungan senyawa aktif di dalam temulawak adalah kurkllmill
dan xanthorizol. Berbagai penelitian tclah banyak diJakllkan terhadap temulawak, terutama dari
aspek khasiatnya. Kecenderungan masyarakat global pada semangat " back to nature" membuka
pel liang temulawak sebagai salah satn sllmber bahan baku obat.
Penelitian ini bertlljllan untuk mengctahui pengaruh jenis rc!arut ascton dan ctanol tl'rhadap
~. 	 jumlah ekstrak kasar dan kandungan kurkumin dalam ekstrak. V(lriabel penelitian yang digullakan
adalah waktu ekstraksi : 2,6, 12, 18 dan 24 jam: dan rerhandingan hahan haku pelamt: 1:5 dnn
I: 8. Penelitian dilakukan pada suhu tetap yakni 35°C
Hasil penelitian menU1ljukkan bahwa pelanlt etanol Icbih banyak mengekstraksi
kurkumin dan ekstrak kasar dad bahan haku. Di samring itu semakin lama :Iktll ekstraksi dan
semakin besar perbandingan bahan baku pelamt yang digllnakan ada kecenderungan semakin
banyak ekstrak kasar yang didapat.
Kadar kurkumin dalam ekstrak per bobot sampel Icrtillggi pada ekstraksi dengall pelnrul
aseton diperoleh pada waktu 12 jam dan perbandingan bahan baku --pelnrut 1:5. sed,mgkan pada
ekstraksi dengan pelarut etanol terjadi pada waktll 18 jam dan perbandingan bahan baku -- pelarut
1:8..
Kata kunci : Ekstraksi, kurkumin, temlllawak. aseton, etanol.
PENDAHULUAN
r
• 	 Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb.) adalah tanaman yang tllmbllh berumplIn, yang
I 	 telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, baik sebagai obat
tradisional, 	sebagai zat wama, atauplln sebagai bahan pangan. Khasiat temllla'vak terutama
I
I
disebabkan oleh dua kelompok kandungan kimia lltamanya. yakni kurkuminoid dan minyak
ntsiri .. Kllrkllll1inoid pada tellllllawak terdiri dar; dlla bndlillgan scny,m; !ailll kurt..II 111 in d:1l1
desmetoksikurkumin. Kurkuminoid berkhasiat menelralkan raeun. mcnghilangkan rasa nyeri
I sendi, menghilangkan sekresi empedll, menurunkan kolestrol dan trigliserida darah, anti bakteri
serta dapat mencegah terjadinya pelemakan dalam sel-sel hati dan sebagai antioksidan penangkal1i
senyawa-senyawa radikal bebas yang berbahaya. Minyak alsiri terdiri dari 32 komponen yang
~	 secara umum bersifat meningkatkan produksi getah empedll dan mampll menekan pembengkakan
jaringan (Liang et al. . 1985).
Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia
Purwokerto. 6-7 Mei 2005
Secara kimiawi, kurkuminoid pada rimpang temulawak merupakan turunan dari
diferuloilmetan yakni senyawa dimetoksi diferuloilmetan (kurkumin) dan monodesmetoksi
diferuloilmetan (desmetoksikurkumin). Menurut Sidik, dkk (1993) kandungan kurkuminoid dalam
rimpang. temulav,ak kering berkisar 3,16 %. Sedangkan kadar kurkumin dalam kurkuminoid
rimpang temulawak sekitar 58 - 71 % dan desmetoksikurkumin berkisar 29 - 42 %.
Salah satu tahapan renting dalam mcmproduksi ekstrak tanaman obat adalah proses
ekstraksi. Ekstraksi merupakan istilah yang digunakan untuk mengambil senyawa tertentu dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Sidik (1985) melakukan isolasi kurkuminoid dengan
menggunakan metode dan pelarut yang berbeda . Berdasarkan hasil yang diperoleh, sistem dengan
sokJetsai menggunakan aseton menghasilkan kurkuminoid yang lebih banyak daripada sistem
yang lain.
Ria (1989) mengekstrak rimpang temulawak dengan menggunakan metode maserasl
t1l1tuk Il1dihal pengaruh jUllllah pc/amt. lama ckstraksi dan ukuran butir bahan terhadap rendeman
Jan mutu oleoresin dengan kondisi ekstraksi : jumlah pclarut 400,600, dan 800 ml, lama ekstraksi
I. 3 dan 5 jam dan ukuran sampcl 40 dan 60 mesh pada suhu 50°C, kecepatan pengadukan 700
.!
'.' 	
rpm menggunakan pelarut metano. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rendemen
diperuleh berkisar antara 1,86 - 3.06 '%. kadar kurkumin terbesar diperoleh pada saat perlakuan.
pelarut 400 mL lama ekstraksi 1jam dan ukuran partikel 40 mesh.
PCllclitiun ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan perbandingan pelarut­
bahan baku terhadap jumlah ekstrak total dan Kadar kurkumin yang terekstraksi dengan jenis
pelarut asetoll dan etanol.
BAliAN DAN METODE PENELITIAN
Bahan: rimpang tcmulawak dari Balitro, aseton teknis, etanol teknis, aseton p.a. (Merck), etanol
p.a (Merck), kurkumin standar (Sigma), methanol grade HPLC (JT Baker) dan bahan - bahan
analisis lainnya. 

Alat : labu lcher tiga dengan dilengkapi pengaduk, kontrol suitu, pemanas, rotavapour Heidolph, 

HPLC Knouer. dan peralatan analisis lainnya. 

Ekstraksi dilakukan dengan ukuran partikel -40 I + 80 l1lest~ dan pengadukan pada putaran 280
rpm dan suhu 35 "c dengan variabel sebagai berikut :
a. PerbandingaIl pelarut - bahan: 5: I dan 8 : I
b. Vaktu ekstraksi : ::; jam, 6 jam, 12 jam, 18 jam dan 24 jam
.-nalisis I..LT ekstmk dilakukan dengan menggunakan fase gerak benzene :kloroform :
etall(i (49 : 49 : 2) Jan diamati pada lampll UV dcngan panjang gelombang 366 nm dan 254 nm.
Sedangkan analisis HPLC dilakukan dengan menggllnakan jenis kolom hypersill C-18, panjang
-
Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia
Purwokerto, 6-7 Mei 2005
kolom 25 em, diameter kolom 4,6 mm, fase gerak metanol : air (60 : 40 ). Jaju alir I mil menir.
panjang gelombang 254 nm, detektor UV model K-250 I.
Sampel temulawak basah dari,Balitro dipotong dengan ketebalan rerata 5 mm, kemudian
dikeringkan pada oven pada suhu 60°C hingga tercapai kadar air maksima! 10 %. Sampel yang
telah kering kemudian digiling dan diayak. Serbuk yang berukuran -40/+80 mesh disimpan dalam
plastik untuk dijadikan sebagai bahan baku ekstraksi. Serbuk temulawak yang diperoleh dianalisis
kandungan air, abu, kurkumin, lemak,minyak atsiri, kurkumin,protein dan patio Analisis proksimat
kadar kurkumin menggunakan pelarut aseton p.a dan etanol p.a serta alat soxhlet.
Sebanyak 50 gram serbuk temulawak dimasukkan ke dalam labu leher tiga dengan
perbandingan pelarut bahan baku, suhu dan waktu ekstraksi sesuai dengan kondisi operasi yang
dinginkan. Pelarut terlebih dahulu dipanaskan sampai kondisi operasi yang diinginkan. kemudian
sampel dimasukkan. Setelah ekstraksi selesai dilakukan pcnyaringan, filtrat dipekatkan dalam
rotavapour pada suhu 40°C sampai tidak adanya destilat yang menetes. Ekstrak yang diperoleh
selanjutnya dianalisis kandungan kurkuminnya dengan menggllnakan KLT dan HPLC.
Prosentase ekstrak total dihitung dengan membandingkan antara jumiah ekstrak total yang
terekstraksi dengan jumlah bahan baku yang digunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil analisis proksimat diketahui kandungan kurkumin yang terdapat dalam rimpang
sebesar 1,69%. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang telah dilakllkan. Oei Ban I,iang
et.al (1985) yang mendapatkan kadar kurkuminoid didalam temlllawak sebesar 3.16%). Menurut
Sidik (1993) kandungan kurkumin dalam kurkuminoid Temulawak adalah 58-71 % atau kadar
kurkumin didalam Temulawak berkisar antara 1,83%-2,24%.
Perbedaan nilai kandungan kurkumin yang diperoleh dapat diakibatkan oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah umur rimpang, tempat tumbuh, dan metode ana Iisis yang digunakan.
Hasil analisis proksimat rimpang temulawak seperti pada tabel I.
Tabel 1. Analisis Proksimat Rimpang Temulawak Kcring.
Komposisi Kimia
Air
Abu
Kurkumin
Lemak
Protein
Pati
Kadar (%.)
15,32
3,77
1.69 (pelarut etanol)
2,43 (pelarut aseton)
7.74
10.22
i60.09
Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia
Purwokerto, 6-7 Mei 2005
llasil :Il1alisis prnksilllat bahan baku rimpang tClllulawak tcrlihat bahwa pelarut aseton
mampu mengekstrak kurkumin lcbih banyak jika dibandingkan dengan pelarut etanol. Hal ini
menunjukkan bahwa aseton ebih selektif daya ekstraksinya terhadap kurkumin. Hasil yang
diperoleh ini sarna dengan hasil pcnclitian Sidik (1985) yang mcnyatakan bahwa aseton mampu
l11engekstraksi kurkumin lebih banyak j ika dibandingkan dengan etano. Hasil analisis KLT
mcnllnjllkkan kroma(ogram kurkullIin s(andar tcniiri dari J spot, scdangkan kromatogram sampel
) :tng diperolch dari ekstraksi dcngan pclarut aseton dapat dilihat pada tabel2.
Tab,,;! 2. Data analsisis KLT ekstrak tCl11ulawak dcngan pelarut ascton
llasil :llulisis "-I T I1h.'I111l1jukkan kromalogram kurkul1lin standar tcrdiri dari 3 spot,
s..:-dangkan kroll1atograrn s<1mpcl yang diperoleh dari ekstraksi dcngan pclarut etanol dapat dilihat
pada tabcl 3.
Tabel 3. Data analsisis KLT ekstrak temulawak del.gan pelarut etanol
Ter}ihat halma jumlah senyawa yang terekstrak dengan menggunakan pelarut aseton dan
<.:1;11101 111<':!llpu!l.;li k<.:llliripilll jUl11lah dan jenisllya.
R<.:mklllCIl ekslrak tutal ) ;mg diperoleh dCllgall pelarut ascton dan etanol pada berbagai
 aria:> I hlllJi:-;i Japat Jilihat pada gambar l. Dari gamb3f I tcrlihat bahwa penggunaan etanol
abn l11ampu Il1cngllasilkan ekstrak total yang lebih banyak ju'(a dibandingkan dengan pelarut
Ul
~~~..........................................................r.;;.1(7.7.r.T7.r"r~___• 

Pros ding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia
Pu',',oP(.e'io. 6-7 Mei 2005 .
aseton. Hal Inl Jldu':"::l /,<=l;,,: ::-:2:'.' l'.l:- :-r::~;;:-',._.:.' . ;:-~:.; ';;;:-::l;1 :3nt! lebih banya" jib
dibandingkan dengan peiamt 35dc'n 5;;;hin::f3 ,h'er~l;;h ~.',;"'." ek..:.tra:'" : an; h:bih tinggi.
Rendemen, %
14 

12 

2
"
r'
I
f-.
f-. ,-
~ f-.
. [
l-
~~
i~
~F'
o et8:"O 3: 510 

8 
 • eta'lol.35 8
6 o Aseton 35 5
4 o Aseton.358
2
o
6 12 18 24
Waktu, jam
Gambar I. Rendemen Ekstrak yang Diperoleh dengan Pelarut Aseton dan Etanol
Kadar kurkumin yang diperoleh dengan pelarut aseton dan etanol pada berbagai variasi kondisi
dapat dilihat pada gambar 2.
Kadar kurkumin,% 

2 

1.5 !@ etanol, 35:5
• etanol,35 : 8
1
o aseton,35 :5
0.5 o aseton, 35 :8
o
2 6 12 18 24
Waktu, jam
 J ,: "1 '"'ar "'. Kadar Kurkumin yang Terekstrak dengan Pelarut Aseton dan Etanol
2~ ;::::1 f.,3r 2 terlihat bahwa penggunaan etanol dan aseton akan menghasilkan kadar
kurku;:' .',:: :- :~::k j:wh herbeda. Namun secara umum penggunaan etanol akan menghasilkan
kadar L> _:'"' ' ...::''': kbih banyak jika dibandingkan dengan pelarut aseton. Dengan demikian
jika d::-:_':" ::,',;;'.':' :,r~':;esnya maka penggunaan etanol sebagai pelarut akan menghasilkan
efisien.:: . '.0 " ;;iiib dibandingkan dengan penggunaan aseton.[
Prosiding Semitlar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia
Purwokerto, 6-7 Mei 2005
KESIMPULAN 

1.	 Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut etanol lebih banyak mengekstraksi
kurkumin dan ekstrak kasar dari bahan baku.
~.::.~ ;..ur!o-.um in dalam ekstrak per bobot sampel tertinggi pada ekstraksi dengan pelarut
..:.::: ;:::::t'.:mdingan bahan baku -pelarut 1:5, sedangkan~I-···
~ r<?i.lrul 18.
OAFTAR Pl'STAK.A
Aan, 2004, Pengaruh Waktu, Suhu dan :isbah Pelarut pada Ekstraksi Kurkumin dari Temulawak
dengan Pelarut Asetoll. Skripsi F!fP.·l IPB. Bogor.
AOAC, 1984, Official Method, of A1W~1'sis of file Associatio/l (~l (!tJicial Alla(l"lical Chemisl,
Virginia USA, AOAC Incorporation
Liang, O.B., Widjaya & Puspa S.. 1985. Bcbcrapa Aspek Isolasi, Identifikasi, dan Pcnggunaan
Komponcn-Komponen Curcuma Xanlhorriza Roxb. Dan Curcuma Domcstica.
Prosiding Simposillf1l Sa.liollal Temulwrak. Univcrsitas Pajajaran Bandung.
List, P.I-I. & Schmidt, P.C.. 1989. P/n'{oph,[rmaceuticul Techllology, Boston, CRe Press Inc.
Ria, E.B., 1989, Pengaruh Jumlah Pclarut. Lama Ekstraksi dan Ukuran Gahan Terhadap
Rendemen dan Mutu Oleoresin Tcmulawak. Skripsi Fateta IfB, Bogor
Sidik, Mulyono M.W" & Muhtadi A.. 1986. TelllulUlUk (Curcuma xUl1t/zorriza Robx.), Yayasan
Pengcmbangan Obat Bahan Alam Phytomedica. Jakarta.
Sinambela. J.M.. 1985. Fitotcrapi, Fitostandar dan Tcmulawak, Prosidil1g Simposiuf11 nmhmal
Temu/awak, Universitas Paj~jaran Bandung.
Trcyball. R.E.• 1976, Mass Transfer Operalion.3rJ
cd.. '1cGra-Hili Book Co., Tokyo.
Yusro.A.K.. Pengaruh Waktu, Suhu dan Nisbah Pclarut pada Ekstraksi Kurkumin dari
Temulawak dengan Pelarut Etanol. Skripsi Ff/fA IPB. Bogor.

More Related Content

Similar to PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DENGAN PELARUT ASETON DAN ETANOL

Kanker dan antioksidan
Kanker dan antioksidanKanker dan antioksidan
Kanker dan antioksidan
Helmon Chan
 
laporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitlaporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencit
Irpandi Uciha
 
SINTESIS DAN UJI SITOTOKSIK IN VITRO SENYAWA 2-HIDROKSINIKOTINIL OKTILAMIDA T...
SINTESIS DAN UJI SITOTOKSIK IN VITRO SENYAWA 2-HIDROKSINIKOTINIL OKTILAMIDA T...SINTESIS DAN UJI SITOTOKSIK IN VITRO SENYAWA 2-HIDROKSINIKOTINIL OKTILAMIDA T...
SINTESIS DAN UJI SITOTOKSIK IN VITRO SENYAWA 2-HIDROKSINIKOTINIL OKTILAMIDA T...
Repository Ipb
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Vina Widya Putri
 
DESI RAMADHANTI-FST.pdf
DESI RAMADHANTI-FST.pdfDESI RAMADHANTI-FST.pdf
DESI RAMADHANTI-FST.pdf
XavierDharma
 
Kanker dan teratogenesis
Kanker dan teratogenesisKanker dan teratogenesis
Kanker dan teratogenesis
Helmon Chan
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
Repository Ipb
 
NONI RAHMA AISYAH_61608100819065_PPT TUGAS PROPOSAL BINDO 2.pdf
NONI RAHMA AISYAH_61608100819065_PPT TUGAS PROPOSAL BINDO 2.pdfNONI RAHMA AISYAH_61608100819065_PPT TUGAS PROPOSAL BINDO 2.pdf
NONI RAHMA AISYAH_61608100819065_PPT TUGAS PROPOSAL BINDO 2.pdf
qz6kq22g95
 
Outline bejo
Outline bejoOutline bejo
Buku10
Buku10Buku10
Buku10
Zacky Zacky
 
Makalah tentang mengkudu
Makalah tentang mengkuduMakalah tentang mengkudu
Makalah tentang mengkudu
Shella Marshell
 
Agustin eka pujiono 071810401049 tetracelmis
Agustin eka pujiono   071810401049 tetracelmisAgustin eka pujiono   071810401049 tetracelmis
Agustin eka pujiono 071810401049 tetracelmis
Feri Gunawan
 
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Taruna Ikrar
 
Full jrki vol 4 no 1 th 2022
Full jrki vol 4 no 1 th 2022Full jrki vol 4 no 1 th 2022
Full jrki vol 4 no 1 th 2022
AnNisaaPeanut
 
Metode_Isolasi_dan_Identifikasi_Struktur.pdf
Metode_Isolasi_dan_Identifikasi_Struktur.pdfMetode_Isolasi_dan_Identifikasi_Struktur.pdf
Metode_Isolasi_dan_Identifikasi_Struktur.pdf
MagfirahAlam
 
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER ...
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70%  BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER  ...UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70%  BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER  ...
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER ...
febri khairiah
 
Pengaruh Ekstrak Tauge Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit yang Diinduksi Pa...
Pengaruh Ekstrak Tauge Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit yang Diinduksi Pa...Pengaruh Ekstrak Tauge Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit yang Diinduksi Pa...
Pengaruh Ekstrak Tauge Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit yang Diinduksi Pa...
Farhan Yuzevan
 
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensiuji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
university muhammadiyah of purwokwerto
 
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAEPENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
Repository Ipb
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
Repository Ipb
 

Similar to PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DENGAN PELARUT ASETON DAN ETANOL (20)

Kanker dan antioksidan
Kanker dan antioksidanKanker dan antioksidan
Kanker dan antioksidan
 
laporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitlaporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencit
 
SINTESIS DAN UJI SITOTOKSIK IN VITRO SENYAWA 2-HIDROKSINIKOTINIL OKTILAMIDA T...
SINTESIS DAN UJI SITOTOKSIK IN VITRO SENYAWA 2-HIDROKSINIKOTINIL OKTILAMIDA T...SINTESIS DAN UJI SITOTOKSIK IN VITRO SENYAWA 2-HIDROKSINIKOTINIL OKTILAMIDA T...
SINTESIS DAN UJI SITOTOKSIK IN VITRO SENYAWA 2-HIDROKSINIKOTINIL OKTILAMIDA T...
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
 
DESI RAMADHANTI-FST.pdf
DESI RAMADHANTI-FST.pdfDESI RAMADHANTI-FST.pdf
DESI RAMADHANTI-FST.pdf
 
Kanker dan teratogenesis
Kanker dan teratogenesisKanker dan teratogenesis
Kanker dan teratogenesis
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
 
NONI RAHMA AISYAH_61608100819065_PPT TUGAS PROPOSAL BINDO 2.pdf
NONI RAHMA AISYAH_61608100819065_PPT TUGAS PROPOSAL BINDO 2.pdfNONI RAHMA AISYAH_61608100819065_PPT TUGAS PROPOSAL BINDO 2.pdf
NONI RAHMA AISYAH_61608100819065_PPT TUGAS PROPOSAL BINDO 2.pdf
 
Outline bejo
Outline bejoOutline bejo
Outline bejo
 
Buku10
Buku10Buku10
Buku10
 
Makalah tentang mengkudu
Makalah tentang mengkuduMakalah tentang mengkudu
Makalah tentang mengkudu
 
Agustin eka pujiono 071810401049 tetracelmis
Agustin eka pujiono   071810401049 tetracelmisAgustin eka pujiono   071810401049 tetracelmis
Agustin eka pujiono 071810401049 tetracelmis
 
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
 
Full jrki vol 4 no 1 th 2022
Full jrki vol 4 no 1 th 2022Full jrki vol 4 no 1 th 2022
Full jrki vol 4 no 1 th 2022
 
Metode_Isolasi_dan_Identifikasi_Struktur.pdf
Metode_Isolasi_dan_Identifikasi_Struktur.pdfMetode_Isolasi_dan_Identifikasi_Struktur.pdf
Metode_Isolasi_dan_Identifikasi_Struktur.pdf
 
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER ...
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70%  BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER  ...UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70%  BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER  ...
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER ...
 
Pengaruh Ekstrak Tauge Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit yang Diinduksi Pa...
Pengaruh Ekstrak Tauge Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit yang Diinduksi Pa...Pengaruh Ekstrak Tauge Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit yang Diinduksi Pa...
Pengaruh Ekstrak Tauge Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit yang Diinduksi Pa...
 
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensiuji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
 
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAEPENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Repository Ipb
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Repository Ipb
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
Repository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
Repository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
Repository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
Repository Ipb
 
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIUDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
Repository Ipb
 
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIUDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
 
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
 

PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DENGAN PELARUT ASETON DAN ETANOL

  • 1. ISBN 979·97761·0·4 IJDcrc 0 )~E1aDfjl ITl~ S[~I~AI! ~ASIO~AL Fakultas Farntasi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PUKWOKEKTO 2005
  • 2. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGGALIAN POTENSI SEMBILAN TANAMAN ORAT UNGGULAN INDONESIA PLJRWOKERTO, 6 - 7 MEl 200S Dctcrbitkan dalam rangka: Sl'minar Nasional Pcnggalian Potl'nsi Scmbilan Tanaman Obat Indol1l'sia Purwokl'rto. 6 - 7 1l'i 200S Yang disclcnggarakan olth: Fakultas Farmasi UnivC"sitas :luhammadiyah Purwukl'rto Bekcrja sama dcngan: Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokcrto. Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta dan Fakultas Farmasi UniH'rsitas Muhammadiyah Surakarta ISBN 979-97761-()-4 Uak Cipta dilindungi oleh lndang-undang Dilarang mencetak dan II1l'lltTbitkan sebagian atau scluruh buku ini dengan cara dan dalam bentuk apapun tanp.i seizin pl'llerbit.
  • 3. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGGALIAN POTENSI SEMBILAN TAiVAivlAiV OBAT UNGGULAN INDONESIA Punvokcrto,6 7 Mci 2005 Editor Djoko Vahyono Suwidjiyo Pramono Revi Wulandari, Nunuk Aries NuruIita, Diniatik Retno Wahyuningrum, Susanti, Anjar Mahardian Kusuma FAKULTAS FARMAS[ UNIVERSITAS MliHAMMADIYAH PURVOKERTO 2005
  • 4. Presiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanama'n Obat Unggulan Indonesia Purwokerto, 6-7 Mei 2005 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahl11at dan hmllnial:J schin~~a prosiding Seminar Nasional Penggalian Po{ensi Sell/hilall Tanaillall Ohor C:nggulan Indonesia yang telah diselenggarakan pada tanggal 6-7 Mei 2005 oi Fahllitas Farlnasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto dapat diterbitkan. Seminar ini diselenggarakan dalam rangka Milad Universitas Muhalllllladt:ah PllI,yokerto ke-40. Seminar ini terselenggara atas kerjasama antara. Universitas MlIhal1ll11adiyah PUfokerto. Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Muhammadiyah Sllrakarta. Seminar ini benujuan untuk membahas budidaya tanarnan obat yang baik agar menghasilkan simplisia yang herkllalitas. potensi ekonomis. tanaman ohat tr:ldisillnal. per!lInya slandari"asi simpli:;i:l schin1'-1:!:l dapal diperoleh kestabilan produk obat tradisional. potensi farmakologis tanaman obat terutal11a sembilan tanaman obat unggulan Indonesia. Seminar ini diikuli oleh kalangan apoleher. peneli!i. institusi perguruan tinggi (dosen dan mahasiswa). kalangan praklis!. indllslri. Kami berharap prosiding Seminar Nasional Pengga/io/1 POlensi S'emhilal/ TmlOman Oha{ Unggulan Indonesia ini dapat bcrmanfaat clalam menllnjang teknolugi rengembangan tanaman obat di Indonesia dan menambah khasanah ilmll pcngetahuan. Kepada semua pihak yang tebh hcrperan serta da lam pen:eleng.garaan scmll1ar sampa! dalam penyelcsaian prosiding ini kami mengucapkan banyak Icrima kasih. Jazakallahu khairan kalsira. PUfvokerto. Desemher 2005 PenYlinting.
  • 5. Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia Purwokerto, 6-7 Mei 2005 DAFTARISI Kata Peogantar 1 iiDaftar lsi ivSambutan Rektor UMP Laporan Ketua Panitia V VBSusunan Panitia ixSusunan Acara Makalah 1. Cji Efek Analgetik Infusa Daun Bunga Matahari (Helianthus Annuus, L.) pada Mcneit Putih Betina Dyah Aryani Perwitasari, Yunesti Krisworo 2. Salam (Syzigium polyanthwlI (Wight) Walpcrs), Daunnya bcrkhasial Obat 12 Hary Wffi~langningrum 3. Pengaruh Pemberian Ekstrak Solanum nigrum L. terhadap Bobot Uterus Hewan 17 Coba Betina Immature S'rinillgsih. Agung Em Wiho1l'o -t. Pengaruh Infusa Daun Ketela Rambat (Ipomea batatas L.) terhadap Kadar Glukosa 24 Darall Tikus Putih Jalltall paJa Pengobatan Diabetes Mellitus tipe I Sholihul Khoiri, Achmad Nursyalldi, Era Feroni/ca, Wahyu Widyaningsih 5. Pemanfaatan Perasan Segar Daun Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Ahernatif 35 Antihiperkolesterolemia SllOlihui Khoiri. Achmad Nursyandi, Okti Puji Astuti, Wahyu Widyaningsih 6. Keragaman dan Kepadatan Rumput Laut yang Berpotensi sebagai Tanaman Obat 42 pada Substrat Karang di Pantai Manganti Kabupaten Kebumen l/ulqisllY Insall. DlI'i SWlU Widiartini 7. Rumput Laut Chlorophyta Penghasil Obat-obatan di Pantaj Rancababakan 49 Kabupaten Cilaeap Dwi SUIlU Widyartini. lIalqisny If/sail 8. Aspek I3ntani dan Pemanfaatan Jati Belanda (Guazuma ulmifoIia Lam) sebagai 55 Obat flary Waw1JlIgllillgulll 9. Proses Pengeringan Tcmulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) 60 Ball/hallg Srijallto. Tommy Eka Ali/lOrja, Betty Alarita Soebrat 10. Hubungan Berat Limpa dan Tingkat Parasitemia pada Mencit Swiss Jantan yang 67 Diillfeksi P. Berghei sctelah Pemberian Ekstrak Etanol P. nirur; Akrolll 11.Pcngaruh Praperlakuan Illfusa Biji Pala (A~yristic(1 semendum) terhadap Efek 77 Sedatif lenobarbital pada Meneit Jantan Galur DDY Re'i Wulalldari: lis N(~fisah 12.Keanckaragaman Curcuma yang tcrdapat di Purwokcrto . 84 Hexa Apriliana Hidayah. Dwi SUIIU Widyartini. Dyah Purbasari 13.Perbandingan Ekstraksi Kurkumin dari Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) 91 dengan Pelarut Aseton dan Etanol Bambang Srijunto. Mall Rosidah. Eriffivan Risma, Gustini Syahbirin, Ahmad Khorul Yusro dun Aall '14.Pengaruh Pemberian Ekstrak Bij i Klabet (TrigoneI/o joenum-graecum L.) terhadap 97 Kadar HomlOll Estradiol dan FSH Plasma Tikus Putih Betina Galur Wistar yang Diovariektomi Kumia Agustini. Silmali Wiryowidagdo. Dadang Kusmana
  • 6. Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia Purwokerto, 6~7 Mei 2005 . 15.Potensi Campuran Ekstrak Temu Putih, Jintan Hitam dan Sambiloto sebagai Bahan 107 Anti~Kanker (pengujian terhadap sel CV-1 secara in vitro) Pertamawati, Susi KU5umaningnlm, Firdayani 16.Uji Cemaran Logam Pb dari Beberapa Jamu yang Mengandllng Simplisia 115 Temulawak, Kumis Kucing dan Kunyit yang Beredar di Pasar Tradisional Purwokerto Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Diniatik. Revi Wulandari. Waftl'lI ?lltra Nlir ASft1£1m Yudha Sejatie, Rony, Agnes Ricky Duitama 17.Pola Peresepan Pasien Geriatri di Wilayah Kabupaten Gummg Kidu! Bulan Mei­ 123 September 2002 Ratna Widi Astuli, Dyah Aryani Perwitasari 18.Pola Penggunaan Antiemetik Pada Penderita Kanker Yang Mendapatkan Sitostatika 131 Oi Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Januari-.Juni 2003 lis Wahyuningsih- Dyah Aryan; Penvilasari 19.Uji Sensitifitas Bakteri Streptococcus a-haemolilicus yang Diperoleh dari Hapusan ' 141 Faring Pasien Penderita ISPA terhadap Antibakteri yang Biasa Digllnakan di Salah Satu Rumah Sakit Swasta Kota Yogyakarta Muhammad Muhfis
  • 7. Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia Purwokerto, 6-7 Mei 2005 J<. U£$ SAMBUTAN REKTOR PADA SEMINAR NASIONAL I'ENGGALlAN POTENSI SEMBILAN T~~AMAN OBAT UNGGULAN INDONESIA ., Assalalllu'alaikulll wr. wb., .'/ .' .', . L. ' Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada hariinikita dapat berkumpul dalam rangka Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia. Atas nama seluruh keluarga besar Universitas Muharnmadiyah Purwokerto, kami mengucapkan selamat datang di kampus UMP dan terima kasih atas kehadiran Saudara. Hadirin yang berbahagia, Kcanekaragaman hayati tumbuhan di Indonesia l11crupakan suatu kekayaan yang tiada temilai harganya. Hal ini akan menjadi potcnsi yang luar biasa apabila diimbangi dengan kemampuan l11asyarakat untuk l11cngolah dan I1lcmanfaatkannya secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan budidaya tanaman obat yang baik agar dapat menghasilkan simplisia yang bcrkualitas. Simplisia yang berkualitas ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk mcmproduksi obat dengan mutu stabil dan jaminan terapi yang aman. Scmoga penyelenggaraan seminar ini dapat memberikan manfaat. Amin. Wassalamu'alaikum wr.wb. Purwokerto, 6 Mei 2005 Rektor, ltd Dr. H. Djoko Wahyono, S.U., Apt. NIP. 130610225
  • 8. Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman O.bat Unggulan Indonesia Purwokerto, 6-7 Mei 2005 PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DENGAN PELARUT ASETON DAN ETANOL Bambane Srijanto (I), Idah Rosidah (I), Eriawan Rismana (1), Gustini Syahbidn (2), Ahmad Khorlll Yusro Illdan Aan m (1) Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Farrnasi dan Medika-BPPT (2) Departemen Kimia, FMIPA, Institut Pertanian Bogar ABSTRAK I J. ;; I Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan salah satl! jcnis tanaman obat yang banyak digunakan masyarakat. Kandungan senyawa aktif di dalam temulawak adalah kurkllmill dan xanthorizol. Berbagai penelitian tclah banyak diJakllkan terhadap temulawak, terutama dari aspek khasiatnya. Kecenderungan masyarakat global pada semangat " back to nature" membuka pel liang temulawak sebagai salah satn sllmber bahan baku obat. Penelitian ini bertlljllan untuk mengctahui pengaruh jenis rc!arut ascton dan ctanol tl'rhadap ~. jumlah ekstrak kasar dan kandungan kurkumin dalam ekstrak. V(lriabel penelitian yang digullakan adalah waktu ekstraksi : 2,6, 12, 18 dan 24 jam: dan rerhandingan hahan haku pelamt: 1:5 dnn I: 8. Penelitian dilakukan pada suhu tetap yakni 35°C Hasil penelitian menU1ljukkan bahwa pelanlt etanol Icbih banyak mengekstraksi kurkumin dan ekstrak kasar dad bahan haku. Di samring itu semakin lama :Iktll ekstraksi dan semakin besar perbandingan bahan baku pelamt yang digllnakan ada kecenderungan semakin banyak ekstrak kasar yang didapat. Kadar kurkumin dalam ekstrak per bobot sampel Icrtillggi pada ekstraksi dengall pelnrul aseton diperoleh pada waktu 12 jam dan perbandingan bahan baku --pelnrut 1:5. sed,mgkan pada ekstraksi dengan pelarut etanol terjadi pada waktll 18 jam dan perbandingan bahan baku -- pelarut 1:8.. Kata kunci : Ekstraksi, kurkumin, temlllawak. aseton, etanol. PENDAHULUAN r • Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb.) adalah tanaman yang tllmbllh berumplIn, yang I telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, baik sebagai obat tradisional, sebagai zat wama, atauplln sebagai bahan pangan. Khasiat temllla'vak terutama I I disebabkan oleh dua kelompok kandungan kimia lltamanya. yakni kurkuminoid dan minyak ntsiri .. Kllrkllll1inoid pada tellllllawak terdiri dar; dlla bndlillgan scny,m; !ailll kurt..II 111 in d:1l1 desmetoksikurkumin. Kurkuminoid berkhasiat menelralkan raeun. mcnghilangkan rasa nyeri I sendi, menghilangkan sekresi empedll, menurunkan kolestrol dan trigliserida darah, anti bakteri serta dapat mencegah terjadinya pelemakan dalam sel-sel hati dan sebagai antioksidan penangkal1i senyawa-senyawa radikal bebas yang berbahaya. Minyak alsiri terdiri dari 32 komponen yang ~ secara umum bersifat meningkatkan produksi getah empedll dan mampll menekan pembengkakan jaringan (Liang et al. . 1985).
  • 9. Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia Purwokerto. 6-7 Mei 2005 Secara kimiawi, kurkuminoid pada rimpang temulawak merupakan turunan dari diferuloilmetan yakni senyawa dimetoksi diferuloilmetan (kurkumin) dan monodesmetoksi diferuloilmetan (desmetoksikurkumin). Menurut Sidik, dkk (1993) kandungan kurkuminoid dalam rimpang. temulav,ak kering berkisar 3,16 %. Sedangkan kadar kurkumin dalam kurkuminoid rimpang temulawak sekitar 58 - 71 % dan desmetoksikurkumin berkisar 29 - 42 %. Salah satu tahapan renting dalam mcmproduksi ekstrak tanaman obat adalah proses ekstraksi. Ekstraksi merupakan istilah yang digunakan untuk mengambil senyawa tertentu dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Sidik (1985) melakukan isolasi kurkuminoid dengan menggunakan metode dan pelarut yang berbeda . Berdasarkan hasil yang diperoleh, sistem dengan sokJetsai menggunakan aseton menghasilkan kurkuminoid yang lebih banyak daripada sistem yang lain. Ria (1989) mengekstrak rimpang temulawak dengan menggunakan metode maserasl t1l1tuk Il1dihal pengaruh jUllllah pc/amt. lama ckstraksi dan ukuran butir bahan terhadap rendeman Jan mutu oleoresin dengan kondisi ekstraksi : jumlah pclarut 400,600, dan 800 ml, lama ekstraksi I. 3 dan 5 jam dan ukuran sampcl 40 dan 60 mesh pada suhu 50°C, kecepatan pengadukan 700 .! '.' rpm menggunakan pelarut metano. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rendemen diperuleh berkisar antara 1,86 - 3.06 '%. kadar kurkumin terbesar diperoleh pada saat perlakuan. pelarut 400 mL lama ekstraksi 1jam dan ukuran partikel 40 mesh. PCllclitiun ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan perbandingan pelarut­ bahan baku terhadap jumlah ekstrak total dan Kadar kurkumin yang terekstraksi dengan jenis pelarut asetoll dan etanol. BAliAN DAN METODE PENELITIAN Bahan: rimpang tcmulawak dari Balitro, aseton teknis, etanol teknis, aseton p.a. (Merck), etanol p.a (Merck), kurkumin standar (Sigma), methanol grade HPLC (JT Baker) dan bahan - bahan analisis lainnya. Alat : labu lcher tiga dengan dilengkapi pengaduk, kontrol suitu, pemanas, rotavapour Heidolph, HPLC Knouer. dan peralatan analisis lainnya. Ekstraksi dilakukan dengan ukuran partikel -40 I + 80 l1lest~ dan pengadukan pada putaran 280 rpm dan suhu 35 "c dengan variabel sebagai berikut : a. PerbandingaIl pelarut - bahan: 5: I dan 8 : I b. Vaktu ekstraksi : ::; jam, 6 jam, 12 jam, 18 jam dan 24 jam .-nalisis I..LT ekstmk dilakukan dengan menggunakan fase gerak benzene :kloroform : etall(i (49 : 49 : 2) Jan diamati pada lampll UV dcngan panjang gelombang 366 nm dan 254 nm. Sedangkan analisis HPLC dilakukan dengan menggllnakan jenis kolom hypersill C-18, panjang
  • 10. - Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia Purwokerto, 6-7 Mei 2005 kolom 25 em, diameter kolom 4,6 mm, fase gerak metanol : air (60 : 40 ). Jaju alir I mil menir. panjang gelombang 254 nm, detektor UV model K-250 I. Sampel temulawak basah dari,Balitro dipotong dengan ketebalan rerata 5 mm, kemudian dikeringkan pada oven pada suhu 60°C hingga tercapai kadar air maksima! 10 %. Sampel yang telah kering kemudian digiling dan diayak. Serbuk yang berukuran -40/+80 mesh disimpan dalam plastik untuk dijadikan sebagai bahan baku ekstraksi. Serbuk temulawak yang diperoleh dianalisis kandungan air, abu, kurkumin, lemak,minyak atsiri, kurkumin,protein dan patio Analisis proksimat kadar kurkumin menggunakan pelarut aseton p.a dan etanol p.a serta alat soxhlet. Sebanyak 50 gram serbuk temulawak dimasukkan ke dalam labu leher tiga dengan perbandingan pelarut bahan baku, suhu dan waktu ekstraksi sesuai dengan kondisi operasi yang dinginkan. Pelarut terlebih dahulu dipanaskan sampai kondisi operasi yang diinginkan. kemudian sampel dimasukkan. Setelah ekstraksi selesai dilakukan pcnyaringan, filtrat dipekatkan dalam rotavapour pada suhu 40°C sampai tidak adanya destilat yang menetes. Ekstrak yang diperoleh selanjutnya dianalisis kandungan kurkuminnya dengan menggllnakan KLT dan HPLC. Prosentase ekstrak total dihitung dengan membandingkan antara jumiah ekstrak total yang terekstraksi dengan jumlah bahan baku yang digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis proksimat diketahui kandungan kurkumin yang terdapat dalam rimpang sebesar 1,69%. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang telah dilakllkan. Oei Ban I,iang et.al (1985) yang mendapatkan kadar kurkuminoid didalam temlllawak sebesar 3.16%). Menurut Sidik (1993) kandungan kurkumin dalam kurkuminoid Temulawak adalah 58-71 % atau kadar kurkumin didalam Temulawak berkisar antara 1,83%-2,24%. Perbedaan nilai kandungan kurkumin yang diperoleh dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah umur rimpang, tempat tumbuh, dan metode ana Iisis yang digunakan. Hasil analisis proksimat rimpang temulawak seperti pada tabel I. Tabel 1. Analisis Proksimat Rimpang Temulawak Kcring. Komposisi Kimia Air Abu Kurkumin Lemak Protein Pati Kadar (%.) 15,32 3,77 1.69 (pelarut etanol) 2,43 (pelarut aseton) 7.74 10.22 i60.09
  • 11. Prosiding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia Purwokerto, 6-7 Mei 2005 llasil :Il1alisis prnksilllat bahan baku rimpang tClllulawak tcrlihat bahwa pelarut aseton mampu mengekstrak kurkumin lcbih banyak jika dibandingkan dengan pelarut etanol. Hal ini menunjukkan bahwa aseton ebih selektif daya ekstraksinya terhadap kurkumin. Hasil yang diperoleh ini sarna dengan hasil pcnclitian Sidik (1985) yang mcnyatakan bahwa aseton mampu l11engekstraksi kurkumin lebih banyak j ika dibandingkan dengan etano. Hasil analisis KLT mcnllnjllkkan kroma(ogram kurkullIin s(andar tcniiri dari J spot, scdangkan kromatogram sampel ) :tng diperolch dari ekstraksi dcngan pclarut aseton dapat dilihat pada tabel2. Tab,,;! 2. Data analsisis KLT ekstrak tCl11ulawak dcngan pelarut ascton llasil :llulisis "-I T I1h.'I111l1jukkan kromalogram kurkul1lin standar tcrdiri dari 3 spot, s..:-dangkan kroll1atograrn s<1mpcl yang diperoleh dari ekstraksi dcngan pclarut etanol dapat dilihat pada tabcl 3. Tabel 3. Data analsisis KLT ekstrak temulawak del.gan pelarut etanol Ter}ihat halma jumlah senyawa yang terekstrak dengan menggunakan pelarut aseton dan <.:1;11101 111<':!llpu!l.;li k<.:llliripilll jUl11lah dan jenisllya. R<.:mklllCIl ekslrak tutal ) ;mg diperoleh dCllgall pelarut ascton dan etanol pada berbagai aria:> I hlllJi:-;i Japat Jilihat pada gambar l. Dari gamb3f I tcrlihat bahwa penggunaan etanol abn l11ampu Il1cngllasilkan ekstrak total yang lebih banyak ju'(a dibandingkan dengan pelarut Ul
  • 12. ~~~..........................................................r.;;.1(7.7.r.T7.r"r~___• Pros ding Seminar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia Pu',',oP(.e'io. 6-7 Mei 2005 . aseton. Hal Inl Jldu':"::l /,<=l;,,: ::-:2:'.' l'.l:- :-r::~;;:-',._.:.' . ;:-~:.; ';;;:-::l;1 :3nt! lebih banya" jib dibandingkan dengan peiamt 35dc'n 5;;;hin::f3 ,h'er~l;;h ~.',;"'." ek..:.tra:'" : an; h:bih tinggi. Rendemen, % 14 12 2 " r' I f-. f-. ,- ~ f-. . [ l- ~~ i~ ~F' o et8:"O 3: 510 8 • eta'lol.35 8 6 o Aseton 35 5 4 o Aseton.358 2 o 6 12 18 24 Waktu, jam Gambar I. Rendemen Ekstrak yang Diperoleh dengan Pelarut Aseton dan Etanol Kadar kurkumin yang diperoleh dengan pelarut aseton dan etanol pada berbagai variasi kondisi dapat dilihat pada gambar 2. Kadar kurkumin,% 2 1.5 !@ etanol, 35:5 • etanol,35 : 8 1 o aseton,35 :5 0.5 o aseton, 35 :8 o 2 6 12 18 24 Waktu, jam J ,: "1 '"'ar "'. Kadar Kurkumin yang Terekstrak dengan Pelarut Aseton dan Etanol 2~ ;::::1 f.,3r 2 terlihat bahwa penggunaan etanol dan aseton akan menghasilkan kadar kurku;:' .',:: :- :~::k j:wh herbeda. Namun secara umum penggunaan etanol akan menghasilkan kadar L> _:'"' ' ...::''': kbih banyak jika dibandingkan dengan pelarut aseton. Dengan demikian jika d::-:_':" ::,',;;'.':' :,r~':;esnya maka penggunaan etanol sebagai pelarut akan menghasilkan efisien.:: . '.0 " ;;iiib dibandingkan dengan penggunaan aseton.[
  • 13. Prosiding Semitlar Nasional Penggalian Potensi Sembilan Tanaman Obat Unggulan Indonesia Purwokerto, 6-7 Mei 2005 KESIMPULAN 1. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut etanol lebih banyak mengekstraksi kurkumin dan ekstrak kasar dari bahan baku. ~.::.~ ;..ur!o-.um in dalam ekstrak per bobot sampel tertinggi pada ekstraksi dengan pelarut ..:.::: ;:::::t'.:mdingan bahan baku -pelarut 1:5, sedangkan~I-··· ~ r<?i.lrul 18. OAFTAR Pl'STAK.A Aan, 2004, Pengaruh Waktu, Suhu dan :isbah Pelarut pada Ekstraksi Kurkumin dari Temulawak dengan Pelarut Asetoll. Skripsi F!fP.·l IPB. Bogor. AOAC, 1984, Official Method, of A1W~1'sis of file Associatio/l (~l (!tJicial Alla(l"lical Chemisl, Virginia USA, AOAC Incorporation Liang, O.B., Widjaya & Puspa S.. 1985. Bcbcrapa Aspek Isolasi, Identifikasi, dan Pcnggunaan Komponcn-Komponen Curcuma Xanlhorriza Roxb. Dan Curcuma Domcstica. Prosiding Simposillf1l Sa.liollal Temulwrak. Univcrsitas Pajajaran Bandung. List, P.I-I. & Schmidt, P.C.. 1989. P/n'{oph,[rmaceuticul Techllology, Boston, CRe Press Inc. Ria, E.B., 1989, Pengaruh Jumlah Pclarut. Lama Ekstraksi dan Ukuran Gahan Terhadap Rendemen dan Mutu Oleoresin Tcmulawak. Skripsi Fateta IfB, Bogor Sidik, Mulyono M.W" & Muhtadi A.. 1986. TelllulUlUk (Curcuma xUl1t/zorriza Robx.), Yayasan Pengcmbangan Obat Bahan Alam Phytomedica. Jakarta. Sinambela. J.M.. 1985. Fitotcrapi, Fitostandar dan Tcmulawak, Prosidil1g Simposiuf11 nmhmal Temu/awak, Universitas Paj~jaran Bandung. Trcyball. R.E.• 1976, Mass Transfer Operalion.3rJ cd.. '1cGra-Hili Book Co., Tokyo. Yusro.A.K.. Pengaruh Waktu, Suhu dan Nisbah Pclarut pada Ekstraksi Kurkumin dari Temulawak dengan Pelarut Etanol. Skripsi Ff/fA IPB. Bogor.