Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perancangan elemen-elemen arsitektur tradisional Betawi yang akan diterapkan pada fasad Sekolah Menengah Atas Negeri di Jakarta, khususnya ornamen gigi balang.
2. Ornamen gigi balang banyak digunakan pada lisplang rumah penduduk Betawi dan memiliki makna kekuatan dan keberanian.
3. Penelitian dilakukan dengan memb
Dokumen ini membahas pencitraan arsitektur rumah tradisional Jawa pada rumah susun di Kediri. Peneliti menganalisis makna di balik komponen rumah tradisional Jawa seperti atap, bukaan, ornamen, dan lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap komponen memiliki makna sesuai filsafat hidup orang Jawa. Peneliti kemudian merekomendasikan pencitraan komponen tersebut pada rumah susun agar dap
Dokumen tersebut membahas perancangan taman budaya di Cirebon dengan pendekatan arsitektur regionalisme, dimana taman budaya dirancang untuk menjadi tempat pengenalan, pengembangan, dan pelestarian budaya dan seni Cirebon serta mencerminkan keanekaragaman budaya Cirebon."
Rangkuman dokumen:
1) Dokumen membahas konsep perencanaan dan perancangan kantor konsultan dengan penekanan arsitektur vernakular di Kota Pontianak.
2) Pembahasan mencakup latar belakang permasalahan, pokok permasalahan, tujuan dan ruang lingkup perancangan kantor konsultan.
3) Konsep arsitektur vernakular diusulkan sebagai pendekatan perancangan bangunan kantor konsultan yang relevan dengan kon
Arsitektur Tradisional Ternate dan Halmahera.docjosen sembiring
Dokumen tersebut membahas penelitian awal tentang arsitektur tradisional di Ternate, Halmahera, dan sekitarnya. Penelitian ini mencatat bentuk bangunan tradisional dan strukturnya, serta mengidentifikasi ciri khas arsitektur lokal seperti bentuk konsentris, penggunaan bahan lokal, dan hiasan yang rumit. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperluas cakupan daerah dan meneliti perubahan
Dokumen tersebut membahas strategi pembangunan e-Culture di Indonesia. E-Culture merupakan pengelolaan, pendokumentasian, dan penyebarluasan informasi dan pengetahuan berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna melestarikan budaya Indonesia yang terancam globalisasi. Dokumen ini menganalisis kondisi saat ini dengan SWOT dan merekomendasikan kebijakan pembangunan e-Culture secara terintegrasi dan berkelanjutan untuk melestarikan identitas budaya Indonesia.
Dokumen ini membahas pencitraan arsitektur rumah tradisional Jawa pada rumah susun di Kediri. Peneliti menganalisis makna di balik komponen rumah tradisional Jawa seperti atap, bukaan, ornamen, dan lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap komponen memiliki makna sesuai filsafat hidup orang Jawa. Peneliti kemudian merekomendasikan pencitraan komponen tersebut pada rumah susun agar dap
Dokumen tersebut membahas perancangan taman budaya di Cirebon dengan pendekatan arsitektur regionalisme, dimana taman budaya dirancang untuk menjadi tempat pengenalan, pengembangan, dan pelestarian budaya dan seni Cirebon serta mencerminkan keanekaragaman budaya Cirebon."
Rangkuman dokumen:
1) Dokumen membahas konsep perencanaan dan perancangan kantor konsultan dengan penekanan arsitektur vernakular di Kota Pontianak.
2) Pembahasan mencakup latar belakang permasalahan, pokok permasalahan, tujuan dan ruang lingkup perancangan kantor konsultan.
3) Konsep arsitektur vernakular diusulkan sebagai pendekatan perancangan bangunan kantor konsultan yang relevan dengan kon
Arsitektur Tradisional Ternate dan Halmahera.docjosen sembiring
Dokumen tersebut membahas penelitian awal tentang arsitektur tradisional di Ternate, Halmahera, dan sekitarnya. Penelitian ini mencatat bentuk bangunan tradisional dan strukturnya, serta mengidentifikasi ciri khas arsitektur lokal seperti bentuk konsentris, penggunaan bahan lokal, dan hiasan yang rumit. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperluas cakupan daerah dan meneliti perubahan
Dokumen tersebut membahas strategi pembangunan e-Culture di Indonesia. E-Culture merupakan pengelolaan, pendokumentasian, dan penyebarluasan informasi dan pengetahuan berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna melestarikan budaya Indonesia yang terancam globalisasi. Dokumen ini menganalisis kondisi saat ini dengan SWOT dan merekomendasikan kebijakan pembangunan e-Culture secara terintegrasi dan berkelanjutan untuk melestarikan identitas budaya Indonesia.
Laporan seminar ini membahas ekspresi bentuk dan fungsi dalam arsitektur vernakular di dua kampung di Lampung yaitu Kampung Wana dan Kampung Negeri Olok. Pembahasan mencakup pengertian arsitektur vernakular, faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk dan fungsi bangunan, serta studi kasus di dua kampung tersebut yang menunjukkan pengaruh lingkungan alam dan budaya masyarakat terhadap pola pemukiman dan bangunan-
Perancangan Perumahan dan Permukiman - Muara Angke, Jakarta UtaraFebrue Arya
Dokumen tersebut membahas perancangan permukiman Muara Angke di Jakarta dengan mempertimbangkan isu lingkungan dan sosial. Dokumen menjelaskan kondisi permukiman saat ini dan konsep perancangan yang diusulkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan budaya nelayan setempat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, termasuk tujuan, komponen, dan contoh modul projek."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, termasuk tujuan, tema-tema yang dapat diambil, dan komponen-komponen penting dalam merancang modul proyek tersebut seperti target peserta didik, deskripsi singkat proyek, dan alur kegiatan proyek. ["
sosialisasi p5 yang dilaksanaka di smkn 5 madiun dan dilaksanakan secara kontinu untuk melaksanakan program projek profil pelajar pancasila yang memang menjadi wajib dalam pembelajaran di kurikulum merdeka
di dalam kurikulm merdeka sudah dijelas kan secara rinci baik tujuan dan tata pelkasanaan khusus untuk projek p5
yang selanjutnya p5 ini akan dapat mewujudkan tujuan pemerintah dalam pelaksanaan kurikulum merdeka
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai peserta didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia.
Projek tersebut dilakukan dengan menanamkan karakter pada pribadi peserta didik berdasarkan nilai-nilai pancasila.
Kompetensi P5 memperhatikan beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh, baik faktor internal atau faktor eksternal. Adapun contoh faktor internal yang diperhatikan adalah ideologi, sementara contoh dari faktor eksternal adalah tantangan di era digital.
P5 berupaya menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan produktif. serta dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkesinambungan.
Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.
Sementara Profil Pelajar Pancasila mendukung visi tersebut dengan menjadikan Pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Prinsip P5
Berikut beberapa prinsip P5
1. Holistik
Adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah.
Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan dalam P5 akan mendorong peserta didik untuk mempelajari tema dan materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara mendalam.
Karenanya, setiap tema dalam P5 cenderung menjadi wadah dari berbagai perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.
Prinsip holistik juga memotivasi peserta didik agar dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan P5, seperti peserta didik, pendidik, dan sebagainya.
2. Kontekstual
Kontekstual adalah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip ini memotivasi pendidik dan peserta didik agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas kehidupan sebagai bahan utama pembelajaran.
Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan pendidikan.
3. Berpusat Pada Peserta Didik
Prinsip selanjutnya adalah prinsip yang menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif.
Dengan prinsip ini, diharapkan pendidik dapat mengurangi peran sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar.
P5 menjadikan pendidik sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik unt
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang dan sejarah singkat PLTU Barru yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Selatan. 2) PLTU Barru memiliki 2 unit pembangkit listrik tenaga uap masing-masing dengan kapasitas 50 MW. 3) PLTU Barru mulai beroperasi pada tahun 1980an untuk menyuplai listrik di wilayah Sulawesi Selatan.
Pencanangan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa ...Dadang Solihin
Dokumen ini membahas pelantikan Dadang Solihin sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata. Dadang Solihin memiliki latar belakang pendidikan S1 Ekonomi Pembangunan, S2 Administrasi Publik, dan S3 Ilmu Pemerintahan. Ia telah berkarir lebih dari 32 tahun di Bappenas dan pernah menjadi Rektor Universitas Darma Persada. Acara pelantikan ini bertujuan untuk mencanangkan Kota Tua Jak
Teks eksposisi adalah salah satu pengembangan paragraf dalam penulisannya yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan perngertian dengan gaya yang singkat, akurat dan padat.
Dokumen tersebut membahas tentang proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan budaya kerja di sekolah menengah kejuruan. Proyek ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada siswa melalui kegiatan proyek lintas disiplin ilmu yang berbasis pada masalah nyata. Proyek ini akan dilaksanakan dengan memilih tema-tema tertentu yang meliputi gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, Bh
Batik Indonesia merupakan warisan budaya yang telah ada sejak zaman Majapahit. Terdapat berbagai jenis batik berdasarkan corak, teknik pembuatan, dan asal daerah. Batik tulis dengan teknik malam-canting merupakan jenis batik tradisional yang masih dilestarikan.
Dokumen tersebut membahas tentang merancang projek penguatan profil pelajar Pancasila oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi dan bertujuan membentuk pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan menguatkan berbagai kompetensi d
Laporan seminar ini membahas ekspresi bentuk dan fungsi dalam arsitektur vernakular di dua kampung di Lampung yaitu Kampung Wana dan Kampung Negeri Olok. Pembahasan mencakup pengertian arsitektur vernakular, faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk dan fungsi bangunan, serta studi kasus di dua kampung tersebut yang menunjukkan pengaruh lingkungan alam dan budaya masyarakat terhadap pola pemukiman dan bangunan-
Perancangan Perumahan dan Permukiman - Muara Angke, Jakarta UtaraFebrue Arya
Dokumen tersebut membahas perancangan permukiman Muara Angke di Jakarta dengan mempertimbangkan isu lingkungan dan sosial. Dokumen menjelaskan kondisi permukiman saat ini dan konsep perancangan yang diusulkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan budaya nelayan setempat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, termasuk tujuan, komponen, dan contoh modul projek."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, termasuk tujuan, tema-tema yang dapat diambil, dan komponen-komponen penting dalam merancang modul proyek tersebut seperti target peserta didik, deskripsi singkat proyek, dan alur kegiatan proyek. ["
sosialisasi p5 yang dilaksanaka di smkn 5 madiun dan dilaksanakan secara kontinu untuk melaksanakan program projek profil pelajar pancasila yang memang menjadi wajib dalam pembelajaran di kurikulum merdeka
di dalam kurikulm merdeka sudah dijelas kan secara rinci baik tujuan dan tata pelkasanaan khusus untuk projek p5
yang selanjutnya p5 ini akan dapat mewujudkan tujuan pemerintah dalam pelaksanaan kurikulum merdeka
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai peserta didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia.
Projek tersebut dilakukan dengan menanamkan karakter pada pribadi peserta didik berdasarkan nilai-nilai pancasila.
Kompetensi P5 memperhatikan beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh, baik faktor internal atau faktor eksternal. Adapun contoh faktor internal yang diperhatikan adalah ideologi, sementara contoh dari faktor eksternal adalah tantangan di era digital.
P5 berupaya menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan produktif. serta dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkesinambungan.
Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.
Sementara Profil Pelajar Pancasila mendukung visi tersebut dengan menjadikan Pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Prinsip P5
Berikut beberapa prinsip P5
1. Holistik
Adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah.
Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan dalam P5 akan mendorong peserta didik untuk mempelajari tema dan materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara mendalam.
Karenanya, setiap tema dalam P5 cenderung menjadi wadah dari berbagai perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.
Prinsip holistik juga memotivasi peserta didik agar dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan P5, seperti peserta didik, pendidik, dan sebagainya.
2. Kontekstual
Kontekstual adalah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip ini memotivasi pendidik dan peserta didik agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas kehidupan sebagai bahan utama pembelajaran.
Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan pendidikan.
3. Berpusat Pada Peserta Didik
Prinsip selanjutnya adalah prinsip yang menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif.
Dengan prinsip ini, diharapkan pendidik dapat mengurangi peran sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar.
P5 menjadikan pendidik sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik unt
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang dan sejarah singkat PLTU Barru yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Selatan. 2) PLTU Barru memiliki 2 unit pembangkit listrik tenaga uap masing-masing dengan kapasitas 50 MW. 3) PLTU Barru mulai beroperasi pada tahun 1980an untuk menyuplai listrik di wilayah Sulawesi Selatan.
Pencanangan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa ...Dadang Solihin
Dokumen ini membahas pelantikan Dadang Solihin sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata. Dadang Solihin memiliki latar belakang pendidikan S1 Ekonomi Pembangunan, S2 Administrasi Publik, dan S3 Ilmu Pemerintahan. Ia telah berkarir lebih dari 32 tahun di Bappenas dan pernah menjadi Rektor Universitas Darma Persada. Acara pelantikan ini bertujuan untuk mencanangkan Kota Tua Jak
Teks eksposisi adalah salah satu pengembangan paragraf dalam penulisannya yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan perngertian dengan gaya yang singkat, akurat dan padat.
Dokumen tersebut membahas tentang proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan budaya kerja di sekolah menengah kejuruan. Proyek ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada siswa melalui kegiatan proyek lintas disiplin ilmu yang berbasis pada masalah nyata. Proyek ini akan dilaksanakan dengan memilih tema-tema tertentu yang meliputi gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, Bh
Batik Indonesia merupakan warisan budaya yang telah ada sejak zaman Majapahit. Terdapat berbagai jenis batik berdasarkan corak, teknik pembuatan, dan asal daerah. Batik tulis dengan teknik malam-canting merupakan jenis batik tradisional yang masih dilestarikan.
Dokumen tersebut membahas tentang merancang projek penguatan profil pelajar Pancasila oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi dan bertujuan membentuk pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan menguatkan berbagai kompetensi d
Similar to PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR TRADISIONAL DI FASAD SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGRI DI JAKARTA (18)
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. PENDAHUULUAN
Sekolah Menengah Atas (disingkat SMA) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan
formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah
atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
SMA diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi
daerah pada tahun 2001, pengelolaan SMA negeri di Indonesia yang sebelumnya berada
di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah
provinsi.
Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang
standar nasional pendidikan. Secara struktural, SMA negeri merupakan unit pelaksana teknis
dinas pendidikan provinsi.
Salah satu unsur di antara identitas pendukung kebudayaan adalah arsitektur tradisional yang
tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan suku bangsa atau etnik yang
bersangkutan. Dalam arsitektur tradisional terkandung secara terpadu wujud ideal, wujud sosial
dan wujud material suatu kebudayaan.
Di beberapa tempat, arsitektur tradisional tinggalan masa lalu yang masih diwariskan cara
menciptakannya dan diteruskan pembangunannya oleh masyarakat, merupakan bentuk
“peninggalan” dari suatu kebudayaan yang sekaligus berasal dari suatu masyarakat yang relatif
homogen. Oleh karena itu, secara fisik (dan juga non-fisik seperti segi suasana dan simboliknya),
arsitektur tradisional ini muncul dan membentuk suatu rona (setting) menurut suatu pola dan
keteraturan tertentu yang jarang ada pada suatu lingkungan masyarakat yang heterogen dan
kompleks.
Kepentingan untuk melestarikan gaya arsitektur itu memang terasa sekali, bukan saja
karena alasan-alasan di atas, tetapi juga banyak pihak berpendapat bahwa arsitektur
tradisional Betawi, sekarang cenderung kepunahan karena beberapa sebab.
Pertama, kota Jakarta adalah kota metropolitan yang berkembang cepat. Seiring dengan itu segala
aspek kehidupan modern ikut melanda Jakarta, termasuk arsitektur modernnya. Tidak seperti
dengan arsitektur lainnya yang agak terisolasi dari perkembangan kehidupan modern yang cepat
karena terdapat di pedesaan, arsitektur tradisional Betawi terdapat tepat di kota Metropolitan
Jakarta, sehingga perkembangan Jakarta itu juga melanda daerah-daerah di mana terdapat
peninggalan arsitektur tradisional Betawi. Karenanya secara fisik terjadi desakan terhadap daerah-
daerah yang terdapat rumah-rumah dengan arsitektur Betawi dalam bentuk pembangunan kawasan
perumahan baru, prasarana dan sarana kota yang baru.
Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan tempat berkembangnya budaya Betawi
yang terkenal dengan ondel-ondel, kerak telor, dan masih banyak lagi. Kebudayaan Betawi
dilindungi oleh pemerintah dalam Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta No. 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi. Sejalan dengan peraturan
tersebut, pada tahun 2017 diterbitkan Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta No. 11 Tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi yang menjelaskan ikon betawi
sebagai upaya pelestarian melalui pengenalan yang menggambarkan ciri khas masyarakat Betawi
dan jati diri Provinsi DKI Jakarta sebagai daya tarik wisata.
Kedua, ada dugaan, bahwa pengetahuan mengenai tata bangunan tradisional Betawi, terutama
yang mencakup upacara dalam pembuatannya serta jenis ragam hiasnya, telah terputus
kesinambungannya sehingga generasi muda Betawi pada masa kini sudah tidak mengenal seluk
beluk mengenai seni bangunan tradisional tersebut. Hal ini juga nampaknya berhubungan dengan
kenyataan bahwa
“arsitek” yang merancang dan membangun rumah atau bangunan arsitektur Betawi sudah tidak
ada. Kalaupun ada, hanya beberapa orang yang tinggal dan sudah uzur sehingga sudah sulit
untuk mengkomunikasikan gagasan dan atau idenya.
Dengan demikian, usaha untuk mempertahankan keberadaan arsitektur tradisional Betawi
adalah penting sebagai bagian dari usaha menyelamatkan kebudayaan nasional pada umumnya
dan kebudayaan daerah pada khususnya, dalam hal ini adalah menerapkan elemen- elemen
arsitektur tradisional di pasad Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta.
Dari banyak ornamen atau ragam hias yang terdapat pada rumah adat Betawi, ornamen gigi
balang adalah ornamen yang paling populer. Dalam Pergub No.17/2017 tentang Ikon Budaya
Betawi, makna dari ornamen gigi balang adalah sebagai lambang gagah, kokoh dan berwibawa.
Ornamen gigi balang biasanya terdapat pada lisplang rumah-rumah penduduk Betawi. Lisplang
adalah bagian dari bangunan yang berfungsi menutupi bagian atas bangunan sehingga tampak
rapi. Lisplang memiliki fungsi estetika dan konstruksi.
Ada beberapa variasi ornamen gigi balang yaitu tumpal wajik, wajik susun dua, potongan waru,
dan kuntum melati. Variasi ornamen tersebut serupa dan memiliki segitiga berjajar menyerupai
gigi belalang yang mempunyai makna bahwa hidup harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar.
Makna tersebut digunakan karena belalang hanya bisa mematahkan kayu menggunakan gigi
jika dikerjakan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Secara keseluruhan, ornamen
gigi balang memiliki makna pertahanan yang kuat dan keberanian. Makna tersebut adalah
prinsip utama yang dipegang teguh oleh masyarakat Betawi
Selanjutnya, penulisan ini adalah untuk mendokumentasikan dan mendeskripsikan aspek dan unsur
arsitektur tradisional Betawi yang meliputi bentuk, detail, dan ragam hias yang akan di terapkan
di Fasad-Fasad Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta.
Ruang lingkup penulisan ini adalah arsitektur tradisional Betawi, meliputi bentuk, detail dan
ragam hias yang akan di terapkan di pasad-pasad Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di
Jakarta.
3. TINJAUAN PUSTAKA
sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan
yang ada secara turun-temurun (www.kbbi.web.id/Tradisional).
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budia atau akal),[1] diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Latin yaitu
cultura. (id.Wikipedia.org/budaya)
Fasad (bahasa Prancis: façade, dibaca [fəˈsɑːd]) adalah suatu sisi luar (eksterior) sebuah bangunan,
umumnya terutama yang dimaksud adalah bagian depan, tetapi kadang-kadang juga bagian samping dan
belakang bangunan. Kata ini berasal dari bahasa Prancis, yang secara harfiah berarti "depan" atau
"muka". Dalam arsitektur,
fasad bangunan sering kali adalah suatu hal yang paling penting dari sudut pandang desain, karena ia
memberikan suasana bagi bagian-bagian bangunan lainnya. Terdapat banyak fasad yang memiliki
nilai sejarah, sehingga peraturan-peraturan penetapan zona lokal atau undang-undang lainnya umumnya
dibuat untuk sangat membatasi atau bahkan melarang pengubahan mereka. (id.Wikipedia.org/Fasade)
METODE PENELITIAN
Dengan cara membandingkan, Fasad-fasad/Tampak-tampak dari sekolah-sekolah SMA negri Di
jakarta. Data-data tersebut berupa foto Tampak atau Fasad sekolah yang akan saling dibandingkan.
Data2 tersebut dikumpulkan dalam sebuah tabel pengumpul data, yang tujuannya adalah untuk
mempermudah proses perbandingan.
Adapun data-data yang dipilih dibatasi pada sekolah-sekolah menengah Atas (SMA) yang
menerapkan unsur arsitektur tradisional pada Fasadnya.
Hasil perbandingan tersebut akan menggambarkan, keragaman penerapan unsur tradisional pada tampak
sekolah2 yang dibandingkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
DATA-DATA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN FASAD-FASAD
NO NAMA-NAMA SMA DATA FASAD-FASAD SMA
1 SMA NEGRI 43 JAKARTA
2 SMA NEGRI 8 JAKARTA
3 SMA NEGRI 3 JAKARTA
4 SMA NEGRI 55 JAKARTA
4. 5 SMA NEGRI 77 JAKARTA
6 SMA NEGRI 35 JAKARTA
7 SMA NEGRI 4 JAKARTA
8 SMA NEGRI 14 JAKARTA
(Sumber: google street view 2021)
KESIMPULAN
Setelah saya meneliti Sekolah Menengah Atas di Jakarta rata-rata menggunakan
Fasad arsitektur tradisional Betawi, yang dimana Ornamen pada fasad-fasad Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta menggunakan Ornamen Gigi balang yang
ditempatkan pada lisplang gedung atau lisplang pada gapura Sekolah Menengah
Atas (SMA) Di Jakarta.
Dimana Ornamen gigi balang ini banyak digunakan pada lisplang rumah-rumah
penduduk Betawi. Lisplang adalah bagian dari bangunan yang berfungsi menutupi
bagian atas bangunan sehingga tampak rapi. Lisplang memiliki fungsi estetika dan
konstruksi.
Ada beberapa variasi ornamen gigi balang yaitu tumpal wajik, wajik susun dua,
potongan waru, dan kuntum melati. Variasi ornamen tersebut serupa dan memiliki
segitiga berjajar menyerupai gigi belalang yang mempunyai makna bahwa hidup
harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar.
Dengan menggunakan alat atau metode internet searching sehingga memudahkan
mengumpulkan data-data fasad/tampak Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di
Jakarta
5. DAFTAR PUSTAKA
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 15 tahun 2021 tentang peraturan pelaksanaan undang- undang nomor
6 tahun 2017 tentang arsitek
Pergub No.17/2017 tentang Ikon Budaya Betawi.
Adeline, Adeline (2014) Perwujudan kebaya dalam sekolah fashion. Bachelor thesis, UNSPECIFIED. Apsari, Avlya Asya
(2012) Museum Betawi di Setu Babakan. Bachelor thesis, UNSPECIFIED.
Antoni, Antoni (2010) Museum seni kontemporer di Kuningan. Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.
Dwijendra, NKA (2010). Arsitektur Tradisional Bali di Rnah Publik. (Denpasar, CV Bali Media Adhikarsa)
Sastra, M. Suparno. (2013). Inspirasi Fasade Rumah Tinggal. (Yogyakarta: C.V Andi Offset)
Clarence, Giovanni (2014) Karakter fasade dan massa bangunan kolonial pada tahun 1900-1935 di Indonesia.
Bachelor thesis, UNSPECIFIED.
Dewi, Julia (2017) Perancangan elemen-elemen fisik pembentuk karakter responsive pada kota lama semarang.
Bachelor thesis, UNSPECIFIED.
Suri, N. S., & Sugiri, A. (2015). Persepsi dan Preferensi Masyarakat Terhadap Fasad Bangunan di Koridor Jalan Ki
Samaun Kota Tangerang.Tata Loka, 17(3), 148-160.
Agustin, D (2017) Kajian Fasade Rumah Tradisional Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo. Prosiding Seminar Heritage
IPLBI, p.39-44 [versi online via seminar.iplbi.or.id] [diakses pada 06 Desember2021]
Chaer, A (2015) Betawi Tempo Doeloe. Depok: Masup Jakarta
Swadarma, D. & Aryanto,Y. (2013) Rumah Etnik Betawi. Jakarta: Penebar Swadaya Grup
Arum, R. (2012). Liyan Dalam Arsitektur Betawi: Studi Kasus pada Rumah Betawi Ora di Kota Tangerang Selatan. Depok:
Tesis Universitas Indonesia.
Erwantoro, H. (2014). ETNIS BETAWI: KAJIAN HISTORIS. Patanjala Vol. 6, 2.
Salim, P. (2015). Memaknai Arsitektur dan Ragam Hias pada Rumah Khas Betawi di Jakarta sebagai Upaya Pelestarian
Budaya Bangsa. Humaniora Volume 6 No. 3, 397-398.