SlideShare a Scribd company logo
PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN
ARSITEKTUR TRADISIONAL DI FASAD
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGRI
DI JAKARTA
M. RUSDIANAN
4119210048
D O S P E M :
D r . Ir.,Y u k e A r d h i a t i , M .T . , I A I
PENDAHUULUAN
Sekolah Menengah Atas (disingkat SMA) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan
formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah
atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
SMA diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi
daerah pada tahun 2001, pengelolaan SMA negeri di Indonesia yang sebelumnya berada
di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah
provinsi.
Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang
standar nasional pendidikan. Secara struktural, SMA negeri merupakan unit pelaksana teknis
dinas pendidikan provinsi.
Salah satu unsur di antara identitas pendukung kebudayaan adalah arsitektur tradisional yang
tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan suku bangsa atau etnik yang
bersangkutan. Dalam arsitektur tradisional terkandung secara terpadu wujud ideal, wujud sosial
dan wujud material suatu kebudayaan.
Di beberapa tempat, arsitektur tradisional tinggalan masa lalu yang masih diwariskan cara
menciptakannya dan diteruskan pembangunannya oleh masyarakat, merupakan bentuk
“peninggalan” dari suatu kebudayaan yang sekaligus berasal dari suatu masyarakat yang relatif
homogen. Oleh karena itu, secara fisik (dan juga non-fisik seperti segi suasana dan simboliknya),
arsitektur tradisional ini muncul dan membentuk suatu rona (setting) menurut suatu pola dan
keteraturan tertentu yang jarang ada pada suatu lingkungan masyarakat yang heterogen dan
kompleks.
Kepentingan untuk melestarikan gaya arsitektur itu memang terasa sekali, bukan saja
karena alasan-alasan di atas, tetapi juga banyak pihak berpendapat bahwa arsitektur
tradisional Betawi, sekarang cenderung kepunahan karena beberapa sebab.
Pertama, kota Jakarta adalah kota metropolitan yang berkembang cepat. Seiring dengan itu segala
aspek kehidupan modern ikut melanda Jakarta, termasuk arsitektur modernnya. Tidak seperti
dengan arsitektur lainnya yang agak terisolasi dari perkembangan kehidupan modern yang cepat
karena terdapat di pedesaan, arsitektur tradisional Betawi terdapat tepat di kota Metropolitan
Jakarta, sehingga perkembangan Jakarta itu juga melanda daerah-daerah di mana terdapat
peninggalan arsitektur tradisional Betawi. Karenanya secara fisik terjadi desakan terhadap daerah-
daerah yang terdapat rumah-rumah dengan arsitektur Betawi dalam bentuk pembangunan kawasan
perumahan baru, prasarana dan sarana kota yang baru.
Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan tempat berkembangnya budaya Betawi
yang terkenal dengan ondel-ondel, kerak telor, dan masih banyak lagi. Kebudayaan Betawi
dilindungi oleh pemerintah dalam Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta No. 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi. Sejalan dengan peraturan
tersebut, pada tahun 2017 diterbitkan Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta No. 11 Tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi yang menjelaskan ikon betawi
sebagai upaya pelestarian melalui pengenalan yang menggambarkan ciri khas masyarakat Betawi
dan jati diri Provinsi DKI Jakarta sebagai daya tarik wisata.
Kedua, ada dugaan, bahwa pengetahuan mengenai tata bangunan tradisional Betawi, terutama
yang mencakup upacara dalam pembuatannya serta jenis ragam hiasnya, telah terputus
kesinambungannya sehingga generasi muda Betawi pada masa kini sudah tidak mengenal seluk
beluk mengenai seni bangunan tradisional tersebut. Hal ini juga nampaknya berhubungan dengan
kenyataan bahwa
“arsitek” yang merancang dan membangun rumah atau bangunan arsitektur Betawi sudah tidak
ada. Kalaupun ada, hanya beberapa orang yang tinggal dan sudah uzur sehingga sudah sulit
untuk mengkomunikasikan gagasan dan atau idenya.
Dengan demikian, usaha untuk mempertahankan keberadaan arsitektur tradisional Betawi
adalah penting sebagai bagian dari usaha menyelamatkan kebudayaan nasional pada umumnya
dan kebudayaan daerah pada khususnya, dalam hal ini adalah menerapkan elemen- elemen
arsitektur tradisional di pasad Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta.
Dari banyak ornamen atau ragam hias yang terdapat pada rumah adat Betawi, ornamen gigi
balang adalah ornamen yang paling populer. Dalam Pergub No.17/2017 tentang Ikon Budaya
Betawi, makna dari ornamen gigi balang adalah sebagai lambang gagah, kokoh dan berwibawa.
Ornamen gigi balang biasanya terdapat pada lisplang rumah-rumah penduduk Betawi. Lisplang
adalah bagian dari bangunan yang berfungsi menutupi bagian atas bangunan sehingga tampak
rapi. Lisplang memiliki fungsi estetika dan konstruksi.
Ada beberapa variasi ornamen gigi balang yaitu tumpal wajik, wajik susun dua, potongan waru,
dan kuntum melati. Variasi ornamen tersebut serupa dan memiliki segitiga berjajar menyerupai
gigi belalang yang mempunyai makna bahwa hidup harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar.
Makna tersebut digunakan karena belalang hanya bisa mematahkan kayu menggunakan gigi
jika dikerjakan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Secara keseluruhan, ornamen
gigi balang memiliki makna pertahanan yang kuat dan keberanian. Makna tersebut adalah
prinsip utama yang dipegang teguh oleh masyarakat Betawi
Selanjutnya, penulisan ini adalah untuk mendokumentasikan dan mendeskripsikan aspek dan unsur
arsitektur tradisional Betawi yang meliputi bentuk, detail, dan ragam hias yang akan di terapkan
di Fasad-Fasad Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta.
Ruang lingkup penulisan ini adalah arsitektur tradisional Betawi, meliputi bentuk, detail dan
ragam hias yang akan di terapkan di pasad-pasad Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di
Jakarta.
TINJAUAN PUSTAKA
sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan
yang ada secara turun-temurun (www.kbbi.web.id/Tradisional).
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budia atau akal),[1] diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Latin yaitu
cultura. (id.Wikipedia.org/budaya)
Fasad (bahasa Prancis: façade, dibaca [fəˈsɑːd]) adalah suatu sisi luar (eksterior) sebuah bangunan,
umumnya terutama yang dimaksud adalah bagian depan, tetapi kadang-kadang juga bagian samping dan
belakang bangunan. Kata ini berasal dari bahasa Prancis, yang secara harfiah berarti "depan" atau
"muka". Dalam arsitektur,
fasad bangunan sering kali adalah suatu hal yang paling penting dari sudut pandang desain, karena ia
memberikan suasana bagi bagian-bagian bangunan lainnya. Terdapat banyak fasad yang memiliki
nilai sejarah, sehingga peraturan-peraturan penetapan zona lokal atau undang-undang lainnya umumnya
dibuat untuk sangat membatasi atau bahkan melarang pengubahan mereka. (id.Wikipedia.org/Fasade)
METODE PENELITIAN
Dengan cara membandingkan, Fasad-fasad/Tampak-tampak dari sekolah-sekolah SMA negri Di
jakarta. Data-data tersebut berupa foto Tampak atau Fasad sekolah yang akan saling dibandingkan.
Data2 tersebut dikumpulkan dalam sebuah tabel pengumpul data, yang tujuannya adalah untuk
mempermudah proses perbandingan.
Adapun data-data yang dipilih dibatasi pada sekolah-sekolah menengah Atas (SMA) yang
menerapkan unsur arsitektur tradisional pada Fasadnya.
Hasil perbandingan tersebut akan menggambarkan, keragaman penerapan unsur tradisional pada tampak
sekolah2 yang dibandingkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
DATA-DATA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN FASAD-FASAD
NO NAMA-NAMA SMA DATA FASAD-FASAD SMA
1 SMA NEGRI 43 JAKARTA
2 SMA NEGRI 8 JAKARTA
3 SMA NEGRI 3 JAKARTA
4 SMA NEGRI 55 JAKARTA
5 SMA NEGRI 77 JAKARTA
6 SMA NEGRI 35 JAKARTA
7 SMA NEGRI 4 JAKARTA
8 SMA NEGRI 14 JAKARTA
(Sumber: google street view 2021)
KESIMPULAN
Setelah saya meneliti Sekolah Menengah Atas di Jakarta rata-rata menggunakan
Fasad arsitektur tradisional Betawi, yang dimana Ornamen pada fasad-fasad Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta menggunakan Ornamen Gigi balang yang
ditempatkan pada lisplang gedung atau lisplang pada gapura Sekolah Menengah
Atas (SMA) Di Jakarta.
Dimana Ornamen gigi balang ini banyak digunakan pada lisplang rumah-rumah
penduduk Betawi. Lisplang adalah bagian dari bangunan yang berfungsi menutupi
bagian atas bangunan sehingga tampak rapi. Lisplang memiliki fungsi estetika dan
konstruksi.
Ada beberapa variasi ornamen gigi balang yaitu tumpal wajik, wajik susun dua,
potongan waru, dan kuntum melati. Variasi ornamen tersebut serupa dan memiliki
segitiga berjajar menyerupai gigi belalang yang mempunyai makna bahwa hidup
harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar.
Dengan menggunakan alat atau metode internet searching sehingga memudahkan
mengumpulkan data-data fasad/tampak Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di
Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 15 tahun 2021 tentang peraturan pelaksanaan undang- undang nomor
6 tahun 2017 tentang arsitek
Pergub No.17/2017 tentang Ikon Budaya Betawi.
Adeline, Adeline (2014) Perwujudan kebaya dalam sekolah fashion. Bachelor thesis, UNSPECIFIED. Apsari, Avlya Asya
(2012) Museum Betawi di Setu Babakan. Bachelor thesis, UNSPECIFIED.
Antoni, Antoni (2010) Museum seni kontemporer di Kuningan. Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.
Dwijendra, NKA (2010). Arsitektur Tradisional Bali di Rnah Publik. (Denpasar, CV Bali Media Adhikarsa)
Sastra, M. Suparno. (2013). Inspirasi Fasade Rumah Tinggal. (Yogyakarta: C.V Andi Offset)
Clarence, Giovanni (2014) Karakter fasade dan massa bangunan kolonial pada tahun 1900-1935 di Indonesia.
Bachelor thesis, UNSPECIFIED.
Dewi, Julia (2017) Perancangan elemen-elemen fisik pembentuk karakter responsive pada kota lama semarang.
Bachelor thesis, UNSPECIFIED.
Suri, N. S., & Sugiri, A. (2015). Persepsi dan Preferensi Masyarakat Terhadap Fasad Bangunan di Koridor Jalan Ki
Samaun Kota Tangerang.Tata Loka, 17(3), 148-160.
Agustin, D (2017) Kajian Fasade Rumah Tradisional Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo. Prosiding Seminar Heritage
IPLBI, p.39-44 [versi online via seminar.iplbi.or.id] [diakses pada 06 Desember2021]
Chaer, A (2015) Betawi Tempo Doeloe. Depok: Masup Jakarta
Swadarma, D. & Aryanto,Y. (2013) Rumah Etnik Betawi. Jakarta: Penebar Swadaya Grup
Arum, R. (2012). Liyan Dalam Arsitektur Betawi: Studi Kasus pada Rumah Betawi Ora di Kota Tangerang Selatan. Depok:
Tesis Universitas Indonesia.
Erwantoro, H. (2014). ETNIS BETAWI: KAJIAN HISTORIS. Patanjala Vol. 6, 2.
Salim, P. (2015). Memaknai Arsitektur dan Ragam Hias pada Rumah Khas Betawi di Jakarta sebagai Upaya Pelestarian
Budaya Bangsa. Humaniora Volume 6 No. 3, 397-398.
PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR TRADISIONAL DI FASAD SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGRI DI JAKARTA

More Related Content

Similar to PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR TRADISIONAL DI FASAD SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGRI DI JAKARTA

Artikel batik
Artikel batikArtikel batik
Artikel batikNak Moeda
 
Workshop Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia
Workshop Sekolah Kajian Stratejik dan Global  Universitas IndonesiaWorkshop Sekolah Kajian Stratejik dan Global  Universitas Indonesia
Workshop Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia
Dadang Solihin
 
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdfpeggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
mibnu924sabil
 
Presentasi seminar acc
Presentasi seminar accPresentasi seminar acc
Presentasi seminar acc
nanangn007
 
Perancangan Perumahan dan Permukiman - Muara Angke, Jakarta Utara
Perancangan Perumahan dan Permukiman - Muara Angke, Jakarta UtaraPerancangan Perumahan dan Permukiman - Muara Angke, Jakarta Utara
Perancangan Perumahan dan Permukiman - Muara Angke, Jakarta Utara
Februe Arya
 
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptxBahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
regisukaisih
 
Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptxBahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
MuhamadIkhsan54
 
1071-Article Text-5694-1-10-20220528.pdf
1071-Article Text-5694-1-10-20220528.pdf1071-Article Text-5694-1-10-20220528.pdf
1071-Article Text-5694-1-10-20220528.pdf
Host1bisis
 
P5_SMKN 5 MADIUN.pptx
P5_SMKN 5 MADIUN.pptxP5_SMKN 5 MADIUN.pptx
P5_SMKN 5 MADIUN.pptx
GatotNoorEffendi
 
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
syahrial16
 
Contoh Laporan Kuliah Kerja Nyata
Contoh Laporan Kuliah Kerja NyataContoh Laporan Kuliah Kerja Nyata
Contoh Laporan Kuliah Kerja Nyata
AhmadRifaldhi
 
Pencanangan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa ...
Pencanangan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa ...Pencanangan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa ...
Pencanangan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa ...
Dadang Solihin
 
Definisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisirDefinisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisir
harianti26
 
Kampung batik
Kampung batikKampung batik
Kampung batik
PilarEquatorCompany
 
Eksposisi
EksposisiEksposisi
Eksposisi
Ferita Rita
 
MATERI DESIMINASI P5BK.pptx
MATERI DESIMINASI P5BK.pptxMATERI DESIMINASI P5BK.pptx
MATERI DESIMINASI P5BK.pptx
DebiRatnaWati
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Egha Rhiyanti Putri
 
08. Bahan Tayang-Modul Projek Webinar 9 .pptx
08. Bahan Tayang-Modul Projek Webinar 9 .pptx08. Bahan Tayang-Modul Projek Webinar 9 .pptx
08. Bahan Tayang-Modul Projek Webinar 9 .pptx
SriHandayani905353
 

Similar to PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR TRADISIONAL DI FASAD SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGRI DI JAKARTA (18)

Artikel batik
Artikel batikArtikel batik
Artikel batik
 
Workshop Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia
Workshop Sekolah Kajian Stratejik dan Global  Universitas IndonesiaWorkshop Sekolah Kajian Stratejik dan Global  Universitas Indonesia
Workshop Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia
 
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdfpeggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
 
Presentasi seminar acc
Presentasi seminar accPresentasi seminar acc
Presentasi seminar acc
 
Perancangan Perumahan dan Permukiman - Muara Angke, Jakarta Utara
Perancangan Perumahan dan Permukiman - Muara Angke, Jakarta UtaraPerancangan Perumahan dan Permukiman - Muara Angke, Jakarta Utara
Perancangan Perumahan dan Permukiman - Muara Angke, Jakarta Utara
 
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptxBahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
 
Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptxBahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
 
1071-Article Text-5694-1-10-20220528.pdf
1071-Article Text-5694-1-10-20220528.pdf1071-Article Text-5694-1-10-20220528.pdf
1071-Article Text-5694-1-10-20220528.pdf
 
P5_SMKN 5 MADIUN.pptx
P5_SMKN 5 MADIUN.pptxP5_SMKN 5 MADIUN.pptx
P5_SMKN 5 MADIUN.pptx
 
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
 
Contoh Laporan Kuliah Kerja Nyata
Contoh Laporan Kuliah Kerja NyataContoh Laporan Kuliah Kerja Nyata
Contoh Laporan Kuliah Kerja Nyata
 
Pencanangan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa ...
Pencanangan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa ...Pencanangan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa ...
Pencanangan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa ...
 
Definisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisirDefinisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisir
 
Kampung batik
Kampung batikKampung batik
Kampung batik
 
Eksposisi
EksposisiEksposisi
Eksposisi
 
MATERI DESIMINASI P5BK.pptx
MATERI DESIMINASI P5BK.pptxMATERI DESIMINASI P5BK.pptx
MATERI DESIMINASI P5BK.pptx
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
 
08. Bahan Tayang-Modul Projek Webinar 9 .pptx
08. Bahan Tayang-Modul Projek Webinar 9 .pptx08. Bahan Tayang-Modul Projek Webinar 9 .pptx
08. Bahan Tayang-Modul Projek Webinar 9 .pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR TRADISIONAL DI FASAD SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGRI DI JAKARTA

  • 1. PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR TRADISIONAL DI FASAD SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGRI DI JAKARTA M. RUSDIANAN 4119210048 D O S P E M : D r . Ir.,Y u k e A r d h i a t i , M .T . , I A I
  • 2. PENDAHUULUAN Sekolah Menengah Atas (disingkat SMA) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12. SMA diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan SMA negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, SMA negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan provinsi. Salah satu unsur di antara identitas pendukung kebudayaan adalah arsitektur tradisional yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan suku bangsa atau etnik yang bersangkutan. Dalam arsitektur tradisional terkandung secara terpadu wujud ideal, wujud sosial dan wujud material suatu kebudayaan. Di beberapa tempat, arsitektur tradisional tinggalan masa lalu yang masih diwariskan cara menciptakannya dan diteruskan pembangunannya oleh masyarakat, merupakan bentuk “peninggalan” dari suatu kebudayaan yang sekaligus berasal dari suatu masyarakat yang relatif homogen. Oleh karena itu, secara fisik (dan juga non-fisik seperti segi suasana dan simboliknya), arsitektur tradisional ini muncul dan membentuk suatu rona (setting) menurut suatu pola dan keteraturan tertentu yang jarang ada pada suatu lingkungan masyarakat yang heterogen dan kompleks. Kepentingan untuk melestarikan gaya arsitektur itu memang terasa sekali, bukan saja karena alasan-alasan di atas, tetapi juga banyak pihak berpendapat bahwa arsitektur tradisional Betawi, sekarang cenderung kepunahan karena beberapa sebab. Pertama, kota Jakarta adalah kota metropolitan yang berkembang cepat. Seiring dengan itu segala aspek kehidupan modern ikut melanda Jakarta, termasuk arsitektur modernnya. Tidak seperti dengan arsitektur lainnya yang agak terisolasi dari perkembangan kehidupan modern yang cepat karena terdapat di pedesaan, arsitektur tradisional Betawi terdapat tepat di kota Metropolitan Jakarta, sehingga perkembangan Jakarta itu juga melanda daerah-daerah di mana terdapat peninggalan arsitektur tradisional Betawi. Karenanya secara fisik terjadi desakan terhadap daerah- daerah yang terdapat rumah-rumah dengan arsitektur Betawi dalam bentuk pembangunan kawasan perumahan baru, prasarana dan sarana kota yang baru. Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan tempat berkembangnya budaya Betawi yang terkenal dengan ondel-ondel, kerak telor, dan masih banyak lagi. Kebudayaan Betawi dilindungi oleh pemerintah dalam Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi. Sejalan dengan peraturan tersebut, pada tahun 2017 diterbitkan Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 11 Tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi yang menjelaskan ikon betawi sebagai upaya pelestarian melalui pengenalan yang menggambarkan ciri khas masyarakat Betawi dan jati diri Provinsi DKI Jakarta sebagai daya tarik wisata. Kedua, ada dugaan, bahwa pengetahuan mengenai tata bangunan tradisional Betawi, terutama yang mencakup upacara dalam pembuatannya serta jenis ragam hiasnya, telah terputus kesinambungannya sehingga generasi muda Betawi pada masa kini sudah tidak mengenal seluk beluk mengenai seni bangunan tradisional tersebut. Hal ini juga nampaknya berhubungan dengan kenyataan bahwa “arsitek” yang merancang dan membangun rumah atau bangunan arsitektur Betawi sudah tidak ada. Kalaupun ada, hanya beberapa orang yang tinggal dan sudah uzur sehingga sudah sulit untuk mengkomunikasikan gagasan dan atau idenya. Dengan demikian, usaha untuk mempertahankan keberadaan arsitektur tradisional Betawi adalah penting sebagai bagian dari usaha menyelamatkan kebudayaan nasional pada umumnya dan kebudayaan daerah pada khususnya, dalam hal ini adalah menerapkan elemen- elemen arsitektur tradisional di pasad Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta. Dari banyak ornamen atau ragam hias yang terdapat pada rumah adat Betawi, ornamen gigi balang adalah ornamen yang paling populer. Dalam Pergub No.17/2017 tentang Ikon Budaya Betawi, makna dari ornamen gigi balang adalah sebagai lambang gagah, kokoh dan berwibawa. Ornamen gigi balang biasanya terdapat pada lisplang rumah-rumah penduduk Betawi. Lisplang adalah bagian dari bangunan yang berfungsi menutupi bagian atas bangunan sehingga tampak rapi. Lisplang memiliki fungsi estetika dan konstruksi. Ada beberapa variasi ornamen gigi balang yaitu tumpal wajik, wajik susun dua, potongan waru, dan kuntum melati. Variasi ornamen tersebut serupa dan memiliki segitiga berjajar menyerupai gigi belalang yang mempunyai makna bahwa hidup harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar. Makna tersebut digunakan karena belalang hanya bisa mematahkan kayu menggunakan gigi jika dikerjakan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Secara keseluruhan, ornamen gigi balang memiliki makna pertahanan yang kuat dan keberanian. Makna tersebut adalah prinsip utama yang dipegang teguh oleh masyarakat Betawi Selanjutnya, penulisan ini adalah untuk mendokumentasikan dan mendeskripsikan aspek dan unsur arsitektur tradisional Betawi yang meliputi bentuk, detail, dan ragam hias yang akan di terapkan di Fasad-Fasad Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta. Ruang lingkup penulisan ini adalah arsitektur tradisional Betawi, meliputi bentuk, detail dan ragam hias yang akan di terapkan di pasad-pasad Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta.
  • 3. TINJAUAN PUSTAKA sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun (www.kbbi.web.id/Tradisional). Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal),[1] diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Latin yaitu cultura. (id.Wikipedia.org/budaya) Fasad (bahasa Prancis: façade, dibaca [fəˈsɑːd]) adalah suatu sisi luar (eksterior) sebuah bangunan, umumnya terutama yang dimaksud adalah bagian depan, tetapi kadang-kadang juga bagian samping dan belakang bangunan. Kata ini berasal dari bahasa Prancis, yang secara harfiah berarti "depan" atau "muka". Dalam arsitektur, fasad bangunan sering kali adalah suatu hal yang paling penting dari sudut pandang desain, karena ia memberikan suasana bagi bagian-bagian bangunan lainnya. Terdapat banyak fasad yang memiliki nilai sejarah, sehingga peraturan-peraturan penetapan zona lokal atau undang-undang lainnya umumnya dibuat untuk sangat membatasi atau bahkan melarang pengubahan mereka. (id.Wikipedia.org/Fasade) METODE PENELITIAN Dengan cara membandingkan, Fasad-fasad/Tampak-tampak dari sekolah-sekolah SMA negri Di jakarta. Data-data tersebut berupa foto Tampak atau Fasad sekolah yang akan saling dibandingkan. Data2 tersebut dikumpulkan dalam sebuah tabel pengumpul data, yang tujuannya adalah untuk mempermudah proses perbandingan. Adapun data-data yang dipilih dibatasi pada sekolah-sekolah menengah Atas (SMA) yang menerapkan unsur arsitektur tradisional pada Fasadnya. Hasil perbandingan tersebut akan menggambarkan, keragaman penerapan unsur tradisional pada tampak sekolah2 yang dibandingkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 DATA-DATA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN FASAD-FASAD NO NAMA-NAMA SMA DATA FASAD-FASAD SMA 1 SMA NEGRI 43 JAKARTA 2 SMA NEGRI 8 JAKARTA 3 SMA NEGRI 3 JAKARTA 4 SMA NEGRI 55 JAKARTA
  • 4. 5 SMA NEGRI 77 JAKARTA 6 SMA NEGRI 35 JAKARTA 7 SMA NEGRI 4 JAKARTA 8 SMA NEGRI 14 JAKARTA (Sumber: google street view 2021) KESIMPULAN Setelah saya meneliti Sekolah Menengah Atas di Jakarta rata-rata menggunakan Fasad arsitektur tradisional Betawi, yang dimana Ornamen pada fasad-fasad Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta menggunakan Ornamen Gigi balang yang ditempatkan pada lisplang gedung atau lisplang pada gapura Sekolah Menengah Atas (SMA) Di Jakarta. Dimana Ornamen gigi balang ini banyak digunakan pada lisplang rumah-rumah penduduk Betawi. Lisplang adalah bagian dari bangunan yang berfungsi menutupi bagian atas bangunan sehingga tampak rapi. Lisplang memiliki fungsi estetika dan konstruksi. Ada beberapa variasi ornamen gigi balang yaitu tumpal wajik, wajik susun dua, potongan waru, dan kuntum melati. Variasi ornamen tersebut serupa dan memiliki segitiga berjajar menyerupai gigi belalang yang mempunyai makna bahwa hidup harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar. Dengan menggunakan alat atau metode internet searching sehingga memudahkan mengumpulkan data-data fasad/tampak Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri Di Jakarta
  • 5. DAFTAR PUSTAKA Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 15 tahun 2021 tentang peraturan pelaksanaan undang- undang nomor 6 tahun 2017 tentang arsitek Pergub No.17/2017 tentang Ikon Budaya Betawi. Adeline, Adeline (2014) Perwujudan kebaya dalam sekolah fashion. Bachelor thesis, UNSPECIFIED. Apsari, Avlya Asya (2012) Museum Betawi di Setu Babakan. Bachelor thesis, UNSPECIFIED. Antoni, Antoni (2010) Museum seni kontemporer di Kuningan. Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan. Dwijendra, NKA (2010). Arsitektur Tradisional Bali di Rnah Publik. (Denpasar, CV Bali Media Adhikarsa) Sastra, M. Suparno. (2013). Inspirasi Fasade Rumah Tinggal. (Yogyakarta: C.V Andi Offset) Clarence, Giovanni (2014) Karakter fasade dan massa bangunan kolonial pada tahun 1900-1935 di Indonesia. Bachelor thesis, UNSPECIFIED. Dewi, Julia (2017) Perancangan elemen-elemen fisik pembentuk karakter responsive pada kota lama semarang. Bachelor thesis, UNSPECIFIED. Suri, N. S., & Sugiri, A. (2015). Persepsi dan Preferensi Masyarakat Terhadap Fasad Bangunan di Koridor Jalan Ki Samaun Kota Tangerang.Tata Loka, 17(3), 148-160. Agustin, D (2017) Kajian Fasade Rumah Tradisional Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo. Prosiding Seminar Heritage IPLBI, p.39-44 [versi online via seminar.iplbi.or.id] [diakses pada 06 Desember2021] Chaer, A (2015) Betawi Tempo Doeloe. Depok: Masup Jakarta Swadarma, D. & Aryanto,Y. (2013) Rumah Etnik Betawi. Jakarta: Penebar Swadaya Grup Arum, R. (2012). Liyan Dalam Arsitektur Betawi: Studi Kasus pada Rumah Betawi Ora di Kota Tangerang Selatan. Depok: Tesis Universitas Indonesia. Erwantoro, H. (2014). ETNIS BETAWI: KAJIAN HISTORIS. Patanjala Vol. 6, 2. Salim, P. (2015). Memaknai Arsitektur dan Ragam Hias pada Rumah Khas Betawi di Jakarta sebagai Upaya Pelestarian Budaya Bangsa. Humaniora Volume 6 No. 3, 397-398.