Dokumen tersebut membahas manfaat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan di pesantren, khususnya melalui konsep e-pesantren. E-pesantren dijelaskan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran serta memperluas dakwah, walaupun infrastruktur untuk mengimplementasikannya belum memadai.
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya seperti melalui jaringan internet. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak cukup berarti dari perkembangan (TI) ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan yang memiliki unsur-unsur: 1. Pendidik sebagai salah satu sumber informasi 2. Media sebagai sarana penyajian ide 3. Gagasan dan materi pendidikan serta 4. Peserta didik itu sendiri Perkembangan TI dan penerapannya dalam pendidikan menjadi wacana yang berkembang saat ini. Integrasi teknologi informasi kedalam pendidikan salah satunya dalam bentuk Pembelajaran Berbasis Web (PBW). Terdapat berbagai keunggulan penerapan PBW disamping beberapa catatan kelemahannya bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Terkait dengan masalah tersebut, sudah seharusnya guru zaman sekarang ini mulai memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan pengetahuan guru maupun siswa akan berkembang. Selain itu guru maupun siswa juga akan terbiasa mengoperasikan perangkat komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi istilah guru gaptek (Gagap Teknologi) maupun siswa gaptek.
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya seperti melalui jaringan internet. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak cukup berarti dari perkembangan (TI) ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan yang memiliki unsur-unsur: 1. Pendidik sebagai salah satu sumber informasi 2. Media sebagai sarana penyajian ide 3. Gagasan dan materi pendidikan serta 4. Peserta didik itu sendiri Perkembangan TI dan penerapannya dalam pendidikan menjadi wacana yang berkembang saat ini. Integrasi teknologi informasi kedalam pendidikan salah satunya dalam bentuk Pembelajaran Berbasis Web (PBW). Terdapat berbagai keunggulan penerapan PBW disamping beberapa catatan kelemahannya bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Terkait dengan masalah tersebut, sudah seharusnya guru zaman sekarang ini mulai memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan pengetahuan guru maupun siswa akan berkembang. Selain itu guru maupun siswa juga akan terbiasa mengoperasikan perangkat komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi istilah guru gaptek (Gagap Teknologi) maupun siswa gaptek.
Penggunaan Teknologi Terkini sebagai Pendekatan DakwahZamri Mohamad
Â
Kertas kerja ini adalah dapatan dari aspek penggunaan internet oleh orang awam.
Bagaimana mereka melihat Internet dan bagaimana pendakwah dapat mengenalpasti cara
mengaplikasinya.
Fokus kepada perkembangan penggunaan internet dari aspek bisnes dan sosial
menjadikan kami menumpukan aspek ini sebagai asas kepada gerak kerja yang dapat
diimplimentasi dalam usaha dakwah bil hal dan bil lisan melalui teknologi. Ini adalah satu
dunia baru yang membuat kita teruja dan melihat satu potensi luar biasa.
Hidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'rufSuryono .
Â
Saat ini dunia teknologi informasi terus berkembang dengan pesat. Tak hanya orang dewasa. Remaja dan anak-anak pun menjadi pengguna teknologi. Namun kemudian timbul masalah-masalah baru. Penculikan anak yang diawali dari dunia maya, pornografi anak hingga pergaulan bebas oleh remaja. Apakah itu semua salah kemajuan teknologi.
Simak bagaimana Islam memandang teknologi dan nasehat-nasehat hidup Islami dengan kemajuan teknologi berikut.
Penggunaan Teknologi Terkini sebagai Pendekatan DakwahZamri Mohamad
Â
Kertas kerja ini adalah dapatan dari aspek penggunaan internet oleh orang awam.
Bagaimana mereka melihat Internet dan bagaimana pendakwah dapat mengenalpasti cara
mengaplikasinya.
Fokus kepada perkembangan penggunaan internet dari aspek bisnes dan sosial
menjadikan kami menumpukan aspek ini sebagai asas kepada gerak kerja yang dapat
diimplimentasi dalam usaha dakwah bil hal dan bil lisan melalui teknologi. Ini adalah satu
dunia baru yang membuat kita teruja dan melihat satu potensi luar biasa.
Hidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'rufSuryono .
Â
Saat ini dunia teknologi informasi terus berkembang dengan pesat. Tak hanya orang dewasa. Remaja dan anak-anak pun menjadi pengguna teknologi. Namun kemudian timbul masalah-masalah baru. Penculikan anak yang diawali dari dunia maya, pornografi anak hingga pergaulan bebas oleh remaja. Apakah itu semua salah kemajuan teknologi.
Simak bagaimana Islam memandang teknologi dan nasehat-nasehat hidup Islami dengan kemajuan teknologi berikut.
Ini adalah ringkasan singkat tentang keutamaan shalat tahajud yang dibuat untuk memenuhi tugas mapel TIK bab powerpoint
dibuat oleh :
Adrikni Luthfa & Rovita Vosiana Windi Galantri
XII IPA 2
Madrasah Aliyah Negeri Godean Yogyakarta
2013/2014
*semoga bermanfaat untuk kita semua
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahMahad Alzaytun
Â
Setiap masa ada peradaban yang hidup jaya, dan ada juga terkubur tanpa sisa maka contoh peradaban yang masih bisa dilihat keberadaannya adalah mesti kita syukuri dan pelajari supaya kita bisa mengambil pelajarn dari ada dan ketiadaannya. semoga bermanfaat
2. Pendahuluan
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mendorong terjadinya
banyak perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan
konsep e-learning. Dengan e-learning, pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efisien. Teknologi Informasi dan Komunikasi juga sangat
memungkinkan dimanfaatkan di pesantren sehingga menghasilkan konsep
e-pesantren. E-Pesantren memberikan para santri, ustadz, dan pengelola
pesantren untuk Mengambil banyak manfaat, di antaranya fleksibilitas
program pendidikan, dakwah syiar islam, dan bahan kajian yang dapat
dibuat lebih menarik dan berkesan. Integrasi teknologi informasi dan
komunikasi pada pendidikan di Pesantren meningkatkan kualitas pendidikan
di pesantren dan kemudahan dakwah.
3. Kemajauan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
juga telah mendorong manusia untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pada setiap kegiatannya. Bidang-
Bidang seperti e-commerce, e-banking, e-government
misalnya, telah banyak memanfaatkan kemajuan TIK
dalam aktivitasnya. Memasuki abad XXI ini, banyak
institusi pendidikan, khususnya di luar negeri, berusaha
meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan
memanfaatkan kemajuan TIK melalui program e-
learning.
4. TIK dan Pembelajaran
Kekuatan TIK telah mendorong para insan pendidikan
untuk memanfaatkannya dalam bidang pendidikan.
Kekuatan TIK telah mendorong terjadinya perubahan
dalam kurikulum, yang meliputi perubahan tujuan dan isi,
aktivitas belajar, latihan dan penilaian, hasil akhir belajar,
serta nilai tambah yang positip.
Oleh karena itu, saat ini muncul istilah-istilah seperti e-
teacher, e-test, e-library, e-education, virtual school, virtual
university, e-learning, dan sebagainya. E-Learning adalah
pembelajaran yang menggunakan TIK untuk
mentransformasikan proses pembelajaran antara pendidik
dan peserta didik.
6. Tujuan utama penggunaan teknologi ini adalah
meningkatkan efisiensi dan efektivitas, transparansi, dan
akuntabilitas pembelajaran. TIK yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran dalam elearning ini
dapat berupa komputer, LAN (local area network), WAN
(wide area network), internet, intranet, satelit, TV, CD
ROM, dan sebagainya. Bahan pembelajaran yang
bercirikan multimedia, mempunyai teks, grafik, animasi,
simulasi, audio, video. Hal ini merupakan kelebihan yang
dimiliki media berbasis komputer. Di samping itu, suatu
elearning
juga harus mempunyai kemudahan bantuan profesional isi
pelajaran secara online.
8. Dari uraian tersebut jelas bahwa e-learning menggunakan
TIK sebagai alat, dengan tujuan meningkatkan efisiensi,
efektivitas, transparansi, akuntabilitas, dan kenyamanan
belajar; dengan obyeknya adalah layanan pembelajaran
yang lebih baik, menarik, interaktif, dan atraktif. Hasil
akhir yang diharapkan adalah peningkatan prestasi dan
kecakapan akademik peserta didik serta pengurangan
biaya, waktu, dan tenaga untuk
proses pembelajaran.
9. Peralihan trend pembelajaran
Kini Yang Akan Datang
e-learning Model m-learning Model
Web-based course Web-based course
Integrated multimedia Integrated multimedia
Computer mediated communication Mobile/handphone mediated
communication
Computer intelligent system Computer intelligent system
11. TIK dan Pesantren
Kemajuan TIK telah mendorong orang-orang kreatif
untuk merealisasikan dan memajukan gagasan atau ide
secara efektif dan efisien. Pada saat ini beberapa
kelompok anak muda, yang (mungkin) tidak mempunyai
pesantren nyata, telah berupaya membangun pesantren
elektronik (e-pesantren), seperti pesantren indigo dan
pesantren virtual.
12. Dalam e-pesantren, seperti pada situs
http://pesantrenvirtual.com/, terdapat juga program-
program seperti dalam pesantren konvensional. Menu-
menu seperti Konsultasi Ustadz, Dzikir dan Doa,
Hikmah, Konsultasi, Tanya Jawab, Fiqih, dan kajian-
kajian lainnya. Ini menunjukkan bahwa dengan TIK media
dakwah atau syiar Islam dari para ustadz dan santri bisa
bertambah. Setiap saat mereka akan berdakwah, tidak
akan menemui masalah karena medianya semakin mudah.
Memperhatikan karakteristik epesantren tersebut, jelas
bahwa model ini sangat bermanfaat, baik bagi santri
maupun tenaga pengajar (ustadz), bahkan juga bagi para
pengelola pesantren. E-pesantren memungkinkan
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh semakin mudah dan
terbuka.
13. Berikut ini adalah beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh bagi santri dengan
adanya model e-pesantren :
1. Membangun interaksi ketika santri melakukan diskusi secara on line.
2. Mengakomodasi perbedaan santri.
3. Santri dapat mengulang materi belajar yang sulit berkali-kali, sampai pemahaman
diperoleh.
4. Kemudahan akses, kapan saja dan di mana saja.
5. Santri dapat belajar dalam suasana yang ‘bebas tanpa tekanan’, tidak malu untuk
bertanya (secara on line).
6. Mereduksi waktu dan biaya perjalanan.
7. Mendorong santri untuk menelusuri informasi ke situs-situs pada world wide web.
8. Memungkinkan santri memilih target dan materi yang sesuai pada web.
9. Mengembangkan kemampuan teknis dalam menggunakan internet.
10. Mendorong santri untuk bertanggung jawab terhadap belajarnya dan membangun
self-knowledge dan self-confidence.
14. Keuntungan yang lain
adalah :
1. kemudahan akses kapan saja dan di mana saja
2. mereduksi biaya perjalanan dan akomodasi pada program
pelatihan.
3. mendorong para ustadz mengakses sumber-sumber kajian
yang up-to-date.
4. memungkinkan para ustadz mengkomunikasikan
gagasan-gagasannya dalam
cakupan wilayah yang lebih luas.
15. Bagi pengelola pesantren, e-pesantren juga mempunyai
manfaat yang sangat luas, di antaranya adalah
meningkatkan prestise dan akuntabilitas lembaga. E-
pesantren memungkinkan menciptakan sistem distance
education dan virtual school/boarding. Dengan sistem ini
jelas bahwa pengelola pesantren tidak lagi perlu
direpotkan dengan pengadaan ruang-ruang belajar dan
sarana lainnya seperti dalam pesantren tradisional. Ini
berarti e-pesantren akan menghemat biaya pengadaan
prasarana untuk pembelajaran dan biaya operasional
pemeliharaan peralatan dan gedung.
16. Pesantren pada hakekatnya adalah komunitas
pembelajaran. Suatu komunitas tentu bukan sekedar
kumpulan santri di ruangan kelas. Suatu komunitas akan
melahirkan interaksi, baik formal maupun informal,
sehingga menumbuhkan dialog, pertukaran ide atau
pemikiran atas berbagai topik kajian. Interaksi di antara
komunitas pesantren tersebut akan melahirkan
pengetahuan baru, melalui pertukaran pemikiran.
17. Di sisi lain pesantren (konvensional) dalam sejarahnya
selalu menimbulkan kekaguman dan kebanggaan atas
segala perjuangannya sebagai institusi pendidikan.
Pesantren (konvensional) yang pada awalnya hanya
menyelenggarakan pendidikan nonformal (pendidikan
Islam), sekarang sudah hampir semuanya juga
menyelenggarakan pendidikan formal. Fenomena ini
menunjukkan bahwa pesantren mampu melakukan
adaptasi dan reposisi fungsi pendidikan masyarakat sesuai
dengan kemajuan jaman dan kebutuhan masyarakat.
18. Di pesantren ada narasumber, yaitu para kyai dan ustadz,
dan rujukan yaitu kitab-kitab fiqih, hadist, kuning, dan
Sebagainya. Di sana juga terdapat media interaksi formal
maupun informal, seperti misalnya dikenal metode
interkasi sorogan (individual) atau bandongan
(kelompok). Di pesantren terdapat leadership dan
keteladanan yang diberikan oleh para kyai dan ustadz,
serta ada juga kebebasan dan tanggung jawab yang
diberikan dan dituntut pada santri. Di samping itu, pada
pesantren ada kemandirian dari para santrinya dan tentu
juga ada saling ketergantungan.
19. KESIMPULAN
Pemanfaatan TIK pada pembelajaran memberikan banyak
keuntungan, baik bagi santri, ustadz, maupun pengelola pesantren.
Pemanfaatan TIK dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
proses pembelajaran. Di samping itu, dengan TIK akan memperluas
dan meningkatkan dakwah syiar islam dan pendidikan masyarakat.
Walaupun infrastruktur untuk menyelenggarakan e-pesantren belum
memadai, sudah sewajarnya konsep e-pesantren diperkenalkan
kepada para santri. Hal ini dilakukan supaya para santri tidak
ketinggalan dalam derasnya arus perkembangan TIK yang sangat
cepat. Tidak bijaksana jika menunggu sampai infrastruktur untuk
penerapan e-pesantren memadai. Jika pilihan ini yang ditempuh,
dunia pesantren akan tertinggal jauh dibelakang dibandingkan
dengan lembaga pendidikan lain.