SlideShare a Scribd company logo
Hasil Hutan NonKayu-Rotan

Presented by:

Rahmat Darmawansyah
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
2013

Teknologi Pengolahan Hasil Hutan
PENDAHULUAN

Kata rotan dalam bahasa Melayu diturunkan dari kata "raut"
yang berarti mengupas (menguliti), menghaluskan.
Rotan merupakan palem berduri yang memanjat dan hasil hutan
bukan kayu yang terpenting di Indonesia.
Ciri-Ciri:
-Akar: serabut, berwarna keputih-putihan s.d. kehitam-hitaman
-Batang: Silindris beruas-ruas
-Daun: Majemuk, berduri, melekat pada pelepah
-Bunga: Majemuk
-Buah: Bulat. Lonjong, halus atau kasar berbulu
Teknologi Pengolahan Hasil Hutan
Jenis-jenis Rotan
Jenis rotan yang paling umum di Indonesia yaitu:
1.Rotan Cacing
Batang berwarna hijau kekuningan, agak keras dan kuat.
Panjang batang dapat mencapai 50 m dan diameter 0,5-0,9 cm
dengan panjang ruas 15-40 cm. Daun berwarna hijau tua dan tidak
mengkilap

Teknologi Pengolahan Hasil Hutan
Sambungan…

2. Rotan sega
Panjang tiap batang 19.5 cm, diameter batang ikut pelepah
0.79 cm. Tekstur daun berduri, ujung daun mempunyai kucir. Warna
batang hijau tua, buah berkeping satu yang memiliki tekstur keras.
3. Rotan Manau
Warna batang kuning lansat, dengan diameter batang
berkisar 25 mm, panjang ruasnya 35 cm dengan total panjang batang
bila dewasa mencapai 40 meter.
Rotan Sega

Rotan Manau
POTENSI

Diperkirakan 80% bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan
oleh Indonesia, sisanya dihasilkan oleh negara lain seperti
Philippina, Vietnam dan negara-negara Asia lainnya.
Dari 143 juta hektar luas hutan di Indonesia, diperkirakan hutan
yang ditumbuhi rotan seluas 13,20 juta hektar, dan tersebar di
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa.
Dalam setahun, Aceh mampu menghasilkan 200.000 hingga
250.000 ton rotan mentah

Teknologi Pengolahan Hasil Hutan
Peta Potensi Rotan di Aceh
1. Kab.Pidie (24.000 ton)
1. Kab.Pidie (24.000 ton)
2. Kab. Aceh Sel. (23.000
2. Kab. Aceh Sel. (23.000
ton)
ton)
3. Kab. Aceh Barat (21.000
3. Kab. Aceh Barat (21.000
ton)
ton)
4. Kab.
4. Kab. Aceh
Aceh Singkil
Singkil
(20.000 ton).
(20.000 ton).
Sisanya:
Sisanya:
Aceh
Aceh Besar,
Besar, Sabang,
Sabang,
Bireuen, Aceh Utara,
Bireuen, Aceh Utara,
Aceh
Aceh Timur,
Timur, Aceh
Aceh
Tamiang, Aceh Jaya,
Tamiang, Aceh Jaya,
Nagan Raya, Aceh Barat
Nagan Raya, Aceh Barat
Daya,
Daya, Gayo
Gayo Lues,
Lues,
Simeulue, Bener Meriah,
Simeulue, Bener Meriah,
dan Subulussalam.
dan Subulussalam.
Pengolahan
• Penggorengan
Bertujuan untuk menurunkan kadar air dan untuk mencegah
terjadinya serangan jamur. Cara penggorengannya adalah potongan batang
rotan diikat menjadi suatu bundelan, kemudian dimasukkan ke dalam
wadah yang berbentuk sedemikian rupa (pada bagian bawahnya terdapat
tungku untuk memanaskan campuran solar dan minyak kelapa).

• Penggosokan dan pencucian

•

Rotan yang telah digoreng, ditiriskan beberapa menit lalu digosok
dengan kain perca (sabut kelapa) yang dicampur dengan serbuk gergaji dan
tanah atau pasir, agar sisa kotoran terutama getah yang masih menempel
pada kulit rotan dapat dilepaskan, sehingga kulit rotan menjadi bersih dan
akan dihasilkan warna rotan yang bewarna cerah dan mengkilap.
Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan menjemur rotan pada panas matahari
sampai kering dengan kadar air berkisar 15% – 19%.
Sambungan….

Pengolahan

•

•

•

Pengupasan dan pemolesan
Pengupasan dan pemolisan umumnya dilakukan menggunakan alat
poles berupa kain amplas berbentuk selendang yang berputar gunanya
adalah untuk menghilangan kulit rotan tersebut, sehingga diameter dan
warna menjadi lebih seragam dan merata
Pengawetan
Proses perlakuan kimia atau fisis terhadap rotan yang bertujuan
meningkatkan masa pakai rotan merupakan hal yang terjadi saat
pengawetan rotan. Selain berfungsi untuk mencegah atau memperkecil
kerusakan rotan akibat oganisme perusak, juga memperpanjang umur pakai
rotan.
Pelurusan
Dilakukan dengan menekuk rotan pada dua buah tonggak agar batang
rotan menjadi lurus dan mudah untuk disusun
MANFAAT

Secara umum, klasifikasi industri rotan di Indonesia dapat
dibedakan menjadi:
•Pertama, industri pengolahan bahan rotan dan rotan setengah jadi
yang sering disebut sebagai industri antara. Contoh: Webbing
•Kedua, industri furnitur rotan. Contoh: meja.
Contohnya:
•Ketiga, industri barang-barang kerajinan rotan.
Handicraft

Rattan Webbing

Rattan Furniture

Rattan Handicraft
Sambungan…

Manfaat Bagian-Bagian Rotan
1. Batang: meubel, furniture, tali-temali
2. Kulit: Tikar, Keranjang, Fiber Glass
3. Buah: Pewarna biola dan keramik

Teknologi Pengolahan Hasil Hutan
RATTAN

Thank You!
Thank You

More Related Content

What's hot

Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan SeafoodMakalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
nafarani
 
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh  firman ahyudaPpt proses penggolahan teh  firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
firmanahyuda
 
Batik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaBatik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan Prakarya
Mellisaayu
 
Makalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayuMakalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayu
عفان الغفري
 
Power poin makalah pak hendri
Power poin makalah pak hendriPower poin makalah pak hendri
Power poin makalah pak hendriHendra Harmi
 
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
npgkuja
 
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyu
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyuPedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyu
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyujuraijbwz
 
230637493 budidaya-ikan-badut
230637493 budidaya-ikan-badut230637493 budidaya-ikan-badut
230637493 budidaya-ikan-badut
Galih Purnama
 
ILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUANILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUAN
EDIS BLOG
 
Mengenal pirit
Mengenal piritMengenal pirit
Mengenal pirit
supriadin / fadin
 
Kerajinan Batu Cetak Resin
Kerajinan Batu Cetak ResinKerajinan Batu Cetak Resin
Kerajinan Batu Cetak Resin
Abil Max
 
India
IndiaIndia
India
nhoo
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
abdul gonde
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
EDIS BLOG
 
Laporan akhir ilmu kayu
Laporan akhir ilmu kayuLaporan akhir ilmu kayu
Laporan akhir ilmu kayu
Enddah Purwaniingsiih
 
Kerajinan serat alam (smpn6sby)
Kerajinan  serat alam (smpn6sby)Kerajinan  serat alam (smpn6sby)
Kerajinan serat alam (smpn6sby)
r4n4dum4
 
Presentation1 dbL
Presentation1 dbLPresentation1 dbL
Presentation1 dbL
SintaJunia
 

What's hot (20)

Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan SeafoodMakalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
 
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh  firman ahyudaPpt proses penggolahan teh  firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
 
Agroforestri
AgroforestriAgroforestri
Agroforestri
 
9. bahan serat
9. bahan serat9. bahan serat
9. bahan serat
 
Batik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaBatik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan Prakarya
 
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnyaSifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
 
Makalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayuMakalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayu
 
Power poin makalah pak hendri
Power poin makalah pak hendriPower poin makalah pak hendri
Power poin makalah pak hendri
 
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
 
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyu
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyuPedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyu
Pedoman teknis-pengelolaan-konservasi-penyu
 
230637493 budidaya-ikan-badut
230637493 budidaya-ikan-badut230637493 budidaya-ikan-badut
230637493 budidaya-ikan-badut
 
ILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUANILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUAN
 
Mengenal pirit
Mengenal piritMengenal pirit
Mengenal pirit
 
Kerajinan Batu Cetak Resin
Kerajinan Batu Cetak ResinKerajinan Batu Cetak Resin
Kerajinan Batu Cetak Resin
 
India
IndiaIndia
India
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
 
Laporan akhir ilmu kayu
Laporan akhir ilmu kayuLaporan akhir ilmu kayu
Laporan akhir ilmu kayu
 
Kerajinan serat alam (smpn6sby)
Kerajinan  serat alam (smpn6sby)Kerajinan  serat alam (smpn6sby)
Kerajinan serat alam (smpn6sby)
 
Presentation1 dbL
Presentation1 dbLPresentation1 dbL
Presentation1 dbL
 

Viewers also liked

presentasi kerajinan kayu dan rotan
presentasi kerajinan kayu dan rotanpresentasi kerajinan kayu dan rotan
presentasi kerajinan kayu dan rotan
Ramipratama
 
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari seraiBioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
helmyshin1
 
Penyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangiPenyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangi
PT. RAPP
 
Proposal usaha judul
Proposal usaha judulProposal usaha judul
Proposal usaha judul
edukasiblog
 
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakumEkstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakumRahmat Darmawansyah THP
 
Kerajinan Bahan Keras (Rotan)
Kerajinan Bahan Keras (Rotan)Kerajinan Bahan Keras (Rotan)
Kerajinan Bahan Keras (Rotan)
efitasyawalia
 
Kerajinan Tangan dari bahan keras (bambu dan kayu)
Kerajinan Tangan dari bahan keras (bambu dan kayu)Kerajinan Tangan dari bahan keras (bambu dan kayu)
Kerajinan Tangan dari bahan keras (bambu dan kayu)
nuvia_kn
 
Prakarya ppt
Prakarya pptPrakarya ppt
Prakarya ppt
yopidwi12
 
Kerajinan bahan keras
Kerajinan bahan kerasKerajinan bahan keras
Kerajinan bahan keras
WitAnggraini OS
 
Macam-Macam Kerajinan Bahan Keras
Macam-Macam Kerajinan Bahan KerasMacam-Macam Kerajinan Bahan Keras
Macam-Macam Kerajinan Bahan Keras
fanggoro
 
PPT KERAJINAN BAHAN KERAS
PPT KERAJINAN BAHAN KERAS PPT KERAJINAN BAHAN KERAS
PPT KERAJINAN BAHAN KERAS
fadjrin rahmayani
 

Viewers also liked (13)

presentasi kerajinan kayu dan rotan
presentasi kerajinan kayu dan rotanpresentasi kerajinan kayu dan rotan
presentasi kerajinan kayu dan rotan
 
Pascapanen kubis (cabbage postharvest)
Pascapanen kubis (cabbage postharvest)Pascapanen kubis (cabbage postharvest)
Pascapanen kubis (cabbage postharvest)
 
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari seraiBioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
 
Penyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangiPenyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangi
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Proposal usaha judul
Proposal usaha judulProposal usaha judul
Proposal usaha judul
 
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakumEkstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
 
Kerajinan Bahan Keras (Rotan)
Kerajinan Bahan Keras (Rotan)Kerajinan Bahan Keras (Rotan)
Kerajinan Bahan Keras (Rotan)
 
Kerajinan Tangan dari bahan keras (bambu dan kayu)
Kerajinan Tangan dari bahan keras (bambu dan kayu)Kerajinan Tangan dari bahan keras (bambu dan kayu)
Kerajinan Tangan dari bahan keras (bambu dan kayu)
 
Prakarya ppt
Prakarya pptPrakarya ppt
Prakarya ppt
 
Kerajinan bahan keras
Kerajinan bahan kerasKerajinan bahan keras
Kerajinan bahan keras
 
Macam-Macam Kerajinan Bahan Keras
Macam-Macam Kerajinan Bahan KerasMacam-Macam Kerajinan Bahan Keras
Macam-Macam Kerajinan Bahan Keras
 
PPT KERAJINAN BAHAN KERAS
PPT KERAJINAN BAHAN KERAS PPT KERAJINAN BAHAN KERAS
PPT KERAJINAN BAHAN KERAS
 

More from Rahmat Darmawansyah THP

Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)Rahmat Darmawansyah THP
 
Pangan fungsional manggis
Pangan fungsional manggisPangan fungsional manggis
Pangan fungsional manggis
Rahmat Darmawansyah THP
 

More from Rahmat Darmawansyah THP (6)

Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
 
Etilen, betakaroten, squalen
Etilen, betakaroten, squalenEtilen, betakaroten, squalen
Etilen, betakaroten, squalen
 
Size reduction meat slicer
Size reduction  meat slicerSize reduction  meat slicer
Size reduction meat slicer
 
Minyak bekatul (ricebran oil)
Minyak bekatul (ricebran oil)Minyak bekatul (ricebran oil)
Minyak bekatul (ricebran oil)
 
Tepung bekatul (rice bran flour)
Tepung bekatul (rice bran flour)Tepung bekatul (rice bran flour)
Tepung bekatul (rice bran flour)
 
Pangan fungsional manggis
Pangan fungsional manggisPangan fungsional manggis
Pangan fungsional manggis
 

Pengolahan rotan (rattan processing)

  • 1. Hasil Hutan NonKayu-Rotan Presented by: Rahmat Darmawansyah Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 2013 Teknologi Pengolahan Hasil Hutan
  • 2. PENDAHULUAN Kata rotan dalam bahasa Melayu diturunkan dari kata "raut" yang berarti mengupas (menguliti), menghaluskan. Rotan merupakan palem berduri yang memanjat dan hasil hutan bukan kayu yang terpenting di Indonesia. Ciri-Ciri: -Akar: serabut, berwarna keputih-putihan s.d. kehitam-hitaman -Batang: Silindris beruas-ruas -Daun: Majemuk, berduri, melekat pada pelepah -Bunga: Majemuk -Buah: Bulat. Lonjong, halus atau kasar berbulu Teknologi Pengolahan Hasil Hutan
  • 3. Jenis-jenis Rotan Jenis rotan yang paling umum di Indonesia yaitu: 1.Rotan Cacing Batang berwarna hijau kekuningan, agak keras dan kuat. Panjang batang dapat mencapai 50 m dan diameter 0,5-0,9 cm dengan panjang ruas 15-40 cm. Daun berwarna hijau tua dan tidak mengkilap Teknologi Pengolahan Hasil Hutan
  • 4. Sambungan… 2. Rotan sega Panjang tiap batang 19.5 cm, diameter batang ikut pelepah 0.79 cm. Tekstur daun berduri, ujung daun mempunyai kucir. Warna batang hijau tua, buah berkeping satu yang memiliki tekstur keras. 3. Rotan Manau Warna batang kuning lansat, dengan diameter batang berkisar 25 mm, panjang ruasnya 35 cm dengan total panjang batang bila dewasa mencapai 40 meter. Rotan Sega Rotan Manau
  • 5. POTENSI Diperkirakan 80% bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan oleh Indonesia, sisanya dihasilkan oleh negara lain seperti Philippina, Vietnam dan negara-negara Asia lainnya. Dari 143 juta hektar luas hutan di Indonesia, diperkirakan hutan yang ditumbuhi rotan seluas 13,20 juta hektar, dan tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa. Dalam setahun, Aceh mampu menghasilkan 200.000 hingga 250.000 ton rotan mentah Teknologi Pengolahan Hasil Hutan
  • 6. Peta Potensi Rotan di Aceh 1. Kab.Pidie (24.000 ton) 1. Kab.Pidie (24.000 ton) 2. Kab. Aceh Sel. (23.000 2. Kab. Aceh Sel. (23.000 ton) ton) 3. Kab. Aceh Barat (21.000 3. Kab. Aceh Barat (21.000 ton) ton) 4. Kab. 4. Kab. Aceh Aceh Singkil Singkil (20.000 ton). (20.000 ton). Sisanya: Sisanya: Aceh Aceh Besar, Besar, Sabang, Sabang, Bireuen, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Aceh Timur, Timur, Aceh Aceh Tamiang, Aceh Jaya, Tamiang, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Daya, Gayo Gayo Lues, Lues, Simeulue, Bener Meriah, Simeulue, Bener Meriah, dan Subulussalam. dan Subulussalam.
  • 7. Pengolahan • Penggorengan Bertujuan untuk menurunkan kadar air dan untuk mencegah terjadinya serangan jamur. Cara penggorengannya adalah potongan batang rotan diikat menjadi suatu bundelan, kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang berbentuk sedemikian rupa (pada bagian bawahnya terdapat tungku untuk memanaskan campuran solar dan minyak kelapa). • Penggosokan dan pencucian • Rotan yang telah digoreng, ditiriskan beberapa menit lalu digosok dengan kain perca (sabut kelapa) yang dicampur dengan serbuk gergaji dan tanah atau pasir, agar sisa kotoran terutama getah yang masih menempel pada kulit rotan dapat dilepaskan, sehingga kulit rotan menjadi bersih dan akan dihasilkan warna rotan yang bewarna cerah dan mengkilap. Pengeringan Pengeringan dilakukan dengan menjemur rotan pada panas matahari sampai kering dengan kadar air berkisar 15% – 19%.
  • 8. Sambungan…. Pengolahan • • • Pengupasan dan pemolesan Pengupasan dan pemolisan umumnya dilakukan menggunakan alat poles berupa kain amplas berbentuk selendang yang berputar gunanya adalah untuk menghilangan kulit rotan tersebut, sehingga diameter dan warna menjadi lebih seragam dan merata Pengawetan Proses perlakuan kimia atau fisis terhadap rotan yang bertujuan meningkatkan masa pakai rotan merupakan hal yang terjadi saat pengawetan rotan. Selain berfungsi untuk mencegah atau memperkecil kerusakan rotan akibat oganisme perusak, juga memperpanjang umur pakai rotan. Pelurusan Dilakukan dengan menekuk rotan pada dua buah tonggak agar batang rotan menjadi lurus dan mudah untuk disusun
  • 9. MANFAAT Secara umum, klasifikasi industri rotan di Indonesia dapat dibedakan menjadi: •Pertama, industri pengolahan bahan rotan dan rotan setengah jadi yang sering disebut sebagai industri antara. Contoh: Webbing •Kedua, industri furnitur rotan. Contoh: meja. Contohnya: •Ketiga, industri barang-barang kerajinan rotan. Handicraft Rattan Webbing Rattan Furniture Rattan Handicraft
  • 10. Sambungan… Manfaat Bagian-Bagian Rotan 1. Batang: meubel, furniture, tali-temali 2. Kulit: Tikar, Keranjang, Fiber Glass 3. Buah: Pewarna biola dan keramik Teknologi Pengolahan Hasil Hutan

Editor's Notes

  1. The deforestation rate in Côte d’Ivoire is thought to be one of the highest in tropical regions worldwide. Conservation of large forested areas, such as those within the boundaries of the Tai National Park, is of primary importance, especially from a continental perspective. Conservation of smaller forested areas is also essential, both for biological conservation purposes and to meet the needs of rural communities. A comparison of these satellite images from 1988 and 2002 shows the destruction of small forest fragments due to increased pressure from coffee and rubber plantations as well as their exploitation for fuel wood. The lighter green strip bisecting the images is the result of extensive deforestation and intensive cultivation between the protected Grebo National Forest and the Tai National Park. Encouragingly, the boundaries of the protected areas have remained relatively intact.
  2. Kisangani, in the Democratic Republic of the Congo, is located along the Congo River in the northwestern part of the country. It is a city of roughly a half million people. In these images, most of the region around Kisangani is a rich green colour, indicative of dense forest cover. However, directly around the city is a light green zone—evidence of deforestation and conversion of the land to other uses. In the second image, taken in 2001, the cleared area around the city has grown and become consolidated; it has also spread along the rivers and the roads. Much of the deforestation is attributed to the influx of refugees into the country. Even the denser parts of the forest, once thought to be impenetrable, show signs of deforestation.
  3. Madagascar is the world’s fourth largest island and has been described as an “alternative world” or a “world apart” because of its unique and rare plant and animal species. Madagascar was once almost completely forested. But the practice of burning the forest to clear land for dry rice cultivation has over time denuded most of the landscape, particularly in the central highlands (tan colour in the 2001 image). Coffee production, grazing, gathering fuelwood, logging, cattle ranching, mining and other activities also have contributed to deforestation and land degradation. This set of satellite images shows a narrow coastal plain near the Linta River of southwestern Madagascar. Between 1973 and 2001, the forests in this area have all but disappeared. Remarkably, numerous endemic species still remain in scattered forest remnants.
  4. Temperate forests tend to be found in mid latitude areas and are characterized by well defined seasons with warm summers and cold winters, with precipitation that is sufficient for tree growth. The same regions of the world in which temperate forests occur are also home to large numbers of people. As a result, temperate forests constitute one of the most altered biomes on the planet. Only scattered remnants of the Earth’s original temperate forests remain today, some of which still contain stands of trees that are in high demand for their valuable wood. The interior of British Columbia is a perfect example. Logging is a major industry in British Columbia, carried out almost exclusively in virgin forest, which is very rich in endemic biodiversity. This pair of satellite images of the Fraser River Valley in British Columbia shows the impact of logging and other human activities during a period of about 25 years, from 1973-1999. The heavy exploitation of the forest is evidenced by the “patchwork quilt” appearance that is typical of logged-over areas.
  5. The oyamel fir forest of Angangueo, central Mexico, is an important habitat for wintering monarch butterflies. Because this forest occurs within the tropics at high elevation, it provides a relatively stable microclimatic envelope that protects the butterflies from freezing on cold nights during the five month over wintering season. Adiabatic rainfall together with fog condensation on the fir and pine boughs provides the moisture that prevents the butterflies from desiccating as the dry season advances. A comparison of the 1986 image to the 2001 image reveals that parts of the forests have been degraded severely. The two close-up images serve to illustrate the most affected areas. In these images, the unaffected forest is green in colour while the degraded area is tan. It is estimated that between 1984 and 1999, 38 per cent of the forests protected by two presidential decrees were degraded.
  6. The border between Guatemala and Mexico runs through Mexico’s Chiapas Forest and Guatemala’s El Peten. In this pair of images, the border even without the black lines that have been overlaid on the images to show the outlines of the two countries. The region crossed by this border was once biologically very diverse. On the Guatemalan side, it still is, as most of the El Peten remains as closed canopy forest because of lower population densities and the protected status of the Sierra de Lacondon and Laguna del Tigre National Parks. Across the border in Chiapas, however, a larger and increasing population has an obvious effect on the landscape. Between 1974 and 2000, much of the forest on the Mexican side of the border has been converted to cropland or pasture.