Teknologi produksi tanaman hortikultura membahas penggunaan zat pengatur tumbuh, pengendalian hama dan penyakit, serta penentuan waktu panen yang tepat. Zat pengatur tumbuh dapat dipakai untuk mempengaruhi pertumbuhan tanaman, sementara pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara terpadu. Waktu panen ditentukan berdasarkan indikator visual, fisik, kimiawi, atau fisiologis tan
Dokumen tersebut membahas tentang lima syarat tumbuh utama tanaman hortikultura yaitu karakteristik tanah, ketersediaan air, suhu udara, intensitas cahaya, dan panjang hari. Dokumen tersebut menjelaskan pengaruh masing-masing faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman dan cara untuk mengoptimalkannya agar dapat memaksimalkan hasil produksi tanaman hortikultura.
Laporan praktikum ini membahas teknik produksi tanaman jagung, meliputi persiapan media tanam, penanaman benih, pemupukan, dan pengamatan tanaman jagung. Tujuannya adalah mengetahui produktivitas dan teknik budidaya jagung yang baik.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Dokumen tersebut membahas tentang lima syarat tumbuh utama tanaman hortikultura yaitu karakteristik tanah, ketersediaan air, suhu udara, intensitas cahaya, dan panjang hari. Dokumen tersebut menjelaskan pengaruh masing-masing faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman dan cara untuk mengoptimalkannya agar dapat memaksimalkan hasil produksi tanaman hortikultura.
Laporan praktikum ini membahas teknik produksi tanaman jagung, meliputi persiapan media tanam, penanaman benih, pemupukan, dan pengamatan tanaman jagung. Tujuannya adalah mengetahui produktivitas dan teknik budidaya jagung yang baik.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Dokumen tersebut membahas tentang produksi benih yang berkualitas, mulai dari pemilihan varietas unggul, pemeliharaan mutu selama proses produksi, pengolahan, pengujian, penyimpanan, hingga pemasaran benih. Proses produksi benih memerlukan pemahaman terhadap prinsip-prinsip genetika dan agronomi untuk menjamin kualitas benih.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
1. Dokumen ini membahas tentang teknologi produksi tanaman hortikultura khususnya tahap pasca panen yang meliputi penanganan, perawatan, dan pengemasan hasil panen untuk mempertahankan kualitas dan daya tahan produk hingga sampai konsumen.
2. Tahap pasca panen sangat penting untuk mengurangi kerugian pas
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hayati yang mencakup konsep, prinsip, contoh-contoh, dan aplikasinya untuk mengendalikan hama penyakit tanaman, kerusakan tanaman, dan gulma. Agen biologis seperti bakteri, jamur, serangga, dan nematoda dapat digunakan sebagai alat pengendalian hayati untuk menekan populasi organisme merugikan.
Metode pemuliaan tanaman menyerbuk silang meliputi tiga kalimat berikut:
Metode ini melibatkan pembentukan populasi dasar, teknik persilangan antar tanaman, dan beberapa metode seleksi seperti seleksi massa, tongkol ke baris, atau keturunan saudara.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Laporan praktikum ini membahas tentang penentuan kadar air benih dengan metode dasar menggunakan oven. Metode ini dijelaskan secara detail mulai dari persiapan alat dan bahan, prosedur pengujian, hingga perhitungan rumus untuk menentukan kadar air benih. Hasil pengujian kadar air beberapa komoditas benih juga diuraikan beserta pembahasannya.
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Praktikum ini menunjukkan bahwa allelopati dari tanaman alang-alang dan orok-orok dapat menghambat perkecambahan biji jagung dan tidak berpengaruh terhadap perkecambahan biji kacang tolo.
Dokumen tersebut membahas tentang produksi benih yang berkualitas, mulai dari pemilihan varietas unggul, pemeliharaan mutu selama proses produksi, pengolahan, pengujian, penyimpanan, hingga pemasaran benih. Proses produksi benih memerlukan pemahaman terhadap prinsip-prinsip genetika dan agronomi untuk menjamin kualitas benih.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
1. Dokumen ini membahas tentang teknologi produksi tanaman hortikultura khususnya tahap pasca panen yang meliputi penanganan, perawatan, dan pengemasan hasil panen untuk mempertahankan kualitas dan daya tahan produk hingga sampai konsumen.
2. Tahap pasca panen sangat penting untuk mengurangi kerugian pas
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hayati yang mencakup konsep, prinsip, contoh-contoh, dan aplikasinya untuk mengendalikan hama penyakit tanaman, kerusakan tanaman, dan gulma. Agen biologis seperti bakteri, jamur, serangga, dan nematoda dapat digunakan sebagai alat pengendalian hayati untuk menekan populasi organisme merugikan.
Metode pemuliaan tanaman menyerbuk silang meliputi tiga kalimat berikut:
Metode ini melibatkan pembentukan populasi dasar, teknik persilangan antar tanaman, dan beberapa metode seleksi seperti seleksi massa, tongkol ke baris, atau keturunan saudara.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Laporan praktikum ini membahas tentang penentuan kadar air benih dengan metode dasar menggunakan oven. Metode ini dijelaskan secara detail mulai dari persiapan alat dan bahan, prosedur pengujian, hingga perhitungan rumus untuk menentukan kadar air benih. Hasil pengujian kadar air beberapa komoditas benih juga diuraikan beserta pembahasannya.
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Praktikum ini menunjukkan bahwa allelopati dari tanaman alang-alang dan orok-orok dapat menghambat perkecambahan biji jagung dan tidak berpengaruh terhadap perkecambahan biji kacang tolo.
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan perlindungan tanaman saat ini, termasuk tantangan dari teknologi informasi dan komunikasi, sumber daya manusia, dan kebijakan. Dokumen ini juga membahas perlunya regenerasi pemikiran dalam perlindungan tanaman untuk menghadapi tantangan globalisasi dan perdagangan internasional."
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...MFaisalFanfani
Perlindungan tanaman merupakan aspek penting dalam pertanian modern yang bertujuan untuk meminimalkan kerugian hasil tanaman akibat serangan hama, penyakit, dan gulma. Materi dasar perlindungan tanaman mencakup sejumlah konsep dan teknik yang digunakan untuk menjaga kesehatan tanaman dan meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam paparan ini, kita akan membahas secara rinci tentang materi dasar perlindungan tanaman, strategi yang dapat diterapkan, serta implementasi praktis di lapangan.
I. Pengenalan Perlindungan Tanaman
1. Pentingnya Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman sangat penting karena tanaman merupakan sumber utama pangan manusia dan hewan. Serangan hama, penyakit, dan gulma dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil pertanian. Oleh karena itu, perlindungan tanaman diperlukan untuk memastikan keberlanjutan produksi pangan, keamanan pangan, dan kesejahteraan petani.
2. Komponen Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman melibatkan beberapa komponen utama, yaitu:
a. Pengendalian Hama: Upaya untuk mengendalikan populasi hama yang dapat merusak tanaman.
b. Pengendalian Penyakit: Tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit tanaman untuk mencegah penyebaran dan kerugian.
c. Pengendalian Gulma: Manajemen gulma untuk mengurangi kompetisi dengan tanaman utama.
d. Pemupukan dan Nutrisi Tanaman: Memberikan nutrisi yang cukup untuk tanaman agar tetap sehat dan produktif.
3. Prinsip Perlindungan Tanaman
a. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan: Mencegah serangan hama, penyakit, dan gulma lebih efektif daripada mengobati setelah serangan terjadi.
b. Diversifikasi metode: Menggunakan berbagai metode perlindungan tanaman untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko resistensi.
c. Pemahaman ekologi: Memahami ekologi tanaman dan hama membantu merancang strategi perlindungan yang lebih efektif.
d. Pengelolaan resistensi: Mengelola resistensi hama terhadap pestisida dengan menggunakan strategi rotasi dan diversifikasi.
II. Pengendalian Hama
1. Jenis-jenis Hama Tanaman
a. Hama Serangga: Seperti kutu daun, ulat, dan belalang.
b. Hama Tular Tanaman: Misalnya, nematoda yang menyerang akar tanaman.
c. Hama Mikroba: Seperti bakteri, virus, dan jamur yang menyebabkan penyakit tanaman.
2. Strategi Pengendalian Hama
a. Pengendalian Biologis: Menggunakan musuh alami hama, seperti predator dan parasitoid.
b. Pengendalian Kimia: Penggunaan pestisida untuk mengurangi populasi hama.
c. Pengendalian Fisik: Penggunaan perangkap, penghalang fisik, atau metode lain untuk menghentikan hama.
d. Pengendalian Varietas Tahan: Menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap serangan hama tertentu.
III. Pengendalian Penyakit Tanaman
1. Jenis-jenis Penyakit Tanaman
a. Penyakit Jamur: Misalnya, karat, embun tepung, dan antraknosa.
b. Penyakit Bakteri: Seperti layu bakteri dan bercak bakteri.
c. Penyakit Virus: Penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti mosaic pada tanaman tomat.
2. Strategi Pengendalian Penyakit Tanaman
a. Penggunaan
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAJosua Sitorus
Workshop dan seminar Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung membahas identifikasi dan pengendalian lalat buah, termasuk teknik-teknik seperti sanitasi, karantina, pengasapan, dan perangkap lem. Diskusi juga menyentuh implikasi perdagangan internasional terhadap persyaratan kesehatan tanaman seperti yang diatur dalam SPS-WTO serta upaya memenuhi standar tersebut agar akses pasar produk hortikultura dapat terbuka."
Modifikasi Lingkungan Tumbuh Kembang TanamanRozi Aziz
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi produksi tanaman hortikultura. Beberapa aspek yang dibahas antara lain modifikasi lingkungan pertumbuhan tanaman melalui pembuatan bedengan, penggunaan pupuk kandang, dan penggunaan mulsa. Dokumen ini juga membahas tentang modifikasi tumbuh kembang tanaman melalui aktivitas seperti hardening, pengajiran, dan pemangkasan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah yang mencakup interaksi tanaman dan hama, pengendalian hama secara terpadu, dan beberapa kasus lapangan pengendalian hama utama di Indonesia. Tujuan instruksionalnya adalah agar mahasiswa memahami konsep pengendalian hama secara holistik dan terintegrasi.
1. Dokumen ini membahas penerapan sistem pertanian terpadu (PHT) dalam dua sistem yaitu SRI (System of Rice Intensification) dan agroforestri.
2. SRI menerapkan prinsip-prinsip seperti pengolahan tanah yang sempurna, jarak tanam lebar, penggunaan pupuk organik, dan pengaturan pengairan untuk mengendalikan hama secara alami.
3. Agroforestri mencampurkan tanaman tahunan dan semusim unt
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan tanaman menurut UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Perlindungan tanaman bertujuan untuk mencegah kerugian akibat serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) melalui pengendalian hama terpadu yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dan teknik seperti kimiawi, fisik, mekanik dan biologi. Perlindungan tanaman bertanggung jawab untuk melindungi tan
1. PGPR (bakteri perakaran pemicu pertumbuhan tanaman) dapat digunakan sebagai agen pengendali organisme pengganggu tumbuhan secara hayati melalui berbagai mekanisme seperti fiksasi nitrogen, pelarutan fosfat, produksi hormon pertumbuhan, dan induksi ketahanan tanaman;
2. Perlindungan tanaman di Indonesia dilakukan secara terpadu sesuai undang-undang, termasuk menggunakan cara budidaya, biologi, dan
Ringkasan dokumen:
Jurnal ini membahas pengenalan dua jenis serangga dari ordo Hemiptera yaitu Leptocorixa acuta (walang sangit) dan Nezara viridula (kepik hijau). Dibahas morfologi, siklus hidup, gejala serangan, dan pengendaliannya terhadap tanaman padi dan kedelai. Praktikum dilaksanakan di laboratorium dengan mengamati morfologi masing-masing serangga.
Similar to Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, dan Penentuan Saat Panen (20)
Dokumen tersebut membahas produksi tanaman kacang panjang, mulai dari botani, syarat tumbuh, penanaman dan perawatan, hingga panen dan pasca panen. Kacang panjang berasal dari India dan Cina, tumbuh baik pada tanah latosol dan iklim tropis. Budidaya kacang panjang memerlukan pemupukan, pengairan, dan pengelolaan hama seperti lalat kacang dan penyakit antraknose. Panen dilakukan berulang kali
Dokumen tersebut membahas tentang produksi mentimun, mulai dari karakteristik botani, jenis, varietas yang dibudidayakan di Indonesia, serta teknik budidaya meliputi persiapan benih dan lahan, pemupukan, pengajiran dan penggunaan mulsa yang penting untuk meningkatkan hasil panen mentimun.
Increasing atmospheric carbon dioxide and food security Rozi Aziz
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi dan dampaknya terhadap pertumbuhan tanaman. Peningkatan CO2 dapat meningkatkan laju fotosintesis tanaman C3 seperti padi dan kacang-kacangan hingga 41% dan meningkatkan hasilnya. Tanaman C3 lebih adaptif terhadap peningkatan CO2 dibanding tanaman C4. Penelitian di masa depan perlu difokuskan pada pemuliaan
Manajemen Penggunaan Mulsa Plastik dalam Produksi KentangRozi Aziz
Mulsa plastik hitam perak digunakan untuk produksi kentang di Indonesia namun meningkatkan suhu tanah. Walaupun mulsa meningkatkan pertumbuhan tanaman, namun tidak meningkatkan hasil karena suhu tinggi menekan pembentukan umbi. Pembongkaran mulsa sebelum pembentukan umbi dimulai bertujuan menurunkan suhu tanah, tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pembongkaran mulsa tidak mempengaruhi hasil
Evaluation of Tithonia-enriched Liquid Organic Fertilizer for Organic Carrot...Rozi Aziz
Paper Presented at 4th International Conference on Integration of Science and Technology for Sustainable Development (ICIST 2015),
“Biological Diversity, Food and Agricultural Technology” during November 27-29, 2015 at Agricultural Genetics Institute (AGI), Ministry of Agriculture and Rural Development, Hanoi, Vietnam.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, dan Penentuan Saat Panen
1. Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh,
Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman, dan
Penentuan Saat Panen
2. TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
HORTIKULTURA
AGT 313 - 6 (4-2) sks
oleh : fahrurrozi
republika.co.id satunegeri.com
bisnis-jabar.comhortikultura-araucaria.hr
bali-bisnis.com industri.kontan.co.id
sindonews.com
bisnis-jabar.com
republika.co.id
berita2bahasa.com wartaaceh.com liputanbisnis.com
bisnisukm.com agrikaindoraya.com
lintasnusabunga.com 4.bp.blogspot.com anneahira.com
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
3. Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Materi Pertemuan 7
Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh, Pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman, dan Penentuan
Saat Panen
1. pengunaan zat pengatur tumbuh dalam
budidaya tanaman hortikultura,
2. pengendalian OPT,
3. penentuan saat panen,
4. Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
1. Apa yang dimaksud dengan Zat Pengatur
Tumbuh (ZPT) ?
2. Apa beda hormone dan ZPT?
Pengunaan zat pengatur tumbuh dalam budidaya
tanaman hortikultura
Phytohormones merupakan senyawa organik yang
diproduksi secara alami oleh tanaman yang dalam
jumlah yang sangat sedikit dapat meningkatkan,
menurunkan ataua memodifikasi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
Fitohormon juga disebut hormone tumbuh, senyawa
pendorong pertumbuhan, zat tumbuh, zat pengatur, dll
reviews
5. Zat Pengatur Tumbuh
ZPT merupakan senyawa kimia baik yang diproduksi secara alami
maupun sintetis yang mempengaruhi perumbuhan dana
perkembangan tanaman, contoh : IAA (auxin) dalam bentuk alami
dan sintetis, tetapi IBA (auxin) selalu sintetis.
Seluruh hormone tanaman merupakan ZPT, tetapi tidak semua ZPT
adalah hormon tanaman .
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
http://www.ebiologi.com/2016/01/jenis-hormon-pada-tumbuhan.html
6. 1. Perbanyakan tanaman (perkecambahan, stek, dll)
2. Pembungaan (termasuk memodifikasi bunga jantan dan
bunga betina)
3. Penjarangan bunga dan buah
4. Pencegahan gugurnya buah
5. Perkembangan buah (memacu pematangan, memacu
pemasakan, menyragamkan warna buah)
6. Menunda kematangan buah
7. Munculnya tunas (mencegah dan dan memacu)
8. Pematahan dormasi
9. ………………………………….
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Penggunaan ZPT dalam produksi tanaman hortikultura,
dapat dilakukan dalam bentuk pasta atau cairan.
10. Kategori Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) :
(1), Hama, (2) Patogen, dan (3) Gulma
Definisi Hama
Merupakan makhluk hidup, terutama kelompok hewan, yang
dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan
sehari-hari manusia.
Organisme dikategorikan sebagai hama jika menyebabkan
kerusakan pada ekosistem alami dan ekosistem buatan atau
menjadi agen penyebaran patogen.
Dalam dunia pertanian, hama adalah semua organisme
pengganggu pertumbuhan dan produksi pada tanaman dan
ternak yang menyebabkan kerugian ekonomis
gambaronline.com mega-arto.blogspot.com carabudidaya.com xpresi-info.blogspot.com websitedada0.wordpress.com
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
11. Definisi Patogen
Merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan
munculnya penyakit pada inangnya (manusia, hewan, dan
tumbuhan)
Secara umum, patogen terbagi menjadi : virus, bakteri, fungi,
protozoa, dan cacing.
Penyakit
Interaksi antara (1) patogen dengan (2) inangnya (manusia, hewan,
dan tumbuhan), serta dengan (3) lingkungannya
Patogen Inang
Lingkungan
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
12. Definisi Gulma
Secara sederhana gulma didefinisikan sebagai tanaman,
selain tanaman yang diusahakan, yang tumbuh pada waktu &
tempat yang tidak diinginkan dan menimbulkan kompetisi
dengan tanaman yang diusahakan dalam hal memanfaatkan
ruang dan faktor-faktor tumbuh seperti cahaya, air, karbon
dioksida dan hara tanah.
Kategori gulma :
1. rerumputan
(grasses)
2. teki-tekian (sedges),
3. berdaun lebar
(broadleaf weeds).
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
13. Metode Pengendalian OPT.
1. Pengendalian secara kultur teknis
2. Pengendalian secara fisik
3. Pengendalian secara biologis
4. Pengendalian secara kimiawi
5. Pengendalian secara terpadu
SILAKAN BACA lebih
lanjut :
http://ditlin.hortikultura.d
eptan.go.id/index.php?o
ption=com_content&vie
w=article&id=408:penge
ndalian-opt-ramah-
lingkungan&catid=50:pe
ngendalian-opt-rl
Prinsip-prinsip pengendalian OPT.
1. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tidak perlu dimusnahkan,
tetapi dikendalikan populasinya hingga pada batas yang tidak merusak
pertumbuhan tanaman
2. Sedapat mungkin dihindari penggunaan pestisida, jika harus digunakan
diusahakan dengan dosis dan konsentrasi yang kecil, sehingga tidak
menyebabkan kerusakan lingkungan tumbuh tanaman
3. Penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir, setelah metode
lain tidak dapat menekan populasi OPT
4. Pengendalian OPT harus dilakukan secara terpadu, agar kerusakan
lingkungan tumbuh tanaman dapat tetap lestari dan berkelanjutan
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
14. Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Harvesting is the process of gathering a ripe crop from the fields.
Reaping is the cutting of grain or pulse for harvest, typically using a
scythe, sickle, or reaper. On smaller farms with minimal
mechanization, harvesting is the most labor-intensive activity of the
growing season. On large mechanized farms, harvesting utilizes the
most expensive and sophisticated farm machinery, such as the
combine harvester. Process automation has increased the efficiency
of both the seeding and harvesting process. Specialized harvesting
equipment utilizing conveyor belts to mimic gentle gripping and
mass transport replaces the manual task of removing each seedling
by hand. The term "harvesting" in general usage may include
immediate postharvest handling, including cleaning, sorting,
packing, and cooling.
Penentuan Saat Panen
Apa yang dimaksud dengan PANEN?
https://en.wikipedia.org/wiki/Harvest
15. Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
KRITERIA PANEN
Indikator yang dapat digunakan untuk penentuan waktu
panen yang tepat DAPAT DILIHAT dari :
1. kenampakan visual,
2. indikator fisik,
3. analisis kimiawi,
4. indikator fisiologis,
5. Perhitungan jumlah panas yang sudah diterima
tanaman (growing degree days)
http://m.jitunews.com https://fourstringfarm.com http://www.sabilafarm.com http://www.solopos.com
Apa kelebihan dan
kelemahan masing-
masing metode tersebut?
16. Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
http://www.fao.org/docrep/008/y4893e/y4893e05.htm
1. Manual (menggunakan
tenaga manusia)
2. Menggunakan mesin
CARA PANEN