SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Singa dan Anak Domba (Wahyu 5:1-7)
Ada dua patung singa yang gagah menjaga pintu masuk Perpustakaan Umum New
York. Patung marmer itu berdiri gagah sejak perpustakaan itu diresmikan pada
tahun 1911. Keduanya dinamai Leo Lenox dan Leo Astor, untuk menghormati para
pendiri perpustakaan itu. Namun, selama masa Depresi Besar, wali kota Fiorello
LaGuardia mengganti nama kedua patung itu dengan Fortitude (Ketabahan) dan
Patience (Kesabaran), dua kebajikan yang ia anggap perlu diperlihatkan warga New
York pada masa yang sulit itu. Sampai sekarang, kedua singa tersebut masih
menyandang nama-nama tersebut.
Alkitab menggambarkan Singa yang hidup dan kuat, yang juga memberi dorongan
semangat di masa sulit dan dikenal dengan nama-nama lain. Dalam penglihatannya
tentang surga, Rasul Yohanes menangis saat menyaksikan tak seorang pun dapat
membuka gulungan kitab berisi rencana penghakiman dan penebusan Allah. Lalu
Yohanes diberi tahu, “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku
Yehuda . . . telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan
membuka ketujuh meterainya” (Why. 5:5).
Namun, di ayat berikutnya, Yohanes menggambarkan hal yang sama sekali berbeda:
“Maka aku melihat di tengah-tengah takhta . . . berdiri seekor Anak Domba seperti
telah disembelih” (ay. 6). Singa dan Domba itu adalah Pribadi yang sama: Yesus.
Dialah Raja penakluk dan “Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh.
1:29). Melalui kekuatan-Nya dan salib-Nya, kita menerima belas kasihan dan
pengampunan yang memampukan kita untuk hidup dalam sukacita dan keagungan
diri-Nya selama-lamanya!
Pesakh: KRISTUS ANAK DOMBA PASKAH SEBAGAI PENGGENAP Esensi
Paskah yang Baru
Dalam Matius 26:28 dan Lukas 22:19, pada malam sebelum Tuhan Yesus
disalibkan, Dia menetapkan suatu peringatan (anamnesis/ zikir) akan korban-Nya,
bahwa darah-Nya ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa,
Tuhan Yesus lah yang pertama kali merujuk diri-Nya adalah “Anak Domba Paskah”
yang darah-Nya ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa "harga
nyawa" sebagai pembayaran yang sah atas kematian sebagai upah dari dosa (Kej.
2:17, Rom. 6:23):
* Matius 26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang
ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
* Lukas 22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya
dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan
bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
Sabda Tuhan Yesus ini dipahami secara penuh oleh Rabbi Saul. Dalam surat
penggembalaannya kepada Jemaat di Korintus tentang Paskah, ia mengajarkan
tentang esensi Paskah yang baru bagi jemaat Kristus. Rasul Paulus adalah seorang
Rabbi, maka tulisannya (yang walaupun ditulis dalam bahasa Yunani), nafas dan
semangatnya tetap sangat Yahudi. Jemaat di Korintus yang kemungkinan
jemaatnya adalah gabungan dari orang-orang yang berasal dari Goyim (Non
Yahudi) dan juga orang-orang Yahudi yang percaya. Rabbi Saul tetap menggunakan
gaya-nya yang Yahudi. Dengan asumsi bahwa pembacanya telah memahami liturgi
ibadah, juga budaya/ adat istiadat Yahudi. Ia menulis demikian:
* 1 Korintus 5:7-8
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu
memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu
Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula
dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu
kemurnian dan kebenaran.
Jika kita membaca ayat di atas, tampaknya jemaat di Korintus masih
merayakan Paskah Yahudi, yang oleh karenanya Rabbi Saul menggunakan momen
itu sebagai dasar dari pengajarannya. Dan dari sini Rabbi Saul menjelaskan kepada
mereka bahwa Yesus Kristus itu telah datang sebagai persembahan Korban Paskah,
sebagai Pendamai / Kurban pengampunan dosa ( (Ibrani: ‫כ‬ַּ‫ַּפ‬‫ר‬ָ‫ה‬ - KAPORAH).
Karena mereka sudah ditebus dan menjadi bagian dari Jemaat-Nya, maka
hendaknya mereka kini hidup didalam kekudusan dengan membuang "ragi mereka
yang lama."
Paskah Yahudi memiliki khas, bahwa dalam periode peringatan hari Raya
Paskah mereka itu tidak boleh mengkonsumsi, membuat atau bahkan menyimpan
makanan-makanan (roti) yang mengandung ragi (Ibrani: ‫ָח‬‫מ‬ַּ‫ץ‬ - KHAMETS). Dan
dalam periode Paskah Yahudi itu mereka mengkonsumsi Roti yang khas, yaitu "Roti
Tidak Beragi" (Ibrani: ‫ַּכ‬‫צ‬ָ‫מ‬ - MATSAH; Yunani: ἄζυμος - azumos). Ragi-ragi yang
lama itu harus dibuang.
Anggota jemaat Kristus di Korintus adalah gabungan dari orang non-Yahudi (Goyim)
dalam artian "Kafir" (mantan penyembah-penyembah dewa pagan), dan juga dari
kalangan Goyim Proselit (orang Non Yahudi yang takut akan Allah Israel). Dan
kemungkinan juga terdapat orang-orang Yahudi yang menjadi percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus. Maka, dengan demikian tampaknya sebagian dari mereka
memahami ungkapan yang digunakan Rabbi Saul tentang Paskah Yahudi dan
makna dari Hari Raya Paskah itu. Jika tidak, pengajaran dari Rabbi Saul ini tidak
akan berarti bagi mereka.
Maka, dengan demikian, jemaat Kristus di Korintus, mereka memahami Kisah
Keluaran Bangsa Israel dari Mesir (Eksodus) dan mengerti bahwa pada saat itu Allah
meminta bangsa Israel untuk membubuhkan darah anak domba pada kedua tiang
pintu dan ambang pintu rumah mereka (Keluaran 12:7). Hal itu supaya anak sulung
mereka dilalukan dari maut pada saat tulah ke sepuluh ( ‫תַפַמ‬‫ב‬ ‫ָמ‬‫ה‬ָ‫מ‬ - MAKAT
BEKHOROT) terjadi di tanah Mesir. Peristiwa ini disebut"Paskah" ( ‫ץ‬ָ‫ַס‬‫ר‬ - PESAKH),
yang berarti "dilalukan." Jadi penebusan dari perbudakan di tanah Mesir ditandai
dengan darah. Sejak saat itu Bangsa Israel bebas dari perbudakan dan keluar dari
tanah Mesir.
Namun Rabbi Saul bukan bermaksud agar Jemaat di Korintus merayakan Paskah
seperti yang dilakukan orang Yahudi lainnya secara literal (sebab ini bukan intinya!).
Sebaliknya, Rabbi Saul menggunakan peristiwa "Paskah Yahudi" itu sebagai simbol,
dan sebagai ilustrasi, tentang bagaimana kemurnian/ kekudusan itu adalah hal yang
sangat serius untuk diperhatikan, agar jangan jemaat di Korintus itu lalai dan tetap
di dalam kehidupan dosa, dan enggan untuk bertobat.
Rabbi Saul dalam pengajarannya ini menggunakan "ragi yang lama" sebagai suatu
lambang "dosa" atau sikap-sikap "keduniawian" yang merusak kehidupan jemaat.
Dalam konteks yang lebih luas Rabbi Saul mengatakan kepada murid-muridnya
untuk menghindari perbuatan dosa terus menerus dilakukan mereka, kendati
mereka sudah menjadi orang-orang yang percaya Kristus. Mereka harus membuang
"ragi kejahatan" atau "ragi keberdosaan" atau "ragi keduniawian." Sama seperti
ketika orang Yahudi menyingkirkan ragi sebelum memasuki Hari Raya Paskah dan
membuat adonan roti baru dengan tanpa menggunakan ragi untuk merayakan Hari
Raya Paskah itu.
Dengan ilustrasi yang demikian, diharapkan agar jemaat di Korintus untuk juga
berusaha untuk menjadi adonan yang baru baru dan tidak beragi (ragi
keberdosaan). Mereka harus membersihkan "ragi mereka yang lama" dan konsisten
mengusir dosa dari kehidupan baru mereka. Jemaat Kristus harus mampu
menjadi "Manusia baru"(Yunani: καινὸς ἄνθρωπος - KAINOS ANTHRÔPOS,
Ibrani: ‫ה‬ַּ‫ַּא‬‫ץ‬ַ‫כ‬ ‫ה‬ַּ‫ַּא‬‫ד‬ַּ‫כ‬ - HAADAM HEKHADOSH):
* Efesus 4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut
kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Kematian Kristus menjadi penggenap dari segala ritual ibadah Yahudi yang
mempersembahkan korban darah binatang, sejak mula manusia hidup di bumi.
Inilah esensi Paskah yang baru bagi jemaat Kristus yang menggenapi Paskah
Yahudi. Penghayatan Kristus sebagai Anak Domba Paskah pada momen "Paskah
Yahudi" di dalam pengajaran Rabbi Saul memberikan konfirmasi ulang bagi jemaat
Kristus untuk mengingat korban Kristus sebagai babak baru peringatan paskah,
sekaligus sebagai dorongan agar Jemaat Korintus konsisten untuk hidup kudus dan
membuang "ragi keberdosaan" manusia lama mereka. Inilah misi utama penginjilan
yang dilakukan Rabbi Saul:
* 2 Timotius 2:8
LAI TB, "Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang
telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.

More Related Content

Similar to Penggenap Pesakh yang baru.docx

10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristusNunuk Joko Nugroho
 
3 hari raya Yahudi.docx
3 hari raya Yahudi.docx3 hari raya Yahudi.docx
3 hari raya Yahudi.docxDannyJapardi
 
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran Delapan
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran DelapanSekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran Delapan
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran DelapanAdam Hiola
 
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)onchy
 
Rumah Doa bagi Segala Bangsa
Rumah Doa bagi Segala BangsaRumah Doa bagi Segala Bangsa
Rumah Doa bagi Segala BangsaJohan Setiawan
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2021 - Pelajaran 11
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2021 - Pelajaran 11Sekolah Sabat - Triwulan 3 2021 - Pelajaran 11
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2021 - Pelajaran 11Adam Hiola
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)aldimbuik
 
Pedang roh edisi_63
Pedang roh edisi_63Pedang roh edisi_63
Pedang roh edisi_63alkitabiah
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusJohan Setiawan
 
Pelajaran Sekolah Sabat 1 Kuarter 2 2015 Kedatangan Yesus
Pelajaran Sekolah Sabat 1 Kuarter 2 2015 Kedatangan YesusPelajaran Sekolah Sabat 1 Kuarter 2 2015 Kedatangan Yesus
Pelajaran Sekolah Sabat 1 Kuarter 2 2015 Kedatangan YesusHaisler Vasco Layup
 
Pelajaran sekolah sabat ke-5, Triwulan II -2014
Pelajaran sekolah sabat ke-5, Triwulan II -2014Pelajaran sekolah sabat ke-5, Triwulan II -2014
Pelajaran sekolah sabat ke-5, Triwulan II -2014Winner Silalahi
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan II 2014
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan II 2014Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan II 2014
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan II 2014David Syahputra
 
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran 9
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran 9Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran 9
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran 9Adam Hiola
 
YESUSLAH PENYELAMATKU
YESUSLAH PENYELAMATKUYESUSLAH PENYELAMATKU
YESUSLAH PENYELAMATKUEddyTG
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 triwulan III 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 triwulan III 2016Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 triwulan III 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 triwulan III 2016David Syahputra
 
Materi Pembelajaran Sakramen Ekaristi [Kelas 8]
Materi Pembelajaran Sakramen Ekaristi [Kelas 8]Materi Pembelajaran Sakramen Ekaristi [Kelas 8]
Materi Pembelajaran Sakramen Ekaristi [Kelas 8]GiovaniBimbyDwianton
 

Similar to Penggenap Pesakh yang baru.docx (20)

10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
 
3 hari raya Yahudi.docx
3 hari raya Yahudi.docx3 hari raya Yahudi.docx
3 hari raya Yahudi.docx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran Delapan
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran DelapanSekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran Delapan
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran Delapan
 
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)
 
Peran Rok Kudus.ppt
Peran Rok Kudus.pptPeran Rok Kudus.ppt
Peran Rok Kudus.ppt
 
Rumah Doa bagi Segala Bangsa
Rumah Doa bagi Segala BangsaRumah Doa bagi Segala Bangsa
Rumah Doa bagi Segala Bangsa
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2021 - Pelajaran 11
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2021 - Pelajaran 11Sekolah Sabat - Triwulan 3 2021 - Pelajaran 11
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2021 - Pelajaran 11
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
 
Pedang roh edisi_63
Pedang roh edisi_63Pedang roh edisi_63
Pedang roh edisi_63
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus Kristus
 
Pelajaran Sekolah Sabat 1 Kuarter 2 2015 Kedatangan Yesus
Pelajaran Sekolah Sabat 1 Kuarter 2 2015 Kedatangan YesusPelajaran Sekolah Sabat 1 Kuarter 2 2015 Kedatangan Yesus
Pelajaran Sekolah Sabat 1 Kuarter 2 2015 Kedatangan Yesus
 
GEMPAR 06
GEMPAR 06GEMPAR 06
GEMPAR 06
 
Pelajaran sekolah sabat ke-5, Triwulan II -2014
Pelajaran sekolah sabat ke-5, Triwulan II -2014Pelajaran sekolah sabat ke-5, Triwulan II -2014
Pelajaran sekolah sabat ke-5, Triwulan II -2014
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan II 2014
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan II 2014Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan II 2014
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan II 2014
 
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran 9
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran 9Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran 9
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2022 - Pelajaran 9
 
Kematian kristus
Kematian kristusKematian kristus
Kematian kristus
 
YESUSLAH PENYELAMATKU
YESUSLAH PENYELAMATKUYESUSLAH PENYELAMATKU
YESUSLAH PENYELAMATKU
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 triwulan III 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 triwulan III 2016Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 triwulan III 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 triwulan III 2016
 
Agama 1
Agama 1Agama 1
Agama 1
 
Materi Pembelajaran Sakramen Ekaristi [Kelas 8]
Materi Pembelajaran Sakramen Ekaristi [Kelas 8]Materi Pembelajaran Sakramen Ekaristi [Kelas 8]
Materi Pembelajaran Sakramen Ekaristi [Kelas 8]
 

Recently uploaded

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 

Recently uploaded (7)

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 

Penggenap Pesakh yang baru.docx

  • 1. Singa dan Anak Domba (Wahyu 5:1-7) Ada dua patung singa yang gagah menjaga pintu masuk Perpustakaan Umum New York. Patung marmer itu berdiri gagah sejak perpustakaan itu diresmikan pada tahun 1911. Keduanya dinamai Leo Lenox dan Leo Astor, untuk menghormati para pendiri perpustakaan itu. Namun, selama masa Depresi Besar, wali kota Fiorello LaGuardia mengganti nama kedua patung itu dengan Fortitude (Ketabahan) dan Patience (Kesabaran), dua kebajikan yang ia anggap perlu diperlihatkan warga New York pada masa yang sulit itu. Sampai sekarang, kedua singa tersebut masih menyandang nama-nama tersebut. Alkitab menggambarkan Singa yang hidup dan kuat, yang juga memberi dorongan semangat di masa sulit dan dikenal dengan nama-nama lain. Dalam penglihatannya tentang surga, Rasul Yohanes menangis saat menyaksikan tak seorang pun dapat membuka gulungan kitab berisi rencana penghakiman dan penebusan Allah. Lalu Yohanes diberi tahu, “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda . . . telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya” (Why. 5:5). Namun, di ayat berikutnya, Yohanes menggambarkan hal yang sama sekali berbeda: “Maka aku melihat di tengah-tengah takhta . . . berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih” (ay. 6). Singa dan Domba itu adalah Pribadi yang sama: Yesus. Dialah Raja penakluk dan “Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1:29). Melalui kekuatan-Nya dan salib-Nya, kita menerima belas kasihan dan pengampunan yang memampukan kita untuk hidup dalam sukacita dan keagungan diri-Nya selama-lamanya! Pesakh: KRISTUS ANAK DOMBA PASKAH SEBAGAI PENGGENAP Esensi Paskah yang Baru Dalam Matius 26:28 dan Lukas 22:19, pada malam sebelum Tuhan Yesus disalibkan, Dia menetapkan suatu peringatan (anamnesis/ zikir) akan korban-Nya, bahwa darah-Nya ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa, Tuhan Yesus lah yang pertama kali merujuk diri-Nya adalah “Anak Domba Paskah” yang darah-Nya ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa "harga nyawa" sebagai pembayaran yang sah atas kematian sebagai upah dari dosa (Kej. 2:17, Rom. 6:23): * Matius 26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. * Lukas 22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Sabda Tuhan Yesus ini dipahami secara penuh oleh Rabbi Saul. Dalam surat penggembalaannya kepada Jemaat di Korintus tentang Paskah, ia mengajarkan tentang esensi Paskah yang baru bagi jemaat Kristus. Rasul Paulus adalah seorang Rabbi, maka tulisannya (yang walaupun ditulis dalam bahasa Yunani), nafas dan semangatnya tetap sangat Yahudi. Jemaat di Korintus yang kemungkinan jemaatnya adalah gabungan dari orang-orang yang berasal dari Goyim (Non Yahudi) dan juga orang-orang Yahudi yang percaya. Rabbi Saul tetap menggunakan gaya-nya yang Yahudi. Dengan asumsi bahwa pembacanya telah memahami liturgi ibadah, juga budaya/ adat istiadat Yahudi. Ia menulis demikian: * 1 Korintus 5:7-8 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula
  • 2. dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. Jika kita membaca ayat di atas, tampaknya jemaat di Korintus masih merayakan Paskah Yahudi, yang oleh karenanya Rabbi Saul menggunakan momen itu sebagai dasar dari pengajarannya. Dan dari sini Rabbi Saul menjelaskan kepada mereka bahwa Yesus Kristus itu telah datang sebagai persembahan Korban Paskah, sebagai Pendamai / Kurban pengampunan dosa ( (Ibrani: ‫כ‬ַּ‫ַּפ‬‫ר‬ָ‫ה‬ - KAPORAH). Karena mereka sudah ditebus dan menjadi bagian dari Jemaat-Nya, maka hendaknya mereka kini hidup didalam kekudusan dengan membuang "ragi mereka yang lama." Paskah Yahudi memiliki khas, bahwa dalam periode peringatan hari Raya Paskah mereka itu tidak boleh mengkonsumsi, membuat atau bahkan menyimpan makanan-makanan (roti) yang mengandung ragi (Ibrani: ‫ָח‬‫מ‬ַּ‫ץ‬ - KHAMETS). Dan dalam periode Paskah Yahudi itu mereka mengkonsumsi Roti yang khas, yaitu "Roti Tidak Beragi" (Ibrani: ‫ַּכ‬‫צ‬ָ‫מ‬ - MATSAH; Yunani: ἄζυμος - azumos). Ragi-ragi yang lama itu harus dibuang. Anggota jemaat Kristus di Korintus adalah gabungan dari orang non-Yahudi (Goyim) dalam artian "Kafir" (mantan penyembah-penyembah dewa pagan), dan juga dari kalangan Goyim Proselit (orang Non Yahudi yang takut akan Allah Israel). Dan kemungkinan juga terdapat orang-orang Yahudi yang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Maka, dengan demikian tampaknya sebagian dari mereka memahami ungkapan yang digunakan Rabbi Saul tentang Paskah Yahudi dan makna dari Hari Raya Paskah itu. Jika tidak, pengajaran dari Rabbi Saul ini tidak akan berarti bagi mereka. Maka, dengan demikian, jemaat Kristus di Korintus, mereka memahami Kisah Keluaran Bangsa Israel dari Mesir (Eksodus) dan mengerti bahwa pada saat itu Allah meminta bangsa Israel untuk membubuhkan darah anak domba pada kedua tiang pintu dan ambang pintu rumah mereka (Keluaran 12:7). Hal itu supaya anak sulung mereka dilalukan dari maut pada saat tulah ke sepuluh ( ‫תַפַמ‬‫ב‬ ‫ָמ‬‫ה‬ָ‫מ‬ - MAKAT BEKHOROT) terjadi di tanah Mesir. Peristiwa ini disebut"Paskah" ( ‫ץ‬ָ‫ַס‬‫ר‬ - PESAKH), yang berarti "dilalukan." Jadi penebusan dari perbudakan di tanah Mesir ditandai dengan darah. Sejak saat itu Bangsa Israel bebas dari perbudakan dan keluar dari tanah Mesir. Namun Rabbi Saul bukan bermaksud agar Jemaat di Korintus merayakan Paskah seperti yang dilakukan orang Yahudi lainnya secara literal (sebab ini bukan intinya!). Sebaliknya, Rabbi Saul menggunakan peristiwa "Paskah Yahudi" itu sebagai simbol, dan sebagai ilustrasi, tentang bagaimana kemurnian/ kekudusan itu adalah hal yang sangat serius untuk diperhatikan, agar jangan jemaat di Korintus itu lalai dan tetap di dalam kehidupan dosa, dan enggan untuk bertobat. Rabbi Saul dalam pengajarannya ini menggunakan "ragi yang lama" sebagai suatu lambang "dosa" atau sikap-sikap "keduniawian" yang merusak kehidupan jemaat. Dalam konteks yang lebih luas Rabbi Saul mengatakan kepada murid-muridnya untuk menghindari perbuatan dosa terus menerus dilakukan mereka, kendati mereka sudah menjadi orang-orang yang percaya Kristus. Mereka harus membuang "ragi kejahatan" atau "ragi keberdosaan" atau "ragi keduniawian." Sama seperti ketika orang Yahudi menyingkirkan ragi sebelum memasuki Hari Raya Paskah dan membuat adonan roti baru dengan tanpa menggunakan ragi untuk merayakan Hari Raya Paskah itu. Dengan ilustrasi yang demikian, diharapkan agar jemaat di Korintus untuk juga berusaha untuk menjadi adonan yang baru baru dan tidak beragi (ragi keberdosaan). Mereka harus membersihkan "ragi mereka yang lama" dan konsisten mengusir dosa dari kehidupan baru mereka. Jemaat Kristus harus mampu menjadi "Manusia baru"(Yunani: καινὸς ἄνθρωπος - KAINOS ANTHRÔPOS, Ibrani: ‫ה‬ַּ‫ַּא‬‫ץ‬ַ‫כ‬ ‫ה‬ַּ‫ַּא‬‫ד‬ַּ‫כ‬ - HAADAM HEKHADOSH): * Efesus 4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Kematian Kristus menjadi penggenap dari segala ritual ibadah Yahudi yang mempersembahkan korban darah binatang, sejak mula manusia hidup di bumi. Inilah esensi Paskah yang baru bagi jemaat Kristus yang menggenapi Paskah Yahudi. Penghayatan Kristus sebagai Anak Domba Paskah pada momen "Paskah Yahudi" di dalam pengajaran Rabbi Saul memberikan konfirmasi ulang bagi jemaat Kristus untuk mengingat korban Kristus sebagai babak baru peringatan paskah, sekaligus sebagai dorongan agar Jemaat Korintus konsisten untuk hidup kudus dan membuang "ragi keberdosaan" manusia lama mereka. Inilah misi utama penginjilan yang dilakukan Rabbi Saul: * 2 Timotius 2:8 LAI TB, "Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.