SlideShare a Scribd company logo
MEMAHAMI SYARI’AH JIHAD FIE
SABILILLAH BAGIAN - I
PENGERTIAN JIHAD SECARA BAHASA
• -–– yang mempunyai arti
lebih dari 20 makna: semua berkisar pada
makna : kemampuan, kesulitan, keluasan
(kemampuan dan kesempatan), perang dan
sungguh-sungguh.
• Para ahli menafsirkan jihad secara bahasa
dengan ungkapan:
“mencurahkan segenap kemampuan atau
bersungguh-sungguh dalam menundukkan
kesulitan”.
JIHAD SECARA ISTILAH SYAR’I
• Syaikh Musthafa as –Syuyuti mengatakan :
–-– Yang
bermakna bersungguh-sungguh (mencurahkan
kemampuan) dalam memerangi musuh”
• Apabila disebutkan maka maknanya
adalah berperang melawan orang-orang kafir
untuk menegakkan kalimat Allah dan bahu
membahu dalam mengerjakannya”.
MAKNA JIHAD MENURUT
MAZHAB SYAFI’I
• Amam Al-Bajuri berkata: “ Jihad artinya
berperang dijalan Allah”,(Hasyiyatu Al-Bajuri
‘ala ibni al-Qasim 2/261)
• Imam Ibnu Hajar berkata: “ Dan secara Syar’I
Jihad adalah mengerahkan tenaga dalam
memerangi orang-orang kafir”, ( Fathul Bari
6/3).
• Al_Qastholani berkata:” Memerangi orang-
orang kafir untuk membela Islam dan
meninggikan kalimatillah”
MAKNA JIHAD MENURUT
MAZHAB MALIKI
• Imam Abu Arafah berkata : Perangnya orang Islam
melawan orang kafir yang tidak terikat perjanjian untuk
meninggikan kalimatillah atau karena ia
mendatanginya, atau karena ia memasuki daerahnya”, (
Al-Lajnah As-Syar’iyyah hal.46).
• Ibnu Rusyd berkata: Setiap orang yang berpayah-payah
karena Allah berarti telah berjihad dijalan Allah. Namun
sesungguhnya Jihad fie sabilillah kalau berdiri sendiri
maka tidak ada maksud yang lain yaitu memerangi orang
kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam atau
membayar jizyar dalam keadaan hina”, ( Fie Jihadi Adabun
wa Ahkamun, DR, Abdullah Azam hal.6)
MAKNA JIHAD MENURUT
MAZHAB HANAFI
• Imam Ibnu Humam berkata: “Jihad adalah
mendakwahi orang kafir kepada Islam yang
benar dan memerangi mereka jika tidak mau
menerima”, (Hisyam Ibnu ‘Abidin 4/121).
• Imam al-Kasani berkata: “Mengerahkan segala
kemampuan dengan berperang dijalan Allah
dengan nyawa, harta dan lisan atau
lainnya, atau melebihkan (mencurahkan
segenap kemampuan) dalam hal itu”, (Al-Jihadu
fi Sabilillah Haqiqatuhu wa
Ghayatuhu, DR, Abdullah Ahmad al-Qadiri
1/49).
MAKNA JIHAD MENURUT
MAZHAB HAMBALI
Imam al-Ba’iy berkata: “ Jihad
secara syar’I adalah ungkapan
khusus untuk memerangi orang-
orang kafir”, (Min wasa’ ili Daf’il
Ghurba, Syaikh Salman Audah
hal.41).
KESIMPULAN MAKNA JIHAD
MENURUT ISTILAH SYARA’
“ Memerangi orang-orang kafir
untuk meninggikan
kalimatillah, dengan senjata dan
mengerahkan segenap
kemampuan serta saling bahu
membahu dalam hal itu”.
Bentuk jihad
•DIVENSIF
•BERTAHANDIFA’I
•OPENSIF
•MENYERANGTHALABI
Beda jihad Thalabi dan Difa’i
• Jihad Thalabi:
• Memerangi Orang kafir di
Negara mereka.
• Tujuannya menyebarkan
Islam atau menundukkan
manusia dibawah
pemerintahan Islam dengan
membayar jizyah
• Hukumnya fardhu
kifayah, dan khalifah wajib
mengirim pasukan jihadi
minimal satu kali dalam satu
tahun.
• Jihad Difa’I :
• Negara Islam di serang
• Negara Islam dikuasai/ dijajah
oleh orang kafir.
• Wajib ‘Ain bagi setiap mukmin
yang berada di wilayah itu
untuk berjihad.
• Jika tidak mampu
kewajibannya menyebar
kepada mukmin terdekat dan
terus sampai seluruh dunia
muslim.
• Kewajibannya sama dengan
kewajiban Shalat.
Jihad Thalabi… (Q.S. 9:5)
5. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram
itu, Maka Bunuhlah orang-orang musyrikin
itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan
tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan
intailah ditempat pengintaian. jika mereka
bertaubat dan mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan
kepada mereka untuk berjalan.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Jihad Thalabi…(Q.S. 9:29)
29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari
Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan
apa yang diharamkan oleh Allah dan
RasulNya dan tidak berDin dengan Din yang
benar (ad-Dinullah), (yaitu orang-orang) yang
diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai
mereka membayar jizyah dengan patuh
sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Jihad Difa’i
• 15. Hai orang-orang yang beriman, apabila
kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir
yang sedang menyerangmu, Maka janganlah
kamu membelakangi mereka (mundur).(Q.S.
8:15)
• 190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang
yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu
melampaui batas, Karena Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas. (Q.S. 2:190)
Pernyataan Ibnu Taimiyah
• “ Perang defensive (Difa’i)merupakan bentuk perang
melawan aggressor yang menyerang kehormatan dan
Din yang paling wajib, hukumnya wajib berdasarkan
ijma’. Musuh yang menyerang yang merusak Din dan
dunia, tidak ada amalan yang lebih wajib setelah
Iman selain melawannya, tidak ada syarat apapun
untuk melaksanakannya, tetapi mereka melawan
sesuai dengan kemampuan. Ini sudah ditegaskan para
para ulama madzhab kami dan selain mereka, maka
wajib dibedakan antara melawan dzalim kafir yang
menyerang dengan jihad melawan mereka di negri
mereka”, ( al_Fatawal al-Kubra 1/236).
Pernyataan Ibnu Qaiyim
• “ Perang defensive luas dan kewajibannya lebih umum dari
perang opensive. Karena itu perang depensive wajib atas tiap
individu. Seorang budak berperang baik dengan izin tuannya
maupun tidak, seorang anak berperang meskipun tanpa izin
orang tuanya, orang yang berhutang berperang meski tanpa
izin orang yang menghutangi. Inilah Jihad kaum Muslimin
pada perang Uhud dan Khandaq. Dalam perang defensive
ini, , tidak disyaratkan musuh dua kali lipat kaum muslimin
atau kurang dari itu, karena pada perang Uhud dan Khandaq
jumlah musuh berlipat-lipat dari jumlah kaum Muslimin. Jihad
tetap wajib atas mereka (sekalipun musuh berlipat-lipat
jumlahnya) karena saat itu jihad dilaksanakan karena
dharurah (terpaksa), bukan karena jihad atas pilihan sendiri”. (
Ibnu Qayyim, Al_Furusiyah hal:28).
WAJIB TANPA SYARAT
• Perang depensive wajib atas tiap
individu.
• Seorang budak berperang baik dengan
izin tuannya maupun tidak, seorang
anak berperang meskipun tanpa izin
orang tuanya, orang yang berhutang
berperang meski tanpa izin orang yang
menghutangi
HUKUM JIHAD MENURUT
MAZHAB HANAFI
• Hukum Asal dari Jihad adalah fardhu Kifayah, Jihad thalabi
wajib dilakukan setelah dimulai dengan dakwah, hal ini
apabila orang kafir tidak melakukan penyerangan terhadap
negara Islam. Maka wajib bagi imam (pemerintahan) Negara
Islam mengirim tentara kedaerah kafir sebanyak dua atau
satu kali dalam setahun, dan bagi seluruh warga negara
diwajibkan membantu pemerintah. Dan Apabila ini telah
dilaksanakan maka oleh sebagian kaum muslimin maka
gugurlah kewajiban bagi yang lain. Namun jika belum
memadai maka kewajiban itu terus bergulir kepada muslim
yang lain sampai setiap individu seperti kewajiban shalat
(Majama’u ‘l-anhar fi shrhi Mulataqa ‘l-Abhur).
Hukum Jihad menurut Mazhab
Hanafi
• “Apabila terdapat musuh yang mampu
mengalahkan satu Negara Islam, atau sebagian
wilayah Islam, maka Hukum Jihad berobah
menjadi Fardhu ‘Ain
• Maka Wanita dan budak diperbolehkan terjun
keMedan tempur tanpa izin suami dan
tuannya, Anak-anak tanpa izin orang
tuanya, orang yang berhutang tanpa izin yang
memberi hutang (Majama’u ‘l-anhar fi shrhi
Mulataqa ‘l-Abhur).
HUKUM JIHAD MENURUT
MAZHAB MALIKI
• “Jihad hukumnya Fardhu kifayah
pada setiap Tahunnya, Apabila
sebagian Umat Islam telah
melaksanakannya maka gugurlah
kewajiban bagi yang lainnya”
• Jihad berobah jadi Fardhu ‘Ain
karena beberapa sebab:
Jihad Menurut Mazhab Maliki
 Imam menginstruksikan Jihad
Adanya serangan dari Musuh Islam kewilayah
Islam
Adanya Nazar bagi pribadi Muslim
Maka hukum jihad sama dengan shalat:
berlaku bagi wanita dan budak, miskipun
tanpa izin suami dan tuannya, anak yang
tanpa izin orang tuanya. (‘s Salik li Aqrabi ‘l
Masalik fi Mazhabi ‘l Imam Malik).
Jihad Menurut Mazhab Syafi’i
• Jihad dimasa Rasul hukumnya ada yang fardhu kifayah dan ada
yang fardhu ‘Ain.
• Setelah masa Rasul terbagi dua:
1. Kaum Kafir berada diwilayah mereka, maka hukumnya
fardhu kifayah, Apabila sebagian umat Islam telah
memenuhi kewajiban, maka gugurlah kewajiban itu bagi
yang lainnya.
2. Kaum Kafir memasuki wilayah Islam. Maka Wajib Bagi
setiap Muslim untuk mempertahankan dan mengerahkan
seluruh potensi yang dimilikinya. Apabila persiapan sudah
matang, maka wajib bagi seluruh umat termasuk
perempuan, anak-anak, budak, orang yang berutang untuk
berjihad, miskipun tanpa izin penanggung jawabnya. (Al-
Minhaj karya Imam an-Nawawi).
Jihad menurut Mazhab Hambali
• Hukum Jihad fardhu Kifayah, Apabila
sebagian telah melaksanakan maka gugurlah
kewajiban yang lain
• Jihad menjadi Fardhu ‘Ain dalam tiga kondisi:
1. Apabila barisan Umat Islam telah berhadap-
hadapan dengan musuh, wajib ‘Ain bagi
muslim yang berada dalam barisan itu.
Hukum Jihad Menurut Mazhab
Hambali
2. Apabila kaum kafir menyerang negara
Islam
3. Apabila Imam mengeluarkan
mobilisasi jihad secara umum. Dan
Imam diwajibkan melakukan mobilisasi
umum ini paling tidak sekali dalam
setahun. ( Al-Mugni karya Ibnu
Qudamah)
Jihad tetap berlangsung meskipun
tanpa Imam/Khalifah
•
• “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang
diatas kebenaran, mereka meraih kemenangan sampai hari
hari kiamat, Nabi Isa bin maryam alaihisalam turun (dari
langit), maka amir (pemimpin) kelompok tersebut berkata
kepadanya, “ silahkan mengimami shalat”, Nabi Isa
menjawab: “ Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah
umara’ (pemimpin) atas sebagian yang lain sebagai bentuk
penghormatan Allah kepada umat Islam ini”.
(HR.Muslim.No: 156 dan 1923).
KESIMPULAN HADITS DIATAS
 “LA TAZDALU” BERMAKNA SELALU BERPERANG DIATAS
HAQ BERSAMA IMAM (KHALIFAH) ATAU TANPA KHALIFAH.
 ADANYA KALIMAT “MIN UMMATI” MENUNJUKKAN
SEBAGIAN UMAT MUHAMMAD TIDAK SELURUHNYA
(SELAIN MEREKA TETAP UMAT MUHAMMAD).
 KELOMPOK INI SELALU BERPEGANG KEPADA KEBENARAN
YANG JELAS DAN TERANG SEHINGGA MEMBAWA KEPADA
KEMENANGAN
 MEREKA MEMILIKI PEMIMPIN DARI KALANGAN MEREKA
SENDIRI.
 LEGALITAS KEPEMIMPINAN MEREKA INI DIAKUI NABI ISA
SEBAGAI BENTUK KEUTAMAAN UMAT ISLAM.
Pernyataan Ibnu Qudamah
• “Jika Imam tidak ada, maka Jihad
tidak boleh ditunda…” (Al-
Mughni ma’a asy-Syarh
kabir, 10/374).
Pemimpin yang tidak melaksanakan
perintah Rasulullah
“Dari Uqbah bin Malik berkata :” Nabi SAW
mengutus sebuah pasukan perang, maka saya
mempersenjatai salah seorang diantara mereka
dengan pedang. Ketika pasukan pulang, laki-laki
tersebut berkata,” Seandainya anda melihat
ketika Rasulullah mencela kami habis-
habisan, Beliau SAW bersabda: “Apakah kalian
tidak bisa mengangkat salah seorang di antara
kalian sebagai pemimpin, ketika pemimpin yang
kutunjuk tidak menjalankan perintahku?” (HR.
Abu Dau no.2627 dan Ahmad no. 16559).
Pernyataan Imam al-Juwaini
• “Sebagian Ulama telah mengatakan:” Jika suatu masa vacum
(kosong) dari seorang Imam, maka menjadi kewajiban
penduduk setiap daerah untuk mengangkat seorang Imam
dari kalangan orang yang capable (cakap), mereka
melaksanakan arahan dan perintahnya serta menjauhi
larangan larangannya, Jika mereka tidak melakukan hal
itu, mereka akan ragu-ragu dalam melaksanakan kewajiban-
kewajiban penting dan kebingungan dalam menghadapi
peristiwa-peristiwa yang terjadi”. (Perkataan Imam al-Juwaini
dalam Ghiyatul Umam fi At-Tiyas azh-Zhulam hal:388)
Pernyataan Ibnu Taimiyah kepada
Sultan yang enggan berjihad
• “Jika kalian tidak mempedulikan dan tidak mau
membela Syam, maka kami akan mengangkat
Sultan sendiri yang mau melindungi dan
mempertahankannya (saat terjadi serbuan tar-
tar), Dan mengatur roda pemerintahannya saat
kondisi kembali Aman”.( Perkataan Ibnu
Taimiyah dalam Al-Bidayah wan
Nihayah, 14/15).
Bersambung …

More Related Content

What's hot

Persepsi jihad
Persepsi jihad Persepsi jihad
Persepsi jihad
Hannan Ismail
 
51160078 konsep-jihad
51160078 konsep-jihad51160078 konsep-jihad
51160078 konsep-jihadZuryn Henney
 
Cabaran dan Halangan Jihad
Cabaran dan Halangan JihadCabaran dan Halangan Jihad
Cabaran dan Halangan JihadSiti Nor BahijAh
 
Urgensi perang dalam islam
Urgensi perang dalam islamUrgensi perang dalam islam
Urgensi perang dalam islamAgung Budiono
 
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
MOHD ARIFF AB RAZAK
 
Khawarij
KhawarijKhawarij
Khawarij
Rifatin Aprilia
 
tugas tafsir resume
tugas tafsir resumetugas tafsir resume
tugas tafsir resume
Yuli Yanti
 
Aliran Khawarij
Aliran KhawarijAliran Khawarij
Aliran Khawarij
Ratih Aini
 
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ah
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ahPelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ah
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ahalhazimy
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Muhsin Hariyanto
 
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
Edi Awaludin
 
Sifat dan Karakteristik Ekstrimis Khawarij
Sifat dan Karakteristik Ekstrimis KhawarijSifat dan Karakteristik Ekstrimis Khawarij
Sifat dan Karakteristik Ekstrimis Khawarij
Mawar'99
 
Ilmu Kalam - Khawarij
Ilmu Kalam - KhawarijIlmu Kalam - Khawarij
Ilmu Kalam - Khawarij
Islamic Studies
 
Perang mu’tah
Perang mu’tahPerang mu’tah
Perang mu’tah
Helmon Chan
 
Makalah tentang Aliran Khawarij
Makalah tentang Aliran KhawarijMakalah tentang Aliran Khawarij
Makalah tentang Aliran Khawarij
Siti Nurapipah
 
Perang mu'tah
Perang mu'tahPerang mu'tah
Perang mu'tah
Bang Yadi
 
Makalah hadits ii
Makalah hadits iiMakalah hadits ii
Makalah hadits iiQye Ducky
 

What's hot (18)

Sabar menghadapi musuh
Sabar menghadapi musuhSabar menghadapi musuh
Sabar menghadapi musuh
 
Persepsi jihad
Persepsi jihad Persepsi jihad
Persepsi jihad
 
51160078 konsep-jihad
51160078 konsep-jihad51160078 konsep-jihad
51160078 konsep-jihad
 
Cabaran dan Halangan Jihad
Cabaran dan Halangan JihadCabaran dan Halangan Jihad
Cabaran dan Halangan Jihad
 
Urgensi perang dalam islam
Urgensi perang dalam islamUrgensi perang dalam islam
Urgensi perang dalam islam
 
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
 
Khawarij
KhawarijKhawarij
Khawarij
 
tugas tafsir resume
tugas tafsir resumetugas tafsir resume
tugas tafsir resume
 
Aliran Khawarij
Aliran KhawarijAliran Khawarij
Aliran Khawarij
 
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ah
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ahPelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ah
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ah
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
 
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
 
Sifat dan Karakteristik Ekstrimis Khawarij
Sifat dan Karakteristik Ekstrimis KhawarijSifat dan Karakteristik Ekstrimis Khawarij
Sifat dan Karakteristik Ekstrimis Khawarij
 
Ilmu Kalam - Khawarij
Ilmu Kalam - KhawarijIlmu Kalam - Khawarij
Ilmu Kalam - Khawarij
 
Perang mu’tah
Perang mu’tahPerang mu’tah
Perang mu’tah
 
Makalah tentang Aliran Khawarij
Makalah tentang Aliran KhawarijMakalah tentang Aliran Khawarij
Makalah tentang Aliran Khawarij
 
Perang mu'tah
Perang mu'tahPerang mu'tah
Perang mu'tah
 
Makalah hadits ii
Makalah hadits iiMakalah hadits ii
Makalah hadits ii
 

Viewers also liked

Jms using j boss
Jms using j bossJms using j boss
Jms using j boss
Skillwise Group
 
տետր
տետրտետր
տետր
3-1dasaran
 
Ciberassetjament
CiberassetjamentCiberassetjament
Ciberassetjamentjoaumirant
 
Intertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblicoIntertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblicoEdilson A. Souza
 
Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2Andri Ismail
 
LIMBAH
LIMBAHLIMBAH
LIMBAH
Anika YP
 
장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교
jdhfrter
 
презентация
презентацияпрезентация
презентацияtktyf
 
Multimedia: Making it Happen - Introduction
Multimedia: Making it Happen - IntroductionMultimedia: Making it Happen - Introduction
Multimedia: Making it Happen - Introductionjoelk
 
1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse
Global Risk Forum GRFDavos
 
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Medico Apps
 
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishAws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishawsadovantageseminar
 
Swtt2015 lt isanuki
Swtt2015 lt isanukiSwtt2015 lt isanuki
Swtt2015 lt isanuki
Ikou Sanuki
 
Ulasalle
UlasalleUlasalle
Ulasalle
Druiko
 
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies BagsRevorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
IndiaMART InterMESH Limited
 
1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse
Global Risk Forum GRFDavos
 

Viewers also liked (20)

Jms using j boss
Jms using j bossJms using j boss
Jms using j boss
 
տետր
տետրտետր
տետր
 
La Adolescencia
La AdolescenciaLa Adolescencia
La Adolescencia
 
Ciberassetjament
CiberassetjamentCiberassetjament
Ciberassetjament
 
Intertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblicoIntertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblico
 
Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2
 
LIMBAH
LIMBAHLIMBAH
LIMBAH
 
장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교
 
Mat salleh
Mat sallehMat salleh
Mat salleh
 
презентация
презентацияпрезентация
презентация
 
Multimedia: Making it Happen - Introduction
Multimedia: Making it Happen - IntroductionMultimedia: Making it Happen - Introduction
Multimedia: Making it Happen - Introduction
 
1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse
 
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
 
LATIHAN BAB 5
LATIHAN BAB 5LATIHAN BAB 5
LATIHAN BAB 5
 
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishAws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
 
Swtt2015 lt isanuki
Swtt2015 lt isanukiSwtt2015 lt isanuki
Swtt2015 lt isanuki
 
Erik j. robinson
Erik j. robinsonErik j. robinson
Erik j. robinson
 
Ulasalle
UlasalleUlasalle
Ulasalle
 
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies BagsRevorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
 
1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse
 

Similar to Pengertian jihad

Fiqh dan Etika Jihad
Fiqh dan Etika JihadFiqh dan Etika Jihad
Fiqh dan Etika Jihad
Hatta Syamsuddin
 
Sejarah islam bab 7
Sejarah islam bab 7Sejarah islam bab 7
Sejarah islam bab 7
uchot
 
jihad dalam konteks islam
jihad dalam konteks islamjihad dalam konteks islam
jihad dalam konteks islam
riizqii
 
Booklet jihad (malay)
Booklet jihad (malay)Booklet jihad (malay)
Booklet jihad (malay)Akl Aled
 
Pensyariatan Perang
Pensyariatan PerangPensyariatan Perang
Pensyariatan Perang
M Firdaus Harun
 
Titas Persepsi Jihad
Titas Persepsi JihadTitas Persepsi Jihad
Titas Persepsi Jihad
ArifahAzlanShah2
 
Hukum Syariat Menerima (Syamsudin Ramadhan)
Hukum Syariat Menerima (Syamsudin Ramadhan)Hukum Syariat Menerima (Syamsudin Ramadhan)
Hukum Syariat Menerima (Syamsudin Ramadhan)
Erwin Wahyu
 
Perang mu'tah
Perang mu'tahPerang mu'tah
Perang mu'tah
Bang Yadi
 
TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019
ISLAMIC UNIVERSITY OF GOVERMENT NORTH SUMATERA
 
Agama.pptx
Agama.pptxAgama.pptx
Agama.pptx
BrankalGmc
 
06 ikhlas
06 ikhlas06 ikhlas
06 ikhlas
Muhammad Ubaid
 
06 ikhlas
06 ikhlas06 ikhlas
06 ikhlas
Muhammad Ubaid
 
Jihad.pptx
Jihad.pptxJihad.pptx
Jihad.pptx
NajmieHunter
 

Similar to Pengertian jihad (13)

Fiqh dan Etika Jihad
Fiqh dan Etika JihadFiqh dan Etika Jihad
Fiqh dan Etika Jihad
 
Sejarah islam bab 7
Sejarah islam bab 7Sejarah islam bab 7
Sejarah islam bab 7
 
jihad dalam konteks islam
jihad dalam konteks islamjihad dalam konteks islam
jihad dalam konteks islam
 
Booklet jihad (malay)
Booklet jihad (malay)Booklet jihad (malay)
Booklet jihad (malay)
 
Pensyariatan Perang
Pensyariatan PerangPensyariatan Perang
Pensyariatan Perang
 
Titas Persepsi Jihad
Titas Persepsi JihadTitas Persepsi Jihad
Titas Persepsi Jihad
 
Hukum Syariat Menerima (Syamsudin Ramadhan)
Hukum Syariat Menerima (Syamsudin Ramadhan)Hukum Syariat Menerima (Syamsudin Ramadhan)
Hukum Syariat Menerima (Syamsudin Ramadhan)
 
Perang mu'tah
Perang mu'tahPerang mu'tah
Perang mu'tah
 
TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK Eka darmawan. SM V MD-E FDK UINSU 2019
 
Agama.pptx
Agama.pptxAgama.pptx
Agama.pptx
 
06 ikhlas
06 ikhlas06 ikhlas
06 ikhlas
 
06 ikhlas
06 ikhlas06 ikhlas
06 ikhlas
 
Jihad.pptx
Jihad.pptxJihad.pptx
Jihad.pptx
 

Pengertian jihad

  • 1. MEMAHAMI SYARI’AH JIHAD FIE SABILILLAH BAGIAN - I
  • 2. PENGERTIAN JIHAD SECARA BAHASA • -–– yang mempunyai arti lebih dari 20 makna: semua berkisar pada makna : kemampuan, kesulitan, keluasan (kemampuan dan kesempatan), perang dan sungguh-sungguh. • Para ahli menafsirkan jihad secara bahasa dengan ungkapan: “mencurahkan segenap kemampuan atau bersungguh-sungguh dalam menundukkan kesulitan”.
  • 3. JIHAD SECARA ISTILAH SYAR’I • Syaikh Musthafa as –Syuyuti mengatakan : –-– Yang bermakna bersungguh-sungguh (mencurahkan kemampuan) dalam memerangi musuh” • Apabila disebutkan maka maknanya adalah berperang melawan orang-orang kafir untuk menegakkan kalimat Allah dan bahu membahu dalam mengerjakannya”.
  • 4. MAKNA JIHAD MENURUT MAZHAB SYAFI’I • Amam Al-Bajuri berkata: “ Jihad artinya berperang dijalan Allah”,(Hasyiyatu Al-Bajuri ‘ala ibni al-Qasim 2/261) • Imam Ibnu Hajar berkata: “ Dan secara Syar’I Jihad adalah mengerahkan tenaga dalam memerangi orang-orang kafir”, ( Fathul Bari 6/3). • Al_Qastholani berkata:” Memerangi orang- orang kafir untuk membela Islam dan meninggikan kalimatillah”
  • 5. MAKNA JIHAD MENURUT MAZHAB MALIKI • Imam Abu Arafah berkata : Perangnya orang Islam melawan orang kafir yang tidak terikat perjanjian untuk meninggikan kalimatillah atau karena ia mendatanginya, atau karena ia memasuki daerahnya”, ( Al-Lajnah As-Syar’iyyah hal.46). • Ibnu Rusyd berkata: Setiap orang yang berpayah-payah karena Allah berarti telah berjihad dijalan Allah. Namun sesungguhnya Jihad fie sabilillah kalau berdiri sendiri maka tidak ada maksud yang lain yaitu memerangi orang kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyar dalam keadaan hina”, ( Fie Jihadi Adabun wa Ahkamun, DR, Abdullah Azam hal.6)
  • 6. MAKNA JIHAD MENURUT MAZHAB HANAFI • Imam Ibnu Humam berkata: “Jihad adalah mendakwahi orang kafir kepada Islam yang benar dan memerangi mereka jika tidak mau menerima”, (Hisyam Ibnu ‘Abidin 4/121). • Imam al-Kasani berkata: “Mengerahkan segala kemampuan dengan berperang dijalan Allah dengan nyawa, harta dan lisan atau lainnya, atau melebihkan (mencurahkan segenap kemampuan) dalam hal itu”, (Al-Jihadu fi Sabilillah Haqiqatuhu wa Ghayatuhu, DR, Abdullah Ahmad al-Qadiri 1/49).
  • 7. MAKNA JIHAD MENURUT MAZHAB HAMBALI Imam al-Ba’iy berkata: “ Jihad secara syar’I adalah ungkapan khusus untuk memerangi orang- orang kafir”, (Min wasa’ ili Daf’il Ghurba, Syaikh Salman Audah hal.41).
  • 8. KESIMPULAN MAKNA JIHAD MENURUT ISTILAH SYARA’ “ Memerangi orang-orang kafir untuk meninggikan kalimatillah, dengan senjata dan mengerahkan segenap kemampuan serta saling bahu membahu dalam hal itu”.
  • 10. Beda jihad Thalabi dan Difa’i • Jihad Thalabi: • Memerangi Orang kafir di Negara mereka. • Tujuannya menyebarkan Islam atau menundukkan manusia dibawah pemerintahan Islam dengan membayar jizyah • Hukumnya fardhu kifayah, dan khalifah wajib mengirim pasukan jihadi minimal satu kali dalam satu tahun. • Jihad Difa’I : • Negara Islam di serang • Negara Islam dikuasai/ dijajah oleh orang kafir. • Wajib ‘Ain bagi setiap mukmin yang berada di wilayah itu untuk berjihad. • Jika tidak mampu kewajibannya menyebar kepada mukmin terdekat dan terus sampai seluruh dunia muslim. • Kewajibannya sama dengan kewajiban Shalat.
  • 11. Jihad Thalabi… (Q.S. 9:5) 5. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, Maka Bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
  • 12. Jihad Thalabi…(Q.S. 9:29) 29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak berDin dengan Din yang benar (ad-Dinullah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
  • 13. Jihad Difa’i • 15. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, Maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).(Q.S. 8:15) • 190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, Karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. 2:190)
  • 14. Pernyataan Ibnu Taimiyah • “ Perang defensive (Difa’i)merupakan bentuk perang melawan aggressor yang menyerang kehormatan dan Din yang paling wajib, hukumnya wajib berdasarkan ijma’. Musuh yang menyerang yang merusak Din dan dunia, tidak ada amalan yang lebih wajib setelah Iman selain melawannya, tidak ada syarat apapun untuk melaksanakannya, tetapi mereka melawan sesuai dengan kemampuan. Ini sudah ditegaskan para para ulama madzhab kami dan selain mereka, maka wajib dibedakan antara melawan dzalim kafir yang menyerang dengan jihad melawan mereka di negri mereka”, ( al_Fatawal al-Kubra 1/236).
  • 15. Pernyataan Ibnu Qaiyim • “ Perang defensive luas dan kewajibannya lebih umum dari perang opensive. Karena itu perang depensive wajib atas tiap individu. Seorang budak berperang baik dengan izin tuannya maupun tidak, seorang anak berperang meskipun tanpa izin orang tuanya, orang yang berhutang berperang meski tanpa izin orang yang menghutangi. Inilah Jihad kaum Muslimin pada perang Uhud dan Khandaq. Dalam perang defensive ini, , tidak disyaratkan musuh dua kali lipat kaum muslimin atau kurang dari itu, karena pada perang Uhud dan Khandaq jumlah musuh berlipat-lipat dari jumlah kaum Muslimin. Jihad tetap wajib atas mereka (sekalipun musuh berlipat-lipat jumlahnya) karena saat itu jihad dilaksanakan karena dharurah (terpaksa), bukan karena jihad atas pilihan sendiri”. ( Ibnu Qayyim, Al_Furusiyah hal:28).
  • 16. WAJIB TANPA SYARAT • Perang depensive wajib atas tiap individu. • Seorang budak berperang baik dengan izin tuannya maupun tidak, seorang anak berperang meskipun tanpa izin orang tuanya, orang yang berhutang berperang meski tanpa izin orang yang menghutangi
  • 17. HUKUM JIHAD MENURUT MAZHAB HANAFI • Hukum Asal dari Jihad adalah fardhu Kifayah, Jihad thalabi wajib dilakukan setelah dimulai dengan dakwah, hal ini apabila orang kafir tidak melakukan penyerangan terhadap negara Islam. Maka wajib bagi imam (pemerintahan) Negara Islam mengirim tentara kedaerah kafir sebanyak dua atau satu kali dalam setahun, dan bagi seluruh warga negara diwajibkan membantu pemerintah. Dan Apabila ini telah dilaksanakan maka oleh sebagian kaum muslimin maka gugurlah kewajiban bagi yang lain. Namun jika belum memadai maka kewajiban itu terus bergulir kepada muslim yang lain sampai setiap individu seperti kewajiban shalat (Majama’u ‘l-anhar fi shrhi Mulataqa ‘l-Abhur).
  • 18. Hukum Jihad menurut Mazhab Hanafi • “Apabila terdapat musuh yang mampu mengalahkan satu Negara Islam, atau sebagian wilayah Islam, maka Hukum Jihad berobah menjadi Fardhu ‘Ain • Maka Wanita dan budak diperbolehkan terjun keMedan tempur tanpa izin suami dan tuannya, Anak-anak tanpa izin orang tuanya, orang yang berhutang tanpa izin yang memberi hutang (Majama’u ‘l-anhar fi shrhi Mulataqa ‘l-Abhur).
  • 19. HUKUM JIHAD MENURUT MAZHAB MALIKI • “Jihad hukumnya Fardhu kifayah pada setiap Tahunnya, Apabila sebagian Umat Islam telah melaksanakannya maka gugurlah kewajiban bagi yang lainnya” • Jihad berobah jadi Fardhu ‘Ain karena beberapa sebab:
  • 20. Jihad Menurut Mazhab Maliki  Imam menginstruksikan Jihad Adanya serangan dari Musuh Islam kewilayah Islam Adanya Nazar bagi pribadi Muslim Maka hukum jihad sama dengan shalat: berlaku bagi wanita dan budak, miskipun tanpa izin suami dan tuannya, anak yang tanpa izin orang tuanya. (‘s Salik li Aqrabi ‘l Masalik fi Mazhabi ‘l Imam Malik).
  • 21. Jihad Menurut Mazhab Syafi’i • Jihad dimasa Rasul hukumnya ada yang fardhu kifayah dan ada yang fardhu ‘Ain. • Setelah masa Rasul terbagi dua: 1. Kaum Kafir berada diwilayah mereka, maka hukumnya fardhu kifayah, Apabila sebagian umat Islam telah memenuhi kewajiban, maka gugurlah kewajiban itu bagi yang lainnya. 2. Kaum Kafir memasuki wilayah Islam. Maka Wajib Bagi setiap Muslim untuk mempertahankan dan mengerahkan seluruh potensi yang dimilikinya. Apabila persiapan sudah matang, maka wajib bagi seluruh umat termasuk perempuan, anak-anak, budak, orang yang berutang untuk berjihad, miskipun tanpa izin penanggung jawabnya. (Al- Minhaj karya Imam an-Nawawi).
  • 22. Jihad menurut Mazhab Hambali • Hukum Jihad fardhu Kifayah, Apabila sebagian telah melaksanakan maka gugurlah kewajiban yang lain • Jihad menjadi Fardhu ‘Ain dalam tiga kondisi: 1. Apabila barisan Umat Islam telah berhadap- hadapan dengan musuh, wajib ‘Ain bagi muslim yang berada dalam barisan itu.
  • 23. Hukum Jihad Menurut Mazhab Hambali 2. Apabila kaum kafir menyerang negara Islam 3. Apabila Imam mengeluarkan mobilisasi jihad secara umum. Dan Imam diwajibkan melakukan mobilisasi umum ini paling tidak sekali dalam setahun. ( Al-Mugni karya Ibnu Qudamah)
  • 24. Jihad tetap berlangsung meskipun tanpa Imam/Khalifah • • “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang diatas kebenaran, mereka meraih kemenangan sampai hari hari kiamat, Nabi Isa bin maryam alaihisalam turun (dari langit), maka amir (pemimpin) kelompok tersebut berkata kepadanya, “ silahkan mengimami shalat”, Nabi Isa menjawab: “ Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah umara’ (pemimpin) atas sebagian yang lain sebagai bentuk penghormatan Allah kepada umat Islam ini”. (HR.Muslim.No: 156 dan 1923).
  • 25. KESIMPULAN HADITS DIATAS  “LA TAZDALU” BERMAKNA SELALU BERPERANG DIATAS HAQ BERSAMA IMAM (KHALIFAH) ATAU TANPA KHALIFAH.  ADANYA KALIMAT “MIN UMMATI” MENUNJUKKAN SEBAGIAN UMAT MUHAMMAD TIDAK SELURUHNYA (SELAIN MEREKA TETAP UMAT MUHAMMAD).  KELOMPOK INI SELALU BERPEGANG KEPADA KEBENARAN YANG JELAS DAN TERANG SEHINGGA MEMBAWA KEPADA KEMENANGAN  MEREKA MEMILIKI PEMIMPIN DARI KALANGAN MEREKA SENDIRI.  LEGALITAS KEPEMIMPINAN MEREKA INI DIAKUI NABI ISA SEBAGAI BENTUK KEUTAMAAN UMAT ISLAM.
  • 26. Pernyataan Ibnu Qudamah • “Jika Imam tidak ada, maka Jihad tidak boleh ditunda…” (Al- Mughni ma’a asy-Syarh kabir, 10/374).
  • 27. Pemimpin yang tidak melaksanakan perintah Rasulullah “Dari Uqbah bin Malik berkata :” Nabi SAW mengutus sebuah pasukan perang, maka saya mempersenjatai salah seorang diantara mereka dengan pedang. Ketika pasukan pulang, laki-laki tersebut berkata,” Seandainya anda melihat ketika Rasulullah mencela kami habis- habisan, Beliau SAW bersabda: “Apakah kalian tidak bisa mengangkat salah seorang di antara kalian sebagai pemimpin, ketika pemimpin yang kutunjuk tidak menjalankan perintahku?” (HR. Abu Dau no.2627 dan Ahmad no. 16559).
  • 28. Pernyataan Imam al-Juwaini • “Sebagian Ulama telah mengatakan:” Jika suatu masa vacum (kosong) dari seorang Imam, maka menjadi kewajiban penduduk setiap daerah untuk mengangkat seorang Imam dari kalangan orang yang capable (cakap), mereka melaksanakan arahan dan perintahnya serta menjauhi larangan larangannya, Jika mereka tidak melakukan hal itu, mereka akan ragu-ragu dalam melaksanakan kewajiban- kewajiban penting dan kebingungan dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi”. (Perkataan Imam al-Juwaini dalam Ghiyatul Umam fi At-Tiyas azh-Zhulam hal:388)
  • 29. Pernyataan Ibnu Taimiyah kepada Sultan yang enggan berjihad • “Jika kalian tidak mempedulikan dan tidak mau membela Syam, maka kami akan mengangkat Sultan sendiri yang mau melindungi dan mempertahankannya (saat terjadi serbuan tar- tar), Dan mengatur roda pemerintahannya saat kondisi kembali Aman”.( Perkataan Ibnu Taimiyah dalam Al-Bidayah wan Nihayah, 14/15).