Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi tumbuhan terhadap hama dan penyakit. Tumbuhan dapat beradaptasi dengan mengubah metabolisme, orientasi pertumbuhan, morfologi, dan mensintesis senyawa organik untuk melawan serangan organisme pengganggu tanaman. Adaptasi ini dapat mengurangi kerugian akibat penurunan kuantitas dan kualitas produksi serta biaya pengendalian hama dan penyakit.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan strategi pengendalian hayati untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Pengendalian hayati bergantung pada predasi, parasitisme, dan mekanisme alam lainnya untuk membatasi populasi organisme pengganggu tanaman. Strateginya meliputi konservasi, introduksi, inokulasi, integrasi, dan augmentasi dari musuh alami hama dan penyakit tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hayati yang mencakup konsep, prinsip, contoh-contoh, dan aplikasinya untuk mengendalikan hama penyakit tanaman, kerusakan tanaman, dan gulma. Agen biologis seperti bakteri, jamur, serangga, dan nematoda dapat digunakan sebagai alat pengendalian hayati untuk menekan populasi organisme merugikan.
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi tumbuhan terhadap hama dan penyakit. Tumbuhan dapat beradaptasi dengan mengubah metabolisme, orientasi pertumbuhan, morfologi, dan mensintesis senyawa organik untuk melawan serangan organisme pengganggu tanaman. Adaptasi ini dapat mengurangi kerugian akibat penurunan kuantitas dan kualitas produksi serta biaya pengendalian hama dan penyakit.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan strategi pengendalian hayati untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Pengendalian hayati bergantung pada predasi, parasitisme, dan mekanisme alam lainnya untuk membatasi populasi organisme pengganggu tanaman. Strateginya meliputi konservasi, introduksi, inokulasi, integrasi, dan augmentasi dari musuh alami hama dan penyakit tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hayati yang mencakup konsep, prinsip, contoh-contoh, dan aplikasinya untuk mengendalikan hama penyakit tanaman, kerusakan tanaman, dan gulma. Agen biologis seperti bakteri, jamur, serangga, dan nematoda dapat digunakan sebagai alat pengendalian hayati untuk menekan populasi organisme merugikan.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah yang mencakup interaksi tanaman dan hama, pengendalian hama secara terpadu, dan beberapa kasus lapangan pengendalian hama utama di Indonesia. Tujuan instruksionalnya adalah agar mahasiswa memahami konsep pengendalian hama secara holistik dan terintegrasi.
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanAri Sugiarto
ย
Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur dapat dimanfaatkan sebagai agen pengendali penyakit tanaman. Bakteri Bacillus thuringiensis umumnya digunakan karena toksinnya hanya berdampak pada serangga tertentu dan tidak berbahaya bagi spesies lain atau lingkungan. Penggunaan mikroorganisme alami sebagai pengendali hayati di masa depan diyakini memiliki prospek yang baik karena aman, ramah lingkungan, dan d
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Pengendalian hayati merujuk pada upaya memanfaatkan musuh alami secara terencana untuk mengendalikan organisme pengganggu, yang mencakup teknik introduksi, konservasi, dan augmentasi musuh alami. Meskipun dianggap relatif aman, pengendalian hayati memiliki batasan karena daya reproduksi musuh alami yang lebih lambat dari hama dan ketahanan mereka terhadap perubahan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hama terpadu pada tanaman kedelai. Secara ringkas:
1. Kedelai menghadapi ancaman serius dari berbagai jenis hama yang dapat menurunkan hasil hingga 80%
2. Pengendalian hama idealnya dilakukan secara terpadu dengan memanfaatkan mekanisme alami ekosistem untuk menekan populasi hama
3. Beberapa hama penting yang sering menyerang kedelai meliputi l
Dokumen tersebut membahas berbagai alternatif pengendalian serangga, meliputi pendekatan kimia, biologi, fisik, dan genetik. Metode pengendalian serangga yang direkomendasikan adalah penggunaan predator, parasitoid, jamur dan bakteri patogen secara terpadu karena efektif, murah, dan ramah lingkungan.
Organisme yang digunakan dalam biokontrol adalah antagonis dari patogen tanaman yang merupakan musuh alami dari patogen yang telah ada di lingkungan. Mekanisme yang terjadi antara lain hiperparasitisme, antibiosis, kompetisi, dan produksi enzim litik serta senyawa-senyawa lain oleh agen biokontrol untuk mengendalikan patogen tanaman. Bakteri seperti Bacillus, Pseudomonas dan Trichoderma banyak digunakan sebagai agen biokont
Dokumen tersebut membahas strategi pengendalian hama tikus di perkebunan tebu melalui pendekatan terpadu. Strategi ini melibatkan berbagai pihak, menerapkan berbagai teknik seperti sanitasi, pengendalian mekanis, biologis dan kimiawi, serta dilakukan secara terkoordinasi berdasarkan pemantauan populasi tikus. Pendekatan ini bertujuan mengendalikan tikus secara efektif dan berwawasan lingkungan.
Pengendalian hama tikus dengan burung hantuBunda Ratri
ย
Dokumen tersebut membahas pengendalian hama tikus dengan pendekatan ekologi yaitu menggunakan predator alami seperti burung hantu, ular, kucing dan elang. Metode ini dianggap lebih ramah lingkungan dibanding penggunaan racun karena dapat mengurangi populasi tikus hingga 57,8% tanpa mencemari lingkungan. Jenis burung hantu yang umumnya digunakan adalah Tyto alba karena makanan utamanya adalah t
Pengendalian hayati melibatkan penggunaan musuh alami seperti predator, parasitoid, dan patogen untuk mengendalikan populasi hama secara alami. Terdapat tiga pendekatan pengendalian hayati yaitu augmentasi, importasi, dan konservasi musuh alami. Pengendalian hayati memiliki keuntungan seperti selektivitas tinggi dan tidak berbahaya bagi lingkungan, meskipun pelaksanaannya membutuhkan waktu dan sulit diprediksi.
1. Dokumen ini membahas penerapan sistem pertanian terpadu (PHT) dalam dua sistem yaitu SRI (System of Rice Intensification) dan agroforestri.
2. SRI menerapkan prinsip-prinsip seperti pengolahan tanah yang sempurna, jarak tanam lebar, penggunaan pupuk organik, dan pengaturan pengairan untuk mengendalikan hama secara alami.
3. Agroforestri mencampurkan tanaman tahunan dan semusim unt
Dokumen tersebut membahas tentang potensi tanaman kluwak (Pangium edulis Reinw) sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan. Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang berpotensi sebagai pestisida alami karena dapat membunuh hama secara cepat. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan insektisida dari ekstrak biji kluwak untuk mengendalikan hama secara alami dan ramah lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah yang mencakup interaksi tanaman dan hama, pengendalian hama secara terpadu, dan beberapa kasus lapangan pengendalian hama utama di Indonesia. Tujuan instruksionalnya adalah agar mahasiswa memahami konsep pengendalian hama secara holistik dan terintegrasi.
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanAri Sugiarto
ย
Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur dapat dimanfaatkan sebagai agen pengendali penyakit tanaman. Bakteri Bacillus thuringiensis umumnya digunakan karena toksinnya hanya berdampak pada serangga tertentu dan tidak berbahaya bagi spesies lain atau lingkungan. Penggunaan mikroorganisme alami sebagai pengendali hayati di masa depan diyakini memiliki prospek yang baik karena aman, ramah lingkungan, dan d
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Pengendalian hayati merujuk pada upaya memanfaatkan musuh alami secara terencana untuk mengendalikan organisme pengganggu, yang mencakup teknik introduksi, konservasi, dan augmentasi musuh alami. Meskipun dianggap relatif aman, pengendalian hayati memiliki batasan karena daya reproduksi musuh alami yang lebih lambat dari hama dan ketahanan mereka terhadap perubahan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hama terpadu pada tanaman kedelai. Secara ringkas:
1. Kedelai menghadapi ancaman serius dari berbagai jenis hama yang dapat menurunkan hasil hingga 80%
2. Pengendalian hama idealnya dilakukan secara terpadu dengan memanfaatkan mekanisme alami ekosistem untuk menekan populasi hama
3. Beberapa hama penting yang sering menyerang kedelai meliputi l
Dokumen tersebut membahas berbagai alternatif pengendalian serangga, meliputi pendekatan kimia, biologi, fisik, dan genetik. Metode pengendalian serangga yang direkomendasikan adalah penggunaan predator, parasitoid, jamur dan bakteri patogen secara terpadu karena efektif, murah, dan ramah lingkungan.
Organisme yang digunakan dalam biokontrol adalah antagonis dari patogen tanaman yang merupakan musuh alami dari patogen yang telah ada di lingkungan. Mekanisme yang terjadi antara lain hiperparasitisme, antibiosis, kompetisi, dan produksi enzim litik serta senyawa-senyawa lain oleh agen biokontrol untuk mengendalikan patogen tanaman. Bakteri seperti Bacillus, Pseudomonas dan Trichoderma banyak digunakan sebagai agen biokont
Dokumen tersebut membahas strategi pengendalian hama tikus di perkebunan tebu melalui pendekatan terpadu. Strategi ini melibatkan berbagai pihak, menerapkan berbagai teknik seperti sanitasi, pengendalian mekanis, biologis dan kimiawi, serta dilakukan secara terkoordinasi berdasarkan pemantauan populasi tikus. Pendekatan ini bertujuan mengendalikan tikus secara efektif dan berwawasan lingkungan.
Pengendalian hama tikus dengan burung hantuBunda Ratri
ย
Dokumen tersebut membahas pengendalian hama tikus dengan pendekatan ekologi yaitu menggunakan predator alami seperti burung hantu, ular, kucing dan elang. Metode ini dianggap lebih ramah lingkungan dibanding penggunaan racun karena dapat mengurangi populasi tikus hingga 57,8% tanpa mencemari lingkungan. Jenis burung hantu yang umumnya digunakan adalah Tyto alba karena makanan utamanya adalah t
Pengendalian hayati melibatkan penggunaan musuh alami seperti predator, parasitoid, dan patogen untuk mengendalikan populasi hama secara alami. Terdapat tiga pendekatan pengendalian hayati yaitu augmentasi, importasi, dan konservasi musuh alami. Pengendalian hayati memiliki keuntungan seperti selektivitas tinggi dan tidak berbahaya bagi lingkungan, meskipun pelaksanaannya membutuhkan waktu dan sulit diprediksi.
1. Dokumen ini membahas penerapan sistem pertanian terpadu (PHT) dalam dua sistem yaitu SRI (System of Rice Intensification) dan agroforestri.
2. SRI menerapkan prinsip-prinsip seperti pengolahan tanah yang sempurna, jarak tanam lebar, penggunaan pupuk organik, dan pengaturan pengairan untuk mengendalikan hama secara alami.
3. Agroforestri mencampurkan tanaman tahunan dan semusim unt
Dokumen tersebut membahas tentang potensi tanaman kluwak (Pangium edulis Reinw) sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan. Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang berpotensi sebagai pestisida alami karena dapat membunuh hama secara cepat. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan insektisida dari ekstrak biji kluwak untuk mengendalikan hama secara alami dan ramah lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) yang merupakan hama, patogen, dan gulma yang dapat merusak tanaman budidaya. OPT utama pada beberapa komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah antara lain penggerek batang, wereng, tikus, dan penyakit-penyakit tertentu. Dokumen juga menjelaskan beberapa teknik pengendalian OPT seperti tanam seremp
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Tata Naipospos
ย
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan antibiotik yang berlebihan pada peternakan unggas di Indonesia yang dapat menyebabkan timbulnya resistensi antibiotik dan membahayakan kesehatan masyarakat.
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...Tata Naipospos
ย
Dokumen tersebut membahas tentang peternakan Indonesia pasca dua tahun larangan penggunaan antibiotik sebagai pertumbuhan hewan (AGP). Beberapa poin utama yang diangkat antara lain: (1) larangan AGP telah diterapkan di berbagai negara untuk mengurangi resistensi antibiotik, (2) diperlukan pendekatan holistik untuk mengurangi penggunaan antibiotik di sektor peternakan, dan (3) Indonesia perlu meningkatkan sistem pemant
Ringkasan dokumen:
Jurnal ini membahas pengenalan dua jenis serangga dari ordo Hemiptera yaitu Leptocorixa acuta (walang sangit) dan Nezara viridula (kepik hijau). Dibahas morfologi, siklus hidup, gejala serangan, dan pengendaliannya terhadap tanaman padi dan kedelai. Praktikum dilaksanakan di laboratorium dengan mengamati morfologi masing-masing serangga.
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...MFaisalFanfani
ย
Perlindungan tanaman merupakan aspek penting dalam pertanian modern yang bertujuan untuk meminimalkan kerugian hasil tanaman akibat serangan hama, penyakit, dan gulma. Materi dasar perlindungan tanaman mencakup sejumlah konsep dan teknik yang digunakan untuk menjaga kesehatan tanaman dan meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam paparan ini, kita akan membahas secara rinci tentang materi dasar perlindungan tanaman, strategi yang dapat diterapkan, serta implementasi praktis di lapangan.
I. Pengenalan Perlindungan Tanaman
1. Pentingnya Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman sangat penting karena tanaman merupakan sumber utama pangan manusia dan hewan. Serangan hama, penyakit, dan gulma dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil pertanian. Oleh karena itu, perlindungan tanaman diperlukan untuk memastikan keberlanjutan produksi pangan, keamanan pangan, dan kesejahteraan petani.
2. Komponen Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman melibatkan beberapa komponen utama, yaitu:
a. Pengendalian Hama: Upaya untuk mengendalikan populasi hama yang dapat merusak tanaman.
b. Pengendalian Penyakit: Tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit tanaman untuk mencegah penyebaran dan kerugian.
c. Pengendalian Gulma: Manajemen gulma untuk mengurangi kompetisi dengan tanaman utama.
d. Pemupukan dan Nutrisi Tanaman: Memberikan nutrisi yang cukup untuk tanaman agar tetap sehat dan produktif.
3. Prinsip Perlindungan Tanaman
a. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan: Mencegah serangan hama, penyakit, dan gulma lebih efektif daripada mengobati setelah serangan terjadi.
b. Diversifikasi metode: Menggunakan berbagai metode perlindungan tanaman untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko resistensi.
c. Pemahaman ekologi: Memahami ekologi tanaman dan hama membantu merancang strategi perlindungan yang lebih efektif.
d. Pengelolaan resistensi: Mengelola resistensi hama terhadap pestisida dengan menggunakan strategi rotasi dan diversifikasi.
II. Pengendalian Hama
1. Jenis-jenis Hama Tanaman
a. Hama Serangga: Seperti kutu daun, ulat, dan belalang.
b. Hama Tular Tanaman: Misalnya, nematoda yang menyerang akar tanaman.
c. Hama Mikroba: Seperti bakteri, virus, dan jamur yang menyebabkan penyakit tanaman.
2. Strategi Pengendalian Hama
a. Pengendalian Biologis: Menggunakan musuh alami hama, seperti predator dan parasitoid.
b. Pengendalian Kimia: Penggunaan pestisida untuk mengurangi populasi hama.
c. Pengendalian Fisik: Penggunaan perangkap, penghalang fisik, atau metode lain untuk menghentikan hama.
d. Pengendalian Varietas Tahan: Menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap serangan hama tertentu.
III. Pengendalian Penyakit Tanaman
1. Jenis-jenis Penyakit Tanaman
a. Penyakit Jamur: Misalnya, karat, embun tepung, dan antraknosa.
b. Penyakit Bakteri: Seperti layu bakteri dan bercak bakteri.
c. Penyakit Virus: Penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti mosaic pada tanaman tomat.
2. Strategi Pengendalian Penyakit Tanaman
a. Penggunaan
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hama secara biologi dan varietas tahan hama. Secara biologi meliputi penggunaan organisme berguna seperti predator dan parasitoid untuk membatasi populasi hama. Varietas tahan hama dikembangkan dengan menemukan sifat tahan pada tanaman dan mengembangkannya untuk varietas baru yang lebih tahan serangan hama.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Praktikum ini mengamati musuh alami gulma seperti belalang dan ulat.
2. Belalang dan ulat menyebabkan kerusakan pada gulma dengan cara memakan daun dan batangnya.
3. Jenis gulma rumput mengalami kerusakan paling besar dari kedua musuh alami.
Dokumen tersebut membahas mengenai pencegahan dan pengobatan penyakit pada ternak ruminansia. Topik utama yang dibahas adalah jenis-jenis penyakit pada ternak ruminansia, program pencegahan penyakit melalui sanitasi, vaksinasi, isolasi ternak sakit, serta pengobatan penyakit-penyakit tertentu.
Similar to Pengendalian Hayati Pada Tanaman Pangan (PADI) (20)
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
ย
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
ย
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP โCSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)โ akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel โ BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini๐ utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
ย
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
ย
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
ย
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
3. โ
3
Pengandalian hama dan penyakit tanaman
merupakan bagian dari sistem budidaya tanaman
yang bertujuan untuk membatasi kehilangan hasil
akibat serangan OPT menjadi seminimal mungkin,
sehingga diperoleh kwalitas dan kwantitas
produksi yang baik.
5. Pengendalian hayati adalah usaha untuk memanfaatkan dan
menggunakan musuh alami sebagai pengendali populasi hama
yang merugikan. Pengendalian hayati sangat
dilatarbelakangi oleh berbagai pengetahuan dasar ekologi,
terutama teori tentang pengaturan populasi oleh
pengendali alami dan keseimbangan ekosistem.
5
6. Padi (Oryza sativa L.)
Padi merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting
dalam peradaban. Di Indonesia padi merupakan sumber
pangan utama, lebih dari 70% penduduk Indonesia
mengonsumsi olahan padi.
6
8. Penggerek Batang Padi
8
Penggerek batang padi dapat dilakukan pengendalian hayati dengan
pemanfaatan musuh alami parasitoid dengan melepas parasitoid
telur Trichogramma japonicum dengan dosis 20 pias/ha yang
diaplikasikan sejak awal pertanaman
11. Bercak Daun Coklat
11
Penggunaan pseudomonas fluorescens untuk seed
treatment dan perendaman akar bibit dilakukan
untuk pengendalian penyakit ini.
12. Wereng Coklat
12
Memanfaatkan musuh alami, parasitoid yang banyak
didapat adalah Anagrus optabilis, Oligosta,
Paracentobia andoi, dan Pseudogonatopus sarawaki.
13. Wereng Hijau
13
Penggunaan predator yang diandalkan untuk
mengendalikan wereng adalah jenis laba-laba
(Lycosa) dan kepik (Cyrtorhinus dan Microvelia)
14. Ulat Kantung Padi
14
Hindari penggunaan insektisida untuk
meningkatkan kerja parasitoid seperti Docnusa
sp., Hydrophilus affinis, dan laba-laba