Kontrol merupakan proses pemantauan dan perbandingan kinerja aktual terhadap rencana untuk mengidentifikasi penyimpangan dan mengambil tindakan koreksi. Terdapat tiga jenis kontrol yaitu feedforward, concurrent, dan feedback control. Alat untuk mengontrol kinerja organisasi meliputi kontrol keuangan, balanced scorecard, sistem informasi manajemen, dan benchmarking terhadap praktik terbaik. Kontrol yang efektif dicirikan oleh integrasi dengan perencanaan,
3. PENGAWASAN / KONTROL
Controlling
Proses kegiatan pemantauan untuk
memastikan bahwa hal yang dipantau
tercapai sesuai rencana dan mengoreksi
penyimpangan yang signifikan.
Fungsi manajemen yang melibatkan
pemantauan, perbandingan, dan perbaikan
kinerja
Tujuan Kontrol
Untuk memastikan bahwa kegiatan
diselesaikan dengan cara yang mengarah
pada pencapaian tujuan organisasi.
4. MENGAPA
KONTROL
PENTING?
Nilai dari fungsi kontrol dapat dilihat di tiga
area berikut:
Perencanaan
Kontrol memberi tahu manajer
apakah tujuan dan rencana mereka
tepat sasaran dan tindakan apa yang
harus diambil di masa depan.
Memberdayakan karyawan
Sistem kontrol memberi manajer
informasi dan umpan balik tentang
kinerja karyawan.
Melindungi tempat kerja
Kontrol meningkatkan keamanan
fisik dan membantu meminimalkan
gangguan di tempat kerja.
5. 18–5
The Planning–Controlling Link
Jika manajer tidak melakukan pengawasan, mereka tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah
tujuan dan rencana mereka tercapai dan apa tindakan yang akan diambil di masa depan
Memberi tautan penting (critical link)
kembali ke perencanaan
6.
7. PROSES KONTROL
1. Mengukur kinerja
aktual.
2. Membandingkan
kinerja aktual dengan
standar.
3. Mengambil tindakan
untuk memperbaiki
penyimpangan atau
standar yang tidak
memadai.
8. 1. Mengukur:
Bagaimana dan Apa yang Kita Ukur
Sumber Informasi (Bagaimana)
Pengamatan pribadi
Laporan statistik
Laporan lisan
Laporan tertulis
Kriteria Kontrol (Apa)
Karyawan:
Kepuasan, Pergantian/turnover,
Ketidakhadiran.
Anggaran:
Biaya, Keluaran/output, Penjualan
10. 2. MEMBANDINGKAN
Menentukan tingkat variasi antara kinerja aktual dan
standar (forecast atau budget).
Signifikansi variasi ditentukan oleh:
Rentang variasi yang dapat diterima (antara kinerja aktual dan
standar)
Ukuran (besar atau kecil) dan arah (lebih atau kurang) atas variasi
dari standar
12. 3. MENGAMBIL
TINDAKAN
• Hanya jika penyimpangan dinilai tidak signifikan.
Doing nothing
• Tindakan korektif segera untuk memperbaiki masalah sekaligus.
• Tindakan korektif dasar untuk mencari dan memperbaiki sumber
penyimpangan.
• Tindakan korektif: Mengubah strategi, struktur, skema kompensasi, atau
program pelatihan; mendesain ulang pekerjaan; atau memecat karyawan
Correcting actual (current) performance
•Memeriksa standar untuk memastikan apakah standar itu realistis, adil,
dan dapat dicapai.
•Menjunjung tinggi validitas standar.
•Menyetel ulang sasaran yang awalnya ditetapkan terlalu rendah atau
terlalu tinggi.
Revising the standard
13. Correcting actual performance
Immediate corrective action (Tindakan
segera) : Tindakan korektif yang langsung
memperbaiki masalah untuk mengembalikan
kinerja ke jalurnya.
Basic corrective action (tindakan korektif
tindakan korektif yang melihat bagaimana dan
mengapa kinerja menyimpang sebelum
mengoreksi sumber penyimpangan.
14. REVISING THE STANDARD
Jika kinerja secara
konsisten melebihi tujuan,
maka seorang manajer
harus melihat apakah
tujuan itu terlalu mudah
dan perlu ditingkatkan.
Manajer harus berhati-
hati dalam merevisi
standar ke bawah.
17. • Kontrol yang terjadi sebelum aktivitas kerja dilakukan
• Kontrol yang mencegah masalah yang diantisipasi sebelum terjadinya
masalah yang sebenarnya.
• Membangun kualitas melalui desain.
Feedforward Control
• Kontrol yang terjadi saat aktivitas yang dipantau sedang berlangsung.
Pengawasan langsung: management by walking around.
Concurrent Control
• Kontrol yang terjadi setelah suatu kegiatan dilakukan.
• Tindakan korektif adalah setelah fakta, ketika masalah sudah terjadi.
• Keuntungan kontrol umpan balik: Memberi manajer informasi tentang
efektivitas upaya perencanaan mereka. Tingkatkan motivasi karyawan
dengan memberikan mereka informasi tentang seberapa baik yang
mereka lakukan.
Feedback Control
26. 2. BALANCED SCORECARD
Alat pengukuran kinerja yang melihat lebih dari sekedar
perspektif keuangan
Alat pengukuran yang menggunakan sasaran yang ditetapkan
oleh manajer pada empat bidang untuk mengukur kinerja
organisasi:
Financial/keuangan
Customer/pelanggan
Internal processes/proses internal
People/innovation/growth assets –
SDM/inovasi/pertumbuhan asset.
Menekankan bahwa semua bidang tersebut penting untuk
keberhasilan organisasi dan harus ada keseimbangan (balance) di
antara bidang-bidang tersebut.
27. 3. INFORMATION CONTROL: TUJUAN
Manajer
memerlukan
informasi yang
tepat pada
waktu yang
tepat dan dalam
jumlah yang
tepat.
Sebagai alat
untuk
membantu
manajer
mengendalikan
kegiatan
organisasi
lainnya.
Manajer harus
memiliki kontrol
yang
komprehensif
dan aman untuk
melindungi
informasi
penting
organisasi.
Sebagai area
organisasi
yang manajer
perlu kontrol.
28. INFORMATION
CONTROL:
MANAGEMENT
INFORMATION
SYSTEM
Sistem yang digunakan untuk menyediakan informasi
yang dibutuhkan manajemen secara berkala.
Data: kumpulan fakta mentah yang tidak
dan belum dianalisis .
Information: data yang telah dianalisis dan
diorganisasi sedemikian rupa sehingga memiliki nilai
dan relevansi bagi manajer.
29. 4. BENCHMARKING OF BEST PRACTICES
Benchmark
The standard of excellence against which to
measure and compare.
Benchmarking
Mencari praktik terbaik di antara pesaing
atau nonkompetitor yang mengarah pada
kinerja superior mereka.
Alat kontrol untuk mengidentifikasi dan
mengukur kesenjangan kinerja spesifik dan
area untuk peningkatan.
30. LANGKAH UNTUK
BERHASIL
MENERAPKAN
BENCHMARKING BEST
PRACTICES DI INTERNAL
ORGANISASI
Hubungkan best
practice dengan
strategi dan tujuan.
Identifikasi best
practice di seluruh
organisasi.
Kembangkan sistem
penghargaan dan
praktik praktik terbaik.
Komunikasikan best
practice ke seluruh
organisasi.
Create a best practices
knowledge-sharing
system.
Pelihara praktik terbaik
secara berkelanjutan.
34. KONTROL YANG EFEKTIF (1)
.
• Cara terbaik untuk mengintegrasikan perencanaan dan control adalah dengan
memperhitungkan control ketika mengembangkan rencana.
• Ketika tujuan ditetapkan selama proses perencanaan, perhatian harus diberikan pada
pengembangan standar yang akan mencerminkan seberapa baik rencana tersebut
direalisasikan
Integrasi dengan rencana
• Sistem control itu sendiri harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi perubahan
Fleksibilitas
35. KONTROL YANG EFEKTIF (2)
.
• Akurasi informasi yang diterima manajer perlu diperhatikan, karena hasil dari informasi
yang tidak akurat mungkin sangat dramatis.
Akurasi
• Ketepatan waktu tidak selalu berarti kecepatan.
• Menggambarkan sisstem kontrol yang menyediakan informasi sesering yang diperlukan.
Ketepatan waktu
• Sistem control harus menyediakan informasi yang seobjektif mungkin
Objektivitas