Dokumen tersebut membahas tentang upacara pernikahan tradisional Semarang yang dipengaruhi budaya Arab, Jawa, Cina dan Melayu. Terdiri dari proses pencarian jodoh, lamaran, dan upacara pernikahan yang meliputi ritual lek-lekan, ijab kabul, dan ngarak pengantin. Juga dijelaskan tata rias dan busana khas pengantin Semarang.
Untuk bersaing di tingkat ASEAN, pendidikan tinggi berbasis teknologi diharapkan untuk dikembangkan dengan mengadopsi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan standar kompetensi ACCSTP ke dalam kurikulum, agar menghasilkan lulusan yang siap diserap oleh industri pariwisata nasional dan internasional.
Perubahan teknologi dan globalisasi menyebabkan terjadinya disrupsi atau gangguan pada sektor pariwisata yang membutuhkan pendidikan tinggi berbasis teknologi.
Paparan ini menyajikan landasan perlunya pengembangan pendidikan tinggi pariwisata berbasis teknologi dan inovasi.
Untuk bersaing di tingkat ASEAN, pendidikan tinggi berbasis teknologi diharapkan untuk dikembangkan dengan mengadopsi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan standar kompetensi ACCSTP ke dalam kurikulum, agar menghasilkan lulusan yang siap diserap oleh industri pariwisata nasional dan internasional.
Perubahan teknologi dan globalisasi menyebabkan terjadinya disrupsi atau gangguan pada sektor pariwisata yang membutuhkan pendidikan tinggi berbasis teknologi.
Paparan ini menyajikan landasan perlunya pengembangan pendidikan tinggi pariwisata berbasis teknologi dan inovasi.
Pendidikan Islam adalah salah satu aspek dari ajaran Islam. Karenanya tujuan pendidikan Islam menjadi tujuan hidup manusia yang diharapkan dalam Islam, yaitu menciptakan pribadi sebagai hamba Allah yang bertakwa kepada-Nya, dan dapat mencapai kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat.
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaAinina Sa'id
Manusia yang ada pada zaman filsafat barat kontemporer memiliki kebebasan berfilsafat dengan seluas-luasnya. Kebebasan yang dimaksud bukan berarti kebebasan berfilsafat yang melampaui batas, tetapi tetap berada dalam kaidah berfilsafat yang dipertanggungjawabkan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PENGANTIN SEMARANGAN
pengantin semarang dipengaruhi oleh budaya
arab, jawa, cina dan melayu ( Heru Emka. SM 27
april 2009)
Tata rias, busana dan upacara adat dilakukan
oleh warga Pekojan (25 juni 2002)
kampung Begog, Kauman dan Kampung Melayu
pada masa lalu disepakati dan ditetapkan sebagai
Tata Cara Upacara Adat Pengantin Semarangan,
aset dan ikon budaya masyarakat Semarang (Hj.
Afifah Hudan)
3. UPACARA ADAT PENGANTIN
SEMARANGAN
1.Proses pencarian dan pengenalan
masing-masing calon pengantin
2.Lamaran
3.Upacara pernikahan
4. 1. Proses Pencarian/ pengenalan calon
pengantin
Terdapat 3 cara untuk mengenal calon pasangannya
(pra pernikahan):
a. Perkenalan dan pendekatan langsung yang
dilakukan oleh calon pengantin
b. Perkenalan dan pendekatan dengan bantuan
orang tua, keluarga dekat, teman, atau perantara
lain
c. Perkenalan dan pendekatan dengan perantara
comblang
5. 2. Lamaran
dilakukan di rumah orang tua calon pengantin
putri
Busana yang digunakan sesepuh putri: kain
kebaya dan rambut disanggul model semarangan
Busana sesepuh pria: kain sarung jas warna
gelap dan ikat kepala model pesisiran
Calon pengantin pria membawa “songsongan”
Dibicarakan masalah hari dan tanggal
pelaksanaan pernikahan
6. 3. Upacara pernikahan
3 prosesi:
a.lek-lekan dan Ukupan
b.Ijab Kabul
c.Ngarak pengantin
7. A. LEK-LEKAN
Dikediaman calon pengantin putri: Slametan, ukupan,
kesenian blantenan
Selametan/ kenduri umumnya dilaksanakan seusai shalat
maghrib, dilanjutkan dengan menampilkan kelompok
kesenian “Blantenan” (shalawatan) di ruang tamu/ halaman.
Di kamar calon pengantin putri dilaksanakan upacara
“ukupan” yaitu melaksanakan “luluran “, memberi “pacar”
(kutek) dan meng”ukup” yaitu memberi wangi-wangian
dengan asap pewangi pada tubuh calon pengantin wanita.
Upacara ukupan dilaksanakan oleh juru rias didampingi
kerabat calon pengantin wanita.
8. B. UPACARA IJAB KABUL
1.Upacara ijab di rumah / mbedhol
penghulu
2.Upacara ijab kabul di masjid
Selesai ijab kabul dilaksanakan temon/
panggih, dengan cara pengantin putri
mencium tangan pengantin pria,
kemudian keduanya sungkem kepada ke2
orang tua pengantin putri dan pengantin
pria.
9. C. NGARAK (KIRAB) PENGANTIN
Pertama : Rombongan pengantin pria sampai di rumah
pengntin putri, kelompok pembawa kembang Manggar dan
kesenian rodhat/ terbangan berjajar di kanan kiri pintu masuk
Kedua : pengantin putra turun dari kuda menuju pelaminan
diiringi rombongan Denok Kenang
Ketiga : pengantin putri di atas tandu beserta denok kenang dan
keluarga pengantin putri menjemput pengantin pria, kemudian
turun untuk dipertemuakn dengan pengantin pria.
Keempat : keluarga dipersilahkan duduk di sebelah kanan
pelaminan.
Kelima : pengantin putra dan pengantin putri bersalaman
(sungkem) kepada ke dua orang tua dan besan
Keenam : kedua mempelai duduk di tempat pelaminan.
10. SAJIAN MAKANAN KHAS SEMARANG
Roti Ganjel rel
Jabika
Lumpia
Ketan biru
Cucur
Tahu pong
Wedang ronde
Dll
11. TATA RIAS DAN BUSANA PENGANTIN
SEMARANGAN
Tata rias dan tata busana pengantin putri semarangan
disebut “Model Encik Semarangan”
Busana pengantin putri:
a. Alas kaki selop tertutup bludru hitam bersulam
mote
12. TATA RIAS DAN BUSANA PENGANTIN
SEMARANGAN
b. Kaos kaki dan Sarung tangan
c. Kain songket
13. TATA RIAS DAN BUSANA PENGANTIN
SEMARANGAN
d.Kebaya beludru hitam bersulam mote, model
Kraag Shanghai
14. PERHIASAN YANG DIGUNAKAN:
Cincin, gelang
Kalung Krekang
Subang , bagian kraag shanghai memakai
kancing yang terbuat dari emas dan lengan
pakai Klad-bahu
Dahi dihiasi dengan beberapa perhiasan
“pilis”
16. Pilis di dahi terdiri dari:
1. Pilis emas dengan permata
2. Pilis hitam yang terbuat dari bludru dengan payet
3. Pilis perak
4. Yang atas sendiri dari “kroon” . Kanan kiri atas
telinga memakai sumping dan emas permata.
Sanggul
a. Sisir kecil
b. Kembang konde diambil dari daun pandan
c. Sisir besar
d. Cunduk mentul sebanyak 24 buah
Bunga yang dikenakan dalam riasan busana: bunga
melati, cempaka kuning yang ditusuk bunga melati,
ini dinamakan “endok remek”.
17.
18. Tata rias dan tata busana pengantin putra
semarangan disebut “Model Pengantin Kaji”
Busana pengantin putra:
a. Alas kaki terbuat dari bludru hitam bersulam mote
19. b. Kaos kaki
c. Celana hitam bludru bersulam mote
d.Baju “gamis” terbuat dari bahan berkilau, lengan
panjang, kraagh shanghai.
20. e.Jas hitam bludru bersulam emas dengan kraagh
shanghai
f. Slempang warna keemasan
g. Pedang panjang berwarna putih keperakan
21. Bagian kepala memakai surban yang
dinamakan “kopyah alfiah” dengan
cunduk mentul satu buah terletak di
depan.
22. Pada bagian samping kiri surban
memakai bunga roncean dari bunga
melati, mawar, cempaka kuning dan
bunga kantil