SlideShare a Scribd company logo
Pembimbing I : Ns. Misrawati, M.Kep., Sp.Mat
Pembimbing II : Rismadefi Wofers, S.Si., M.Biomed
GATOT PRAMONO R
NIM.02202104070
Pembimbing II : Ika Kusuma, S.Kep., Ns., M.Kep
PENELITIAN INI TELAH DISETUJUI
Pada tanggal 15 JULI 2022
Oleh Pembimbing I dan II melalui Konsultasi serta perbaikan secara online
830 wanita
meninggal setiap
hari karena
komplikasi selama
kehamilan atau
persalinan (
WHO,2017 )
persalinan
dengan sc
sekitar 10 – 15%
dari semua
proses
persalinan
( WHO,2017 )
RISKESDAS
Nasional 2017
Angka SC
Nasional sebesar
9,8 %
AKI prov
Bengkulu
2019
sebesar 9
orang
Angka SC
di RSUD
Kepahiang
2022 408
kasus (36,6
% )
SC
Spinal
Anestei
Hipotensi
Penelitian
terkait
Studi Pendahuluan
Tahun 2021 di RSUD Kepahiang ditemukan ;
408 pasien SC dengan 326 ( 80 % ) spinal dan ada
kejadian 40 pasien hipotensi post spinal anestesi
Adakah
Perbandingan Hasil
Pemberian Cairan
Kristaloid Dan
Koloid Terhadap
Kejadian Hipotensi
Pada Pasien Seksio
Caesarea Di RSUD
Kepahiang ?
Cairan Koloid
Cairan
Kristaloid
Kejadian Hipotensi Post Spinal
Anestesi
Tujuan Umum
Untuk Mengetahui efektifitas antara
pemberian Cairan Kristaloid Dan Koloid
Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien
Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah:
a. Mengetahui efek pemberian Cairan Kristaloid
terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien
Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang.
b. Mengetahui efek pemberian Cairan koloid
terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien
Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang.
c. Membandingkan hasil efek pemberian Cairan
Kristaloid dan Koloid terhadap Kejadian
Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di
RSUD Kepahiang.
Manfaat Penelitian
Bagi Rumah
Sakit :
a. Pelayanan RS
b. Penata Anestesi
Institusi
Pendidikan
Peneliti
Selanjutnya
Tinjauan Pustaka
Seksio Sesaria
Seksio Sesaria
Indikasi Dan Kontra Seksio
Sesarea .
Kontra indikasi
Komplikasi Sectio Caesarea
Sectio Caesarea adalah persalinan janin melalui sayatan perut terbuka
(laparotomi) dan sayatan di rahim (histerotomi). Sesar pertama yang
didokumentasikan terjadi pada 1020 M, dan sejak itu prosedurnya telah
berkembang pesat. (Sung et al, 2020).
a.Komplikasi pada ibu
b. Komplikasi pada bayi
1) Indikasi mutlak Indikasi Ibu
2) Indikasi janin
3) Indikasi relatif
4) Indikasi Sosial
1) Janin mati
2) Syok
3) Anemia berat
4) Kelainan kongenital berat
5) Infeksi piogenik pada dinding abdomen
6) Minimnya fasilitas operasi seksio sesarea
Tinjauan Pustaka
Spinal Anestesi
Spinal Anestesi
Indikasi Anestesi Spinal
Komplikasi Anestesi Spinal
Anestesi spinal adalah suatu metode anestesi dengan menyuntikkan obat
analgetik lokal kedalam ruang subarachnoid di daerah lumbal. Cara
ini sering digunakan pada persalinan per vaginam dan pada sectio
caesaria tanpa komplikasi (Dahlan, 2015). )
a. Hipotensi.
b. Brakikardi.
c. Sakit kepala spinal
(Pasca Pungsi)
d. Menggigil
e. Depresi nafas
f. Total spinal
Biasanya anestesi spinal dilakukan untuk pembedahan pada
daerah yang di inervasi oleh cabang Thorakal - 4 sebatas papila
mammae kebawah (Oyston,2014) :
a. Vaginal delivery
b. Ekstremitas inferior
c. Seksio sesarea
d. Operasi perineum
e. Operasi urologic
Hipotensi Spinal Anestsi
blokade simpatik yang tinggi sehingga
mengakibatkan perubahan fluktuatif pada
tekanan darah. (James Duke, 2011).
Tinjauan Pustaka
Hipotensi
Hipotensi Hipotensi adalah kondisi dimana tekanan darah (rasio tekanan
sistolik dan tekanan diastolik) didapatkan lebih rendah dari nilai
normal (normal 120/80 mmHg) yang umum ditemukan pada individu
normal (Ronny, 2010). Jenis dari hipotensi akibat anestesi epidural
atau spinal disebut dengan acute hypotension (Angus, 2011)
Pemberian Cairan 20 Menit
Sebelum Dilakukan Anestesi
Spinal. Jumlah Volume Cairan
Yang Diberikan Untuk Mencegah
Terjadinya Hipotensi Adalah
Sekitar 10-20 Ml/Kg BB Dalam
Waktu 10 Menit Atau 20 Menit
Pemberian Terapi Cairan
( Preloading)
Pengukuran Hipotensi menggunakan
Tensimetet dan bed side monitor
Koloid Kristaloid
Kerangka
Konseptual
Seksio
Sesarea
Spinal Anestesi Pemberian Preload
Sebelum Spinal Anestesi :
1. Pemberian Koloid
2.Pemberian Kristaloid
Spinal
Anestesi
Di Teliti
Tidak
Diteliti
Sumber: Latief, (2015), Gwinnut (2011), James Duke (2013), Fauzan, R
(2016), (Baraka, 2010), Young(2014)
Hipotensi
Tidak
Hipotensi
Faktor yang Mempengaruhi
Hipotensi :
1. Ketinggian blok simpatis
2. Kondisi / posisi pasien
3. Agent / Obat anestesi
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Variabel Bebas
Pemberian
Cairan Koloid
SPINAL
ANESTESI
Variabel Terikat
TENSI
Pasca Tindakan
Anestesi
Pemberian
Cairan Kristaloid
HIPOTENSI
TIDAK
HIPOTENSI
Tidak ada Perbedaan
antara efektifitas antara
pemberian Cairan
Kristaloid Dan Koloid
Terhadap Kejadian
Hipotensi Pada Pasien
Seksio Caesarea Di
RSUD Kepahiang
Ho
Ada Perbedaan antara
efektifitas antara
pemberian Cairan
Kristaloid Dan Koloid
Terhadap Kejadian
Hipotensi Pada Pasien
Seksio Caesarea Di
RSUD Kepahiang
Ha
Desain dan Rancangan
Desain dan Rancangan Penelitian
Desain
Kuantitatif Ekperiment
Cross Sectiona Rancangan
observasional
Penelitian menggunakan jenis Desain Kuantitatif Ekperiment
Cross Sectional, suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasional,atau pengumpulan data. Penelitian cross-
sectional hanya mengobservasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap variabel subjek pada saat penelitian (Notoatmojo,
2012 ).
Peneliti akan mengobservasi perbedaan hasil
pemberian Cairan Kristaloid Dan Koloid
Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien
Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang.
1
2
3
4
5
6
Populasi
Sampel
44 Pasien dengan rincian sample 22 pasien seksio sesaria
anetesi spinal akan diberikan Koloid ,dan 22 untuk pasien seksio
sesaria anetesi spinal akan diberikan Kristaloid
Teknik Sampling
Purpose Sampling
Variabel
Variabel Bebas
Pada penelitian ini yang
menjadi variabel bebas
kondisi Pemberian Koloid
dan Pemberian Kristaloid
pasien sc sebelum
dilakukan anestesi spinal
Pengumpulan Data
Lembar Observasi kondisi TENSI Pasien
sebelum dan sesudah Spinal Anestesi
Kerangka Kerja
7
Penyajian Hasil
8 Hasil dan Pembahasan
7
Kesimpulan dan Saran
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pasien yang akan dilakukan tindakan seksio
sesarea dengan teknik anestesi spinal di
RSUD Kepahiang
variabel terikat
Adalah kondisi
TENSI pasien sc
setelah dilakukan
dilakukan anestesi
spinal
HASIL PENELITIAN
Jenis cairan
Variabel Kristaloid Koloid p
Umur 29,68 ± 5,575 28,77 ± 4,669
0,70
6
ASA
I 7 (31,8%) 13 (59,1%)
0,06
9
II 15 (68,2%) 9 (40,9%)
Keterangan :
Mann Whitney
Tabel 4.1
Sebaran Umur , Status ASA Berdasarkan Jenis Cairan Kristaloid dan Koloid
Dari tabel sebaran umur dan status ASA berdasarkan jenis cairan didapatkan
untuk umur Kristaloid 29,68 ± 5,575 dan Koloid 28,77 ± 4,669 dengan nilai p
0,706 , ASA I Kristaloid 7 (31,8%) , ASA I Koloid 13 (59,1%) dengan nilai p
0,069 , ASA II Kristaloid 15 (68,2%) , ASA II Koloid 9 (40,9%) mempunyai nilai
p 0,069 , karena nilai p semuanya > 0,05 maka tidak didapatkan perbedaan
bermakna atau dapat juga dikatakan sebaran data merata atau homogen.
Tabel 4.2
Nilai Tekanan Darah Pre dan Post Anestesi Spinal Terhadap Jenis Cairan
Kristaloid Dan Koloid
Jenis cairan
Tekanan Darah Sistolik
Pre Anestesi Spinal
Tekanan Darah
Diastolik Pre Anestesi
Spinal
Tekanan Darah Sistolik
Post Anestesi Spinal
Tekanan Darah
Diastolik Post Anestesi
Spinal
Kristaloid N 22 22 22 22
Mean 133,09 80,14 120,23 74,50
St d. Dev iation 13,309 7,748 13,697 8,210
Median 130,00 80,00 120,00 70,50
Minimum 116 62 100 60
Maximum 160 90 150 90
Koloid N 22 22 22 22
Mean 124,91 73,77 122,09 75,95
St d. Dev iation 15,856 12,524 12,402 8,056
Median 120,00 70,00 120,00 78,00
Minimum 100 43 110 62
Maximum 160 110 150 90
Total N 44 44 44 44
Mean 129,00 76,95 121,16 75,23
St d. Dev iation 15,047 10,783 12,947 8,072
Median 126,50 78,50 120,00 74,50
Minimum 100 43 100 60
Maximum 160 110 150 90
Pada tabel diatas, didapatkan nilai total minimum kedua jenis cairan pada tek anan
darah sistolik dan diastolik post anestesi spinal adalah 100/60 mmHg, sedangkan
nilai total maksimum kedua jenis cairan pada tekanan darah sistolik dan diastolik
post anestesi spinal adalah 150/90 mmHg
.Tabel 4.3.
Kejadian Hipotensi Setelah Pemberian Cairan Koloid Dan Kristaloid
Pasien Post Spinal Anestesi
Kejadian_Hipotensi_ Post Spinal Anestesi
Tidak Hipotensi Hipotensi Total
Jenis Koloid Count 22 0 22
Cairan % within Jenis Cairan 100,0% 0% 100,0%
% within Kejadian_
Hipotensi_Post 52,4% 0% 50,0%
% of Total 50,0% 0% 50,0%
Kristaloid Count 20 2 22
% within Jenis Cairan 90,9% 9,1% 100,0%
% within Kejadian_
Hipotensi_Post 47,6% 100,0% 50,0%
% of Total 45,5% 4,5% 50,0%
Total Count 42 2 44
% within Jenis Cairan 95,5% 4,5% 100,0%
% within Kejadian_
Hipotensi_Post 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 95,5% 4,5% 100,0%
Variabel
Pemberian
Cairan
KEJADIAN HIPOTENSI
Total
Tidak Hipotensi Hipotensi
f % f %
Koloid 22 100 0 0 22
Kristaloid 20 91 2 9,1 22
Jumlah 42 95.5 2 4.5 44
P value 0,488
Tabel 4.4.
Perbedaan Tekanan Darah pada Pasien Post Anastesi Spinal
dengan Preloading Koloid dan Kristaloid
Keterangan :
Untuk Data kategorik nilai p dihitung berdasarkan uji Chi-Square .Nilai kemaknaan berdasarkan nilai p <0,05 ,
Hasil menunjukkan nilai p > 0,05 artinyatidak signifkan atau tidak bermakna secara statistik
Tabel di atas memperlihatkan bahwa 22 responden dengan preloading Koloid tidak
mengalami hipotensi ( 100 % ) sedangkan dengan preloading dengan kristaloid terdapat
sejumlah 2 orang ( 9,1 % ) responden mengalami hipotensi dan hasil uji Chi Square di
dapatkan nilai pada Exact sig (2-sided) = 0,488. Dengan demikian p-Value hitung > p -Value
alpha (0,05) sehingga Ho diterima, artinya Tidak ada Perbedaan efektifitas antara pemberian
Cairan Kristaloid Dan Koloid Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di
RSUD Kepahiang
Pembahasan
variabel umur dan
status ASA pasien.
Semua karakteristik
tersebut memiliki nilai
p > 0,05, maka kedua
kelompok ini dapat
dikatakan homogen
dan dapat dijadikan
suatu perbandingan
Dua kejadian
hipotensi (0.9%) dari
22 sample ditemukan
pada kelompok
dengan preload RL,
sedangkan pada
kelompok Gelafusal
tidak ditemukan
satupun kejadian
hipotensi (0%)
Pada uji hipotesis dengan
non-parametrik Chi-square,
nilai p-Value hitung > p-
Value alpha (0,05)
sehingga Ho diterima atau
nilai p tidak signifikan,
artinya tidak ada Perbedaan
efektifitas antara
pemberian Cairan
Kristaloid Dan Koloid
Terhadap Kejadian
Hipotensi Pada Pasien
Seksio Caesarea Di RSUD
Kepahiang.
Kejadian hipotensi digunakan dalam penelitian ini karena
merupakan salah satu parameter penilaian yang mudah untuk
melihat perubahan hemodinamik dan merupakan efek dari
tindakan anestesi spinal dengan obat anestesi yang bekerja
memblokade saraf simpatis sehingga diameter pembuluh darah
perifer menjadi vasodilatasi. Sedangkan preload Gelafusal dan
RL berperan sebagai cairan yang dapat meminimalisir kejadian
hipotensi akibat anestesi spinal ( NHLBI.nih.gov ,2014 )
Pembahasan
Cairan-cairan tersebut memiliki waktu paruh didalam intravaskuler sekitar 20-30
menit. Hipotensi pada anestesi spinal terutama akibat dari blokade saraf simpatis yang
berfungsi mengatur tonus otot pembuluh darah. Blokade serabut saraf simpatis pre
ganglionik yang menyebabkan vasodilatasi vena, sehingga terjadi pergeseran volume
darah terutama ke bagian splanik dan juga ekstermitas bawah sehingga akan
menurunkan aliran darah balik ke jantung (Goswami dalam Tanambel, P. 2015)
Ada banyak factor yang mempengaruhi hipotensi pada tindakan
spnal anestesi , diantaranya adalah Ketinggian blok simpatis ,
Kondisi / posisi pasien , Agent / Obat anestesi. Kondisi pasien yang
dihubungkan dengan tonus simpatis basal, juga mempengaruhi
derajat hipotensi. pada pasien dengan keadaan hypovolemia dapat
menyebabkan depresi yang serius pada sistem kardiovaskuler selama
spinal anestesi, oleh sebab itu hypovolemia merupakan salah satu
kontra indikasi pada spinal anestesi (Latief, 2015).
Pembahasan
Teori & Penelitian Terkait
• Hal ini serupa dengan hasil penelitian dari Jabalameli et al
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
kejadian hipotensi diantara ketiga kelompok yaitu kelompok
dengan preload kristaloid (44%), koloid (40%), dan
pemakaian ephedrine (46%)
• Teori tersebut juga sesuai dengan penelitian Elham Memary et
al yang membuktikan bahwa didapatkan nilai P yang tidak
signifikan ( P = 0,76 ) atau tidak didapatkan perbedaan yang
bermakna terhadap kejadian hipotensi antara tiga kelompok
dengan preload normal saline (15%), Ringer Lactat (13%), dan
Hydroxyethyl Starch (13%).
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Tidak ditemukan kejadian hipotensi (0%) setelah pemberian Cairan
Koloid Sehingga dapat dikatakan bahwa cairan Koloid lebih mampu
menjaga stabilitas tekanan darah dibanding dengan cairan Kristaloid.
2. Ditemukan dua kejadian hipotensi (0,9%) setelah pemberian pemberian
Cairan Kristaloid terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio
Caesarea Di RSUD Kepahiang
3. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna kejadian hipotensi setelah
pemberian pemberian Cairan Kristaloid dan Koloid terhadap Kejadian
Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang , nilai pada
Exact sig (2-sided) = 0,488. Dengan demikian p-Value hitung > p -Value
alpha (0,05) Pemakaian preload Kristaloid dan Koloid pada anestesi
spinal pasien sectio cesarea dapat digunakan sebagai pencegah hipotensi
dan menjaga stabilitas tekanan darah akibat anestesi spinal
KESIMPULAN DAN SARAN
SARAN
1. Instansi RSUD Kepahiang.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan kebijakan dalam penyusunan SOP
di RSUD
2. Penata Anestesi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan dan pertimbangan penggunaan metode anestesi khususnya
bagi penata anestesi dalam pelaksanaan spinal anestesi pada pemberian
preload cairan sebelum induksi spinal anestesi.
3. Bagi Institusi Pendidikan .
Hasil penelitian ini dapat menjadi perbendaharaan bahan bacaan
kepustakaan dan menambah wawasan mahasiswa tentang perbandingan
efektivitas cairan kristaloid dan koloid terhadap kejadian hipotensi pada
pasien seksio caesarea.
Any Questions?

More Related Content

Similar to PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt

Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran Cerna
Dika Saja
 
laporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptxlaporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptx
kamismisteri
 
Jurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiaJurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesia
Dewi Budianto
 
Peran pengukuran nilai unit hounsfield dan pemeriksaan computed.pptx
Peran pengukuran nilai unit hounsfield dan pemeriksaan computed.pptxPeran pengukuran nilai unit hounsfield dan pemeriksaan computed.pptx
Peran pengukuran nilai unit hounsfield dan pemeriksaan computed.pptx
DedeKurniawan56670
 
Diabetic Papillopathy
Diabetic Papillopathy Diabetic Papillopathy
Diabetic Papillopathy
tujuhkurcaci
 
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfanemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
rendra33
 
Manajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
Manajemen Perioperatif Pada Efusi PleuraManajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
Manajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
DimasZabirurrohmanPu
 
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPFAspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Dian Jenova
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
michelahengrawi2
 
presentasi.pptx
presentasi.pptxpresentasi.pptx
presentasi.pptx
MuhamadIbnuHasan
 
paper - guidelines - surviving sepsis campaign 2021 3.pdf
paper - guidelines - surviving sepsis campaign 2021 3.pdfpaper - guidelines - surviving sepsis campaign 2021 3.pdf
paper - guidelines - surviving sepsis campaign 2021 3.pdf
ArdaTokaka1
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptx
SarahShadiqa
 
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docxMind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
MulyantiUnisaBandung
 
A. pendekatan diagnosis anemia
A. pendekatan diagnosis anemiaA. pendekatan diagnosis anemia
A. pendekatan diagnosis anemia
wulandari06
 
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptxJournal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
rhezapaleva6
 
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
TommyArean
 
5. PENGANTAR PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS VER4 - POKJA USG POGI.pptx
5. PENGANTAR PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS VER4 - POKJA USG POGI.pptx5. PENGANTAR PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS VER4 - POKJA USG POGI.pptx
5. PENGANTAR PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS VER4 - POKJA USG POGI.pptx
ssuserc493fe1
 
2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponekJoni Iswanto
 
PPT KIAN .pptx
PPT KIAN .pptxPPT KIAN .pptx
PPT KIAN .pptx
Hariyantisafitri
 
241 457-1-sm
241 457-1-sm241 457-1-sm
241 457-1-sm
misrul
 

Similar to PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt (20)

Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran Cerna
 
laporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptxlaporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptx
 
Jurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiaJurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesia
 
Peran pengukuran nilai unit hounsfield dan pemeriksaan computed.pptx
Peran pengukuran nilai unit hounsfield dan pemeriksaan computed.pptxPeran pengukuran nilai unit hounsfield dan pemeriksaan computed.pptx
Peran pengukuran nilai unit hounsfield dan pemeriksaan computed.pptx
 
Diabetic Papillopathy
Diabetic Papillopathy Diabetic Papillopathy
Diabetic Papillopathy
 
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfanemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
 
Manajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
Manajemen Perioperatif Pada Efusi PleuraManajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
Manajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
 
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPFAspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
 
presentasi.pptx
presentasi.pptxpresentasi.pptx
presentasi.pptx
 
paper - guidelines - surviving sepsis campaign 2021 3.pdf
paper - guidelines - surviving sepsis campaign 2021 3.pdfpaper - guidelines - surviving sepsis campaign 2021 3.pdf
paper - guidelines - surviving sepsis campaign 2021 3.pdf
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptx
 
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docxMind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
 
A. pendekatan diagnosis anemia
A. pendekatan diagnosis anemiaA. pendekatan diagnosis anemia
A. pendekatan diagnosis anemia
 
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptxJournal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
 
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
 
5. PENGANTAR PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS VER4 - POKJA USG POGI.pptx
5. PENGANTAR PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS VER4 - POKJA USG POGI.pptx5. PENGANTAR PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS VER4 - POKJA USG POGI.pptx
5. PENGANTAR PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS VER4 - POKJA USG POGI.pptx
 
2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek
 
PPT KIAN .pptx
PPT KIAN .pptxPPT KIAN .pptx
PPT KIAN .pptx
 
241 457-1-sm
241 457-1-sm241 457-1-sm
241 457-1-sm
 

Recently uploaded

PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
ZulfiaIbrahim1
 
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
AdheaPriyanka1
 
25 tanda KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
25 tanda   KECAKAPAN KADER posyandu.pptx25 tanda   KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
25 tanda KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
RizkyVania1
 
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptxPPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
dwiretnowati10
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
HestyGrariwa2
 
asuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
asuhan keperawatan kritis pada kasus gerdasuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
asuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
CindyKirana4
 
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdfDit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
ssusere479b7
 

Recently uploaded (7)

PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
 
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
 
25 tanda KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
25 tanda   KECAKAPAN KADER posyandu.pptx25 tanda   KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
25 tanda KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
 
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptxPPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
 
asuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
asuhan keperawatan kritis pada kasus gerdasuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
asuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
 
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdfDit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
 

PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt

  • 1. Pembimbing I : Ns. Misrawati, M.Kep., Sp.Mat Pembimbing II : Rismadefi Wofers, S.Si., M.Biomed GATOT PRAMONO R NIM.02202104070 Pembimbing II : Ika Kusuma, S.Kep., Ns., M.Kep PENELITIAN INI TELAH DISETUJUI Pada tanggal 15 JULI 2022 Oleh Pembimbing I dan II melalui Konsultasi serta perbaikan secara online
  • 2. 830 wanita meninggal setiap hari karena komplikasi selama kehamilan atau persalinan ( WHO,2017 ) persalinan dengan sc sekitar 10 – 15% dari semua proses persalinan ( WHO,2017 ) RISKESDAS Nasional 2017 Angka SC Nasional sebesar 9,8 % AKI prov Bengkulu 2019 sebesar 9 orang Angka SC di RSUD Kepahiang 2022 408 kasus (36,6 % ) SC Spinal Anestei Hipotensi Penelitian terkait Studi Pendahuluan Tahun 2021 di RSUD Kepahiang ditemukan ; 408 pasien SC dengan 326 ( 80 % ) spinal dan ada kejadian 40 pasien hipotensi post spinal anestesi
  • 3. Adakah Perbandingan Hasil Pemberian Cairan Kristaloid Dan Koloid Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang ? Cairan Koloid Cairan Kristaloid Kejadian Hipotensi Post Spinal Anestesi
  • 4. Tujuan Umum Untuk Mengetahui efektifitas antara pemberian Cairan Kristaloid Dan Koloid Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang.
  • 5. Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitian ini adalah: a. Mengetahui efek pemberian Cairan Kristaloid terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang. b. Mengetahui efek pemberian Cairan koloid terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang. c. Membandingkan hasil efek pemberian Cairan Kristaloid dan Koloid terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang.
  • 6. Manfaat Penelitian Bagi Rumah Sakit : a. Pelayanan RS b. Penata Anestesi Institusi Pendidikan Peneliti Selanjutnya
  • 7. Tinjauan Pustaka Seksio Sesaria Seksio Sesaria Indikasi Dan Kontra Seksio Sesarea . Kontra indikasi Komplikasi Sectio Caesarea Sectio Caesarea adalah persalinan janin melalui sayatan perut terbuka (laparotomi) dan sayatan di rahim (histerotomi). Sesar pertama yang didokumentasikan terjadi pada 1020 M, dan sejak itu prosedurnya telah berkembang pesat. (Sung et al, 2020). a.Komplikasi pada ibu b. Komplikasi pada bayi 1) Indikasi mutlak Indikasi Ibu 2) Indikasi janin 3) Indikasi relatif 4) Indikasi Sosial 1) Janin mati 2) Syok 3) Anemia berat 4) Kelainan kongenital berat 5) Infeksi piogenik pada dinding abdomen 6) Minimnya fasilitas operasi seksio sesarea
  • 8. Tinjauan Pustaka Spinal Anestesi Spinal Anestesi Indikasi Anestesi Spinal Komplikasi Anestesi Spinal Anestesi spinal adalah suatu metode anestesi dengan menyuntikkan obat analgetik lokal kedalam ruang subarachnoid di daerah lumbal. Cara ini sering digunakan pada persalinan per vaginam dan pada sectio caesaria tanpa komplikasi (Dahlan, 2015). ) a. Hipotensi. b. Brakikardi. c. Sakit kepala spinal (Pasca Pungsi) d. Menggigil e. Depresi nafas f. Total spinal Biasanya anestesi spinal dilakukan untuk pembedahan pada daerah yang di inervasi oleh cabang Thorakal - 4 sebatas papila mammae kebawah (Oyston,2014) : a. Vaginal delivery b. Ekstremitas inferior c. Seksio sesarea d. Operasi perineum e. Operasi urologic
  • 9. Hipotensi Spinal Anestsi blokade simpatik yang tinggi sehingga mengakibatkan perubahan fluktuatif pada tekanan darah. (James Duke, 2011). Tinjauan Pustaka Hipotensi Hipotensi Hipotensi adalah kondisi dimana tekanan darah (rasio tekanan sistolik dan tekanan diastolik) didapatkan lebih rendah dari nilai normal (normal 120/80 mmHg) yang umum ditemukan pada individu normal (Ronny, 2010). Jenis dari hipotensi akibat anestesi epidural atau spinal disebut dengan acute hypotension (Angus, 2011) Pemberian Cairan 20 Menit Sebelum Dilakukan Anestesi Spinal. Jumlah Volume Cairan Yang Diberikan Untuk Mencegah Terjadinya Hipotensi Adalah Sekitar 10-20 Ml/Kg BB Dalam Waktu 10 Menit Atau 20 Menit Pemberian Terapi Cairan ( Preloading) Pengukuran Hipotensi menggunakan Tensimetet dan bed side monitor Koloid Kristaloid
  • 10. Kerangka Konseptual Seksio Sesarea Spinal Anestesi Pemberian Preload Sebelum Spinal Anestesi : 1. Pemberian Koloid 2.Pemberian Kristaloid Spinal Anestesi Di Teliti Tidak Diteliti Sumber: Latief, (2015), Gwinnut (2011), James Duke (2013), Fauzan, R (2016), (Baraka, 2010), Young(2014) Hipotensi Tidak Hipotensi Faktor yang Mempengaruhi Hipotensi : 1. Ketinggian blok simpatis 2. Kondisi / posisi pasien 3. Agent / Obat anestesi
  • 11. KERANGKA KONSEP PENELITIAN Variabel Bebas Pemberian Cairan Koloid SPINAL ANESTESI Variabel Terikat TENSI Pasca Tindakan Anestesi Pemberian Cairan Kristaloid HIPOTENSI TIDAK HIPOTENSI
  • 12. Tidak ada Perbedaan antara efektifitas antara pemberian Cairan Kristaloid Dan Koloid Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang Ho Ada Perbedaan antara efektifitas antara pemberian Cairan Kristaloid Dan Koloid Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang Ha
  • 13. Desain dan Rancangan Desain dan Rancangan Penelitian Desain Kuantitatif Ekperiment Cross Sectiona Rancangan observasional Penelitian menggunakan jenis Desain Kuantitatif Ekperiment Cross Sectional, suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasional,atau pengumpulan data. Penelitian cross- sectional hanya mengobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel subjek pada saat penelitian (Notoatmojo, 2012 ). Peneliti akan mengobservasi perbedaan hasil pemberian Cairan Kristaloid Dan Koloid Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang.
  • 14. 1 2 3 4 5 6 Populasi Sampel 44 Pasien dengan rincian sample 22 pasien seksio sesaria anetesi spinal akan diberikan Koloid ,dan 22 untuk pasien seksio sesaria anetesi spinal akan diberikan Kristaloid Teknik Sampling Purpose Sampling Variabel Variabel Bebas Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas kondisi Pemberian Koloid dan Pemberian Kristaloid pasien sc sebelum dilakukan anestesi spinal Pengumpulan Data Lembar Observasi kondisi TENSI Pasien sebelum dan sesudah Spinal Anestesi Kerangka Kerja 7 Penyajian Hasil 8 Hasil dan Pembahasan 7 Kesimpulan dan Saran Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang akan dilakukan tindakan seksio sesarea dengan teknik anestesi spinal di RSUD Kepahiang variabel terikat Adalah kondisi TENSI pasien sc setelah dilakukan dilakukan anestesi spinal
  • 15. HASIL PENELITIAN Jenis cairan Variabel Kristaloid Koloid p Umur 29,68 ± 5,575 28,77 ± 4,669 0,70 6 ASA I 7 (31,8%) 13 (59,1%) 0,06 9 II 15 (68,2%) 9 (40,9%) Keterangan : Mann Whitney Tabel 4.1 Sebaran Umur , Status ASA Berdasarkan Jenis Cairan Kristaloid dan Koloid Dari tabel sebaran umur dan status ASA berdasarkan jenis cairan didapatkan untuk umur Kristaloid 29,68 ± 5,575 dan Koloid 28,77 ± 4,669 dengan nilai p 0,706 , ASA I Kristaloid 7 (31,8%) , ASA I Koloid 13 (59,1%) dengan nilai p 0,069 , ASA II Kristaloid 15 (68,2%) , ASA II Koloid 9 (40,9%) mempunyai nilai p 0,069 , karena nilai p semuanya > 0,05 maka tidak didapatkan perbedaan bermakna atau dapat juga dikatakan sebaran data merata atau homogen.
  • 16. Tabel 4.2 Nilai Tekanan Darah Pre dan Post Anestesi Spinal Terhadap Jenis Cairan Kristaloid Dan Koloid Jenis cairan Tekanan Darah Sistolik Pre Anestesi Spinal Tekanan Darah Diastolik Pre Anestesi Spinal Tekanan Darah Sistolik Post Anestesi Spinal Tekanan Darah Diastolik Post Anestesi Spinal Kristaloid N 22 22 22 22 Mean 133,09 80,14 120,23 74,50 St d. Dev iation 13,309 7,748 13,697 8,210 Median 130,00 80,00 120,00 70,50 Minimum 116 62 100 60 Maximum 160 90 150 90 Koloid N 22 22 22 22 Mean 124,91 73,77 122,09 75,95 St d. Dev iation 15,856 12,524 12,402 8,056 Median 120,00 70,00 120,00 78,00 Minimum 100 43 110 62 Maximum 160 110 150 90 Total N 44 44 44 44 Mean 129,00 76,95 121,16 75,23 St d. Dev iation 15,047 10,783 12,947 8,072 Median 126,50 78,50 120,00 74,50 Minimum 100 43 100 60 Maximum 160 110 150 90 Pada tabel diatas, didapatkan nilai total minimum kedua jenis cairan pada tek anan darah sistolik dan diastolik post anestesi spinal adalah 100/60 mmHg, sedangkan nilai total maksimum kedua jenis cairan pada tekanan darah sistolik dan diastolik post anestesi spinal adalah 150/90 mmHg
  • 17. .Tabel 4.3. Kejadian Hipotensi Setelah Pemberian Cairan Koloid Dan Kristaloid Pasien Post Spinal Anestesi Kejadian_Hipotensi_ Post Spinal Anestesi Tidak Hipotensi Hipotensi Total Jenis Koloid Count 22 0 22 Cairan % within Jenis Cairan 100,0% 0% 100,0% % within Kejadian_ Hipotensi_Post 52,4% 0% 50,0% % of Total 50,0% 0% 50,0% Kristaloid Count 20 2 22 % within Jenis Cairan 90,9% 9,1% 100,0% % within Kejadian_ Hipotensi_Post 47,6% 100,0% 50,0% % of Total 45,5% 4,5% 50,0% Total Count 42 2 44 % within Jenis Cairan 95,5% 4,5% 100,0% % within Kejadian_ Hipotensi_Post 100,0% 100,0% 100,0% % of Total 95,5% 4,5% 100,0%
  • 18. Variabel Pemberian Cairan KEJADIAN HIPOTENSI Total Tidak Hipotensi Hipotensi f % f % Koloid 22 100 0 0 22 Kristaloid 20 91 2 9,1 22 Jumlah 42 95.5 2 4.5 44 P value 0,488 Tabel 4.4. Perbedaan Tekanan Darah pada Pasien Post Anastesi Spinal dengan Preloading Koloid dan Kristaloid Keterangan : Untuk Data kategorik nilai p dihitung berdasarkan uji Chi-Square .Nilai kemaknaan berdasarkan nilai p <0,05 , Hasil menunjukkan nilai p > 0,05 artinyatidak signifkan atau tidak bermakna secara statistik Tabel di atas memperlihatkan bahwa 22 responden dengan preloading Koloid tidak mengalami hipotensi ( 100 % ) sedangkan dengan preloading dengan kristaloid terdapat sejumlah 2 orang ( 9,1 % ) responden mengalami hipotensi dan hasil uji Chi Square di dapatkan nilai pada Exact sig (2-sided) = 0,488. Dengan demikian p-Value hitung > p -Value alpha (0,05) sehingga Ho diterima, artinya Tidak ada Perbedaan efektifitas antara pemberian Cairan Kristaloid Dan Koloid Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang
  • 19. Pembahasan variabel umur dan status ASA pasien. Semua karakteristik tersebut memiliki nilai p > 0,05, maka kedua kelompok ini dapat dikatakan homogen dan dapat dijadikan suatu perbandingan Dua kejadian hipotensi (0.9%) dari 22 sample ditemukan pada kelompok dengan preload RL, sedangkan pada kelompok Gelafusal tidak ditemukan satupun kejadian hipotensi (0%) Pada uji hipotesis dengan non-parametrik Chi-square, nilai p-Value hitung > p- Value alpha (0,05) sehingga Ho diterima atau nilai p tidak signifikan, artinya tidak ada Perbedaan efektifitas antara pemberian Cairan Kristaloid Dan Koloid Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang.
  • 20. Kejadian hipotensi digunakan dalam penelitian ini karena merupakan salah satu parameter penilaian yang mudah untuk melihat perubahan hemodinamik dan merupakan efek dari tindakan anestesi spinal dengan obat anestesi yang bekerja memblokade saraf simpatis sehingga diameter pembuluh darah perifer menjadi vasodilatasi. Sedangkan preload Gelafusal dan RL berperan sebagai cairan yang dapat meminimalisir kejadian hipotensi akibat anestesi spinal ( NHLBI.nih.gov ,2014 ) Pembahasan Cairan-cairan tersebut memiliki waktu paruh didalam intravaskuler sekitar 20-30 menit. Hipotensi pada anestesi spinal terutama akibat dari blokade saraf simpatis yang berfungsi mengatur tonus otot pembuluh darah. Blokade serabut saraf simpatis pre ganglionik yang menyebabkan vasodilatasi vena, sehingga terjadi pergeseran volume darah terutama ke bagian splanik dan juga ekstermitas bawah sehingga akan menurunkan aliran darah balik ke jantung (Goswami dalam Tanambel, P. 2015)
  • 21. Ada banyak factor yang mempengaruhi hipotensi pada tindakan spnal anestesi , diantaranya adalah Ketinggian blok simpatis , Kondisi / posisi pasien , Agent / Obat anestesi. Kondisi pasien yang dihubungkan dengan tonus simpatis basal, juga mempengaruhi derajat hipotensi. pada pasien dengan keadaan hypovolemia dapat menyebabkan depresi yang serius pada sistem kardiovaskuler selama spinal anestesi, oleh sebab itu hypovolemia merupakan salah satu kontra indikasi pada spinal anestesi (Latief, 2015). Pembahasan
  • 22. Teori & Penelitian Terkait • Hal ini serupa dengan hasil penelitian dari Jabalameli et al bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kejadian hipotensi diantara ketiga kelompok yaitu kelompok dengan preload kristaloid (44%), koloid (40%), dan pemakaian ephedrine (46%) • Teori tersebut juga sesuai dengan penelitian Elham Memary et al yang membuktikan bahwa didapatkan nilai P yang tidak signifikan ( P = 0,76 ) atau tidak didapatkan perbedaan yang bermakna terhadap kejadian hipotensi antara tiga kelompok dengan preload normal saline (15%), Ringer Lactat (13%), dan Hydroxyethyl Starch (13%).
  • 23. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Tidak ditemukan kejadian hipotensi (0%) setelah pemberian Cairan Koloid Sehingga dapat dikatakan bahwa cairan Koloid lebih mampu menjaga stabilitas tekanan darah dibanding dengan cairan Kristaloid. 2. Ditemukan dua kejadian hipotensi (0,9%) setelah pemberian pemberian Cairan Kristaloid terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang 3. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna kejadian hipotensi setelah pemberian pemberian Cairan Kristaloid dan Koloid terhadap Kejadian Hipotensi Pada Pasien Seksio Caesarea Di RSUD Kepahiang , nilai pada Exact sig (2-sided) = 0,488. Dengan demikian p-Value hitung > p -Value alpha (0,05) Pemakaian preload Kristaloid dan Koloid pada anestesi spinal pasien sectio cesarea dapat digunakan sebagai pencegah hipotensi dan menjaga stabilitas tekanan darah akibat anestesi spinal
  • 24. KESIMPULAN DAN SARAN SARAN 1. Instansi RSUD Kepahiang. Hasil penelitian ini dapat dijadikan kebijakan dalam penyusunan SOP di RSUD 2. Penata Anestesi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan pertimbangan penggunaan metode anestesi khususnya bagi penata anestesi dalam pelaksanaan spinal anestesi pada pemberian preload cairan sebelum induksi spinal anestesi. 3. Bagi Institusi Pendidikan . Hasil penelitian ini dapat menjadi perbendaharaan bahan bacaan kepustakaan dan menambah wawasan mahasiswa tentang perbandingan efektivitas cairan kristaloid dan koloid terhadap kejadian hipotensi pada pasien seksio caesarea.