Di masa sukar saat banyak tantangan, jangan kehilangan harapan. Seperti judul tetaplah punya harapan di masa sukar sperti Nabi Habakuk. Sekalipun semua tidak menghasilkan, dia tetap memuji Tuhan dan tetap berharap pada Tuhan. Kisah Nyata: Ada seorang ibu nggak punya uang, nggak punya apa2 lagi di rumah tapi dia mau belanja, dia bilang mau bayar pakai doa, si pemilik bilang kalau doamu lebih kuat dari semua bahan makanan yang kau perlukan, maka kamu boleh ambil gratis. Dan ibu itu bersama anaknya berdoa lalu menuliskan sesuatu di secarik kertas dan mulai ditimbang...luar biasa secarik kertas itu lebih berat dari semua bahan makanan yang dia perlukan. Seperti janji pemilik warung maka semua boleh diambil gratis. Pemilik warung penasaran...apa isi kertas itu. Ternyata isinya maz 37:25
Di masa sukar saat banyak tantangan, jangan kehilangan harapan. Seperti judul tetaplah punya harapan di masa sukar sperti Nabi Habakuk. Sekalipun semua tidak menghasilkan, dia tetap memuji Tuhan dan tetap berharap pada Tuhan. Kisah Nyata: Ada seorang ibu nggak punya uang, nggak punya apa2 lagi di rumah tapi dia mau belanja, dia bilang mau bayar pakai doa, si pemilik bilang kalau doamu lebih kuat dari semua bahan makanan yang kau perlukan, maka kamu boleh ambil gratis. Dan ibu itu bersama anaknya berdoa lalu menuliskan sesuatu di secarik kertas dan mulai ditimbang...luar biasa secarik kertas itu lebih berat dari semua bahan makanan yang dia perlukan. Seperti janji pemilik warung maka semua boleh diambil gratis. Pemilik warung penasaran...apa isi kertas itu. Ternyata isinya maz 37:25
Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya saya berharap agar umatku tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan umur mereka selama setengah hari”. Kemudian Sa’ad ditanyai orang: Berapakah lamanya setengah hari itu? Ia (Sa’ad) menjawab: “Lima ratus tahun”. [HR. Ahmad]
Kata kata motivasi semangat terbaru 2015
Subscribe to my youtube channel:
https://www.youtube.com/channel/UCYidUgo0StJfbbJYnZpeREw
Like fanspage:
https://www.facebook.com/pages/Jendela-Kehidupan-15/
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.