Analisis kebijakan melibatkan memperkirakan dampak perubahan proses kebijakan dengan mempertimbangkan interaksi proses politik dan bukti faktual. Terdapat 3 pendekatan analisis kebijakan: analycentric menekankan solusi teknis, policy process menekankan aktor politik, dan meta-policy context menekankan faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan. Karakteristik analis kebijakan yang baik adalah memiliki keterampilan te
Secara ontologis, kebijakan sebagai suatu konsep, keberadaannya sangat abstrak, adanya dalam pemikiran yang mewujud pada pernyataan kehendak (statemen of intens).
Secara epistomologi, kebijakan memiliki beberapa pendekatan yang digunakan dalam memuat apa yang menjadi isi dari pernyataan kehendak, pendekatan yang berisi pernyataan yang lahir dari pemikiran secara rasional dalam rumusan yang komprehensif (ekonomi), pendekatan yang menggambarkan adanya sejumlah keterbatasan yang dimiliki (incremental model / konsepsi administratif), pendekatan intisari atau substansi, matematika, dll.
Secara aksiologis, kebijakan memiliki sasaran yang diinginkan, yaitu efisien, efektif, kebersamaan, keadilan, dan berbagai nilai filosofi lainnya.
Berikut Ini adalah Paparan Bahan tayang materi penyusunan kebijakan program kesehatan pada pelatihan jabatan fungsional Adminkes Jenjang Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
INTERNASIONAL SERIES IN OPERATIONS RESEARCH & MANAGEMENT SCIENCEUniversitas Sriwijaya
Keragaman pendekatan dalam analisis kebijakan mencakup tiga pendekatan utama: tradisional, partisipatif, dan argumentatif. Pendekatan tradisional biasanya bersifat top-down, berfokus pada data dan analisis kuantitatif, di mana keputusan diambil oleh elit politik atau birokrasi dengan partisipasi masyarakat yang terbatas. Pendekatan partisipatif menekankan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan, memberikan kesempatan kepada berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok rentan, untuk menyuarakan pandangan mereka sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih inklusif dan akurat. Pendekatan argumentatif menyoroti pentingnya argumen dan pembahasan dalam pengambilan kebijakan, di mana tidak hanya data dan analisis yang diperhitungkan, tetapi juga bagaimana berbagai pandangan dan kepentingan dipertimbangkan dan diperdebatkan.
proses mekanisme perumusan kebijakan merupakan tahap yang sangat krusial, dikarenakan implentasi dan evaluasi dapat dilaksanakan apabila proses perumusan kebijakan telah selesai dilaksanakan.
Secara ontologis, kebijakan sebagai suatu konsep, keberadaannya sangat abstrak, adanya dalam pemikiran yang mewujud pada pernyataan kehendak (statemen of intens).
Secara epistomologi, kebijakan memiliki beberapa pendekatan yang digunakan dalam memuat apa yang menjadi isi dari pernyataan kehendak, pendekatan yang berisi pernyataan yang lahir dari pemikiran secara rasional dalam rumusan yang komprehensif (ekonomi), pendekatan yang menggambarkan adanya sejumlah keterbatasan yang dimiliki (incremental model / konsepsi administratif), pendekatan intisari atau substansi, matematika, dll.
Secara aksiologis, kebijakan memiliki sasaran yang diinginkan, yaitu efisien, efektif, kebersamaan, keadilan, dan berbagai nilai filosofi lainnya.
Berikut Ini adalah Paparan Bahan tayang materi penyusunan kebijakan program kesehatan pada pelatihan jabatan fungsional Adminkes Jenjang Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
INTERNASIONAL SERIES IN OPERATIONS RESEARCH & MANAGEMENT SCIENCEUniversitas Sriwijaya
Keragaman pendekatan dalam analisis kebijakan mencakup tiga pendekatan utama: tradisional, partisipatif, dan argumentatif. Pendekatan tradisional biasanya bersifat top-down, berfokus pada data dan analisis kuantitatif, di mana keputusan diambil oleh elit politik atau birokrasi dengan partisipasi masyarakat yang terbatas. Pendekatan partisipatif menekankan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan, memberikan kesempatan kepada berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok rentan, untuk menyuarakan pandangan mereka sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih inklusif dan akurat. Pendekatan argumentatif menyoroti pentingnya argumen dan pembahasan dalam pengambilan kebijakan, di mana tidak hanya data dan analisis yang diperhitungkan, tetapi juga bagaimana berbagai pandangan dan kepentingan dipertimbangkan dan diperdebatkan.
proses mekanisme perumusan kebijakan merupakan tahap yang sangat krusial, dikarenakan implentasi dan evaluasi dapat dilaksanakan apabila proses perumusan kebijakan telah selesai dilaksanakan.
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Pendekatan analisis kebijakan
1. 1
Analisis kebijakan bisa dikatakan hanya berupa perkiraan terhadap apa
yang terjadi terhadap sebuah kebijakan apabila beberapa prosedur dalam proses
dan dinamika kebijakan diubah. Analis kebijakan harus mampu melihat interaksi
proses politik dalam proses kebijakan dan mengaitkannya dengan informasi
faktual yang ada dan didukung dengan analisis kuantitatif.
Model analisis kebijakan secara teoritis menggunakan kajian dan
evaluasi berdasarkan informasi faktual yang diberikan oleh apolitis professional
ahli secara objektif untuk menyediakan dasar yang kuat sebuah tindakan politik.
Hasil model analisis kebijakan dipertimbangkan dalam konteks template politik
yang dibuat oleh pemerintah dan menyediakan beberapa alternatif dengan biaya
dan manfaat fisik, sosial, ekonomi dan politik yang berbeda.
Analisis kebijakan of for merupakan pendekatan sisi sosial dan ilmiah
pada ilmu kebijakan yang memiliki 2 pendekatan berbeda. Pendekatan analisis
kebijakan for dilakukan untuk pengembangan kebijakan, sering dilakukan oleh
orang-orang yang ditugaskan oleh pembuat kebijakan di pemerintah dimana
kebijakan itu dikembangkan. Pendekatan analisis of sering disebut kajian
akademik, dilakukan oleh peneliti akademik yang berusaha untuk memahami
mengapa sebuah kebijakan dikeluarkan dan efek dari kebijakan itu atau
sebaliknya.
Studi proses kebijakan sering merupakan studi kasus dengan metode
kualitatif dimana metode kuantitatif digunakan untuk melihat dampak dari
kebijakan. Idealnya studi proses kebijakan menggunakan dua metode secara
bersamaan yaitu observasi kualitatif proses dan perhitungan dampak kuantitatif.
Munculnya kebijakan tidak lepas dari proses politik dan sosial. Seorang analis
harus bisa memahami proses kebijakan dari sisi politik. Selain itu ilmu sosiologi
organisasi juga harus dipahami seorang analis. Karena kebijakan muncul dari
adanya interaksi elite politik dalam sebuah organisasi.
Ada 3 pendekatan umum dalam analisis kebijakan yaitu :
1. Analycentric approach
Pendekatan ini fokus pada tiap masalah-masalah dan penyelesaian yang lebih
bersifat teknis. Cakupan pendekatan ini bersifat mikro dan teknis. Tujuan
2. 2
analisis dengan pendekatan ini adalah untuk merumuskan penyelesaian teknis
pada masalah-masalah kebijakan dan bersifat ekonomis yaitu alokasi sumber
daya secara efisien dan efektif.
2. Policy process approach
Pendekatan ini lebih menekankan pada proses politik dan aktor atau
stakeholder yang terlibat dalam pembuatan kebijakan. Proses politik tidak bisa
diperkirakan seperti kejadian pasti (eksakta). Cakupan pendekatan ini adalah
meso (menengah) dan melihat masalah dari segi politik. Tujuan dari
pendekatan ini adalah menentukan proses dan sarana atau alat yang digunakan
serta menjelaskan peran dan pengaruh dari stakeholder dalam proses
pembuatan kebijakan.
3. Meta-policy context approach
Pendekatan ini lebih menekankan pada konsteks dan proses kebijakan sebagai
sebuah sistem. Cakupan pendekatan ini adalah makro dan masalah ditafsirkan
secara structural. Tujuan pendekatan ini untuk menjelaskan proses kebijakan
dan faktor kontekstual yang mempengaruhinya seperti faktor ekonomi, faktor
politik, dan faktor sosial budaya. Penyelesaian yang didapatkan dari
pendekatan ini berupa perubahan pada struktur kebijakan itu sendiri.
Jenis Cakupan fokus
Analysis of policy Policy
determination
Bagaimana, mengapa, kapan,
dan untuk siapa kebijakan
dibuat
Policy content Substansi kebijakan dan
keterkaitan dengan kebijakan
lain
Policy monitoring
& Evaluation
Policy monitoring Implementasi kebijakan
Policy evaluation Dampak kebijakan
Analysis for policy Policy advocacy Riset dan argumen untuk
mempengaruhi policy agenda
Information for
policy
Riset untuk mendukung
perumusan kebijakan
Sumber : Jenis analisis kebijakan (Gunn, 1985)
3. 3
Karakteristik dari seorang analis kebijakan yang sukses adalah
a. Ketrampilan teknik
Seorang analis harus menguasai teknik analisis kuantitatif walaupun tidak
sering digunakan.
b. Multidisiplin ilmu
Seorang analis tidak hanya menguasai ilmu analisis kebijakan tapi harus
menguasai ilmu lain seperti politik, sosial, ekonomi, dan lain lain.
c. Kreatif
Seorang analis harus mampu membentuk masalah ada kedalam sebuah
pertanyaan mendasar, mencari semua informasi terkait masalah tersebut dari
sumber yang relevan dan mampu menyediakan sebuah wacana yang
bermanfaat dalam waktu yang singkat.
d. Kejelasan
Model analisis kebijakan yang dibuat harus bisa memetakan masalah secara
cepat dan tepat
e. Seimbang
Analisis kebijakan adalah bagian dari proses konflik kepentingan. Analis
harus bisa memahami peraturan adanya analisis cepat dan debat yang intens.
f. Keahlian
Analis harus bisa memahami permasalahan yang ada dengan berbagai aspek
sebagai pertimbangan. Kompetensi analis menentukan kredibilitas analisisnya.
g. Pemahaman politik
Analis kebijakan harus paham dunia politik dengan segala tingkat sensitivitas
di dalamnya.
4. 4
Daftar Pustaka
Dunn,W.N.,2008. Public Policy Analysis; An Introduction.4thed.New Jersey:Pearson
Education,Inc.
Fischer,F.,Miller,g.J.&Sidney,M.S.,2007. Handbookof PublicPolicy Analysis.New
York: CRC Press.
Hill,M.,2005. The Public Policy Process.4th ed.Harlow:PearsonEducationLimited.
Smith,K.B.& Larimer,C.W.,2009. The Public Policy Theory Primer.Colorado:Westview
Press.