1. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa qunut shubuh terus-menerus tidak disunnahkan karena tidak ada dalil sahih yang mendukungnya.
2. Qunut hanya disunnahkan ketika terjadi musibah yang menimpa umat Islam untuk memohon pertolongan, yang disebut qunut nazilah.
3. Imam Syafi'i berpendapat bahwa pendapatnya dapat salah, sehingga jika bertentangan dengan dalil sahi
Tatacara solat Aidil Fitri menurut sunnah Nabi Muhammad SAW terdiri daripada dua rakaat tanpa azan atau iqamah. Terdapat tambahan takbir dalam setiap rakaat dengan membaca zikir antara takbir. Surah yang dibaca ialah Qaf dan al-Qamar pada rakaat pertama, serta al-A'la dan al-Gasyiyah pada rakaat kedua. Jika terlewat solat berjemaah, hendaklah solat sendirian dua rakaat
Pernyataan para imam madzhab menekankan pentingnya mengikuti sunnah Nabi dan meninggalkan pendapat yang bertentangan dengan hadits. Mereka menyatakan bahwa hadits shahih adalah madzhab mereka dan larangan mengikuti pendapat tanpa memahami dalilnya.
Dokumen tersebut merangkum pendapat-pendapat Imam Syafi'i tentang pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan meninggalkan pendapatnya sendiri jika bertentangan dengan hadits shahih. Imam Syafi'i menganjurkan umat Islam untuk bermadzhab kepada Nabi, mengikuti hadits shahih meski berbeda dengan pendapatnya, dan meninggalkan pendapatnya jika bertentangan dengan hadits. Beliau juga meminta murid
1. Qadha' puasa Ramadhan tidak wajib dilakukan segera, tetapi boleh dilakukan dalam jangka waktu yang luas berdasarkan hadis Aisyah.
2. Tidak wajib mengqadha' puasa secara berturut-turut, boleh dipisah atau diselang-seling.
3. Walinya boleh mengqadha' puasa nadzar seseorang yang meninggal, tetapi tidak untuk puasa wajib seperti puasa Ramadhan
Tatacara solat Aidil Fitri menurut sunnah Nabi Muhammad SAW terdiri daripada dua rakaat tanpa azan atau iqamah. Terdapat tambahan takbir dalam setiap rakaat dengan membaca zikir antara takbir. Surah yang dibaca ialah Qaf dan al-Qamar pada rakaat pertama, serta al-A'la dan al-Gasyiyah pada rakaat kedua. Jika terlewat solat berjemaah, hendaklah solat sendirian dua rakaat
Pernyataan para imam madzhab menekankan pentingnya mengikuti sunnah Nabi dan meninggalkan pendapat yang bertentangan dengan hadits. Mereka menyatakan bahwa hadits shahih adalah madzhab mereka dan larangan mengikuti pendapat tanpa memahami dalilnya.
Dokumen tersebut merangkum pendapat-pendapat Imam Syafi'i tentang pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan meninggalkan pendapatnya sendiri jika bertentangan dengan hadits shahih. Imam Syafi'i menganjurkan umat Islam untuk bermadzhab kepada Nabi, mengikuti hadits shahih meski berbeda dengan pendapatnya, dan meninggalkan pendapatnya jika bertentangan dengan hadits. Beliau juga meminta murid
1. Qadha' puasa Ramadhan tidak wajib dilakukan segera, tetapi boleh dilakukan dalam jangka waktu yang luas berdasarkan hadis Aisyah.
2. Tidak wajib mengqadha' puasa secara berturut-turut, boleh dipisah atau diselang-seling.
3. Walinya boleh mengqadha' puasa nadzar seseorang yang meninggal, tetapi tidak untuk puasa wajib seperti puasa Ramadhan
Tiga dokumen disajikan dalam artikel ini membahas berbagai topik terkait hukum Islam:
1) Tidak boleh berpuasa ketika safar jika membahayakan, berdasarkan hadis Nabi.
2) Melepas sandal di kuburan disunnahkan berdasarkan riwayat Basyir bin Al-Khashasyi.
3) Tidak disyariatkan adzan bagi wanita.
Dokumen tersebut menjelaskan lima perkara yang dapat merusak puasa yaitu: 1) Makan dan minum secara sengaja, 2) Muntah secara sengaja, 3) Haid dan nifas, 4) Suntikan yang mengandung makanan, 5) Berhubungan seksual secara sengaja. Jika perkara-perkara tersebut dilakukan secara sengaja pada siang hari bulan Ramadhan, maka akan merusak puasa dan harus mengqadha' atau
Bab pertama membahas tentang shalat khauf dan bagaimana melaksanakannya ketika berperang. Bab kedua membahas melakukan shalat khauf sambil berjalan atau menaiki kendaraan. Bab ketiga membahas bagaimana sebagian melindungi sebagian lainnya saat shalat khauf. Bab berikutnya membahas melakukan shalat ketika beradu senjata dengan musuh.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian shalat jama' dan shalat qashar. Shalat jama' adalah menggabungkan dua shalat fardhu dalam satu waktu, misalnya dzuhur dan ashar, atau maghrib dan isya', karena alasan-alasan tertentu seperti perjalanan, hujan, atau sakit. Shalat qashar adalah mengurangi empat rakaat menjadi dua rakaat bagi orang yang sedang bepergian dan memenuhi
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah turunnya shalat lima waktu menurut hadis. Awalnya shalat ditetapkan sebanyak 50 kali per hari ketika Nabi Muhammad berada di langit ketujuh, kemudian dikurangi menjadi 40 kali, 30 kali, hingga akhirnya ditetapkan menjadi 5 kali per hari atas permintaan Nabi Musa. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang rukun-rukun shalat menur
1. Shalat Isyrâq adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan setelah shalat subuh berjamaah dan sebelum shalat Dhuha, yaitu sekitar 10-20 menit setelah matahari terbit.
2. Hadis mengenai keutamaan shalat Isyrâq memberikan pahala seperti haji dan umrah yang sempurna apabila memenuhi syarat-syarat tertentu seperti shalat subuh berjamaah dan duduk berdzik
Berikut adalah ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang shalat sunnah menurut ajaran Islam, termasuk dalil-dalilnya dari hadits Nabi Muhammad SAW. Termasuk di dalamnya adalah jenis-jenis shalat sunnah seperti shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat lima waktu, serta keutamaan melaksanakan shalat sunnah tersebut.
Ada tiga pendapat ulama tentang wanita haid masuk masjid: 1) melarang mutlak, 2) membolehkan dengan syarat hanya lewat/ambil barang, 3) membolehkan mutlak. Pendapat pertama didasarkan hadis dhaif, pendapat kedua menafsirkan ayat Al-Quran secara berbeda, pendapat ketiga mengandalkan hadis shahih tidak menyebutkan larangan dan wanita Muslim tidak najis. Tidak ada dalil pasti yang mel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut berisi kumpulan pertanyaan dan jawaban mengenai berbagai persoalan fiqih yang diajukan melalui SMS, majelis ta'lim, dan internet berdasarkan Al Quran dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat, tabi'in, dan para imam Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
1. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang keabsahan shalat tasbih berdasarkan hadis yang menjadi dalilnya. Beberapa menganggap hadis tersebut lemah, sementara yang lain menganggapnya cukup kuat.
2. Ada empat pendapat utama mengenai hukum shalat tasbih: sunnah, boleh dilakukan tapi bukan sunnah, tidak disyariatkan, dan perbedaan pendapat soal keabsahan hadis adalah wajar
Tiga dokumen disajikan dalam artikel ini membahas berbagai topik terkait hukum Islam:
1) Tidak boleh berpuasa ketika safar jika membahayakan, berdasarkan hadis Nabi.
2) Melepas sandal di kuburan disunnahkan berdasarkan riwayat Basyir bin Al-Khashasyi.
3) Tidak disyariatkan adzan bagi wanita.
Dokumen tersebut menjelaskan lima perkara yang dapat merusak puasa yaitu: 1) Makan dan minum secara sengaja, 2) Muntah secara sengaja, 3) Haid dan nifas, 4) Suntikan yang mengandung makanan, 5) Berhubungan seksual secara sengaja. Jika perkara-perkara tersebut dilakukan secara sengaja pada siang hari bulan Ramadhan, maka akan merusak puasa dan harus mengqadha' atau
Bab pertama membahas tentang shalat khauf dan bagaimana melaksanakannya ketika berperang. Bab kedua membahas melakukan shalat khauf sambil berjalan atau menaiki kendaraan. Bab ketiga membahas bagaimana sebagian melindungi sebagian lainnya saat shalat khauf. Bab berikutnya membahas melakukan shalat ketika beradu senjata dengan musuh.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian shalat jama' dan shalat qashar. Shalat jama' adalah menggabungkan dua shalat fardhu dalam satu waktu, misalnya dzuhur dan ashar, atau maghrib dan isya', karena alasan-alasan tertentu seperti perjalanan, hujan, atau sakit. Shalat qashar adalah mengurangi empat rakaat menjadi dua rakaat bagi orang yang sedang bepergian dan memenuhi
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah turunnya shalat lima waktu menurut hadis. Awalnya shalat ditetapkan sebanyak 50 kali per hari ketika Nabi Muhammad berada di langit ketujuh, kemudian dikurangi menjadi 40 kali, 30 kali, hingga akhirnya ditetapkan menjadi 5 kali per hari atas permintaan Nabi Musa. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang rukun-rukun shalat menur
1. Shalat Isyrâq adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan setelah shalat subuh berjamaah dan sebelum shalat Dhuha, yaitu sekitar 10-20 menit setelah matahari terbit.
2. Hadis mengenai keutamaan shalat Isyrâq memberikan pahala seperti haji dan umrah yang sempurna apabila memenuhi syarat-syarat tertentu seperti shalat subuh berjamaah dan duduk berdzik
Berikut adalah ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang shalat sunnah menurut ajaran Islam, termasuk dalil-dalilnya dari hadits Nabi Muhammad SAW. Termasuk di dalamnya adalah jenis-jenis shalat sunnah seperti shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat lima waktu, serta keutamaan melaksanakan shalat sunnah tersebut.
Ada tiga pendapat ulama tentang wanita haid masuk masjid: 1) melarang mutlak, 2) membolehkan dengan syarat hanya lewat/ambil barang, 3) membolehkan mutlak. Pendapat pertama didasarkan hadis dhaif, pendapat kedua menafsirkan ayat Al-Quran secara berbeda, pendapat ketiga mengandalkan hadis shahih tidak menyebutkan larangan dan wanita Muslim tidak najis. Tidak ada dalil pasti yang mel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut berisi kumpulan pertanyaan dan jawaban mengenai berbagai persoalan fiqih yang diajukan melalui SMS, majelis ta'lim, dan internet berdasarkan Al Quran dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat, tabi'in, dan para imam Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
1. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang keabsahan shalat tasbih berdasarkan hadis yang menjadi dalilnya. Beberapa menganggap hadis tersebut lemah, sementara yang lain menganggapnya cukup kuat.
2. Ada empat pendapat utama mengenai hukum shalat tasbih: sunnah, boleh dilakukan tapi bukan sunnah, tidak disyariatkan, dan perbedaan pendapat soal keabsahan hadis adalah wajar
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara melaksanakan shalat menurut sunnah Nabi Muhammad SAW, yang mencakup: 1) Menghadap kiblat, 2) Berdiri kecuali dalam keadaan tertentu, 3) Niat sebelum shalat. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara shalat mulai dari takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya, ruku', sujud, sampai dengan salam yang dilakukan se
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk shalat tarawih berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Terdapat beberapa bentuk seperti 4-4-3, 2-2-2-2-3, 8-1-2, dan lainnya. Bentuk paling umum adalah 4-4-3, yang didasarkan pada riwayat Bukhari-Muslim dari Aisyah r.a.
Dokumen tersebut menjelaskan keutamaan shalat sunah sebelum shubuh berdasarkan hadis-hadis Nabi. Shalat ini sangat dianjurkan karena Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Dokumen juga menjelaskan cara melaksanakannya secara ringkas dan boleh dikerjakan di rumah atau masjid, serta apa yang harus dilakukan jika terlewatkan.
Teks tersebut membahas tentang sejarah, keutamaan, dan tata cara pelaksanaan shalat Tarawih. Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah muakkad yang dilakukan berjamaah di masjid pada bulan Ramadhan, yang dijadikan kebiasaan oleh Umar bin Khattab. Shalat ini memberikan pahala setara dengan melaksanakan shalat semalam penuh. Jumlah rakaatnya tidak diatur secara pasti, tetapi umumnya dilakukan 20
Dokumen tersebut membahas hukum shalat Jumat menurut pandangan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, termasuk bahwa Jumat wajib bagi setiap Muslim, jumlah jamaah minimal dua orang, dan tidak perlu adanya Imam Besar.
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukanMuhsin Hariyanto
Ada perbedaan pendapat ulama mengenai kewajiban shalat Jumat bagi orang yang telah melaksanakan shalat 'ied ketika hari raya jatuh pada hari Jumat. Pendapat mayoritas menyatakan tetap wajib, sementara pendapat Hambali mengizinkan tidak menghadiri shalat Jumat. Pendapat kedua didukung riwayat sahabat seperti Ibnu Az-Zubair yang melakukannya. Imam masjid tetap menjalankan sh
1. Puasa pada hari Arafah disunnahkan bagi yang tidak melaksanakan wuquf di Arafah karena diyakini dapat menghapus dosa-dosa.
2. Bagi yang melaksanakan wuquf di Arafah, sebagian ulama menyarankan berbuka karena ada hadis Nabi berbuka di Arafah.
3. Terdapat perbedaan pendapat soal mengikuti penanggalan Arab Saudi atau lokal dalam menentukan hari Arafah.
Riba (bunga) akan merajalela menjelang hari kiamat. Hal ini terbukti dengan banyaknya bank dan orang yang terlibat dalam transaksi ribawi saat ini. Manusia juga tidak lagi memilih cara yang halal untuk mencari nafkah dan tidak peduli berasal dari sumber yang halal atau haram. Ini sesuai dengan prediksi dalam hadis Nabi tentang munculnya zaman dimana orang tidak memperdulikan lagi sumber uangnya.
1. Hadis Nabi menyebutkan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, mengikuti jejak umat Yahudi dan Nasrani yang terpecah menjadi 71 dan 72 golongan. Perpecahan ini dianggap pasti terjadi meski logika belum dapat membuktikannya.
2. Alquran dan hadis melarang umat berpecah dan mengikuti hawa nafsu. Termasuk ayat yang melarang bercerai-berai dan berselisih serta memerintahkan teg
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang realita kebangkitan Islam dan perselisihan antar kelompok Islam akibat ketidaktahuan akan kekuatan mereka dan perbedaan dalam memahami al-Quran dan sunnah.
2. Kelompok-kelompok Islam disarankan untuk bersatu dalam membangun kembali kejayaan Islam dengan meninggalkan perselisihan dan saling tolong menolong berdasarkan kebenaran.
Dokumen tersebut membahas tiga poin utama tentang qadha' puasa Ramadhan, yaitu: 1) Tidak wajib dilakukan segera dan boleh ditunda hingga bulan Sya'ban; 2) Tidak perlu dilakukan secara berturut-turut, boleh dipisah; 3) Jika seseorang meninggal dengan hutang puasa nadzar, walinya harus menggantikannya dengan berpuasa, tidak untuk puasa Ramadhan atau lainnya
Qadar merupakan salah satu rukun iman yang meyakini bahwa segala yang terjadi, baik dan buruk berasal dari kehendak Allah. Iman akan qadar mencakup kepercayaan bahwa Allah mengetahui, mencatat, menghendaki, dan menciptakan segala sesuatu. Manusia hanya mahluk ciptaan Allah yang tidak dapat menolak takdir-Nya. Petunjuk dan kesesatan seseorang juga ditentukan oleh Allah berdasarkan ra
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
Penggunaan istilah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sudah ada sejak generasi pertama umat Islam untuk
menyebut mereka yang memegang teguh sunnah Nabi dan menolak bid'ah. Beberapa ulama salaf seperti Ibnu
Abbas, Ayyub as-Sikhtiyani, Sufyan ats-Tsaury, dan Fudhail bin Iyadh telah menggunakan istilah ini.
Kemudian istilah ini diikuti oleh ulama-ulama besar seperti Imam Ahmad bin Han
Tokoh-tokoh yang memperkenalkan bid'ah (ajaran sesat) dan menyebabkan perpecahan umat Islam diuraikan. Beberapa tokoh tersebut adalah Ibnu Sauda' Abdullah bin Saba' yang mempromosikan campuran antara bid'ah Khawarij dan Syi'ah, Ma'bad Al-Juhani yang mempromosikan pemikiran sesat tentang takdir, Ghailan Ad-Dimasyqi yang menyebarkan pemikiran sesat tentang takdir dan tafsir Al-Quran, serta Al-Ja'd
Perpecahan umat Islam pertama kali muncul dari ajaran sesat Saba'iyah yang disebarkan oleh Ibnu Saba'. Ajaran ini kemudian membentuk dua kelompok besar, yaitu Khawarij dan Syi'ah. Perpecahan sebenarnya terjadi setelah kematian Utsman bin Affan. Para sahabat tidak pernah terpecah atau mengajarkan ajaran sesat, dan justru menentang keras terbentuknya perpecahan.
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Ra Hardianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ada pendapat bahwa hadis shahih yang bertentangan dengan Al-Qur'an harus ditolak, namun ini keliru karena tidak mungkin Rasulullah memberikan keterangan yang bertentangan dengan Al-Qur'an.
2. Hadis tentang mayit yang disiksa karena tangisan keluarga dapat ditafsirkan secara kontekstual, yaitu hanya bagi mayit yang sengaja tidak menasihati keluarga agar tidak berduka ber
Teks ini membahas definisi istilah "salaf" secara bahasa dan istilah. Secara bahasa, salaf berarti orang-orang yang mendahului dalam ilmu, iman, dan kebaikan. Secara istilah, salaf merujuk khusus kepada para sahabat Nabi dan generasi-generasi awal Muslim setelahnya yang mengikuti teladan mereka. Teks ini juga menjelaskan pandangan ulama salaf awal tentang pentingnya mengikuti teladan salaf dalam
Dokumen tersebut membahas hukum menanamkan saham di bank yang beroperasi dengan sistem bunga. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan bahwa bank didirikan atas dasar riba, yang dilarang dalam Alquran. Ia mengutip beberapa ayat Alquran dan hadis yang melarang riba. Karena itu, menanamkan saham di bank tersebut diharamkan. Para ulama dan da'i juga memiliki tanggung jawab besar untuk menjelask
Enam rukun iman menurut al-Firqah an-Najiyah meliputi: (1) iman kepada Allah sebagai pencipta dan pemberi rezeki; (2) iman kepada malaikat sebagai hamba Allah yang melaksanakan perintah-Nya; (3) iman kepada kitab-kitab suci seperti Taurat, Injil, Zabur dan al-Quran sebagai wahyu Allah; (4) iman kepada nabi dan rasul seperti Nabi Muhammad sebagai ut
1. Pendapat Para Ulama Tentang Qunut Shubuh Terus Menerus Dan Penjelasan Pendapat Yang Menyunnahkannya
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1448&bagian=0
Pendapat Para Ulama Tentang Qunut Shubuh Terus Menerus ...
Kategori :
Ar-Rasaa-il
Tanggal : Selasa, 7 Juni 2005 21:04:13 WIB
SEMUA HADITS TENTANG QUNUT SHUBUH TERUS-MENERUS ADALAH LEMAH
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Bagian Ketiga dari Enam Tulisan 3/6
HADITS KEDELAPAN
Dari Abi Mijlaz, ia berkata: “Aku pernah shalat Shubuh bersama Ibnu ‘Umar, tetapi ia tidak qunut.” Lalu aku
ber-tanya kepadanya: ‘Aku tidak lihat engkau qunut Shubuh?’ Ia jawab: ‘Aku tidak dapati seorang Shahabat
pun yang melakukan hal itu.’”
Atsar ini telah diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi di dalam kitab Sunanul Kubra (II/213) dengan sanad yang
hasan, sebagaimana yang telah dikatakan oleh Syaikh Syuaib al-Arnauth dalam tahqiq beliau atas kitab Zaadul
Ma’ad (I/272).
Ibnu ‘Umar seorang Shahabat yang zuhud dan wara’ yang selalu menemani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau (Ibnu ‘Umar) mengatakan: “Tidak satu Shahabat yang melakukan qunut Shubuh terus-menerus.
Para Shahabat yang sudah jelas mendapat pujian dari Allah tidak melakukan qunut Shubuh,…”
Namun mengapa ummat Islam yang datang sesudah para Shahabat malah berani melakukan ibadah yang tidak
dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Seorang Shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bernama Thariq bin Asyyam bin Mas’ud al-Asyja’i
ayahanda Abu Malik Sa’d al-Asyja’i dengan tegas dan tandas mengatakan: “Qunut Shubuh adalah bid’ah!”
PENDAPAT PARA ULAMA TENTANG QUNUT SHUBUH TERUS MENERUS
[1]. Imam Ibnul Mubarak berpendapat tidak ada qunut di shalat Shubuh.
[2]. Imam Abu Hanifah berkata: “Qunut Shubuh (terus-menerus itu) dilarang.” [Lihat Subulus Salam (I/378).]
[3]. Abul Hasan al-Kurajiy asy-Syafi’i (wafat th. 532 H), beliau tidak mengerjakan qunut Shubuh. Dan ketika
ditanya: “Mengapa demikian?” Beliau menjawab: “Tidak ada satu pun hadits yang shah tentang masalah qunut
Shubuh!!” [Lihat Silsilatul Ahaadits adh-Dha’iifah wal Maudhu’ah (II/388).]
[4]. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata: “Tidak ada sama sekali petunjuk dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Halaman 1/3
2. Pendapat Para Ulama Tentang Qunut Shubuh Terus Menerus Dan Penjelasan Pendapat Yang Menyunnahkannya
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1448&bagian=0
sallam mengerjakan qunut Shubuh terus-menerus. Jumhur ulama berkata: “Tidaklah qunut Shubuh ini
dikerjakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan tidak ada satupun dalil yang sah yang menerangkan
bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan demikian.” [Lihat Zaadul Ma’aad (I/271 & 283),
tahqiq: Syu’aib al-Arnauth dan ‘Abdul Qadir al-Arnauth]
[5]. Syaikh Sayyid Sabiq berkata: “Qunut Shubuh tidak disyari’atkan kecuali bila ada nazilah (musibah) itu
pun dilakukan di lima waktu shalat, dan bukan hanya di waktu shalat Shubuh. Imam Abu Hanifah, Ahmad bin
Hanbal, Ibnul Mubarak, Sufyan ats-Tsauri dan Ishaq, mereka semua tidak melakukan qunut Shubuh.” [Lihat
Fiqhus Sunnah (I/167-168)]
PENJELASAN TENTANG PENDAPAT MEREKA YANG MENYUNNAHKANNYA
Sebagian orang ada yang mengatakan: “Madzhab kami berpendapat sunnah berqunut pada shalat Shubuh, baik
ada nazilah ataupun tidak ada nazilah.”
Apabila kita perhatikan, maka kita dapat mengetahui bahwa yang melatarbelakangi pendapat mereka adalah
‘anggapan’ mereka tentang ke-shahih-an hadits tentang qunut Shubuh secara terus-menerus.
Akan tetapi setelah pemeriksaan, kita mengetahui bahwa semua hadits tersebut ternyata dha’if (lemah)
semuanya.
Kemungkinan besar, mereka belum mengetahui tentang kelemahan hadits-hadits tersebut. Karena ma-nusia
tetaplah manusia, siapapun dia, dan sifat manusia itu bisa benar dan bisa juga salah. Dan Imam asy-Syafi’i
sangat memahami hal ini, sehingga beliau berkata:
"Apabila kamu mendapati dalam kitabku pendapat-pen-dapatku yang menyalahi Sunnah Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka peganglah Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
tinggalkanlah pendapatku. Dalam riwayat lain beliau berkata: Ikutilah Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam, dan jangan kamu menoleh kepada pendapat siapapun.”
Diriwayatkan oleh Imam al-Harawi, al-Khathib al-Baghdadi, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam
an-Nawawi dalam kitab Majmu’ Syarah Muhadzdzab [1]. Lihat kitab Shifat Shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam, karya Imam al-Albany..
"Setiap masalah yang sudah sah haditsnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menurut para
ulama-ulama hadits, akan tetapi pendapatku menyelisihi hadits yang shahih, maka aku akan rujuk dari
pendapatku, dan aku akan ikut hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih baik ketika aku masih
hidup, maupun setelah aku wafat.”[Diriwayatkan oleh al-Hafizh Abu Nu’aim al-Ashba-hani dan al-Harwi,
lihat di kitab Sifat Shalatin Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karya Imam al-Albany]
“Setiap pendapatku yang menyalahi hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Itulah yang wajib diikuti, dan
janganlah kamu taqlid kepadaku.” [Diriwayatkan oleh: Imam Ibnu Abi Hatim, al-Hafizh Abu Nu’aim dan
al-Hafizh Ibnu ‘Asakir. Lihat kitab Sifat Shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karya Imam al-Albani.]
QUNUT NAZILAH
Qunut Nazilah adalah do’a qunut ketika musibah atau kesulitan menimpa kaum Muslimin, seperti peperangan,
terbunuhnya kaum Muslimin atau diserangnya kaum Muslimin oleh orang-orang kafir. Qunut Nazilah, yaitu
mendo’akan kebaikan atau kemenangan bagi kaum Muk-minin dan mendo’akan kecelakaan atau kekalahan,
ke-hancuran dan kebinasaan bagi orang-orang kafir, Musy-rikin dan selainnya yang memerangi kaum
Muslimin. Qunut Nazilah ini hukumnya sunnat, dilakukan sesudah ruku’ di raka’at terakhir pada shalat wajib
lima waktu, dan hal ini dilakukan oleh Imam atau Ulil Amri.
Imam at-Tirmidzi berkata: “Ahmad (bin Hanbal) dan Ishaq bin Rahawaih telah berkata: “Tidak ada qunut
Halaman 2/3
3. Pendapat Para Ulama Tentang Qunut Shubuh Terus Menerus Dan Penjelasan Pendapat Yang Menyunnahkannya
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1448&bagian=0
dalam shalat Fajar (Shubuh) kecuali bila terjadi Nazilah (musibah) yang menimpa kaum Muslimin. Maka,
apabila telah ter-jadi sesuatu, hendaklah Imam (yakni Imam kaum Mus-limin atau Ulil Amri) mendo’akan
kemenangan bagi ten-tara-tentara kaum Muslimin.” [2]
Berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mela-kukan qunut satu bulan berturut-turut pada shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, ‘Isya dan Shubuh di akhir
setiap shalat, yakni apabila beliau telah membaca “Sami’allaahu liman hamidah” dari raka’at terakhir, beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan kecelakaan atas mereka, satu kabilah dari Bani Sulaim, Ri’il,
Dzakwan dan Ushayyah sedangkan orang-orang yang di belakang beliau mengaminkannya. [3]
Hadits-hadits tentang qunut Nazilah banyak sekali, dilakukan pada shalat lima waktu sesudah ruku’ di raka’at
yang terakhir.
Imam an-Nawawi memberikan bab di dalam Syarah Muslim dari Kitabul Masaajid, bab 54: Istihbaabul Qunut
fii Jami’ish Shalawat idzaa Nazalat bil Muslimin Nazilah (bab Disunnahkan Qunut pada Semua Shalat (yang
Lima Waktu) apabila ada musibah yang menimpa kaum Muslimin) [4]
[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah,
Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M]
_________
Foote Note
[1]. Majmu’ Syarahil Muhadzdzab I/63.
[2]. Tuhfatul Ahwadzi Syarah at-Tirmidzi II/434.
[3]. Abu Dawud no.1443, al-Hakim I/225 dan al-Baihaqi II/200 & 212, lihat Irwaa-ul ghaliil II/163.
[4]. Lihat juga masalah ini dalam Zaadul Ma’aad I/272-273, Nailul Authar II/374-375 –muhaqqaq.
Halaman 3/3