SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Kata Pengantar 
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala 
limpahan rahmat, dan hidayah dan serta inayah–Nya. Selawat serta salam tak 
luput kita persembahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, yang telah merubah 
pola pikir umat dari segala dimensi kejahiliyahan. 
Berawal dari itu, dalam penulis ini terutama sekali. Penulis ucapkan kepada 
sang tokoh besar di Indonesia yang sangat berpengaruh, baik dalam bidang politik 
mau pun dalam pendidikan, beliau adalah Muhammad Natsir, sebagai pembaharu 
Islam di Indonesia, berbagai belahan negara telah mengambil pemikiran beliau 
sebagai pedoman di kalangan akedemisi, berbagai sektor beliau kembangan 
sebagai reformasi perubahan negara Indonesia ke arah yang lebih maju dan 
berkembang, terutama mengenai perkembangan politik beliau yang sangat 
berilian. 
Timbul inisiatif dari penulis untuk menulis sebuah makalah yang berjudul 
“Pemikiran Muhammad Natsir”. Jadi dengan makalah ini insya Allah, sebagai 
akademisi tak pernah pudar dengan jasa-jasa beliau yang sangat serius dengan 
pengembangan Ilmu pengetahuan yang beliau miliki. Sebelum membahas 
makalah ini, penulis sangat mengharap kerja samanya, yang sifatnya membangun 
dan secara ilmiah. Agar makalah ini disusun dengan sempurna dan bisa dijadikan 
sebagi rujukan pemakalah lainnya di kemudian hari. 
Oleh karenanya, pemakalah mengucapkan ribuan terima kasih yang tak 
terhingga, teutama kepada Bapak DR. H. Hasan Basri, MA, sebagai Pengasuh 
Mata Kuliah Perkembangan Pemikiran Islam di Indonesa. Serta kepada saudara/i 
yang yeng menjadi audien dalam kajian ilmiah ini. 
1
Daftar Isi..................................................................................................................... 
Kata Pengantar .......................................................................................................... 
Pendahuluan ............................................................................................................... 
A. Biografi Muhammad Natsir ........................................................................... 
1. Kalahirannya ............................................................................................ 
2. Pendidikannya .......................................................................................... 
3. Ketokohannya .......................................................................................... 
B. Karya-Karya Muhammad Natsir .................................................................... 
C. Peran Sosial dan Keagamaan dan Budaya ..................................................... 
D. Corak Pemikiran Muhammad Natsir ............................................................. 
E. Daftar Pustaka ................................................................................................ 
2
BAB I 
PEDAHULUAN 
3 
A. Biografi Muhammad Natsir 
1. Kelahirannya 
Muhammad Natsir adalah pribadi yang penuh pesona. Ia ibarat mata air 
yang tak pernah kering meskipun kemarau datang berkepanjangan. Sejak ia muda, 
bersekolah di Bandung dan terlibat dalam berbagai polemik intelektual di bidang 
keagamaan dan politik, ia selalu menjadi fokus perhatian orang.1 Muhammad 
Natsir lahir pada tanggal 17 Juli 1908 di Kampung Jambatan, Alahan Panjang, 
Padang, Sumatera Barat, dan wafat di Jakarta pada tanggal 5 Februari 1993.2 
Ayahnya, Sutan Saripado adalah seorang pegawai pemerintahan di sana, ibunya, 
Khadijah adalah ibu rumah tangga yang bijaksana, dan kakeknya adalah seorang 
ulama. 
Ketika kecil, Natsir belajar di Holland Inlandse School (HIS) Solok serta di 
sekolah agama Islam yang dipimpin oleh para pengikut Haji Rasul. Tahun 1923- 
1927 Natsir mendapat beasiswa untuk sekolah di Meer Uitgebreid Lager 
Onderwijs (MULO), dan kemudian melanjutkan ke Algemene Middelbare Schol 
(AMS) Bandung hingga tamat pada tahun 1930. Di Bandung, Natsir berinteraksi 
dengan para aktivis pergerakan nasional antara lain Syafruddin Prawiranegara, 
Mohammad Roem dan Sutan Syahrir.3 
1 Abdullah Qodim Zallum, Pemikiran Politik Islam, (Bangil : Al-Izzah, 2001), 
hal., 5-10. 
2 Mohammad Natsir (b), World Of Islam Festival dalam perspektif sejarah,( 
Jakarta: Yayasan Idayu, 1976). hal., 51. 
3 Wikipedia, Mohammad Natsir, (Online), (www.wikipedia.com), diakses 19 
Februari 2007.
Karakter Muhammad Natsir yang menonjol menjadikannya berperan dalam 
kegiatan-kegiatan besar seperti ketua Jong Islamieten Bond di Bandung, Menteri 
Penerangan, Perdana Menteri, dan Ketua Partai Masyumi. Kapasitasnya tidak 
hanya diakui di dalam negeri saja tetapi juga di luar negeri. Pada tahun 1980 
Muhammad Natsir dianugerahi penghargaan oleh King Faisal atas pengabdiannya 
pada Islam.4 Selain itu atas segala jasa dan kegiatannya pada tahun 1957 
Muhammad Natsir memperoleh bintang kehormatan dari Republik Tunisia untuk 
perjuangannya membantu kemerdekaan negara-negara Islam di Afrika Utara.5 
4 
2. Ketokohannya 
Kiprah Natsir sebagai seorang tokoh intelektual, politikus, pemimpin negara 
maupun tokoh dunia Islam yang terkemuka di abad ini tak pernah selesai menjadi 
buah pembicaraan. Padahal dari segi asal-usul dan fisiknya, Natsir hanyalah orang 
biasa, dengan temperamen yang lemah lembut, bicara penuh sopan santun, dan 
kadang-kadang gemar bercanda dengan siapa saja yang menjadi teman bicaranya. 
Namun dibalik temperamennya yang lemah lembut dan mudah tersenyum 
itu, sosok pribadi Natsir ialah ibarat batu karang yang kokoh. Ia termasuk seorang 
yang teguh memegang prinsip, walau dalam berhubungan dengan orang-orang 
lain, ia terkesan terbuka dan malahan cenderung kompromistik, sejauh 
kemungkinan kompromi-kompromi itu memang dapat dicapai tanpa 
mengorbankan prinsip-prinsip yang diyakininya.6 
B. Karya-Karyanya 
Sumber-sumber kepustakaan primer yang penulis temukan dalam penelitian 
kepustakaan dapat diklasifikasikan sebagi berikut : 
Pertama, buku-buku atau naskah keislaman yang meliputi buku-buku atau 
naskah-naskah berikut : 
4 Abu Ghazali, Pimpinan Umat Islam Sedunia, dalam Hakim, Pemimpin pulang, 
(Jakarta: Media Dakwah, Maret 1993), hlm 11. 
5 http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad Nasir, tgl 28 Februari 2008.
1. Islam sebagai ideologi, isi pokoknya mengenai kedudukan ajaran Islam 
sebagai petunjuk bagi manusia (jakarta; Pustaka aida, 1951). 
2. Some observation, Conserning Tha tule of Islam in National and 
International affair. Isi pokoknya hasil pengamatan Muhammad Natsir 
tentang kesungguhan umat Islam dalam menegakkan ajaran Islam dengan 
segala aplikasinya. Baik dalam segala nasional maupun internasional. 
3. Islam dan akal merdeka. Fokus kajiaanya tentang Islam sebagai motivasi 
pendayagunaan sebagai anugrah dari tuhan untuk dimanfaatkan secara 
positif. ( Jakarta: Hudaya, 1970). 
4. Islam dan kristen di Indonesia, buku ini mengungkapkan ajaran Islam dan 
umat Islam dalam menghadapi ajaran kristen berikut-berikutnya (Jakarta; 
Bulan Bintang 1969), 
5. Asas keyakinan agama kami. Buku ini mengupas tentang sikap umat Islam 
tentang ajaran Islam sebagi tolak ukur bagi kehidupannya. (DDII, 1984). 
6. Mempersatukan Umat Islam. Isi pokoknya adalah upaya-upaya 
mempersatukan saudara sesama muslim dan iman sebagi dasar persatuan. 
(Jakarta: Samudra 1983). 
7. Kebudayaan Islam dalam Perspektif sejarah. Pokok pembahasannya tentang 
pengaruh peradaban Timur dan Barat dalam segala visinya dalam 
pembentukan peradaban manusia. ( t.t.p. Giri Mukti Pasaka. 1988). 
Sekilas tentang Karya Mohamad Najib Salah satu karya dari Mohamad Najib 
adalah buku yang berjudul "Pergolakan Politik Umat Islam dalam Kemunculan 
Hadis Maudhu". Buku ini diedit oleh Maman Abd. Djaliel dan dicetak pertama 
kali pada April 2001 atau Muharram 1422 oleh CV. Pustaka Setia. Sifat dari buku 
ini adalah buku daras yang ditunjukkan kepada mahasisiwa IAIN, STAIN, PTAIS 
dan umum untuk program S1 dan S2, sedangkan untuk S3 tidak dianggap sebagai 
konsumen buku ini. 
Buku ini diberi "Kata Sambutan" oleh DR. H. A. Hidayat, Direktur Program 
Pascasarjana IAIN Sunan Gunung D jati Bandung. Menurutnya, buku ini 
merupakan salah satu bahan kajian tentang studi periwayatan hadis yang 
menekankan pada kajian atas peran - peran pergolakan politik dalam 
pembentukan corak dan materi hadis – hadis maudhu. Selanjutnya, ia mengatakan 
bahwa buk u ini menekankan informasi tentang hubungan antara politik dengan 
hadis-hadis maudhu Karena fokusnya mencari korelasi antara politik dan hadis 
5
maudhu , maka tentunya hadis-hadis maudhu yang tertangkap dalam buku ini 
lebih spesifik mengungkap hadis-hadis maudhu yang berkaitan dengan politik. 
Dari buku karya-karya Muhammad Natsir tersebut masih banyak lagi karya-karya 
yang lain yang tidak disebutkan dalam makalah ini. 
C. Peran pendidikan, Sosial-Keagamaan dan Pengaruhnya 
Bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun, tokoh seperti Muhammad 
Natsir dengan pemikiran dakwah Islamnya sangat di perlukan, karenanya dengan 
mengtahui pemikiran itu, diharapkan dakwah Islam akan berjalan lebih terarah, 
dan dapat memberikan motivasi pada generasi berikutnya untuk berkiprah lebih 
tekun dalam dakwah Islam pada berbagai kehidupan umat. Tanpa hal tersebut, 
semangat membangun bangsa dari segi spiritual menjadi lemah, sementara itu 
generasi berikutnya kehilangan jejak dalam berdakwah. Akhirnya, kelanjutan 
dakwah berpijak pada pemikiran yang tidak jelas arah dan tujuannya, sehingga 
amar ma’ruf nahi mungkar tidak berfungsi sebagai kekuatan pengendali dan 
motivasi. Di saat itulah, akan timbul berbagai kenyataan sosial yang mengerikan 
dan memperhatinkan umat Islam. 
Salah satu solusi yang paling tepat menurut penulis, adalah mengungkapkan 
kembali konsep dan isi dakwah Islam Muhammad Natsir, kemudian menganalisa 
dengan sedikit modifikasi sesuai dengan perubahan zaman. Bukan satu hal yang 
mustahil, bahwa dakwah Islam yang terus digerakkan dengan konsep pemikiran 
yang terarah, akan turut memperkecil kemungkaran. Dengan demikian cita-cita 
menuju pembentukan kehidupan umat yang berbahagia, sejahtera, dan aman dapat 
dijangkau. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Ali-Imran, 104: 
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ 
الْمُفْلِحُونَ 
Artinnya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru 
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang 
munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.” 
6
Muhammad Natsir adalah pemimpin umat.7 Sekaligus warga negara, yang 
dalam pengabdiannya terhadap bangsa dan negara, dan agama, selalu memberikan 
andil nyata melalu gerakan dakwah Islam. Keberadaan Muhammad Natsir sebagai 
dai tidaklah diragukan lagi, kebanyakan orang mengakuinya sebagai orang besar 
Indonesia. Kepercayaan orang terhadap Muhammad Natsir ini semakin kuat 
ketika ia mendirikan dan memegang Dakwah Islamiyah di Indonesia (DDII). 
Muhammad Natsir dengan konsep dakwahnya telah memberikan posisi dakwah 
Islam sebagai hal yang sangat penting. Disebut demikian, karena dakwah Islam, 
menurut beliau akan ikut menentukan jatuh bangunnya suatu masyarakat dalam 
suatu bangsa. 
Selain bidang dakwah (tablig), persis juga menjadikan pendidikan sebagai 
salah satu sarana dan wahana bagi tercapainya persis. Pada tahun 1930 di 
Bandung diselenggarakan pertemuan antara persis dengan tokoh umat Islam yang 
menaruh perhatian terhadap pendidikan generasi muda Islam. Pertemuan tersebut 
telah menghasilkan satu keputusan, untuk mendirikan sebuah yayasan pendidikan 
Islam, berusaha memadukan dan mengembangkan pelajaran dan pengetahuan 
modern dengan pendidikan dan pelajaran Islam dalam arti yang seluas-luasnya. 
Adapun program yang disetujui dalam pertemuan tersebut, adalah sebagai 
7 
berikut : 
1. Memenuhi pelajaran bagi generasi muda mengingat mereka haus 
sekalu terhadap pengetahuan modern dan sesuai pula dengan 
penghematan pemerintah dalam pendidikan. 
2. Mengatur pendidikan dan pengajaran generasi muda dengan 
berdasarkan kepada jiwa Islam, dan mempraktikkannya secara lebih 
rapi. 
3. Mengatur dan menjaga pendidikan generasi muda agar mereka tidak 
bergantung kepada gaji dan honor setelah keluar dari sekolah dan 
dapat bekerja dan percaya kepada kemampuan sendiri. 
7 Kunto Wijoyo, “Tjoko, M. Nasir, dan Habibie, Sebuah Artikel yang Dimuat 
dalam Majalah Ummat, No. 9 Tahun I/30 oktober 1995, hlm. 35.
Muhammad Natsir, tampaknya sangat tanggap terhadap masalah-masalah 
sosial kemasyarakatan, termasuk masalah pendidikan pada lembaga pasantren dan 
madrasah-madrasah. Sikap tanggapnya ini kemudian diantisipasi dengan konsep 
atau pemikiran-pemikiran sekaligus keterlibatanya dalam pendidikan sebagai 
pengelola dan pendidik. 
Kekhususan untuk pasantren yang dilaksanakan oleh persis, Muhammad 
Natsir memang sebagai pengurus, pengelola, dan juga sebagai pendidik, hal 
tersebut ditulis oleh Syafig A. Mughi, yang isinya; 
“Di samping itu, didirikan lembaga pendidikan berupa pasantren yang diberi 
nama “Pasantren Persatuan Islam”, di Bandung bulan Maret 1936, sebagai hasil 
pertemuan di masjid persatuan Islam jalan pangeran Sumedang Bandung. 
Pengurus dan guru-gurunya terdiri atas orang-orang yang sukarela mengorbankan 
waktu dan tenaganya untuk pasantren mereka itu, antara lain, R. Abdul Kadir 
(alumnus sekolah teknik Bandung) yang mengajar dalam bidang teknik, 
Muhammad Natsir yang mengajar ilmu pendidikan sekaligus sebagai penasehat, 
serta Hassan yang merangkap sebagai kepala pasantren.8 
8 
D. Pemikirannya 
Keberadaan Muhammad Natsir dalam masyumi telah membawa nuansa 
baru bagi perjuangan umat Islam Indonesia terhadap kepentingan agama, politik, 
ekonomi, dan sosial karena masyumi merupakan organisasi kesatuan, maka 
anggota-anggotanya memiliki bermacam-macam pandangan keagamaan, politik, 
ekonomi dan sosial. Masyumi bentukan Jepang sudah barang tentu mempunyai 
tujuan politis yang menguntungkan pihak Jepang, yaitu mempersatukaan semua 
perserikatan atau organisasi yang diakui oleh Jepang. Sekaligus juga 
mempersatukan para kiai dan ulama Indonesia dalam partai tersebut, agar semua 
potensi umat Islam itu ikut melestarikan penjajahan Jepang terhadap bangsa 
8 Syafig A. Mughni, Hassan Bandung, Pemikiran Islam Radikal, (Surabaya: PT 
Bina Ilmu, 1994), hlm. 69.
Indonesia. Lain halnya dengan gerakakan masyumi, bentuk kongres umat Islam 
pada bulan November 1945, masyumi dibentuk dan didirikan oleh umat Islam 
tanpa campur tangan pihak luar, partai ini disambut hangat oleh berbagai elemen, 
dari hampir semua gerakan Islam nasional maupun lokal, politik, sosial 
keagamaan. 
Masyumi ini, benar-benar dari, oleh dan untuk umat Islam pasca 
kemerdekaan. Disebut demikian, karena telah menyatukan sebagian besar potensi 
umat Islam, melalui dari politisi, ulama dan cendikiawan dalam berbagai 
organisasi Islam pada waktu itu, maka bersatulah wakil-wakil dari organisasi 
Islam, seperti Muhammaddiyah, Persis, Nahdiatul Ulama (NU), Pergerakan 
Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). 
Muhammad Natsir memimpin masyumi sebagai ketua umum sejak 1949 
sampai 1958, dua tahun sebelum dibubarkan, sembilan tahun Muhammad Natsir 
memimpin dan memainkan perannya dalam gerakan masyumi sebagai parai 
Islam tersbesar dan percaturan politik di Indonesia. Sebagai pemimpin politik 
Islam, Muhammad Natsir secara maksimal telah memberikan seluruh tenaga dan 
pikirannya bagi kepentingan umat Islam Indonesia dan seluruh bangsa Indoneisa. 
Agama, menurut menurut Natsir harus dijadikan pondasi dalam mendirikan 
suatu negara. Agama, bukanlah semata-mata suatu sistem peribadatan antara 
makhluk dengan Tuhan Yang Maha Esa. Islam itu adalah lebih dari sebuah sistem 
peribadatan. Ia adalah satu kebudayaan/peradaban yang lengkap dan sempurna. 
Yang dituju oleh Islam ialah agar agama hidup dalam kehidupan tiap-tiap 
orang, hingga meresap dalam kehidupan masyarakat, ketatanegaraan, pemerintah 
dan perundang-undangan. Tapi adalah ajaran Islam juga, bahwa dalam soal-soal 
keduniawian, orang diberi kemerdekaan mengemukakan pendirian dan suaranya 
dalam musyawarah bersama,9 seperti dalam firman Allah SWT: 
“Dan hendaklah urusan mereka diputuslan dengan musyawarah!”.10 
9 
9 Ibid., 137. 
10 Al-Qur’an. Asy-syura (26): 38.
F. Aspek Pemikiran Muhammad Natsir 
10 
1. Bidang Politik 
Pemikiran politik Natsir di samping terpengaruh pemikiran politik 
intelektual muslim masa klasik dengan karya-karya monumentalnya seperti al- 
Mawardi dengan al-Ahkam al-Sulthaniyyah, juga terpengaruh oleh pemikiran 
politik intelektual muslim modern seperti al-Maududi dan al-Afgani. Keempat, 
trend pemikiran politik Barat yang sedang merebak di dunia Islam sebagai akibat 
kontak dengan peradaban Barat dalam bentuk imperialisme Barat di negara-negara 
yang mayoritas penduduknya muslim, tak terkecuali Indonesia yang 
pernah dijajah oleh kolonial Belanda selama kurang lebih 350 tahun seperti terma-terma 
demokrasi, dewan perwakilan rakyat, republik, nasionalisme, dan lain-lainnya. 
Konsekuensi dari pengenalan terhadap terma-terma politik Barat tersebut, 
para intelektual Indonesia baik dari kalangan modernis maupun tradisionalis 
hampir tidak dapat ditemukan pemikiran politiknya tentang pendirian sistem 
monarki dengan didasarkan ikatan agama, melainkan mereka menghendaki suatu 
negara republik yang didasarkan pada rasionalisme. 
2. Bidang Pendidikan 
Tujuan pendidikan Islam yang ingin dicapai oleh Mohammad Natsir 
adalah membentuk manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, maju dan 
mandiri sehingga memiliki ketahanan rohaniah yang tinggi serta mampu 
beradaptasi dengan dinamika perkembangan masyarakat.11 Selain itu bahwa 
tujuan manusia adalah untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di 
akhirat, tidak akan diperoleh dengan sempurna kecuali dengan keduanya. 
Pendidikan Islam tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan 
pendidikan Islam sama dengan tujuan kehidupan manusia, tujuan ini tercermin 
dalam al Qur’an Surat Al-An’am: 162. 
قُلْ إِنَّ صَلََتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِِلََِّ رَبِِّ الْعَالَمِينَ 
11Pemikiran Pendidikan Islam Muhammad Natsir. Diunduh tanggal 29 April 
2010 dari http://digilib.umm.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptummpp-gdl-s1- 
2008-dwimardiya-12336&PHPSESSID=42d6ee65b827a38f44956092d28ba985.
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupki dan matiku hanyalah 
untuk Allah, Rabb semesta alam’.” (QS. Al-An’am: 162) 
Bagi Muhammad Natsir, fungsi tujuan pendidikan adalah 
memperhambakan diri kepada Allah SWT semata yang bisa mendatangkan 
kebahagiaan bagi penyembahnya. Hal ini juga yang disimpulkan oleh Prof. DR. 
H. Abuddin Nata, M.A, tentang tujuan pendidikan Islam menurut Muhammad 
Natsir, bahwa pendidikan Islam ingin menjadikan manusia yang 
memperhambakan segenap rohani dan jasmaninya kepada Allah SWT. Hal ini 
sesuai dengan konsep Islam terhadap manusia itu sendiri. Bahwa mereka 
diciptakan oleh Allah untuk menghambakan diri hanya kepada Allah semata. Oleh 
karenanya segala usaha dan upaya manusia harus mengarah ke sana, di antaranya 
adalah pendidikan. 
11 
Buah Pemikirannya 
Dakwah Natsir 
Natsir dikenal sebagai intelektual Islam masa pra-kemerdekaan dan awal 
kemerdekaan yang dikagumi dan disegani di dalam dan luar negeri. Pemikirannya 
yang fenomenal antara lain Negara dan Agama, Capita Selekta I dan II, Islam 
sebagai Dasar Negara. Selain itu tulisannya banyak tersebar di berbagai majalah. 
Pada masa kebangkitan nasional 1908 hingga kemerdekaan, situasi yang sangat 
pelik penuh dengan gejolak dan dinamika, banyak pemikiran besar tumbuh dan 
berkembang. Para Pendiri Bangsa bertarung gagasan dengan tajam disertai 
perdebatan dengan sesama teman seperjuangannya mengenai Indonesia Merdeka, 
tanpa menghilangkan persahabatan diantara mereka serta tanpa melupakan esensi 
perjuangan bangsa. Natsir merupakan tokoh panutan diantaranya. 
Pemikiran Natsir dipengaruhi oleh Jamaludin Al Afgani, Muhammad Abduh, 
Rasyid Ridho, Ali Abdul Razik, Al Mawardi, Ibn Taimiyah, Al Maududi, Hasan 
Albana dan Al Farabi. Pandangannya mengenai Islam dan Kebangsaan bagaikan 
sekeping mata uang logam dimana Islam dan Kebangsaan adalah dua hal yang
tidak terpisahkan. Pemahaman ini bersifat integralistik, agama dan negara 
menyatu (integral). Islam adalah agama yang sempurna dan lengkap dengan 
pengaturan segala aspek kehidupan manusia termasuk kehidupan berpolitik dan 
bernegara. Paradigma ini yang kemudian melahirkan paham negara agama dimana 
kehidupan kenegaraan diatur dengan prinsip keagamaan, melahirkan konsep Islam 
dan Negara. Sumber hukum positifnya adalah agama, masyarakat tidak bisa 
membedakan aturan negara dan agama karena keduanya menyatu. Dalam paham 
ini rakyat menaati segala ketentuan negara dan agama, sebaliknya melawan 
negara berarti melawan agama dan Tuhan. 
Peran Islam dan pembentukan Kebangsaan Indonesia merupakan peranan yang 
saling mempengaruhi. Islam di Indonesia adalah roh pergerakan Kebangsaan yang 
membangun spirit perlawanan terhadap segala bentuk penindasan dan penjajahan. 
Islam mampu membentuk identitas perlawanan tersebut dalam masyarakat 
Indonesia, sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari 
penjajahan tidak lepas dari keterlibatan Islam sehingga sangat nyata sekali bahwa 
Islam merupakan salah satu kekuatan pokok. 
Konsepsi mengenai ke-Indonesiaan Natsir dan pendiri negara lainnya merupakan 
suatu sikap untuk kehidupan bersama dalam kerangka NKRI yang bertujuan 
menghadirkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Perdebatan mengenai dasar Negara 
bila dipelajari secara seksama bukanlah untuk saling menghegemoni pemahaman 
satu terhadap pemahaman lainnya tetapi merupakan sikap untuk melanjutkan 
perjuangan kemerdekaan dan merumuskan kerangka kerja dalam rangka 
kepentingan rakyat banyak. Hal ini terlihat dari sikap Natsir yang mengajukan 
“Mosi Integral” pada saat Indonesia terbagi-bagi dalam beberapa negara bagian. 
Sikap ini sangat mengejutkan kalangan politisi saat itu bahwa Natsir mampu 
melihat jauh kedepan tentang kepentingan yang lebih besar. 
12
Islam-Pancasila dan Islam-Kebangsaan 
Dalam perdebatan tentang Pancasila pada masa Dewan Konstituante, Ia 
berpendapat bahwa Islam merupakan satu kesatuan konsepsi ketatanegaraan yang 
tak terpisahkan. Islam merupakan “Rahmatin il alamin” bagi semua elemen 
kehidupan berbangsa khususnya dan dunia pada umumnya. Islam sebagai agama 
pembebasan kemanusiaan, ajaran Islam harus diturunkan untuk melindungi 
segenap tumpah darah Indonesia dan menjadi spirit menjaga persatuan dan 
kesatuan. Oleh sebab itu, orang Islam itu tidak boleh bertaklid buta dalam 
menerima suatu ajaran/pemahaman tanpa mengecek kebenarannya. Pemahaman 
yang benar terhadap suatu hal yang telah teruji haruslah diterima atau diakui 
kesahihannya walaupun itu berasal dari musuh atau pihak yang berseberangan. 
Sehingga, pemahaman akan kemerdekaan bukan pada peristiwa heroik saja tetapi 
lebih pada perjuangan memanusiakan kemanusiaan dan menegakkan keadilan 
tanpa pandang bulu. 
Pancasila haruslah dipahami sebagai nilai-nilai dasar tentang kemanusiaan yang 
bersumber dari ajaran Ketauhidan. Sila pertama Pancasila merupakan bentuk 
pengakuan ajaran Keilahian Tuhan, sumber utama kehidupan yang harus 
menjiwai empat sila lainnya. Perbedaan pemikiran Natsir dan Soekarno mengenai 
Ketuhanan, hanya terletak dalam pemahaman nilai spiritualitas. Natsir lebih 
berpandangan bahwa Islam haruslah menjadi dasar utama perumusan undang-undang 
dan peraturan lainnya, sedangkan Soekarno lebih berpijak pada budi 
nurani sebagai landasan nilai spiritualitas. Kedua pandangan tersebut merupakan 
“Tuntutan Hati Nurani” manusia yang terdalam dalam pengakuan Ketuhanan yang 
Maha Esa, perjuangan haruslah bernilai kemanusiaan tanpa adanya upaya 
mengeksploitasi manusia satu terhadap manusia lainnya serta memahami 
riwayat/sejarah perkembangan masyarakat dan tata ekonomi dunia. 
13
Berbeda dengan para pendiri republik di Eropa atau Amerika yang tidak 
memperhatikan agama dalam negara, para pendiri bangsa termasuk Natsir 
dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa agama merupakan realitas yang hidup. 
Agama telah menjadi bagian dari sistem sosial dan budaya masyarakat. Hingga 
pada tingkat tertentu, agama telah berperan sebagai sumber inspirasi dan alat 
mobilisasi dukungan untuk melawan penjajahan. Karena itu, terdapat posisi dan 
peran yang sesuai bagi agama dalam negara-bangsa (nation-state) yang mereka 
bangun. Sejak awal Natsir cenderung meletakkan kata sifat agama di belakang 
negara. Nasionalisme Indonesia harus bersifat "Kebangsaan Muslimin", Islam 
sebagai ideologi. Pandangannya itu didorong oleh pemahaman teologisnya, 
mengutip Montgomery Watt, "Islam is more than a religion, it is a complete 
civilization". Berbeda dengan Soekarno yang mengutip paham Ataturisme atau 
Kemalisme mengenai pemisahan hubungan antara agama dan negara. Menurut 
Natsir, sekularisme mengingkari kenyataan sosiologis masyarakat Indonesia 
karena agama telah menjadi "a living reality". 
14 
G. Analisis Penulis 
Dari sekian banyak aspke pemikrin yang dikemukakan oleh Muhammad 
Nats sebagai pembaharuan bangsa Indonesia dan Islam, telah mencapai titik 
kegemilangan, dengan pmikiran-pemikiran beliau dunia pendidikan tentunya telah 
menjadi sorotan bangsa luar. Hal ini dikarenakan sesosok Muhammad Natsir 
mempunyai peran penting dalam keperdulian beliau untuk mengembangkan 
pendidikan yang baik terhadap anak bangsa di era masa kini. 
Selain pendidikan bidang politik juga beliau telah berkecimpung, sehingga 
lahirnya gerakan-gerekan yang disebut dengan masyumi, yang didirikan setelah 
kemerdekaan yang tergabung dengan ulama, politisi dan cendikiawan dalam 
berbagai organisasi Islam, sehingga bersatulah wakil-wakil dari organisasi Islam. 
H. Penutup : Kesimpulan 
Mohammad Natsir dilahirkan di Alahan Panjang, Lembah 
Gumanti, kabupaten Solok, Sumatera Barat pada 17 Juli 1908 dari pasangan
Mohammad Idris Sutan Saripado dan Khadijah. Di masa kecilnya, Natsir 
sekeluarga hidup di rumah Sutan Rajo Ameh, seorang saudagar kopi yang 
terkenal di sana. Oleh pemiliknya, rumah itu dibelh menjadi kedua bagian: 
pemilik rumah beserta keluarga tinggal di bagian kiri dan Mohammad Idris Sutan 
Saripado tinggal di sebelah kanannya. Ia memiliki 3 orang saudara kandung, 
masing-masing bernama Yukinan, Rubiah, dan Yohanusun. Jabatan terakhir 
ayahnya adalah sebagai pegawai pemerintahan di Alahan Panjang, sedangkan 
kakeknya merupakan seorang ulama. Ia kelak menjadi pemangku adat untuk 
kaumnya yang berasal dari Maninjau, Tanjung Raya, Agama dengan gelar Datuk 
Sinaro nan Panjang. 
Natsir mulai mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Maninjau selama 
dua tahun hingga kelas dua, kemudian pindah keHollandsch-Inlandsche 
School (HIS) Adabiyah di Padang.[3] Setelah beberapa bulan, ia pindah lagi 
ke Solok dan dititipkan di rumah saudagar yang bernama Haji Musa. Selain 
belajar di HIS di Solok pada siang hari, ia juga belajar ilmu agama Islam di 
Madrasah Diniyah pada malam hari. Tiga tahun kemudian, ia kembali pindah ke 
HIS di Padang bersama kakaknya. Pada tahun 1923, ia melanjutkan 
pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) lalu ikut bergabung 
dengan perhimpunan-perhimpunan pemuda seperti Pandu Nationale Islamietische 
Pavinderij dan Jong Islamieten Bond. Setelah lulus dari MULO, ia pindah 
ke Bandung untuk belajar di Algemeene Middelbare School (AMS) hingga tamat 
pada tahun 1930. Dari tahun 1928 sampai 1932, ia menjadi ketua Jong Islamieten 
Bond (JIB) Bandung. Ia juga menjadi pengajar setelah memperoleh 
pelatihan guru selama dua tahun di perguruan tinggi. Ia yang telah mendapatkan 
pendidikan Islam di Sumatera Barat sebelumnya juga memperdalam ilmu 
agamanya di Bandung, termasuk dalam bidang tafsir Al-Qur'an, hukum Islam, 
dan dialektika. Kemudian pada tahun 1932, Natsir berguru pada Ahmad Hassan, 
yang kelak menjadi tokoh organisasi Islam Persatuan Islam. 
15
16 
I. Bibliografi 
Thohir Luth. M. Nasir, Dakwah dan Pemikirannya, Jakarta: Gema Insani, 
1999. 
Abu Ghazali, Pimpinan Umat Islam Sedunia, dalam Hakiem, Pemimpin pulang, 
Jakarta: Media Dakwah, Maret 1993 
Syafig A. Mughni, Hassan Bandung, Pemikiran Islam Radikal, (Surabaya: PT Bina 
Ilmu, 1994. 
Abdullah Qodim Zallum, Pemikiran Politik Islam, (Bangil : Al-Izzah, 2001. 
Mohammad Natsir (b), World Of Islam Festival dalam perspektif sejarah,( Jakarta: 
Yayasan Idayu, 1976. 
Wikipedia, Mohammad Natsir, (Online), (www.wikipedia.com), diakses 19 
February 2007. 
Kunto Wijoyo, “Tjoko, M. Nasir, dan Habibie, Sebuah Artikel yang Dimuat dalam 
Majalah Ummat, No. 9 Tahun I/30 oktober 1995.

More Related Content

What's hot

Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti guru 2017Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti guru 2017FarahYudian
 
[1] skl sk kd ski vii
[1] skl sk kd ski vii[1] skl sk kd ski vii
[1] skl sk kd ski viiikomurrukibah
 
Silabus ski kls vii
Silabus ski kls viiSilabus ski kls vii
Silabus ski kls viidsitpemalang
 
KONDISI MEKKAH SEBELUM ISLAM
KONDISI MEKKAH SEBELUM ISLAMKONDISI MEKKAH SEBELUM ISLAM
KONDISI MEKKAH SEBELUM ISLAMaisyaszuhriyah
 
Buku bahasa arab_mi_1_guru
Buku bahasa arab_mi_1_guruBuku bahasa arab_mi_1_guru
Buku bahasa arab_mi_1_gurumaulina_ajrin
 
Buku alquran hadis MI kelas 4
Buku alquran hadis MI kelas 4Buku alquran hadis MI kelas 4
Buku alquran hadis MI kelas 4Dwi Rakhmawati
 
Silabus SKI Kelas VII 1 Semester 2
Silabus SKI Kelas VII 1 Semester 2Silabus SKI Kelas VII 1 Semester 2
Silabus SKI Kelas VII 1 Semester 2dayat7
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDHazana Itriya
 
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANMAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANPotpotya Fitri
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Pajeg Lempung
 
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah AisyahRpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyahvictoria nurhasanudin
 
Fungsi masjid di kampus
Fungsi masjid di kampusFungsi masjid di kampus
Fungsi masjid di kampusyunitasal
 
Tugas fauziyah tik[1]
Tugas fauziyah tik[1]Tugas fauziyah tik[1]
Tugas fauziyah tik[1]nurfauziyah31
 

What's hot (18)

Tugas makalah
Tugas makalah Tugas makalah
Tugas makalah
 
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti guru 2017Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti guru 2017
 
[1] skl sk kd ski vii
[1] skl sk kd ski vii[1] skl sk kd ski vii
[1] skl sk kd ski vii
 
Buku pesantren
Buku pesantrenBuku pesantren
Buku pesantren
 
Buku ski ma_10_guru
Buku ski ma_10_guruBuku ski ma_10_guru
Buku ski ma_10_guru
 
Silabus ski kls vii
Silabus ski kls viiSilabus ski kls vii
Silabus ski kls vii
 
KONDISI MEKKAH SEBELUM ISLAM
KONDISI MEKKAH SEBELUM ISLAMKONDISI MEKKAH SEBELUM ISLAM
KONDISI MEKKAH SEBELUM ISLAM
 
BUKU SKI_SISWA_7_K13
BUKU SKI_SISWA_7_K13BUKU SKI_SISWA_7_K13
BUKU SKI_SISWA_7_K13
 
Buku bahasa arab_mi_1_guru
Buku bahasa arab_mi_1_guruBuku bahasa arab_mi_1_guru
Buku bahasa arab_mi_1_guru
 
Buku alquran hadis MI kelas 4
Buku alquran hadis MI kelas 4Buku alquran hadis MI kelas 4
Buku alquran hadis MI kelas 4
 
Silabus SKI Kelas VII 1 Semester 2
Silabus SKI Kelas VII 1 Semester 2Silabus SKI Kelas VII 1 Semester 2
Silabus SKI Kelas VII 1 Semester 2
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SD
 
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANMAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
 
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah AisyahRpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
 
Fungsi masjid di kampus
Fungsi masjid di kampusFungsi masjid di kampus
Fungsi masjid di kampus
 
Tugas fauziyah tik[1]
Tugas fauziyah tik[1]Tugas fauziyah tik[1]
Tugas fauziyah tik[1]
 
[1] skl sk kd ski ix
[1] skl sk kd ski ix[1] skl sk kd ski ix
[1] skl sk kd ski ix
 

Similar to PEMIKIRAN NATSIR

Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptx
Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptxPolitik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptx
Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptxAdeWahyuJagoaannenkn
 
Pemikiran Islam Din Syamsuddin Tentang Kerukunan Umat Beragama.docx
Pemikiran Islam Din Syamsuddin Tentang Kerukunan Umat Beragama.docxPemikiran Islam Din Syamsuddin Tentang Kerukunan Umat Beragama.docx
Pemikiran Islam Din Syamsuddin Tentang Kerukunan Umat Beragama.docxabdulrohmatullah34
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islammuhfachrul3
 
Sistem dan dinamika demokrasi pancasila blog dikonversi
Sistem dan dinamika demokrasi pancasila blog dikonversiSistem dan dinamika demokrasi pancasila blog dikonversi
Sistem dan dinamika demokrasi pancasila blog dikonversiSulai Sulaiman
 
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdf
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdfAhmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdf
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdfAsmaHusni1
 
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptxShadrinaChaerunissa
 
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerMakalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerjuniska efendi
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfDMI
 
ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...primagraphology consulting
 
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxKEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxRidhoAsySyahid
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniWahyuni Jrs
 
Zionisme pancasila
Zionisme pancasilaZionisme pancasila
Zionisme pancasilaRizky Faisal
 
ANALISA BAHAN AJAR KB-4 Pemikiran Munawir Sjadzali.docx
ANALISA BAHAN AJAR KB-4 Pemikiran Munawir Sjadzali.docxANALISA BAHAN AJAR KB-4 Pemikiran Munawir Sjadzali.docx
ANALISA BAHAN AJAR KB-4 Pemikiran Munawir Sjadzali.docxEtiRohaeti17
 
Ragam islam nusantara
Ragam islam nusantaraRagam islam nusantara
Ragam islam nusantaraApip Masykur
 
Corak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qurCorak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qurAna Laku
 

Similar to PEMIKIRAN NATSIR (20)

Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptx
Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptxPolitik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptx
Politik Islam dalam Pemikiran Mohammad Natsir.pptx
 
Makalah 123
Makalah 123Makalah 123
Makalah 123
 
Nurcholish madjid
Nurcholish madjidNurcholish madjid
Nurcholish madjid
 
Sejarah Mohammad natsir
Sejarah Mohammad natsirSejarah Mohammad natsir
Sejarah Mohammad natsir
 
Pemikiran Islam Din Syamsuddin Tentang Kerukunan Umat Beragama.docx
Pemikiran Islam Din Syamsuddin Tentang Kerukunan Umat Beragama.docxPemikiran Islam Din Syamsuddin Tentang Kerukunan Umat Beragama.docx
Pemikiran Islam Din Syamsuddin Tentang Kerukunan Umat Beragama.docx
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islam
 
Aik 6
Aik 6Aik 6
Aik 6
 
Sistem dan dinamika demokrasi pancasila blog dikonversi
Sistem dan dinamika demokrasi pancasila blog dikonversiSistem dan dinamika demokrasi pancasila blog dikonversi
Sistem dan dinamika demokrasi pancasila blog dikonversi
 
kepribadian muhammadiyah.pptx
kepribadian muhammadiyah.pptxkepribadian muhammadiyah.pptx
kepribadian muhammadiyah.pptx
 
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdf
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdfAhmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdf
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdf
 
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx
 
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerMakalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
 
ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
ISLAM, PLURALISME & TOLERANSI KEAGAMAAN : PANDANGAN AL-QURAN, KEMANUSIAAN, SE...
 
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxKEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Zionisme pancasila
Zionisme pancasilaZionisme pancasila
Zionisme pancasila
 
ANALISA BAHAN AJAR KB-4 Pemikiran Munawir Sjadzali.docx
ANALISA BAHAN AJAR KB-4 Pemikiran Munawir Sjadzali.docxANALISA BAHAN AJAR KB-4 Pemikiran Munawir Sjadzali.docx
ANALISA BAHAN AJAR KB-4 Pemikiran Munawir Sjadzali.docx
 
Ragam islam nusantara
Ragam islam nusantaraRagam islam nusantara
Ragam islam nusantara
 
Corak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qurCorak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qur
 

Recently uploaded

FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 

Recently uploaded (6)

FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 

PEMIKIRAN NATSIR

  • 1. Kata Pengantar Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, dan hidayah dan serta inayah–Nya. Selawat serta salam tak luput kita persembahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, yang telah merubah pola pikir umat dari segala dimensi kejahiliyahan. Berawal dari itu, dalam penulis ini terutama sekali. Penulis ucapkan kepada sang tokoh besar di Indonesia yang sangat berpengaruh, baik dalam bidang politik mau pun dalam pendidikan, beliau adalah Muhammad Natsir, sebagai pembaharu Islam di Indonesia, berbagai belahan negara telah mengambil pemikiran beliau sebagai pedoman di kalangan akedemisi, berbagai sektor beliau kembangan sebagai reformasi perubahan negara Indonesia ke arah yang lebih maju dan berkembang, terutama mengenai perkembangan politik beliau yang sangat berilian. Timbul inisiatif dari penulis untuk menulis sebuah makalah yang berjudul “Pemikiran Muhammad Natsir”. Jadi dengan makalah ini insya Allah, sebagai akademisi tak pernah pudar dengan jasa-jasa beliau yang sangat serius dengan pengembangan Ilmu pengetahuan yang beliau miliki. Sebelum membahas makalah ini, penulis sangat mengharap kerja samanya, yang sifatnya membangun dan secara ilmiah. Agar makalah ini disusun dengan sempurna dan bisa dijadikan sebagi rujukan pemakalah lainnya di kemudian hari. Oleh karenanya, pemakalah mengucapkan ribuan terima kasih yang tak terhingga, teutama kepada Bapak DR. H. Hasan Basri, MA, sebagai Pengasuh Mata Kuliah Perkembangan Pemikiran Islam di Indonesa. Serta kepada saudara/i yang yeng menjadi audien dalam kajian ilmiah ini. 1
  • 2. Daftar Isi..................................................................................................................... Kata Pengantar .......................................................................................................... Pendahuluan ............................................................................................................... A. Biografi Muhammad Natsir ........................................................................... 1. Kalahirannya ............................................................................................ 2. Pendidikannya .......................................................................................... 3. Ketokohannya .......................................................................................... B. Karya-Karya Muhammad Natsir .................................................................... C. Peran Sosial dan Keagamaan dan Budaya ..................................................... D. Corak Pemikiran Muhammad Natsir ............................................................. E. Daftar Pustaka ................................................................................................ 2
  • 3. BAB I PEDAHULUAN 3 A. Biografi Muhammad Natsir 1. Kelahirannya Muhammad Natsir adalah pribadi yang penuh pesona. Ia ibarat mata air yang tak pernah kering meskipun kemarau datang berkepanjangan. Sejak ia muda, bersekolah di Bandung dan terlibat dalam berbagai polemik intelektual di bidang keagamaan dan politik, ia selalu menjadi fokus perhatian orang.1 Muhammad Natsir lahir pada tanggal 17 Juli 1908 di Kampung Jambatan, Alahan Panjang, Padang, Sumatera Barat, dan wafat di Jakarta pada tanggal 5 Februari 1993.2 Ayahnya, Sutan Saripado adalah seorang pegawai pemerintahan di sana, ibunya, Khadijah adalah ibu rumah tangga yang bijaksana, dan kakeknya adalah seorang ulama. Ketika kecil, Natsir belajar di Holland Inlandse School (HIS) Solok serta di sekolah agama Islam yang dipimpin oleh para pengikut Haji Rasul. Tahun 1923- 1927 Natsir mendapat beasiswa untuk sekolah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan kemudian melanjutkan ke Algemene Middelbare Schol (AMS) Bandung hingga tamat pada tahun 1930. Di Bandung, Natsir berinteraksi dengan para aktivis pergerakan nasional antara lain Syafruddin Prawiranegara, Mohammad Roem dan Sutan Syahrir.3 1 Abdullah Qodim Zallum, Pemikiran Politik Islam, (Bangil : Al-Izzah, 2001), hal., 5-10. 2 Mohammad Natsir (b), World Of Islam Festival dalam perspektif sejarah,( Jakarta: Yayasan Idayu, 1976). hal., 51. 3 Wikipedia, Mohammad Natsir, (Online), (www.wikipedia.com), diakses 19 Februari 2007.
  • 4. Karakter Muhammad Natsir yang menonjol menjadikannya berperan dalam kegiatan-kegiatan besar seperti ketua Jong Islamieten Bond di Bandung, Menteri Penerangan, Perdana Menteri, dan Ketua Partai Masyumi. Kapasitasnya tidak hanya diakui di dalam negeri saja tetapi juga di luar negeri. Pada tahun 1980 Muhammad Natsir dianugerahi penghargaan oleh King Faisal atas pengabdiannya pada Islam.4 Selain itu atas segala jasa dan kegiatannya pada tahun 1957 Muhammad Natsir memperoleh bintang kehormatan dari Republik Tunisia untuk perjuangannya membantu kemerdekaan negara-negara Islam di Afrika Utara.5 4 2. Ketokohannya Kiprah Natsir sebagai seorang tokoh intelektual, politikus, pemimpin negara maupun tokoh dunia Islam yang terkemuka di abad ini tak pernah selesai menjadi buah pembicaraan. Padahal dari segi asal-usul dan fisiknya, Natsir hanyalah orang biasa, dengan temperamen yang lemah lembut, bicara penuh sopan santun, dan kadang-kadang gemar bercanda dengan siapa saja yang menjadi teman bicaranya. Namun dibalik temperamennya yang lemah lembut dan mudah tersenyum itu, sosok pribadi Natsir ialah ibarat batu karang yang kokoh. Ia termasuk seorang yang teguh memegang prinsip, walau dalam berhubungan dengan orang-orang lain, ia terkesan terbuka dan malahan cenderung kompromistik, sejauh kemungkinan kompromi-kompromi itu memang dapat dicapai tanpa mengorbankan prinsip-prinsip yang diyakininya.6 B. Karya-Karyanya Sumber-sumber kepustakaan primer yang penulis temukan dalam penelitian kepustakaan dapat diklasifikasikan sebagi berikut : Pertama, buku-buku atau naskah keislaman yang meliputi buku-buku atau naskah-naskah berikut : 4 Abu Ghazali, Pimpinan Umat Islam Sedunia, dalam Hakim, Pemimpin pulang, (Jakarta: Media Dakwah, Maret 1993), hlm 11. 5 http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad Nasir, tgl 28 Februari 2008.
  • 5. 1. Islam sebagai ideologi, isi pokoknya mengenai kedudukan ajaran Islam sebagai petunjuk bagi manusia (jakarta; Pustaka aida, 1951). 2. Some observation, Conserning Tha tule of Islam in National and International affair. Isi pokoknya hasil pengamatan Muhammad Natsir tentang kesungguhan umat Islam dalam menegakkan ajaran Islam dengan segala aplikasinya. Baik dalam segala nasional maupun internasional. 3. Islam dan akal merdeka. Fokus kajiaanya tentang Islam sebagai motivasi pendayagunaan sebagai anugrah dari tuhan untuk dimanfaatkan secara positif. ( Jakarta: Hudaya, 1970). 4. Islam dan kristen di Indonesia, buku ini mengungkapkan ajaran Islam dan umat Islam dalam menghadapi ajaran kristen berikut-berikutnya (Jakarta; Bulan Bintang 1969), 5. Asas keyakinan agama kami. Buku ini mengupas tentang sikap umat Islam tentang ajaran Islam sebagi tolak ukur bagi kehidupannya. (DDII, 1984). 6. Mempersatukan Umat Islam. Isi pokoknya adalah upaya-upaya mempersatukan saudara sesama muslim dan iman sebagi dasar persatuan. (Jakarta: Samudra 1983). 7. Kebudayaan Islam dalam Perspektif sejarah. Pokok pembahasannya tentang pengaruh peradaban Timur dan Barat dalam segala visinya dalam pembentukan peradaban manusia. ( t.t.p. Giri Mukti Pasaka. 1988). Sekilas tentang Karya Mohamad Najib Salah satu karya dari Mohamad Najib adalah buku yang berjudul "Pergolakan Politik Umat Islam dalam Kemunculan Hadis Maudhu". Buku ini diedit oleh Maman Abd. Djaliel dan dicetak pertama kali pada April 2001 atau Muharram 1422 oleh CV. Pustaka Setia. Sifat dari buku ini adalah buku daras yang ditunjukkan kepada mahasisiwa IAIN, STAIN, PTAIS dan umum untuk program S1 dan S2, sedangkan untuk S3 tidak dianggap sebagai konsumen buku ini. Buku ini diberi "Kata Sambutan" oleh DR. H. A. Hidayat, Direktur Program Pascasarjana IAIN Sunan Gunung D jati Bandung. Menurutnya, buku ini merupakan salah satu bahan kajian tentang studi periwayatan hadis yang menekankan pada kajian atas peran - peran pergolakan politik dalam pembentukan corak dan materi hadis – hadis maudhu. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa buk u ini menekankan informasi tentang hubungan antara politik dengan hadis-hadis maudhu Karena fokusnya mencari korelasi antara politik dan hadis 5
  • 6. maudhu , maka tentunya hadis-hadis maudhu yang tertangkap dalam buku ini lebih spesifik mengungkap hadis-hadis maudhu yang berkaitan dengan politik. Dari buku karya-karya Muhammad Natsir tersebut masih banyak lagi karya-karya yang lain yang tidak disebutkan dalam makalah ini. C. Peran pendidikan, Sosial-Keagamaan dan Pengaruhnya Bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun, tokoh seperti Muhammad Natsir dengan pemikiran dakwah Islamnya sangat di perlukan, karenanya dengan mengtahui pemikiran itu, diharapkan dakwah Islam akan berjalan lebih terarah, dan dapat memberikan motivasi pada generasi berikutnya untuk berkiprah lebih tekun dalam dakwah Islam pada berbagai kehidupan umat. Tanpa hal tersebut, semangat membangun bangsa dari segi spiritual menjadi lemah, sementara itu generasi berikutnya kehilangan jejak dalam berdakwah. Akhirnya, kelanjutan dakwah berpijak pada pemikiran yang tidak jelas arah dan tujuannya, sehingga amar ma’ruf nahi mungkar tidak berfungsi sebagai kekuatan pengendali dan motivasi. Di saat itulah, akan timbul berbagai kenyataan sosial yang mengerikan dan memperhatinkan umat Islam. Salah satu solusi yang paling tepat menurut penulis, adalah mengungkapkan kembali konsep dan isi dakwah Islam Muhammad Natsir, kemudian menganalisa dengan sedikit modifikasi sesuai dengan perubahan zaman. Bukan satu hal yang mustahil, bahwa dakwah Islam yang terus digerakkan dengan konsep pemikiran yang terarah, akan turut memperkecil kemungkaran. Dengan demikian cita-cita menuju pembentukan kehidupan umat yang berbahagia, sejahtera, dan aman dapat dijangkau. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Ali-Imran, 104: وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ Artinnya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.” 6
  • 7. Muhammad Natsir adalah pemimpin umat.7 Sekaligus warga negara, yang dalam pengabdiannya terhadap bangsa dan negara, dan agama, selalu memberikan andil nyata melalu gerakan dakwah Islam. Keberadaan Muhammad Natsir sebagai dai tidaklah diragukan lagi, kebanyakan orang mengakuinya sebagai orang besar Indonesia. Kepercayaan orang terhadap Muhammad Natsir ini semakin kuat ketika ia mendirikan dan memegang Dakwah Islamiyah di Indonesia (DDII). Muhammad Natsir dengan konsep dakwahnya telah memberikan posisi dakwah Islam sebagai hal yang sangat penting. Disebut demikian, karena dakwah Islam, menurut beliau akan ikut menentukan jatuh bangunnya suatu masyarakat dalam suatu bangsa. Selain bidang dakwah (tablig), persis juga menjadikan pendidikan sebagai salah satu sarana dan wahana bagi tercapainya persis. Pada tahun 1930 di Bandung diselenggarakan pertemuan antara persis dengan tokoh umat Islam yang menaruh perhatian terhadap pendidikan generasi muda Islam. Pertemuan tersebut telah menghasilkan satu keputusan, untuk mendirikan sebuah yayasan pendidikan Islam, berusaha memadukan dan mengembangkan pelajaran dan pengetahuan modern dengan pendidikan dan pelajaran Islam dalam arti yang seluas-luasnya. Adapun program yang disetujui dalam pertemuan tersebut, adalah sebagai 7 berikut : 1. Memenuhi pelajaran bagi generasi muda mengingat mereka haus sekalu terhadap pengetahuan modern dan sesuai pula dengan penghematan pemerintah dalam pendidikan. 2. Mengatur pendidikan dan pengajaran generasi muda dengan berdasarkan kepada jiwa Islam, dan mempraktikkannya secara lebih rapi. 3. Mengatur dan menjaga pendidikan generasi muda agar mereka tidak bergantung kepada gaji dan honor setelah keluar dari sekolah dan dapat bekerja dan percaya kepada kemampuan sendiri. 7 Kunto Wijoyo, “Tjoko, M. Nasir, dan Habibie, Sebuah Artikel yang Dimuat dalam Majalah Ummat, No. 9 Tahun I/30 oktober 1995, hlm. 35.
  • 8. Muhammad Natsir, tampaknya sangat tanggap terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan, termasuk masalah pendidikan pada lembaga pasantren dan madrasah-madrasah. Sikap tanggapnya ini kemudian diantisipasi dengan konsep atau pemikiran-pemikiran sekaligus keterlibatanya dalam pendidikan sebagai pengelola dan pendidik. Kekhususan untuk pasantren yang dilaksanakan oleh persis, Muhammad Natsir memang sebagai pengurus, pengelola, dan juga sebagai pendidik, hal tersebut ditulis oleh Syafig A. Mughi, yang isinya; “Di samping itu, didirikan lembaga pendidikan berupa pasantren yang diberi nama “Pasantren Persatuan Islam”, di Bandung bulan Maret 1936, sebagai hasil pertemuan di masjid persatuan Islam jalan pangeran Sumedang Bandung. Pengurus dan guru-gurunya terdiri atas orang-orang yang sukarela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk pasantren mereka itu, antara lain, R. Abdul Kadir (alumnus sekolah teknik Bandung) yang mengajar dalam bidang teknik, Muhammad Natsir yang mengajar ilmu pendidikan sekaligus sebagai penasehat, serta Hassan yang merangkap sebagai kepala pasantren.8 8 D. Pemikirannya Keberadaan Muhammad Natsir dalam masyumi telah membawa nuansa baru bagi perjuangan umat Islam Indonesia terhadap kepentingan agama, politik, ekonomi, dan sosial karena masyumi merupakan organisasi kesatuan, maka anggota-anggotanya memiliki bermacam-macam pandangan keagamaan, politik, ekonomi dan sosial. Masyumi bentukan Jepang sudah barang tentu mempunyai tujuan politis yang menguntungkan pihak Jepang, yaitu mempersatukaan semua perserikatan atau organisasi yang diakui oleh Jepang. Sekaligus juga mempersatukan para kiai dan ulama Indonesia dalam partai tersebut, agar semua potensi umat Islam itu ikut melestarikan penjajahan Jepang terhadap bangsa 8 Syafig A. Mughni, Hassan Bandung, Pemikiran Islam Radikal, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1994), hlm. 69.
  • 9. Indonesia. Lain halnya dengan gerakakan masyumi, bentuk kongres umat Islam pada bulan November 1945, masyumi dibentuk dan didirikan oleh umat Islam tanpa campur tangan pihak luar, partai ini disambut hangat oleh berbagai elemen, dari hampir semua gerakan Islam nasional maupun lokal, politik, sosial keagamaan. Masyumi ini, benar-benar dari, oleh dan untuk umat Islam pasca kemerdekaan. Disebut demikian, karena telah menyatukan sebagian besar potensi umat Islam, melalui dari politisi, ulama dan cendikiawan dalam berbagai organisasi Islam pada waktu itu, maka bersatulah wakil-wakil dari organisasi Islam, seperti Muhammaddiyah, Persis, Nahdiatul Ulama (NU), Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). Muhammad Natsir memimpin masyumi sebagai ketua umum sejak 1949 sampai 1958, dua tahun sebelum dibubarkan, sembilan tahun Muhammad Natsir memimpin dan memainkan perannya dalam gerakan masyumi sebagai parai Islam tersbesar dan percaturan politik di Indonesia. Sebagai pemimpin politik Islam, Muhammad Natsir secara maksimal telah memberikan seluruh tenaga dan pikirannya bagi kepentingan umat Islam Indonesia dan seluruh bangsa Indoneisa. Agama, menurut menurut Natsir harus dijadikan pondasi dalam mendirikan suatu negara. Agama, bukanlah semata-mata suatu sistem peribadatan antara makhluk dengan Tuhan Yang Maha Esa. Islam itu adalah lebih dari sebuah sistem peribadatan. Ia adalah satu kebudayaan/peradaban yang lengkap dan sempurna. Yang dituju oleh Islam ialah agar agama hidup dalam kehidupan tiap-tiap orang, hingga meresap dalam kehidupan masyarakat, ketatanegaraan, pemerintah dan perundang-undangan. Tapi adalah ajaran Islam juga, bahwa dalam soal-soal keduniawian, orang diberi kemerdekaan mengemukakan pendirian dan suaranya dalam musyawarah bersama,9 seperti dalam firman Allah SWT: “Dan hendaklah urusan mereka diputuslan dengan musyawarah!”.10 9 9 Ibid., 137. 10 Al-Qur’an. Asy-syura (26): 38.
  • 10. F. Aspek Pemikiran Muhammad Natsir 10 1. Bidang Politik Pemikiran politik Natsir di samping terpengaruh pemikiran politik intelektual muslim masa klasik dengan karya-karya monumentalnya seperti al- Mawardi dengan al-Ahkam al-Sulthaniyyah, juga terpengaruh oleh pemikiran politik intelektual muslim modern seperti al-Maududi dan al-Afgani. Keempat, trend pemikiran politik Barat yang sedang merebak di dunia Islam sebagai akibat kontak dengan peradaban Barat dalam bentuk imperialisme Barat di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim, tak terkecuali Indonesia yang pernah dijajah oleh kolonial Belanda selama kurang lebih 350 tahun seperti terma-terma demokrasi, dewan perwakilan rakyat, republik, nasionalisme, dan lain-lainnya. Konsekuensi dari pengenalan terhadap terma-terma politik Barat tersebut, para intelektual Indonesia baik dari kalangan modernis maupun tradisionalis hampir tidak dapat ditemukan pemikiran politiknya tentang pendirian sistem monarki dengan didasarkan ikatan agama, melainkan mereka menghendaki suatu negara republik yang didasarkan pada rasionalisme. 2. Bidang Pendidikan Tujuan pendidikan Islam yang ingin dicapai oleh Mohammad Natsir adalah membentuk manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, maju dan mandiri sehingga memiliki ketahanan rohaniah yang tinggi serta mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan masyarakat.11 Selain itu bahwa tujuan manusia adalah untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, tidak akan diperoleh dengan sempurna kecuali dengan keduanya. Pendidikan Islam tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan pendidikan Islam sama dengan tujuan kehidupan manusia, tujuan ini tercermin dalam al Qur’an Surat Al-An’am: 162. قُلْ إِنَّ صَلََتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِِلََِّ رَبِِّ الْعَالَمِينَ 11Pemikiran Pendidikan Islam Muhammad Natsir. Diunduh tanggal 29 April 2010 dari http://digilib.umm.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptummpp-gdl-s1- 2008-dwimardiya-12336&PHPSESSID=42d6ee65b827a38f44956092d28ba985.
  • 11. “Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupki dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam’.” (QS. Al-An’am: 162) Bagi Muhammad Natsir, fungsi tujuan pendidikan adalah memperhambakan diri kepada Allah SWT semata yang bisa mendatangkan kebahagiaan bagi penyembahnya. Hal ini juga yang disimpulkan oleh Prof. DR. H. Abuddin Nata, M.A, tentang tujuan pendidikan Islam menurut Muhammad Natsir, bahwa pendidikan Islam ingin menjadikan manusia yang memperhambakan segenap rohani dan jasmaninya kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan konsep Islam terhadap manusia itu sendiri. Bahwa mereka diciptakan oleh Allah untuk menghambakan diri hanya kepada Allah semata. Oleh karenanya segala usaha dan upaya manusia harus mengarah ke sana, di antaranya adalah pendidikan. 11 Buah Pemikirannya Dakwah Natsir Natsir dikenal sebagai intelektual Islam masa pra-kemerdekaan dan awal kemerdekaan yang dikagumi dan disegani di dalam dan luar negeri. Pemikirannya yang fenomenal antara lain Negara dan Agama, Capita Selekta I dan II, Islam sebagai Dasar Negara. Selain itu tulisannya banyak tersebar di berbagai majalah. Pada masa kebangkitan nasional 1908 hingga kemerdekaan, situasi yang sangat pelik penuh dengan gejolak dan dinamika, banyak pemikiran besar tumbuh dan berkembang. Para Pendiri Bangsa bertarung gagasan dengan tajam disertai perdebatan dengan sesama teman seperjuangannya mengenai Indonesia Merdeka, tanpa menghilangkan persahabatan diantara mereka serta tanpa melupakan esensi perjuangan bangsa. Natsir merupakan tokoh panutan diantaranya. Pemikiran Natsir dipengaruhi oleh Jamaludin Al Afgani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridho, Ali Abdul Razik, Al Mawardi, Ibn Taimiyah, Al Maududi, Hasan Albana dan Al Farabi. Pandangannya mengenai Islam dan Kebangsaan bagaikan sekeping mata uang logam dimana Islam dan Kebangsaan adalah dua hal yang
  • 12. tidak terpisahkan. Pemahaman ini bersifat integralistik, agama dan negara menyatu (integral). Islam adalah agama yang sempurna dan lengkap dengan pengaturan segala aspek kehidupan manusia termasuk kehidupan berpolitik dan bernegara. Paradigma ini yang kemudian melahirkan paham negara agama dimana kehidupan kenegaraan diatur dengan prinsip keagamaan, melahirkan konsep Islam dan Negara. Sumber hukum positifnya adalah agama, masyarakat tidak bisa membedakan aturan negara dan agama karena keduanya menyatu. Dalam paham ini rakyat menaati segala ketentuan negara dan agama, sebaliknya melawan negara berarti melawan agama dan Tuhan. Peran Islam dan pembentukan Kebangsaan Indonesia merupakan peranan yang saling mempengaruhi. Islam di Indonesia adalah roh pergerakan Kebangsaan yang membangun spirit perlawanan terhadap segala bentuk penindasan dan penjajahan. Islam mampu membentuk identitas perlawanan tersebut dalam masyarakat Indonesia, sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan tidak lepas dari keterlibatan Islam sehingga sangat nyata sekali bahwa Islam merupakan salah satu kekuatan pokok. Konsepsi mengenai ke-Indonesiaan Natsir dan pendiri negara lainnya merupakan suatu sikap untuk kehidupan bersama dalam kerangka NKRI yang bertujuan menghadirkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Perdebatan mengenai dasar Negara bila dipelajari secara seksama bukanlah untuk saling menghegemoni pemahaman satu terhadap pemahaman lainnya tetapi merupakan sikap untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan dan merumuskan kerangka kerja dalam rangka kepentingan rakyat banyak. Hal ini terlihat dari sikap Natsir yang mengajukan “Mosi Integral” pada saat Indonesia terbagi-bagi dalam beberapa negara bagian. Sikap ini sangat mengejutkan kalangan politisi saat itu bahwa Natsir mampu melihat jauh kedepan tentang kepentingan yang lebih besar. 12
  • 13. Islam-Pancasila dan Islam-Kebangsaan Dalam perdebatan tentang Pancasila pada masa Dewan Konstituante, Ia berpendapat bahwa Islam merupakan satu kesatuan konsepsi ketatanegaraan yang tak terpisahkan. Islam merupakan “Rahmatin il alamin” bagi semua elemen kehidupan berbangsa khususnya dan dunia pada umumnya. Islam sebagai agama pembebasan kemanusiaan, ajaran Islam harus diturunkan untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia dan menjadi spirit menjaga persatuan dan kesatuan. Oleh sebab itu, orang Islam itu tidak boleh bertaklid buta dalam menerima suatu ajaran/pemahaman tanpa mengecek kebenarannya. Pemahaman yang benar terhadap suatu hal yang telah teruji haruslah diterima atau diakui kesahihannya walaupun itu berasal dari musuh atau pihak yang berseberangan. Sehingga, pemahaman akan kemerdekaan bukan pada peristiwa heroik saja tetapi lebih pada perjuangan memanusiakan kemanusiaan dan menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Pancasila haruslah dipahami sebagai nilai-nilai dasar tentang kemanusiaan yang bersumber dari ajaran Ketauhidan. Sila pertama Pancasila merupakan bentuk pengakuan ajaran Keilahian Tuhan, sumber utama kehidupan yang harus menjiwai empat sila lainnya. Perbedaan pemikiran Natsir dan Soekarno mengenai Ketuhanan, hanya terletak dalam pemahaman nilai spiritualitas. Natsir lebih berpandangan bahwa Islam haruslah menjadi dasar utama perumusan undang-undang dan peraturan lainnya, sedangkan Soekarno lebih berpijak pada budi nurani sebagai landasan nilai spiritualitas. Kedua pandangan tersebut merupakan “Tuntutan Hati Nurani” manusia yang terdalam dalam pengakuan Ketuhanan yang Maha Esa, perjuangan haruslah bernilai kemanusiaan tanpa adanya upaya mengeksploitasi manusia satu terhadap manusia lainnya serta memahami riwayat/sejarah perkembangan masyarakat dan tata ekonomi dunia. 13
  • 14. Berbeda dengan para pendiri republik di Eropa atau Amerika yang tidak memperhatikan agama dalam negara, para pendiri bangsa termasuk Natsir dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa agama merupakan realitas yang hidup. Agama telah menjadi bagian dari sistem sosial dan budaya masyarakat. Hingga pada tingkat tertentu, agama telah berperan sebagai sumber inspirasi dan alat mobilisasi dukungan untuk melawan penjajahan. Karena itu, terdapat posisi dan peran yang sesuai bagi agama dalam negara-bangsa (nation-state) yang mereka bangun. Sejak awal Natsir cenderung meletakkan kata sifat agama di belakang negara. Nasionalisme Indonesia harus bersifat "Kebangsaan Muslimin", Islam sebagai ideologi. Pandangannya itu didorong oleh pemahaman teologisnya, mengutip Montgomery Watt, "Islam is more than a religion, it is a complete civilization". Berbeda dengan Soekarno yang mengutip paham Ataturisme atau Kemalisme mengenai pemisahan hubungan antara agama dan negara. Menurut Natsir, sekularisme mengingkari kenyataan sosiologis masyarakat Indonesia karena agama telah menjadi "a living reality". 14 G. Analisis Penulis Dari sekian banyak aspke pemikrin yang dikemukakan oleh Muhammad Nats sebagai pembaharuan bangsa Indonesia dan Islam, telah mencapai titik kegemilangan, dengan pmikiran-pemikiran beliau dunia pendidikan tentunya telah menjadi sorotan bangsa luar. Hal ini dikarenakan sesosok Muhammad Natsir mempunyai peran penting dalam keperdulian beliau untuk mengembangkan pendidikan yang baik terhadap anak bangsa di era masa kini. Selain pendidikan bidang politik juga beliau telah berkecimpung, sehingga lahirnya gerakan-gerekan yang disebut dengan masyumi, yang didirikan setelah kemerdekaan yang tergabung dengan ulama, politisi dan cendikiawan dalam berbagai organisasi Islam, sehingga bersatulah wakil-wakil dari organisasi Islam. H. Penutup : Kesimpulan Mohammad Natsir dilahirkan di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, kabupaten Solok, Sumatera Barat pada 17 Juli 1908 dari pasangan
  • 15. Mohammad Idris Sutan Saripado dan Khadijah. Di masa kecilnya, Natsir sekeluarga hidup di rumah Sutan Rajo Ameh, seorang saudagar kopi yang terkenal di sana. Oleh pemiliknya, rumah itu dibelh menjadi kedua bagian: pemilik rumah beserta keluarga tinggal di bagian kiri dan Mohammad Idris Sutan Saripado tinggal di sebelah kanannya. Ia memiliki 3 orang saudara kandung, masing-masing bernama Yukinan, Rubiah, dan Yohanusun. Jabatan terakhir ayahnya adalah sebagai pegawai pemerintahan di Alahan Panjang, sedangkan kakeknya merupakan seorang ulama. Ia kelak menjadi pemangku adat untuk kaumnya yang berasal dari Maninjau, Tanjung Raya, Agama dengan gelar Datuk Sinaro nan Panjang. Natsir mulai mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Maninjau selama dua tahun hingga kelas dua, kemudian pindah keHollandsch-Inlandsche School (HIS) Adabiyah di Padang.[3] Setelah beberapa bulan, ia pindah lagi ke Solok dan dititipkan di rumah saudagar yang bernama Haji Musa. Selain belajar di HIS di Solok pada siang hari, ia juga belajar ilmu agama Islam di Madrasah Diniyah pada malam hari. Tiga tahun kemudian, ia kembali pindah ke HIS di Padang bersama kakaknya. Pada tahun 1923, ia melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) lalu ikut bergabung dengan perhimpunan-perhimpunan pemuda seperti Pandu Nationale Islamietische Pavinderij dan Jong Islamieten Bond. Setelah lulus dari MULO, ia pindah ke Bandung untuk belajar di Algemeene Middelbare School (AMS) hingga tamat pada tahun 1930. Dari tahun 1928 sampai 1932, ia menjadi ketua Jong Islamieten Bond (JIB) Bandung. Ia juga menjadi pengajar setelah memperoleh pelatihan guru selama dua tahun di perguruan tinggi. Ia yang telah mendapatkan pendidikan Islam di Sumatera Barat sebelumnya juga memperdalam ilmu agamanya di Bandung, termasuk dalam bidang tafsir Al-Qur'an, hukum Islam, dan dialektika. Kemudian pada tahun 1932, Natsir berguru pada Ahmad Hassan, yang kelak menjadi tokoh organisasi Islam Persatuan Islam. 15
  • 16. 16 I. Bibliografi Thohir Luth. M. Nasir, Dakwah dan Pemikirannya, Jakarta: Gema Insani, 1999. Abu Ghazali, Pimpinan Umat Islam Sedunia, dalam Hakiem, Pemimpin pulang, Jakarta: Media Dakwah, Maret 1993 Syafig A. Mughni, Hassan Bandung, Pemikiran Islam Radikal, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1994. Abdullah Qodim Zallum, Pemikiran Politik Islam, (Bangil : Al-Izzah, 2001. Mohammad Natsir (b), World Of Islam Festival dalam perspektif sejarah,( Jakarta: Yayasan Idayu, 1976. Wikipedia, Mohammad Natsir, (Online), (www.wikipedia.com), diakses 19 February 2007. Kunto Wijoyo, “Tjoko, M. Nasir, dan Habibie, Sebuah Artikel yang Dimuat dalam Majalah Ummat, No. 9 Tahun I/30 oktober 1995.