Dokumen ini membahas tentang kampanye pemilu yang ramah lingkungan, mulai dari dasar hukum, desain kampanye, peran berbagai pihak, hingga memilih calon yang peduli lingkungan pada pemilu 2014.
1. PEMILU 2014
RAMAH LINGKUNGAN
MUKTAR HELMI, S.Pd.I
ANGGOTA KPU KOTA PADANGSIDIMPUAN
DIVISI SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH DAN PENGEMBANGAN SDM
Disampaikan pada Acara PPLHI Kota Padangsidimpuan
2. A. DASAR HUKUM
Undang undang No 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 102 ayat (2)
Pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu oleh pelaksana
Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan Mempertimbangkan etika, estetika,
kebersihan, dan keindahan kota atau kawasan setempat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PKPU No 1 Tahun 2013 Pendoman Pelaksanaan Kampanye
Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Pasal 3 : “Kampanye dilakukan dengan prinsip efisien, ramah
lingkungan, akuntabel, nondiskriminasi dan tanpa kekerasan”
3. PKPU No 15 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum No 1 Tahun 2013 Tetang Pendoman
Pelaksanaan Kampanye Tentang Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 17 ayat a) :
“alat peraga kampanye tidak ditempatkan pada tempat
ibadah, rumah sakit atau tempat-tempat pelayanan
kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan (gedung
dan sekolah), jalanjalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana
dan prasarana publik, taman dan pepohonan;
4. B. DESAIN KAMPANYE RAMAH LINGKUNGAN
Kampanye yang ramah lingkungan mesti hadir secara substansial
maupun aplikasi prosedural. Ramah lingkungan bukan hanya tanggung
jawab parpol, tapi juga penyelenggara pemilu, pemerintah dan
masyarakat.
Pertama, parpol sudah saatnya menjadikan desain ramah
lingkungan sebagai jurus kampanye. Dimulai dari hal-hal sederhana,
seperti minimalisasi atribut berbahan plastik, tidak memasang
atribut di pohon apalagi dengan paku, tidak mengganggu lalu lintas,
minimalisasi sampah di setiap even, serta melakukan pengelolaan
baik pra, saat, maupun paska kampanye.
Kedua, bagi penyelenggara pemilu perlu mengatur, mengawasi,
hingga memberi sanksi atas pelaksanaan kampanye agar ramah
lingkungan. KPU diharapkan dapat mengatur pemasangan atribut
secara bersama dari seluruh parpol pada titik-titik yang ditentukan.
Perlu koordinasi dengan parpol agar esensi kampanye sebagai
pendidikan politik tidak terkurangi. Peraturan KPU No. 15 Tahun 2013
mengatur caleg dilarang memasang baliho atau papan reklame, yang
dibolehkan hanyalah partai politik itupun dibatasi 1 buah per desa
atau kelurahan. Caleg boleh memasang spanduk hanya di zona yang
ditetapkan KPU dan pemerintah daerah setempat. Bawaslu atau
Panwaslu memiliki ranah kontribusi pada pengawasan dan evaluasi
peraturan ini.
5. Ketiga, pemerintah juga punya ruang tanggung jawab
dan wewenang berkontribusi. Pemerintah daerah melalui
peraturan bupati/walikota dapat mengatur lokasi dan
zona pemasangan alat peraga kampanye. Wewenang ini
memiliki dasar pada Pasal 102 ayat 1 UU No. 8 Tahun
2012 tentang Pemilihan Umum. Ayat selanjutnya
menyebutkan bahwa Pemasangan alat peraga
Kampanye Pemilu oleh pelaksana Kampanye Pemilu
dilaksanakan dengan mempertimbangkan etika,
estetika, kebersihan, dan keindahan kota atau kawasan
setempat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Agar optimal dan tidak terkesan
membatasi hak parpol berkampanye, maka perlu
koordinasi intensif antara pemerintah daerah, KPU, dan
parpol.
6. C. KAMPANYE PEMILU RAMAH LINGKUNGAN AKAN TERWUJUD
KOMITMEN
PARTAI POLITIK
KESERIUSAN
PENYELENGGARA
PEMILU
KAMPANYE
RAMAH
LINGKUNGAN
KONTRIBUSI
PEMDA/PEMKO
PARTISIPASI
MASYARAKAT
7. D. WARNING BUAT KITA SEMUA
Secara substansial kampanye ramah lingkungan juga menuntut
hadirnya kampanye sebagai wahana pendidikan lingkungan
masyarakat. Visi-misi parpol dan caleg kaitannya dengan
pengelolaan lingkungan diharapkan dapat mewarnai proses
kampanye.
Sekarang saatnya menakar serta menantang parpol dan caleg
mana yang sanggup merealisasikan kampanye ramah lingkungan.
Kita tunggu parpol dan caleg mana yang kreatif mendesain
kampanye ramah lingkungan, minim sampah visual, hingga
berkomitmen memperjuangkan isu lingkungan dalam agenda
politiknya. Kedaulatan ada di tangan rakyat. Kampanye yang
ramah lingkungan dapat menjadi pertimbangan penilaian parpol
dan caleg mana yang layak dipilih sebagai pemimpin lima tahun ke
depan.
Sampah memang berbahaya, namun jika dikelola dengan baik
bukan tidak mungkin akan berbalik menjadi berkah. Artinya,
penanganan sampah pemilu akan menguntungkan secara
ekonomis, ekologis, hingga politis.
9. KETERANGAN GAMBAR 3
Masuklah ke tempat pemungutan suara lewat pintu yang
sudah ditentukan kelompok penyelenggara pemungutan
suara (KPPS)
Daftarkan diri anda kepada petugas pencatat kehadiran
Tunggu sampai nama anda di panggil
Kemudian anda menerima surat suara
Coblos caleg yang punya komitmen memperjuangkan isu
lingkungan dalam agenda politiknya
Celupkan jari anda dengan tinta sebagai bukti anda telah
melakukan pemberian suara pada petugas KPPS
Anda telah selesai melakukan pemberian suara
10. Jangan Lupa....9 April 2014
Coblos pilihan anda...yang peduli
terhadap lingkungan hidup !!!
Terimkasih atas perhatiannya.....
SUKSES PEMILU 9 APRIL 2014
SUKSES KITA SEMUA