Diskusi implementasiCase METHOD dan team-based projecteenYHaenilah1
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi metode pembelajaran berbasis kasus (case method) dan proyek kelompok (team-based project) untuk meningkatkan kualitas lulusan dan pembelajaran. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, kriteria, dan formula untuk mengukur indikator kinerja utama perguruan tinggi terkait pembelajaran berbasis kasus dan proyek kelompok.
Modul ini membahas model-model pembelajaran berbasis SCL dan riset yang terdiri dari 10 model pembelajaran SCL dan pembelajaran berbasis riset. Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah diskusi kelompok dan pembelajaran kolaboratif dengan menilai peserta melalui pre-test dan post-test serta observasi keaktifan."
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfMasHudi30
Praktik pembelajaran ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berbahasa Jawa dengan memperhatikan aturan penulisan aksara Jawanya. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain kurangnya minat siswa dan media pembelajaran yang kurang inovatif. Guru mengatasinya dengan menggunakan video pembelajaran, model Problem Based Learning, dan modul ajar interaktif. Hasilnya, pemahaman dan hasil belajar siswa
Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi kinerja MGMP SMA dengan memberikan informasi tentang peran, tugas, dan fungsi MGMP SMA serta program kerja yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi guru dan mutu pembelajaran."
Diskusi implementasiCase METHOD dan team-based projecteenYHaenilah1
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi metode pembelajaran berbasis kasus (case method) dan proyek kelompok (team-based project) untuk meningkatkan kualitas lulusan dan pembelajaran. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, kriteria, dan formula untuk mengukur indikator kinerja utama perguruan tinggi terkait pembelajaran berbasis kasus dan proyek kelompok.
Modul ini membahas model-model pembelajaran berbasis SCL dan riset yang terdiri dari 10 model pembelajaran SCL dan pembelajaran berbasis riset. Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah diskusi kelompok dan pembelajaran kolaboratif dengan menilai peserta melalui pre-test dan post-test serta observasi keaktifan."
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfMasHudi30
Praktik pembelajaran ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berbahasa Jawa dengan memperhatikan aturan penulisan aksara Jawanya. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain kurangnya minat siswa dan media pembelajaran yang kurang inovatif. Guru mengatasinya dengan menggunakan video pembelajaran, model Problem Based Learning, dan modul ajar interaktif. Hasilnya, pemahaman dan hasil belajar siswa
Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi kinerja MGMP SMA dengan memberikan informasi tentang peran, tugas, dan fungsi MGMP SMA serta program kerja yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi guru dan mutu pembelajaran."
RPS mata kuliah Microteaching membahas tiga hal utama: (1) tujuan mata kuliah untuk mengembangkan keterampilan mengajar dasar mahasiswa, (2) materi perkuliahan yang meliputi berbagai keterampilan mengajar, dan (3) rencana pembelajaran per pertemuan untuk melatih keterampilan-keterampilan tersebut.
case method and team based project (1).pptxEdwinFransiari
Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran konsep dan implementasi metode pembelajaran berbasis kasus (case method) dan berbasis proyek kelompok (team-based project) untuk dosen di Universitas Medan, mencakup penjelasan mengenai karakteristik, tujuan, dan pelaksanaan dari kedua metode tersebut."
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). PjBL adalah pendekatan pembelajaran yang membangun kegiatan pembelajaran berdasarkan proyek nyata yang menantang siswa untuk dipecahkan secara berkelompok. PjBL memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan konsep dibangun berdasarkan produk proses pembelajaran. Tahapan PjBL meliputi membuka pelajaran dengan pertanyaan menantang, mer
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaari wibowo
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan kurikulum dan model-model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu menjawab tantangan masa depan melalui pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran, serta penilaian yang terpadu dan berkesinambungan. Model-model pembelajaran seperti project based learning, discovery learning, dan problem based learning digunakan untuk mencapai tuju
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdfBagasEkoWibowo
Berikut ini adalah LK best practice yang saya susun sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam PPG Dalam Jabatan Kategori II Tahun 2022 di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Adapun best practice ini disusun berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) dari aksi 1 hingga 4 yang telah saya laksanakan sebelumnya. Semoga dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan semuanya. Mohon dimaafkan jika masih terdapat kekurangan. Terimakasih
1. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Kutasari dan mencoba mengatasinya dengan pembelajaran berbasis masalah dan diskusi serta pemberian motivasi melalui video.
2. Langkah yang diambil adalah membagi peserta didik dalam kelompok kecil, memberikan permasalahan, dan memotivasi melalui video kisah sukses. Hasilnya, motivasi dan keaktifan peserta didik meningkat.
3. Faktor
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
RPS mata kuliah Microteaching membahas tiga hal utama: (1) tujuan mata kuliah untuk mengembangkan keterampilan mengajar dasar mahasiswa, (2) materi perkuliahan yang meliputi berbagai keterampilan mengajar, dan (3) rencana pembelajaran per pertemuan untuk melatih keterampilan-keterampilan tersebut.
case method and team based project (1).pptxEdwinFransiari
Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran konsep dan implementasi metode pembelajaran berbasis kasus (case method) dan berbasis proyek kelompok (team-based project) untuk dosen di Universitas Medan, mencakup penjelasan mengenai karakteristik, tujuan, dan pelaksanaan dari kedua metode tersebut."
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). PjBL adalah pendekatan pembelajaran yang membangun kegiatan pembelajaran berdasarkan proyek nyata yang menantang siswa untuk dipecahkan secara berkelompok. PjBL memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan konsep dibangun berdasarkan produk proses pembelajaran. Tahapan PjBL meliputi membuka pelajaran dengan pertanyaan menantang, mer
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaari wibowo
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan kurikulum dan model-model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu menjawab tantangan masa depan melalui pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran, serta penilaian yang terpadu dan berkesinambungan. Model-model pembelajaran seperti project based learning, discovery learning, dan problem based learning digunakan untuk mencapai tuju
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdfBagasEkoWibowo
Berikut ini adalah LK best practice yang saya susun sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam PPG Dalam Jabatan Kategori II Tahun 2022 di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Adapun best practice ini disusun berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) dari aksi 1 hingga 4 yang telah saya laksanakan sebelumnya. Semoga dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan semuanya. Mohon dimaafkan jika masih terdapat kekurangan. Terimakasih
1. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Kutasari dan mencoba mengatasinya dengan pembelajaran berbasis masalah dan diskusi serta pemberian motivasi melalui video.
2. Langkah yang diambil adalah membagi peserta didik dalam kelompok kecil, memberikan permasalahan, dan memotivasi melalui video kisah sukses. Hasilnya, motivasi dan keaktifan peserta didik meningkat.
3. Faktor
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
Similar to Pembelajaran Partisipatif & Kolaboratif (20)
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Pembelajaran Partisipatif & Kolaboratif
1. Pembelajaran Partisipatif & Kolaboratif
Case Based Learning & Project Based Learning
Penyusunan RPS & Penilaian dg Pendekatan OBE
Syamsul Arifin
Dosen Tetap ITS Surabaya;
Anggota Tim KPT Belmawa Dikti, KemendikbudRistek; dan
Member of Association for Educational Communications and Technology (AECT).
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
HP : 081-2354-2233
syamsul@ep.its.ac.id
syamp3ai@gmail.com
http://bit.ly/YouTubeSyam
Syamsul Arifin
@syam1963
2023
2. Capaian
Kajian:
1.Pembelajaran dg
pendekatan OBE;
2.Metode Pembelajaran CBL
& PjBL;
3.Contoh Metode CBL & PjBL;
4.Penyusunan RPS Blended
Matakuliah dg CBL/PjBL;
dan
5.Penilaian Pembelajaran.
Mampu merancang pembelajaran
CBL/PjBL, dan menyusun RPS
Blended serta menyusun instrument
penilaiannya sesuai dg SN-Dikti dan
dengan pendekatan OBE.
3. Rujukan Utama
a. UU No.12 Tahun 2012: Sistem Pendidikan Tinggi;
b. Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012: KKNI;
c. Permendikbud, No.3 Tahun 2020: SN-Dikti;
d. Kepmendikbud, Nomor 21O/M/2023: IKU;
e. Panduan Penyusunan KPT di Era Industri 4.0 Untuk Mendukung Mendukung
MBKM, Belmawa-Dikti, 2020;
f. Buku Panduan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Belmawa-Dikti, 2020.
https://bit.ly/YouTubeSyam
5. Education - A Paradigm Shift
21st Century
Learning
E
d
u
c
a
t
i
o
n
4
.
0
(
H
e
u
t
a
g
o
g
y
)
E
d
u
c
a
t
i
o
n
4
.
0
(
H
e
u
t
a
g
o
g
y
)
1
Personalized Learning
3
Capability & values-Based
4 Curriculum: Flexible,
Adapted, Collaborative
Transformation &
Etic Digital
6
7
Connected, Big Data & AI, IoT
8
Gamification, AR & VR, Smart Classrooms
21st Century
Learning
E
d
u
c
ation3.0
(
A
n
d
ragogy)
E
d
u
c
ation 3.0
(
A
n
d
ragogy)
Learning activities:Ev
e
r
y
w
h
e
r
e
,
A
n
y
t
i
m
e
,
A
n
y
t
h
i
n
g
,
a
n
d
E
v
e
r
y
o
n
e
Open, flexible,
f
o
c
u
s
,
c
r
e
a
t
i
v
i
t
y
,
a
n
d
c
o
l
l
a
b
o
r
a
t
i
v
e
1
Achieved in
Holistic
Transformation
2
21st Century
Curriculum,
Pedagogy &
Assessment
3
Physical
Infrastructure
& Technology
5
Leadership,
People &
Culture
Governance,
Innovation &
Partnerships
4
Education 2.0 (Andragogy)
Curriculum Teachers
Accountability
Leadership
Education 1.0 (Pedagogy)
Traditional
Education
Systems
@Syamsul Arifin, 2018
2
Learning experience
5
Smart Technology-
Digitized & Virtual
Classrooms
7. Capain Pembelajaran sesuai Level-6 KKNI
(Sumber: Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012: Tentang KKNI)
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi
dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai
alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
Kualifikasi Umum KKNI:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya.
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia.
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang
tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama
serta pendapat/temuan original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas
8. Capain Pembelajaran sesuai Level-6 KKNI
(Sumber: Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012: Tentang KKNI)
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi
dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai
alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
9. Kualitas
Dosen
Kualitas
Lulusan
Kualitas
Kurikulum &
Pembelajaran
Indikator Kinerja Utama (IKU)
(Sumber: KepmenDikbud No.210/M/2023: IKU)
Kualitas
Dosen
Kualitas
Lulusan
Kualitas
Kurikulum &
Pembelajar-
an
1. Kesiapan kerja lulusan: Persentase lulusan
S1 dan D4/D3/D2/D1 yang berhasil:
a. memiliki pekerjaan;
b. melanjutkan studi; atau
c. menjadi wiraswasta..
2. Mahasiswa berkegiatan/meraih prestasi di luar
program studi: Persentase mahasiswa S1 dan
D4/D3/D2/D1 yang: a. menjalankan kegiatan
pembelajaran di luar program studi; atau
b. meraih prestasi.
3. Dosen di luar kampus: Persentase
dosen yang berkegiatan tridharma di
perguruan tinggi lain, bekerja sebagai
praktisi di dunia industri, atau
membimbing mahasiswa berkegiatan di
luar program studi.
.
4. Kualifikasi dosen/pengajar:
a. persentase dosen yang memiliki sertifikat
kompetensi/profesi yang diakui oleh dunia
usaha dan dunia industri; atau b. persentase
pengajar yang berasal dari kalangan praktisi
profesional, dunia usaha, atau dunia industri.
5. Penerapan karya dosen:Jumlah keluaran dosen yang
berhasil mendapat rekognisi internasional atau diterapkan
oleh masyarakat/industri/ pemerintah per jumlah dosen.
6. Kemitraan program studi: Jumlah kerjasama
per program studi S1 dan D4/D3/D2/D1.
8. Akreditasi Internasional:
Persentase program studi S1 dan D4/D3
yang memiliki akreditasi atau sertifikasi
internasional yang diakui pemerintah.
7. Pembelajaran dalam kelas:Persentase
mata kuliah S 1 dan D4/D3/D2/D1 yang
menggunakan metode pembelajaran pemecahan
kasus (case method) atau pembelajaran kelompok
berbasis project (team-based project) sebagai
bagian dari bobot evaluasi.
13. Bentuk & Metode Pembelajaran Mahasiswa
No Bentuk Pembelajaran
(SN-Dikti 2023, Pasal 16)
1 Kuliah, Responsi, Tutorial
2 Seminar atau yang setara
3 Praktikum, praktik studio,
praktik bengkel, praktik
lapangan, praktik kerja,
penelitian, perancangan, atau
pengembangan, pelatihan
militer, pertukaran pelajar,
magang, wirausaha, dan/atau
pengabdian kepada
masyarakat. (termasuk BKP-
MBKM)
No Metode Pembelajaran
1 Diskusi kelompok;
2 Simulasi & Bermain Peran;
3 Studi kasus;
4 Pembelajaran kolaboratif;
5 Pembelajaran kooperatif;
6 Pembelajaran berbasis
proyek;
7 Pembelajaran berbasis
masalah;
9 atau metode lainnya yg
setara.
(Sumber: PermenDikbud No.53 Tahun 2023: SN-Dikti: Pasal 16)
PENUGASAN
MHS
MK
14. Instructional Effects & Nurturant Effects
❖ Penguasaan
pengetahuan &
ketrampilan
❖ Motivasi
mahasiswa
❖ Kemapuan
melakukan
langkah cepat
Percaya diri
Harga diri
Efek Pembelajaran
Efek Pengiring
Penyelesaian
masalah;
Penguasaan &
konstruk
pengetahuan;
Standar
kompetensi;
Hasil belajar
Interaksi sosial;
Membangun rasa
empati;
Self-motivation,
Self-efficacy, dan
Self-regulated
Efek Pembelajaran
Efek Pengiring
CBL & PjBL
Direct
Instruction
Model
(Joyce & Weil, 2009)
15. Case Based Learning (CBL)
Case Based Learning (CBL) adalah metode pembelajaran
dg pemberian sebuah kasus yang menggambarkan detail
dari situasi dunia nyata yg kompleks.
Mahasiswa belajar menggali pertanyaan (inquiry) dan
menyelesaikan masalah tersebut dg beberapa alternatif
solusi baik secara individu maupun kolaboratif. Mhs
didorong untuk mempertahankan solusi yang mereka yakini
paling tepat.
Catatan:
❖ CBL pertama kali digunakan di Harvard Law School pada 1870-an untuk mempersiapkan pengacara;
❖ CBL digunakan dalam bidang medis, percobaan awal dilakukan pada tahun 1890 di Johns Hopkins
Medical School;
18. Tahapan Metode CBL
mahasiswa berperan sebagai “protagonis” yang berusaha untuk
memecahkan sebuah kasus;
mahasiswa melakukan analisis terhadap kasus untuk membangun
rekomendasi solusi, dibantu dengan diskusi kelompok untuk menguji dan
mengembangkan rancangan solusi; dan
mahasiswa di kelas berdiskusi secara aktif, dengan mayoritas dari percakapan
dilakukan oleh mahasiswa, sedangkan dosen hanya memfasilitasi dengan cara
mengarahkan diskusi, memberikan pertanyaan, dan observasi.
(Sumber: KepmenDikbud No.210/M/2023: IKU)
Kriteria evaluasi: 50% (lima puluh persen) dari bobot nilai akhir harus berdasarkan kualitas partisipasi diskusi
kelas (case method) dan/atau presentasi akhir pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project).
20. Project Based Learning (PjBL)
Peran Dosen sebagai pendamping, motivator dan
fasilitator bagi mahasiswa.
Project Based Learning (PjBL) adalah metode
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan untuk
menyelesaikan masalah2 nyata dan komplek. Mahasiswa
melakukan eksplorasi, merumuskan pertanyaan2,
menggali informasi, melakukan penilaian,
menginterpretasi, sintesis, dan analisis untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran
Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggali
permasalahan nyata dlm sebuah proyek sebagai langkah
awal dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata
21. Tujuan Metode PjBL
Proyek terkait dengan
permasalahan dan isu dunia
nyata yang autentik
Mengangkat
masalah nyata
Meningkatkan
ketrampilan berfikir
Menggunakan ketrampilan
berpikir kreatif, kritis, dan
mencari informasi untuk
melakukan investigasi,
menarik kesimpulan, dan
menghasilkan produk.
Berpusat pd Mhs
Berpusat pada siswa dengan
membuat produk dan
melakukan presentasi secara
mandiri
Sesuai minat mhs
Proyek & masalah yg dipilih
sesuai dg minat mahasiswa
Merupakan
proses inkuiri
Mhs akan mengali
data dan
pengetahuan
berdasarkan projek yg
diminati
Menginvestifigasi
Ide & Pertanyaan
Mengarahkan Mhs
untuk
menginvestifigasi ide
dan pertanyaan
penting
(Sumber: Stripling, model Project Based Learning )
22. Tahapan Metode PjBL
Dimulai dari beberapa pertanyaan
mhs thd permasalahan nyata yg
komplek dan pada level tingkat
berfikir tinggi.
1. Start with the
essential question
3. Create a
schedule
Mhs menyusun bersama
jadwal pelaksanaan
proyek dan
dikonsultasikan dg dosen.
5. Assess the
outcome
Penilaian dilakukan oleh dosen dan
mhs terhadapat proses dan capaian
standar kompetensi Mhs beserta
luarannya. Serta memberikan
umpan balik pd Mhs.
2. Design a plan for
the project
Desain pelaksanaan proyek
dilakukan Bersama secara
kolaboratif (pembagian tugas dlm
kelompok) oleh Mhs didampingi
Dosen.
4. Monitoring
progress of project
Monitoring dilakukan untuk
mengetahui dan mengevaluasi
progress pencapaian proyek.
Dilakukan oleh Mhs & dosen.
Mhs melakukan presentasi.
6. evaluation the
experience
Mhs & dosen melakukan
refleksi baik secara kolaboratif
ataupun mandiri. Sehingga
ditemukan hal2 baru yg
menjawab permasalah dlm
proyek yg dikerjakan.
(Sumber: The George Lucas Education Foundation dan Dopplet)
24. Tahapan Metode PjBL
(Sumber: KepmenDikbud No.210/M/2023: IKU)
kelas dibagi menjadi kelompok lebih dari 1 (satu) mahasiswa untuk
mengerjakan tugas bersama selama jangka waktu yang ditentukan;
dosen membina setiap kelompok selama periode pekerjaan proyek dan
mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam kolaborasi; atau
kelompok diberikan masalah nyata yang terjadi di masyarakat atau
pertanyaan kompleks, lalu diberikan ruang untuk membuat rencana
kerja dan model kolaborasi;
setiap kelompok mempersiapkan presentasi/karya akhir yang
ditampilkan di depan dosen, kelas, atau audiens lainnya yang dapat
memberikan umpan balik yang konstruktif;
Kriteria evaluasi: 50% (lima puluh persen) dari bobot nilai akhir harus berdasarkan kualitas partisipasi diskusi
kelas (case method) dan/atau presentasi akhir pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project).
kelompok diberikan project dari dunia usaha industri.
25. Project vs Project Based Learning
(Ref: Larmer, J., Mergendoller, J., & Boss, S. (2015). Setting The Standard for Project Based Learning. Alexandria, VA USA: ASCD.)
Project
Project Based Learning
Project
▪ Supplemental to a unit;
▪ Task is based on following directions from the lecturer and is repeated year
after year;
▪ Typically done individually;
▪ Done independently, often at home;
▪ Focused on the product; the product may even be called “the project”; and
▪ Not authentic to the real world or to students’ Lives.
Project Based Learning
▪ The project is the unit, or a major vehicle for teaching content
standards within a unit;
▪ Task is open-ended and involves student voice and choice; often
differs from year to year;
▪ Done in collaboration with a team;
▪ Done with lecturer guidance, much of it during lecture hours;
▪ The project includes a sustained inquiry process and the creation
of a product; and
▪ Authentic to the real world or to students’ lives, or both.
Note: We are indebted to Amy Mayer, friEdTechnology.com, for some of these ideas.
26. Capstone Design
Aulia - Head of QA ITS
Artinya secara linguistik Pencapaian Puncak
(batu teratas dalam sebuah struktur)
Definisi Desain
“An ability to design solutions for complex,
open ended engineering problems for systems,
components or processes that meet specified
needs, considering realistic constraints such as
applicable standards, health and safety risks,
economic, environmental, cultural and societal,
manufacturability, and sustainability”
1. Merancang penyelesaian utk masalah rekayasa
kompleks
2. Masalah sistem – open ended
3. Komponen / proses memenuhi spesifikasi
kebutuhan ttt
4. Memperhatikan Batasan secara realistis,i.e:
aplikasi standar, resiko thd Kesehatan dan
keselamatan, ekonomi, budaya, social,
manufacturability, dan keberlanjutan
1
2
3
4
(Sumber: ABET)
27. MK Capstone Design
(Sumber: Univ. North Dacota)
Ciri-ciri MK Capstone
Design:
a. MK-CD mendukung
pencapaian PPM & CPL Prodi;
b. Pembelajaran berbasis kasus
(CBL/PjBL);
c. Kasus berasal dari IDUKA,
atau masyarakat;
d. Ada keterlibatan langsung mhs
dlm mengindentifikasi,
merumuskan masalah,
menyelesaikan masalah secara
kolaboratif;
e. Hasil belajar berupa produk,
penyelesaian kasus, atau
rekomendasi tindak lanjut
penyelesaian kasus; dan
f. Memiliki beberapa MK
pendukung dalam struktur
kurikulum Prodi.
28. Elemen C.6.4.h: Proyek rekayasa penciri bidang prodi (Capstone Design)
Terselenggaranya capstone design yang memiliki:
1. Panduan pelaksanaan
2. Memiliki rumusan capaian pembelajaran mata kuliah
3. Menggunakan standar-standar keteknikan dan batasan-Batasan realistis berdasarkan pada
pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh di perkuliahan sebelumnya.
4. Mempunyai bukti sahih pelaksanaan
Nilai-4
No Nama Mata Kuliah Capstone Design Semester Cakupan Bahasan
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
Tabel 5.a.4) Capstone Design dalam Proses Pembelajaran
MK Capstone Design
29. 5 Elemen Capstone Design Project
Engineering design
Ability to find design alternatives and
to select optimally and effectively
within realistic requirements and
constraints
Problem/project
definition
Ability to address
an engineering
situation
Project planning,
Ability to plan and
execute a project
Planning
Communication
skills,
Ability to communicate in
writing and orally building
the communication,
presentation, and
interpersonal skills.
Teamwork skills
Ability to work within
team building
meeting skill, and
conflict resolution.
KASUS
(Sumber: ABET)
35. Penjabaran CPL pada Matakuliah
SKL / Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi
[ Program Learning Outcomes/Student Outcomes ]
Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah
[ Beberapa butir CPL => CPMK (Courses Learning Outcomes) ]
Indikator-1 Indikator-2 Indikator-N
Instrumen Penilaian & Evaluasi
(Sesuai dengan indicator & kriteria)
Bentuk / Metoda / Strategi/ Penugasan Pembelajaran
Materi Pembelajaran (keluasan dan kedalaman)
Masih bersifat
umum
Bersifat
spesifik thd MK
dapat diukur /
diamati
PRODI
MK
Tahapan
belajar
Proses
Pencapaian
Proses
Penyusunan
36. Analisis Pembelajaran MK Metode Penelitian
1. Apa indikator & kriteria penilaian?
2. Penilaian seberapa banyak & macam nya apa
saja? (Observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes
tertulis, tes lisan, dan angket)
3. Bentuk, Metode, dan Penugasan
Pembelajaran yg sesuai?
4. Materi Pembelajaran minimum yg diperlukan
apa?
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK) METODOLOGI PENELITIAN:
CPL-2 Mampu merancang dan melaksanakan penelitian dg metodologi yg benar serta menganalisis dan menginterpretasi data dg tepat;
CPL-4 Mampu mengidentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah kerekayasaan di bidang teknik fisika;
CPL-8 Memiliki tanggung jawab dan etika profesional; dan
CPL-9 Mampu berkomunikasi secara efektif.
Garis Entry Behavior
CPMK-6. mampu merancang penelitian dalam bentuk proposal penelitian TA &
mempresentasikan dg tanggung jawab dan etika profesional[C6,A3,P3], (mg ke13-15)(35%);
CPKM-1. mampu menjelaskan tentang Pengetahuan, Ilmu, filsafat &
etika dan plagiasi dlm penelitian [C2,A3], (mg ke 1-2)(15%);
CPMK-2. mampu menjelaskan berbagai metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif [C2,A3],(mg ke 3-4)(15%);
CPMK-3. mampu merumuskan permasalahan penelitian dan
menyusun hipotesa penelitian dg sumber rujukan bermutu, terukur
dan sahih[C3,A3] (mg ke 5-6)(15%);
CPMK-4. mampu menjelaskan validitas dan reliabilitas
pengukuran dalam penelitian [C2,A3] (mg ke 7)(5%);
EVALUASI TENGAH SEMESTER / UJIAN TENGAH SEMESTER (mg ke 16)
EVALUASI TENGAH SEMESTER / UJIAN TENGAH SEMESTER (mg ke 8)
Kemampuan awal yg diperlukan sebelum mengikuti mata kuliah ini
CPMK-5. mampu memilih dan menetapkan sampel penelitian dg sistematis, bermutu, dan
terukur. [C5,A3], (mg ke 9-10)(15%);
37. Takaran Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran
Pengertian 1 sks dalam BENTUK PEMBELAJARAN (Pasal 15&16, SN-Dikti 2023) Menit Jam
a KULIAH, RESPONSI, TUTORIAL
Kegiatan Proses Belajar Kegiatan Penugasan Terstruktur Kegiatan Mandiri
50 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 170 2,83
b SEMINAR
Kegiatan Proses Belajar Kegiatan Mandiri
100 menit/minggu/semester 70 menit/minggu/semester 170 2,83
c PRAKTIKUM, PRAKTIK STUDIO, PRAKTIK BENGKEL, PRAKTIK LAPANGAN, PRAKTIK KERJA,
PENELITIAN, PERANCANGAN, ATAU PENGEMBANGAN, PELATIHAN MILITER, PERTUKARAN
PELAJAR, MAGANG, WIRAUSAHA, DAN/ATAU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
170 2,83
Bentuk Pembelajaran dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program Studi (BPK-MBKM) (Pasal 15).
Pasal 15:
(1). Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan dengan sistem kredit semester (sks).
(2). Proses pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan Masa Tempuh Kurikulum 2 (dua)
semester untuk 1 (satu) tahun akademik.
(3). Selain 2 (dua) semester sebagaimana dimaksud pada ayat (2), perguruan tinggi dapat menyelenggarakan 1 (satu)
semester antara sesuai dengan kebutuhan.
(6). Beban belajar 1 (satu) satuan kredit semester setara dengan 45 (empat puluh lima) jam per semester.
diatur sendiri melalui SPMI oleh masing-masing PT
diatur sendiri melalui SPMI oleh masing-masing PT
Satuan kredit semester sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) merupakan takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan
pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses
pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran dan
besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam
mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.
Pasal 15 (5)
1 sks 45 jam = 170 menit x 16 minggu = 2.720 menit
38. Takaran Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran
Pengertian 1 sks dalam BENTUK PEMBELAJARAN (Pasal 15&16, SN-Dikti 2023) Menit Jam
a KULIAH, RESPONSI, TUTORIAL
Kegiatan Proses Belajar Kegiatan Penugasan Terstruktur Kegiatan Mandiri
50 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 170 2,83
b SEMINAR
Kegiatan Proses Belajar Kegiatan Mandiri
100 menit/minggu/semester 70 menit/minggu/semester 170 2,83
c PRAKTIKUM, PRAKTIK STUDIO, PRAKTIK BENGKEL, PRAKTIK LAPANGAN, PRAKTIK KERJA,
PENELITIAN, PERANCANGAN, ATAU PENGEMBANGAN, PELATIHAN MILITER, PERTUKARAN
PELAJAR, MAGANG, WIRAUSAHA, DAN/ATAU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
170 2,83
Bentuk Pembelajaran dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program Studi (BPK-MBKM) (Pasal 15).
Pasal 15:
(1). Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan dengan sistem kredit semester (sks).
(2). Proses pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan Masa Tempuh Kurikulum 2 (dua)
semester untuk 1 (satu) tahun akademik.
(3). Selain 2 (dua) semester sebagaimana dimaksud pada ayat (2), perguruan tinggi dapat menyelenggarakan 1 (satu)
semester antara sesuai dengan kebutuhan.
(6). Beban belajar 1 (satu) satuan kredit semester setara dengan 45 (empat puluh lima) jam per semester.
diatur sendiri melalui SPMI oleh masing-masing PT
diatur sendiri melalui SPMI oleh masing-masing PT
47. Contoh PjBL – Buoyweather Tipe-2
https://youtu.be/sF466xMXHWY
https://youtu.be/Etf4YfGg_wc
Link Video:
48. Contoh PjBL dg Flipped Classroom
Mingg Pembelajaran Sinkron (Zoom) dg Dosen Pembelajaran Asinkron (LMS)
10 Kuliah & diskusi: Dosen mempersiapkan
panduan/rencana dan menjelaskan Tugas-PjBL
perancangan aplikasi system logika fuzzy;
Mhs menggali ide & permasalahan di lapangan, melalui web,
artikel-ScinceDirect, membuat perencanaan & jadwal, dll.;
11, 12 Responsi & Tutorial:
Progres ide, judul, jadwal, dan rumusan masalah;
Perancangan aplikasi system logika fuzzy dan permasalahan yg
dapat diselesaikan dan menyusun jadwal kegiatannya;
13 Responsi & Tutorial:
Progres rancangan sistem beserta permasalahan yg
menyertainya;
Berdiskusi, menyempurnakan rancangan system dan
pengumpulan data informasi yg diperlukan, membuat
pemrograman & simulasi, atau prototipe;
14 Responsi & Tutorial:
Progres konsultasi & diskusi permasalahan simulasi
sistem aplikasi logika fuzzy atau prototipe;
Berdiskusi, penyempurnaan simulasi sistem aplikasi logika
fuzzy atau prototipe dari hasil konsultasi.
15 Responsi & Tutorial:
Progres & konsultasi tahap akhir hasil perancangan
Finalisasi hasil rancangan alikasi sistem logika fuzzy dan
dikumpulkan melalui web MyITS-Classroom
16 Presentasi hasil PjBL oleh Mhs. Pengumuman hasil penilaian & evaluasi
CPMK-5: Mampu merancang aplikasi sistem logika fuzzy dengan beberapa studi kasus bidang TF atau bidang
multidisiplin [C6,A3,P3]
Tugas 6: Menggali permasalahan dan merancang aplikasi system logika fuzzy, dan membuat perencanaan &
jadwal, serta mempresentasikan dalam kelompok kolaboratif.
51. The CDIO Approach
the four activities of the engineering lifecycle
Conceive Defining customer needs, considering technology, enterprise strategy
and regulations, and developing conceptual, technical and business
plans.
Design Creating the detailed information description of the design; the plans,
drawings and algorithms that describe the system to be implemented.
Implement Transforming the design into the product, process or system, including
hardware manufacturing, software coding, testing and validation.
Operate Using the implemented product, process or system to deliver the
intended value, including maintaining, evolving, recycling and retiring
the system.
(Sumber: Edward F. Crawley · Johan Malmqvist Sören Östlund · Doris R. Brodeur Kristina Edström, Rethinking Engineering Education:The CDIO Approach, Springer, 2020)
52. The Foundational Principle: CDIO as the Context
Conceive Design Implement Operate
Mission Conceptual
Design
Preliminary
Design
Detailed
Design
Element
Creation
Systems’
Integration
& Test
Lifecycle
Support
Evolution
▪Business
Strategy
▪Technology
Strategy
▪Customer
Needs
▪Goals
▪Competitors
▪Program Plan
▪Business Plan
▪Requirements
▪Function
▪Concepts
▪Technology
▪Architecture
▪Platform Plan
▪Market
Positioning
▪Regulation
▪Supplier Plan
▪Commitment
▪Requirements
Allocation
▪Model
Development
▪System Analysis
▪System
Decomposition
▪Interface
▪Specifications
▪Element
Design
▪Requirement
Verification
▪Failure &
Contingency
▪Analysis
▪Validated
▪Design
▪Hardwar
Manufacturing
▪Software
▪Coding
▪Sourcing
▪Element
▪Testing
▪Element
▪Refinement
▪System
Integration
▪System Test
▪Refinement
▪Certification
▪Implementation
▪Ramp-up
▪Delivery
▪Sales &
Distribution
▪Operations
▪Logistics
▪Customer
Support
▪Maintenance
& Repair
▪Recycling
▪Upgrading
▪System
▪Improvement
▪Product
▪Family
Expansion
▪Retirement
(Sumber: Edward F. Crawley · Johan Malmqvist Sören Östlund · Doris R. Brodeur Kristina Edström, Rethinking Engineering Education:The CDIO Approach, Springer, 2020)
54. INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FAKULTAS …………………
JURUSAN …………………….
RENCANA TUGAS MAHASISWA
MATA KULIAH
KODE sks SEMESTER
DOSEN PENGAMPU
BENTUK TUGAS
Tuliskan bentuk tugas, misalnya tugas review dan presentasi, tugas lapangan, tugas simulasi, dll.
JUDUL TUGAS
Tuliskan judul tugas yang relevan jiak ada.
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Tuliskan SubCPMK yang mendasari tugas yang akan dikerjakan oleh mahasiswa
DISKRIPSI TUGAS
Tuliaskan obyek garapan tugas, dan batas-batasan nya, relevansi dan manfaat tugas
METODE PENGERJAAN TUGAS
Jelakan tahapan pengerjaan tugas beserta batas-batasannya
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
Jelaskan bentuk dan format luaran yang diharapkan sesuai dengan SUB-CP-MK yang telah ditetapkan
INDIKATOR, KRETERIA DAN BOBOT PENILAIAN
Jelaskan indikator-indikator penilian sesuai dengan SUB-CP-MK yang dibebankan pada tugas tsb, kreteria penilaian beserta bobot prosentasi penilaian sesuai
indikatornya.
JADWAL PELAKSANAAN
Tuliskan jadwal pelaksanaan tugas, beserta aktivitas nya.
LAIN-LAIN
Tuliskan hal-hal yang dianggap penting yang masih terkait dengan pelaksanaan tugas.
DAFTAR RUJUKAN
Tuliskan rujukan yang digunakan dengan menggunakan standar penulisan rujukan APA
LOGO Nama Perguruan Tinggi, Fakultas, Program Studi
58. Judul Tugas Mhs:
1. Group-1:Fuzzy Solar Tracker
2. Group-2: Pemodelan M-Learning Dengan Sistem Logika Fuzzy Metode Mamdani
3. Group-3: Prediksi Diabetes Menggunakan Fuzzy Logic
4. Group-4: Prediksi Ketinggian Gelombang Laut Akibat Kecepatan Angin Menggunakan Sistem Logika
Fuzzy Metode Mamdani
5. Group-5: Prediksi Kadar Polutan Akibat Penyebaran Covid-19 Di Kota Surabaya Menggunakan Logika
Fuzzy
6. Group-6: Active dual Axis solar Tracker dengan metode control fuzzy-ACO
7. Group-7:Prediksi Nilai Kurs Beli Mata Uang Rupiah Terhadap Nilai Mata Uang Yen Selama Masa
Pandemi Covid-19
8. Group-8: Identifikasi Dan Preventif Covid19 Menggunakan Fuzzy Logic
9. Group-9:Rekomendasi Makanan Instan Terhadap Orang Diet Menggunakan Sistem Logika Fuzzy
Mamdani
10. Group 10: Penentuan Jadwal Kuliah Menggunakan Sistem Logika Fuzzy
11. Group 11: Acceptance Modelling Pembelajaran M-learning Dengan Faktor External Menggunakan
Logika Fuzzy
12. Group 12: Implementasi Logika Fuzzy untuk Mendeteksi Kerentanan Daerah Banjir
13. Group 13: Prediksi Cuaca Dengan Fuzzy Logic
Final Project MK Sistem Fuzzy
61. Rubrik Penilaian Presentasi
Nama Mahasiswa NRP
Judul Proposal
Penelitia TA
No ASPEK YANG DINILAI Kurang
sekali
Kurang Cukup Cukup
baik
Baik Baik
sekali
Istimewa
0-40 41-55 56-60 61-65 66-75 76-85 86-100
I Effective communication standards
1 Pemilihan kata yang
memotivasi
2 Cara & ekspresi dlm
presentasi
3 Penguasaan Media
Presentasi
4 Memberi kesempatan
berdiskusi pada audiensi
II Cooperation/collaboration standards
5 Konstribusi kerjasama
dalam tim
6 Keaktifan dalam
kerjasama dalam tim
7 Leadership dalam
menjalankan peran
III Information processing standards
8 Penggalian informasi
9 Penginterpretasian &
pensintesisan informasi
IV Complex thinking standards
10 Penguasaan materi
11 Memberi
Ide/pemikiran/penjelasan
yg cerdas
12 Keruntutan & sistematika
berfikir
Sub-Total Skor (0-100)
Total Skor (0-100)
CPMK-5:
Mampu merancang aplikasi sistem logika
fuzzy dengan beberapa studi kasus
bidang TF atau bidang multidisiplin
[C6,A3,P3]
Tugas 6: (waktu 6 minggu)
Menggali permasalahan dan merancang
aplikasi system logika fuzzy, dan
membuat perencanaan & jadwal, serta
mempresentasikan dalam kelompok
kolaboratif.
62. Contoh Portfolio Penilaian CBL/PjBL
Mg Pembelajaran di kelas dg Dosen Pembelajaran terstruktur & mandiri Luaran Nilai Komentar
11 Kuliah & diskusi:
tentang Tugas-5 PjBL Penyusunan Proposal
penelitian TA;
Mhs menggali ide & permasalahan nyata di
lapangan, melalui web, artikel ilmiah,
membuat perencanaan & jadwal, dll.;
12 Resposi & Tutorial:
Progres ide, judul, rumusan masalah, dan
rencana penelitian
Berdiskusi, melakukan pendalaman literasi
rujukan, merumuskan masalah dan hipotesisi,
menyusun kerangka draf proposal;
13 Resposi & Tutorial:
Progres rencana penelitian & menyusun
kerangka draf proposal;
Berdiskusi, menyempurnakan kerangka
proposal menjadi draf proposal penelitian TA
14 Resposi & Tutorial:
Progres konsultasi & diskusi draf proposal
penelitian TA bersama dg calon dosen
pembimbing TA.
Berdiskusi, penyempurnaan draf proposal
penelitian TA dari hasil konsultasi.
15 Resposi & Tutorial:
Progres & konsultasi akhir draf proposal
Peltn. TA
Finalisasi proposal penelitian TA dan
dikumpulkan melalui web MyITS-Classroom
16 Prosentasi Proposal Penelitian TA oleh Mhs. Pengumuman hasil penilaian & evaluasi
CPMK-5: mampu merancang penelitian dalam bentuk proposal penelitian TA & mempresentasikan nya dg
kinerja mandiri, bermutu, dan terukur [C6,A3,P3]
Tugas 6: Memembuat perencanaan & jadwal, menggali permasalahan penelitian dan merumuskan masalah
penelitian, serta menyusun proposal penelitian TA & mempresentasikan.
65. Perlu dilakukan…..
01 02 03 04
Penataan CPL Prodi Pemetaan CPL><MK Pengembangan RPS
Pengembangan &
Implementasi Sistem
Penilaian CPL & CPMK
Menjelaskan manfaat dg visi & misi
yg baik dan jelas;
Didorong dg insentif
Memberikan workshop, bimtek, dan
lokarya yg diperlukan; dan
66. Kegiatan Pokok Dosen
Penelitian
& PkM
5.
Pembimb
ingan &
Pelatihan
4.
Evaluasi
hasil
belajar
3.
Pengend
alian
2.
Pelak-
sanaan
1. Peren-
canaan
(SN-DIKTI pasal 30)
RPS, Perangkat
Pembelajaran &
Bahan Ajar
Pengampuhan
MK,
membimbing,
dll.
Lembar
Monitoring, dll.
Rencana Penilaian /
Instrumen Penilaian
& evaluasi: Rubrik &
Portofolio
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
UU No.14 Thn 2005: Tentang Guru dan Dosen
68. R u j u k a n
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing.
New York: Longman.
Arends, R. I. (2008). Learning to Teach (7 ed.). New York: McGraw Hill Companies.
Branch , R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New York:
Pearson.
Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992). Principles of Instructional Design (4 ed.). New
York: Harcourt Brace College Publishers.
IABEE (2018). International Common Criteria and Criteria Guide of the Indonesian Accreditation
Board for Engineering Education (IABEE).
Lermer,J., Mergendoller, J, Boss,S. (2015). Setting The Standard for Project Based Learning. ASCD
Alexandria, VA USA.
Ornstein, A. C., & Hunkins, F. P. (2014). CURRICULUM: Foundations, Principles, and Issues (6 ed.).
New York: Pearson.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8 ed.). New Jersey: Pearson
Education,Inc.
Santrock, J. W. (2011). Educational psychology (5 ed.). New York: McGraw Hill.
Spady, W. G. (1994). Outcome-Based Education: Critical Issues and Answers. Arlington USA: The
American Association of School Adininistrators.
Syamsul Arifin
HP: 081-2354-2233
syamp3ai@gmail.com
69. Terimakasih: Belajar untuk Merdeka, Merdeka untuk Belajar
CV Singkat
❖ S1(Ir.) - Physic Engineering, ITS, 1988;
❖ S2(M.T.) - Nuclear Engineering, option Instrumentation & Control, ITB, 1996;
❖ S3(Dr.) - Educational Technology, UM, 2015;
❖ Dosen Tetap S1, S2, S3 di Departemen Teknik Fisika FTI&RS-ITS 1989 – Sekarang;
❖ Member of Association for Educational Communications and Technology, Number: 39922
❖ Tim Ahli Kurikulum (Akademik, Vokasi, Profesi, dan LPTK) Direktorat Pembelajaran -
KEMENRITEKDIKTI: 2008-Sekarang (KEMENDIKBUDRISTEK);
❖ Tim Penyusun Buku Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi 4.0, Ditjen Dikti, 2019, 2020;
❖ Tim Penyusun Buku Panduan SCL Pendidikan Tinggi, thn 2016, 2021;
❖ Tim Penyusun Buku Panduan Magang Pendidikan Tinggi Vokasi (2020)& Akademik(2021),
KEMENDIKBUDRISTEK;
❖ Tim Ahli BSNP: Penyusun Standar PJJ Dikti, KEMENDIKBUD, Tahun 2014;
❖ Tim Ahli BSNP: Penyusun Standar PJJ Dikdasmen, KEMENDIKBUD, Tahun 2020;
❖ Tim Ahli PUSDIKLAT Jangfu Dosen KEMENRISTEKDIKTI, 2017-2018;
❖ Tim Pengembang Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu (PDITT): 2013-2016;
❖ Menjadi Narsum & Fasilitator workshop KPT & Pembelajaran di 656 PT, thn 2019-2022;
❖ Kaprodi Diploma III Instrumentasi TF-FTI-ITS, 2000-2004
❖ Ketua P3AI-ITS : Sejak 2008-Feb 2016;
❖ Tim KURIKULUM-ITS tahun 2007-sekarang;
❖ Fasilitator PEKERTI-AA sejak thn 2004-Sekarang;
❖ Fasilitator Workshop Penulisan Bahan Ajar Pendidikan Tinggi, 2004-sekarang;
❖ Penulis buku: “Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi, Grasindo-Gramedia, 2009”;
❖ Peneliti dalam bidang Kecerdasan Buatan & Teknologi Pendidikan, e/m-Learning;
❖ Kepala Laboratorium Embedded and Cyber Physical System, DTF - ITS
Syamsul Arifin
HP : 081-2354-2233
syamsul@ep.its.ac.id
syamp3ai@gmail.com
http://bit.ly/YouTubeSyam
Syamsul Arifin
@syam1963