Makalah ini membahas proses pembelajaran bahasa Arab yang meliputi empat keterampilan utama yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Proses pembelajaran bahasa Arab dirancang untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa secara lisan maupun tulisan dengan menggunakan berbagai strategi seperti latihan berulang, contoh percakapan, dan lingkungan belajar yang mendukung. Faktor-faktor sepert
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabSarwo Edi
Strategi merupakan salah satu dari beberapa komponen belajar mengajar. Sebagai guru, menyusun strategi dalam mengajar sangat penting agar tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai.
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabSarwo Edi
Strategi merupakan salah satu dari beberapa komponen belajar mengajar. Sebagai guru, menyusun strategi dalam mengajar sangat penting agar tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai.
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar. Dalam hal ini pendidik berperan sebagai fasilitator, dimana seorang guru harus mampu menyediakan berbagai fasilitas termasuk perangkat media yang dapat dipergunakan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan penyediaan media pembelajaran, komunikasi dan interaksi guru dengan siswa lebih optimal. Dengan kata lain penggunaan media pengajaran dapat membantu penyajian materi secara lebih baik, akurat, dan optimal, sementara guru dapat berkonsentrasi pada pembentukan pribadi siswa dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, media memiliki peranan yang penting dalam kegiatan belajar mengajar
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMuhammad Idris
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Muhammad Idris
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
kemampuan bahasa arab +
kemampuan berbahasa arab +
kemampuan berbicara bahasa arab +
tes kemampuan bahasa arab +
kemampuan menulis bahasa arab +
skripsi kemampuan bahasa arab +
kemampuan membaca bahasa arab +
hubungan kemampuan bahasa arab terhadap penghafalan al qur'an +
kemampuan dalam bahasa arab +
kemampuan menerjemahkan bahasa arab
kemampuan bahasa arab +
kemampuan berbahasa arab +
kemampuan berbicara bahasa arab +
tes kemampuan bahasa arab +
kemampuan menulis bahasa arab +
skripsi kemampuan bahasa arab +
kemampuan membaca bahasa arab +
hubungan kemampuan bahasa arab terhadap penghafalan al qur'an +
kemampuan dalam bahasa arab +
kemampuan menerjemahkan bahasa arab
indikator kemampuan berbicara bahasa arab
skripsi kemampuan bahasa arab
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 1
KETUA : IDRIS
ANGGOTA : ULFA
PERGURUAN TINGGI WASILATUL FALAH (WASFAL)
TAHUN AJARAN 2012-2013
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam, pengatur segala urusan kehidupan.
Yagn dengan rahmat dan inayahnya, sehingga sampai hari ini kita masih diberikan
kesempatan untuk menghembuskan nafas dan melakukan aktifitan rutinitas kita setiap
hari. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada penutup para nabi- asang figur bagi
orang orang yang bertaqwa-serta kepada para keluarga, para sahabat, dan para
pengikutnya, serta kepada orang orang yang berjalan di atas jalur para pengikutnya dari
golongan salikin dan dari golongan para pemilik derajat kebenaran, yakni orang orang
yang hatinya penuh dengan kefanaan kepada Allah ta`ala, lalu mereka mendapatkan
kebahagiaan yang melimpah dan tak pernah habis-habis hingga hari kiamat.
Dan dengan rahmat Allah pula sehingga kami dapat menyusun MAKALAH yang ada di
tangan anda sekarang, yang membahas dentang ruang lingkup pembelajaran bahasa arab
yang meliputi proses, hasil, dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pembelajara.
Semoga setelah membaca makalah ini, kita mendapat pemahaman dan perluasan wawasan
dalam membelajarkan bahasa arab. Dalam hal ini kami sadar bahwa dalam penyusunan
makalah, masih sangat jauh dari kesempurnaan karna kami hanyalah manusuia yang
tidak luput dari kesalahan. Semoga bermanfaat amiin.
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................!
DAFTAR ISI.............................................................................................!!
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab..............................................1
B. Proses Pembelajaran Bahasa Arab.....................................................2
Meliputi strategi
1. Istima` (mendengarkan)................................................................3
2. Kalam (berbicara)..........................................................................3
3. Qiroa`ah (membaca).....................................................................4
4. Kitabah (menulis)..........................................................................4
C. Hasil Pembelajaran Bahasa Arab........................................................5
D. Faktor faktoy yang berpengaruh dalam pembelajaran bahasa arab..6
1. Faktor internal.......................................................................... ....6
2. Faktor eksternal............................................................................6
4. A. Pengertian pembelajaran
Pengertian pembelajaran adalah suatu upaya membelajarkan siswa untuk belajar
yang mana guru bertindak sebagai fasilitator untuk membelajarkan siswa
Menurut Oemmar Hamalik, pembelajaran adalaah suatu komuninkasi yang tersusun
meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam
sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya.15
Menurut Nana Sudjana bahwa pembelajaran adalah sebagai setiap upaya yang
sistematis dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik
melakukan kegiatan membelajarkan. Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan
siswa, disatu sisi guru melakukan sebuah aktivitas yang membawa anak kearah tujuan,
lebih dari itu anak atau siswa dapat melakukan serangkaian kegiatan yang telah
direncanakan oleh guru yaitu kegiatan balajar yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai
Dengan demikian pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan suatu upaya
membelajarkan siswa untuk belajar bahasa Arab dengan guru sebagai fasilitator dengan
mengorganisasikan berbagai unsur untuk memperoleh tujuan yang ingin dicapai.
Dalam pembelajaran bahasa Arab hendaknya mengacu pada upaya membina dan
mengembangkan keempat segi kemampuan bahasa, yaitu: kemampuan menyimak (istima'),
berbicara (takallum), membaca (qiro'ah), dan menulis (kitabah), agar mampu memahami
bahasa, baik melalui pendengaran maupun tulisan (reseptif), dan mampu mengutarakan
pikiran dan perasaan baik secaratulisan ( e k s p r e s i f)
B. Proses Pembelajaran bahasa arab
Belajar bahasa Arab diartikan belajar agama karena Islam disampaikan dalam bahasa
arab atau belajar bahasa Arab berarti belajar tentang Islam. Sebagaimana disebutkan
dalam Al-Qur’an ( Yusuf 2)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Qur’an berbahasa Arab, agar kamu
mengerti.”
Bahkan ada yang menganggap bahasa Arab merupakan bagian dari agama
Islam. Motif semacam ini boleh-bole saja dinyatakan, mungkin perlu disampaikan diawal
agar pelajar/mahasiswa lebih giat dan bersemangat saat belajar bahasa Arab.
Namun sayangnya proses pembelajaran selama ini dianggap lamban dan kurang
berhasil. Siswa telah cukup lama belajar bahasa Arab tapi belum mampu menguasai
standar kompetensi yang telah ditetapkan. Bahkan untuk menguasai satu ketrampilan
seperti membaca (qira’ah) belum bisa dengan baik, apalagi untuk empat ketrampilan yang
meliputi istima’ (mendengar), kalam (berbicara), qira’ah (membaca), dan kitabah (menulis).
Atas dasar itu peningkatan mutu proses pembelajaran Bahasa Arab mutlak harus dibenahi
dan dilakukan.
Kurang efektifnya pembelajaran Bahasa Arab salah satunya disebabkan oleh strategi
dan metode yang dipakai kurang sesuai dengan jiwa dan karakter peserta didik. Padahal
keduanya memiliki fungsi yang sangat urgen, sebagaimana yang pernah dikatakan
Muhammad Yunus: at-thariqatu ahammu minal-maddah (metode lebih penting dari pada
materi). Dalam belajar penggunaan strategi yang tepat akan sangat berpengaruh pada
penciptaan suasana pembelajaran yang efektif dan efisien serta membuat peserta didik
5. senang dan bergairah dalam belajar. Apalagi dengan didukung adanya media belajar yang
sesuai.
Media dalam artiannya disebut juga alat bantu. Dalam proses belajar media
pembelajaran berarti alat yang membantu dan mendukung terjadinya proses belajar.
Dibutuhkan media yang tepat agar proses belajar menjadi tepat guna. Dalam proses belajar
hendaknya adanya komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar.
Media pembelajaran yang baik hendaknya memenuhi beberapa syarat, yaitu:
Media pembelajaran hendaknya meningkatkan minat peserta didik.
Penggunaan media bertujuan memotivasi peserta didik.
Media hendaknya merangsang peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari
serta memberikan rangsangan belajar baru.
Media yang baik juga akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan
tanggapan, umpan balik dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktisi dengan
benar.
Pembelajaran bahasa Arab seharusnya mengembangkan ketrampilan berkomunikasi
baik secara lisan maupun tulisan, secara reseptif dan ekspresif untuk memahami, dan
mengungkapkan informasi, perasaan serta pengembangan ilmu pengetahuan agama dan
umum. Pengusaan empat skill merupakan target setiap pembelajaran bahasa termasuk
bahasa Arab. Untuk mencapai target tersebut diperlukan strategi belajar yang tepat
sehingga tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan.
1. Istima’ (mendengarkan)
Pada awal proses belajar seorang peserta didik hendaknya memahami aspek bunyi
dari bahasa tersebut. Dengan bunyi bahasa itu menjadi sempurna dan dimengerti oleh
lawan bicaranya. Atas dasar tersebut dikatakan bahwa belajar bahasa adalah mengenal
bunyi huruf dengan benar dan kemudian mengenal bunyi tiap kata. Pada fase ini peran
seorang pendidik menjadi sangat penting karena diperlukan ketelatenan dalam melatih
peserta didik melafalkan bunyi-bunyi dalam bahasa Arab.
Al-tamtsil al-istima’iy adalah pola yang sangat bagus untuk membetulkan dialek dan
bunyi yang keluar dari mulut dengan cara mengulang-ulang sebuah kata hingga terbentuk
bunyi yang semestinya. Proses mendengarkan ini harus dilakukan dengan rutin dengan
durasi yang memadahi dan diikuti dengan kegiatan kebahasaan yang lain seperti
mengungkapkan kembali isi istima’, menulis kembali dan menyimpulkannya dalam bahasa
Arab.
Dalam hal ini ada beberapa media atau sumber yang tersedia, yaitu:
a. Native speaker Arab (an-nathiq bil-‘arabiyyah)
b. Guru, hal ini sangat baik karena proses belajar berlangsung dua arah secara
timbale balik antara guru dan murid dan sebaliknya.
c. Teman sebaya (jama’ah al-rifaq), memberikan kesempatan berpasangan untuk
membenarkan beberapa bunyi bahasa yang benar.
d. Audio visual, dengan cara mendengarkan suara yang diputar atau dengan melihat
gambar melalui program computer atau VCD.
6. Pada era modern ini telah tersedia berbagai aplikasi peranti lunak yang menunjang
pembelajaran pada tahap ini. Ada yang dapat dibeli di toko-toko buku atau bahkan diperoleh
secara gratis melalui jaringan internet.
2. Kalam (berbicara)
Berbicara dalam hal ini adalah kemampuan seseorang menggunakan bahasa yang
dipelajari sebagai alat komunikasi. Kebiasaan seseorang yang selama ini tidak atau enggan
melakukan komunikasi dengan native harus diubah dengan
melakukan ihtikak (bersentuhan) langsung dengan native di sekitarnya yang mampu
melakukan komunikasi. Berbicara dengan lancar membutuhkan pembiasaan dan
pemberanian, oleh karena itu diperlukan muhawalah wa al-khata’ (trial and error), berbicara
berulang-ulang untuk menuju kemampuan berbicara yang benar.
Untuk mendukung kegiatan kalam ini ada beberapa faktor yaitu:
Pertama, mufradat, ini adalah kunci utama. Oleh karena itu seseorang harus sudah
beebekal kosa kata sebanyak-banyaknya.
Kedua, keberanian untuk mengucapkan meskipun salah. Ini untuk melatih percaya diri
di hadapan lawan bicara sehingga tidak perlu merasa malu bila ditemukannya beberapa
kesalahan. Belajar bahasa hendaknya dilakukan secara alami dari mengucapkan kosa kata,
berbicara dan baru mengaturnya dengan kaidah yang benar. Selain itu perlu penyadaran
bahwa berbicara tidak sama dengan kithabah. Hal ini dilakukan dengan dengan memutar
contoh-contoh hiwar orang Arab yang berkaitan dengan kaidah bahasa yang ada dengan
pendekatan tasywiriyyah, agar ketakutan dan rasa malu hilang.
Ketiga, teman atau lingkungan bahasa. Kedudukan bi’ah arabiyyah sangat membantu
keberhasilan kalam, karena membutuhkan lawan bicara. Namun yang terpenting adalah
bi’ah yaitu kemauan seseorang untuk membuat lingkungan bahasa dalam dirinya. Didukung
pula dengan bi’ah jawariyah yang membiasakan peserta didik untuk mendengarkan kalan
bahasa Arab walaupun hanya dengan bahasa Arab syuqiyyah. Seperti dengan
memperdengarkan siaran berita atau hanya sekedar contoh pembicaraan dalam
masyarakat.
3. Qira’ah (membaca)
Membaca pada dasarnya adalah beberapa aspek bahasa dari melafalkan bunyi, kosa
kata, kaidah dan memahami kandungan teks. Belajar qira’ah berarti juga belajar aspek
bahasa tersebut, sehingga dikatakan membaca bersifat aplikasi yang memadukan berbagai
aspek ilmu bahasa untuk memahami isi teks. Dalam perkembangannya membaca bahasa
Arab tidak sebatas membunyikan kata dengan kaidah nahwu atau sharf yang benar, tetapi
juga mengarah pada pengambilan dan skill membaca dengan pemahaman makna yang
benar. Untuk itu harus memperhatikan hal-hal berikut ini, yaitu: memperhatikan struktur,
memperhatikan makna, dan kemudian mengambil kesimpulan.
Ada beberapa strategi yang perlu dilakukan, yaitu:
‘Adat al-rabth, dengan menghubungkan ilmu-ilmu bahasa untuk memahami teks.
Penyatuan aspek ini akan menhasilkan makna yang sebenarnya dan menghindari
keterbalikan antara subyek dengan obyek, antara makna haqiqi atau majazi dan lain
sebagainya.
Al-naql dengan menerapkan ilmu yang sudah dimiliki untuk kegiatan membaca teks.
Penguasaan ilmu bahasa yang sudah dieroleh menjadi dasar untuk yang berikutnya,
7. sehingga membaca merupakan kegiatan yang agak kompleks karena membutuhkan
beberapa ilmu yang saling berkait satu dengan yang lainnya. Juga dengan menerapkan
strategi idhafah, tarjamah dan membuat ringkasan hasil bacaan. Semua itu sangat penting
untuk memahami isi teks.
Seorang pendidik bisa meberikan bacaan untuk dipahami peserta didik untuk
pemahaman dasar. Yang kemudian diteruskan dengan mengajak peserta didik lebih
mengkaji bacaan lebih dalam seperti memberikan tontona yang sesuai dengan tema ajar
sehingga pemahaman dapat mempengaruhi fikiran siswa. Cara ini akan lebih
memberikan atsar dalam fikiran anak.
4. Kitabah (menulis)
Dalam kegiatan ini seseorang perlu melakukan rabth sebagaimana dengan qira’ah.
Hanya saja kitabah lebih membutuhkan perhatian dan ketelitian karena semua kata dan
struktur berasal dari penulis. Setiap menulis harus dipikirkan struktur kalimatnya, makna
yang diharapkan dan uslub yang dipakai. Hal itu dilakukan karena kitabah dalam studi
bahasa Arab menduduki maharah yang sangat sulit. Sehingga memerlukan latihan dan
strategi yang baik, agar dapat dipahami oleh pembaca.
Dari semua aspek di atas hal terpenting adalah menciptakan lingkungan bahasa yang
menunjang proses belajar peserta didik sehingga terciptalah situasi belajar dalam segala
kondisi. Jadi bukan hanya dalam proses belajar tapi juga dalam percakapan keseharian.
Pembiasaan mendengarkan dan menonton contoh-contoh percakapan menjadi penting
dalam proses ini. Sehingga terciptalah bi’ah arabiyyah.
C. Hasil Pembelajaran bahasa arab
Dengan pembelajaran bahasa arab yang mengedepankan metode atau strategi
pembelajaran yang digunakan dalam empat keterampilan, yaitu keterampila mendengar
(istima`), ketrampilan berbicara ( kalam), keterampilan membaca (qiro`ah), keterampilan
menulis (kitabah). dengan keterampilan-keterampilan tersebut siswa diharapkan
mempraktekkannya delam kehidupannya sehari-hari,Siswa dapat mendengarkan dan
menyimak dengan seksama apa yang dibaca oleh guru, sehingga hasil sesuai dengan yang di
harapkan, Siswa dapat berbicara bahaasa arab dengan baik sesuai ketentuan dan kaidah-kaidah
bahasa arab yang telah diajarkan, Siswa dapat mempraktikkan bahasa arabnya dalam
memahami dan mempelajari kitab-kitab arab, seperti yang sering kita dengar dengan
sebutan kitab kuningb atau kitab gundul, Siswa dapat memahami isi kandunag Al-quran
kemudian mendakwahkannya kepada masyarakat umum, Siswa dapat menulis tulisan
dengan baik sesuai kaedah tulisan yang telah ada, baik berupa tulisan biasa maupun dalam
berbagai fariasi khot atau kaligrafi, Dan yang paling penting adalah siswa dapat membaca
tulisan arab dengan benar sesuai kaedah tajwid atau kaedah makhorijul huruf, sehingga
dapat melantunkan ayat-ayat alquran dengan benar dan tepat.
Inilah poin-poin penting yang diharapkna dalam pembelajaran bahasa arab. Jadi sangat
dianjurkan kita mempelajari kemudian mendemonstrasikan dan mengajarkan bahasa arab
kepada segenap umat islam.
8. D. faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila
tujuan instruksional khusus(TIK) tersebut dapat tercapai (User Usman, 1993: 7)
Adapun fakta yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
1. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
a. Faktor jasmaniah baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yyang termasuk
faktor ini adalah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Misalnya sakit,
cacat tubuh atau perkembangan tidak berfungsi, berfungsinya kelenjar tubuh yang
membawa kelainan tingkah laku.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas:
1) Faktor intelektif yang meliputi fakta potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat
kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri
c. Faktor kematangan fisik maupun psikis
2. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)
a. Faktor sosial yang terdiri atas:
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, pengetahuan, teknologi dan kesesuaian
c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar
d. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar, selain faktor yang tersebut si atas, karakteristik siswa juga dapat mempengaruhi.
Beberapa karakteristik siswa adalah:
1. Anak yang cepat dalam belajar
Anak yang cepat dalam belajar akan dapat menyelesaikan kegiatan belajar dalam waktu
yang lebih cepat. Ia tidak akan memerlukan waktu yang lama untuk memecahkan suatu
masalah, karena lebih mudah dalam menerima pelajaran. Dalam kelompoknya anak-anak
ini tergolong anak yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata
2. Anak yang lambat dalam belajar
kelompok anak yang lambat dalam belajar, pada umumnya lebih banyak membutuhkan
waktu yang lebih aman dari waktu yang diperkirakan untuk anak-anak normal. Akibatnya
anak-anak golongan ini sering ketinggalan dalam belajar
3. Anak yang kreatif
anak kreatif umumnya dari golongan cepat, namun ada juga dari golongan rata-rata
(normal). Anak golongan ini menunjukkan kreativitas dalam kegiatan-kegiatan tertentu,
misalnya melukis, kesenian, olah raga, organisasi dan kegiatan lainnya. Kelompok ini selalu
ingin memecahkan masalah (persoalan-persoalan) lebih percaya diri dan bertanggung
jawab. Bahkan kadang-kadang mampu menemukan sesuatu yang baru.