Gerakan pembaruan Islam di Mesir diawali oleh kebangkitan nasionalisme di bawah kepemimpinan Muhammad Ali Pasya dan berlanjut dengan munculnya tokoh-tokoh pemikir seperti Al-Tahtawi, Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridla yang memperkenalkan gagasan-gagasan modern untuk menyesuaikan Islam dengan tuntutan zaman."
Kondisi umat Islam, Penjajahan barat terhadap Islam, tajdid (gerakan pembaruan), nilai positif gerakan pembaruan, pengaruh gerakan modernisasi Islam di Indonesia
Kondisi umat Islam, Penjajahan barat terhadap Islam, tajdid (gerakan pembaruan), nilai positif gerakan pembaruan, pengaruh gerakan modernisasi Islam di Indonesia
BAB 10PEMBARUAN ISLAM
CREATED BY : MAR’ATUS SA’ADAH FITRIANI ( 21 )
01
MUNCULNYA PEMBARUAN ISLAM (1800 DAN SETERUSNYA)
Harun Nasution (1985) membagi periodisasi sejarah kebudayaan islam menjadi tiga garis besar. Tiga periode besar tersebut adalah :
Menggambarkan kondisi kejayaan dunia islam.
02.
02.
Periode abad klasik ( 650 – 1250 M )
01.
Menggambarkan kondisi kemunduran dunia islam.
Periode abad pertengahan ( 1250 – 1800 M )
Menggambarkan kondisi kebangkitan dunia islam.
Periode abad modern ( 1800 – sekarang )
Menurut Muhaimin ( 2011 ), Islam mencapai kemajuan di abad klasik, disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
Umat islam melaksanakan ajaran al-Qur'an yang memperintahkan supaya manusia banyak menggunakan akal.
Umat islam melaksanakan ajaran Rasulullah saw. Yang mendorong agar kaum Muslimin tidak hanya menuntut “ilmu agama”, tetapi juga mempelajari ilmu-ilmu lain yang bermanfaat bagi kehidupan.
Umat Islam mengembangkan “ilmu agama” dengan berijtihad dan mengembangkan sains. Pada masa itu bukan hanya muncul ahli ilmu hadis,fiqih, dan tafsir. Akan tetapi juga ahli kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, astronomi, dan sebagainya.
Ulama yang berdiri sendiri. Para ulama pada periode ini menolak tawaran penguasa untuk menjadi pegawainya.
Pada periode abad pertengahan abad ke-16 sampai 18, laju keilmuan dari para ulama semakin melemah ditandai ciri-ciri berikut:
Pada periode abad pertengahan abad ke-16 sampai 18, laju keilmuan dari para ulama semakin melemah ditandai ciri-ciri berikut:
Pada abad modern (abad ke-19) muncul kesadaran umat Islam. Kesadaran tersebut muncul ketika orang Eropa berhasil menguasai dunia Islam. Contoh berhasilnya orang-orang Eropa yang menguasai dunia Islam di antaranya adalah:
TOKOH –TOKOH PEMBARU
02
Tokoh- Tokoh Pembaru Islam Pada Masa Modern
Pembaru dari India
Syah Waliyullah (1703-1762 M)
Sayyid Ahmad Khan (1817-1898 M)
Muhammad Iqbal (1876-1938 M)
Pembaru dari Turki
Sultan Mahmud II (1785-1839 M)
Namik Kemal (1840-1888)
Pembaru dari Mesir
Muhammad Ali Pasya (1765-1849 M)
Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi (1801-1873 M)
Jamaludin Al-Afghani (1839-1897 M)
Muhammad Abduh (1849-1905 M)
Muhammad Rasyid Rida (1865-1935 M)
Pembaru dari India
Lahir di Delhi pada 21 Februari 1703. Ia memperoleh pendidikan dari orang tuanya yang dikenal “sufi” dan pengelola madrasah, yaitu Syah Abd. Rahim. Setelah dewasa, ia turut menjadi guru di madrasah itu.
Syah Waliyullah gemar menulis. Beliau banyak meninggalkan karya-karya tulis, di antaranya berjudul Hujjatullah Al-Balighah dan Fuyun Al-Haramain.
Beliau berpendapat bahwa penyebab kemunduran dunia Islam di antaranya adalah sebagai berikut:
Perubahan sistem pemerintahan dari kekhalifahan menjadi kerajaan.
Sistem demokrasi diganti dengan sistem monarki absolut.
Perpecahan di kalangan umat Islam akibat adanya perbedaan aliran. Tiap- tiap aliran mengaku dirinya yang paling benar.
Mencampuradukkan ajaran Islam dengan ajaran lainnya, sehingga ajaran Islam murni
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Latar Belakang
Pembaharuan
Islam di Mesir
Mesir Sebelum
Datangnya
Napoleon
Ekspedisi
Napoleon ke
Mesir
Tujuan Ekspedisi
Napoleon dan
Hasilnya
4. Mesir Sebelum Datangnya
Napoleon
Mesir adalah satu wilayah subur yang menjadi rebutan
para penguasa di jaman itu. Letak setrategis Mesir
tepatnya di daerah Bulan sabit, yang menjadi daerah
perlintasan san dagang Hindia dan Eropa melalui Laut
Merah. Lintas dagang ke Italia melalui Laut Tengah
yang berdekatan dengan Bizantium. Bila ditinjau dari
peta politik, Mesir merupakan daerah Strategis yang
berdekatan dengan wilayah-wilayah ternama sebagai
pusat pemerintahen Raja-raja (Khalifah ), seperti Kota
Syam, Palestina, Hizaj, juga berdekatan dengan
Mekkah dan Madinah serta Damaskus dan Baghdad.
5. Pada abad ke- 17 M. kekuasaan kesultanan dan
kerajaan mulai memudar, karena sebahagian besar
negara dikuasai oleh Barat.
Kemunduran berlanjut pada masa Sultan Salim II
tahun (1566-1573 M), pada dekade ini tercatat
kekalahan Usmani dari angkatan laut yang di pimpim
Don Joan dari Spanyol, sehingga Usmani kehilangan
Tunisia.
6. Dari uraian di atas dapatlah digambarkan bagaimana
kelemahan Mesir kala itu, sehingga Napoleon dengan
mudah dapat masuk ke Mesir.
7. Ekspedisi Napoleon ke Mesir
Mesir yang pada masa itu dikuasai oleh kerajaan
Usmani dapat dikuasai oleh Napoleon dengan alasan
Ekspedisi. Niat Napoleon untuk menjajah Mesir
terbaca oleh para pemikir bangsa itu, untuk kemudian
mereka mengadakan pendekatan kepada Napoleon
sehingga akhirnya kedatangan Napoleon amat berarti
bagi Masyarakat Mesir, sebagai titik awal dari
perkembanagan pemikiran untuk memperoleh
kemajuan di berbagai bidang kehidupan yang
sebelumnya telah dilupakan.
8. Ekspansi Eropa pada abad ke-17 merupakan suatu
bentuk baru yang dimulai dengan perundingan Eropa
dan pemerintahan Usmani, guna membentuk aliansi
menghadapi Inggris. Kecerdikan politik seperti ini
berjalan dengan baik. Aliansi ini akhirnya berubah
menjadi suatu fakta perdagangan yang memberikan
hak-hak istimewa kepada orang Eropa terutama
Perancis untuk berniaga di daerah kekuasaan Usmani
Orang-orang Perancis dilindungi keselamatan jiwanya
dan hartanya juga kebebasan agamanya.
9. Penguasaan terhadap Mesir ini merupakan usaha
Napoleon untuk memutuskan komunikasi antara
Inggris di barat dan India di Timur, disamping itu
Perancis perlu memasarkan industri mereka.
Penetrasi Perancis ini telah berkembang dengan cepat.
Napoleon ke Mesir bukan hanya untuk membawa
tentera. Dalam rombongan ini terdapat 500 kaum sipil
dan 500 wanita, diantara mereka itu terdapat 16 ahli
dalam berbagai bidang ilmu pengethuan.
10. Di samping kemajuan materi ini, Napoleon juga
membawa ide-ide baru yang sangat berpengaruh,
bahkan dapat merubah pola pikir orang-orang Mesir
pada waktu itu. Ide-ide tersebut antara lain,
Sistem pemerintahan republik
Persamaan
Kebangsaan
11. Menjelang abad ke-18 tampak tanda-tanda
kebangkitan kebudayaan Mesir secara spontanitas.
Kebangkitan ini merupakan gerakan internal yang
muncul dari dala negeri.
12. Tokoh pembaruan
islam di mesir
Muhammad Ali Pasha
Al-Tahtawi
Jamaluddin al-Afghani
Muhammad Abduh
Muhammad Rasyid
Ridla
13. Muhammad Ali Pasha
Sejarah Mesir di buat oleh Muhammad Ali yang lahir bulan
Januari 1976 di Kavala-Albania dekat pantai Macedonia.
Dialah pendiri dinasti Mesir yang keturunannya
memerintah Mesir sampai tahun 1952. dia muncul di Mesir
tahun 1799 sebagai salah seorang diantara 300 orang
anggota pasukan yang dikirim Albania atas perintah Sultan
Utsmani untuk mengusir Perancis. Setelah berhasil
mengusir Napoleon dari Mesir, ia di angkat menjadi
jendral tahun 1801. pada bulan Nopember 1805 ia menjadi
penguasa di Mesir dan bulan April 1806 ia di angkat
menjadi Wali Negara Mesir dengan gelar Pasya.
Muhammad Ali pada tahun 1807 berhasil mengusir Inggris
sari Rosetta.
14. Muhammad Ali Pasha
Dalam bidang Militer
Setelah perancis dapat diusir Inggris tahun 1802 M,
Muhammad Ali Pasha mengundang Save seorang
perwira tinggi perancis dapat diusir untuk melatih
tentara Mesir. Untuk keperluan itu mendirikan Sekolah
Militer tahun 1815 M dan mengirim pelajar untuk belajar
kemiliteran di Perancis.
15. Dalam bidang Pendidikan
pada tahun 1815 M mendirikan Sekolah Militer, Sekolah
Teknik tahun 1816 M, Sekolah Pertambangan tahun 1834
M dan Sekolah Penerjemahan tahun 1836. selain itu, ia
juga banyak mengirim pelajar ke Perancis untuk belajar
pengetahuan berapa sains dan teknologi Barat di
Perancis.
16. Dalam bidang Ekonomi
Pengambilalihan pemilikan tanah oleh negara dan
hasilnya dipergunakan untuk kepentingan
pembangunan negara. Dan untuk menjaga kesuburan
tanah Mesir, ia membangun sistem irigasi, sehingga
hasil pertanian menjadi lebih baik.
17. Al-Tahtawi
Tahtawi adalah bagian dari program perbaikan ekonomi-
militer Mesir yang dicanangkan Muhammad Ali. Pada
tahun 1826, ia ditunjuk menjadi pemimpin (imam) delegasi
pelajar-tentara Mesir yang dikirim ke Paris, Perancis. Saat
itu, Thahthawi sebetulnya sedang menikmati masa-masa
indahnya belajar di al-Azhar. Ia mendapatkan guru yang
baik, di antaranya Syeikh Hassan al-Attar, guru dan
pembimbing yang juga merupakan teman diskusinya yang
mengasyikkan. Ia mengerti betapa luhurnya tugas tentara.
Karenanya, ia tak menolak ketika gurunya
merekomendasikannya menjadi imam delegasi pelajar-
tentara yang dikirim Muhammad Ali.
18. Al-Tahtawi
Ide-idenya:
Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat semata,
tetapi juga soal hidup di dunia. Umat Islam juga memperhatikan
kehidupan di dunia ini.
Kekuasaan absolut raja harus dibatasi oleh syariat, dan raja harus
bermusyawarah dengan ulama dan kaum intelektual.
Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern.
Kaum ulama harus mempelajari filsafat, dan ilmu-ilmu
pengetahuan modern agar dapat menyesuaikan syariat dengan
kebutuhan masyarakat modern.
Pendidikan harus bersifat iniversal.
Wanita harus memperoleh pendidikan yang sama dengan kaum
pria.
Istri harus menjadi teman dalam kehidupan intelektual dan sosial.
Umat Islam harus dinamis dan meningkatkan sifat statis.
19. Jamaluddin Al-Afgani
Mula-mula ke India, lalu ke Mesir memberi kuliah di
hadapan kaum intelektual di Al-Azhar. Di antara
muridnya yang terkenal adalah Muhammad Abduh
dan Saad Zaglul.
Karena persoalan politik di Mesir, Jamaludin pergi ke
Paris. Di kota ini ia mendirikan sebuah organisasi
bernama Al-Urwatul Wutsqa yang beranggotakan
muslim militan dari India, Mesir, Syria, dan Afrika
Utara, yang bertujuan memperkuat persaudaraan
Islam, membela dan mendorong umat Islam untuk
mencapai kemajuan
20. Jamaluddin al-Afghani
Ide-idenya:
Untuk mengembalikan kejayaan umat Islam di masa lalu dan
sekaligus menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali
kepada ajaran Islam yang murni dan memahami Islam harus
dengan resiko dan kebebasan.
Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan
pemerintahan demokratis.
Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka masyarakat
yang berpengalaman.
Kepala Negara harus tunduk kepada Undang-Undang.
Kemunduran umat Islam dalam bidang politik disebabkan karena
terjadinya perpecahan dalam umat Islam itu sendiri.
Tidak ada pemisahan antara agama dan politik.
Pan-Islamisme atau rasa solidaritas antara umat Islam harus
dihidupkan.
21. Muhammad Abduh
Akibat ketidaksenangan dan perlawanannya terhadap
penguasa, ia dan Jamaludin diusir dari ke Paris. Di kota ini
mereka mendirikan majalah al-Urwatul Wutsqa. Setelah
selama satu tahun di Perancis, ia di izinkan kembali ke
Mesir dan kemudian di angkat menjadi rektor Al-Azhar,
Kairo.
Sebagai rektor Al-Azhar, ia memasukkan kurikulum
fislsafat dalam pendidikan di Al-Azhar. Upaya itu
dilakukan untuk mengubah cara berfikir orang-orang Al-
Azhar. Usahanya ini mendapat tantangan keras dari para
Syeikh Al-Azhar lainnya yang masih berpikiran kolot. Oleh
karena itu, usaha pembaharuan yang dilakukannya lewat
pendidikan di Al-Azhar tidak berhasil.
22. Muhammad Abduh
Ide-idenya:
Penghapusan faham Jumud yang berkembang di dunia
Islam saat itu.
Pembukaan pintu ijtihad, karena ijtihad merupakan dasar
yang penting dalam menginterpretasikan kembali ajaran
Islam.
Penghargaan terhadap akal. Abduh mengatakan bahwa
Islam adalah agama rasional yang sejalan dengan akal.
Sebab akallah Ilmu pengetahuan maju.
Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang telah
dibuat oleh negara bersangkutan
Memodernisasikan sistem pendidikan Islam di Al-Azhar.
Islammaju harus melalui pendidikan.
23. Muhammad Rasyid Ridla
Ia melanjutkan pendidikan tingginya di Al-Azhar
tahun 1898 M dan berguru kepada Muhammad
Abduh. Bersama-sama Abduh, Rasyid Ridla
menerbitkan majalah al Manar yang memiliki tujuan
sama dengan al-Urwatul Wutsqa. Di antaranya adalah
pembaharuan dalam bidang agama, sosial, ekonomi,
memberantas khurafat dan bid’ah, menghilangkan
faham fatalisme, serta faham-faham yang dibawa
tarekat. Ia juga mendesak gurunya, Muhammad
Abduh untuk menuliskan Al-Qur’an secara modern,
yang kemudian dikenal dengan tafsir al-Manar.
24. Muhammad Rasyid Ridla
Ide-idenya:
Menumbuhkan sikap aktif dan dinamis di kalangan umat.
Umat Islam harus meninggalkan sikap fatalisme (jabariyah)
Akal dapat dipergunakan untuk menafsirkan ayat maupun hadits
dengan tidak meninggalkan prinsip umum.
Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi jika ingin maju.
Kemunduran umat Islam disebabkan karena banyaknya unsur
bid’ah dan khurafat yang masuk kedalam ajaran Islam.
Kebahagiaan di dunia da akhirat dperoleh melalui huum alam yang
diciptakan Allah.
Perlunya menghidupkan kembali sistem pemerintahan khalifah
Khalifah haruslah seorang mujtahid besar yang dengan bantuan
para ulama dalam menerapkan prinsip-prinsip hukum Islam sesuai
dengan tuntutan zaman.
25. Kesimpulan
Kebangkitan gerakan dan pemikiran modernisasi Islam di
Mesir dilatarbelakangi oleh kesadaran akan adanya
intervensi bahkan penindasan terhadap bangsa Mesir yang
dilakukan oleh pihak Eropa, terutama pimpinan Napoleon
Bonaparte.
bangkitnya gerakan dan pemikiran modernisasi di Mesir
diawali oleh munculnya kekuatan baru yang dimotori
Muhammad Ali Pasya dari keturunan Turki.
Dalam dekade selanjutnya gerakan dan pemikiran
modernisasi Islam di Mesir menampakkan perkembangan
yang pesat dengan munculnya berbagai gagasan dan
gerakan yang berbeda dengan sebelumnya dalam berbagai
bidang