2. 2
PENTINGNYA PERUBAHAN
TAHUN DASAR PDB
I
IMPLEMENTASI SNA2008
DALAM PDB TAHUN DASAR
2010
III
HASIL PENGHITUNGANIV
SUPPLY AND USE TABLES
(SUT) INDONESIA 2010II
KERANGKA
PERUBAHAN
http://jom
bangkab.bps.go.id
4. 4
a. Pengaruh perekonomian global terhadap struktur
perekonomian nasional dalam sepuluh tahun
terakhir;
b. Rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
untuk mengimplementasikan System of National
Accounts 2008 (SNA2008) dalam penyusunan PDRB
melalui kerangka Supply and Use Tables (SUT);
c. Menjaga konsistensi antara tiga pendekatan PDB
dan memperkecil perbedaan antara PDB nasional,
PDRBProvinsi-Provinsi dan PDRB Kabupaten/Kota .
1. LATAR BELAKANG
http://jom
bangkab.bps.go.id
5. 5
a. Memberikan gambaran perekonomian
nasional/regional terkini tentang:
1) Pergeseran struktur ekonomi;
2) Pertumbuhan ekonomi.
b. Meningkatkan kualitas data PDRB yang
dihasilkan;
c. Menjadikan data dapat diperbandingkan secara
Internasional.
2. MANFAAT
http://jom
bangkab.bps.go.id
6. 6
a. Meningkatnya nominal nilai PDRB, yang pada
gilirannya akan berdampak pada pergeseran
kelompok pendapatan suatu daerah dari rendah,
menjadi menengah, atau tinggi;
b. Akan mengubah indikator makro seperti rasio
pajak, rasio hutang, rasio investasi dan
tabungan, nilai neraca berjalan, struktur dan
pertumbuhan ekonomi;
c. Akan menyebabkan perubahan pada input data
untuk modelling dan forecasting
3. IMPLIKASI
http://jom
bangkab.bps.go.id
7. 7
a. Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 relatif stabil;
b. Telah terjadi perubahan struktur ekonomi selama 10
(sepuluh) tahun terakhir, terutama dibidang informasi
dan teknologi serta transportasi yang berpengaruh
terhadap pola distribusi dan munculnya produk-produk
baru;
c. Rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar
dilakukan setiap 5 (lima) atau 10 (sepuluh) tahun sekali1;
1 Rekomendasi PBB tentang perubahan tahun dasar tertuang pada: SNA1993, paragraph 16.76: “constant
price series should not be allowed to run for more than five, or at the most, ten years without rebasing”
4. MENGAPA TAHUN 2010
http://jom
bangkab.bps.go.id
8. 8
d. Teridentifikasinya pembaharuan konsep, definisi,
klasifikasi, cakupan dan metodologi sesuai
rekomendasi dalam SNA2008;
e. Tersedianya sumber data baru untuk perbaikan
penghitungan PDRB seperti data Sensus
Penduduk 2010 (SP2010) dan Indeks Harga
Produsen (IHP)/ Producer Price Index (PPI);
f. Tersedianya kerangka kerja Matriks Supply/Tabel
Penyediaan dan Tabel Penggunaan yang dapat
digunakan untuk benchmarking/menetapkan
PDRB
4. MENGAPA TAHUN 2010…… (lanjutan)
http://jom
bangkab.bps.go.id
9. CATATAN:
System of National Accounts 2008 (SNA2008) atau
Sistem Neraca Nasional (SNN) adalah
rekomendasi internasional tentang bagaimana
menyusun ukuran aktivitas ekonomi yang sesuai
dengan standar neraca baku yang didasarkan
pada prinsip-prinsip ekonomi. Rekomendasi yang
dimaksud dinyatakan dalam sekumpulan konsep,
definisi, klasifikasi, dan aturan neraca yang
disepakati secara internasional dalam mengukur
indikator tertentu seperti PDB.
9
4. MENGAPA TAHUN 2010…… (lanjutan)
http://jom
bangkab.bps.go.id
10. II. SUPPLY AND
USE TABLE
(SUT)
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JOMBANG
1. Konsep dan
Manfaat SUT
2. Kerangka Kerja SUT
10
http://jom
bangkab.bps.go.id
11. 11
a. SUT merupakan kerangka kerja yang menggambarkan
keseimbangan aliran produksi dan konsumsi (barang dan jasa) dan
penciptaan pendapatan dari aktivitas produksi tersebut yang
terdiri dari 2 (dua) tabel utama yaitu tabel supply dan tabel use.
b. Manfaat:
Kerangka untuk menganalisis kesenjangan data yang
terintegrasi melalui mekanisme keseimbangan penyediaan dan
penggunaan barang dan jasa;
Memberikan gambaran tentang keterkaitan antara lapangan
usaha, pelaku ekonomi dan produk yang dihasilkan secara
koheren;
Menghasilkan penyusunan PDB/PDRB menurut 3 (tiga)
pendekatan yaitu produksi, pendapatan, dan pengeluaran
secara konsisten;
Sebagai dasar penyusunan Tabel Input-Output (I-O).
1. KONSEP DAN MANFAAT SUT
http://jom
bangkab.bps.go.id
12. 12
a. Kerangka kerja SUT menggunakan klasifikasi yang
berkorespondensi dengan klasifikasi baku lapangan Indonesia
2009 (KBLI 2009) dan klasifikasi baku komoditi Indonesia 2010
(KBKI 2010).
b. Kerangka kerja SUT memiliki dua persamaan yang harus dipenuhi
yaitu:
SUPPLY = USE
Nilai barang dan jasa yang disediakan dari produksi dalam negeri
dan impor harus SAMA dengan nilai barang dan jasa yang
digunakan.
OUTPUT = INPUT
Nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri harus
SAMA dengan nilai barang dan jasa yang digunakan untuk
kegiatan produksi di dalam negeri.
2. KERANGKA KERJA SUT
http://jom
bangkab.bps.go.id
13. III. IMPLEMENTASI
SNA 2008 DALAM
PDRB TAHUN
DASAR 2010
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JOMBANG
1. Implementasi
SNA2008
2. Penyempurnaan
Penyusunan PDRB
13
http://jom
bangkab.bps.go.id
14. 14
Terdapat 118 revisi dari SNA sebelumnya dan 44 revisi
merupakan revisi utama dalam SNA2008. Adopsi revisi SNA
tersebut diantaranya:
1. Konsep & Cakupan:
Adopsi Cultivated Biological Resources (CBR), Eksplorasi mineral dan
valuasi, perlakuan produk original pada karya seni dan sastra, perlakuan
software dan database, serta lisensi sebagai PMTB.
2. Metodologi:
Perbaikan metode penghitungan output bank dari Imputed Bank Service
Charge (IBSC) menjadi Financial Intermediary Services Indirectly Measured
(FISIM).
3. Valuasi:
Nilai tambah lapangan usaha dinilai dengan harga dasar/Basic Price
4. Klasifikasi:
Update penggunaan klasifikasi KBLI2009 dan KBKI2010
1. IMPLEMENTASI SNA2008 DALAM PENYUSUNAN
PDRB KABUPATEN JOMBANG TAHUN DASAR 2010.
http://jom
bangkab.bps.go.id
15. 15
Contoh perbandingan perubahan konsep dan metode dari
SNA sebelumnya dan SNA2008
1. IMPLEMENTASI SNA2008…………. (lanjutan)
Variabel Konsep Lama Konsep Baru
1. Output pertanian Hanya mencakup output
pada saat panen.
Output saat panen ditambah nilai hewan
& tumbuhan yang belum menghasilkan.
2. Metode
penghitungan
output bank
komersial.
Menggunakan metode
Imputed Bank Services
Charge (IBSC) .
Menggunakan metode Financial
Intermediary Services Indirectly
Measured (FISIM). Diukur dengan
menghitung : Jasa Perantara Keuangan
Secara tidak langsung yg diperoleh
perbankan terutama swasta
3. Valuasi Nilai tambah lapangan
usaha dinilai dengan harga
produsen.
Nilai tambah lapangan usaha dinilai
dengan harga dasar.
4. Biaya eksplorasi
mineral dan pembu-
atan produk original
Dicatat sebagai biaya
antara.
Dicatat sebagai Nilai tambah dan
dikapitalisasi sebagai PMTB.
http://jom
bangkab.bps.go.id
16. PDRB Tahun Dasar 2000 PDRB Tahun Dasar 2010
Pertanian, Peternakan, Kehutanan
dan Perikanan
1. A.
Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan
Pertambangandan Penggalian 2. B.Pertambangandan Penggalian
Industri Pengolahan 3. C.Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih 4.
D.PengadaanListrikdan Gas
E.Pengadaan Air
Konstruksi 5. F.Konstruksi
Perdagangan, Hotel dan Restoran 6. G.
Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
Pengangkutandan Komunikasi 7.
H.Transportasi dan Pergudangan
I.
Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum
Keuangan, Real estat, dan Jasa
perusahaan
8.
J. Informasi dan Komunikasi
K.Jasa Keuangan
L.Real Estat
M,N.Jasa Perusahaan
Jasa-jasa 9.
O.
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P.Jasa Pendidikan
Q.
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial
R,S,T.UJasa Lainnya
1. IMPLEMENTASI SNA2008…………. (lanjutan)
Perbandingan Klasifikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha
16
http://jom
bangkab.bps.go.id
17. Tabel
I-O
Data Harga
Produksi,
Konsumasi,
Investasi,
Ekspor&Impor
Implementasi
SNA
PDRB:
1. Produksi
2. Pengeluaran
3. Pendapatan
Pengecekan satu arah: rekonsiliasi
hanya pada industri penyedia dan
penggunanya.
Proses pengecekan dilakukan hanya
pada tahun dasar.
Pengecekan dua arah: rekonsiliasi pada Industri
penyedia dan pengguna kemudian rekonsiliasi
Produk yang diproduksi dan dikonsumsi.
SUT disusun setiap tahun sebagai alat untuk
konfrontasi, data gap filling, dan konsistensi ketiga
pendekatan PDRB
SUT
Data Harga, Produksi,
Konsumasi, Investasi,
Ekspor&Impor
Implementasi
SNA
PDRB:
1. Produksi
2. Pengeluaran
3. Pendapatan
TABEL I-O
Pada PDRB seri 2000: Pada PDB Seri 2010:
2. PENYEMPURNAAN PENYUSUNAN PDRB
17
http://jom
bangkab.bps.go.id
18. 4. HASIL
PENGHITUNGAN
1. Perbandingan PDRB
Kabupaten Jombang
2. Implikasi Perubahan
Tahun Dasar di
Provinsi Lain
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JOMBANG
18
http://jom
bangkab.bps.go.id
19. 1. PERBANDINGAN PDRB KABUPATEN JOMBANG
23,39 %
Perekonomian Kabupaten Jombang diukur
berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga
berlaku tahun 2010 mencapai Rp 14.060,87
milyar (seri 2000), sedangkan berdasarkan
Matriks Supply 2010 mencapai Rp 17.350,78
milyar atau terjadi kenaikan 23,39 %.
PDRB Kabupaten Jombang Tahun 2010 (Milyar)
19
0,00
2.000,00
4.000,00
6.000,00
8.000,00
10.000,00
12.000,00
14.000,00
16.000,00
18.000,00
14.060,87
17.350,78
Series 2000 Series 2010
JOMBANG SEJAHTERA UNTUK
SEMUA ?
http://jom
bangkab.bps.go.id
20. 1. PERBANDINGAN HASIL ………. (lanjutan)
20
Jenis-jenis lapangan usaha yang baru, yang sebelumnya tidak
tercakup pada SNA lama, telah tercakup dalam penghitungan
dengan menggunakan SNA 2008 sehingga menambah nilai PDRB
ADHB.
Fenomena ini juga terjadi di wilayah Kabupaten Jombang.
Terdapat perbedaan nilai PDRB ADHB tahun 2010 antara tahun
dasar 2000 dan tahun dasar 2010 sebesar 23,39 persen dimana
PDRB ADHB tahun dasar 2010 lebih besar nilainya. Angka ini
setara dengan 3.289,91 milyar rupiah.
http://jom
bangkab.bps.go.id
22. 1. PERBANDINGAN HASIL ………. (lanjutan)
22
Perbedaan tahun dasar membawa dampak pergerseran
peringkat PDRB Kabupaten Jombang dengan kabupaten/kota se-
Jawa Timur. Dengan tahun dasar 2000, Kabupaten Jombang
menduduki urutan ke 16, namun menggunakan tahun dasar
2010 peringkat Kabupaten Jombang meningkat 1 poin menjadi
ranking 15.
Dengan demikian, terdapat kabupaten/kota lain yang harus
mengalami penurunan peringkat. Kemungkinan hal ini bisa
terjadi salah satunya adalah karena industri-industri kreatif yang
baru bermunculan kurang berkembang di wilayah tersebut
sehingga tidak menambah nilai produksi barang dan jasa di sana.
http://jom
bangkab.bps.go.id
23. 23
PDRB 2010 seri 2000: PDRB 2010 Seri 2010:
Perbedaan (Milyar Rp) 3.289,91
Perbedaan (Persen) 23,39
2. PERBANDINGAN HASIL PENGHITUNGAN PDRB
DASAR 2000 DAN 2010
LAPANGAN USAHA 2010
(Miliar Rp) (%)
1 Pertanian 4.059,64 22,87
2 Pertambangan dan Penggalian 197,81 1,41
3 Industri Pengolahan 1.666,06 11,85
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 136,92 0,97
5 Konstruksi 351,47 2,50
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 5.050,64 35,92
7 Pengangkutan dan Komunikasi 536,85 3,82
8
Keuangan, Real Estate dan jasa
Perusahaan
540,95 3,85
9 Jasa-Jasa 1.520,530 10,81
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO
14.060,87 100,00
LAPANGAN USAHA
2010
(Miliar Rp) (%)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.848,76 22,18
2 Pertambangan dan Penggalian 135,52 0,78
3 Industri Pengolahan 3.754,70 21,64
4 Pengadaan Listrik, Gas 16,02 0,09
5 Pengadaan Air 17,73 0,10
6 Konstruksi 1.582,95 9,12
7 Perdagangan Besar dan Eceran, dan
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
3.676,13 21,19
8 Transportasi dan Pergudangan 213,99 1,23
9 Penyediaan Akomodasi & Makan
Minum
335,28 1,93
10 Informasi dan Komunikasi 1.039,91 5,99
11 Jasa Keuangan 329,33 1,90
12 Real Estate 319,20 1,84
13 Jasa Perusahaan 52,24 0,30
14 Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 707,88 4,08
15 Jasa Pendidikan 912,42 5,26
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 113,71 0,66
17 Jasa lainnya 294,99 1,70
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 17.350,78 100,00
http://jom
bangkab.bps.go.id
24. 2. PERBANDINGAN HASIL ………. (lanjutan)
Perubahan PDRB Menurut Lapangan Usaha Dasar 2000 dan 2010 Tahun 2010
24
LAPANGAN USAHA
Seri 2000 Seri 2010 (%)
Perubahan(Milyar Rp) (Milyar Rp)
1. PERTANIAN 4.059,64 3.848,76 -5,19
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 197,81 135,52 -31,49
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.666,06 3.754,70 125,36
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 136,92 33,75 -75,35
5. KONSTRUKSI 351,47 1.582,95 350,38
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5.050,64 4.011,41 -20,58
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 536,85 1.253,90 133,57
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JS. PRSH. 540,95 700,77 29,54
9. JASA-JASA 1.520,53 2.029,02 33,44
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 14.060,87 17.350,78 23,39
http://jom
bangkab.bps.go.id
25. 2. PERBANDINGAN HASIL ………. (lanjutan)
Perbandingan Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Dasar 2000 dan 2010
Tahun 2010
LAPANGAN USAHA
Seri 2000 Seri 2010
(Milyar Rupiah) (%) (Milyar Rupiah) (%)
1. PERTANIAN 4.059,64 28,87 3.848,76 22,18
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 197,81 1,41 135,52 0,78
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.666,06 11,85 3.754,70 21,64
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 136,92 0,97 33,75 0,19
5. KONSTRUKSI 351,47 2,50 1.582,95 9,12
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5.050,64 35,92 4.011,41 23,12
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 536,85 3,82 1.253,90 7,23
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JS. PRSH. 540,95 3,85 700,77 4,04
9. JASA-JASA 1.520,53 10,81 2.029,02 11,69
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 14.060,87 100,00 17.350,78 100,00
25
http://jom
bangkab.bps.go.id
26. 2. PERBANDINGAN HASIL ………. (lanjutan)
26
Selain menggunakan metode baru, PDRB seri 2010 juga
menggunakan KBLI 2008 dimana sektor-sektor lapangan usaha
yang baru telah diakomodir. Jika pada PDRB seri 2000,
perekonomian diklasifikasi menjadi sembilan lapangan usaha,
pada PDRB seri 2010 terbagi menjadi 17 kategori lapangan
usaha.
Perbedaan klasifikasi ini tentu juga membawa dampak
perubahan pada proporsi andil tiap-tiap lapangan usaha
terhadap PDRB. Terlihat bahwa pada PDRB seri 2000, sektor
perdagangan, hotel, dan restoran menjadi penyumbang
terbesar. Namun pada seri 2010, sektor terbesar pertama di
Kabupaten Jombang adalah kategori pertanian, kehutanan, dan
perikanan.
http://jom
bangkab.bps.go.id
27. 2. PERBANDINGAN HASIL ………. (lanjutan)
27
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi
informasi dan komunikasi menyebabkan munculnya ide-ide
kreatif dalam bidang ini. Perkembangan tersebut juga telah
terekam pada PDRB seri 2010. Kategori informasi dan
komunikasi tampil sebagai lapangan usaha terbesar ke empat di
Kabupaten Jombang.
Kemudian pada seri 2010 juga muncul kategori lapangan usaha
baru lainnya yaitu sektor jasa pendidikan sebagai kategori kelima
terbesar. Sebelumnya pada PDRB seri 2000 kategori ini
tergabung dalam sektor jasa-jasa.
http://jom
bangkab.bps.go.id
28. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jombang, 2010 – 2014 (%)
2. PERBANDINGAN HASIL ………. (lanjutan)
6,12
6,83 6,97
6,44
5,96
5,05
5,96 6,15 5,93
5,42
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
2010 2011 2012 2013 2014
Series 2000 Series 2010
28
http://jom
bangkab.bps.go.id
29. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur , 2010 – 2014 (%)
2. PERBANDINGAN HASIL ………. (lanjutan)
6,68
7,22 7,27
6,55
6,06
6,31 6,44 6,64
6,08
5,86
0
1
2
3
4
5
6
7
8
2010 2011 2012 2013 2014
Series 2000 Series 2010
http://jom
bangkab.bps.go.id
30. 2. PERBANDINGAN HASIL ………. (lanjutan)
30
Tren pertumbuhan ekonomi pada PDRB seri 2010 terlihat sejalan
dengan PDRB seri 2000. Selama kurun waktu 2010 – 2014 terjadi
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Jika ditelaah lebih lanjut
pada 2010 – 2012 terlihat bahwa pertumbuhan eknomi terus
mengalami percepatan. Lalu pada tahun berikutnya hingga
tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang
mengalami kenaikan namun melambat. Pola tren pertumbuhan
ekonomi seperti ini, ternyata juga terjadi pada perekonomian
Provinsi Jawa Timur.
http://jom
bangkab.bps.go.id
31. 31
3. IMPLIKASI PENYEMPURNAAN PDRB DI INDONESIA
Sumber: BPS Provinsi Seluruh Indonesia
Provinsi
% Perubahan
Nilai PDRB
Provinsi
% Perubahan
Nilai PDRB
Maluku Utara 178,00 Bali 39,52
Gorontalo 92,09 Aceh 28,30
Sulawesi Barat 56,43 Sumatera Barat 20,40
Maluku 127,94 Papua 25,84
Bengkulu 52,43 Kepulauan Riau 54,61
Kep. Bangka Belitung 33,13 Lampung 38,89
Papua Barat 53,91 Sulawesi Selatan 45,71
Nusa Tenggara Timur 58,03 Sumatera Selatan 23,00
Sulawesi Tenggara 70,57 Banten 58,06
Sulawesi Utara 40,51 Sumatera Utara 20,37
Sulawesi Tengah 38,69 Riau 12,64
Kalimantan Tengah 32,79 Kalimantan Timur 29,97
DI Yogyakarta 41,76 Jawa Tengah 40,16
Nusa Tenggara Barat 41,29 Jawa Barat 17,51
Kalimantan Selatan 42,60 Jawa Timur 27,24
Kalimantan Barat 42,16 DKI Jakarta 24,73
Jambi 68,26
http://jom
bangkab.bps.go.id
32. Perubahan tahun dasar PDRB 2010 merupakan proses yang
berkelanjutan. Dengan keterbatasan yang ada, PDRB 2010=100
merupakan upaya terbaik yang dapat dilakukan oleh BPS untuk
meningkatkan kualitas data PDRB yang dihasilkan.
Agenda Kerja selanjutnya:
1. Memperluas cakupan implementasi SNA;
2. Merperkuat hubungan kerja antar pemangku kepentingan
baik penyedia dan pengguna data Neraca Nasional
umumnya dan PDRB khususnya;
3. Memperluas adopsi data dasar: hasil Sensus Pertanian 2013
dan Sensus Ekonomi 2016 yang akan datang;
4. Penyempurnaan matriks supply untuk penyusunan PDRB.
RENCANA KERJA SELANJUTNYA
32
http://jom
bangkab.bps.go.id
33. 33
D A T A
MENCERDASKAN BANGSA
http://jom
bangkab.bps.go.id