Buku ini membahas teknik perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk barang dan gabungan barang, meliputi konsep dan proses perhitungannya. Proses perhitungan TKDN Barang terdiri dari persiapan data, pemilahan data ke dalam komponen luar negeri dan dalam negeri, serta penginputan data ke dalam formulir perhitungan untuk memperoleh persentase TKDN Barang.
Similar to Bab 8 "Teknik Perhitungan TKDN Barang" _Buku *Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN dan BMP* sebagai Aspek Penentu Pemeringkatan Pemenang PENGADAAN Barang/Jasa Pemerintah (+ BUMN dan BUMD). Penulis : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM.
Similar to Bab 8 "Teknik Perhitungan TKDN Barang" _Buku *Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN dan BMP* sebagai Aspek Penentu Pemeringkatan Pemenang PENGADAAN Barang/Jasa Pemerintah (+ BUMN dan BUMD). Penulis : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM. (20)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Bab 8 "Teknik Perhitungan TKDN Barang" _Buku *Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN dan BMP* sebagai Aspek Penentu Pemeringkatan Pemenang PENGADAAN Barang/Jasa Pemerintah (+ BUMN dan BUMD). Penulis : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM.
1. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 1
Pokok Pembahasan :
1. Pendahuluan dan Latar
Belakang.
2. Konsep Perhitungan TKDN.
3. Proses Perhitungan TKDN
Barang.
4. Proses Perhitungan TKDN
Gabungan Barang
+ Contoh-contoh
Perhitungannya.
Teknik Perhitungan
TKDN BARANG dan
TKDN Gabungan
Barang
Bab
8
2. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 2
BAB 8
Teknik Perhitungan TKDN BARANG
dan TKDN Gabungan Barang
A. Pendahuluan dan Latar Belakang
Dengan meningkatnya keikutsertaan komponen lokal akan
mendorong peningkatan daya saing yang lebih besar bagi komponen
lokal tersebut dalam menghadapi era globalisasi. Globalisasi
merupakan istilah yang sudah akrab di telinga sejak beberapa tahun
silam. Globalisasi memberi dampak terbukanya suatu negara dari
berbagai aspek kehidupan. Pola pikir, budaya, produk hingga
komoditas lainnya “bebas” masuk ke suatu negara, hampir tidak ada
pembatas. Bagi negara yang memiliki keunggulan, globalisasi
memberi kesempatan untuk ekspansi ke negara lain dalam berbagai
bidang. Sebaliknya, bagi negara yang belum memiliki daya saing akan
tertinggal dan hanya berperan sebagai pasar untuk menjual produk.
Produk-produk luar negeri akan “membanjiri” negara yang tertinggal
tersebut. Akibatnya, negara itu hanya menjadi “penonton” di negeri
sendiri.
Kesiapan Indonesia berkompetisi dengan negara-negara lain
mencakup hampir seluruh segi dengan perannya masing-masing,
terutama di institusi/instansi pemerintahan. Institusi/ instansi
pemerintah, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMD) dan Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD), tentunya dapat banyak berperan dalam
menggalakkan dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri,
salah satunya adalah dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
Penggunaan anggaran belanja di sektor pemerintah dalam pengadaan
barang dan jasa selama ini sangat besar jumlahnya, yang hampir
berimbang dengan belanja di sektor swasta.
Di sinilah komponen lokal, atau disebut juga Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN), menjadi elemen yang tidak boleh
dikesampingkan. Derasnya arus globalisasi, yang tidak diimbangi
dengan penguatan akar mentalitas jati diri bangsa, akan makin
menggerus karakteristik suatu negara. Hal tersebut mengingat
kebiasaan menggunakan produk luar negeri secara terus-menerus
bukan saja akan mengubah pola pikir bangsa Indonesia, tetapi juga
3. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 3
akan mengubah pola budaya bangsa Indonesia. Padahal, membeli
produk asing sama saja dengan menyejahterakan masyarakat luar,
dan sebaliknya tidak menyejahterakan masyarakat Indonesia sendiri.
Pemakaian produk, termasuk komponen/material/bahan, yang
berasal dari dalam negeri sendiri dapat merangsang tumbuh dan
kembangnya berbagai industri terkait produk dan komponen/material
tersebut. Namun, produk lokal yang dihasilkan tentu mensyaratkan
sumber daya manusia dengan kualitas mumpuni yang tidak kalah
dengan negara-negara lain. Jika ini terwujud, maka Indonesia
menjadi negara yang memiliki daya saing dalam kancah perdagangan
internasional1
.
B. Konsep Perhitungan TKDN
Untuk menentukan besarnya capaian nilai TKDN, maka
perhitungan dilakukan sendiri (self assessment) oleh
produsen/penyedia barang/jasa, dengan menggunakan data yang ada
yang dapat dipertanggungjawabkan. Data yang digunakan berasal dari
kegiatan usaha produsen/perusahaan industri atau Penyedia
Barang/Jasa yang bersangkutan.
Untuk melakukan perhitungan TKDN, maka:
1. Terhadap produk yang ada diidentifikasi terlebih dahulu apakah
produk tersebut termasuk dalam kategori : Barang, Gabungan
Barang, Jasa, atau Gabungan Barang dan Jasa. Pengelompokan
tersebut dilihat dari biaya produksi produk.
2. Berdasarkan biaya produksi tersebut, maka komponen produk
dikelompokkan lagi ke dalam biaya Komponen Luar Negeri (KLN)
dan Komponen Dalam Negeri (KDN). Unsur yang dipertimbangkan
adalah:
1). Material (Bahan baku),
2). Tenaga Kerja, dan
3). Peralatan Kerja.
Yang perlu diperhatikan, sebagaimana diilustrasikan pada gambar
di bawah ini.
1
Laporan Tahunan (2013:16), Penggunaan TKDN di Sektor MIGAS, Direktorat Jenderal Minyak
dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
4. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 4
Gambar 8.1: Ilustrasi Pengelompokan Biaya KLN dan KDN
Dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Untuk material (bahan baku), yang perlu diperhatikan adalah
Negara asalnya dimana material/bahan tersebut dibuat; luar
negeri (LN) atau DN.
Besaran biaya material (bahan baku) dihitung berdasarkan =
Nilai/Harga Perolehan + Biaya terkait lainnya (seperti
transportasi, handling, dll)
Penelusuran biaya material (bahan baku) dilakukan sampai
dengan komponen tingkat kedua (ilustrasi pada Gambar 8.2).
Biaya material (bahan baku) tersebut dihitung sampai
dengan ke lokasi pabrik.
Gambar 8.2: Penelusuran Biaya Material (Bahan Baku)
5. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 5
b. Untuk tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah asal
kewarganegaraannya.
Besaran biaya yang dihitung adalah = Gaji (Salary) + Biaya
terkait lainnya (seperti (Tunjangan, Fasilitas, Uang lembur, dll).
Biaya tersebut dibedakan (ilustrasi pada Gambar 8.3) antara :
Biaya tenaga kerja langsung, seperti: Foremen, Operator,
Helper, dan QC Inspector.
Biaya jasa terkait tenaga kerja langsung, seperti: Pajak
Penghasilan, Uang lembur, Tunjangan makan, tunjangan
transportasi, Tunjangan lainnya, Asuransi tenaga kerja, Baju
seragam dan perlengkapan keselamatan kerja, Penempatan/
Mobilisasi/Demobilisasi, dan lain sebagainya.
Gambar 8.3: Penelusuran Tenaga Kerja
c. Untuk peralatan kerja/fasilitas yang perlu diperhatikan adalah
negara asal dan kepemilikan peralatan/fasilitas kerja dimaksud
(Ilustrasi pada Gambar 8.4).
Besaran biaya yang dihitung memperhatikan juga:
Apabila peralatan/fasilitas kerja tersebut dimiliki oleh
produsen/penyedia barang/jasa, maka penghitungannya
dikaitkan juga dengan Nilai Penyusutan (depresiasinya).
Apabila sewa, maka yang dihitung adalah Nilai/Harga
Sewanya.
6. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 6
Gambar 8.4: Penelusuran Alat Kerja/Fasilitas
C. Proses Perhitungan TKDN
Berdasarkan hasil penelitian pada beberapa kali pelaksanaan
bimbingan teknis dan pelatihan yang diselenggarakan sejak tahun
2019 sampai dengan Oktober 2023, bagi sedemikian banyak
peserta/karyawan dari berbagai perusahaan (BUMN, BUMD dan
Swasta) serta Instansi Pemerintah (sebagaimana sebagian terdapat
pada Ilustrasi Gambar di bawah ini) didapati bahwa proses
perhitungan TKDN masih belum begitu dipahami dengan baik oleh
para karyawan dan para penyedia barang/jasa pemerintah.
8. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 8
Gambar 8.5: Pelaksanaan Bimbingan Teknis/Pelatihan TKDN dan BMP
di berbagai Perusahaan dan Instansi Pemerintah.
Sesungguhnya, proses perhitungan TKDN tersebut terdiri dari :
a. Perhitungan TKDN Barang,
b. Perhitungan TKDN Gabungan Barang,
c. Perhitungan TKDN Jasa, dan
d. Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa, beserta sanksi-
sanksinya.
Catatan: Pada bab ini kita hanya akan membahas mengenai proses
perhitungan TKDN Barang dan Gabungan Barang.
Untuk Teknik Perhitungan TKDN Jasa dan TKDN Gabungan Barang dan
Jasa akan dibahas lebih lanjut nanti pada Bab 9 dan 10 Buku ini.
D. Proses Perhitungan TKDN Barang
TKDN Barang dihitung berdasarkan biaya produksi. Perhitungan
dengan menggunakan rumus di bawah ini :
Dalam penghitungan TKDN Barang, pengeluaran biaya produksi
dihitung dari biaya material (bahan), biaya tenaga kerja, dan biaya
peralatan/fasilitas kerja, dengan mengacu pada konsep perhitungan
TKDN, sebagaimana telah diuraikan pada hurup A di atas.
9. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 9
Proses perhitungan TKDN Barang oleh produsen/penyedia barang/jasa
meliputi kegiatan di bawah ini:
1. Persiapan Data, meliputi :
a). Penyiapan Bill of Material (BOM)/Bill of Quantity (BOQ) atas
kebutuhan material/bahan.
BOM merupakan daftar jumlah komponen, campuran bahan,
dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu
produk2
.
BOQ adalah perincian jumlah dari seluruh peralatan dan
perkerjaan yang dibutuhkan di dalam perencanaan3
.
b). Flow Process, yang memuat kebutuhan tenaga kerja dan alat
kerja.
c). Data Biaya, yang meliputi : invoice bahan, depresiasi, dan
invoice jasa.
2. Pemilahan Data, yaitu : pemilahan data biaya material, tenaga
kerja dan alat kerja, yang dikelompokkan ke dalam biaya
Komponen Luar Negeri (KLN) dan Komponen Dalam Negeri (KDN).
3. Pelaksanaan Perhitungan TKDN Barang, yaitu memasukkan (entry)
data ke dalam formulir-formulir perhitungan TKDN Barang (seperti
terdapat di bawah ini), yang akhirnya akan didapatkan rekapitulasi
Persentase TKDN Barang.
Guna memberikan kemudahkan dalam proses perhitungan TKDN
Barang dapat digunakan formulir, sebagaimana yang terdapat pada
Lampiran II-Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 16/M-
IND/PER/2/2011, yang terdiri dari:
Formulir 1.1.: TKDN untuk Bahan Baku (bahan baku langsung/tidak
langsung).
Formulir 1.2.: TKDN untuk Bahan Baku (untuk jasa-jasa terkait).
Formulir 1.3.: TKDN untuk Tenaga Kerja Langsung.
Formulir 1.4.: TKDN untuk Tenaga Kerja Langsung (untuk jasa-jasa
terkait).
Formulir 1.5.: TKDN untuk Biaya tidak langsung Pabrik (untuk
tenaga kerja tidak langsung/manajemen).
2
Pengertian, Jenis dan Manfaat Bill of Material Dalam Perusahaan Manufaktur, Jurnal
Enterpreneur, https://www.jurnal.id/id/blog/pegertian-jenis-dan-manfaat-bill-of-material-dalam-
perusahaan-manufaktur/
3
Dharmawan, Albert Budi and Setiawan, Wahyu Agus (2006), Penyiapan harga satuan
pekerjaan untuk bill of quantity pekerjaan konstruksi. Bachelor thesis, Petra Christian
University.
10. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 10
Formulir 1.6.: TKDN untuk Biaya tidak langsung Pabrik (untuk
mesin/alatkerja/ fasilitas kerja yang dimilik sendiri).
Formulir 1.7.: TKDN untuk Biaya tidak langsung Pabrik (untuk
mesin/alatkerja/ fasilitas kerja yang disewa).
Formulir 1.8.:TKDN untuk Biaya tidak langsung Pabrik (untuk jasa-
jasa terkait)
Formulir 1.9.: Rekapitulasi Penilaian TKDN Barang.
Contoh Formulir Perhitungan TKDN Barang, sebagaimana terdapat di
bawah ini.
Formulir 1.1.: TKDN untuk Bahan Baku (bahan baku langsung/tidak
langsung).
Formulir 1.1.: TKDN untuk Bahan Baku (bahan baku langsung/tidak
langsung) yang sudah diisi.
11. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 11
Formulir 1.2.: TKDN untuk Bahan Baku (untuk jasa-jasa terkait)
yang sudah diisi.
Formulir 1.3.: TKDN untuk Tenaga Kerja Langsung (yang sudah diisi).
Sumber : Lampiran II-Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 16/M-
IND/PER/2/2011.
12. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 12
Formulir 1.4.: TKDN untuk Tenaga Kerja Langsung (untuk jasa-jasa
terkait) yang sudah diisi.
Formulir 1.5.: TKDN untuk Biaya tidak langsung Pabrik (untuk tenaga
kerja tidak langsung/manajemen) yang sudah diisi.
Sumber : Lampiran II-Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 16/M-
IND/PER/2/2011.
13. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 13
Formulir 1.6.: TKDN untuk Biaya tidak langsung Pabrik (untuk
mesin/alatkerja/ fasilitas kerja yang dimilik sendiri)
yang sudah diisi.
Formulir 1.7.: TKDN untuk Biaya tidak langsung Pabrik (untuk
mesin/alatkerja/ fasilitas kerja yang disewa)
yang sudah diisi.
Sumber : Lampiran II-Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 16/M-
IND/PER/2/2011.
14. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 14
Formulir 1.8.: TKDN untuk Biaya tidak langsung Pabrik (untuk jasa-
jasa terkait) yang sudah diisi.
Formulir 1.9.: Rekapitulasi Penilaian TKDN Barang.
Sumber : Lampiran II-Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 16/M-
IND/PER/2/2011.
15. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 15
Formulir 1.9.: Rekapitulasi Penilaian TKDN Barang (yang sudah diisi).
Sumber : Lampiran II-Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 16/M-
IND/PER/2/2011
D. Proses Perhitungan TKDN Gabungan Barang
Proses perhitungan TKDN Gabungan Barang hampir sama dengan
proses perhitungan TKDN Barang, sebagaimana diuraikan pada huruf
a. di atas. Rumus perhitungannya pun mirip seperti pada proses
perhitungan TKDN Barang.
Namun, untuk memberikan kemudahkan dalam proses perhitungan
TKDN Gabungan Barang dapat digunakan Formulir, sebagaimana yang
terdapat pada Lampiran IV-Keputusan Menteri Perindustrian No.
16/M-IND/PER/2/2011, yang terdiri dari:
Formulir 2.1.: TKDN Gabungan Barang, yang merangkap sebagai
Rekapitulasi perhitungan TKDN Gabungan Barang.
Contoh Formulir Perhitungan TKDN Barang, sebagaimana terdapat di
bawah ini.
16. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 16
Formulir 2.1.: TKDN Gabungan Barang, yang merangkap sebagai
Rekapitulasi perhitungan TKDN Gabungan Barang.
Sumber : Lampiran IV-Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 16/M-
IND/PER/2/2011
Formulir 2.1. (yang sudah diisi)
Sumber : Lampiran IV-Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 16/M-
IND/PER/2/2011
Demikian pembahasan tentang Teknik Perhitungan TKDN Barang
dan TKDN Gabungan Barang.
Semoga bermanfaat bagi :
para karyawan Perusahaan (sebagai Tim/Pokja Pengadaan
Barang/Jasa) yang sedang menyelenggarakan proses Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, dan
17. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 17
para Produsen/Penyedia Barang/Jasa (sebagai peserta Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah) yang sedang melakukan self-
assessment, atau verifikasi TKDN, atau sedang mengikuti proses
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Catatan: Untuk Teknik Perhitungan TKDN Jasa dan TKDN Gabungan
Barang dan Jasa akan dibahas lebih lanjut nanti pada Bab 9 dan 10
Buku ini.
Daftar Pustaka
Dharmawan, Albert Budi and Setiawan, Wahyu Agus (2006), Penyiapan
harga satuan pekerjaan untuk bill of quantity pekerjaan
konstruksi. Bachelor thesis, Petra Christian University.
Lampiran II-Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 16/M-IND/PER/2/2011
tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN Barang).
Lampiran IV-Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 16/M-
IND/PER/2/2011 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN Gabungan Barang).
Laporan Tahunan (2013:16), Penggunaan TKDN di Sektor MIGAS,
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral.
Pengertian, Jenis dan Manfaat Bill of Material Dalam Perusahaan
Manufaktur, Jurnal Enterpreneur,
https://www.jurnal.id/id/blog/pegertian-jenis-dan-manfaat-bill-of-
material-dalam-perusahaan-manufaktur/ (diakses 13 Oktober 2023)
18. Kanaidi/ BUKU: Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & BMP 18
Terlebih lagi beliau adalah seorang yang Certified di Bidang Enterprise
Resources Planning (ERP) & System, Applications, and Product in Data
Processing (cSAP), beliau juga Certified di Bidang Business Continuity
Management (CBCM).
Di samping itu, beliau adalah seorang praktisi yang berpengalaman lebih
dari 30 tahun berkerja di salah satu Perusahaan BUMN besar di Indonesia,
dengan berbagai posisi jabatan: mulai dari Manajer UPT, Kepala Kantor di
beberapa Kota di Indonesia s.d di tingkat Kantor Pusat. Beliau juga
seorang Blogger yang rajin mengelola sedemikian banyak Blog dan
beberapa web komersial, yang menghasilkan passive income yang cukup
spektakuler.
Beliau seorang Trainer dan Pemateri/Instruktur/Narasumber yang sudah
digeluti selama 20-an tahun dan telah sukses di beberapa kegiatan
Training dan Workshop/Seminar di berbagai Perusahaan di Indonesia.
Terlebih lagi, beliau adalah seorang konsultan dan peneliti marketing yang
berdedikasi dengan sedemikian banyak karya ilmiah yang beliau hasilkan
dan telah dipublikasikan.
BIOGRAFI PENULIS
KANAIDI, SE., M.Si., cSAP., CBCM
adalah seorang yang enerjik, humoris, dan
sangat memotivasi. Berjiwa muda, sukses
beberapa kali sebagai Dosen Terbaik
(Favorite) di beberapa Perguruan Tinggi di
Bandung. Beliau suka menulis dan sudah
berhasil menerbitkan beberapa buku hasil
karya beliau yang telah dipublikasikan.