struktur terkecil dari makhluk hidup adalah sel kemudian sel di tutup oleh jaringan,,,inilah materi kelas 2 SMA. Smga bermanfaat ya,,
yang mau bisnis internet bisnis online tanpa penipuan buka web : http://www.penasaran.net/?ref=q7j3x5
struktur terkecil dari makhluk hidup adalah sel kemudian sel di tutup oleh jaringan,,,inilah materi kelas 2 SMA. Smga bermanfaat ya,,
yang mau bisnis internet bisnis online tanpa penipuan buka web : http://www.penasaran.net/?ref=q7j3x5
3. STRUKTUR SEL TUMBUHAN
Perbedaan dengan sel hewan:
1. Adanya dinding sel yang tebal
2. Adanya plasmodesmata
3. Vakuola besar
4. Badan mikro
5. Diktiosom
6. Kloroplas
6. Struktur sel tumbuhan terdiri atas:
1. Dinding Sel
Bahan polisakarida (selulosa)
Fungsi: melindungi membran sitoplasma dan
sitoplasma
7.
8. Karakter Dinding Sel Tumbuhan
- Fleksible dan terkadang sangat padat
- Posisi di luar membran sel
- Sebagai pendukung, pelindung, penyaring, dan sebagai
penekan pembuluh untuk mencegah over expansion
saat air masuk sel
- Fleksible dan terkadang sangat padat
- Dinding primer bersifat semipermeabel,
10. Expansin
CELL WALL
Cell wall
enzymes
Cross-linking
cell wall
polysaccharides
Microfibril
H+ H+
H+
H+
H+
H+
H+
H+
H+
ATP Plasma membrane
Plasma
membrane
Cell
wall
Nucleus
Vacuole
Cytoplasm
H2O
Cytoplasm
• Cell elongation in response to auxin
1 Auxin
increases the
activity of
proton pumps.
4 The enzymatic cleaving
of the cross-linking
polysaccharides allows
the microfibrils to slide.
The extensibility of the
cell wall is increased. Turgor
causes the cell to expand.
2 The cell wall
becomes more
acidic.
5 With the cellulose loosened,
the cell can elongate.
3 Wedge-shaped expansins, activated
by low pH, separate cellulose microfibrils from
cross-linking polysaccharides. The exposed cross-linking
polysaccharides are now more accessible to cell wall enzymes.
11.
12. Dinding Sel Primer
Beberapa fungsi dinding sel primer:
Pendukung struktural dan mekanik
Mengatur dan menetukan ukuran sel
Menahan tekanan internal turgor sel
Mengendalikan laju dan arah pertumbuhan
Bertanggung jawab terhadap arsitektur dan bentuk tumbuhan
Mengatur difusi bahan melalui apoplas
Penyimpan karbohidrat – dinding biji dapat dimetabolisme
Pelindung dari patogen, dehidrasi, and faktor lingkungan
Sumber aktif molekul sinyal biologi
Interaksi antar sel
- mengalami pemanjangan
- mengandung sedikit lignin dan ikatan silang fenol
13. Transport routes between cells. At the tissue level, there are three passages:
the transmembrane, symplastic, and apoplastic routes. Substances may transfer
from one route to another.
Key
Symplast
Apoplast
The symplast is the
continuum of
cytosol connected
by plasmodesmata.
The apoplast is
the continuum
of cell walls and
extracellular
spaces.
Apoplast
Transmembrane route
Symplastic route
Apoplastic route
Symplast
14. Dinding Sel
Sekunder
- Tidak mengalami
pemanjangan
- Mengandung banyak
lignin
- Tumbuh ke arah dalam,
persis di atas membran
sel
15. Beberapa reaksi mikrokimia terhadap dinding sel :
1) Selulosa
S + ZnCl-J → ungu
S + JKJ + H2SO4 → biru
2) Hemiselulosa
HS + ZnCl-J → biru pucat
3) Lignin
Zat kayu yang terdapat pada dinding sel yang telah mengkayu.
L + ZnCl-J → kuning
L + anilin + H2SO4 → kuning
L + floroglusin + asam pikrat → merah
L + fuchsin + asam pikrat → merah
4) Suberin
Terdapat pada dinding sel gabus
S + sudan III → merah
S + ZnCl-J → coklat
S + KOH → kuning
16. 5) Protopektin
P + ZnCl-J → kuning coklat
P + asam encer larut dalam alkali
6) Pektin
Dapat ditemukan pada dinding sel dari buah yang
mengandung banyak gula. Bila buah dimasak tampak
beberapa zat gelatin
7) Kitin
Dapat ditemukan pada dinding sel Fungi (jamur)
8) Kersik (SiO2)
Pada dinding sel batang Gramineae, Cyperaceae,
Equisetinae, Diatomae
9) Kapur
Misal pada dinding sel ganggang Chara sp
17. PENEBALAN DINDING SEL
Menurut cara penebalannya, dapat terjadi secara :
APOSISI
Yaitu dengan cara menempelkan/melapis-lapiskan bahan penebalan
(zat selulosa) pada lamela tengah (substansi interseluler), biasanya
pada dinding primer. Contoh : sel parenkim, floem
INTUSUSEPSI
Penebalan yang terjadi dengan menyisipkan bahan-bahan penebalan
di antara mikrofibril
18. Menurut arah penebalannya :
SENTRIPETAL :
Yaitu penebalan ke arah pusat sel/dalam. Contoh : pada sel epidermis daun
beringin (Ficus sp), terdapat tangkai selulosa yang akan memanjang dan
kemudian dideposisikan zat CaCO3 yang makin lama makin banyak
sel akan melebar dan disebut litokis. Penebalannya disebut sistolit.
SENTRIFUGAL
Yaitu penebalan ke arah luar. Contoh :
─ pada polen (ss), terdapat tonjolan-tonjolan yang merupakan penebalan ke arah
luar.
─ pada rambut daun (trikoma), misal : daun Artocarpus communis mempunyai
rambut-rambut pelindung pada daunnya. Penebalannya terjadi secara
intususepsi.
19.
20.
21.
22.
23.
24. According to the accepted current theory, known as the fluid
mosaic model, the plasma membrane is composed of a
double layer (bilayer) of lipids, oily substances found in all
cells (see Figure 1). Most of the lipids in the bilayer can be
more precisely described as phospholipids, that is, lipids
that feature a phosphate group at one end of each molecule.
Phospholipids are characteristically hydrophilic ("water-
loving") at their phosphate ends and hydrophobic ("water-
fearing") along their lipid tail regions. In each layer of a
plasma membrane, the hydrophobic lipid tails are oriented
inwards and the hydrophilic phosphate groups are aligned
so they face outwards, either toward the aqueous cytosol of
the cell or the outside environment. Phospholipids tend to
spontaneously aggregate by this mechanism whenever they
are exposed to water.
25. Fig. 2. The diagrammatic representation of an earlywood bordered pit in section transverse to the pit
membrane. On the left, (A) Aspect in unaspirated situation, (B) Aspiration of a bordered pit during
drying, i.e. the torus is pulled across the pit chamber by surface tension forces. On the right, the
structure of a typical dimensions of an earlywood bordered pit: 1 tracheid wall (secondary wall), 2
middle lamella (and primary wall), 3 margo strands, 4 torus, 5 pit aperture, 6 pit chamber (after Petty,
1970).
26. 2. Plastida
Diameter 4 – 6 mikron
Berwarna (kromoplas) dan
tidak berwarna (leukoplas)
Leukoplas: amiloplas &
lipoplas
Kromoplas yang
mengandung
klorofil adalah
kloroplas
27. Plastida dikenal dalam berbagai bentuk:
proplastida, bentuk belum "dewasa"
leukoplas, bentuk dewasa tanpa mengandung pigmen, ditemukan terutama di
akar
kloroplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen klorofil, ditemukan pada
daun, bunga, dan bagian-bagian berwarna hijau lainnya
kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena, ditemukan
terutama pada bunga dan bagian lain berwarna jingga
amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung, ditemukan
pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk
tepung, seperti akar, rimpang, dan batang (umbi) serta biji.
elaioplas, bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada
beberapa jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)
etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas
terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan
membentuk klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup
pencahayaan.
31. 3. Vakuola
Pada sel tumbuhan besar dan jelas
Vakuola tumbuhan dikelilingi membran tunggal
(tonoplas)
Berisi air, fenol, antosianin, alkaloid dan protein