SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
1. Sumber Daya Listrik

a. Bahan Bakar BBM, Batubara, Gas



        Pembangkit listrik dengan bahan bakar BBM, Batubara dan Gas contohnya adalah
    Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit
    Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU). PLTD menggunakan generator listrik yang digerakkan oleh
    mesin diesel dengan Bahan Bakar Minyak berupa Minyak Solar. Minyak solar diperoleh dari
    minyak bumi, dikenal sebagai bahan bakar motor diesel yang telah biasa digunakan. Sementara
    PLTU adalah salah satu jenis instalasi pembangkit tenaga listrik dimana tenaga listrik didapat
    dari mesin turbin yang diputar oleh uap yang dihasilkan melalui pembakaran batubara.
    Sedangkan PLTU dan PLTGU Bahan Bakarnya berupas Gas Alam Cair (LNG).



       Karena berasal dari Mineral dari dalam bumi, Maka ketersediaan Minyak Bumi, Batubara
    dan Gas akan sangat terbatas. Karena Minyak Bumi Batubara dan Gas adalah Sumber Daya
    Alam yang tidak dapat diperbaharui.



        Polutan yang timbul dari PLTD adalah gas CO dan CO2 akibat dari sisa pembakaran yang
    terjadi di dalam mesin diesel. Sedangkan pada PLTU dan PLTGU senyawa-senyawa seperti SOx dan
    NOx yang berbentuk gas dengan bebasnya naik melewati cerobong dan terlepas ke udara bebas. Kedua
    gas tersebut dapat bereaksi dengan uap air yang ada di udara sehingga membentuk H 2SO4 (asam sulfat)
    dan HNO3 (asam nitrat). Keduanya dapat jatuh bersama-sama air hujan sehingga mengakibatkan
    terjadinya hujan asam.



b. Sinar Matahari dan Air



        Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit ramah lingkungan, dan sangat
    menjanjikan. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit listrik yang
    menggunakan uap (dengan minyak dan batubara). Pembangkit listrik tenaga surya konsepnya
    sederhana. Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari
    merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini
    sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel
    surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil
    dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga
    sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan. Matahari yang terus Bersinar
    sepanjang tahun maka membuat Pembangkit ini tidak akan kehabisan sumber energinya.
Sementara itu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan
    energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang
    dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Air digunakan untuk membangkitkan
    energi, pembangkit listrik tenaga air mendapatkan listrik dari air yang menggerakkan turbin air
    yang dihubungkan dengan generator. Pembangkit listrik tenaga air adalah pembangkit listrik
    yang rendah biaya produksi, tidak menghasilkan polusi, dan dapat diperbarui. Energi ini pada
    dasarnya disuplai oleh matahari; matahari menguapkan air di permukaan, yang lalu mengalami
    pengembunan di udara, turun sebagai hujan, dan air hujan mensuplai air bagi sungai yang
    mengaliri pembangkit listrik tenaga air.



c. Biofuel



       Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas
    yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari
    tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian.
    Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan
    rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan)
    tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau
    fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan
    (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar).



       Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-bahan ini secara
    teori dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi karena kadang-kadang
    diperlukan perubahan besar pada mesin, biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil.
    Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di
    atmosfir karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi
    kadar karbondioksida di atmosfir, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon
    yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu
    biofuel lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca
    di atmosfir (meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam prakteknya).
    Penggunaan biofuel mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan
    keamanan energi.



        Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam
    tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis [2]) atau tanaman yang
    mengandung pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi
    etil alkohol. Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak
    sayur/nabatinya tinggi seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka
    keviskositasan minyak nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel,
    atau minyak nabati bisa diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti
biodiesel. Kayu dan produk-produk sampingannya bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas
kayu, metanol atau bahan bakar etanol. Dan semua bahan tersebut dapat Terbaharukan
sehingga ketersediaan di alam tidak akan habis.
2. Autisme dan Faktor-faktor Penyebabnya

          Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa
       balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi
       yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam
       dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power
       (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:

          •   interaksi sosial,
          •   komunikasi (bahasa dan bicara),
          •   perilaku-emosi,
          •   pola bermain,
          •   gangguan sensorik dan motorik
          •   perkembangan terlambat atau tidak normal.

          Hingga saat ini kepastian mengenai autisme belum juga terpecahkan. Padahal,
       perkembangan jumlah anak autis sekarang ini kian mengkhawatirkan. Di Amerika
       Serikat, perbandingan anak autis dengan yang normal 1:150, sementara di Inggris
       1:100. Indonesia belum punya data akurat mengenai itu.

          Para ilmuwan menyebutkan autisme terjadi karena kombinasi berbagai faktor,
       termasuk faktor genetik yang dipicu faktor lingkungan. Berikut adalah faktor-faktor
       yang diduga kuat mencetuskan autisme yang masih misterius ini.

   i.     Genetik

         Ada bukti kuat yang menyatakan perubahan dalam gen berkontribusi pada
         terjadinya autisme. Menurut National Institute of Health, keluarga yang memiliki
         satu anak autisme memiliki peluang 1-20 kali lebih besar untuk melahirkan anak
         yang juga autisme.

         Penelitian pada anak kembar menemukan, jika salah satu anak autis, kembarannya
         kemungkinan besar memiliki gangguan yang sama.

         Secara umum para ahli mengidentifikasi 20 gen yang menyebabkan gangguan
         spektrum autisme. Gen tersebut berperan penting dalam perkembangan otak,
         pertumbuhan otak, dan cara sel-sel otak berkomunikasi.

 ii.     Pestisida

         Paparan pestisida yang tinggi juga dihubungkan dengan terjadinya autisme.
         Beberapa riset menemukan, pestisida akan mengganggu fungsi gen di sistem saraf
         pusat. Menurut Dr Alice Mao, profesor psikiatri, zat kimia dalam pestisida
         berdampak pada mereka yang punya bakat autisme.
iii.   Obat-obatan

       Bayi yang terpapar obat-obatan tertentu ketika dalam kandungan memiliki risiko
       lebih besar mengalami autisme. Obat-obatan tersebut termasuk valproic dan
       thalidomide. Thalidomide adalah obat generasi lama yang dipakai untuk mengatasi
       gejala mual dan muntah selama kehamilan, kecemasan, serta insomnia.

       Obat thalidomide sendiri di Amerika sudah dilarang beredar karena banyaknya
       laporan bayi yang lahir cacat. Namun, obat ini kini diresepkan untuk mengatasi
       gangguan kulit dan terapi kanker. Sementara itu, valproic acid adalah obat yang
       dipakai untuk penderita gangguan mood dan bipolar disorder.

iv.    Usia orangtua

       Makin tua usia orangtua saat memiliki anak, makin tinggi risiko si anak menderita
       autisme. Penelitian yang dipublikasikan tahun 2010 menemukan, perempuan usia 40
       tahun memiliki risiko 50 persen memiliki anak autisme dibandingkan dengan
       perempuan berusia 20-29 tahun.

       "Memang belum diketahui dengan pasti hubungan usia orangtua dengan autisme.
       Namun, hal ini diduga karena terjadinya faktor mutasi gen," kata Alycia Halladay,
       Direktur Riset Studi Lingkungan Autism Speaks.

 v.    Perkembangan otak

       Area tertentu di otak, termasuk serebal korteks dan cerebellum yang bertanggung
       jawab pada konsentrasi, pergerakan dan pengaturan mood, berkaitan dengan
       autisme. Ketidakseimbangan neurotransmiter, seperti dopamin dan serotonin, di
       otak juga dihubungkan dengan autisme.
3. Sanitary landfill

        Sanitary landfill adalah metode pembuangan terkontrol dari limbah padat perkotaan di
    darat. Metode ini diperkenalkan di Inggris pada 1912 (di mana ia disebut controlled tipping).
    Limbah ini disimpan dalam lapisan tipis (hingga 1 meter, atau 3 kaki) dan segera dipadatkan
    dengan mesin-mesin berat (misalnya, buldoser); beberapa lapisan ditempatkan dan dipadatkan
    di atas satu sama lain untuk membentuk sel menolak (hingga 3 meter, atau 10 kaki, tebal). Pada
    akhir setiap hari sel menolak dipadatkan ditutupi dengan lapisan tanah dipadatkan untuk
    mencegah bau dan puing-puing tertiup angin. Semua situs TPA modern hati-hati dalam memilih
    dan mengolahnya (misalnya, disegel dengan kedap liners bawah sintetik) untuk mencegah
    pencemaran air tanah atau masalah lingkungan lainnya. Ketika TPA selesai, kemudian ditutup
    dengan lapisan tanah liat atau liner sintetis untuk mencegah air masuk. Sebuah penutup tanah
    lapisan atas akhir ditempatkan, dipadatkan, dan berbagai bentuk vegetasi dapat ditanam dalam
    rangka untuk mengembalikan fungsi tanah yang sebelumnya dinyatakan tidak berguna-
    misalnya, untuk mengisi declivities ke tingkat yang nyaman untuk membangun taman, lapangan
    golf, atau proyek-proyek publik yang sesuai.



       Ada dua metode dalam Landfill Sanitary, yaitu “Area Method” dan “Trench Method”.
    Metode “Trench” disebut sebagai metode pemotongan dan pengisian. Metode “Area”
    digunakan jika lokasi landfill yangdirencanakan terletakl dibawah tanjakan seperti lembah atau
    ngarai,.

More Related Content

What's hot

What's hot (14)

Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
 
Handout sumber energi
Handout sumber energiHandout sumber energi
Handout sumber energi
 
materi sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMAmateri sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMA
 
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
 
fisika sumber daya energi
fisika sumber daya energifisika sumber daya energi
fisika sumber daya energi
 
Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7
 
Ilmu alamiah dasar bab 6.
Ilmu alamiah dasar bab 6.Ilmu alamiah dasar bab 6.
Ilmu alamiah dasar bab 6.
 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
 
Tantangan dan peluang energi alternatif
Tantangan dan peluang energi alternatifTantangan dan peluang energi alternatif
Tantangan dan peluang energi alternatif
 
Sumber-sumber Energi
Sumber-sumber EnergiSumber-sumber Energi
Sumber-sumber Energi
 
sumber energi fisika unnes
sumber energi fisika unnessumber energi fisika unnes
sumber energi fisika unnes
 
Sumber energi
Sumber energiSumber energi
Sumber energi
 
Ppt caca prakarya
Ppt caca prakaryaPpt caca prakarya
Ppt caca prakarya
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
 

Viewers also liked

12 aaom reeves am lecture april 21 - capability of low cost prolotherapy
12 aaom reeves am lecture april 21 - capability of low cost prolotherapy12 aaom reeves am lecture april 21 - capability of low cost prolotherapy
12 aaom reeves am lecture april 21 - capability of low cost prolotherapyNomienredes
 
1 biotensegrity aaom-workshop-2012-clark
1 biotensegrity aaom-workshop-2012-clark1 biotensegrity aaom-workshop-2012-clark
1 biotensegrity aaom-workshop-2012-clarkNomienredes
 
Aaom cervical thoracic lab for m ds berenbeim
Aaom cervical  thoracic  lab for m ds berenbeimAaom cervical  thoracic  lab for m ds berenbeim
Aaom cervical thoracic lab for m ds berenbeimNomienredes
 
Aaom april 2012 florida centeno
Aaom april 2012 florida centenoAaom april 2012 florida centeno
Aaom april 2012 florida centenoNomienredes
 
Medical compliance testa
Medical compliance testaMedical compliance testa
Medical compliance testaNomienredes
 
Marketing your orthopedic_medicine_practice_aaom_0412 friedlis
Marketing your orthopedic_medicine_practice_aaom_0412 friedlisMarketing your orthopedic_medicine_practice_aaom_0412 friedlis
Marketing your orthopedic_medicine_practice_aaom_0412 friedlisNomienredes
 
12 aaom reeves workshop april 20 research in practice
12 aaom reeves workshop april 20 research in practice12 aaom reeves workshop april 20 research in practice
12 aaom reeves workshop april 20 research in practiceNomienredes
 
Aaom 2012 smith and wagner
Aaom 2012 smith and wagnerAaom 2012 smith and wagner
Aaom 2012 smith and wagnerNomienredes
 
2012 aaom shah neuromusculoskeletal pain lessons from the myofascia
2012 aaom shah neuromusculoskeletal pain lessons from the myofascia2012 aaom shah neuromusculoskeletal pain lessons from the myofascia
2012 aaom shah neuromusculoskeletal pain lessons from the myofasciaNomienredes
 
Birchills Telecom Book of Business Communications
Birchills Telecom Book of Business CommunicationsBirchills Telecom Book of Business Communications
Birchills Telecom Book of Business CommunicationsBirchills Net
 
A rationale for intra articular dextrose grimes
A rationale for intra articular dextrose grimesA rationale for intra articular dextrose grimes
A rationale for intra articular dextrose grimesNomienredes
 
12 aaom reeves workshop apr 19 research summary
12 aaom reeves  workshop apr 19   research summary12 aaom reeves  workshop apr 19   research summary
12 aaom reeves workshop apr 19 research summaryNomienredes
 
Haystack Integration of NFC and DASH7
Haystack Integration of NFC and DASH7Haystack Integration of NFC and DASH7
Haystack Integration of NFC and DASH7Haystack Technologies
 
How To Disrupt The Internet of Things With Unified Networking
How To Disrupt The Internet of Things With Unified NetworkingHow To Disrupt The Internet of Things With Unified Networking
How To Disrupt The Internet of Things With Unified NetworkingHaystack Technologies
 
Tiered response apr 2011
Tiered response apr 2011Tiered response apr 2011
Tiered response apr 2011izon1104
 
2012 gcc poc construction sector overview
2012 gcc poc construction sector overview2012 gcc poc construction sector overview
2012 gcc poc construction sector overviewjajooakhil
 

Viewers also liked (19)

12 aaom reeves am lecture april 21 - capability of low cost prolotherapy
12 aaom reeves am lecture april 21 - capability of low cost prolotherapy12 aaom reeves am lecture april 21 - capability of low cost prolotherapy
12 aaom reeves am lecture april 21 - capability of low cost prolotherapy
 
1 biotensegrity aaom-workshop-2012-clark
1 biotensegrity aaom-workshop-2012-clark1 biotensegrity aaom-workshop-2012-clark
1 biotensegrity aaom-workshop-2012-clark
 
Aaom cervical thoracic lab for m ds berenbeim
Aaom cervical  thoracic  lab for m ds berenbeimAaom cervical  thoracic  lab for m ds berenbeim
Aaom cervical thoracic lab for m ds berenbeim
 
Aaom april 2012 florida centeno
Aaom april 2012 florida centenoAaom april 2012 florida centeno
Aaom april 2012 florida centeno
 
Medical compliance testa
Medical compliance testaMedical compliance testa
Medical compliance testa
 
Marketing your orthopedic_medicine_practice_aaom_0412 friedlis
Marketing your orthopedic_medicine_practice_aaom_0412 friedlisMarketing your orthopedic_medicine_practice_aaom_0412 friedlis
Marketing your orthopedic_medicine_practice_aaom_0412 friedlis
 
12 aaom reeves workshop april 20 research in practice
12 aaom reeves workshop april 20 research in practice12 aaom reeves workshop april 20 research in practice
12 aaom reeves workshop april 20 research in practice
 
Aaom 2012 smith and wagner
Aaom 2012 smith and wagnerAaom 2012 smith and wagner
Aaom 2012 smith and wagner
 
2012 aaom shah neuromusculoskeletal pain lessons from the myofascia
2012 aaom shah neuromusculoskeletal pain lessons from the myofascia2012 aaom shah neuromusculoskeletal pain lessons from the myofascia
2012 aaom shah neuromusculoskeletal pain lessons from the myofascia
 
Birchills Telecom Book of Business Communications
Birchills Telecom Book of Business CommunicationsBirchills Telecom Book of Business Communications
Birchills Telecom Book of Business Communications
 
A rationale for intra articular dextrose grimes
A rationale for intra articular dextrose grimesA rationale for intra articular dextrose grimes
A rationale for intra articular dextrose grimes
 
12 aaom reeves workshop apr 19 research summary
12 aaom reeves  workshop apr 19   research summary12 aaom reeves  workshop apr 19   research summary
12 aaom reeves workshop apr 19 research summary
 
Haystack Integration of NFC and DASH7
Haystack Integration of NFC and DASH7Haystack Integration of NFC and DASH7
Haystack Integration of NFC and DASH7
 
How To Disrupt The Internet of Things With Unified Networking
How To Disrupt The Internet of Things With Unified NetworkingHow To Disrupt The Internet of Things With Unified Networking
How To Disrupt The Internet of Things With Unified Networking
 
Tiered response apr 2011
Tiered response apr 2011Tiered response apr 2011
Tiered response apr 2011
 
2012 gcc poc construction sector overview
2012 gcc poc construction sector overview2012 gcc poc construction sector overview
2012 gcc poc construction sector overview
 
Haystack + DASH7 Security
Haystack + DASH7 SecurityHaystack + DASH7 Security
Haystack + DASH7 Security
 
The IoT Hunger Games 2015
The IoT Hunger Games 2015The IoT Hunger Games 2015
The IoT Hunger Games 2015
 
LoRaWAN vs Haystack
LoRaWAN vs HaystackLoRaWAN vs Haystack
LoRaWAN vs Haystack
 

Similar to Pb

Makalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemMakalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
mutu lingkungan hidup dan keterbatasan ekologis
mutu lingkungan hidup dan keterbatasan ekologismutu lingkungan hidup dan keterbatasan ekologis
mutu lingkungan hidup dan keterbatasan ekologisgilbertsg
 
KARYA ILMIAH SAMPAH
KARYA ILMIAH SAMPAHKARYA ILMIAH SAMPAH
KARYA ILMIAH SAMPAHFirdika Arini
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi Desty Erni
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Septian Muna Barakati
 
PPT Hemat Energi.pptx
PPT Hemat Energi.pptxPPT Hemat Energi.pptx
PPT Hemat Energi.pptxYunita Anggraeni
 
BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI Adisa Alifya
 
Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan
Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatanPenambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan
Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatanasriss
 
Bahan ajar model connected materi fotosintesis
Bahan ajar model connected materi fotosintesisBahan ajar model connected materi fotosintesis
Bahan ajar model connected materi fotosintesisSelly Noviyanty Yunus
 
Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono Satria
 
Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4
Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4
Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4ilhamzul
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganNina Safitri
 
Isu mengenai masalah kesehatan kadang bisa memicu kontroversi yang membuat ma...
Isu mengenai masalah kesehatan kadang bisa memicu kontroversi yang membuat ma...Isu mengenai masalah kesehatan kadang bisa memicu kontroversi yang membuat ma...
Isu mengenai masalah kesehatan kadang bisa memicu kontroversi yang membuat ma...Yabniel Lit Jingga
 
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.pptRetnoAdiati
 

Similar to Pb (20)

Bionergi
BionergiBionergi
Bionergi
 
Ecocide
EcocideEcocide
Ecocide
 
Makalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemMakalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistem
 
mutu lingkungan hidup dan keterbatasan ekologis
mutu lingkungan hidup dan keterbatasan ekologismutu lingkungan hidup dan keterbatasan ekologis
mutu lingkungan hidup dan keterbatasan ekologis
 
FotoSintesis
FotoSintesis FotoSintesis
FotoSintesis
 
KARYA ILMIAH SAMPAH
KARYA ILMIAH SAMPAHKARYA ILMIAH SAMPAH
KARYA ILMIAH SAMPAH
 
Bioetanol
BioetanolBioetanol
Bioetanol
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
 
PPT Hemat Energi.pptx
PPT Hemat Energi.pptxPPT Hemat Energi.pptx
PPT Hemat Energi.pptx
 
BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI
 
Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan
Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatanPenambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan
Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan
 
Bahan ajar model connected materi fotosintesis
Bahan ajar model connected materi fotosintesisBahan ajar model connected materi fotosintesis
Bahan ajar model connected materi fotosintesis
 
Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono
 
Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4
Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4
Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
Pencemaranlingkungan
 
Ipa7 kd6-c
Ipa7 kd6-cIpa7 kd6-c
Ipa7 kd6-c
 
Isu mengenai masalah kesehatan kadang bisa memicu kontroversi yang membuat ma...
Isu mengenai masalah kesehatan kadang bisa memicu kontroversi yang membuat ma...Isu mengenai masalah kesehatan kadang bisa memicu kontroversi yang membuat ma...
Isu mengenai masalah kesehatan kadang bisa memicu kontroversi yang membuat ma...
 
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt
 

Pb

  • 1. 1. Sumber Daya Listrik a. Bahan Bakar BBM, Batubara, Gas Pembangkit listrik dengan bahan bakar BBM, Batubara dan Gas contohnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU). PLTD menggunakan generator listrik yang digerakkan oleh mesin diesel dengan Bahan Bakar Minyak berupa Minyak Solar. Minyak solar diperoleh dari minyak bumi, dikenal sebagai bahan bakar motor diesel yang telah biasa digunakan. Sementara PLTU adalah salah satu jenis instalasi pembangkit tenaga listrik dimana tenaga listrik didapat dari mesin turbin yang diputar oleh uap yang dihasilkan melalui pembakaran batubara. Sedangkan PLTU dan PLTGU Bahan Bakarnya berupas Gas Alam Cair (LNG). Karena berasal dari Mineral dari dalam bumi, Maka ketersediaan Minyak Bumi, Batubara dan Gas akan sangat terbatas. Karena Minyak Bumi Batubara dan Gas adalah Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui. Polutan yang timbul dari PLTD adalah gas CO dan CO2 akibat dari sisa pembakaran yang terjadi di dalam mesin diesel. Sedangkan pada PLTU dan PLTGU senyawa-senyawa seperti SOx dan NOx yang berbentuk gas dengan bebasnya naik melewati cerobong dan terlepas ke udara bebas. Kedua gas tersebut dapat bereaksi dengan uap air yang ada di udara sehingga membentuk H 2SO4 (asam sulfat) dan HNO3 (asam nitrat). Keduanya dapat jatuh bersama-sama air hujan sehingga mengakibatkan terjadinya hujan asam. b. Sinar Matahari dan Air Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit ramah lingkungan, dan sangat menjanjikan. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit listrik yang menggunakan uap (dengan minyak dan batubara). Pembangkit listrik tenaga surya konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan. Matahari yang terus Bersinar sepanjang tahun maka membuat Pembangkit ini tidak akan kehabisan sumber energinya.
  • 2. Sementara itu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Air digunakan untuk membangkitkan energi, pembangkit listrik tenaga air mendapatkan listrik dari air yang menggerakkan turbin air yang dihubungkan dengan generator. Pembangkit listrik tenaga air adalah pembangkit listrik yang rendah biaya produksi, tidak menghasilkan polusi, dan dapat diperbarui. Energi ini pada dasarnya disuplai oleh matahari; matahari menguapkan air di permukaan, yang lalu mengalami pengembunan di udara, turun sebagai hujan, dan air hujan mensuplai air bagi sungai yang mengaliri pembangkit listrik tenaga air. c. Biofuel Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar). Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-bahan ini secara teori dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi karena kadang-kadang diperlukan perubahan besar pada mesin, biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil. Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfir karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar karbondioksida di atmosfir, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfir (meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam prakteknya). Penggunaan biofuel mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi. Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis [2]) atau tanaman yang mengandung pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol. Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya tinggi seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka keviskositasan minyak nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel, atau minyak nabati bisa diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti
  • 3. biodiesel. Kayu dan produk-produk sampingannya bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas kayu, metanol atau bahan bakar etanol. Dan semua bahan tersebut dapat Terbaharukan sehingga ketersediaan di alam tidak akan habis.
  • 4. 2. Autisme dan Faktor-faktor Penyebabnya Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang: • interaksi sosial, • komunikasi (bahasa dan bicara), • perilaku-emosi, • pola bermain, • gangguan sensorik dan motorik • perkembangan terlambat atau tidak normal. Hingga saat ini kepastian mengenai autisme belum juga terpecahkan. Padahal, perkembangan jumlah anak autis sekarang ini kian mengkhawatirkan. Di Amerika Serikat, perbandingan anak autis dengan yang normal 1:150, sementara di Inggris 1:100. Indonesia belum punya data akurat mengenai itu. Para ilmuwan menyebutkan autisme terjadi karena kombinasi berbagai faktor, termasuk faktor genetik yang dipicu faktor lingkungan. Berikut adalah faktor-faktor yang diduga kuat mencetuskan autisme yang masih misterius ini. i. Genetik Ada bukti kuat yang menyatakan perubahan dalam gen berkontribusi pada terjadinya autisme. Menurut National Institute of Health, keluarga yang memiliki satu anak autisme memiliki peluang 1-20 kali lebih besar untuk melahirkan anak yang juga autisme. Penelitian pada anak kembar menemukan, jika salah satu anak autis, kembarannya kemungkinan besar memiliki gangguan yang sama. Secara umum para ahli mengidentifikasi 20 gen yang menyebabkan gangguan spektrum autisme. Gen tersebut berperan penting dalam perkembangan otak, pertumbuhan otak, dan cara sel-sel otak berkomunikasi. ii. Pestisida Paparan pestisida yang tinggi juga dihubungkan dengan terjadinya autisme. Beberapa riset menemukan, pestisida akan mengganggu fungsi gen di sistem saraf pusat. Menurut Dr Alice Mao, profesor psikiatri, zat kimia dalam pestisida berdampak pada mereka yang punya bakat autisme.
  • 5. iii. Obat-obatan Bayi yang terpapar obat-obatan tertentu ketika dalam kandungan memiliki risiko lebih besar mengalami autisme. Obat-obatan tersebut termasuk valproic dan thalidomide. Thalidomide adalah obat generasi lama yang dipakai untuk mengatasi gejala mual dan muntah selama kehamilan, kecemasan, serta insomnia. Obat thalidomide sendiri di Amerika sudah dilarang beredar karena banyaknya laporan bayi yang lahir cacat. Namun, obat ini kini diresepkan untuk mengatasi gangguan kulit dan terapi kanker. Sementara itu, valproic acid adalah obat yang dipakai untuk penderita gangguan mood dan bipolar disorder. iv. Usia orangtua Makin tua usia orangtua saat memiliki anak, makin tinggi risiko si anak menderita autisme. Penelitian yang dipublikasikan tahun 2010 menemukan, perempuan usia 40 tahun memiliki risiko 50 persen memiliki anak autisme dibandingkan dengan perempuan berusia 20-29 tahun. "Memang belum diketahui dengan pasti hubungan usia orangtua dengan autisme. Namun, hal ini diduga karena terjadinya faktor mutasi gen," kata Alycia Halladay, Direktur Riset Studi Lingkungan Autism Speaks. v. Perkembangan otak Area tertentu di otak, termasuk serebal korteks dan cerebellum yang bertanggung jawab pada konsentrasi, pergerakan dan pengaturan mood, berkaitan dengan autisme. Ketidakseimbangan neurotransmiter, seperti dopamin dan serotonin, di otak juga dihubungkan dengan autisme.
  • 6. 3. Sanitary landfill Sanitary landfill adalah metode pembuangan terkontrol dari limbah padat perkotaan di darat. Metode ini diperkenalkan di Inggris pada 1912 (di mana ia disebut controlled tipping). Limbah ini disimpan dalam lapisan tipis (hingga 1 meter, atau 3 kaki) dan segera dipadatkan dengan mesin-mesin berat (misalnya, buldoser); beberapa lapisan ditempatkan dan dipadatkan di atas satu sama lain untuk membentuk sel menolak (hingga 3 meter, atau 10 kaki, tebal). Pada akhir setiap hari sel menolak dipadatkan ditutupi dengan lapisan tanah dipadatkan untuk mencegah bau dan puing-puing tertiup angin. Semua situs TPA modern hati-hati dalam memilih dan mengolahnya (misalnya, disegel dengan kedap liners bawah sintetik) untuk mencegah pencemaran air tanah atau masalah lingkungan lainnya. Ketika TPA selesai, kemudian ditutup dengan lapisan tanah liat atau liner sintetis untuk mencegah air masuk. Sebuah penutup tanah lapisan atas akhir ditempatkan, dipadatkan, dan berbagai bentuk vegetasi dapat ditanam dalam rangka untuk mengembalikan fungsi tanah yang sebelumnya dinyatakan tidak berguna- misalnya, untuk mengisi declivities ke tingkat yang nyaman untuk membangun taman, lapangan golf, atau proyek-proyek publik yang sesuai. Ada dua metode dalam Landfill Sanitary, yaitu “Area Method” dan “Trench Method”. Metode “Trench” disebut sebagai metode pemotongan dan pengisian. Metode “Area” digunakan jika lokasi landfill yangdirencanakan terletakl dibawah tanjakan seperti lembah atau ngarai,.