2. Hasil secara umum menunjukkan
bahwa penyimpanan pada suhu
rendah
(dingin)
yang
dipertahankan konstan dapat
memperpanjang mutu fisik (warna
dan
penampilan/
kesegaran,
tekstur dan cita rasa) serta
kandungan vitamin C dan kadar
total asam maupun padatan.
Sedangkan penyimpanan pada
suhu dingin, namun sesekali
difluktuasikan atau diekspose pada
suhu
ruang
menyebabkan
penurunan mutu fisik/organoleptik
dan nilai gizi yang lebih cepat
dibandingkan suhu stabil.
3. Penyimpanan pada suhu ruang
(dibiarkan sesuai dengan suhu
lingkungan)
menyebabkan
penurunan mutu fisik-organoleptik
dan mutu nilai gizi sangat cepat
yang diikuti dengan proses
pembusukan. Sementara susut
bobot lebih tinggi terjadi pada
suhu ruang dan suhu berfluktuasi,
dibandingkan dengan suhu dingin
yang dipertahankan stabil. Pada
penyimpanan suhu ruang, daya
tahan buah pear “layak konsumsi”
hanya sampai 4 minggu .
4. Sedangkan pada suhu berfluktuasi
daya tahan 6 minggu untuk masing
masing buah pear. Pada suhu dingin
buah-buahan mampu bertahan lama
yaitu 10 minggu untuk buah pear.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
meyakinkan bahwa suhu dingin yang
konstan
selama
penyimpanan,
transportasi dan penjualan perlu
untuk meminimalkan susut bobot
dan mutu buah-buahan.
5. KESIMPULAN
1. Penyimpanan pada suhu rendah (dingin) yang dipertahankan
konstan dapat memperpanjang mutu fisik (warna dan
penampilan/ kesegaran, tekstur dan cita rasa) dan nilai gizi
terutama kandungan Vitamin C buah impor.
2. Penyimpanan pada suhu dingin, namun sesekali
difluktuasikan atau diekspose pada suhu ruang menyebabkan
penurunan mutu fisik/organoleptik dan nilai gizi yang lebih
cepat dibandingkan suhu stabil.
3. Penyimpanan pada suhu ruang (dibiarkan sesuai dengan suhu
lingkungan) menyebabkan penurunan mutu fisik-organoleptik
dan mutu nilai gizi sangat cepat yang diikuti denganproses
pembusukan.
4. Daya simpan “layak konsumsi” buah pear pada suhu ruang
hanya sampai 4 minggu, suhu ingin berfluktuasi 6 minggu dan
suhu dingin stabil sampai 10 minggu.