Asuransi adalah suatu lembaga yang dapat mengambil alih risiko pihak lain, dalam hal ini tertanggung. Lembaga yang dimaksud disini adalah lembaga keuangan bukan bank yang kegiatannya berada di bidang keuangan untuk secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat. Di dalam melaksanakan kepentingannya mengambil alih risiko, asuransi melakukan perjanjian atau kesepakatan dengan tertanggung. Namun selain memiliki manfaat untuk mengalihkan risiko tertanggung kepada penanggung, terdapat juga risiko lain. Risiko lainnya yaitu ketika berlangsung perjanjian asuransi antara tertanggung dan penanggung, ada kemungkinan pihak yang terlibat dengan perjanjian tersebut dinyatakan pailit oleh hakim. Salah satu penyebab kepailitan adalah kegagalan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis atau karena kesalahan/kelalaian direksi dalam mengelola perusahaan. Sebagaimana yang terjadi pada PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya yang dipailitkan pada tahun 2015 dan sampai 2018 belum melakukan kewajibannya membayar utang.
Asuransi adalah suatu lembaga yang dapat mengambil alih risiko pihak lain, dalam hal ini tertanggung. Lembaga yang dimaksud disini adalah lembaga keuangan bukan bank yang kegiatannya berada di bidang keuangan untuk secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat. Di dalam melaksanakan kepentingannya mengambil alih risiko, asuransi melakukan perjanjian atau kesepakatan dengan tertanggung. Namun selain memiliki manfaat untuk mengalihkan risiko tertanggung kepada penanggung, terdapat juga risiko lain. Risiko lainnya yaitu ketika berlangsung perjanjian asuransi antara tertanggung dan penanggung, ada kemungkinan pihak yang terlibat dengan perjanjian tersebut dinyatakan pailit oleh hakim. Salah satu penyebab kepailitan adalah kegagalan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis atau karena kesalahan/kelalaian direksi dalam mengelola perusahaan. Sebagaimana yang terjadi pada PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya yang dipailitkan pada tahun 2015 dan sampai 2018 belum melakukan kewajibannya membayar utang.
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Latar Belakang 1
Koperasi Simpan 2
Prinsip 3
Maksud dan Tujuan 3
Visi dan Misi 4
Jenis Kegiatan 4
Sasaran 4
Waktu dan Tempat 5
Susunan Pengurus Koperasi 5
Tata Tertib Koperasi 6
Penutup 6
Akta Pendirian 7
Surat Perizinan Pendirian Koperasi 8
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Latar Belakang 1
Koperasi Simpan 2
Prinsip 3
Maksud dan Tujuan 3
Visi dan Misi 4
Jenis Kegiatan 4
Sasaran 4
Waktu dan Tempat 5
Susunan Pengurus Koperasi 5
Tata Tertib Koperasi 6
Penutup 6
Akta Pendirian 7
Surat Perizinan Pendirian Koperasi 8
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
1. i
PAPER
JENIS-JENIS BADAN USAHA
Pengampu: I Wayan Dana Atmaja
OLEH :
KELOMPOK 3
1. Martina E Sitepu (1505105082)
2. Katarina Ika Novianita (1505105085)
3. I B GD Upadana M (1505105087)
4. I Made Bagus Anggara (1505105090)
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2016
2. ii
KATA PENGANTAR
Om swastiastu,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan
karunia yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan paper tentang Jenis-jenis
Badan Usaha. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak I Wayan Dana Atmaja selaku
dosen mata kuliah Kewirausahaan Universitas Udayana yang telah membimbing kami dalam
pembuatan tugas ini.
Kami berharap paper ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan tentang Jenis-jenis Badan Usaha. Kami juga menyadari bahwa di dalam paper
ini terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami berharap
saran dan kritik yang membangun demi perbaikan paper kami pada masa yang akan datang.
Semoga paper ini dapat dipahami bagi para pembacanya. Sekian paper yang telah kami
susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain yang membacanya. Kami juga
mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan nama dan kata-kata yang kurang berkenan
di hati para pembaca. Dan kami juga mohon saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Jimbaran, 6 Maret 2016
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
2.1 Badan usaha berdasarkan kegiatan yang dilakukan................................................... 2
2.2 Badan usaha berdasarkan kepemilikan modal........................................................... 3
2.3 Badan usaha berdasarkan wilayah negara ................................................................ 11
2.4 Fungsi badan usaha ............................................... ................................................. 11
BAB III Kesimpulan
3.1 Simpulan..................................................................................................................... 13
3.2 Saran.......................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Badan usaha merupakan suatu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis dimana
memiliki tujuan untuk mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha sangat sering
disamakan atau identik dengan perusahaan, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang
sangat besar. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan
adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi. Jadi, Badan
Usaha memiliki ruang lingkup yang lebih besar karena sebuah badan usaha bisa memiliki
satu atau beberapa perusahaan. Jenis- jenis Badan Usaha dapat dikelompokkan
berdasarkan kegiatan yang dilakukan, kepemilikan modal, dan wilayah Negara.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Jenis-Jenis Dan Fungsi Badan Usaha?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Jenis-Jenis Dan Fungsi Badan Usaha.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis- jenis Badan Usaha dapat dikelompokkan berdasarkan kegiatan yang dilakukan,
kepemilikan modal, dan wilayah Negara.
2.1 Jenis Badan Usaha Berdasarkan Kegiatan Yang Dilakukan
a. Badan Usaha Ekstraktif
Badan usaha ini mengambil apa yang telah tersedia di alam sehingga menimbulkan
manfaat. Contoh badan usaha ekstraktif: PT Pertamina dan PT Bukit Asam.
b. Badan Usaha Agraris
Badan usaha ini berusaha membudidayakan tumbuh-tumbuhan atau segala kegiatan
yang berkaitan dengan pertanian. Contoh badan usaha agraris: PT Perkebunan
Negara, Badan Usaha Pembibitan, dan Badan Usaha Tambak.
c. Badan Usaha Industri
Badan usaha ini berusaha meningkatkan nilai ekonomi barang dengan jalan mengubah
bentuknya. Contoh badan usaha industri: PT Kimia Farma.
d. Badan Usaha Perdagangan
Badan usaha ini bergerak dalam aktivitas yang berhubungan dengan menjual dan
membeli barang tanpa mengubah bentuknya untuk memperoleh keuntungan. Contoh
badan usaha perdagangan: PT Matahari.
e. Badan Usaha Jasa
Badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen dengan jalan menyediakan jasa
kepada masyarakat. Contoh badan usaha jasa: PT Bank Rakyat Indonesia.
6. 3
2.2 Jenis Badan Usaha Berdasarkan Kepemilikan Modal
a. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS):
Dasar pendirian BUMS adalh UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang menyatakan
bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) merupakan badan usaha
yang seluruh modalnya dan pengelolaannya ditangani oleh masyarakat (swasta).
Ciri-ciri khusus badan usaha milik swasta mempunyai :
a. Dimiliki oleh perseorangan atau persekutuan
b. Pemiliki dapat bertindak sebagai pengelola, sedang pengelolanya diserahkan
kepada tenaga professional
c. Keuntungan dan kerugian menjadi tanggungan pemilik atau pemimpin
d. Keberhasilan/kegagalan badan usaha tergantung padakecakapan pemilik atau
pemimpin.
Adapun macam-macam BUMS sebagai berikut :
1) Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan ini merupakan suatu badan usaha yang dimiliki
oleh satu orang dan orang tersebut yang menanggung seluruh resiko secara
pribadi. Orang tersebut juga biasanya memiliki kedudukan sebagai direktur
atau manajer. Karena perusahaan ini milik sendiri, maka apabila ada
kekurangan dalam biaya akan dibayarkan dengan harta milik pribadi.
Keuntungan yang didapat dari perusahaan perseorangan sebagai berikut :
a. Pendirian perusahaan sangat mudah dan tidak berbelit-belit
b. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relative kecil atau
mereka yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas
c. Memiliki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan baik menentukan
arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan
d. Semua keuntungan dimiliki oleh pemilik dan dapat digunakan secara
bebas oleh pemilik.
Kerugian perusahaan perseorangan dalam hal sebagai berikut :
a. Permodalan
7. 4
Lebih sulit memperoleh modal yang artinya jika perusahaan ini ingin
mendapatkan tambahan modal atau inventasi dari perbankan relative sulit,
terutama untuk jumlah yang besar
b. Ikut tender
Perusahaan perseorangan relative sulit mengikuti tender karena kesulitan
dalam memenihi persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang
tersedia
c. Tanggung jawab
Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang
perusahaan secara penuh
d. Sulit berkembang
Perusahaan akan sulit berkembang jika menggunakan badan hukum
perseorangan. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengelola usaha yang
hanya berada dalam satu tangan. Sehingga jika ingin memperbesar
perusahaan harus mengubah badan hukumnya terlebih dahulu.
2) Firma (Fa)
Firma yaitu suatu Badan Usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih,
yang dimana setiap anggotanya mempunyai tanggung jawab penuh terhadap
perusahaan. Untuk mendirikan firma dilakukan dengan cara membuat akta
perjanjian dihadapan Notaris. Yang dimana perjanjian itu memuat nama dari
pendiri Firma, cara membagi-bagi keuntungan yang diperoleh, serta waktu
dimulai maupun diakhirinya perjanjian tersebut.
Keuntungan dengan pendirian perusahaan dalam bentuk firma sebagai
berikut :
a. Untuk mendirikan firma relative mudah, tidak memerlukan persyaratan
yang berat. Namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan
lebih sedikit berat karena dalam firma perlu kesepakatan para pihak yang
akan mendirikan firma.
b. Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karena dapat
menggunakan akta di bawah tanda tangan (tidak formal).
c. Lebih mudah memperoleh modal karena pihak perbankan lebih
mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta resmi
dan juga tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur
8. 5
d. Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang, sehingga
lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan
usaha.
Kerugian dengan pendirian perusahaan dalam bentuk firma sebagai
berikut :
a. Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang
dimilikinya.
b. Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau
menggundurkan diri, maka akan mengancam kelangsungan hidup
perusahaan.
c. Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai kepentingan
para pihak yang terlibat dan juga sering terjadi konflik kepentingan
sehingga dapat mengancam kemajuan usahanya.
d. Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar serta mengikuti
tender dalam jumlah tertentu.
3) Perseroan Komanditer (CV)
CV merupakan badan usaha yang didirikan olah 2 (dua) sekutu orang
ataupun lebih, yang dimana sebagian merupakan sekutu aktif dan sebagian
lainnya lagi merupakan sekutu pasif. Sekutu aktif yaitu mereka yang
menyertakan modal sekaligus menjalankan usahanya sedangkan sekutu pasif
yaitu mereka yang menyertakan modal dalam usaha tersebut. Sekutu aktif
mempunyai tanggung jawab penuh terhadap semua kekayaan dan terhadap
utang perusahaan, sedangkan sekutu pasif hanya mempunyai tanggung jawab
terhadap modal yang diberikan.
Karakteristik badan usaha CV sebagai berikut :
a. CV didirikan minimal 2 orang dimana salah satu bertindak sebagai
persero Komplementer (persero aktig) yaitu persero pengurus yang
menjabat sebagai direktur, sedangkan yang lainnya bertindak sebagai
persero komanditer (persero pasif).
b. Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan
pengurusan atau perseroan. Dengan demikian, apabila terjadi kerugian
9. 6
maka persero aktif yang bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh
harta pribadinya untuk menggantikan kerugian
c. Adapun utntuk perseroan komanditer, karena dia hanya bisa bertindak
selaku sleeping patner, maka dia hanya bertanggung jawab sebesar modal
yang disetorkannya ke dalam perseroan.
Keuntungan dalam mendirikan CV sebagai berikut :
a. Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil
dan menengah, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai
kegiatan.
b. CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
mempercayainya.
c. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang
ahli dan dipercaya oleh sekutu lainnya.
d. CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya pada persero
pasif, sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung
jawab tidak terbatas dimiliki oleh persero aktif.
e. Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja, pembagian
keuntungan atau laba yang diberikan kepada persero pasif tidak lagi
dikenakan pajak penghasilan.
Kelemahan dalam menidirikan CV sebagai berikut :
a. Persero pasif akan bertanggung jawab pribadi apabila persero pasif
menjadi persero aktif
b. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau
beberapa pemilik proyek besar.
c. Pendirian CV untuk saat ini relative lebih sulit, karena memperlukan
syarat yang cukup banyak dibandingkan dengan firma. Pendirian CV
harus melalui akta notaris dan didaftarkan di Panitera Pengadilan
setempat.
4) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas atau Naamloze Vennootschap (NV) adalah perseroan
antara dua orang atau lebih, dengan modal yang terdiri atas saham-saham.
Modal diperoleh dengan cara mengeluarkan saham-saham dan kemudian
10. 7
dijual kepada masyarakat. Setiap persero mempunyai satu atau lebih
saham,serta tanggung jawabnya terbatas hanya pada modal yang ditanamkan
pada PT. Badan Usaha yang berbentuk PT, kekayaan pribadi para pemegang
saham dipisahkan dari kekayaan perusahaan.
Ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum perseroan
terbatas :
a. Kewajiaban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal yang
disetorkannya. Artinya, jika perusaaan menanggung hutang, maka
kewajiaban pemilik hanya terbatas kepada modal yang disetorkan. Oleh
karena itu, harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar
kewajiaban tersebut.
b. Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang memegang saham
perusahaan tersebut kemudian ingin menjualnya dengan berbagai sebab,
maka dengan mudah dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain.
c. Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas memiliki usia yang tidak terbatas, selama masih mampu untuk
beroperasi walaupun pemilik atau manajemennya meninggal dunia dapat
dilanjutkan oleh pemilik saham lainya.
d. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar, artinya
jika perusahaan ingin memperoleh modal dalam jumlah yang besar, maka
dengan mudah pihak kreditor untuk mempercayainya
e. Kebebasan untuk melakukan berbagai aktifitas bisnis, baik jenis atau
bidang usaha maupun wilayah operasinya lebih luas dan beragam
Adapun macam-macam perseroan terbatas (PT) sebagai berikut :
a. PT Terbuka (umum)
PT Terbuka yaitu Perseroan Terbatas yang menjual sahamnya kepada
masyrakat melalui pasar modal (go public). Saham diperjualbelikan
melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham
perusahaan tersebut.
b. PT Tertutup
PT Tertutup yaitu Perseroan Terbatas yang persero-perseroannya terbatas
pada orang-orang tertentu, biasanya terbatas pada lingkungan keluarga
sendiri dan tidak dapat diperjualbelikan secara bebas.
11. 8
c. PT Kosong
PT Kosong yaitu Perseroan Terbatas yang sudah tidak aktif menjalankan
usahanya dan hanya tinggal nama saja.
5) Yayasan
Yayasan ialah bentuk badan usaha yang bergerak dibidang bersifat social.
Keuntungan yang diperoleh yayasan hanya sekedar untuk menutupi biaya yang
dikeluarkan dalam usaha sosialnya.
Pendirian yayasan harus berdasarkan akta notaris. Pendiri yayasan tidak
mempunai hak atas kekayaan dari yayasan. Oleh karena itu, semua pendiri
yayasan memiliki tanggung jawab yang terbatas terhadap yayasan tersebut.
b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian besar
atau seluruh modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan, kecuali ada ketentuan lain
berdasarkan Undang-Undang. Badan usaha yang didirikan dengan modal pemerintah
pusat disebut BUMN dan badan usaha yang didirikan dengan modal pemerintah
daerah disebut BUMD.
Adapun tujuan pemerintah mendirikn sebuah BUMN, antara lain:
a. Menyelenggarakan kepentingan umum dan pelayanan jasa kepada masyarakat.
b. Memupuk salah satu sumber penerimaan Negara.
c. Mencegah terjadinya monopoli oleh swsta.
d. Memperluas jaringan kerja.
Ciri-ciri BUMN sebagai berikut:
a. Tujuan utama usahanya adalah melayani kepentingan umum sekaligus mencari
keuntungan.
b. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan undang-undang.
c. Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.
d. Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat suatu
perjanjian, kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lainnya.
e. Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum
perdata.
12. 9
f. Seluruh atau sebagian modal milik Negara serta dapat memperoleh dana dari
pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.
g. Setiap tahun perusahaan menyususn laporan tahunan yang memuat neraca dan
laporan rugi laba untuk disampaikan kepada yang berkepentingan.
Sesuai dengan namanya, perusahaan ini adalah milik Negara. Berdasarkan
undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk usaha Negara, BUMN
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum
(Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero).
1) Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perjan adalah bentuk badan usaha milik Negara yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pada pelayanan untuk
masyarakat sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan
BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk
memelihara perjan-perjan tersebut. Contohnya PJKA (Perusahaan Jawatan
Kereta Api) kini berganti menjadi PT KAI.
Berikut ini ciri-ciri perjan :
a. Bidang usaha bersifat public service, artinya mengutamakan pelayanan
masyarakat umum.
b. Perjan merupakan bagian dari departemen dan dipimpin oleh seorang
kepala.
c. Mendapatkan fasilitas dari Negara.
d. Karyawannya berstatus pegawai negeri.
e. Pengawasan dilakukan secara hierarki maupun secara fungsional.
f. Modal perjan merupakan bagian dari anggaran belanja dari departemen
terkait.
2) Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis
Negara yang seluruh modal dan pemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan
tujuan untuk memberikan penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi
melayani masyarakat umum serta mengejar keuntungan atau profit oriented,
berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan. Perum adalah perjan yang sudah
13. 10
diubah. Sama seperti perjan, perum dikelola oleh Negara dengan status
pegawainya sebagai pegawai negeri. Organ perum yatu dewan pegawas, menteri
dan direksi. Contoh perum/perusahaan umum yakni : perum peruri/ PNRI
(Percetakan Negara RI) perum perhutani, perum damri, perum pegadaian, dll.
Ciri-ciri perusahaan umum sebagai berikut :
a. Melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan.
b. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan undang-undang.
c. Pada umumnya bergerak dibidang usaha jasa yang vital bagi masyarakat.
d. Modal seluruhnya dimiliki oleh Negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan, serta dapat memperoleh pinjman dari dalam maupun luar
negeri.
e. Dipimpin oleh dewan direksi.
f. Pimpinan dan karyawan berstatus pegawai perusahaan Negara yang diatur
tersendiri.
g. Perum mempunyai kekayaan yang terpisah sehingga mempunyai kebebasan
bergerak.
h. Perum dapat menuntut dan dituntut dimuka pengadilan dan diatur secara
perdata.
3) Perusahaan Perseroan (Persero)
Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh Negara atau
daerah. Berbeda dengan perum atau perjan, tujuan didirikannya persero yang
pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua member pelayanan kepada
umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan
Negara yang dipisahkan berupa saham-saham.
Ciri-ciri persero sebagai berikut :
a. Tujuan utamanya mencari laba (komersial).
b. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan Negara yang
dipisahkan yang berupa saham-saham.
c. Dipimpin oleh direksi.
d. Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta.
e. Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero).
f. Tidak memperoleh fasilitas Negara.
14. 11
c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Badan usaha milik daerah adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah
daerah. Badan usaha jenis ini pada umumnya memberi layanan kepada masyarakat
daerah setempat. Sekalipun begitu, tidak tertutup kemungkinan bahwa badan usaha
jenis ini memperlebar rentang pelayanannya ke tingkat regional, nasional, bahkan
internasional. Contohnya adalah Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank
Nagari), Celebes Airlines (BUMD Sulawesi Selatan), Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat (Bank Jabar).
D. Badan Usaha Campuran
Badan usaha campuran adalah badan usaha yang modalnya sebagian dimiliki
swasta dan sebagian lagi dimiliki oleh pemerintah. Contoh Badan usaha campuran:
PT Pembangunan Jaya yang modalnya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta dan pihak
swasta.
2.3 Jenis Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara
A. Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri: Badan Usaha Penanaman Modal
Dalam Negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh masyarakat
Negara itu sendiri.
B. Badan Usaha Penanaman Modal Asing: Badan Usaha Penanaman Modal Asing
adalah badan usaha milik masyarakat luar negeri yang beroperasi di dalam negeri.
2.4 Fungsi Badan Usaha
a. Fungsi Komersial
Salah satu tujuan badan usaha adalah untuk memperoleh keuntungan.
Untuk memproleh keuntungan secara optimal, setiap badan usaha harus
menghasilkan produk yang bermutu dan harga bersaing.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan manfaat badan usaha secara
langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Misalnya, dalam
15. 12
penggunaan tenaga kerja, hendaknya badan usaha lebih memprioritaskan tenaga
kerja yang berasal dari lingkungan disekitar badan usaha.
c. Fungsi Pembangungan Ekonomi
Badan usaha merupakan mitra pemerintah dalam pembangunan ekonomi
nasional dan dapat membantu pemerintah dalam peningkatan ekspor dan sebagai
perpanjangan tangan pemerintah dalam pemerataan pendapatan masyarakat.
16. 13
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Jenis badan usaha yang dilakukan berdasarkan kegiatannya terdiri atas badan
usaha ekstraktif, badan usaha agraris, badan usaha industri, badan usaha jasa, dan
badan usaha perdagangan. Jenis badan usaha berdasarkan kepemilikan modal terdiri
dari badan usaha milik swasta, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah,
dan badan usaha campuran. Sedangkan jenis-jenis badan usaha berdasarkan wilayah
negara terdiri dari badan usaha peneneman modal dalam negeri dan badan usaha
penanaman modal asing. Badan usaha juga memiliki beberapa fungsi yakni fungsi
komersil, social, dan pembangunan ekonomi.
3.2 Saran
Badan usaha terdiri atas beberapa jenis, yakni berdasarkan kegiatan yang dilakukan,
berdasarkan kepemilikan modal, dan berdasarkan wilayah negara tersebut. Oleh
karena itu sangat penting untuk mengetahui teori masing-masing jenis usaha,
sehingga dalam menjalankan kegiatan dalam bidang perekonomian tidak mengalami
kerugian karena telah menjalankan badan usaha sesuai dengan prosedur-prosedur
yang ada.
17. 14
DAFTAR PUSTAKA
1. https://niamoraa.wordpress.com/2015/11/05/jenis-jenis-badan-usaha/ diakses 05 Maret
2016
2. http://www.ssbelajar.net/2012/08/jenis-jenis-badan-usaha.html diakses 05 Maret 2016
3. http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-badan-usaha-dan-contohnya-maupun-
jenisnya.html
4. http://eldysep.blogspot.co.id/2015/02/jenis-jenis-dan-bentuk-badan-usaha.html