SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
SEJARAH
INDONESIA
KEUTUHAN NKRI DALAM KEBHINEKAAN
Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), makna Bhinneka Tunggal Ika adalah sebagai pemersatu bangsa.
Dilansir dari buku Keragaman dalam Dinamika Sosial Budaya Kompetensi Sosial Kultural Perekat Bangsa (2020) karangan Afnan Fuadi, semboyan
Bhinneka Tunggal Ika hendaknya dijadikan landasan kehidupan bermasyarakat.
Agar Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan bersatu selamanya. Sebab itu, hendaknya masyarakat Indonesia menjadikan Bhinneka Tunggal Ika
sebagai semboyan dalam kehidupannya.
Dikutip dari buku Pendidikan Multikultural: Strategi Mengelola Keberagaman di Sekolah (2019) oleh Admila Rosada, dkk, semboyan Bhinneka
Tunggal Ika merupakan kekuatan bangsa Indonesia.
Demi menjaga keutuhan NKRI, masyarakat Indonesia hendaknya memahami makna kebhinekaan. Artinya perbedaan yang ada seharusnya tidak
menjadi pemecah, melainkan mempersatukan berbagai perbedaan.
Makna Bhinneka Tunggal Ika dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Indonesia merupakan negara yang majemuk, tetapi
tetap satu sebagai bangsa Indonesia.
Negara Indonesia dikatakan majemuk karena penduduknya berasal dari berbagai latar belakang. Walau begitu, kemajemukan ini tidak seharusnya
menjadi jurang pemisah bagi masyarakat Indonesia.
Sebaliknya, kondisi masyarakat yang majemuk ini menjadikan Indonesia kaya dan menyatu dalam keberagaman. Guna menyikapi kondisi yang
majemuk ini, masyarakat Indonesia hendaknya saling menghormati, menghargai, dan selalu menjadikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
landasan dalam kehidupan bermasyarakat.
Integrasi nasional dalam keutuhan NKRI
Integrasi Nasional adalah proses penyatuan berbagai suku, agama, budaya, dan
daerah yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia yang utuh dan
berdaulat.
Integrasi Nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan
keberlangsungan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat dan
mandiri.
Integrasi Nasional meliputi upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan
seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,
menghormati keanekaragaman budaya dan agama, dan membangun rasa cinta
tanah air yang kuat.
Integrasi Nasional sangat penting bagi keberlangsungan dan kemajuan bangsa
Indonesia, karena akan memudahkan dalam melakukan pembangunan, menjaga
stabilitas politik, sosial dan ekonomi, serta memperkuat posisi Indonesia di mata
dunia internasional.
Faktor pendorong Integrasi Nasional
Faktor pendorong Integrasi Nasional di Indonesia meliputi berbagai aspek, antara lain:
• Sejarah Perjuangan Kemerdekaan
Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia menjadi faktor pendorong Integrasi Nasional karena dalam perjuangan tersebut, semua elemen masyarakat bersatu padu untuk
mencapai kemerdekaan dan mempertahankan kesatuan bangsa.
• Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang mengedepankan kesatuan dan kebersamaan bangsa Indonesia seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, menjadi faktor penting dalam memperkuat
Integrasi Nasional. Kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya seperti pembangunan infrastruktur dan pengentasan kemiskinan juga dapat memperkuat Integrasi Nasional.
• Identitas Nasional
Kesadaran akan identitas nasional menjadi faktor penting dalam memperkuat Integrasi Nasional. Identitas nasional yang kuat dapat mempertahankan kebersamaan dalam keragaman
suku, agama, dan budaya.
• Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk kesadaran nasional dan memperkuat Integrasi Nasional. Melalui pendidikan, masyarakat Indonesia dapat memahami dan
mempertahankan identitas nasional serta membangun rasa cinta tanah air yang kuat.
• Sosial Budaya
Kebudayaan dan agama menjadi faktor penting dalam memperkuat Integrasi Nasional. Keberagaman budaya dan agama di Indonesia menjadi potensi besar dalam memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kehidupan sosial masyarakat, perlu adanya upaya untuk memperkuat kerukunan dan kebersamaan.
• Ekonomi
Ekonomi juga berperan penting dalam memperkuat Integrasi Nasional. Pemerintah perlu memberikan kesempatan yang sama bagi semua lapisan masyarakat dalam mengakses
sumber daya dan peluang ekonomi. Hal ini dapat diwujudkan melalui kebijakan-kebijakan yang menjamin distribusi kekayaan secara adil, pengembangan sektor ekonomi yang merata,
dan penguatan industri dalam negeri.
• Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan juga merupakan faktor penting dalam memperkuat Integrasi Nasional. Pemerintah perlu menjaga keamanan negara dan memberikan perlindungan kepada
seluruh rakyat Indonesia dari ancaman dalam maupun luar negeri. Upaya-upaya pengamanan nasional juga harus dilakukan dengan mengedepankan hak asasi manusia dan
menghindari tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat.
Secara keseluruhan, faktor-faktor pendorong Integrasi Nasional di Indonesia meliputi sejarah perjuangan kemerdekaan, kebijakan pemerintah, identitas nasional, pendidikan, sosial
budaya, ekonomi, dan pertahanan dan keamanan. Semua faktor tersebut harus dikelola dengan baik dan diintegrasikan secara sinergis untuk memperkuat Integrasi Nasional.
Otonomi khusus di Indonesia
Indonesia mengakui keberadaan daerah istimewa dan daerah khusus sesuai dengan yang tercantum pada pada 18B Undang-Undang Dasar 1945.
Daerah tersebut adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Daerah
Istimewa Aceh.
Daerah-daerah tersebut memiliki kewenangan-kewenangan tersendiri yang khusus dan berbeda dengan kewenangan daerah otonomin lain pada
umumnya di Indonesia.
Penerapan kebijakan desentralisasi asimetris ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan politis dan juga kebutuhan efisiensi pemerintahan atau
administratif.
Indonesia mengatur mengenai daerah-daerah khusus tersebut melalui undang-undang masing-masing yaitu Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007
Tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua,
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Yogyakarta dan Undang-UndangNomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh.
Indonesia yang menyatakan dengan tegas bahwa dirinya adalah negara kesatuan menerapkan kebijakan ini selaras dengan unsur-unsur negara
kesatuan sesuai dengan teori tata negara mengenai negara kesatuan.
Seluruh kewenangan khusus yang dimiliki daerah-daerah tersebut mengikuti teori-teori negara kesatuan yaitu kewenangan legislatif terdapat pada
satu badan legislatif nasional, daerah tidak memiliki karakter kedaulatan, dan hanya ada satu pemerintahan yaitu pemerintah pusat.
Terdapat pula negara kesatuan lain di dunia yang memiliki daerah dengan kewenangan khusus yaitu United Kingdom dengan Wales, Skotlandia dan
Irlandia Utara, Cina dengan Hong Kong dan Makau serta Tanzania dengan Zanzibar.
Daerah-daerah khusus di Indonesia adalah yang paling ideal dengan teori negara kesatuan dibandingkan dengan daerah-daerah khusus di negara lain.
Daerah khusus di Indonesia juga sesuai dengan asas desentralisasi yaitu diserahkannya wewenang pemerintah kepada daerah otonom atau
pendelegasian kekuasaan kepada tingkatan yang lebih rendah dalam suatu hirarki teritorial melalui ketentuan legislatif berdasarkan konstitusi.
Seluruh daerah khusus di Indonesia didelegasikan kekuasaan khusus melalui ketentuan legislatif nasional sehingga sesuai dengan asas desentralisasi,
berbeda dengan negara lain yaitu Cina dan Tanzania.
ketahanan terhadap proganda kelompok tertentu
terhadap keutuhan NKRI
Perkembangan era digital dewasa ini ditandai dengan semakin masifnya penetrasi media sosial dalam berbagai aspek
kehidupan ekonomi, politik, budaya dan pertahanan keamanan. Fenomena ini merupakan konsekuensi perubahan pola
komunikasi dengan cara-cara dan media konvensional menuju digitalisasi komunikasi dengan menggunakan berbagai kanal
media sosial kekinian.
1 Media sosial merupakan alat komunikasi digital yang dapat membawa dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif media sosial berkontribusi dalam menyediakan informasi secara cepat dan akurat. Di sisi lain, dapat
berdampak negatif baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya dalam hal penyebaran ideologi radikal, pornografi,
perdagangan narkoba, organized crime dan aktivitas negatif lainnya yang dapat melunturkan ketahanan nasional dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Apabila ketahanan nasional rapuh maka dapat memicu terjadinya disintegrasi bangsa sehingga proses pembangunan Nasional
menjadi terhambat. Belajar dari peristiwa Arab Spring seperti di Syiria, negara tersebut terkoyakkoyak akibat berita hoaks di
era posttruth yang terjadi dalam konflik politik antara rezim yang berkuasa Bashar alAssad dengan kelompok oposisi.
Masyarakat Syiria terperosok ke dalam kubangan hoaks, tanpa melakukan klarifikasi dan verifikasi atas berita yang diterima
(tanpa tabayyun), melainkan mereka langsung menyerap mentah-mentah semua informasi itu yang cenderung mengadu-
domba antara kelompok Islam Sunni dengan kelompok Islam Syiah.
Informasi yang beredar langsung diserap menjadi asumsi personal dan membentuk opini yang bersifat dangkal dan subjektif
sehingga membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan selanjutnya menimbulkan perpecahan. Konflik politik yang
terjadi di Syiria dan negara-negara Arab Spring lainnya pada era post-truth ini patut menjadi pelajaran yang sangat berharga
bagi bangsa Indonesia karena hoaks politik dapat melemahkan ketahanan nasional, bahkan dapat memecah belah NKRI,
sehingga mengganggu proses pembangunan nasional yang sedang berjalan.
Oleh karena itu, penting untuk diangkat dalam sebuah tulisan dengan judul: “Pengaruh Hoaks Politik Dalam Era Prost-Truth
Terhadap Ketahanan Nasional, dan Dampaknya Terhadap Kelangsungan Pembangunan Nasional”.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka
dapat dituangkan beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan era posttruth dan hoaks
politik?
2. Bagaimana kondisi terkini hoaks politik di Indonesia?
3. Sampai seberapa jauh dampak hoaks politik terhadap
ketahanan nasional keutuhan NKRI dan proses
pembangunan yang sedang berjalan?
4. Bagaimana upaya menangkal/ mengatasi hoaks
politik?
ISTILAH POST-TRUTH
Istilah post-truth menurut Kamus Oxford dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana fakta tidak terlalu berpengaruh dalam membentuk opini publik dibanding emosi
dan keyakinan personal.4 Problem masyarakat bukan pada bagaimana mendapatkan berita, melainkan kurangnya kemampuan mencerna informasi yang benar.
Masalahnya media informasi alternatif sejenis facebook atau media sosial lainnya tidak selalu informasi/berita yang benar.
Dalam era post-truth ini, terutama memasuki tahun politik Pemilu 2019, penyebaran berita hoaks politik menjadi isu yang berbahaya dalam kehidupan berbangsa dan
bermasyarakat di Indonesia.
Isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) hingga ujaran kebencian dapat memperlemah ketahanan nasional, jika ketahanan nasioanal kita lemah maka bisa terjadi
disintegrasi bangsa, dan bisa mengacam keutuhan NKRI.
Pendapat ini dijustifikasi oleh hasil survey yang dilakukan secara online oleh Masyarakat Telematika Indonesia pada bulan Februari 2017 kepada 1.116 responden.
Hasil survey tersebut menunjukkan, sebanyak 96,6% responden berpendapat bahwa hoaks dapat menghambat pembangunan.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa, jika ketahanan nasional lemah dan keutuhan NKRI terancam akibat maraknya berita hoaks politik, maka proses pembangunan
menjadi terhambat.
Konsepsi nasional digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan nasional.
Relevansi ketahanan nasional dengan pembangunan nasional tercermin pada konsepsi ketahanan nasional untuk menumbuhkan kondisi kehidupan nasional yang
diinginkan melalui pembangunan nasional.
Makin meningkatnya intensitas pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional. Sebaliknya, kukuhnya ketahanan nasional akan mendorong Iajunya
pembangunan nasional.
Oleh karena itu, perlu mengimplementasikan ketahanan nasional sebagai strategi dalam menghadapi era post-truth untuk menangkal berita hoaks politik.
Implementasi ketahanan nasional dalam rangka pembangunan nasional diperlukan kriteria sebagai berikut:
(a) comprehensive,
(b) keuletan dan ketangguhan,
(c) keseimbangan antara kepentingan kesejahteraan dan keamanan
(d) Dinamis
(e) kemandirian, dan
(f) partisipatif.
Adapun implementasi ketahanan nasional dalam menghadapi era post-truth dapat dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan dalam era globalisasi9.
Dalam era post-truth ini, setiap warga negara dan seluruh rakyat Indonesia wajib menghayati dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 dengan sebaikbaiknya serta
berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional, dalam pemantapan Wawasan Nusantara serta memperkokoh ketahanan nasional sebagai hasil akhir pembangunan
nasional.
PERLU COUNTER PROGRAM THD PROPAGANDA ANTI NKRI
Prof. Bilveer Singh dari Universitas Nasional Singapura menandaskan perlunya dilakukan counter program terhadap propaganda yang bertujuan melemahkan
keutuhan Negara Kesatuan RI (NKRI).
"Isu-isu di daerah seperti diskriminasi, eksploitasi ekonomi dan degredasi lingkungan penting diatasi, begitu pula isu ketidakadilan," kata Bilveer Singh dalam
Seminar Nasional 77 Tahun Sumpah Pemuda di Jakarta.
Ia juga menekankan pentingnya pengembangan kebangsaan. Menjadi Indonesia, menurutnya adalah tanggungjawab semua pihak, baik di tingkat pusat maupun
daerah. "Oleh sebab itu, untuk mempertahankan kesatuan Indonesia perlu ’sense of belonging’ terhadap NKRI, dan perlu nilai-nilai bersama seperti Pancasila,"
ujarnya.
Dalam acara yang dibuka oleh Menko Polhukkam Widodo AS itu, sejumlah termasuk sejarawan Dr. Anhar Gonggong, Gubernur Lemhannas Prof.Dr Muladi SH,
anggota Parlemen Belanda Hans van Baalen, serta Ketua Komisi I DPR Theo L. Sambuaga tampil sebagai pembicara.
Prof.Muladi mengingatkan, manipulasi terhadap Pancasila sebagai ideologi negara hanya mengakibatkan trauma politik yang luar biasa. Akibatnya, terjadi
kesimpangsiuran penyelenggaraan pemerintahan, ujarnya. Ia menegaskan bahwa ideologi tetap penting untuk memberikan arah dan Pancasila tetap menjadi
ideologi.
Muladi juga mengatakan, Pancasila hendaknya dimaknai sebagai ideologi terbuka yang tidak antroposentris melainkan antropokosmosentris. "Untuk mengatasi
berbagai persoalan mendasar perlu dikembangkan constructive pluralism, dan Pancasila hendaknya dijadikan basis perumusan framework national resillience,"
ucapnya.
Theo Sambuaga menegaskan, Indonesia saat ini perlu pendekatan kesejahteraan, kebudayaan dan keadilan dengan pembangunan ekonomi yang dipercepat,
dengan fokus pada upaya perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, pendidikan dan kesehatan. "Namun demikian, good governance dan
penegakan hukum juga perlu ditingkatkan disertai prinsip ’to win the hearts and minds of the people.’," ujarnya.
Sementara itu anggota Parlemen Belanda Hans van Baalen meyakinkan, bahwa Belanda memandang Irian Jaya (Papua) adalah bagian final dari Indonesia. Ia
menegaskan bahwa urusan Aceh, Maluku dan Irian merupakan bagian dari urusan internal Indonesia, dan Belanda tidak akan turut campur.
Van Ballen juga menandaskan pentingnya kerjasama yang baik antara Indonesia dan Belanda ditingkatkan, karena Belanda bisa menjadi pintu Indonesia ke Uni
Eropa, dan sebaliknya Indonesia menjadi pintu masuk Belanda ke Asean.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Gajah Mada, Prof.Sofian Effendi mengingatkan, ancaman disintegrasi muncul karena ’kita belum mampu’
mewujudkan tujuan NKRI seperti yang diamanatkan para founding father dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan keadilan sosial. "Karena itu, perlu
pembangunan dan konektivitas di Indonesia
• Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri High Level Forum yang mengangkat tema “Connectivity in an Open Global
Academy” di China National Convention Center, Beijing, pada Rabu (18/10/2023). Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan
bahwa terdapat empat hal penting dalam membangun konektivitas di sebuah negara.
• “Yang pertama, harus memberikan manfaat ekonomi. Yang kedua, harus dilakukan merata dan inklusif. Yang ketiga, harus
memperhatikan aspek keberlanjutan, dan yang keempat, harus didukung pengembangan sumber daya manusia dan alih
teknologi,” jelas Presiden.
• Presiden Jokowi menilai bahwa keempat hal tersebut merupakan sebuah landasan dalam kerja sama Belt and Road Initiative
(BRI) untuk pembangunan konektivitas.
• “Sehingga BRI ini dapat menjadi solusi bagi pengembangan konektivitas dan berkontribusi bagi perdamaian di kawasan untuk
meciptakan kemakmuran bersama,” ujarnya.
• Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga turut menuturkan sejumlah pembangunan konektivitas yang telah dilakukan
Indonesia selama sembilan tahun terakhir. Presiden meyakini bahwa pembangunan konektivitas merupakan jalan kemakmuran
bagi sebuah negara.
• “Selama sembilan tahun sampai akhir 2023, Indonesia membangun lebih dari dua ribu kilometer jalan tol, dan juga
membangun jalan nontol, pelabuhan-pelabuhan baru, dan bandara-bandara baru,” jelasnya.
• Selain membangun infrastruktur besar, Presiden Jokowi juga menuturkan bahwa Indonesia juga membangun konektivitas
melalui pembangunan infrastruktur kecil yang tersebar di seluruh desa di Tanah Air.
• “Ada lebih dari 320 ribu kilometer jalan desa, 1,7 juta meter jembatan, dan lain-lainnya,” lanjutnya.
• Di samping membangun konektivitas fisik, Presiden menyebut bahwa Indonesia juga terus memperluas konektivitas digital
untuk menjangkau daerah terluar atau perbatasan. Selain itu, pembangunan fasilitas-fasilitas pelayanan masyarakat juga terus
dibangun, seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan.
• “Semua itu dapat mendongkrak daya saing ekonomi dan investasi Indonesia, serta menjadi fundamental pertumbuhan yang
kokoh dan berkelanjutan,” tandasnya.
• Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretraris Kabinet Pramono Anung, dan Duta
Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun
sinergitas Polri dan TNI sebagai perekat kebhinekaan Nusantara
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa TNI dan Polri merupakan alat negara yang terdepan dalam
menjaga pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh sebab itu, prajurit TNI dan anggota
Polri harus bersinergi untuk kepentingan bangsa dan negara. Presiden pun menyoroti masih adanya gesekan yang
terjadi antara prajurit TNI dan anggota Polri. Ditegaskannya hal tersebut sudah tidak boleh lagi terjadi.
Ditambahkan Presiden, dalam persaingan dunia yang semakin ketat, kekuatan bangsa yang sangat sentral adalah
kesatuan dan persatuan. Bangsa Indonesia tidak mungkin memenangkan kompetisi global jika tidak ada sinergi
yang kokoh di dalam negeri.
“Keberagaman sosial dan budaya harus dimanfaatkan sebagai kekuatan dan sumber inspirasi. Seluruh komponen
bangsa harus bersatu untuk menjadi Indonesia incorporated yang kokoh bersaing dalam kompetisi global,”
imbuhnya.
Oleh karena itu, Presiden mengingatkan kepada seluruh organisasi pemerintahan dan kenegaraan untuk bersinergi
dan saling mendukung.
“Antara TNI dan Polri dengan komponen bangsa yang lain harus bersinergi untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.
Lebih khusus lagi, antara anggota dan institusi TNI dan Polri harus saling bersinergi, saling bahu-membahu dalam
menjalankan tugas yang semakin berat,” tegasnya.
Krisis akibat pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, imbuh Presiden, bisa memperkokoh kepedulian,
kegotongroyongan, persatuan, dan kebersamaan serta mempercepat upaya untuk memperbaiki cara kerja serta
pengembangan teknologi dan industri. Presiden pun berpesan kepada prajurit TNI dan anggota Polri untuk ikut
berpartisipasi menyelesaikan dan belajar dari krisis ini serta ikut serta memperkokoh kebersamaan berlandaskan
Pancasila.
“Pelihara kekompakan dan persatuan sesama perwira TNI dan Polri dengan tetap menghormati fungsi dan tugas
masing-masing. Dan, melangkahlah ke gelanggang pengabdian dengan tegar, dengan optimisme dan penuh rasa
percaya diri,” pungkasnya.

More Related Content

Similar to PAPARAN MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA.pptx

1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_pointWidodo Imanly
 
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Umar Mukhtar
 
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JK
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JKPolitik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JK
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JKYayu Ferdian
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikachilovely
 
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegaramemahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegaraayudya fitri
 
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysiaBab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysiaDhani Ahmad
 
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasiMakalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasiSeptian Muna Barakati
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAlyaraisa Alpasha
 
Analisis Stabilitas Ketahanan Nasional Indonesia
Analisis Stabilitas Ketahanan Nasional IndonesiaAnalisis Stabilitas Ketahanan Nasional Indonesia
Analisis Stabilitas Ketahanan Nasional IndonesiaErvina Nurjanah
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPandu Winandito
 
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasionaldayurikaperdana19
 
Kelompok 6 PPT PPKN_ Integrasi Nasional. (asli).pptx
Kelompok 6 PPT PPKN_ Integrasi Nasional. (asli).pptxKelompok 6 PPT PPKN_ Integrasi Nasional. (asli).pptx
Kelompok 6 PPT PPKN_ Integrasi Nasional. (asli).pptxrifasabila
 
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasiMakalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasiWarnet Raha
 
Makalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramataMakalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramataSeptian Muna Barakati
 
Poltranas Politik dan Strategi Nasional
Poltranas Politik dan Strategi NasionalPoltranas Politik dan Strategi Nasional
Poltranas Politik dan Strategi NasionalEva Rosita
 

Similar to PAPARAN MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA.pptx (20)

1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point
 
ketahanan nasional
 ketahanan nasional ketahanan nasional
ketahanan nasional
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasional
 
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
 
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JK
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JKPolitik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JK
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JK
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
 
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegaramemahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysiaBab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
 
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasiMakalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Analisis Stabilitas Ketahanan Nasional Indonesia
Analisis Stabilitas Ketahanan Nasional IndonesiaAnalisis Stabilitas Ketahanan Nasional Indonesia
Analisis Stabilitas Ketahanan Nasional Indonesia
 
Ppt geostrategi
Ppt geostrategiPpt geostrategi
Ppt geostrategi
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasional
 
6.pkn egi hal 182 189
6.pkn egi hal 182  1896.pkn egi hal 182  189
6.pkn egi hal 182 189
 
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasional
 
Kelompok 6 PPT PPKN_ Integrasi Nasional. (asli).pptx
Kelompok 6 PPT PPKN_ Integrasi Nasional. (asli).pptxKelompok 6 PPT PPKN_ Integrasi Nasional. (asli).pptx
Kelompok 6 PPT PPKN_ Integrasi Nasional. (asli).pptx
 
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasiMakalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi
Makalah pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi
 
Makalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramataMakalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramata
 
Poltranas Politik dan Strategi Nasional
Poltranas Politik dan Strategi NasionalPoltranas Politik dan Strategi Nasional
Poltranas Politik dan Strategi Nasional
 

Recently uploaded

Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 

Recently uploaded (14)

Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 

PAPARAN MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA.pptx

  • 2. KEUTUHAN NKRI DALAM KEBHINEKAAN Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), makna Bhinneka Tunggal Ika adalah sebagai pemersatu bangsa. Dilansir dari buku Keragaman dalam Dinamika Sosial Budaya Kompetensi Sosial Kultural Perekat Bangsa (2020) karangan Afnan Fuadi, semboyan Bhinneka Tunggal Ika hendaknya dijadikan landasan kehidupan bermasyarakat. Agar Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan bersatu selamanya. Sebab itu, hendaknya masyarakat Indonesia menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan dalam kehidupannya. Dikutip dari buku Pendidikan Multikultural: Strategi Mengelola Keberagaman di Sekolah (2019) oleh Admila Rosada, dkk, semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan kekuatan bangsa Indonesia. Demi menjaga keutuhan NKRI, masyarakat Indonesia hendaknya memahami makna kebhinekaan. Artinya perbedaan yang ada seharusnya tidak menjadi pemecah, melainkan mempersatukan berbagai perbedaan. Makna Bhinneka Tunggal Ika dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Indonesia merupakan negara yang majemuk, tetapi tetap satu sebagai bangsa Indonesia. Negara Indonesia dikatakan majemuk karena penduduknya berasal dari berbagai latar belakang. Walau begitu, kemajemukan ini tidak seharusnya menjadi jurang pemisah bagi masyarakat Indonesia. Sebaliknya, kondisi masyarakat yang majemuk ini menjadikan Indonesia kaya dan menyatu dalam keberagaman. Guna menyikapi kondisi yang majemuk ini, masyarakat Indonesia hendaknya saling menghormati, menghargai, dan selalu menjadikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan dalam kehidupan bermasyarakat.
  • 3. Integrasi nasional dalam keutuhan NKRI Integrasi Nasional adalah proses penyatuan berbagai suku, agama, budaya, dan daerah yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia yang utuh dan berdaulat. Integrasi Nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan keberlangsungan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat dan mandiri. Integrasi Nasional meliputi upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, menghormati keanekaragaman budaya dan agama, dan membangun rasa cinta tanah air yang kuat. Integrasi Nasional sangat penting bagi keberlangsungan dan kemajuan bangsa Indonesia, karena akan memudahkan dalam melakukan pembangunan, menjaga stabilitas politik, sosial dan ekonomi, serta memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional.
  • 4. Faktor pendorong Integrasi Nasional Faktor pendorong Integrasi Nasional di Indonesia meliputi berbagai aspek, antara lain: • Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia menjadi faktor pendorong Integrasi Nasional karena dalam perjuangan tersebut, semua elemen masyarakat bersatu padu untuk mencapai kemerdekaan dan mempertahankan kesatuan bangsa. • Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah yang mengedepankan kesatuan dan kebersamaan bangsa Indonesia seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, menjadi faktor penting dalam memperkuat Integrasi Nasional. Kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya seperti pembangunan infrastruktur dan pengentasan kemiskinan juga dapat memperkuat Integrasi Nasional. • Identitas Nasional Kesadaran akan identitas nasional menjadi faktor penting dalam memperkuat Integrasi Nasional. Identitas nasional yang kuat dapat mempertahankan kebersamaan dalam keragaman suku, agama, dan budaya. • Pendidikan Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk kesadaran nasional dan memperkuat Integrasi Nasional. Melalui pendidikan, masyarakat Indonesia dapat memahami dan mempertahankan identitas nasional serta membangun rasa cinta tanah air yang kuat. • Sosial Budaya Kebudayaan dan agama menjadi faktor penting dalam memperkuat Integrasi Nasional. Keberagaman budaya dan agama di Indonesia menjadi potensi besar dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kehidupan sosial masyarakat, perlu adanya upaya untuk memperkuat kerukunan dan kebersamaan. • Ekonomi Ekonomi juga berperan penting dalam memperkuat Integrasi Nasional. Pemerintah perlu memberikan kesempatan yang sama bagi semua lapisan masyarakat dalam mengakses sumber daya dan peluang ekonomi. Hal ini dapat diwujudkan melalui kebijakan-kebijakan yang menjamin distribusi kekayaan secara adil, pengembangan sektor ekonomi yang merata, dan penguatan industri dalam negeri. • Pertahanan dan Keamanan Pertahanan dan keamanan juga merupakan faktor penting dalam memperkuat Integrasi Nasional. Pemerintah perlu menjaga keamanan negara dan memberikan perlindungan kepada seluruh rakyat Indonesia dari ancaman dalam maupun luar negeri. Upaya-upaya pengamanan nasional juga harus dilakukan dengan mengedepankan hak asasi manusia dan menghindari tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat. Secara keseluruhan, faktor-faktor pendorong Integrasi Nasional di Indonesia meliputi sejarah perjuangan kemerdekaan, kebijakan pemerintah, identitas nasional, pendidikan, sosial budaya, ekonomi, dan pertahanan dan keamanan. Semua faktor tersebut harus dikelola dengan baik dan diintegrasikan secara sinergis untuk memperkuat Integrasi Nasional.
  • 5. Otonomi khusus di Indonesia Indonesia mengakui keberadaan daerah istimewa dan daerah khusus sesuai dengan yang tercantum pada pada 18B Undang-Undang Dasar 1945. Daerah tersebut adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Daerah Istimewa Aceh. Daerah-daerah tersebut memiliki kewenangan-kewenangan tersendiri yang khusus dan berbeda dengan kewenangan daerah otonomin lain pada umumnya di Indonesia. Penerapan kebijakan desentralisasi asimetris ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan politis dan juga kebutuhan efisiensi pemerintahan atau administratif. Indonesia mengatur mengenai daerah-daerah khusus tersebut melalui undang-undang masing-masing yaitu Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Yogyakarta dan Undang-UndangNomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh. Indonesia yang menyatakan dengan tegas bahwa dirinya adalah negara kesatuan menerapkan kebijakan ini selaras dengan unsur-unsur negara kesatuan sesuai dengan teori tata negara mengenai negara kesatuan. Seluruh kewenangan khusus yang dimiliki daerah-daerah tersebut mengikuti teori-teori negara kesatuan yaitu kewenangan legislatif terdapat pada satu badan legislatif nasional, daerah tidak memiliki karakter kedaulatan, dan hanya ada satu pemerintahan yaitu pemerintah pusat. Terdapat pula negara kesatuan lain di dunia yang memiliki daerah dengan kewenangan khusus yaitu United Kingdom dengan Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara, Cina dengan Hong Kong dan Makau serta Tanzania dengan Zanzibar. Daerah-daerah khusus di Indonesia adalah yang paling ideal dengan teori negara kesatuan dibandingkan dengan daerah-daerah khusus di negara lain. Daerah khusus di Indonesia juga sesuai dengan asas desentralisasi yaitu diserahkannya wewenang pemerintah kepada daerah otonom atau pendelegasian kekuasaan kepada tingkatan yang lebih rendah dalam suatu hirarki teritorial melalui ketentuan legislatif berdasarkan konstitusi. Seluruh daerah khusus di Indonesia didelegasikan kekuasaan khusus melalui ketentuan legislatif nasional sehingga sesuai dengan asas desentralisasi, berbeda dengan negara lain yaitu Cina dan Tanzania.
  • 6. ketahanan terhadap proganda kelompok tertentu terhadap keutuhan NKRI Perkembangan era digital dewasa ini ditandai dengan semakin masifnya penetrasi media sosial dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi, politik, budaya dan pertahanan keamanan. Fenomena ini merupakan konsekuensi perubahan pola komunikasi dengan cara-cara dan media konvensional menuju digitalisasi komunikasi dengan menggunakan berbagai kanal media sosial kekinian. 1 Media sosial merupakan alat komunikasi digital yang dapat membawa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif media sosial berkontribusi dalam menyediakan informasi secara cepat dan akurat. Di sisi lain, dapat berdampak negatif baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya dalam hal penyebaran ideologi radikal, pornografi, perdagangan narkoba, organized crime dan aktivitas negatif lainnya yang dapat melunturkan ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apabila ketahanan nasional rapuh maka dapat memicu terjadinya disintegrasi bangsa sehingga proses pembangunan Nasional menjadi terhambat. Belajar dari peristiwa Arab Spring seperti di Syiria, negara tersebut terkoyakkoyak akibat berita hoaks di era posttruth yang terjadi dalam konflik politik antara rezim yang berkuasa Bashar alAssad dengan kelompok oposisi. Masyarakat Syiria terperosok ke dalam kubangan hoaks, tanpa melakukan klarifikasi dan verifikasi atas berita yang diterima (tanpa tabayyun), melainkan mereka langsung menyerap mentah-mentah semua informasi itu yang cenderung mengadu- domba antara kelompok Islam Sunni dengan kelompok Islam Syiah. Informasi yang beredar langsung diserap menjadi asumsi personal dan membentuk opini yang bersifat dangkal dan subjektif sehingga membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan selanjutnya menimbulkan perpecahan. Konflik politik yang terjadi di Syiria dan negara-negara Arab Spring lainnya pada era post-truth ini patut menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia karena hoaks politik dapat melemahkan ketahanan nasional, bahkan dapat memecah belah NKRI, sehingga mengganggu proses pembangunan nasional yang sedang berjalan. Oleh karena itu, penting untuk diangkat dalam sebuah tulisan dengan judul: “Pengaruh Hoaks Politik Dalam Era Prost-Truth Terhadap Ketahanan Nasional, dan Dampaknya Terhadap Kelangsungan Pembangunan Nasional”.
  • 7. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat dituangkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan era posttruth dan hoaks politik? 2. Bagaimana kondisi terkini hoaks politik di Indonesia? 3. Sampai seberapa jauh dampak hoaks politik terhadap ketahanan nasional keutuhan NKRI dan proses pembangunan yang sedang berjalan? 4. Bagaimana upaya menangkal/ mengatasi hoaks politik?
  • 8. ISTILAH POST-TRUTH Istilah post-truth menurut Kamus Oxford dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana fakta tidak terlalu berpengaruh dalam membentuk opini publik dibanding emosi dan keyakinan personal.4 Problem masyarakat bukan pada bagaimana mendapatkan berita, melainkan kurangnya kemampuan mencerna informasi yang benar. Masalahnya media informasi alternatif sejenis facebook atau media sosial lainnya tidak selalu informasi/berita yang benar. Dalam era post-truth ini, terutama memasuki tahun politik Pemilu 2019, penyebaran berita hoaks politik menjadi isu yang berbahaya dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di Indonesia. Isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) hingga ujaran kebencian dapat memperlemah ketahanan nasional, jika ketahanan nasioanal kita lemah maka bisa terjadi disintegrasi bangsa, dan bisa mengacam keutuhan NKRI. Pendapat ini dijustifikasi oleh hasil survey yang dilakukan secara online oleh Masyarakat Telematika Indonesia pada bulan Februari 2017 kepada 1.116 responden. Hasil survey tersebut menunjukkan, sebanyak 96,6% responden berpendapat bahwa hoaks dapat menghambat pembangunan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa, jika ketahanan nasional lemah dan keutuhan NKRI terancam akibat maraknya berita hoaks politik, maka proses pembangunan menjadi terhambat. Konsepsi nasional digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan nasional. Relevansi ketahanan nasional dengan pembangunan nasional tercermin pada konsepsi ketahanan nasional untuk menumbuhkan kondisi kehidupan nasional yang diinginkan melalui pembangunan nasional. Makin meningkatnya intensitas pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional. Sebaliknya, kukuhnya ketahanan nasional akan mendorong Iajunya pembangunan nasional. Oleh karena itu, perlu mengimplementasikan ketahanan nasional sebagai strategi dalam menghadapi era post-truth untuk menangkal berita hoaks politik. Implementasi ketahanan nasional dalam rangka pembangunan nasional diperlukan kriteria sebagai berikut: (a) comprehensive, (b) keuletan dan ketangguhan, (c) keseimbangan antara kepentingan kesejahteraan dan keamanan (d) Dinamis (e) kemandirian, dan (f) partisipatif. Adapun implementasi ketahanan nasional dalam menghadapi era post-truth dapat dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan dalam era globalisasi9. Dalam era post-truth ini, setiap warga negara dan seluruh rakyat Indonesia wajib menghayati dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 dengan sebaikbaiknya serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional, dalam pemantapan Wawasan Nusantara serta memperkokoh ketahanan nasional sebagai hasil akhir pembangunan nasional.
  • 9. PERLU COUNTER PROGRAM THD PROPAGANDA ANTI NKRI Prof. Bilveer Singh dari Universitas Nasional Singapura menandaskan perlunya dilakukan counter program terhadap propaganda yang bertujuan melemahkan keutuhan Negara Kesatuan RI (NKRI). "Isu-isu di daerah seperti diskriminasi, eksploitasi ekonomi dan degredasi lingkungan penting diatasi, begitu pula isu ketidakadilan," kata Bilveer Singh dalam Seminar Nasional 77 Tahun Sumpah Pemuda di Jakarta. Ia juga menekankan pentingnya pengembangan kebangsaan. Menjadi Indonesia, menurutnya adalah tanggungjawab semua pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah. "Oleh sebab itu, untuk mempertahankan kesatuan Indonesia perlu ’sense of belonging’ terhadap NKRI, dan perlu nilai-nilai bersama seperti Pancasila," ujarnya. Dalam acara yang dibuka oleh Menko Polhukkam Widodo AS itu, sejumlah termasuk sejarawan Dr. Anhar Gonggong, Gubernur Lemhannas Prof.Dr Muladi SH, anggota Parlemen Belanda Hans van Baalen, serta Ketua Komisi I DPR Theo L. Sambuaga tampil sebagai pembicara. Prof.Muladi mengingatkan, manipulasi terhadap Pancasila sebagai ideologi negara hanya mengakibatkan trauma politik yang luar biasa. Akibatnya, terjadi kesimpangsiuran penyelenggaraan pemerintahan, ujarnya. Ia menegaskan bahwa ideologi tetap penting untuk memberikan arah dan Pancasila tetap menjadi ideologi. Muladi juga mengatakan, Pancasila hendaknya dimaknai sebagai ideologi terbuka yang tidak antroposentris melainkan antropokosmosentris. "Untuk mengatasi berbagai persoalan mendasar perlu dikembangkan constructive pluralism, dan Pancasila hendaknya dijadikan basis perumusan framework national resillience," ucapnya. Theo Sambuaga menegaskan, Indonesia saat ini perlu pendekatan kesejahteraan, kebudayaan dan keadilan dengan pembangunan ekonomi yang dipercepat, dengan fokus pada upaya perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, pendidikan dan kesehatan. "Namun demikian, good governance dan penegakan hukum juga perlu ditingkatkan disertai prinsip ’to win the hearts and minds of the people.’," ujarnya. Sementara itu anggota Parlemen Belanda Hans van Baalen meyakinkan, bahwa Belanda memandang Irian Jaya (Papua) adalah bagian final dari Indonesia. Ia menegaskan bahwa urusan Aceh, Maluku dan Irian merupakan bagian dari urusan internal Indonesia, dan Belanda tidak akan turut campur. Van Ballen juga menandaskan pentingnya kerjasama yang baik antara Indonesia dan Belanda ditingkatkan, karena Belanda bisa menjadi pintu Indonesia ke Uni Eropa, dan sebaliknya Indonesia menjadi pintu masuk Belanda ke Asean. Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Gajah Mada, Prof.Sofian Effendi mengingatkan, ancaman disintegrasi muncul karena ’kita belum mampu’ mewujudkan tujuan NKRI seperti yang diamanatkan para founding father dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan keadilan sosial. "Karena itu, perlu
  • 10. pembangunan dan konektivitas di Indonesia • Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri High Level Forum yang mengangkat tema “Connectivity in an Open Global Academy” di China National Convention Center, Beijing, pada Rabu (18/10/2023). Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan bahwa terdapat empat hal penting dalam membangun konektivitas di sebuah negara. • “Yang pertama, harus memberikan manfaat ekonomi. Yang kedua, harus dilakukan merata dan inklusif. Yang ketiga, harus memperhatikan aspek keberlanjutan, dan yang keempat, harus didukung pengembangan sumber daya manusia dan alih teknologi,” jelas Presiden. • Presiden Jokowi menilai bahwa keempat hal tersebut merupakan sebuah landasan dalam kerja sama Belt and Road Initiative (BRI) untuk pembangunan konektivitas. • “Sehingga BRI ini dapat menjadi solusi bagi pengembangan konektivitas dan berkontribusi bagi perdamaian di kawasan untuk meciptakan kemakmuran bersama,” ujarnya. • Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga turut menuturkan sejumlah pembangunan konektivitas yang telah dilakukan Indonesia selama sembilan tahun terakhir. Presiden meyakini bahwa pembangunan konektivitas merupakan jalan kemakmuran bagi sebuah negara. • “Selama sembilan tahun sampai akhir 2023, Indonesia membangun lebih dari dua ribu kilometer jalan tol, dan juga membangun jalan nontol, pelabuhan-pelabuhan baru, dan bandara-bandara baru,” jelasnya. • Selain membangun infrastruktur besar, Presiden Jokowi juga menuturkan bahwa Indonesia juga membangun konektivitas melalui pembangunan infrastruktur kecil yang tersebar di seluruh desa di Tanah Air. • “Ada lebih dari 320 ribu kilometer jalan desa, 1,7 juta meter jembatan, dan lain-lainnya,” lanjutnya. • Di samping membangun konektivitas fisik, Presiden menyebut bahwa Indonesia juga terus memperluas konektivitas digital untuk menjangkau daerah terluar atau perbatasan. Selain itu, pembangunan fasilitas-fasilitas pelayanan masyarakat juga terus dibangun, seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan. • “Semua itu dapat mendongkrak daya saing ekonomi dan investasi Indonesia, serta menjadi fundamental pertumbuhan yang kokoh dan berkelanjutan,” tandasnya. • Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretraris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun
  • 11. sinergitas Polri dan TNI sebagai perekat kebhinekaan Nusantara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa TNI dan Polri merupakan alat negara yang terdepan dalam menjaga pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh sebab itu, prajurit TNI dan anggota Polri harus bersinergi untuk kepentingan bangsa dan negara. Presiden pun menyoroti masih adanya gesekan yang terjadi antara prajurit TNI dan anggota Polri. Ditegaskannya hal tersebut sudah tidak boleh lagi terjadi. Ditambahkan Presiden, dalam persaingan dunia yang semakin ketat, kekuatan bangsa yang sangat sentral adalah kesatuan dan persatuan. Bangsa Indonesia tidak mungkin memenangkan kompetisi global jika tidak ada sinergi yang kokoh di dalam negeri. “Keberagaman sosial dan budaya harus dimanfaatkan sebagai kekuatan dan sumber inspirasi. Seluruh komponen bangsa harus bersatu untuk menjadi Indonesia incorporated yang kokoh bersaing dalam kompetisi global,” imbuhnya. Oleh karena itu, Presiden mengingatkan kepada seluruh organisasi pemerintahan dan kenegaraan untuk bersinergi dan saling mendukung. “Antara TNI dan Polri dengan komponen bangsa yang lain harus bersinergi untuk kebaikan dan kemajuan bangsa. Lebih khusus lagi, antara anggota dan institusi TNI dan Polri harus saling bersinergi, saling bahu-membahu dalam menjalankan tugas yang semakin berat,” tegasnya. Krisis akibat pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, imbuh Presiden, bisa memperkokoh kepedulian, kegotongroyongan, persatuan, dan kebersamaan serta mempercepat upaya untuk memperbaiki cara kerja serta pengembangan teknologi dan industri. Presiden pun berpesan kepada prajurit TNI dan anggota Polri untuk ikut berpartisipasi menyelesaikan dan belajar dari krisis ini serta ikut serta memperkokoh kebersamaan berlandaskan Pancasila. “Pelihara kekompakan dan persatuan sesama perwira TNI dan Polri dengan tetap menghormati fungsi dan tugas masing-masing. Dan, melangkahlah ke gelanggang pengabdian dengan tegar, dengan optimisme dan penuh rasa percaya diri,” pungkasnya.