[Ringkasan]
Panduan ini memberikan panduan bagi satuan pendidikan dalam merancang dan melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila, mulai dari menyiapkan ekosistem sekolah, merancang projek, mengelola projek, mengolah hasil asesmen, hingga evaluasi dan tindak lanjut projek. Projek ini bertujuan untuk menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Panduan-Penguatan-Projek-Profil-Pancasila.pdf
1. BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
PANDUAN PENGEMBANGAN
Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
2.
3. 2022
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
PANDUAN PENGEMBANGAN
Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
4. Panduan Pengembangan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
Pengarah
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo
Penanggung Jawab
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri
Penyusun
Rizky Satria (Komunitas Guru Belajar Nusantara)
Pia Adiprima (Sekolah.mu)
Kandi Sekar Wulan
Tracey Yani Harjatanaya (Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda)
Penelaah
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Dwi Setiyowati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Feisal Ghozali (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
M. Heru Iman Wibowo (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Ardanti Andiarti (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Indriyati Herutami (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Kontributor
Susanti Sufyadi (Universitas Lambung Mangkurat)
Maria Chatarina (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Jarwoto P Priyanto (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Aria Ahmad Mangunwibawa (Direktorat PAUD)
Arie Tristiani (Direktorat SMA)
Agus Salim (Direktorat SMK)
Elih Sudiapermana (Praktisi Pendidikan)
Yuliati Siantajani (Sinau Teacher Development Center)
Untung Supriyadi (SMK Muhammadiyah 2 Muntilan)
Albertus Murdianto (SMK St. Mikail Surakarta)
Sellia Virgia Rahmawati (SMKN 63 Jakarta)
Hastin (SLBN 12 Jakarta)
Sarwiasih (SLBN 1 Bantul Yogyakarta)
Heni Ekawati (SLB-B YPAC Banda Aceh)
Akhmad Supriyatna (PKBM Sekar)
Sopian Wadi (PKBM Sekar)
Slamet Sularto (SKB Purwokerto)
Dian Astutik Wulandari (SKB Kulon Progo DIY)
Ilustrator
Silvi Pratiwi
Layout
M. Firdaus Jubaedi
5. iii
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terbitnya Panduan
Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini. Panduan ini disusun
dalam rangka memberikan inspirasi dalam merancang dan melaksanakan projek
penguatan profil pelajar Pancasila pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis
projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan,
muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan
materi pelajaran intrakurikuler.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk
merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila ini memuat
penyiapan ekosistem sekolah, desain projek penguatan profil pelajar Pancasila,
pengelolaan projek penguatan profil pelajar Pancasila, pengolahan asesmen dan
melaporkan hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila, serta evaluasi dan tindak
lanjut projek penguatan profil pelajar Pancasila
Panduan ini berisi prinsip-prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dan dibuat untuk mendampingi dokumen lain yang mempunyai peran saling
melengkapi. Untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh, panduan ini perlu
dipakai bersamaan dengan dokumen profil pelajar Pancasila dan contoh modul
projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dokumen profil pelajar Pancasila berisi
matriks perkembangan untuk setiap sub elemen dari fase PAUD hingga SMA/SMK.
Sementara modul projek penguatan profil pelajar Pancasila berisi contoh perencanaan
kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang disusun sesuai dengan tema
dan fase tertentu.
6. iv
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini pada Kurikulum
Merdeka ini akan terus disempurnakan berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari
berbagai pihak. Sejalan dengan proses evaluasi tersebut, Panduan ini juga akan
mengalami revisi dan pembaruan secara berkala.
Akhir kata, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh tim penyusun,
penelaah dan kontributor, beserta tim Kurikulum Pusat Kurikulum dan Pembelajaran,
yang telah bekerja dengan sepenuh hati untuk menghasilkan sebuah panduan yang
menginpisrasi.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Anindito Aditomo, Ph.D.
7. v
Langkah 1
Memahami garis besar Kurikulum Merdeka
Langkah 2
Memahami Pembelajaran dan Asesmen
• Regulasi mengenai Kurikulum Merdeka yang
berlaku
• Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan
Pembelajaran
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
• Prinsip pembelajaran dan asesmen
• Pembelajaran sesuai dengan tahapan peserta
didik
• Perencanaan pembelajaran dan asesmen
(termasuk alur tujuan pembelajaran)
• Merencanakan pembelajaran
• Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen
Langkah 3
Memahami pengembangan kurikulum
operasional satuan pendidikan dalam
Kurikulum Merdeka
Langkah 4
Memahami pengembangan projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
• Analisis karakteristik satuan pendidikan
• Penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan
• Pengorganisasian Pembelajaran
• Perencanaan Pembelajaran
• Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan
profesional
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
• Menyiapkan ekosistem sekolah
• Mendesain projek penguatan profil pelajar
Pancasila
• Mengelola projek penguatan profil pelajar
Pancasila
• Mengolah asesmen dan melaporkan hasil projek
penguatan profil pelajar Pancasila
• Evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil
pelajar Pancasila
PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI
PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA
01
01
01
01
Memahami garis besar
Kurikulum Merdeka
Langkah 01
02
02
02
02
Memahami pembelajaran
dan asesmen
Langkah 02
03
03
03
03
Memahami pengembangan
kurikulum operasional
satuan pendidikan dalam
Kurikulum Merdeka
Langkah 03
04
04
04
04
Memahami pengembangan
projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Langkah 04
8. vi
Daftar Isi
iii Kata Pengantar
v Peta Konten Dalam Memahami Pengimplementasian
Kurikulum Merdeka
vi Daftar Isi
viii Langkah-Langkah Projek Profil
1 Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1 Profil Pelajar Pancasila
4 Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
5 Gambaran Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
8 Prinsip-prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila
10 Manfaat projek penguatan profil pelajar Pancasila
11 Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
11 Membangun budaya satuan pendidikan yang mendukung
pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
13 Memahami peran peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan
dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
17 Mendorong Penguatan Kapasitas Pendidik dalam Pelaksanaan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
20 Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
23 Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
25 Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan Satuan Pendidikan dalam
Menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
27 Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
36 Merancang Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
42 Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
48 Menentukan Tujuan Pembelajaran
56 Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas, dan Asesmen Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
9. vii
85 Mengelola Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
85 Mengawali Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
87 Mengoptimalkan Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
91 Menutup Rangkaian Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
94 Mengoptimalkan Keterlibatan Mitra
97 Mengolah Asesmen dan Melaporkan Hasil Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
97 Mengoleksi dan Mengolah Hasil Asesmen
107 Menyusun Rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
117 Evaluasi dan Tindak Lanjut Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
117 Prinsip Evaluasi Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
118 Contoh Alat dan Metode Evaluasi Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
120 Peran Pengawas Satuan Pendidikan dalam Evaluasi Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
121 Tindak Lanjut dan Keberlanjutan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
123 Glosarium
10. viii
Mendokumentasikan dan melaporkan
hasil projek penguatan profil pelajar
•
•
Mengoleksi dan mengolah hasil asesmen
Menyusun rapor projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Bagaimana mendokumentasikan hasil
projek?
Bagaimana mengolah dan menyusun
pelaporan hasil projek?
5
MULAI
PROJEK
LANGKAH-LANGKAH
PROJEK PROFIL
Memahami projek penguatan profil
pelajar Pancasila
•
•
•
•
•
Profil pelajar Pancasila
Perlunya projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Gambaran pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila
Prinsip-prinsip projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Manfaat projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Apa itu profil pelajar Pancasila?
Mengapa Projek Penguatan profil pelajar
Pancasila diperlukan?
1
Menyiapkan ekosistem sekolah
•
•
•
Membangun budaya satuan pendidikan yang
mendukung penerapan projek penguatan
profil pelajar Pancasila
Memahami peran peserta didik, pendidik,
dan lingkungan satuan pendidikan dalam
pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Mendorong penguatan kapasitas pendidik
dalam pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Budaya satuan pendidikan seperti apa yang
perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan
projek?
Apa saja peran anggota komunitas satuan
pendidikan dalam pelaksanaan projek?
2 Mendesain projek penguatan profil
pelajar Pancasila
•
•
•
•
•
•
•
•
Alur perencanaan projek
Merancang alokasi waktu dan dimensi
Membentuk tim fasilitator projek
Mengidentifikasi tahapan kesiapan satuan
pendidikan dalam menjalankan projek
Menentukan dimensi dan tema projek
Menyusun modul projek
Menentukan sub-elemen (tujuan projek)
Merancang topik, alur aktivitas, dan asesmen
projek
Bagaimana tahapan perencanaan projek?
Bagaimana merancang dan
mengembangkan kegiatan projek?
3
11. ix
SELESAI
PROJEK
Evaluasi dan tindak lanjut projek
penguatan profil pelajar Pancasila
•
•
•
•
Prinsip evaluasi implementasi projek
Contoh alat dan metode evaluasi
implementasi projek
Peran pengawas satuan pendidikan dalam
evaluasi projek
Tindak lanjut dan keberlanjutan projek
Bagaimana mengevaluasi implementasi
projek?
Apa saja tindak lanjut yang dapat dilakukan
untuk memperluas dampak dan manfaat
projek?
6
Mendokumentasikan dan melaporkan
hasil projek penguatan profil pelajar
•
•
Mengoleksi dan mengolah hasil asesmen
Menyusun rapor projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Bagaimana mendokumentasikan hasil
projek?
Bagaimana mengolah dan menyusun
pelaporan hasil projek?
5
Mengelola projek penguatan profil
pelajar Pancasila
•
•
•
•
Mengawali kegiatan projek
Mengoptimalkan pelaksanaan projek
Menutup rangkaian kegiatan projek
Mengoptimalkan keterlibatan mitra
Bagaimana caranya agar projek berjalan
lancar?
Apa saja yang perlu dikuatkan atau
ditingkatkan oleh tim fasilitator untuk
memastikan projek berjalan dengan baik?
4
12. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1
1 Memahami Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
Apa itu profil pelajar Pancasila? Mengapa projek
penguatan profil pelajar Pancasila diperlukan?
A. Profil Pelajar Pancasila
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Profil pelajar Pancasila dirancang untuk
menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta
didik dengan profil (kompetensi) seperti apa
yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan
Indonesia.
Dalam konteks tersebut, profil pelajar Pancasila
memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi
fokus di dalam pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan
dalam hal penanaman karakter yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
Kompetensi profil pelajar Pancasila
memperhatikan faktor internal yang berkaitan
dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa
Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan
dengan konteks kehidupan dan tantangan
bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang
menghadapi masa revolusi industri 4.0.
Ringkasan Bab
Profil pelajar Pancasila
Perlunya projek penguatan profil pelajar Pancasila
Gambaran projek penguatan profil pelajar Pancasila
Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila
Manfaat projek penguatan profil pelajar Pancasila
13. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 2
Pelajar Indonesia diharapkan memiliki
kompetensi untuk menjadi warga negara yang
demokratis serta menjadi manusia unggul dan
produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar
Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi
dalam pembangunan global yang berkelanjutan
serta tangguh dalam menghadapi berbagai
tantangan.
Selain itu, Pelajar Indonesia juga diharapkan
memiliki kompetensi untuk menjadi warga
negara yang demokratis serta menjadi manusia
unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh
karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat
berpartisipasi dalam pembangunan global
yang berkelanjutan serta tangguh dalam
menghadapi berbagai tantangan.
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus
pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa
Indonesia sekaligus warga dunia.
Visi Pendidikan Indonesia
Mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar
sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-
nilai Pancasila”
14. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3
Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Kegiatan/pengalaman
belajar.
Budaya Satuan Pendidikan
Iklim satuan pendidikan, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi,
serta norma yang berlaku di satuan pendidikan.
Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau
permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. (Pada pendidikan kesetaraan berupa projek
pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil Pelajar Pancasila).
Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk
mengembangkan
minat dan bakat.
Pelajar
Indonesia
Projek penguatan profil pelajar Pancasila
Beriman,
Bertakwa kepada
Tuhan YME dan
Berakhlak
Mulia
Berkebinekaan
Global
Kreatif
Bergotong
Royong
Mandiri
Bernalar
Kritis
GAMBARAN PENCAPAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
DI SATUAN PENDIDIKAN
Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam
keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya
satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler,
projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler
15. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 4
B. Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
“... perlulah anak anak [Taman Siswa] kita dekatkan hidupnya
kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya
memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi
juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri , dan kemudian tidak hidup
berpisahan dengan rakyatnya.” Ki Hadjar Dewantara
Sejak beberapa dekade terakhir, pendidik
dan praktisi pendidikan di seluruh dunia
mulai menyadari bahwa mempelajari hal-hal
di luar kelas dapat membantu peserta didik
memahami bahwa belajar di satuan pendidikan
memiliki hubungan dengan kehidupan sehari-
sehari. Jauh sebelum itu, Ki Hajar Dewantara
sudah menegaskan pentingnya peserta didik
mempelajari hal-hal di luar kelas, namun
sayangnya selama ini pelaksanaan hal tersebut
belum optimal.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila,
sebagai salah satu sarana pencapaian profil
pelajar Pancasila, memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan
karakter sekaligus kesempatan untuk belajar
dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan
projek profil ini, peserta didik memiliki
kesempatan untuk mempelajari tema-tema
atau isu penting seperti perubahan iklim,
anti radikalisme, kesehatan mental, budaya,
wirausaha, teknologi, dan kehidupan
berdemokrasi sehingga peserta didik dapat
melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu
tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan
kebutuhannya.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila
diharapkan dapat menginspirasi peserta
didik untuk berkontribusi bagi lingkungan
sekitarnya. Bagi pekerja di dunia modern,
keberhasilan menjalankan projek akan
menjadi prestasi Dalam skema kurikulum,
pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila terdapat di dalam rumusan
Kepmendikbudristek No.56/M/2022 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran yang menyebutkan
bahwa Struktur Kurikulum di jenjang PAUD
serta Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri
atas kegiatan pembelajaran intrakurikuler
dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Sementara pada Pendidikan Kesetaraan terdiri
atas mata pelajaran kelompok umum serta
pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil
pelajar Pancasila.
Penguatan projek profil pelajar Pancasila
diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal
dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar
sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter,
dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
16. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
5
C. Gambaran Pelaksanaan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah
pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam
mengamati dan memikirkan solusi terhadap
permasalahan di lingkungan sekitar untuk
menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil
Pelajar Pancasila.
Berdasarkan Kemendikbudristek
No.56/M/2022, projek penguatan profil pelajar
Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek yang dirancang untuk
menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan
karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila
yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari
segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila
dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan,
muatan, dan kegiatan pembelajaran projek
tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi
pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan
dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia
kerja untuk merancang dan menyelenggarakan
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara
menelaah suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan
investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam
periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi.
Pendidik dapat tetap melaksanakan pembelajaran berbasis projek di kegiatan mata pelajaran
(intrakurikuler). Pembelajaran berbasis projek di intrakurikuler bertujuan mencapai Capaian
Pembelajaran (CP), sementara projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan mencapai
kompetensi profil pelajar Pancasila.
Dirancang terpisah
dari intrakurikuler.
(Tujuan, muatan, dan
kegiatan pembelajaran
projek profil tidak
harus dikaitkan
dengan tujuan dan
materi pelajaran
intrakurikuler.)
Satuan pendidikan
dapat melibatkan
masyarakat dan/
atau dunia kerja
untuk merancang dan
menyelenggarakan
projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
Merupakan kegiatan
kokurikuler berbasis
projek
Dirancang untuk
menguatkan upaya
pencapaian kompetensi
dan karakter sesuai
dengan profil pelajar
Pancasila
Pelaksanaannya
dilakukan secara
fleksibel, dari segi
muatan, kegiatan, dan
waktu pelaksanaan
17. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 6
Berbagai wajah projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Ningsih, peserta didik, Sumbawa Barat
Ningsih seorang siswa SMP. Ningsih tinggal di desa nelayan gurita. Di sekolah,
guru Ningsih merancang projek profil bertopik “Detektif Gurita.“ Ningsih
mengeksplorasi segala hal tentang dunia gurita, mulai dari karakteristik dan cara
hidup gurita, hingga bagaimana gurita mempengaruhi kesejahteraan masyarakat
desanya. Sewaktu menyelidiki, Ningsih dan teman-teman baru tahu bahwa gurita
yang tidak laku biasanya hanya dibuang ke laut. Dengan bimbingan guru,
Ningsih dan teman sekelasnya bersama-sama mengembangkan kreasi pangan
olahan gurita untuk memanfaatkan gurita yang tidak laku. Ningsih sangat
senang karena ia dan teman-teman berkesempatan mengasah dimensi Kreatif
dan Gotong Royong melalui projek profil.
Pak Aso, pendidik, Bandung
Pak Aso seorang guru SLB. Pak Aso mengamati, siswanya suka minum teh
manis tetapi belum bisa membuat sendiri. Pak Aso merancang projek profil
bertema Kewirausahaan untuk mengembangkan dimensi Mandiri, berjudul
“Kita Suka Teh Manis”. Siswa belajar mengenal alat dan bahan, menentukan
ukuran gula dan air yang digunakan, menuangkan air dalam gelas, hingga
menyajikan teh sendiri. Projek profil dilakukan melalui pendampingan,
pengulangan dan pembiasaan baik di sekolah maupun di rumah. Lebih jauh
lagi, Pak Aso menyemangati siswanya berjualan teh manis pada pameran
projek profil. Siswa Pak Aso sangat senang, 20 gelas teh manis laku terjual hari
itu. Setelah projek profil berakhir, beberapa orang tua bercerita pada Pak Aso
bahwa anaknya kini membuat teh manis sendiri setiap pagi.
Bu Mondang, kepala satuan pendidikan, Medan
Bu Mondang sedang prihatin. Baru saja terbetik kabar, di SMA yang dipimpinnya
telah terjadi kasus perundungan kepada siswa dengan etnis minoritas. Bertekad
menyelesaikan persoalan ini, Bu Mondang berkoordinasi dengan Tim Fasilitator
Projek Profil SMA. Mereka sepakat merancang projek profil yang menyasar dimensi
Kebhinnekaan Global, dengan topik “Sayangi Diri Sayangi Sesama.” Para guru
memfasilitasi dialog antarsiswa. Sekolah juga mengundang narasumber dari
komunitas lintas-etnis untuk berdialog dengan siswa. Bermitra dengan komunitas
tersebut, sekolah mengadakan kegiatan live-in untuk memberi kesempatan
siswa berinteraksi dengan keluarga yang berbeda etnis. Projek profil ini berhasil
menghilangkan ketegangan antaretnis, juga menumbuhkan empati serta rasa
persatuan di SMA yang dipimpin oleh Bu Mondang.
18. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
7
Pak Abdullah, pengawas, Ternate
Selain bekerja sebagai pengawas sekolah, Pak Abdullah aktif berkegiatan
di komunitas lingkungan. Akhir-akhir ini, di Ternate sering terjadi krisis air
bersih karena mata air mengering. Ketika SD dampingannya berkonsultasi
untuk merancang projek profil, Pak Abdullah menyarankan tema Gaya Hidup
Berkelanjutan, topik “Konservasi Air”. Siswa belajar tentang siklus air, lalu
menyelidiki penyebab keringnya mata air. Ternyata sebabnya adalah kerusakan
hutan di lereng Gunung Gamalama, akibat erupsi pada tahun sebelumnya. Siswa
dan sekolah sepakat membuat aksi penghijauan lereng gunung. Pak Abdullah
bantu menghubungi DLHK untuk mendapat bantuan bibit pohon. Setelah
penanaman, siswa kerap berkunjung untuk menjenguk dan merawat pohon
mereka. Dimensi Akhlak Mulia, khususnya Akhlak terhadap Alam, berkembang
pesat pada diri siswa setelah menjalani projek profil ini.
Bu Reina, komite sekolah, Surakarta
Bu Reina adalah pengurus komite di SMK tempat puteranya bersekolah. 50%
lulusan SMK tersebut belum diterima bekerja. Dari observasi pada saat praktek,
Bu Reina menemukan, siswa belum memiliki budaya kerja yang baik. Bu Reina
mendukung inisiatif Tim Fasilitator Projek Profil untuk membuat projek profil
bertema Kebekerjaan. Dengan bantuan dana dari komite, siswa melakukan
kunjungan ke industri dan merefleksikan budaya kerja yang baik di dunia industri.
Siswa lalu berdiskusi dan menyepakati budaya kerja yang ingin mereka latih, lalu
menerapkannya di waktu praktek. Di akhir projek profil, Bu Reina lega karena para
siswa telah terbiasa bekerja secara profesional baik secara mandiri maupun di
dalam tim, cerminan berkembangnya dimensi Mandiri dan Gotong-Royong.
Bagaimana wajah projek profil di satuan pendidikan Anda? Mari
jalankan projek profil sesuai keunikan konteks satuan pendidikan, dan
bantu peserta didik kita bertumbuh kembang menjadi pelajar Pancasila.
19. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 8
D. Prinsip-prinsip projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara
utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau
terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan
Projek Penguatan profil pelajar Pancasila,
kerangka berpikir holistik mendorong kita
untuk menelaah sebuah tema secara utuh
dan melihat keterhubungan dari berbagai hal
untuk memahami sebuah isu secara mendalam.
Oleh karenanya, setiap tema projek profil yang
dijalankan bukan merupakan sebuah wadah
tematik yang menghimpun beragam mata
pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk
meleburkan beragam perspektif dan konten
pengetahuan secara terpadu. Di samping itu,
cara pandang holistik juga mendorong kita
untuk dapat melihat koneksi yang bermakna
antar komponen dalam pelaksanaan projek
profil, seperti peserta didik, pendidik, satuan
pendidikan, masyarakat, dan realitas kehidupan
sehari-hari.
Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya
mendasarkan kegiatan pembelajaran pada
pengalaman nyata yang dihadapi dalam
keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan
peserta didik untuk dapat menjadikan
lingkungan sekitar dan realitas kehidupan
sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.
Oleh karenanya, satuan pendidikan sebagai
penyelenggara kegiatan projek profil harus
membuka ruang dan kesempatan bagi peserta
didik untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal
di luar lingkup satuan pendidikan. Tema-tema
projek profil yang disajikan sebisa mungkin
dapat menyentuh dan menjawab persoalan
lokal yang terjadi di daerah masing-masing.
Dengan mendasarkan projek profil pada
pengalaman dan pemecahan masalah nyata
yang dihadapi dalam
keseharian sebagai bagian dari solusi,
diharapkan peserta didik dapat mengalami
pembelajaran yang bermakna untuk secara
aktif meningkatkan pemahaman dan
kemampuannya.
20. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
9
Berpusat Pada Peserta Didik
Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan
dengan skema pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk menjadi subjek
pembelajaran yang aktif mengelola proses
belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki
kesempatan memilih dan mengusulkan topik
projek profil sesuai minatnya. Pendidik
diharapkan dapat mengurangi peran sebagai
aktor utama kegiatan belajar mengajar yang
menjelaskan banyak materi dan memberikan
banyak instruksi. Sebaliknya, pendidik sebaiknya
menjadi fasilitator pembelajaran yang
memberikan banyak kesempatan bagi peserta
didik untuk mengeksplorasi berbagai hal atas
dorongannya sendiri sesuai dengan kondisi dan
kemampuannya. Harapannya, setiap kegiatan
pembelajaran dapat mengasah kemampuan
peserta didik dalam memunculkan inisiatif serta
meningkatkan daya untuk menentukan pilihan
dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat
untuk membuka ruang yang lebar bagi proses
pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur
maupun bebas. Projek penguatan profil pelajar
Pancasila tidak berada dalam struktur
intrakurikuler yang terkait dengan berbagai
skema formal pengaturan mata peserta didikan.
Oleh karenanya projek profil ini memiliki area
eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi
peserta didikan, alokasi waktu, dan penyesuaian
dengan tujuan pembelajaran. Namun demikian,
diharapkan pada perencanaan dan
pelaksanaannya, pendidik tetap dapat
merancang kegiatan projek profil secara
sistematis dan terstruktur agar dapat
memudahkan pelaksanaannya. Prinsip
eksploratif juga diharapkan dapat mendorong
peran projek penguatan profil pelajar Pancasila
untuk menggenapkan dan menguatkan
kemampuan yang sudah peserta didik dapatkan
dalam peserta didikan intrakurikuler.
21. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 10
E. Manfaat projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua
anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan
mengamalkan profil pelajar Pancasila.
Untuk Satuan Pendidikan
• Menjadikan satuan pendidikan sebagai
sebuah ekosistem yang terbuka untuk
partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
• Menjadikan satuan pendidikan sebagai
organisasi pembelajaran yang berkontribusi
kepada lingkungan dan komunitas di
sekitarnya.
Untuk Pendidik
• Memberi ruang dan waktu untuk peserta
didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar
Pancasila.
• Merencanakan proses pembelajaran projek
profil dengan tujuan akhir yang jelas.
• Mengembangkan kompetensi sebagai
pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain
untuk memperkaya hasil pembelajaran.
Untuk Peserta Didik
• Memberi ruang dan waktu untuk peserta
didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar
Pancasila.
• Merencanakan proses pembelajaran projek
profil dengan tujuan akhir yang jelas.
• Mengembangkan kompetensi sebagai
pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain
untuk memperkaya hasil pembelajaran.
22. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
11
Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
11
2 Menyiapkan Ekosistem
Satuan Pendidikan
Budaya satuan pendidikan seperti apa yang perlu
dipersiapkan untuk pelaksanaan projek profil?
Apa saja peran anggota komunitas satuan pendidikan?
A. Membangun budaya satuan pendidikan yang
mendukung pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila
Berpikiran Terbuka
Pembelajaran yang inovatif seringkali
terhambat oleh adanya budaya kontraproduktif
seperti tidak senang menerima masukan atau
menutup wawasan terhadap berbagai bentuk
perbedaan. Budaya negatif tersebut tidak akan
mendukung terselenggaranya kegiatan projek
penguatan profil pelajar Pancasila yang
efektif dan berdampak. Oleh karenanya, satuan
pendidikan diharapkan dapat menghidupkan
budaya senang menerima masukan, terbuka
terhadap perbedaan, serta berkomitmen
terhadap setiap upaya perbaikan untuk
perubahan ke arah yang lebih baik.
Ringkasan Bab
Membangun budaya satuan pendidikan yang mendukung penerapan projek penguatan
profil pelajar Pancasila
Memahami peran peserta didik, pendidik, dan lingkungan satuan pendidikan dalam
pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
Mendorong penguatan kapasitas pendidik dalam pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila
23. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 12
Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
12
Senang Mempelajari Hal Baru
Pada dasarnya perkembangan setiap individu
sebagai seorang pembelajar akan terhenti
jika ia tidak lagi senang mempelajari hal baru.
Oleh karenanya, kemampuan memelihara
rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan
saat menemukan hal baru adalah bagian dari
budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan
satuan pendidikan. Kegiatan projek penguatan
profil pelajar Pancasila akan berjalan
secara optimal jika setiap individu memiliki
kesenangan untuk mempelajari hal baru dan
mengembangkan diri secara terus menerus.
Harapannya, kegiatan projek profil ini pada
akhirnya dapat membantu tercapainya karakter
pelajar sepanjang hayat pada setiap individu
yang terlibat di dalamnya.
Kolaboratif
Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang
dinamis membutuhkan lingkar sosial yang
mendukung dalam pelaksanaannya. Dalam
hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang
penting untuk dibangun dibandingkan dengan
budaya kompetitif. Diharapkan budaya
kolaboratif dapat mendorong semangat senang
bekerja sama, saling mengapresiasi, dan saling
memberikan dukungan satu sama lain. Lebih
jauh, upaya kolaboratif juga perlu dilakukan
antar berbagai elemen kunci dalam tri sentra
pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat) sehingga pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila akan
berlangsung secara menyeluruh dan optimal.
Pertanyaan reflektif:
1. Apakah ketiga budaya tersebut sudah terbangun dengan baik di satuan pendidikan?
2. Bagaimana mengoptimalkan pembangunan budaya tersebut secara konsisten dan
berkelanjutan?
3. Apa kebiasaan-kebiasaan yang dapat menghambat ketiga budaya tersebut terbangun
secara optimal?
4. Selain ketiga budaya tersebut, budaya apa lagi yang perlu dibangun untuk mendukung
pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan?
24. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
13
Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
13
B. Memahami peran peserta didik, pendidik, dan
satuan pendidikan dalam pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Bagaimana peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan
menghidupkan budaya yang mendukung pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila akan
terlaksana secara optimal apabila peserta didik,
pendidik, dan lingkungan satuan pendidikan
sebagai komponen utama pembelajaran dapat
saling mengoptimalkan perannya. Peserta didik
berperan sebagai subjek pembelajaran yang
diharapkan dapat terlibat aktif dalam seluruh
rangkaian kegiatan, pendidik berperan sebagai
fasilitator pembelajaran yang diharapkan
dapat membantu peserta didik
mengoptimalkan proses belajarnya, sementara
lingkungan satuan pendidikan berperan
sebagai pendukung terselenggaranya
kegiatan yang diharapkan dapat mensponsori
penyediaan fasilitas dan lingkungan belajar
yang kondusif.
25. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 14
Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
14
Peran pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila
Peran ini tidak wajib dilakukan semuanya, dapat diambil sesuai kebutuhan
dan kesiapan satuan pendidikan
Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek
1. Membentuk tim projek profil dan
turut merencanakan projek profil.
2. Mendampingi jalannya projek profil
dan melakukan pengelolaan sumber
daya satuan pendidikan secara
transparan dan akuntabel.
3. Membangun komunikasi untuk
kolaborasi antara orang tua peserta
didik, warga satuan pendidikan, dan
narasumber pengaya projek profil:
masyarakat, komunitas, universitas,
praktisi, dsb.
4. Mengembangkan komunitas
praktisi di satuan pendidikan untuk
peningkatan kompetensi pendidik
yang berkelanjutan
5. Melakukan coaching secara berkala
bagi pendidik
6. Merencanakan, melaksanakan,
merefleksikan, dan mengevaluasi
pengembangan aktivitas dan asesmen
projek profil yang berpusat pada
peserta didik.
Kepala satuan pendidikan
1. Berkoordinasi dengan satuan
pendidikan, memastikan tersedianya
sumber daya, sarana dan prasarana
yang cukup memadai untuk
pelaksanaan kegiatan projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Memberikan dukungan untuk
peningkatan kapasitas pendidik
dan tenaga kependidikan secara
berkelanjutan.
3. Memastikan hasil asesmen
dipergunakan sebagai umpan balik
dalam pelaksanaan projek profil.
4. Memastikan keterlibatan dan sinergi
antar pemangku kepentingan
berjalan dengan baik untuk
mendukung projek profil.
5. Mengawasi apakah projek profil
sudah berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota
26. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
15
Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
15
Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator Projek
1. Perencana projek - Melakukan
perancangan tujuan, alur kegiatan,
strategi pelaksanaan, dan asesmen
projek secara berkelanjutan.
2. Fasilitator - Memfasilitasi peserta
didik dalam menjalankan projek yang
sesuai dengan minatnya, dengan
pilihan cara belajar dan produk belajar
yang sesuai dengan preferensi peserta
didik.
3. Pendamping - Membimbing peserta
didik dalam menjalankan projek,
menemukan isu yang relevan,
dan mengarahkan peserta didik
dalam merencanakan aksi yang
berkelanjutan.
4. Supervisor dan konsultan - Mengawasi
dan mengarahkan peserta didik dalam
pencapaian projek, memberikan saran
dan masukan secara berkelanjutan
untuk peserta didik, dan melakukan
asemen performa peserta didik
selama projek berlangsung.
5. Moderator - Memandu peserta didik
dalam berbagai aktivitas diskusi.
Pendidik
1. Mengasah komitmen untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah
disepakati.
2. Mengembangkan kemandirian untuk
berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran sesuai minat dan
kemampuan yang dimiliki.
3. Melakukan refleksi secara konsisten
dan berkelanjutan untuk memahami
potensi diri dan mengoptimalkan
kemampuan.
Memberikan dukungan terkait pelaksanaan projek di satuan pendidikan
Komite satuan pendidikan
Peserta Didik
27. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 16
Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
16
1. Berkoordinasi dengan satuan
pendidikan, memastikan tersedianya
sumber daya, sarana dan prasarana
yang cukup memadai untuk
pelaksanaan kegiatan projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Memberikan dukungan untuk
peningkatan kapasitas pendidik
dan tenaga kependidikan secara
berkelanjutan.
3. Memastikan hasil asesmen
dipergunakan sebagai umpan balik
dalam pelaksanaan projek profil.
4. Memastikan keterlibatan dan sinergi
antarpemangku kepentingan berjalan
dengan baik untuk mendukung
projek profil.
5. Mengawasi apakah projek profil
sudah berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Pengawas
Contoh pertanyaan untuk komunikasi yang memberdayakan antara pengawas dan
kepala satuan pendidikan/Tim Fasilitator Projek Profil:
1. Apa harapan atau tujuan yang ingin
dicapai oleh satuan pendidikan dalam
pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila?
2. Bagaimana kondisi kesiapan sekolah
saat ini? Apa sumber daya yang dapat
dioptimalkan untuk melaksanakan
projek profil dan mencapai tujuan yang
diharapkan? Apa saja dimensi profil pelajar
Pancasila yang perlu dikuatkan? Bagaimana
mengidentifikasi isu yang relevan untuk
dikembangkan menjadi tema projek profil?
3. Apa langkah-langkah yang perlu
dilakukan? Apa tantangan yang
mungkin dihadapi dan bagaimana cara
menanggulanginya?
6. Menjadi sumber belajar yang
bermakna bagi peserta didik dalam
pelaksanaan kegiatan projek profil.
7. Membantu menemukan atau
mengidentifikasi isu atau masalah
yang ada serta memberikan informasi
sebagai narasumber terkait dengan
isu tersebut
8. Memberikan dukungan berupa
pendampingan, khususnya dalam
pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila di luar lingkungan
satuan pendidikan.
Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra
28. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
17
Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
17
C. Mendorong Penguatan Kapasitas Pendidik
dalam Pelaksanaan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Satuan pendidikan tidak diwajibkan melakukan seluruh penguatan
kapasitas yang tertera pada halaman ini. Dalam proses belajarnya,
satuan pendidikan dapat menyesuaikan topik penguatan dengan
kebutuhan dan kesiapan untuk memberdayakan diri secara bertahap dan
berkesinambungan.
Sangatlah penting bagi pendidik yang terlibat
dalam kegiatan projek profil untuk memiliki
pemahaman yang optimal mengenai projek
penguatan profil pelajar Pancasila. Untuk
itu, satuan pendidikan dapat memberikan
pengembangan kapasitas untuk memperkuat
kemampuan pendidik dalam melaksanakan
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pengembangan kapasitas dapat dilaksanakan
secara mandiri oleh satuan pendidikan atau
bekerja sama dengan mitra pendidikan untuk
memberikan penguatan kapasitas secara
luring ataupun daring. Pengembangan
kapasitas dapat dibuat secara berseri dan
sebaiknya dilaksanakan secara berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan belajar pendidik.
Pengembangan kapasitas dapat dilakukan
melalui pelatihan, berbagi praktik baik di
lingkaran komunitas belajar, diskusi bedah
pustaka, dan lain sebagainya.
bentuk penguatan kapasitas pendidik
Kapasitas Dasar Kapasitas Lanjutan
1. Pembelajaran Berbasis Projek
2. Strategi Diferensiasi
3. Strategi Asesmen
4. Strategi Refleksi
5. Strategi Bertanya
6. Strategi Pendampingan
1. Manajemen Kelas dalam Pembelajaran
Berbasis Projek
2. Team Teaching atau Mengajar Kolaboratif
3. Proses Desain Projek
4. Proses Pelibatan Masyarakat atau
Lingkungan Satuan Pendidikan dalam
Pembelajaran
5. Merancang Perayaan Belajar
Contoh
29. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 18
Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
18
Penguatan kapasitas pendidik
Kapasitas Dasar
Pembelajaran
Berbasis Projek
• Pengertian Pembelajaran Berbasis Projek.
• Manfaat Pembelajaran Berbasis Projek.
• Strategi pengembangan Pembelajaran Berbasis Projek.
• Contoh Pembelajaran Berbasis Projek di satuan pendidikan lain.
• Manajemen pelaksanaan projek.
Strategi
Diferensiasi
• Memahami tahap perkembangan belajar peserta didik.
• Mengidentifikasi preferensi cara belajar dan minat peserta didik.
• Strategi pengelompokkan berdasarkan profil murid.
Strategi Asesmen • Jenis-jenis asesmen.
• Pengembangan asesmen kinerja.
• Perancangan instrumen asesmen yang bervariasi.
• Pemberian umpan balik yang efektif.
• Penyusunan dan pemanfaatan portofolio.
Strategi Refleksi • Penyusunan pertanyaan pemantik refleksi
• Berbagai strategi dalam melakukan refleksi (Berpasangan & Berbagi,
3-2-1, Tiket Keluar, Tweet, menulis jurnal, berdiskusi kelompok, dan
strategi refleksi lainnya).
Strategi Bertanya • Tipe-tipe pertanyaan.
• Membuat pertanyaan yang mendorong proses inkuiri peserta didik.
• Strategi bertanya efektif.
Strategi
Pendampingan
• Cara memfasilitasi belajar peserta didik tanpa menggurui.
• Mengasah kemampuan peserta didik untuk dapat mengatur waktu
dan pekerjaan
• Membangun inisiatif peserta didik.
• Mendorong peserta didik untuk mengambil tantangan.
Contoh
30. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
19
Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
19
Kapasitas Lanjutan
Manajemen Kelas • Belajar dalam kelompok besar dan kecil.
• Tata letak area belajar (di dalam atau di luar kelas).
• Pembagian jadwal belajar bersama dan mandiri.
Team Teaching
atau Mengajar
Kolaboratif
• Manfaat Mengajar Kolaboratif.
• Tipe-tipe Mengajar Kolaboratif.
• Karakteristik Mengajar Kolaboratif.
Proses Desain
Projek
• Pemilihan mitra sesuai dengan projek yang dilaksanakan
• Langkah-langkah melibatkan masyarakat dan lingkungan satuan
pendidikan.
• Administrasi dan dokumentasi yang dibutuhkan..
Proses Pelibatan
Mitra dalam
Ekosistem Belajar
• Pemilihan mitra sesuai dengan projek yang dilaksanakan
• Langkah-langkah melibatkan masyarakat dan lingkungan satuan
pendidikan.
• Administrasi dan dokumentasi yang dibutuhkan.
Perayaan Hasil
Belajar
• Manfaat perayaan belajar.
• Macam-macam bentuk perayaan belajar.
• Perencanaan kegiatan perayaan belajar.
Pertanyaan reflektif:
1. Sejauh mana topik-topik penguatan kapasitas pendidik ini sudah dikuasai oleh Tim
Fasilitator Projek Profil di satuan pendidikan?
2. Bagaimana menguatkan kapasitas pendidik dengan cara menggunakan sumber daya yang
ada?
3. Topik-topik penguatan apa lagi yang bisa diupayakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila?
31. 20
3 Mendesain Projek
Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Bagaimana tahapan perencanaan projek profil?
Bagaimana merancang dan mengembangkan
kegiatan projek profil?
Ringkasan Bab
Membentuk tim fasilitator projek profil
Mengidentifikasi tahapan kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan
projek profil
Menentukan dimensi dan tema projek profil
Merancang alokasi waktu projek profil
Menyusun modul projek profil
Menentukan tujuan pembelajaran
Mengembangkan topik, alur aktivitas, dan asesmen projek profil
32. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
21
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
21
Membentuk Tim Fasilitator
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
1
Merancang strategi
pelaporan hasil projek
5
Merancang Dimensi, Tema,
dan Alokasi Waktu Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3
Menyusun Modul
Projek
4
Mengidentifikasi
Tingkat Kesiapan
Satuan Pendidikan
2
ALUR PERENCANAAN PROJEK PROFIL
33. 22
1
Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim
ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek
untuk seluruh kelas.
2 Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan
dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan.
3
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila
dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi
waktunya. (Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan
kebutuhan sekolah).
4
Menyusun modul projek
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan
satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub-
elemen (tujuan projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi
projek, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek.
5 Merancang strategi pelaporan hasil projek
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan
hasil projek.
Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi satuan pendidikan.
ALUR PERENCANAAN PROJEK PROFIL
34. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
23
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
23
A. Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
Tim fasilitator projek profil terdiri dari sejumlah
pendidik yang berperan merencanakan,
menjalankan, dan mengevaluasi projek profil.
Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala
satuan pendidikan dan koordinator projek
profil. Jumlah tim fasilitator projek profil dapat
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
satuan pendidikan, dilihat dari:
• jumlah peserta didik dalam satu satuan
pendidikan,
• banyaknya tema yang dipilih dalam satu
tahun ajaran,
• jumlah jam mengajar pendidik yang belum
terpenuhi atau dialihkan untuk projek profil,
• atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan
masing-masing satuan pendidikan.
1. Langkah Pembentukan Tim Fasilitator Projek Profil
1. Pimpinan satuan pendidikan menentukan
seorang koordinator projek profil, bisa
dari wakil kepala satuan pendidikan atau
pendidik yang mempunyai pengalaman
mengembangkan dan mengelola projek.
2. Apabila mempunyai SDM yang cukup,
koordinator projek profil sekolah dapat
membentuk koordinator di level kelas.
Misalnya satu orang koordinator kelas
1, satu orang koordinator kelas 2, dan
seterusnya. Untuk pendidikan khusus,
koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis
kekhususan.
3. Pimpinan satuan pendidikan bersama
koordinator projek profil memetakan
pendidik dari setiap kelas (atau apabila
SDM terbatas, perwakilan dari masing-
masing fase) untuk menjadi tim fasilitator
projek profil.
4. Koordinator mengumpulkan dan
memberikan arahan kepada tim fasilitator
projek profil untuk merencanakan dan
membuat modul projek profil bagi setiap
kelas atau fase.
2. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab dalam
Pengelolaan Projek Profil
Satuan pendidikan
1. Menyiapkan sistem dari perencanaan
hingga evaluasi dan refleksi projek profil di
skala satuan pendidikan, termasuk sistem
pendokumentasian projek profil. Sistem ini
juga dapat digunakan sebagai portofolio
satuan pendidikan.
2. Membuka pintu kolaborasi dengan
narasumber untuk memperkaya materi
projek profil: masyarakat, komunitas,
akademisi, praktisi. Satuan pendidikan
dapat mengidentifikasi orang tua yang
potensial sebagai narasumber dari daftar
pekerjaan orang tua atau narasumber ahli
di lingkungan sekitar satuan pendidikan.
35. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 24
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
24
3. Mengomunikasikan projek penguatan
profil pelajar Pancasila kepada lingkungan
satuan pendidikan, orang tua peserta didik,
dan mitra (narasumber dan organisasi
terkait).
4. Memastikan beban kerja pendidik tetap
dipertahankan (tidak dikurangi) sesuai
arahan alokasi waktu projek profil yang
sudah diatur oleh pemerintah. Adapun
pada pendidikan kesetaraan, alokasi
waktu projek profil dilaksanakan pada
mata Program Pemberdayaan dan/atau
Keterampilan.
5. Melibatkan pendidik bimbingan dan
konseling atau mentor untuk memfasilitasi
proses berjalannya projek profil dengan
memberikan dukungan, baik dalam bidang
akademis maupun kebutuhan emosional
peserta didik.
6. Menyediakan kebutuhan sumber daya
serta dana yang diperlukan untuk
kelangsungan projek profil
Koordinator Projek Profil
1. Koordinator bisa dari wakil kepala
satuan pendidikan atau tenaga pendidik
yang memiliki pengalaman dalam
mengembangkan dan mengelola projek
profil.
2. Mengembangkan kemampuan
kepemimpinan dalam mengelola projek
profil di satuan pendidikan.
3. Mengelola sistem yang dibutuhkan tim
pendidik/fasilitator dan peserta didik agar
dapat menyelesaikan projek profil dengan
sukses.
4. Memastikan kolaborasi pengajaran terjadi
di antara para pendidik yang tergabung di
dalam tim fasilitator projek profil.
5. Memastikan alur projek profil memiliki
aktivitas yang kaya dan beragam untuk
mengoptimalkan prinsip eksploratif.
6. Memastikan rancangan asesmen
yang dilakukan sesuai dengan kriteria
kesuksesan yang sudah ditetapkan.
Fasilitator Projek Profil
1. Memperhatikan kebutuhan dan minat
belajar setiap peserta didik agar dapat
memberikan stimulan atau tantangan yang
beragam (berdiferensiasi), sesuai dengan
gaya belajar, daya imajinasi, kreasi dan
inovasi, serta peminatan terhadap tema
projek profil.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk terlibat dalam perencanaan
dan pengembangan projek profil, dengan
menyesuaikan kesiapan peserta didik
dalam tingkat keterlibatan.
3. Memberikan ruang bagi peserta
didik untuk mendalami isu atau topik
pembelajaran yang kontekstual dengan
tema projek profil sesuai dengan minat
masing-masing peserta didik.
4. Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait
projek profil (orang tua, mitra, lingkungan
satuan pendidikan, dll. ) dalam mencapai
tujuan pembelajaran dari setiap tema
projek profil.
36. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
25
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
25
5. Melakukan penilaian yang mengacu pada
prinsip asesmen yang sudah ditentukan
dalam memonitor perkembangan profil
pelajar Pancasila yang menjadi fokus
sasaran.
6. Menyediakan sumber belajar yang
dibutuhkan oleh peserta didik secara
proporsional. Contoh dalam tahapan
belajarnya, peserta didik perlu dibantu
dalam penyediaan hal berikut:
• Buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan
sumber-sumber pembelajaran lain yang
berhubungan dengan projek profil.
• Narasumber yang dapat memperkaya
proses pelaksanaan projek profil.
7. Mengajarkan keterampilan proses inkuiri
peserta didik dan mendampingi peserta
didik untuk mencari referensi sumber
pembelajaran yang dibutuhkan, seperti
buku, artikel, tulisan pada surat kabar/
majalah, praktisi atau ahli bidang tertentu,
dan sumber belajar lainnya.
8. Memfasilitasi akses untuk proses riset dan
bukti.
• Menyiapkan surat pengantar yang
dibutuhkan untuk menghubungi sumber
pembelajaran
• Mencari kontak dan menghubungi
narasumber
9. Membuka diri untuk memberi dan
menerima masukan serta kritik, mulai dari
awal hingga akhir pelaksanaan projek
profil.
10. Mendampingi peserta didik untuk
merencanakan dan menyelenggarakan
setiap tahapan kegiatan projek profil yang
menjadi ruang lingkup belajar peserta
didik.
11. Memberi ruang peserta didik untuk
berpendapat, membuat pilihan, dan
mempresentasikan projek profil mereka.
12. Mengelola beban kerja mengajar dengan
seimbang antara intrakurikuler dan projek
profil.
B. Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan Satuan
Pendidikan dalam Menjalankan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan
dalam menjalankan projek penguatan profil
pelajar Pancasila didasarkan pada kemampuan
satuan pendidikan dalam menerapkan
pembelajaran berbasis projek (project based
learning). Pembelajaran berbasis projek adalah
pendekatan kelas yang dinamis di mana peserta
didik secara aktif mengeksplorasi masalah dan
tantangan dunia nyata untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam. (Edutopia)
Pembelajaran berbasis projek bukan hanya
kegiatan membuat produk atau karya, namun
kegiatan yang mendasarkan seluruh rangkaian
aktivitasnya pada sebuah persoalan yang
kontekstual. Oleh karenanya, pembelajaran
berbasis projek biasanya mencakup beragam
aktivitas yang tidak bisa dilakukan dalam jangka
waktu yang pendek.
Dalam hal ini, satuan pendidikan melakukan refleksi awal mengenai penguasaan terhadap
pembelajaran berbasis projek untuk mengidentifikasi kesiapan awal dalam menjalankan projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
37. 26
Identifikasi kesiapan satuan pendidikan
Seberapa banyak pendidik yang
PERNAH melaksanakan
pembelajaran berbasis projek?
Tahap
Awal
Tahap
Berkembang
Tahap
Lanjutan
Tahap Lanjutan dan
Direkomendasikan
Menjadi Mentor
untuk Sekolah Tahap
Awal/Berkembang
Apakah projek sudah terjadi lintas
disiplin?
Apakah sekolah memiliki sistem*)
yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran berbasis projek?
Apakah pembelajaran berbasis
projek sudah menjadi kebiasaan
sekolah?
Apakah sudah ada keterlibatan
mitra?
50%
≥50%
Belum
Belum
Belum
Punya
Tidak
Sudah
Sudah
Punya
Ya
*) satuan pendidikan yang memiliki sistem: satuan pendidikan memiliki evaluasi berkala, pengayaan pendidik
menyelenggarakan pembelajaran berbasis projek yang memberikan otonomi lebih besar kepada peserta didik.
38. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
27
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
27
Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Lanjutan
• Satuan pendidikan
belum memiliki sistem
dalam mempersiapkan
dan melaksanakan
pembelajaran berbasis
projek.
• Konsep pembelajaran
berbasis projek baru
diketahui pendidik.
• Satuan pendidikan
menjalankan projek
secara internal (tidak
melibatkan pihak luar).
• Satuan pendidikan
sudah memiliki sistem
untuk menjalankan
pembelajaran berbasis
projek.
• Konsep pembelajaran
berbasis projek sudah
dipahami sebagian
pendidik.
• Satuan pendidikan mulai
melibatkan pihak di luar
satuan pendidikan untuk
membantu salah satu
aktivitas projek.
• Pembelajaran berbasis
projek sudah menjadi
kebiasaan satuan
pendidikan
• Konsep pembelajaran
berbasis projek sudah
dipahami semua
pendidik.
• Satuan pendidikan sudah
menjalin kerjasama
dengan pihak mitra di
luar satuan pendidikan
agar dampak projek
dapat diperluas secara
berkelanjutan.
C. Menentukan Dimensi dan Tema Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
• Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan
menentukan dimensi profil pelajar
Pancasila yang akan menjadi fokus untuk
dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.
• Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi
misi satuan pendidikan atau program yang
akan dijalankan di tahun ajaran tersebut.
• Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang
paling relevan untuk menjadi fokus yang
sasaran projek profil pada satu tahun ajaran.
• Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar
Pancasila yang dikembangkan dalam suatu
projek profil tidak terlalu banyak agar tujuan
pencapaian projek profil jelas dan terarah.
• Penentuan dimensi sasaran ini akan
dilanjutkan dengan penentuan elemen dan
sub-elemen yang sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan peserta didik di tahap
pengembangan modul projek profil.
• Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah
berpengalaman menjalankan kegiatan
berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih
dapat ditambah sesuai dengan kesiapan
tingkat satuan pendidikan.
39. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 28
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
28
2. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kemendikbudristek menentukan tema untuk setiap projek profil yang diimplementasikan di
satuan pendidikan. Dimulai pada tahun ajaran 2021/2022, terdapat empat tema untuk jenjang
PAUD dan delapan tema untuk SD-SMK dan sederajat yang dikembangkan berdasarkan isu
prioritas dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035, Sustainable Development Goals, dan
dokumen lain yang relevan.
Tema Projek Profil PAUD
Pada jenjang PAUD, projek penguatan profil
pelajar Pancasila bertujuan untuk pengayaan
wawasan dan penanaman karakter sejak dini.
Penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan
dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari
besar nasional, dan internasional. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan
enam karakter profil pelajar Pancasila pada
fase fondasi. Untuk pelaksanaan kegiatan di
PAUD, pemerintah menetapkan tema-tema
utama yang dapat dikerucutkan menjadi topik
oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks
wilayah serta karakteristik peserta didik. 4
tema di PAUD disusun berdasarkan prioritas
nasioanl yang juga menjadi tema di Pendidikan
Dasar dan Menengah namun disesuaikan
dengan konteks PAUD. Tema-tema utama
projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dapat dipilih oleh satuan PAUD adalah sebagai
berikut:
Aku Sayang Bumi
Gaya Hidup
Berkelanjutan
Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik pada isu
lingkungan, eksplorasi dalam mencari solusi kreatif yang dapat
dilakukan oleh peserta didik, serta memupuk kepedulian terhadap
alam sebagai perwujudan rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan YME.
Contoh kontekstualisasi tema:
• Eksplorasi penyebab banjir di sekitar, membuat dan menghias
tempat sampah dari barang bekas
• Membuat karya seni dari bahan alam
Aku Cinta
Indonesia
Kearifan Lokal
Tema ini bertujuan agar peserta didik mengenal identitas dan
karakteristik negara, keberagaman budaya dan ciri khas lainnya
tentang Indonesia sehingga mereka memahami identitas dirinya
sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia.
Contoh kontekstualisasi tema:
• Eksplorasi budaya nusantara dengan kunjungan ke museum budaya
setempat
40. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
29
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
29
Kita Semua
Bersaudara
Bhinneka
Tunggal Ika
Tema ini bertujuan mengajak peserta didik untuk mampu berinteraksi
dengan teman sebaya, menghargai perbedaan, mau berbagi, dan
mampu bekerja sama.
Contoh kontekstualisasi tema:
• Membuat “minggu bertukar bekal” di mana peserta didik membawa
bekal, menceritakan, dan menghargai makanan yang biasa dimakan
di rumah masing-masing.
Imajinasi dan
Kreativitasku
Rekayasa dan
Teknologi
Tema ini bertujuan mengajak peserta didik belajar mengenali dunianya
melalui imajinasi, eksplorasi, dan eksperimen. Pada tema Imajinasi
dan Kreativitasku, peserta didik distimulasi dengan serangkaian
kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya
pengalamannya dan menguatkan kreativitasnya.
Contoh kontekstualisasi tema:
• Eksplorasi cara membuat kendaraan bersayap lalu bermain peran
tentang terbang dengan kendaraan tersebut
Tema Projek Profil SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan
sederajat
Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan
pendidikan adalah sebagai berikut.
Gaya Hidup
Berkelanjutan
Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka
pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di
dunia maupun lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga membangun
kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan,
mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan
sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
memitigasinya. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
• Jakarta: situasi banjir
• Kalimantan: hutan sebagai paru-paru dunia
• Daerah pedesaan: pemanfaatan sampah organik
41. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 30
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
30
Kearifan Lokal Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri
melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau
daerah tersebut, serta perkembangannya. Peserta didik
Contoh kontekstualisasi tema:
• Jawa Barat: sistem masyarakat di Kampung Naga
• Papua: sistem masyarakat di Lembah Baliem
• SMK tata kecantikan: eksplorasi seni pranata acara adat Jawa
Bhinneka Tunggal
Ika
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan
anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang
keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Peserta didik juga
mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara kritis
dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya
terhadap terjadinya konflik dan kekerasan. Tema ini ditujukan untuk
jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar
dan mengeksplorasi pemecahannya (contoh: kisah Bu Mondang di
halaman …).
Bangunlah Jiwa
dan Raganya
Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara
kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang
sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan
masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan
(bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga
menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan
kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan
kesehatan reproduksi. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/
MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
Jenjang SMP/SMA dan setara: Mencari solusi untuk masalah cyber
bullying yang marak di kalangan remaja. Jenjang SMPLB/SMALB:
Pengembangan kemandirian dalam merawat diri dan menjaga
kesehatan
42. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
31
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
31
Suara Demokrasi Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan
keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi
Pancasila. Melalui pembelajaran ini peserta didik merefleksikan
makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta
tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi
sekolah dan/atau dalam dunia kerja. Tema ini ditujukan untuk jenjang
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk
memilih kepala desa.
Rekayasa dan
Teknologi
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus
kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk
berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya. Peserta
didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan
persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan
penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/
MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi
untuk menjawab permasalahan di sekitar satuan pendidikan.
Kewirausahaan Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal
dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut,
serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan
masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan
akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat,
menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga
kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk jenjang
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan sederajat. (Karena jenjang SMK/MAK
sudah memiliki mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka
tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang SMK.)
Contoh kontekstualisasi tema:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.
43. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 32
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
32
Kebekerjaan Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah
dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.
Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan,
peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja
terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia
kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus jenjang SMK/MAK.
Contoh kontekstualisasi tema:
• Lampung: eksplorasi pengembangan serat tekstil dari limbah daun
nanas
• Kawasan industri sekitar Jakarta: budidaya dan pengolahan tanaman
lokal Betawi
44. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
33
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
33
Penentuan tema dan topik spesifik sesuai dengan tahapan satuan
pendidikan
Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Lanjutan
Tema
pilihan
Satuan pendidikan
menentukan 2 tema
yang sama untuk setiap
tingkat/kelas paralel
di PAUD/SD/MI dan
sederajat, atau 3 tema
yang sama untuk setiap
tingkat/kelas paralel
di SMP/MTs-SMA/MA/
SMK/MAK dan sederajat
di awal tahun ajaran.
Satuan pendidikan
menentukan 3-5 pilihan
tema yang dapat dipilih
2 tema oleh peserta
didik di setiap tingkat/
kelas paralel PAUD/SD/
MI dan sederajat, dan
3 tema setiap tingkat/
kelas paralel SMP/MTs-
SMA/MA/SMK/MAK
dan sederajat di awal
tahun ajaran.
Satuan pendidikan
menentukan 3-5 pilihan
tema yang dapat dipilih
2 tema oleh peserta
didik di setiap tingkat/
kelas paralel PAUD/SD/
MI dan sederajat, dan
3 tema setiap tingkat/
kelas paralel SMP/MTs-
SMA/MA/SMK/MAK
dan sederajat di awal
tahun ajaran.
Pemberian
Opsi
tema
Satuan pendidikan
menentukan isu yang
sama untuk setiap tema
di semua tingkat/kelas
paralel.
Satuan pendidikan
menelaah isu yang sama
untuk setiap tingkat/
kelas paralel.
Setiap kelas menelaah
isu yang berbeda
sesuai pilihan peserta
didik. Peserta didik
dapat memilih isu yang
berbeda untuk memberi
tantangan tahap
lanjutan
Penentuan
topik
Satuan pendidikan yang
menentukan tema dan
topik projek profil.
Satuan pendidikan
mempersiapkan
beberapa tema dan
topik projek profil untuk
dipilih oleh peserta didik.
Peserta didik
mendiskusikan tema
dan topik projek profil
dengan bimbingan
pendidik.
Dalam 1 tahun ajaran, peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Jenjang Ketentuan Jumlah Tema
PAUD 1 s.d 2 projek profil dengan tema berbeda
SD/MI/SDLB/Paket A 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda
SMP/MTs/ SMPLB/Paket B 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda
45. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 34
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
34
Jenjang Ketentuan Jumlah Tema
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas X 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas XI dan XII 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda
SMK/MAK kelas X 3 projek profil dengan 2 tema pilihan dan 1
tema Kebekerjaan
SMK/MAK kelas XI 2 projek profil dengan 1 tema pilihan dan 1
tema Kebekerjaan
SMK/MAK kelas XII 1 projek profil dengan tema Kebekerjaan
SPK 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda
Catatan: Kelas XIII pada SMK program 4 tahun tidak perlu melaksanakan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
Pemilihan tema umum dapat dilakukan berdasarkan:
• Tahap kesiapan satuan pendidikan, pendidik,
dan peserta didik dalam menjalankan projek
profil.
• Kalender belajar nasional, atau perayaan
nasional atau internasional, misalnya tema
’Gaya Hidup Berkelanjutan’ dilaksanakan
menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Bhinneka
Tunggal Ika’ dilaksanakan menjelang Hari
Kemerdekaan Indonesia.
• Isu atau topik yang sedang hangat terjadi
atau menjadi fokus pembahasan atau
prioritas satuan pendidikan. Dalam hal
ini, isu atau topik dapat dicari kesesuaian
atau keterkaitannya dengan tema projek
profil yang sudah ditentukan. (Contoh isu
modernisasi yang menghilangkan tradisi
baik masyarakat dapat menjadi bahan untuk
tema Kearifan Lokal, isu minimnya partisipasi
publik untuk tema Suara Demokrasi, isu
pemberdayaan potensi lokal untuk tema
kewirausahaan, isu kerusakan lingkungan
untuk Gaya Hidup Berkelanjutan, isu toleransi
untuk Bhinneka Tunggal Ika, dan sebagainya)
• Di setiap tahun ajaran, tema dapat dilakukan
secara berulang jika dianggap masih relevan
atau diganti dengan tema lain untuk
memastikan eksplorasi terhadap seluruh
tema yang tersedia. Untuk memastikan
semua tema dapat dijalankan, sangat
penting bagi satuan pendidikan memastikan
terjadinya pendokumentasian dan
pencatatan portofolio projek profil di skala
satuan pendidikan.
46. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
35
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
35
Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila pada Pendidikan Kesetaraan
a. Program Pemberdayaan
Dalam mengembangkan alur pembelajaran
projek penguatan profil pelajar Pancasila pada
Program Pemberdayaan, satuan pendidikan
perlu melakukan hal-hal berikut:
1. Menetapkan jumlah Jam Pelajaran (SKK)
untuk projek pemberdayaan yang dipilih
per fase dengan memperhatikan cakupan
elemen pada Capaian Pembelajaran (CP)
Pemberdayaan yang sudah ditetapkan.
(Lihat Panduan Capaian Pembelajaran
Pemberdayaan)
2. Melakukan analisis capaian pembelajaran
perfase, kemudian memilih tema projek
penguatan profil pelajar Pancasila dan
menentukan topik yang dinilai relevan.
3. Memilih dimensi, elemen, dan sub-
elemen profil pelajar Pancasila yang akan
diinternalisasikan dalam pembelajaran
projek Program Pemberdayaan perfase.
4. Menyusun alur aktivitas pembelajaran
projek penguatan profil pelajar Pancasila
sesuai dengan panduan.
b. Program Keterampilan
Dalam mengembangkan alur pembelajaran
projek penguatan profil pelajar Pancasila
Program Keterampilan, satuan pendidikan perlu
melakukan hal-hal berikut:
1. Menentukan jenis keterampilan yang
dipilih menjadi bagian dari Struktur
Kurikulum Merdeka Pendidikan Kesetaraan,
sesuai hasil analisis konteks yang sudah
dilakukan. Jika keterampilan yang dipilih
belum memiliki Capaian Pembelajaran
(CP) maka Satuan Pendidikan wajib
menyusunnya terlebih dahulu. (Lihat
Panduan Pengembangan Capaian
Pembelajaran Keterampilan)
2. Menetapkan jumlah Jam Pelajaran (SKK)
untuk projek jenis keterampilan yang dipilih
perfase dengan memperhatikan cakupan
elemen pada Capaian Pembelajaran
program keterampilan yang sudah
ditetapkan. (Lihat Capaian Pembelajaran
Program Keterampilan yang dipilih)
3. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran
perfase, kemudian memilih tema projek
penguatan profil pelajar Pancasila dan
menentukan topik yang dinilai relevan.
4. Memilih dimensi, elemen dan sub-
elemen profil pelajar Pancasila yang akan
diinternalisasikan dalam pembelajaran
projek Program keterampilan per fase.
5. Menyusun alur aktivitas pembelajaran
projek penguatan profil pelajar Pancasila
sesuai dengan panduan.
47. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 36
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
36
D. Merancang Alokasi Waktu Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
1. Pemetaan Alokasi Waktu Projek Profil di Setiap
Jenjang
Langkah pertama merancang alokasi waktu
projek profil adalah mengidentifikasi jumlah
total jam projek profil yang dimiliki setiap
kelas. Jumlah jam tersebut ditentukan dalam
Kepmendibudristek RI Nomor 56/M/2022
tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Berikut adalah alokasi jam projek profil untuk
setiap jenjang:
a. PAUD
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
pancasila di jenjang PAUD dilaksanakan
1-2 projek profil dalam satu tahun ajaran.
Pemerintah tidak menentukan jumlah
alokasi waktunya, namun tim fasilitator perlu
mengalokasikan waktu yang memadai agar
peserta didik dapat mencapai kompetensi profil
pelajar Pancasila.
b. Pendidikan Dasar dan Menengah
Tingkat pendidikan Alokasi Jam Projek Profil Per Tahun
SD/MI I-V 252 JP
SD/MI VI 224 JP
SMP/MTs VII-VIII 360 JP
SMP/MTs IX 320 JP
SMA/MA X 486 JP
SMA/MA XI 216 JP
SMA/MA XII 192 JP
SMK X 288 JP
SMK XI 144 JP
SMK XII 36 JP
SMK XII* (Program 4 tahun) 144 JP
SMK XIII* (Program 4 tahun) 0
48. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
37
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
37
c. Pendidikan Khusus
Fase Tingkat pendidikan Alokasi Jam Projek Profil Per
Tahun
A (usia mental ± 7 tahun) SDLB I 234 JP
SDLB II 252 JP
B (usia mental ± 8 tahun) SDLB III-IV 306 JP
C (usia mental ± 8 tahun) SDLB V 306 JP
SDLB VI 272 JP
D (usia mental ± 9 tahun) SMPLB VII-VIII 306 JP
SMPLB IX 272 JP
E (usia mental ± 10 tahun) SMALB X-XI 378 JP
SMALB XII 336 JP
d. Pendidikan Kesetaraan
Pada Pendidikan Kesetaraan, projek penguatan
profil pelajar Pancasila dilaksanakan melalui
Program Pemberdayaan dan Keterampilan.
Muatan program pada pendidikan kesetaraan
dinyatakan dalam bentuk Satuan Kredit
Kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran. Satu
SKK dicapai melalui pembelajaran 1 (jam)
tatap muka atau 2 (jam) tutorial atau 3 (jam)
mandiri atau kombinasi secara proporsional
dari ketiganya. Penentuan moda tatap muka,
tutorial, dan mandiri ditentukan oleh satuan
pendidikan melalui pemetaan SKK.
Alokasi waktu projek penguatan profil
pelajar Pancasila pada pendidikan kesetaraan
berbeda dengan alokasi waktu projek profil
di pendidikan formal. Pada pendidikan formal
alokasi waktu projek profil dialokasikan
20-30% dari total pembelajaran dalam satu
tahun. Adapun pada pendidikan kesetaraan,
alokasi waktu didasarkan pada jumlah SKK
pada kelompok program pemberdayaan dan
keterampilan.
Berikut alokasi SKK setiap fase pada pendidikan
kesetaraan.
Kelompok
Pemberdayaan
Keterampilan
A B C D E F
Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-12
Pemberdayaan
288 432 648 1.080 576 720
Keterampilan
49. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 38
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
38
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan projek profil pada
pendidikan kesetaraan adalah:
• Jumlah alokasi SKK untuk projek profil pada
tiap fase diambil dari alokasi SKK untuk
Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan
sesuai dengan jumlah SKK yang sudah
ditetapkan dalam struktur kurikulum.
• Alokasi SKK untuk setiap projek profil
tidak harus sama. Satu projek profil dapat
dilakukan dengan SKK yang lebih banyak
daripada projek profil yang lain. Pembagian
jumlah SKK Program Pemberdayaan dan
Keterampilan dapat ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan karakteristik
peserta didik, lingkungan belajar dan satuan
pendidikan.
• Waktu pelaksanaan P5 ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara satuan
pendidikan, peserta didik, dan lingkungan
yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan
proyek. Sangatlah penting untuk membuat
urutan waktu dalam pengerjaan projek profil.
• Topik kegiatan pemberdayaan dan/atau jenis
keterampilan dipilih yang relevan sesuai tema
yang sudah ditetapkan.
• Aktivitas pembelajaran projek profil ini bisa
dilaksanakan langsung di lingkungan satuan
pendidikan, atau di lingkungan tempat
tinggal peserta didik, atau di lingkungan
satuan pendidikan lain/ lembaga yang
menyediakan jenis keterampilan sesuai
pilihan, melalui situs dunia maya, atau
kombinasi diantara keempatnya.
2. Simulasi Penghitungan Alokasi Waktu Projek Profil
Setelah mengidentifikasi total alokasi jam projek profil, langkah berikutnya adalah menentukan
pembagian durasi projek profil sejumlah tema yang dipilih di kelas tersebut. Durasi setiap tema
projek profil dapat dirancang berbeda-beda tergantung tujuan dan kedalaman eksplorasi tema
tersebut.
Prinsip perhitungan ini sama dengan jenjang lain, dengan perbedaan pada total JP dan jumlah
projek profil yang dirancang.
Jumlah berkisar antara … sampai .. %
(Sudah ditetapkan dalam struktur)
Contoh jumlah total JP ini untuk
SMP, yang akan dibagi ke sekurang-
kurangnya 3 projek profil. Jumlah ini
berbeda di setiap fase/jenjangnya.
320 JP ini tidak perlu dibagi rata
ke masing-masing projek, namun
bisa disesuaikan dengan tujuan dan
kebutuhan masing-masing projek.
50. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
39
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
39
3. Pilihan Waktu Pelaksanaan Projek Profil
Catatan:
• Contoh pilihan waktu berikut hanya simulasi pilihan waktu pelaksanaan projek profil. Untuk
periode waktu belajar dapat disesuaikan dengan jenjang masing-masing.
• Pilihan waktu pelaksanaan berikut dapat dipilih sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan,
tidak terikat pada tahapan kesiapan satuan pendidikan.
1. Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek profil (misalnya hari Jumat).
Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan untuk projek profil.
Maret 2021
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1
Upacara
2 3 4 5
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
6
7 8
Upacara
9 10 11 12
Isra Mi'raj
13
Cuti bersama
14
Hari raya nyepi
15
Upacara
16 17 18 19
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
20
21 22
Upacara
23 24 25 26
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
27
28 29
Upacara
30 31
51. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 40
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
40
2. Mengalokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir hari, khusus untuk mengerjakan projek profil. Bisa
digunakan untuk eksplorasi di sekitar satuan pendidikan sebelum peserta didik pulang.
No/ Kelas Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1
I
07.15-07.50 Upacara
2 07.50-08.25 Upacara
3 08.25-09.00
09.00-09.15 Istirahat
4 09.15-09.50 Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
5 09.50-10.25 Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
6 10.25-11.00 Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
7 11.00-11.35 Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil
pelajar
Pancasila
52. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
41
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
41
3. Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2
minggu atau 1 bulan - tergantung jumlah jam tatap muka yang dialokasikan pada setiap projek
profil), di mana semua Tenaga Pendidik berkolaborasi mengajar projek profil setiap hari selama
durasi waktu yang ditentukan.
Maret 2021
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1
Upacara
2 3 4 5 6
7 8
Upacara
9 10 11 12
Isra Mi'raj
13
Cuti bersama
14
Hari raya nyepi
15
Upacara
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
16
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
17
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
18
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
19
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
20
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
21 22
Upacara
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
23
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
24
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
25
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
26
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
27
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
28 29
Upacara
Pelaksanaan
projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
30 31
53. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 42
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
42
Pemetaan dimensi, tema, dan alokasi waktu
projek profil.
Di sebuah sekolah dasar, kepala satuan
pendidikan dan tim fasilitator memutuskan
bahwa di tahun ajaran berjalan dimensi profil
pelajar Pancasila yang akan difokuskan adalah
Berkebinekaan Global, Bergotong-Royong, dan
Bernalar Kritis. Sementara tema projek profil
pilihannya adalah Bhinneka Tunggal Ika,
Kearifan Lokal, dan Kewirausahaan. Pemilihan
dimensi dan tema tersebut berangkat dari
kondisi dan kebutuhan sekolah.
Berangkat dari hal tersebut, tim fasilitator
yang bertugas di kelas 5 kemudian memetakan
kegiatan projek profil di kelasnya sebagai
berikut:
Projek Profil 1 Projek Profil 2 Projek Profil 3
Dimensi Berkebinekaan Global
Bergotong-Royong
Berkebinekaan Global
Bergotong-Royong
Bernalar Kritis
Bergotong-Royong
Bernalar Kritis
Tema* Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal Ika Kewirausahaan
Alokasi Waktu** 80 JP 100 JP 72 JP
*Tingkat SD/MI dan sederajat wajib memilih minimal 2 tema dalam satu tahun ajaran.
**Total alokasi waktu projek profil di kelas 5 SD dalam satu tahun ajaran adalah 252 JP.
E. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
merupakan dokumen yang berisi tujuan,
langkah, media pembelajaran, dan asesmen
yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat
sendiri, memilih, dan memodifikasi modul
projek profil yang tersedia sesuai dengan
konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta
didik. Pemerintah menyediakan contoh-contoh
modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan
pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik
dapat mengembangkan modul projek profil
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik,
memodifikasi, dan/atau menggunakan modul
projek profil yang disediakan Pemerintah sesuai
dengan karakteristik daerah, satuan pendidik,
dan peserta didik. Oleh karena itu, pendidik
yang menggunakan modul projek profil
yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi
menyusun modul projek profil.
Contoh
54. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
43
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
43
Catatan: Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek profil dari berbagai fase dan
tema yang berbeda untuk membantu pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi
dalam perencanaan projek profil. Referensi yang diperlukan tersedia di Platform Merdeka
Belajar.
1. Komponen Modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Modul projek profil dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses
penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek
profil pada dasarnya memiliki komponen sebagai berikut:
Profil Modul • Tema dan topik atau judul modul
• Fase atau jenjang sasaran
• Durasi kegiatan
Tujuan • Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila yang
menjadi tujuan projek profil
• Rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan
fase peserta didik (Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah)
Aktivitas • Alur aktivitas projek profil secara umum
• Penjelasan detail tahapan kegiatan dan asesmennya
Asesmen Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk menyimpulkan
pencapaian projek profil
Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk
mengembangkan komponen dalam modul
projek profil, untuk menyesuaikan dengan
kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik.
Modul dapat diperkaya dengan menambahkan
komponen berikut:
• Deskripsi singkat projek profil
• Pertanyaan pemantik untuk memancing
diskusi atau proses inkuiri peserta didik
• Alat, bahan, serta media belajar yang perlu
disiapkan
• Referensi pendukung
55. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 44
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
44
Tahapan pengembangan modul projek profil
Satuan pendidikan dapat menentukan pilihan pengembangan modul projek profil sesuai dengan
tingkat kesiapannya (sesuai kondisi dan kebutuhan) sebagai berikut:
Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Lanjutan
Menggunakan modul
projek profil yang sudah
tersedia: Melakukan
adaptasi modul dengan
kondisi sekolah.
Menggunakan modul projek
profil yang sudah tersedia:
Melakukan modifikasi
di beberapa bagian
modul, baik dari topik,
tujuan, aktivitas, maupun
asesmennya sehingga lebih
sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik.
Merancang modul projek
profil secara mandiri:
Melakukan penyusunan
modul projek profil
dari tahap pemilihan
tema dan tujuan hingga
pengembangan aktivitas
dan asesmen secara mandiri.
56. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
45
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
45
2. Langkah Persiapan Modul Projek Profil
LANGKAH PERSIAPAN MODUL PROJEK PROFIL
Mengidentifikasi dan memetakan
kondisi serta kebutuhan peserta didik
1
Menentukan perancangan modul
berdasarkan tahap kesiapan satuan
pendidikan
2
Mengadaptasi/ memodifikasi modul
yang sudah tersedia
Merancang modul secara mandiri
3a 3b
Mengidentifikasi, memodifikasi, dan
menyelaraskan modul
Menyusun tujuan, merancang asesmen,
dan mengembangkan aktivitas
4a 4b
57. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 46
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
46
Mengadaptasi/memodifikasi modul:
Identifikasi Modifikasi Selaraskan
1. Pilih modul yang sudah
tersedia sesuai dengan
fase perkembangan
peserta didik
2. Pelajari dan diskusikan
modul pilihan bersama
tim fasilitator projek
profil
3. Identifikasi kesesuaian
modul projek profil
dengan kondisi sekolah
1. Tentukan bagian-
bagian dari konten
modul yang perlu
disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan
sekolah/peserta didik
(Penyesuaian bisa
mencakup topik, tujuan,
aktivitas, dan asesmen)
2. Tuliskan rencana
penyesuaian yang akan
dilakukan
1. Periksa kembali
kesesuaian tujuan,
aktivitas, dan asesmen
modul
2. Selaraskan
kesinambungan antara
isu atau tema yang
dibahas, sub elemen
(tujuan projek profil),
serta kondisi dan
kebutuhan sekolah/
peserta didik
Merancang modul secara mandiri:
Merancang Tujuan
dan Asesmen
Mengembangkan Aktivitas
Melengkapi dan
Menyelaraskan Modul
1. Tentukan sub-elemen
yang akan menjadi
tujuan projek profil
2. Susun rubrik pencapaian
berisi rumusan
kompetensi yang sesuai
dengan fase peserta
didik
3. Rancang indikator dan
strategi asesmen
1. Kembangkan gambaran
alur aktivitas yang
perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan projek
profil
2. Detailkan penjelasan
untuk setiap tahap
aktivitas (Dilengkapi
kegiatan asesmen yang
perlu dilakukan)
1. Lengkapi komponen lain
yang dirasa diperlukan
(Pertanyaan pemantik,
lembar kerja, daftar
referensi, dsb)
2. Periksa kembali
kesesuaian tujuan,
aktivitas, dan asesmen
modul
3. Selaraskan
kesinambungan antara
isu atau tema yang
dibahas, sub elemen
(tujuan projek profil),
serta kondisi dan
kebutuhan sekolah/
peserta didik
58. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
47
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
47
Strategi Backward Design1
dalam pengembangan modul untuk mengoptimalkan
pencapaian tujuan projek profil.
Tujuan projek profil adalah untuk menguatkan pencapaian kompetensi profil pelajar Pancasila. Untuk
memastikan eksplorasi atau pengembangan aktivitas projek profil tetap mengacu kepada tujuan,
pendidik dapat mengembangkan strategi backward design dengan model alur berpikir sebagai
berikut:
Contoh:
Menentukan tujuan Merancang asesmen Mengembangkan aktivitas
Menghasilkan solusi
alternatif dengan
mengadaptasi berbagai
gagasan dan umpan balik
untuk menghadapi situasi
dan permasalahan (Dimensi
Kreativitas)
Peserta didik dapat
menuliskan ide solutif
terhadap sebuah isu
permasalahan yang
mencakup berbagai
sudut pandang. (Pendidik
menggunakan rubrik sebagai
instrumen asesmen)
• Mendiskusikan
solusi terkait sebuah
permasalahan secara
berkelompok
• Menyimpulkan hasil
diskusi kelompok secara
tertulis
1 Metode perancangan kegiatan belajar yang membantu pendidik menarik mundur ide dari mulai penentuan
tujuan kepada perancangan asesmen lalu kemudian pengembangan aktivitas. (Metode ini dikembangkan oleh Wiggins,
G. McTighe, J.)
Menentukan tujuan
Apa kompetensi yang
akan dicapai oleh
peserta didik?
Merancang asesmen
Bagaimana pendidik
dapat mengetahui dan
mengukur ketercapaian
tujuan tersebut?
Mengembangkan
aktivitas
Apa aktivitas belajar
yang dapat dilakukan
untuk mencapainya?
59. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 48
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
48
F. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Tujuan
Pendidik dapat menentukan elemen dan sub
elemen serta capaian fase yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
Strategi
Pendidik menentukan elemen dan sub
elemen serta capaian fase peserta didik yang
akan dijadikan sebagai tujuan pembelajaran
berdasarkan pada hasil asesmen diagnostik.
1. Pemetaan Sub-Elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Elemen Subelemen
Beriman, bertakwa kepada
tuhan yang maha esa, dan
berakhlak mulia
Akhlak beragama Mengenal dan mencintai
Tuhan Yang Maha Esa
Pemahaman agama/
kepercayaan
Pelaksanaan ritual ibadah
Akhlak pribadi Integritas
Merawat diri secara fisik,
mental, dan spiritual
Akhlak kepada manusia Mengutamakan persamaan
dengan orang lain dan
menghargai perbedaan
Berempati kepada orang lain
Akhlak kepada alam Memahami keterhubungan
ekosistem Bumi
Menjaga lingkungan alam
sekitar
Akhlak bernegara Melaksanakan hak dan
kewajiban sebagai warga
negara Indonesia
60. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
49
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
49
Dimensi Elemen Subelemen
Berkebinekaan global Mengenal dan menghargai
budaya
Mendalami budaya dan
identitas budaya
Mengeksplorasi dan
membandingkan
pengetahuan budaya,
kepercayaan, serta praktiknya
Menumbuhkan rasa
menghormati terhadap
keanekaragaman budaya
Komunikasi dan interaksi
antar budaya
Berkomunikasi antar budaya
Mempertimbangkan dan
menumbuhkan berbagai
perspektif
Refleksi dan tanggung
jawab terhadap pengalaman
kebinekaan
Refleksi terhadap
pengalaman kebinekaan
Menghilangkan stereotip dan
prasangka
Menyelaraskan perbedaan
budaya
Berkeadilan sosial Aktif membangun
masyarakat yang inklusif, adil,
dan berkelanjutan
Berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan
bersama
Memahami peran individu
dalam demokrasi
Bergotong-royong Kolaborasi Kerja sama
Komunikasi untuk mencapai
tujuan bersama
Saling-ketergantungan
positif
Koordinasi sosial
Kepedulian Tanggap terhadap
lingkungan sosial
Persepsi sosial
Berbagi
61. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 50
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
50
Dimensi Elemen Subelemen
Mandiri Pemahaman diri dan situasi
yang dihadapi
Mengenali kualitas dan minat
diri serta tantangan yang
dihadapi
Mengembangkan refleksi diri
Regulasi diri Regulasi emosi
Penetapan tujuan belajar,
prestasi, dan pengembangan
diri serta rencana strategis
untuk mencapainya
Menunjukkan inisiatif dan
bekerja secara mandiri
Mengembangkan
pengendalian dan disiplin diri
Percaya diri, tangguh
(resilient), dan adaptif
Mengajukan pertanyaan
Bernalar kritis Memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan
Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi dan
gagasan
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya
Refleksi pemikiran dan proses
berpikir
Merefleksi dan mengevaluasi
pemikirannya sendiri
Kreatif Menghasilkan gagasan yang orisinal
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan
62. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
51
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
51
2. Strategi Pemilihan Sub-Elemen
Profil Pelajar Pancasila
Dimensi
Asesmen awal (pre-assessment)
dilakukan sejak awal perancangan
projek untuk menyesuaikan
pemilihan dimensi dengan
karakteristik satuan pendidikan
dan kebutuhan peserta didik.
Kemudian, secara spesifik
asesmen awal dilakukan pendidik
untuk mengidentifikasi elemen
dan sub-elemen yang akan dipilih
serta mengidentifikasi capaian
fase yang sesuai dengan
kemampuan peserta didik.
Asesmen Awal
Elemen 1 Elemen 2 Elemen 3
Sub-
Elemen
1a
Sub-
Elemen
1b
Sub-
Elemen
2a
Sub-
Elemen
2b
Sub-
Elemen
3a
Sub-
Elemen
3b
Yang perlu diperhatikan:
Pilih elemen dan sub-elemen projek paling relevan dengan kebutuhan peserta didik dan
tema yang dipilih dari matriks perkembangan dimensi yang sudah disediakan dalam
dokumen Profil Pelajar Pancasila.
Sesuaikan fase perkembangan sub-elemen yang ingin dicapai dengan kemampuan awal
peserta didik.
Usahakan ada kesinambungan pengembangan dimensi, elemen, dan sub-elemen dengan
projek sebelumnya dan berikutnya.
63. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 52
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
52
Contoh
Pemetaan dimensi, elemen, dan sub elemen profil
pelajar Pancasila dalam modul projek profil
Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan Topik: Sampahku, Tanggung jawabku
Dimensi Profil
Pelajar Pancasila
terkait
Elemen Profil
Pelajar Pancasila
Sub-elemen Profil Pelajar
Pancasila
Target Pencapaian di akhir
Fase D (SMP, 12-15 tahun)
Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan YME,
dan Berakhlak
Mulia
Akhlak kepada
alam
Memahami
Keterhubungan Ekosistem
Bumi
Memahami konsep sebab-
akibat di antara berbagai
ciptaan Tuhan dan
mengidentifikasi berbagai
sebab yang mempunyai
dampak baik atau buruk,
langsung maupun tidak
langsung, terhadap alam
semesta
Menjaga
Lingkungan Alam Sekitar
Mewujudkan rasa syukur
dengan berinisiatif untuk
menyelesaikan permasalahan
lingkungan alam sekitarnya
dengan mengajukan alternatif
solusi dan mulai menerapkan
solusi tersebut
Gotong Royong Kolaborasi Kerja sama Menyelaraskan tindakan
sendiri dengan tindakan orang
lain untuk melaksanakan
kegiatan dan mencapai tujuan
kelompok di lingkungan
sekitar, serta memberi
semangat kepada orang lain
untuk bekerja efektif dan
mencapai tujuan bersama
Koordinasi Sosial Membagi peran dan
menyelaraskan tindakan dalam
kelompok serta menjaga
tindakan agar selaras untuk
mencapai tujuan bersama
64. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
53
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
53
Dimensi Profil
Pelajar Pancasila
terkait
Elemen Profil
Pelajar Pancasila
Sub-elemen Profil Pelajar
Pancasila
Target Pencapaian di akhir
Fase D (SMP, 12-15 tahun)
Bernalar Kritis Memperoleh
dan memproses
informasi dan
gagasan
Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan untuk
klarifikasi dan interpretasi
informasi, serta mencari tahu
penyebab dan konsekuensi
dari informasi tersebut
Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi dan
gagasan
Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
menganalisis informasi yang
relevan serta memprioritaskan
beberapa gagasan tertentu.
Membuktikan penalaran
dengan berbagai argumen
dalam mengambil suatu
kesimpulan atau keputusan
3. Merancang Rubrik Pencapaian
Contoh matriks kompetensi dari dimensi Berkebinekaan Global, elemen Mengenal dan Menghargai
Budaya, sub elemen Mendalami Budaya dan Identitas Budaya.
Rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik dijadikan sebagai tujuan projek.
Dalam perancangan rubrik utama projek, rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta
didik dimasukkan ke dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan, rumusan fase sebelumnya
dimasukkan ke dalam kategori Mulai dan Sedang Berkembang, sementara rumusan fase
setelahnya dimasukkan ke dalam kategori sangat berkembang.
65. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 54
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
54
Contoh 1
Contoh Rubrik Utama Projek Profil
Dimensi: Berkebinekaan Global (Fase C)
Mulai
Berkembang
Sedang
Berkembang
Berkembang
Sesuai Harapan
Sangat
Berkembang
Mendalami budaya
dan identitas
budaya
Mengidentifikasi
dan
mendeskripsikan
ide-ide tentang
dirinya dan
beberapa
kelompok di
lingkungan
sekitarnya
Mengidentifikasi
dan
mendeskripsikan
ide-ide tentang
dirinya dan
berbagai macam
kelompok di
lingkungan
sekitarnya, serta
cara orang lain
berperilaku dan
berkomunikasi
dengannya.
Mengidentifikasi
dan
mendeskripsikan
keragaman
budaya di
sekitarnya; serta
menjelaskan
peran budaya dan
Bahasa dalam
membentuk
identitas dirinya.
Memahami
perubahan budaya
seiring waktu dan
sesuai konteks,
baik dalam skala
lokal, regional,
dan nasional.
Menjelaskan
identitas diri yang
terbentuk dari
budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan
membandingkan
pengetahuan
budaya,
kepercayaan, serta
praktiknya
Mengidentifikasi
dan
mendeskripsikan
praktik keseharian
diri dan
budayanya
Mengidentifikasi
dan
membandingkan
praktik
keseharian diri
dan budayanya
dengan orang
lain di tempat dan
waktu/era yang
berbeda
Mendeskripsikan
dan
membandingkan
pengetahuan,
kepercayaan,
dan praktik
dari berbagai
kelompok budaya.
Memahami
dinamika budaya
yang mencakup
pemahaman,
kepercayaan, dan
praktik keseharian
dalam konteks
personal dan
sosial.
Menumbuhkan
rasa menghormati
terhadap
keanekaragaman
budaya
Mendeskripsikan
pengalaman dan
pemahaman
hidup bersama-
sama dalam
kemajemukan.
Memahami bahwa
kemajemukan
dapat memberikan
kesempatan untuk
mendapatkan
pengalaman dan
pemahaman yang
baru.
Mengidentifikasi
peluang dan
tantangan yang
muncul dari
keragaman
budaya di
Indonesia.
Memahami
pentingnya
melestarikan dan
merayakan tradisi
budaya untuk
mengembangkan
identitas pribadi,
sosial, dan bangsa
Indonesia serta
mulai berupaya
melestarikan
budaya dalam
kehidupan sehari-
hari.
66. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
55
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
55
Contoh 2
Contoh Rubrik Utama Projek Profil
Dimensi: Bernalar Kritis (Fase D)
Mulai
berkembang
Sedang
Berkembang
Berkembang Sesuai
Harapan
Sangat
Berkembang
Mengajukan
pertanyaan
Mengajukan
pertanyaan untuk
mengidentifikasi
suatu
permasalahan dan
mengkonfirmasi
pemahaman
terhadap suatu
permasalahan
mengenai dirinya
dan lingkungan
sekitarnya.
Mengajukan
pertanyaan untuk
membandingkan
berbagai
informasi dan
untuk menambah
pengetahuannya.
Mengajukan
pertanyaan
untuk klarifikasi
dan interpretasi
informasi, serta
mencari tahu
penyebab dan
konsekuensi dari
informasi tersebut.
Mengajukan
pertanyaan untuk
menganalisis secara
kritis permasalahan
yang kompleks dan
abstrak.
Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi
dan gagasan
Mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
membandingkan
dan memilih
informasi dan
gagasan dari
berbagai sumber.
Mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
membandingkan,
dan memilih
informasi dari
berbagai sumber,
serta memperjelas
informasi dengan
bimbingan orang
dewasa.
Mengidentifikasi,
mengklarifikasi,
dan menganalisis
informasi yang
relevan serta
memprioritaskan
beberapa gagasan
tertentu.
Secara kritis
mengklarifikasi
serta menganalisis
gagasan dan
informasi yang
kompleks dan
abstrak dari
berbagai sumber.
Memprioritaskan
suatu gagasan yang
paling relevan dari
hasil klarifikasi dan
analisis.
Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran dan
prosedurnya
Menjelaskan alasan
yang relevan dalam
penyelesaian
masalah dan
pengambilan
keputusan
Menjelaskan alasan
yang relevan dan
akurat dalam
penyelesaian
masalah dan
pengambilan
keputusan
Menalar dengan
berbagai argumen
dalam mengambil
suatu simpulan atau
keputusan.
Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran yang
digunakannya
dalam menemukan
dan mencari solusi
serta mengambil
keputusan.