Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai pedoman hidup bagi warga negara dan diimplementasikan dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Dokumen ini juga menjelaskan sumber historis, sosiologis, dan politik ideologi Pancasila serta tugas mahasiswa untuk menganalisis ideologi Pancasila.
Ke Indonesiaan merupakan suatu perjalanan yang sangat dinamis dan sudah melalui berbagai tahapan, yang awalnya menjadikannya kenyataan politik, menjadikannya kenyataan hukum, dan sekarang sedang bergulat untuk meneguhkan Indonesia ini sebagai kenyataan kultural
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Ke Indonesiaan merupakan suatu perjalanan yang sangat dinamis dan sudah melalui berbagai tahapan, yang awalnya menjadikannya kenyataan politik, menjadikannya kenyataan hukum, dan sekarang sedang bergulat untuk meneguhkan Indonesia ini sebagai kenyataan kultural
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanAnis Masykhur
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan adalah sebuah pandangan yang baru menyelesaikan satu persoalan di samping persoalan pokok lainnya seperti ekonomi dan politik
APA ILTU ILMU
PENGERTIAN ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
PERBEDAAN & PERSAMAAN ILMU DENGAN FILSAFAT
HUBUNGAN ILMU DENGAN FILSAFAT
ASPEK PENILAIAN ILMU
JENIS-JENIS ILMU
SIFAT ILMU
ONTOLOGI
EPISTEOLOGI
AKSIOLOGI
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanAnis Masykhur
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan adalah sebuah pandangan yang baru menyelesaikan satu persoalan di samping persoalan pokok lainnya seperti ekonomi dan politik
APA ILTU ILMU
PENGERTIAN ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
PERBEDAAN & PERSAMAAN ILMU DENGAN FILSAFAT
HUBUNGAN ILMU DENGAN FILSAFAT
ASPEK PENILAIAN ILMU
JENIS-JENIS ILMU
SIFAT ILMU
ONTOLOGI
EPISTEOLOGI
AKSIOLOGI
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
makalah pendidikan pacasila
model model penanaman nilai nilai pancasila
moh arrizanul akbar
nim 160604848071 ikor 2016 B
pendidikan kesehatan dan rekreasi
universitas negeri surabaya
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
1. PERTEMUAN KEDELAPAN
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
MATERI PEMBELAJARAN
Pancasila sebagai Ideologi Negara
(1) Fungsi dan Implementasi Pancasila
sebagai ideologi negara
(2) Sumber historis, sosiologis, dan poltik
ideologi Pancasila
TATAP MUKA/ON LINE KE - 8
2. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Fungsi dan Implementasi
A. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
1. Struktur kognitif : pengetahuan yang dapat
menjadi landasan memahami dan menafsirkan
dunia kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya.
2. Orientasi dasar : membuka wawasan memberikan
makna dan tujuan dalam kehidupan manusia.
3. Norma-norma : pedoman dan pegangan warga
negara dalam bersikapdan bertindak.
3. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Fungsi dan Implementasi
A. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
4. Bekal dan jalan: setiap warga negara menemukan
identitasnya
5. Kekuatan : mampu menyemangati dan mendorong
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan
6. Pendidikan : untuk memahami dan menghayati
tingkah laku dengan orientasi norma-norma yang
terkandung didalamnya.
4. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Fungsi dan Implementasi
A. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Menurut Pakar
1. Sebagai sarana memformulasikan dan mengisi
kehidupan manusia secara individual
2. Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan
dari generasi tua dengan generasi muda
3. Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat
dan motivasi individu, masyarakat,dan bangsa untuk
menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan.
.
5. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Fungsi dan Implementasi
B. Implementasi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Frans Magnis Suseno : Implementasi ideologi Pancasila
bagi penyelenggara negara merupakan orientasi
kehidupan konstitusional. Caranya ideologi Pancasila
dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang-
undangan
6. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Fungsi dan Implementasi
B. Implementasi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Sebagai konsensus bersama dalam membangun
negara Indonesia, tanpa diskriminasi sehingga ideologi
Pancasila menutup pintu semua ideologi eksklusif yang
mau menyeragamkan masyarakat menurut gagasannya
sendiri.
Pluralisme adalah nilai dasar Pancasila untuk
mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika.
7. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
B. Implementasi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Aktualisasi lima sila Pancasila
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: menjamin tidak
ada diskriminasi, menjamin kebebasan beragama
dan pluralisme ekspresi keagamaan.
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
menjadi jaminan pelaksanaan HAM, tolok ukur
keberadaban dan solidaritas setiap warga negara.
Sila Persatuan Indonesia menegaskan rasa cinta
tanah air tidak menutup diri dan menolak manusia di
luar Indonesia, membangun hubungan timbal balik
atas dasar kesamaan kedudukan dan tekad
kerjasama menjamin kesejahteraan dan martabat.
8. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
B. Implementasi Pancasila Sebagai Ideologi
Negara
Aktualisasi lima sila Pancasila
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan berarti komitmen terhadap demokrasi
yang wajib disukseskan.
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
berarti pengentasan kemiskinan dan diskriminasi
terhadap minoritas dan kelompok-kelompok lemah perlu
dihapus dari bumi Indonesia
9. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
B. Implementasi Pancasila Sebagai Ideologi
Negara
Aktualisasi lima sila Pancasila
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan berarti komitmen terhadap demokrasi
yang wajib disukseskan.
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
berarti pengentasan kemiskinan dan diskriminasi
terhadap minoritas dan kelompok-kelompok lemah perlu
dihapus dari bumi Indonesia
10. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Historis, Sosiologis dan Politis
Historis
Presiden Soekarno, Pancasila sebagai pemersatu bangsa,
disampaikan dalam berbagai pidato politik kurun waktu
1945—1960
Presiden Soeharto, Pancasila dijadikan asas tunggal
Organisasi Politik dan Kemasyarakatan. Dasar : TAP MPR
No. II/1978 tentang pemasyarakatan nilainilai Pancasila.
Menjadi landasan dilaksanaka penataran P-4 bagi semua
lapisan masyaraka
Presiden BJ Habibie menghapus penataran P-4.
Pemerintahan disibukkan masalah politis. lembaga yang
bertanggungjawab sosialisasi nilai-nilai Pancasila
dibubarkan (Keppres No. 27/ 1999 pencabutan Keppres No.
10/1979 tentang Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7)
11. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Historis, Sosiologis dan Politis
Historis
Presiden Abdurrahman Wahid ada wacana penghapusan
TAP NO.XXV/MPRS/1966 tentang pelarangan PKI dan
penyebarluasan ajaran komunisme. Dominan kebebasan
berpendapat, perhatian terhadap ideologi Pancasila
melemah.
Presiden Megawati Pancasila semakin kehilangan
formalitasnya, disahkan UU SISDIKNAS No. 20/2003 tidak
mencantumkan pendidikan Pancasila sebagai mata
pelajaran wajib dari tingkat Sekolah Dasar sampai
Perguruan Tinggi.
Presiden SBY, belum ada upaya membentuk lembaga berwenang
mengawal Pancasila, amanat Keppres No. 27/1999. Mendekati
akhir jabatan, ditandatangni UU RI No. 12/2012 tentang Pendidikan
Tinggi, mata kuliah Pancasila sebagai mata kuliah wajib, pasal 35
ayat (3).
12. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Historis, Sosiologis dan Politis
Unsur-unsur sosiologis
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa kehidupan beragama
masyarakat Indonesia, kepercayaan dan keyakinan terhadap
adanya kekuatan gaib.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab saling
menghargai dan menghormati hak-hak orang lain, tidak
bersikap sewenang-wenang.
Sila Persatuan Indonesia solidaritas, setia kawan, cinta
tanah air diberwujudkan mencintai produk dalam negeri.
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
menghargai pendapat orang lain, semangat musyawarah
dalam mengambil keputusan.
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia sikap suka
menolong, menjalankan gaya hidup sederhana, tidak menyolok
atau berlebihan. .
13. PANASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Historis, Sosiologis dan Politis
Sumber Politis
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa diwujudkan dalam bentuk
semangat toleransi antarumat beragama.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab diwujudkan
penghargaan terhadap pelaksanaan Hak Asasi Manusia
(HAM) di Indonesia.
Sila Persatuan Indonesia diwujudkan mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan
kelompok atau golongan, termasuk partai.
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
diwujudkan pengambilan keputusan berdasarkan
musyawarah dari pada voting.
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia diwujudkan
tidak menyalahgunakan kekuasaan (abuse of power) untuk
memperkaya diri atau kelompok.
14. TUGAS-TUGAS
SEMINAR IDEOLOGI PANCASILA
A. URGENSI IDEOLOGI PANCASILA DAN
PERBANDINGANNYA DENGAN IDEOLOGI
LIBERAILSME, SOSIALISME DAN KOMUNISME
B. ANCAMAN-ANCAMAN PENYUSUPAN IDEOLOGI
PANCASILA DAN DAMPAKNYA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
C. SOLUSI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DALAM
MENGIMPLEMENTASIKAN IDEOLOGI PANCASILA
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA
Mahasiswa dibagi dalam 3 kelompok. Langkah-
langkahnya : diskusikan, buat makalah dan PPT,
lalu persentasi.
Setiap kelompok menunjuk juru bicara, asisten
PPT.
Seminar dipimpin oleh moderator