IHSAN
Kelompok ini membahas tentang pengertian dan macam-macam ihsan, serta adab dalam berihsan kepada Allah, manusia, hewan, tetangga, guru dan diri sendiri. Ihsan kepada Allah dilakukan dengan khusyuk dalam beribadah, ihsan kepada manusia dengan kasih sayang meski diperlakukan buruk, dan ihsan kepada makhluk lain dengan cara yang lembut dan peduli.
Dokumen tersebut menjelaskan pengertian berbuat baik dan durhaka terhadap orang tua menurut Islam. Berbuat baik berarti mentaati, menghormati, dan membahagiakan orang tua. Durhaka berarti menyakiti, membentak, atau tidak menghormati orang tua. Islam memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada orang tua dan melarang durhaka, karena orang tua telah banyak berjasa membesarkan anak-an
Ihsan berarti menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan melakukan kebajikan tanpa mengharap imbalan. Mencapai ihsan sulit karena mengharuskan yang terbaik dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Ihsan dalam ibadah adalah menunaikan rukun dan sunnah, dalam muamalah berlaku baik kepada orang tua dan tetangga, sedangkan dalam akhlak adalah menyempurnakan sifat-s
Dokumen tersebut berisi profil seseorang beserta pekerjaannya sebagai penyuluh agama, dosen, dan motivator. Terdapat juga informasi kontak seperti alamat, nomor telepon, dan akun media sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang akhlak mulia dalam Islam, yaitu taqwa kepada Allah dan budi pekerti yang mulia sebagai kunci masuk surga. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai akhlak terpuji seperti jujur, amanah, dan rendah hati, serta akhlak tercela seperti zalim, hasud, dan sombong yang perlu dijauhi oleh Muslim. Metode untuk mencapai akhlak mulia adalah memegang teguh a
Dokumen tersebut membahas pentingnya menghormati orangtua dalam Islam. Islam mewajibkan umatnya untuk berbakti kepada orangtua, seperti taat, memberi nafkah, dan mendoakan mereka. Orangtua harus dihormati karena peran penting mereka dalam membesarkan anak. Anak yang tidak menghormati orangtuanya akan mendapat akibat buruk di dunia dan akhirat.
Dokumen tersebut menjelaskan pengertian berbuat baik dan durhaka terhadap orang tua menurut Islam. Berbuat baik berarti mentaati, menghormati, dan membahagiakan orang tua. Durhaka berarti menyakiti, membentak, atau tidak menghormati orang tua. Islam memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada orang tua dan melarang durhaka, karena orang tua telah banyak berjasa membesarkan anak-an
Ihsan berarti menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan melakukan kebajikan tanpa mengharap imbalan. Mencapai ihsan sulit karena mengharuskan yang terbaik dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Ihsan dalam ibadah adalah menunaikan rukun dan sunnah, dalam muamalah berlaku baik kepada orang tua dan tetangga, sedangkan dalam akhlak adalah menyempurnakan sifat-s
Dokumen tersebut berisi profil seseorang beserta pekerjaannya sebagai penyuluh agama, dosen, dan motivator. Terdapat juga informasi kontak seperti alamat, nomor telepon, dan akun media sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang akhlak mulia dalam Islam, yaitu taqwa kepada Allah dan budi pekerti yang mulia sebagai kunci masuk surga. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai akhlak terpuji seperti jujur, amanah, dan rendah hati, serta akhlak tercela seperti zalim, hasud, dan sombong yang perlu dijauhi oleh Muslim. Metode untuk mencapai akhlak mulia adalah memegang teguh a
Dokumen tersebut membahas pentingnya menghormati orangtua dalam Islam. Islam mewajibkan umatnya untuk berbakti kepada orangtua, seperti taat, memberi nafkah, dan mendoakan mereka. Orangtua harus dihormati karena peran penting mereka dalam membesarkan anak. Anak yang tidak menghormati orangtuanya akan mendapat akibat buruk di dunia dan akhirat.
Bab 4 membahas sikap terpuji atau husnuzan yang merupakan perilaku baik dalam hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan makhluk lain. Husnuzan kepada Allah berarti berprasangka baik kepada Allah dan mengakui bahwa segala nikmat berasal dari-Nya, sedangkan musibah berasal dari kesalahan diri sendiri. Husnuzan kepada Allah dapat tumbuh melalui iman yang kuat, bertakwa, beribadah, dan mener
Dokumen tersebut membahas tentang dosa-dosa besar menurut ajaran Islam. Diantara dosa-dosa besar utama yang disebutkan meliputi syirik atau menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, sihir, membunuh, dan beberapa dosa lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan hukum dan akibat setiap dosa besar tersebut menurut ajaran agama Islam.
“Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim IV/1997 no 2581)
PENJELASAN :
Dalam Syarhu as-Sunani Abi Daud oleh Abdul Muhsin al-Ibad (6 : 500), dapat kita baca penjelasan hadits di atas sebagai berikut :
“Para sahabat memahami al-muflis sebagai kebangkrutan duniawi, sedangkan maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kebangkrutan ukhrawi. Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat, puasa dan haji; tetapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (orang-orang yang pernah di dzalimi, dipukul, di fitnah), lalu dosa-dosa itu ditimpakan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam api neraka’.
Sedangkan dalam Syarhu Riyadhu ash-Shalihin oleh ‘Utsaimin (27 : 38-39) disebutkan :
“Adapun yang dimaksud dalam hadits ini adalah informasi kepada para sahabat tentang hal yang tidak diketahui atau mereka tidak mengetahui apa yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, ‘Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu ?’
Merekapun menjawab : ‘Orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda yang tersisa.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bukan dalam konteks uang dan harta, yaitu sesuatu dari jenis harta. Maksudnya al-muflis dalam konteks seperti ini adalah fakir (miskin) dan pengertian seperti ini sudah dimaklumi orang banyak. Maka apabila ditanyakan, ‘Siapa yang bangkrut ?” Maksudnya adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta, dan ini adalah fakir.
Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat’. Dalam riwayat lain, ‘Orang yang di hari kiamat dengan membawa kebajikan ibarat besarnya gunung’, yaitu orang datang di hari kiamat dengan kebajikan yang banyak.Orang itu penuh dengan kebajikan, tet
Dokumen tersebut membahas tentang cinta (mahabbah) dalam perspektif Islam. Terdapat tiga tingkatan cinta yaitu cinta utama kepada Allah, cinta menengah kepada orang tua dan sanak saudara, dan cinta rendah kepada harta dan nafsu. Cinta menengah harus tetap berada di bawah cinta utama kepada Allah. Tokoh yang memperkenalkan konsep mahabbah adalah Rabiah al-Adawiyah, seorang zahidah dari Irak
Teks tersebut membahas tentang perilaku terpuji (akhlakul karimah) bagi manusia sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah. Terdapat tiga poin utama tentang akhlak terpuji yaitu: 1) Husnuzzan kepada Allah yang berarti berprasangka baik kepada Allah, 2) Husnuzzan terhadap diri sendiri, dan 3) Husnuzzan kepada sesama manusia. Teks tersebut menjelaskan bahwa untuk mewujudkan husnuzzan ke
Agamaa islam " Larangan mendekati zina "poppy hidayah
Kelompok tugas agama membahas cara menghindari pergaulan bebas pada masa remaja. Faktor-faktor yang memicu pergaulan bebas diantaranya sikap mental tidak sehat, pelampiasan rasa kecewa, dan teman serta lingkungan yang kurang baik. Islam melarang pergaulan bebas karena bertentangan dengan ajaran agama. Cara menghindarinya adalah dengan memperkuat iman, berfikir dewasa, dan mengingat tujuan hidup sebenarn
Teks pertama membahas tentang pentingnya cinta sesama Muslim sebagai bagian dari iman. Teks kedua menjelaskan ciri-ciri orang mukmin yang tidak mengganggu orang lain berdasarkan Al-Quran dan Sunnah. Keduanya menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama, terutama sesama Muslim.
Dokumen tersebut membahas tentang tauhid atau monoteisme dalam Islam. Secara ringkas, tauhid memiliki tiga aspek utama yaitu: (1) tauhid rububiyah atau mengakui hanya Allah sebagai pencipta dan penguasa alam semesta, (2) tauhid asma' wa sifat atau meyakini nama dan sifat Allah, (3) tauhid uluhiyah atau menyembah hanya Allah dalam segala ibadah. Ketiga aspek tauhid ini merupak
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Bab 4 membahas sikap terpuji atau husnuzan yang merupakan perilaku baik dalam hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan makhluk lain. Husnuzan kepada Allah berarti berprasangka baik kepada Allah dan mengakui bahwa segala nikmat berasal dari-Nya, sedangkan musibah berasal dari kesalahan diri sendiri. Husnuzan kepada Allah dapat tumbuh melalui iman yang kuat, bertakwa, beribadah, dan mener
Dokumen tersebut membahas tentang dosa-dosa besar menurut ajaran Islam. Diantara dosa-dosa besar utama yang disebutkan meliputi syirik atau menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, sihir, membunuh, dan beberapa dosa lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan hukum dan akibat setiap dosa besar tersebut menurut ajaran agama Islam.
“Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim IV/1997 no 2581)
PENJELASAN :
Dalam Syarhu as-Sunani Abi Daud oleh Abdul Muhsin al-Ibad (6 : 500), dapat kita baca penjelasan hadits di atas sebagai berikut :
“Para sahabat memahami al-muflis sebagai kebangkrutan duniawi, sedangkan maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kebangkrutan ukhrawi. Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat, puasa dan haji; tetapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (orang-orang yang pernah di dzalimi, dipukul, di fitnah), lalu dosa-dosa itu ditimpakan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam api neraka’.
Sedangkan dalam Syarhu Riyadhu ash-Shalihin oleh ‘Utsaimin (27 : 38-39) disebutkan :
“Adapun yang dimaksud dalam hadits ini adalah informasi kepada para sahabat tentang hal yang tidak diketahui atau mereka tidak mengetahui apa yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, ‘Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu ?’
Merekapun menjawab : ‘Orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda yang tersisa.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bukan dalam konteks uang dan harta, yaitu sesuatu dari jenis harta. Maksudnya al-muflis dalam konteks seperti ini adalah fakir (miskin) dan pengertian seperti ini sudah dimaklumi orang banyak. Maka apabila ditanyakan, ‘Siapa yang bangkrut ?” Maksudnya adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta, dan ini adalah fakir.
Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat’. Dalam riwayat lain, ‘Orang yang di hari kiamat dengan membawa kebajikan ibarat besarnya gunung’, yaitu orang datang di hari kiamat dengan kebajikan yang banyak.Orang itu penuh dengan kebajikan, tet
Dokumen tersebut membahas tentang cinta (mahabbah) dalam perspektif Islam. Terdapat tiga tingkatan cinta yaitu cinta utama kepada Allah, cinta menengah kepada orang tua dan sanak saudara, dan cinta rendah kepada harta dan nafsu. Cinta menengah harus tetap berada di bawah cinta utama kepada Allah. Tokoh yang memperkenalkan konsep mahabbah adalah Rabiah al-Adawiyah, seorang zahidah dari Irak
Teks tersebut membahas tentang perilaku terpuji (akhlakul karimah) bagi manusia sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah. Terdapat tiga poin utama tentang akhlak terpuji yaitu: 1) Husnuzzan kepada Allah yang berarti berprasangka baik kepada Allah, 2) Husnuzzan terhadap diri sendiri, dan 3) Husnuzzan kepada sesama manusia. Teks tersebut menjelaskan bahwa untuk mewujudkan husnuzzan ke
Agamaa islam " Larangan mendekati zina "poppy hidayah
Kelompok tugas agama membahas cara menghindari pergaulan bebas pada masa remaja. Faktor-faktor yang memicu pergaulan bebas diantaranya sikap mental tidak sehat, pelampiasan rasa kecewa, dan teman serta lingkungan yang kurang baik. Islam melarang pergaulan bebas karena bertentangan dengan ajaran agama. Cara menghindarinya adalah dengan memperkuat iman, berfikir dewasa, dan mengingat tujuan hidup sebenarn
Teks pertama membahas tentang pentingnya cinta sesama Muslim sebagai bagian dari iman. Teks kedua menjelaskan ciri-ciri orang mukmin yang tidak mengganggu orang lain berdasarkan Al-Quran dan Sunnah. Keduanya menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama, terutama sesama Muslim.
Dokumen tersebut membahas tentang tauhid atau monoteisme dalam Islam. Secara ringkas, tauhid memiliki tiga aspek utama yaitu: (1) tauhid rububiyah atau mengakui hanya Allah sebagai pencipta dan penguasa alam semesta, (2) tauhid asma' wa sifat atau meyakini nama dan sifat Allah, (3) tauhid uluhiyah atau menyembah hanya Allah dalam segala ibadah. Ketiga aspek tauhid ini merupak
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
IHSAN.pptx
1. IHSAN
Nama kelompok :
Dade riyadi
Mahesa afdhi
Rizky pranata
Riandry
Apri saputra
Marina tri wahyuni
Endar wati
Putriana
SMA DHARMA PENDIDIKAN
2. A. PENGERTIAN
• Ihsan (Arab : ;احسان "kesempurnaan" atau "terbaik")
adalah seseorang yang menyembah Allah seolah-
olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu
membayangkan melihat-Nya, maka orang
tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya
Allah melihat perbuatannya.
• Ihsan adalah lawan dari isa'ah (berbuat
kejelekan), yaitu seorang manusia mencurahkan
kebaikan dan menahan diri untuk tidak
mengganggu orang lain. Mencurahkan kebaikan
kepada hamba-hamba Allah dengan harta, ilmu,
kedudukan dan badannya
4. Ihsan kepada Allah adalah berbuat baik bahkan yang terbaik dalam
mengabdi kepada Allah. Dalam hal ini, ketika beribadah kepada Allah
terutama ketika shalat, ia benar-benar merasakan seakan-akan
berhadapan dan melihat Allah. Dalam sebuah hadits shahih riwayat al-
Bukhari dan Muslim diterangkan:
Nabi Saw ditanya tentang Ihsan, beliau menjawab:” Engkau beribadah
kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak bisa
melihatnya, sesungguhnya Ia melihatmu” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa sikap ihsan kepada Allah adalah
sikap yang khusyu dalam beribadah, dan merasakan Allah begitu dekat
dengannya, sehingga ia merasakan selalu dalam pengawasan Allah Swt.
5. b. Ihsan Kepada Manusia
• Ihsan kepada manusia
adalah berbuat baik
kepada orang lain
dengan niat yang tulus,
tanpa pamrih dan penuh
kasih sayang. Sejatinya
sikap ihsan kepada
sesama manusia adalah
bersikap lembut dan
kasih sayang kepada
orang lain, meski orang
lain tersebut pernah
memperlakukan dirinya
dengan tidak baik.
6. Mengenai sikap ihsan kepada manusia ini, Nabi Saw pernah
bersabda:
“sesungguhnya ihsan itu adalah engkau berbuat baik kepada orang
yang telah berbuat buruk kepadamu. Dan tidaklah disebut ihsan jika
engkau berbuat baik kepada orang yang telah berbuat baik
kepadamu (Tafsir Ibn Abi Hatim, Vol.54 hal.119)
Allah suka kepada manusia yang bisa bersikap ihsan kepada sesama
manusia, lebih-lebih jika sikap ihsan itu dilakukan terhadap kedua
orang tuanya. Secara khusus Allah memerintahkannya dengan
firmanNya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia” (QS. Al Isra, 23)
7. Betapa mulianya berbuat ihsan kepada kedua orang tua hingga Nabi
Saw bersabda:
“Ridha Allah tergantung kepada ridha kedua orang tua dan murka
Allah tergantung kepada murka kedua orang tua” (HR. Al-Tirmidzi.
Ibn Hibban dan al-Hakim mensahihkannya).
Di sini Allah dan RasulNya menegaskan bahwa Allah menyukai orang-
orang yang berbuat ihsan kepada sesama manusia, terutama kepada
kedua orang tuanya.
8. c. Ihsan kepada hewan dan lainnya
Selain ihsan kepada Allah dan sesama manusia, kita juga diperintahkan untuk
berbuat ihsan kepada yang lain, seperti ihsan kepada hewan dan alam di sekitarnya.
Ihsan di sini adalah berbuat sesuatu dengan cara yang baik, santun dan penuh kasih
sayang. Nabi Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kalian untuk berbuat baik (ihsan) pada
segala sesuatu, maka jika kamu membunuh, bunuhlah dengan baik, dan jika kamu
menyembelih, sembelihlah dengan baik…” (HR. Muslim)
9. Berdasarkan hadits tersebut kita diwajibkan berbuat
ihsan dalam segala hal. Jika ihsan kepada Allah dilakukan
dengan melakukan ibadah yang khusyu, merasakan
adanya kedekatan dengan Allah, sehingga seakan-akan
sedang beraudensi dengan Allah, dan ihsan kepada
manusia dengan berbuat kasih sayang kepada sesama
tanpa pamrih, tulus dan ikhlas meski pernah diperlakukan
tidak baik, maka ihsan kepada yang lain termasuk kepada
hewan adalah dengan cara yang santun dan kasih sayang.
Misalnya saat mau menyembelih hewan, maka cara
bersikap ihsan kepadanya adalah dengan mempersiapkan
pisau yang tajam sehingga tidak terlalu menyakitkan saat
menyembelihnya.
10. 3. Adab – Adab Ihsan
1) Adab Terhadap Diri Sendiri
Kaum muslimin percaya bahwa kebahagian di dunia dan akhirat bergantung
pada perilaku dan adab terhadap diri sendiri dan pada kesucian serta
kebersihan jiwa. Begitu juga dengan kesengsaraan disebabkan kerosakan dan
kekotoran jiwa hal ini nyata dalam firman Allah :
1) “ Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”
( Asy-Syam [ 91] 9-10)
2) Beberapa langkah yang perlu di lalui untuk mencapai kesucian jiwa iaitu :
3) a. Taubat
4) Taubat yang bermaksud menyucikan diri dari dosa dan maksiat, menyesali
segala dosa yang telah dilakukan dan berazam untuk tidak mengulangi.
1) b. Muraqabah ( Pengawasan )
Umat Islam sentiasa merasakan setiap perbuatan dan pergerakan diawasi oleh
Allah. Sehingga mereka yakin bahawa Allah sentiasa memerhatikan dan
megetahui segala yang nyata mahupun tersembunyi
11. • c. Muhassabah
• Melakukan perhitungan terhadap diri sendiri di atas apa yang telah
dilakukan demi mengecapi kebahagian di dunia dan akhirat. Sentiasa
membuat perhitungan dengan apa yang telah dilakukan. Andainya apa yang
dilakukan adalah perkara-perkara yang dilarang, maka mestilah segera
beristigfar menyesali perbuatan dan segera bertaubat dan membuat
kebaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan muhassabah terhadap diri
sendiri.Ianya satu cara memperbaiki, mendidik, menyuci dan membersihkan
diri
• d. Mujahadah (Berjuang Melawan Hawa Nafsu)
Hawa Nafsu adalah musuh yang paling besar bagi setiap individu Islam.
Hawa nafsu hanya cenderung untuk melakukan kejahatan dan menjauhi
kebaikan.
12. 2) Adab terhadap orang tua
• Setiap Muslim tentu harus mengetahui hak kedua orang tua atas
dirinya untuk berbakti, menaati dan berbuat baik terhadap keduanya.
Bukan karena keberadaan orang tua atau karena kebaikan mereka
dalam memenui kebutuhan kita, atau menganggap mereka sebagai
orang yang paling berjasa terhadap kita yang dijadikan alasan untuk
berbakti kepada mereka, tetapi lebih dari itu. Kita berbakti kepada
mereka harus karena Allah SWT. karena Allah memang telah
menetapkan kewajiban atas anak untuk berbakti dan berbuat baik
kepada kedua orang tuanya, bahkan perintah tersebut dalam
penyebutannya disertakan dengan kewajiban hamba yang paling utama
yaitu kewajiban beribadah hanya kepada Allah SWT. dan tidak
menyekutukanNya.
• “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’: 23)
• Perlu diketahui bahwa hak kedua orang tua merupakan hak terbesar
yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim, berikut ini adalah
beberapa petunjuk Rasulullah SAW. dalam berbakti kepada kedua
orang tua semasa hidupnya.
13. • 3)Adab Terhadap Tetangga
• Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa ada
interaksi dengan manusia lainnya. Maka, kehadiran tetangga dalam kehidupan
sehari-hari seorang muslim sangat dibutuhkan. Allah Ta’ala berfirman,
“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh.” (QS. An Nisa: 36).
Berikut ini diantara adab-adab seorang muslim kepada tetangganya yang patut kita
perhatikan.
• Menghormati Tetangga dan Berperilaku Baik Terhadap Mereka
• Bangunan Rumah Kita Jangan Mengganggu Tetangga
• Memelihara Hak-hak Tetangga, Terutama Tetangga yang Paling Dekat
• Tidak Mengganggu Tetangga
• Jangan Kikir untuk Memberikan Nasehat dan Saran kepada Mereka
• Memberikan Makanan kepada Tetangga
• Bergembira ketika Mereka Bergembira dan Berduka ketika Mereka Berduka
14. 4) Adab terhadap Guru
• Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang
disebarkan adalah ilmu agama yang mulia ini. Para pewaris nabi begitu
julukan mereka para pemegang kemulian ilmu agama. Tinggi kedudukan
mereka di hadapan Sang Pencipta.
• Ketahuilah saudaraku para pengajar agama mulai dari yang
mengajarkan iqra sampai para ulama besar, mereka semua itu ada di pesan
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Beliau bersabda,
• “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua
dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama” (HR.
Ahmad dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami).
Tersirat dari perkatanya shallahu ‘alaihi wa salam, bahwa mereka para ulama
wajib di perlakukan sesuai dengan haknya. Akhlak serta adab yang baik
merupakan kewajiban yang tak boleh dilupakan bagi seorang murid.
Beberapa adab terhadap Guru yaitu :
• Memuliakan Guru
• Mendoakan kebaikan
• Rendah diri terhadap Guru
• Mencontoh akhlak baik Guru