SlideShare a Scribd company logo
Kelompok IV
♪ Ana Septashary
♪ Dita Apiska
♪ Fety Fathonah
♪ Nadia
♪ Robih Ahdi
“Obat Anti
Diare”
Adsorben
Adstringen
sia
Zat
Penekan
Pristaltik
Pengertian
• Anti diare adalah obat-obat yang digunakan
untuk menanggulangi atau mengobati penyakit
diare yang disebabkan oleh bakteri atau kuman,
virus, cacing atau keracunan makanan.
• Gejala diare adalah buang air besar berulang kali
dengan banyak cairan kadang-kadang disertai
mulas (kejang-kejang perut) kadang-kadang
disertai darah atau lendir.
• Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap
saraf otonom di dinding usus sehingga
menimbulkan reflek mempercepat peristaltik usus.
Penggolongan
Obat-obat yang diberikan untuk mengobati diare
ini dapat berupa:
• Kemoterapi : untuk terapi kausal yaitu
memusnahkan bakteri penyebab penyakit digunakan
obat golongan sulfonamida atau antibiotika.
• Obstipansia : Untuk terapi simpatomatis dengan
tujuan untuk menghentikan diare,yaitu dengan cara :
• Menekan peristaltik usus, misalnya Loperamid
• Menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya
Tannin
• Pemberian absorben untuk menyerap racun yang
dihasilkan bakteri atau racun penyebab diare yang
lain misalnya, Carboadsorben, Pectin
• Pemberian mucilago untuk melindungi selaput
lendir usus yang luka
• Spasmolitik : Zat yang dapat melemaskan kejang-
kejang otot perut (nyeri perut) pada diare misalnya
Atropin sulfat.
Obstipansia
• Zat penekan peristaltik
obat tersebut digunakan sehingga memberikan lebih
banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh
mukosa usus seperti Derivat Petidin (Difenoksilat
dan Loperamida), Antikolinergik
(Atropine, Ekstrak belladonna)
Derivat Petidin
Pethidin (Meperidin =
Dolantin)
• Penyerapan dalam saluran
cerna cukup baik
• 40-50% diikat oleh protein
plasma
• Kadar plasma tertinggi
dicapai dlm 1-2 jam
•Waktu paro plasma 5 jam
• Dosis oral, i.m dan s.c.: 50-
100mg,
dapat diulang setiap 3 -4 jam
• Difenoksilat (Lomotil)
 Penyerapan obat pd sal
cerna cukup baik
 Kdr plasma tertinggi 2
jam stlh pemberian
 Waktu paro plasma 2,5
jam
 Dosis : 5 mg 4dd
• Loperamid (Imodium)
 Kadar plasma tertinggi
dalam 4 jam setelah
pemberian oral
 Waktu paro 40 jam
 Dosis awal oral :
4mg, diikuti dgn dosis
pemeliharaan 2mg, sampai
diare berhenti.
• Sintesis dari senyawa turunan opioid dan morfin
adalah dengan pemindahan jembatan eter dan gugus
fungsi pada cicin sikloheksana dan pemanjangan
pada levomethorphan and dextromethorphan.
• Proses pembentukan petidin (meperidin) dimana
struktur morfin berubah menjadi lebih
sederhana, petidin merupakan golongan opiat
sintetis yang digunakan secara luas. Hanya ada
cincin arimatis dan piperidin yang menjadi kerangka
utamanya.
Antikolinergik
• Anti Kolinergik (penghambat kolinergik) atau
Parasimpatolitik yakni obat yang digunakan untuk
menghambat timbulnya efek akibat susunan syaraf
parasimpatis dan merupakan antagonis dari obat-
obat parasimpatomimetik.
• Atropin
Atropine adalah alkaloid
belladonna yang mempunyai
afinitas kuat terhadap
reseptor muskarinik. Obat ini
bekerja kompetitif antagonis
dengan Ach untuk
menempati kolinoreseptor.
Umumnya massa kerja obat
ini sekitar 4 jam.
Adstringensia
Obat yang digunakan untuk menciutkan selaput lendir
usus, misalnya Asam Samak (Tannin)
Tanin
Tanin diketahui
mempunyai beberapa
khasiat, yaitu sebagai
astringen, anti diare, anti
bakteri dan antioksidan.
Tanin bersifat sebagai
astringent, yaitu melapisi
mukosa usus, khususnya
usus besar. Serta sebagai
penyerap racun dan dapat
menggumpalkan protein.
Tanin
Adsorbensia
• Adsorben digunakan sebagai terapi simptomatik pada diare.
Aksi kerja adsorben tidak spesifik. Obat ini mempunyai
kemampuan mengikat dan mengaktivasi toksin bakteri,
mengadsorbsi nutrient, toksin (racun), dan obat-obat
penyebab diare.
• Penggunaan adsorben harus dipisahkan dengan obat oral
lainnya selama 2-3jam.
• Adsorben yang digunakan dalam terapi simptomatik diare
antara lain karbon aktif, attapulgit
• Karbon Aktif
Permukaannya dapat menyerap (adsorpsi) zat-zat
beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau
yang adakalanya berasal dari makanan.
Karbon aktif dibuat di dalam tungku yang terbuat
dari baja tahan karat yang dilengkapi pemanas listrik dan
termokopel, dengan kapasitas 400 gram.
Mula-mula serbuk gergaji sengon dipanaskan
sampai suhu 300oC selama 5 jam, arang serbuk sengon
yang dihasilkan kemudian dipanaskan sampai suhu
mencapai 850oC yang selanjutnya diaktivasi dengan jalan
mengalirkan uap H2O selama 30, 60, 90 dan 120 menit
pada suhu uap 100oC dengan tekanan 0,5 kg/cm2
Tungku dipanaskan dengan jalan mengalirkan arus
listrik, kenaikan suhu diatur dengan cara mengatur
termokopel sampai dicapai suhu yang diinginkan.
• Atapulgit
 Attapulgit bekerja dengan cara
mengikat bakteri dan toksin
dalam jumlah besar sekaligus
mengurangi pengeluaran air.
 Atapulgit mengurangi
pergerakan
usus, memperbaiki
konsistensi tinja yang
terlalu keras atau terlalu
lembek, dan meredakan
kram perut yang berkaitan
dengan diare.
• Pectin
Pectin merupakan senyawa polisakarida yang bisa
larut dalam air dan membentuk cairan kental (jelly)
yang disebut mucilage/ mucilagines.
Cairan ini dapat berfungsi sebagai pelindung yang
melapisi dinding lambung dan usus, sehingga akan
terlindungi bila terdapat luka, toksin kuman atau
asam lambung yang berlebih.
Karena termasuk serat larut air, kelebihan pectin
adalah tidak ikut terbuang bersama feces (kotoran)
dan akan tetap berada dalam system pencernaan.
Pectin

More Related Content

What's hot

Farmakologi(1)
Farmakologi(1)Farmakologi(1)
Farmakologi(1)
sandynurcaesar
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
Dokter Tekno
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Taofik Rusdiana
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Pharmacist
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
kiralovely
 
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion CalaminFormula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
zipiklan
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Nova Rizky
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Novi Fachrunnisa
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Nesha Mutiara
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
Siti Zulaikhah
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
Oppy Utriyani
 
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Muhammad Munandar
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Anna Lisstya
 
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Siska Hermawati
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
Dewi Kartika
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Model Kompartemen Farmakokinetika.ppt
Model Kompartemen Farmakokinetika.pptModel Kompartemen Farmakokinetika.ppt
Model Kompartemen Farmakokinetika.ppt
FazaayuFadhillah
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Rukmana Suharta
 

What's hot (20)

Farmakologi(1)
Farmakologi(1)Farmakologi(1)
Farmakologi(1)
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion CalaminFormula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1
 
Model Kompartemen Farmakokinetika.ppt
Model Kompartemen Farmakokinetika.pptModel Kompartemen Farmakokinetika.ppt
Model Kompartemen Farmakokinetika.ppt
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 

Similar to Obat antidiare

Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
ElisWijayani
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
ElisWijayani
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3
rismawulanda
 
Toksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.pptToksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.ppt
Fadhol Romdhoni
 
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxGastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
nadyahermawan
 
Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017
Fadhol Romdhoni
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
Muhammad Munandar
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
Rizkythia_Andhara
 
AH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptxAH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptx
ssuserdfe591
 
Farmakologi,.%dan Laksatifmmnrtt.kkkkkk,
Farmakologi,.%dan Laksatifmmnrtt.kkkkkk,Farmakologi,.%dan Laksatifmmnrtt.kkkkkk,
Farmakologi,.%dan Laksatifmmnrtt.kkkkkk,
dizasartika
 
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
furqanridha
 
Obat obatan sistem organ lain
Obat obatan sistem organ lainObat obatan sistem organ lain
Obat obatan sistem organ lain
Putri Cavaluna
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Sapan Nada
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
Dedi Kun
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
Dedi Kun
 
Farmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaanFarmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaan
Muhammad Munandar
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Mina Audina
 
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
WiwithSimatupang
 

Similar to Obat antidiare (20)

Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3
 
Toksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.pptToksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.ppt
 
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxGastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
 
Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
AH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptxAH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptx
 
Farmakologi,.%dan Laksatifmmnrtt.kkkkkk,
Farmakologi,.%dan Laksatifmmnrtt.kkkkkk,Farmakologi,.%dan Laksatifmmnrtt.kkkkkk,
Farmakologi,.%dan Laksatifmmnrtt.kkkkkk,
 
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
 
Antispasmodik
AntispasmodikAntispasmodik
Antispasmodik
 
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNAObat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Obat obatan sistem organ lain
Obat obatan sistem organ lainObat obatan sistem organ lain
Obat obatan sistem organ lain
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
 
Farmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaanFarmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaan
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
 
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
 

Obat antidiare

  • 1.
  • 2. Kelompok IV ♪ Ana Septashary ♪ Dita Apiska ♪ Fety Fathonah ♪ Nadia ♪ Robih Ahdi “Obat Anti Diare” Adsorben Adstringen sia Zat Penekan Pristaltik
  • 3. Pengertian • Anti diare adalah obat-obat yang digunakan untuk menanggulangi atau mengobati penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri atau kuman, virus, cacing atau keracunan makanan. • Gejala diare adalah buang air besar berulang kali dengan banyak cairan kadang-kadang disertai mulas (kejang-kejang perut) kadang-kadang disertai darah atau lendir.
  • 4. • Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus sehingga menimbulkan reflek mempercepat peristaltik usus.
  • 5. Penggolongan Obat-obat yang diberikan untuk mengobati diare ini dapat berupa: • Kemoterapi : untuk terapi kausal yaitu memusnahkan bakteri penyebab penyakit digunakan obat golongan sulfonamida atau antibiotika.
  • 6. • Obstipansia : Untuk terapi simpatomatis dengan tujuan untuk menghentikan diare,yaitu dengan cara : • Menekan peristaltik usus, misalnya Loperamid • Menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya Tannin • Pemberian absorben untuk menyerap racun yang dihasilkan bakteri atau racun penyebab diare yang lain misalnya, Carboadsorben, Pectin • Pemberian mucilago untuk melindungi selaput lendir usus yang luka
  • 7. • Spasmolitik : Zat yang dapat melemaskan kejang- kejang otot perut (nyeri perut) pada diare misalnya Atropin sulfat.
  • 8. Obstipansia • Zat penekan peristaltik obat tersebut digunakan sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti Derivat Petidin (Difenoksilat dan Loperamida), Antikolinergik (Atropine, Ekstrak belladonna)
  • 9. Derivat Petidin Pethidin (Meperidin = Dolantin) • Penyerapan dalam saluran cerna cukup baik • 40-50% diikat oleh protein plasma • Kadar plasma tertinggi dicapai dlm 1-2 jam •Waktu paro plasma 5 jam • Dosis oral, i.m dan s.c.: 50- 100mg, dapat diulang setiap 3 -4 jam
  • 10. • Difenoksilat (Lomotil)  Penyerapan obat pd sal cerna cukup baik  Kdr plasma tertinggi 2 jam stlh pemberian  Waktu paro plasma 2,5 jam  Dosis : 5 mg 4dd
  • 11. • Loperamid (Imodium)  Kadar plasma tertinggi dalam 4 jam setelah pemberian oral  Waktu paro 40 jam  Dosis awal oral : 4mg, diikuti dgn dosis pemeliharaan 2mg, sampai diare berhenti.
  • 12. • Sintesis dari senyawa turunan opioid dan morfin adalah dengan pemindahan jembatan eter dan gugus fungsi pada cicin sikloheksana dan pemanjangan pada levomethorphan and dextromethorphan. • Proses pembentukan petidin (meperidin) dimana struktur morfin berubah menjadi lebih sederhana, petidin merupakan golongan opiat sintetis yang digunakan secara luas. Hanya ada cincin arimatis dan piperidin yang menjadi kerangka utamanya.
  • 13. Antikolinergik • Anti Kolinergik (penghambat kolinergik) atau Parasimpatolitik yakni obat yang digunakan untuk menghambat timbulnya efek akibat susunan syaraf parasimpatis dan merupakan antagonis dari obat- obat parasimpatomimetik.
  • 14. • Atropin Atropine adalah alkaloid belladonna yang mempunyai afinitas kuat terhadap reseptor muskarinik. Obat ini bekerja kompetitif antagonis dengan Ach untuk menempati kolinoreseptor. Umumnya massa kerja obat ini sekitar 4 jam.
  • 15. Adstringensia Obat yang digunakan untuk menciutkan selaput lendir usus, misalnya Asam Samak (Tannin)
  • 16. Tanin Tanin diketahui mempunyai beberapa khasiat, yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan. Tanin bersifat sebagai astringent, yaitu melapisi mukosa usus, khususnya usus besar. Serta sebagai penyerap racun dan dapat menggumpalkan protein.
  • 17. Tanin
  • 18. Adsorbensia • Adsorben digunakan sebagai terapi simptomatik pada diare. Aksi kerja adsorben tidak spesifik. Obat ini mempunyai kemampuan mengikat dan mengaktivasi toksin bakteri, mengadsorbsi nutrient, toksin (racun), dan obat-obat penyebab diare. • Penggunaan adsorben harus dipisahkan dengan obat oral lainnya selama 2-3jam. • Adsorben yang digunakan dalam terapi simptomatik diare antara lain karbon aktif, attapulgit
  • 19. • Karbon Aktif Permukaannya dapat menyerap (adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau yang adakalanya berasal dari makanan.
  • 20. Karbon aktif dibuat di dalam tungku yang terbuat dari baja tahan karat yang dilengkapi pemanas listrik dan termokopel, dengan kapasitas 400 gram. Mula-mula serbuk gergaji sengon dipanaskan sampai suhu 300oC selama 5 jam, arang serbuk sengon yang dihasilkan kemudian dipanaskan sampai suhu mencapai 850oC yang selanjutnya diaktivasi dengan jalan mengalirkan uap H2O selama 30, 60, 90 dan 120 menit pada suhu uap 100oC dengan tekanan 0,5 kg/cm2 Tungku dipanaskan dengan jalan mengalirkan arus listrik, kenaikan suhu diatur dengan cara mengatur termokopel sampai dicapai suhu yang diinginkan.
  • 21. • Atapulgit  Attapulgit bekerja dengan cara mengikat bakteri dan toksin dalam jumlah besar sekaligus mengurangi pengeluaran air.  Atapulgit mengurangi pergerakan usus, memperbaiki konsistensi tinja yang terlalu keras atau terlalu lembek, dan meredakan kram perut yang berkaitan dengan diare.
  • 22. • Pectin Pectin merupakan senyawa polisakarida yang bisa larut dalam air dan membentuk cairan kental (jelly) yang disebut mucilage/ mucilagines. Cairan ini dapat berfungsi sebagai pelindung yang melapisi dinding lambung dan usus, sehingga akan terlindungi bila terdapat luka, toksin kuman atau asam lambung yang berlebih. Karena termasuk serat larut air, kelebihan pectin adalah tidak ikut terbuang bersama feces (kotoran) dan akan tetap berada dalam system pencernaan.