Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan peserta didik yang terdiri dari aspek fisik/jasmani dan nafsi/ruhani. Aspek fisik mencakup kesehatan, istirahat, olahraga, dan lingkungan belajar yang memadai. Sedangkan aspek nafsi/ruhani meliputi kebutuhan spiritual, rasa aman, kasih sayang, penghargaan, kebebasan, dan rasa sukses.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kebutuhan harga diri menurut teori Maslow. Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain serta kemampuan untuk menghargai diri sendiri. Faktor-faktor seperti penolakan orang tua dan kegagalan berulang dapat mempengaruhi tingkat harga diri seseorang.
Teori humanistik menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa terdapat hierarki lima kebutuhan manusia mulai dari fisiologis, keamanan, cinta, penghargaan hingga aktualisasi diri. Maslow meyakini bahwa manusia memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang menuju pencapaian aktualisasi diri.
Dokumen tersebut merangkum teori Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan manusia, yang terdiri dari 5 tingkatan kebutuhan mulai dari fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri, hingga aktualisasi diri. Teori ini kemudian diimplementasikan dalam konteks pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dasar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri dan harga diri. Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri, yang terbentuk sejak masa kanak-kanak dan terus berkembang. Harga diri merupakan penilaian diri seseorang yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ada berbagai teori mengenai konsep diri dan harga diri, serta skala untuk mengukur tingkat harga diri seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan peserta didik yang terdiri dari aspek fisik/jasmani dan nafsi/ruhani. Aspek fisik mencakup kesehatan, istirahat, olahraga, dan lingkungan belajar yang memadai. Sedangkan aspek nafsi/ruhani meliputi kebutuhan spiritual, rasa aman, kasih sayang, penghargaan, kebebasan, dan rasa sukses.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kebutuhan harga diri menurut teori Maslow. Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain serta kemampuan untuk menghargai diri sendiri. Faktor-faktor seperti penolakan orang tua dan kegagalan berulang dapat mempengaruhi tingkat harga diri seseorang.
Teori humanistik menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa terdapat hierarki lima kebutuhan manusia mulai dari fisiologis, keamanan, cinta, penghargaan hingga aktualisasi diri. Maslow meyakini bahwa manusia memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang menuju pencapaian aktualisasi diri.
Dokumen tersebut merangkum teori Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan manusia, yang terdiri dari 5 tingkatan kebutuhan mulai dari fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri, hingga aktualisasi diri. Teori ini kemudian diimplementasikan dalam konteks pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dasar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri dan harga diri. Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri, yang terbentuk sejak masa kanak-kanak dan terus berkembang. Harga diri merupakan penilaian diri seseorang yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ada berbagai teori mengenai konsep diri dan harga diri, serta skala untuk mengukur tingkat harga diri seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang identitas diri dan pentingnya mengembangkan potensi diri secara menyeluruh, termasuk aspek jasmani, emosi, rohani, dan intelek. Identitas diri yang positif membantu seseorang memiliki keyakinan diri tinggi dan terus mengembangkan potensi dirinya untuk mencapai kesempurnaan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan teori-teori motivasi. Motivasi didefinisikan sebagai proses psikologi yang menghasilkan intensitas, arah, dan ketekunan individu untuk mencapai tujuan. Teori-teori yang dijelaskan antara lain teori hierarki kebutuhan Maslow, teori McClelland tentang motif berhubungan, berkuasa, dan berprestasi, serta teori Abraham Maslow tentang lima tingkat kebutuhan dasar manusia.
Dokumen ini membahas tentang teori-teori kebutuhan manusia menurut para ahli psikologi seperti Maslow dan Lindgren. Maslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkatan hierarki mulai dari fisiologis, keamanan, cinta dan kasih sayang, harga diri, hingga aktualisasi diri. Sedangkan Lindgren mengelompokkan kebutuhan dasar menjadi empat aspek yakni jasmani, perhatian, aktualisasi diri, dan memiliki.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi, mulai dari definisi motivasi, jenis-jenis motivasi menurut beberapa ahli seperti motivasi intrinsik dan ekstrinsik, motivasi primer dan sekunder, hingga teori-teori motivasi seperti teori Maslow, Vroom, dan McClelland.
Dokumen tersebut membahas tentang model kepribadian sehat yang meliputi pengertian kepribadian sehat, teori-teori kepribadian sehat seperti psikoanalisis, behaviorisme, dan humanisme, ciri-ciri kepribadian sehat, beberapa model kepribadian sehat, dan kesimpulan bahwa kepribadian sehat adalah kepribadian yang terus tumbuh dan berubah.
Dokumen tersebut membahas tentang motif dan motivasi. Motif adalah dorongan internal yang mendorong individu untuk bertindak, sedangkan motivasi adalah faktor yang mempengaruhi motif. Ada beberapa jenis motif seperti motif fisiologis, sosial, eksplorasi diri. Frustrasi dan konflik dapat terjadi jika tujuan tidak tercapai atau jika ada konflik antar motif. Konflik dapat berupa konflik pendekatan-pendekatan, penghindar
Psikologi humanistik berfokus pada aktualisasi diri dan keunikan manusia. Aliran ini muncul pada 1940-an sebagai reaksi terhadap pendekatan behaviorisme dan psikoanalisis. Teori Abraham Maslow mengenai hierarki kebutuhan manusia berpengaruh besar dalam psikologi humanistik, di mana ia menyatakan bahwa setelah kebutuhan dasar terpenuhi, manusia akan berusaha untuk merealisasikan potensinya.
Dokumen tersebut membahas tentang identitas diri dan pentingnya mengembangkan potensi diri secara menyeluruh, termasuk aspek jasmani, emosi, rohani, dan intelek. Identitas diri yang positif membantu seseorang memiliki keyakinan diri tinggi dan terus mengembangkan potensi dirinya untuk mencapai kesempurnaan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan teori-teori motivasi. Motivasi didefinisikan sebagai proses psikologi yang menghasilkan intensitas, arah, dan ketekunan individu untuk mencapai tujuan. Teori-teori yang dijelaskan antara lain teori hierarki kebutuhan Maslow, teori McClelland tentang motif berhubungan, berkuasa, dan berprestasi, serta teori Abraham Maslow tentang lima tingkat kebutuhan dasar manusia.
Dokumen ini membahas tentang teori-teori kebutuhan manusia menurut para ahli psikologi seperti Maslow dan Lindgren. Maslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkatan hierarki mulai dari fisiologis, keamanan, cinta dan kasih sayang, harga diri, hingga aktualisasi diri. Sedangkan Lindgren mengelompokkan kebutuhan dasar menjadi empat aspek yakni jasmani, perhatian, aktualisasi diri, dan memiliki.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi, mulai dari definisi motivasi, jenis-jenis motivasi menurut beberapa ahli seperti motivasi intrinsik dan ekstrinsik, motivasi primer dan sekunder, hingga teori-teori motivasi seperti teori Maslow, Vroom, dan McClelland.
Dokumen tersebut membahas tentang model kepribadian sehat yang meliputi pengertian kepribadian sehat, teori-teori kepribadian sehat seperti psikoanalisis, behaviorisme, dan humanisme, ciri-ciri kepribadian sehat, beberapa model kepribadian sehat, dan kesimpulan bahwa kepribadian sehat adalah kepribadian yang terus tumbuh dan berubah.
Dokumen tersebut membahas tentang motif dan motivasi. Motif adalah dorongan internal yang mendorong individu untuk bertindak, sedangkan motivasi adalah faktor yang mempengaruhi motif. Ada beberapa jenis motif seperti motif fisiologis, sosial, eksplorasi diri. Frustrasi dan konflik dapat terjadi jika tujuan tidak tercapai atau jika ada konflik antar motif. Konflik dapat berupa konflik pendekatan-pendekatan, penghindar
Psikologi humanistik berfokus pada aktualisasi diri dan keunikan manusia. Aliran ini muncul pada 1940-an sebagai reaksi terhadap pendekatan behaviorisme dan psikoanalisis. Teori Abraham Maslow mengenai hierarki kebutuhan manusia berpengaruh besar dalam psikologi humanistik, di mana ia menyatakan bahwa setelah kebutuhan dasar terpenuhi, manusia akan berusaha untuk merealisasikan potensinya.
Teori kreativitas Maslow menyatakan bahwa individu berkembang dari memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan seks menuju memenuhi kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. Menurut Freud, kreativitas merupakan upaya tak sadar untuk menghindari ide-ide yang tidak menyenangkan. Ada berbagai mekanisme pertahanan seperti represi dan sublimasi yang mendorong terjadinya kreativitas.
Teori kepribadian humanistik Abraham Maslow menekankan pada hirarki kebutuhan manusia dan potensi untuk berkembang secara positif. Menurut Maslow, motivasi manusia diorganisir ke dalam hirarki kebutuhan yang sistematis dimana pemenuhan kebutuhan dasar harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi muncul.
Teori terapi realiti yang dikembangkan oleh William Glasser berfokus pada tanggungjawab individu atas tingkah lakunya sendiri dan kemampuannya untuk memilih tingkah laku yang bermakna bagi memenuhi kebutuhannya. Terapi bertujuan membantu klien belajar cara-cara baru untuk memenuhi kebutuhannya secara efektif.
Terapi realiti merupakan terapi yang berdasarkan pada teori pilihan yang menjelaskan bagaimana manusia berfungsi dan memilih tingkah laku. Terapi ini membantu individu mengambil kawalan yang lebih efektif atas kehidupan mereka dengan fokus pada apa yang mereka inginkan dan kekuatan mereka. William Glasser adalah tokoh utama di belakang pengembangan terapi realiti ini.
Psikologi eksistensial humanistik berfokus pada kebebasan manusia untuk menentukan nasibnya sendiri dan bertanggung jawab atas pilihannya. Pendekatan ini menekankan hubungan antara konselor dan klien agar klien dapat menemukan makna hidupnya secara otentik. Terdapat tiga tahapan dalam konseling eksistensial yaitu mengidentifikasi asumsi, meneliti sumber nilai, dan mewujudkan pemahaman diri
1. Teori Pemusatan Insan berfokuskan kepada hubungan terapeutik yang menghargai potensi individu untuk berkembang secara positif.
2. Rogers memperkenalkan konsep ini sebagai alternatif kepada pendekatan psikoanalisis dan behaviorisme.
3. Tiga elemen utama iaitu kongruen, penerimaan tanpa syarat, dan empati dipercayai mampu mewujudkan suasana yang membolehkan perubahan.
Perkembangan 2 - Aktualiasasi diri Abraham Maslow.pptx
Nur fitriani 1115500061
1. Humanistik
(abraham maslow)
Humam Bangkit P. (1115500038)
Mohammad Ikbar Almas (111550059)
Mariska Septiani W. (1115500049)
Nur Fitriani (1115500061)
Naeli zubaidah
Kelas : 2B
3. Abraham Maslow ( 1908 – 1970 ) berpendapat manusia mempunyai
naluri – naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
Kebutuhan akan rasa aman.
Kebutuhan fisik / biologis
Kebutuhan akan penghagaan
dan harga diri
Kebutuhan aktualisasi /
perwujudan diri.
Kebutuhan aktualisasi /
perwujudan diri.
Kebutuhan akan rasa dimiliki (
sense of belonging ) dan cinta.
5. Tujuan Konseling
Mengoptimalkan kesadaran individu akan
keberadaannya dan menerima keadaannya
menurut apa adanya. Saya adalah saya
Memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi cara
berfikir, keyakinan serta pandangan-pandangan individu,
yang unik, yang tidak atau kurang sesuai dengan dirinya
agar individu dapat mengembangkan diri dan
meningkatkan self actualization seoptimal mungkin.
Menghilangkan hambatan-hambatan yang
dirasakan dan dihayati oleh individu dalam proses
aktualisasi dirinya
Membantu individu dalam menemukan pilihan-
pilihan bebas yang mungkin dapat dijangkau
menurut kondisi dirinya.
6. Mengembangkan kesadaran dari diri manusia (klien) dalam
memahami dirinya dengan memandang kelebihan dan
kekurangan yg dimiliki.
Sebagai fasilitator yang memberikan support, stimulus
serta motivasi kepada klien agar ia memahami diri dengan
tanggung jawab pada realita.
Memberikan kesempatan klien untuk menentukan keputusan
akhir untuk menentukan pilihan.
Konselor berperan sebagai pendekatan yang memberikan
pandangan humanistiknya.
Memahami dunia klien serta membantu klien untuk
berfikir serta mengambil keputusan dalam menentukan
pilihan–pilihan sesuai dengan kondisinya sekarang.
Peran konselor