Teori kreativitas Maslow menyatakan bahwa individu berkembang dari memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan seks menuju memenuhi kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. Menurut Freud, kreativitas merupakan upaya tak sadar untuk menghindari ide-ide yang tidak menyenangkan. Ada berbagai mekanisme pertahanan seperti represi dan sublimasi yang mendorong terjadinya kreativitas.
3. LATAR BELAKANG
Muncul gerakan pendidikan humanistik yang focus pada hasil afektif, belajar tentang bagaimana
belajar, dan belajar untuk meningkatkan kreativitas dan potensi manusia.
Humanisme melihat sisi perkembangan kepribadian manusia dan bagaimana manusia
membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang
disebut sebagai potensi manusia.
Pendekatan humanistik adalah respon ketidaksetujuan pada dua pandangan sebelumnya, yaitu
pandangan psikoanalisis dan behavioristik.
Psikoanalisis dianggap menunjukkan pesimisme suram serta keputusasaan sedangkan
Behavioristik dianggap terlalu kaku (mekanistik), pasif, statis dan penurut dalam menggambarkan
manusia.
4. ALIRAN HUMANISTIK/HUMANISME
Tokoh pencetus aliran humanisme adalah Arthur Combs, Abraham Maslow, Carl Rogers, Erich Fromm daan
Viktor Frankl.
Humanisme memandang bahwa tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud/motivasi pribadi yang
berhubungan dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Humanisme diterapkan untuk materi seputar pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan
analisis terhadap fenomena sosial.
Menurut teori humanistik belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yakni
untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
Manusia memiliki domain afektif yang di dalamnya terdapat potensi emosi positif untuk menghasilkan
kemampuan positif.
5. ALIRAN HUMANISTIK MASLOW
Menurut Maslow manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa
mungkin.
Setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam
dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri.
Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding
mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan mental.
Manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk
mencapai sesuatu yang lebih.
Manusia baru dapat mengalami "puncak pengalamannya" saat ia selaras dengan dirinya
maupun sekitarnya.
6. TEORI HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW
Maslow menyusun teori motivasi manusia
Variasi kebutuhan manusia tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang.
Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya jika jenjang sebelumnya telah (relatif)
terpuaskan
Terdapat empat jenjang: basic need, deviciency need, metaneeds, growth needs.
Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya; kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah
harus relative terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang
jenjangnya lebih tinggi.
8. JENJANG KEBUTUHAN
JENJANG KEBUTUHAN DESKRIPSI
Kebutuhan
Berkembang
(Metaneeds)
Self actualization needs
(Metaneeds)
Kebutuhan orang untuk menjadi yang seharusnya
sesuai dengan potensinya. Kebutuhan kreatif,
realisasi diri, perkembangan self.
Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencapai
tujuan, terus maju, menjadi lebih baik. Being- values;
kebutuhan berkaitan dengan pengetahuan dan
pemahaman, pemakaian kemampuan kognitif secara
positif mencari kebahagiaan dan pemenuhan kepuasan
alih-alih menghindari rasa sakit. Masing- masing
kebutuhan berpotensi sama, satu bisa mengganti
lainnya.
9. JENJANG KEBUTUHAN
JENJANG KEBUTUHAN DESKRIPSI
Kebutuhan Karena
Kekurangan (Basic
Needs)
Esteem needs Kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian.
Kebutuhan prestise, penghargaan dari
orang lain, status, ketenaran, dominasi,
menjadi penting, kehormatan dan
apresiasi.
Love needs/
Belonging-ness
Kebutuhan kasih sayang, keluarga,
sejawat, pasangan, anak. Kebutuhan
menjadi bagian kelompok, masyarakat.
(Menurut Maslow, kegagalan, kebutuhan
cinta & memiliki ini menjadi sumber hampir
semua bentuk psikopatologi).
Safety needs Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi,
struktur, hukum, keteraturan, batas, bebas
dari takut dan cemas
Psychological needs Kebutuhan homeostatik : makan,
minum, gula, garam, protein, serta
kebutuhan istirahat dan sex.
11. Kebutuhan Dasar 1: Kebutuhan Fisiologi
Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat
neostatik (usaha menjaga keseimbangan
unsur-unsur fisik) seperti makan,
minum, gula, garam, protein, serta
kebutuhan istirahat dan seks.
12. Kebutuhan Dasar 2 : Kebutuhan Keamanan (Safety)
Sesudah kebutuhan fisiologi
terpuaskan secukupnya, muncul
kebutuhan keamanan, stabilitas,
proteksi, struktur hukum,
keteraturan, batas, kebebasan dari
rasa takut dan cemas. Kebutuhan
fisiologis dan keamanan pada
dasarnya adalah kebutuhan
mempertahankan kehidupan.
Kebutuhan fisiologis adalah
pertahanan hidup jangka pendek,
sedang keamanan adalah pertahanan
hidup jangka panjang.
13. Kebutuhan Dasar 3 : Kebutuhan Dimiliki dan Cinta
(Belonging dan Love)
Kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan
yang dominan. Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan,
dan kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni
Deficiency atau D-Love dan Being atau B- love.
Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah D-Love; orang yang mencintai sesuatu yang
tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi
tidak sendirian. Misalnya : hubungan pacaran, hidup bersama atau perkawinan yang
membuat orang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya. D-love adalah cinta yang
mementingkan diri sendiri, yang memperoleh daripada memberi.
B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan
mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak
mempengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif, penerimaan
diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang.
14. Kebutuhan Dasar 4 : Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem)
Ketika kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan,
kekuatan motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis
harga diri :
1. Menghargai diri sendiri (self respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan.
2. Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other) : kebutuhan
prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi
orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan
pengetahuan bahwa dirinya dikenal dengan baik dan dinilai dengan baik
oleh orang lain.
15. Kebutuhan Dasar Meta : Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri
adalah kebutuhan menjadi sesuatu yang orang
itu mampu mewujudkannya secara maksimal
seluruh bakat –kemampuan potensinya.
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk
memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri
(Self fullfilment), untuk menyadari semua
potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia
dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif
dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya.
Manusia yang dapat mencapai tingkat
aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh,
memperoleh kepuasan dari kebutuhan-
kebutuhan yang orang lain bahkan tidak
menyadari ada kebutuhan semacam itu.
16. SEKILAS TEORI KREATIVITAS
ALA PSIKOANALISIS (FREUD)
• MENURUT TEORI KEPRIBADIAN FREUD, KREATIVITAS MERUPAKAN BAGIAN
DARI KEPRIBADIAN.
• KREATIVITAS MERUPAKAN UPAYA TAK SADAR (MEKANISME PERTAHANAN)
UNTUK MENGHINDARI KESADARAN MENGENAI IDE-IDE YANG TIDAK
MENYENANGKAN ATAU YANG TIDAK DAPAT DITERIMA
17. Mekanisme Pertahanan sebagai Sumber
Kreativitas
Kreativitas dalam perkembangannya sangat terkait dengan istilah empat aspek yaitu aspek
pribadi (person), pendorong (pressure), proses, dan produk.
Kreativitas adalah proses pelepasan terhadap pelepasan kontrol ego sehingga ambang sadar
manusia dapat terungkap secara bebas. Yakni kepercayaan, penghargaan, kemauan, kerajinan,
maupun kompetensi. Pengungkapan tersebut dapat berbentuk berbagai karya seperti karya seni,
lukisan, atau musik dan karya lainnya.
Menurut Freud orang hanya didorong (pressure) untuk menjadi kreatif jika mereka tidak
dapat memenuhi kebutuhan seksual secara langsung. Karena kebutuhan ini tidak dapat
dipenuhi, maka terjadilah sublimasi dan awal dari imajinasi.
Jenis-jenis mekanisme pertahanan ego oleh Freud mendorong munculnya kreativitas
seseorang.
18. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
1. Represi
• Proses ego untuk menekan segala sesuatu
(ide, insting, pikiran) yang dapat
menimbukan kecemasan keluar dari
kesadaran. Contohnya: anak yang kurang
berprestasi (underachievement) mungkin
menekankan ingatan-ingatan menyakitkan
tentang pengalaman mengalami kegagalan
pada sekolah.
19. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
2. Kompensasi
• Usaha untuk menutupi kelemahan di suatu bidang
dengan membuat prestasi dibidang lain, sehingga ego
terhindar dari ejakan atau rasa rendah diri. Contohnya:
Gadis kurang cantik tidak berhasil menarik perhatian
dengan kecantikan, tetapi belajar tekun dan
berprestasi, sehingga memperoleh kepuasaan karena
orang kagum pada kepandaiannya.
20. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
3. Sublimasi
• Jika tidak mampu memenuhi dorongan seks,
mengimbangi dengan kreativitas di bidang
seni, misalnya jadi pemain bola atau anak
menghisap permen sebagai sublimasi dari
kenikmatan.
21. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
4.Penempatanyangkeliru(displacement)
• Mengarahkan energi dari objek utama
ke objek pengganti ketika insting
terhalangi. Jika takut mengungkapkan
perasaan terhadap seseorang, perasaan
itu diungkapkan terhadap seseorang
yang kurang kuasa, misalnya karena
takut menyatakan kemarahan kepada
atasan, maka marah-marah kepada
anak.
22. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
5.Rasionalisasi
• Cara untuk memberi alasan-alasan yang masuk
akal sebagi usaha untuk mempertahankan egonya
sehingga seolah-olah dapat dibenarkan.
Contohnya: ketika fani mendapat nilai yang rendah
pada mata pelajaran matematika, ia mencari
alasan-alasan yang masuk akal untuk menjelaskan
mengapa ia mendapat nilai rendah, seperti sakit,
ada masalah keluarga sehingga tidak dapat belajar
dengan baik, atau gurunya pilih kasih.
23. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
6. Identifikasi
• Cara mereduksi ketegangan dengan
meniru (melakukan imitasi) atau
mengidentifikasikan diri dengan
orang yang dianggap berhasil
memuaskan hasratnya dibanding
dirinya. Contohnya: saya cinta
sekali pada ayah, saya ingin sekali
seperti dia.
24. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
7. Introyeksi
• Suatu pertahanan diri yang dilakukan
dengan mengambil alih nilai-nilai dan
standar orang lain baik positif maupun
negatif. Contohnya: anak yang
mendapat penganiayaan semasa
kecilnya, mengambil cara orangtua
mengatasi stress sehingga melestarikan
siklus kekerasan.
25. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
8. Regresi
• Usaha untuk menghindari kegagalan atau
ancaman terhadap ego, individu mundur
kembali ke taraf matik yang sangat kuat pada
tahap perkembangan tertentu yang
menyebabkan regresi. Contohnya: Jono
kembali kekanak- kanakan dengan bersikap
manja karena takut menghadapi tanggungjawab
atau karena takut tidak mendapat perhatian.
26. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
9. Proyeksi
• Proyeksi adalah melakukan atribusi pada
karakteristik orang lain di luar dirinya.
Contohnya: siswa yang tidak menyukai
gurunya mengatakan bahwa “guru saya, dia
berpikir saya bodoh”.
27. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
10. Pembentukkan reaksi
• Menganggap memiliki perasaan
terhadap seseorang yang sebaliknya
dari perasaan sesungguhnya
terhadap dia. Biasanya penggantian
perasaaan dari negatif ke positif.
Contohnya “saya benci kamu”
menjadi “saya sayang kamu”.