SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Teori Kreativitas Maslow
Dr. Sunarsih, M.A.
Tefur Nur Rohman, S.S., M.Li
TEORI MASLOW
 American psychologist Abraham Maslow (1908-1970)
was a member of the humanistic school of psychology.
Maslow proposed a theory of motivation based on a
categorization of needs, suggesting that an individual
progresses from satisfying basic needs such as those for
food and sex to satisfying the highest need for what he
called self-actualization, or the fulfilment of one's
potential. Maslow believed that self-actualization could
only be attained once basic needs had been
met.Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008
Microsoft Corporation. All rights reserved.
LATAR BELAKANG
 Muncul gerakan pendidikan humanistik yang focus pada hasil afektif, belajar tentang bagaimana
belajar, dan belajar untuk meningkatkan kreativitas dan potensi manusia.
 Humanisme melihat sisi perkembangan kepribadian manusia dan bagaimana manusia
membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang
disebut sebagai potensi manusia.
 Pendekatan humanistik adalah respon ketidaksetujuan pada dua pandangan sebelumnya, yaitu
pandangan psikoanalisis dan behavioristik.
 Psikoanalisis dianggap menunjukkan pesimisme suram serta keputusasaan sedangkan
 Behavioristik dianggap terlalu kaku (mekanistik), pasif, statis dan penurut dalam menggambarkan
manusia.
ALIRAN HUMANISTIK/HUMANISME
 Tokoh pencetus aliran humanisme adalah Arthur Combs, Abraham Maslow, Carl Rogers, Erich Fromm daan
Viktor Frankl.
 Humanisme memandang bahwa tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud/motivasi pribadi yang
berhubungan dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
 Humanisme diterapkan untuk materi seputar pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan
analisis terhadap fenomena sosial.
 Menurut teori humanistik belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yakni
untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
 Manusia memiliki domain afektif yang di dalamnya terdapat potensi emosi positif untuk menghasilkan
kemampuan positif.
ALIRAN HUMANISTIK MASLOW
 Menurut Maslow manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa
mungkin.
 Setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam
dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri.
 Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding
mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan mental.
 Manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk
mencapai sesuatu yang lebih.
 Manusia baru dapat mengalami "puncak pengalamannya" saat ia selaras dengan dirinya
maupun sekitarnya.
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW
 Maslow menyusun teori motivasi manusia
 Variasi kebutuhan manusia tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang.
 Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya jika jenjang sebelumnya telah (relatif)
terpuaskan
 Terdapat empat jenjang: basic need, deviciency need, metaneeds, growth needs.
 Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya; kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah
harus relative terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang
jenjangnya lebih tinggi.
DIAGRAM HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW
JENJANG KEBUTUHAN
JENJANG KEBUTUHAN DESKRIPSI
Kebutuhan
Berkembang
(Metaneeds)
Self actualization needs
(Metaneeds)
Kebutuhan orang untuk menjadi yang seharusnya
sesuai dengan potensinya. Kebutuhan kreatif,
realisasi diri, perkembangan self.
Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencapai
tujuan, terus maju, menjadi lebih baik. Being- values;
kebutuhan berkaitan dengan pengetahuan dan
pemahaman, pemakaian kemampuan kognitif secara
positif mencari kebahagiaan dan pemenuhan kepuasan
alih-alih menghindari rasa sakit. Masing- masing
kebutuhan berpotensi sama, satu bisa mengganti
lainnya.
JENJANG KEBUTUHAN
JENJANG KEBUTUHAN DESKRIPSI
Kebutuhan Karena
Kekurangan (Basic
Needs)
Esteem needs Kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian.
Kebutuhan prestise, penghargaan dari
orang lain, status, ketenaran, dominasi,
menjadi penting, kehormatan dan
apresiasi.
Love needs/
Belonging-ness
Kebutuhan kasih sayang, keluarga,
sejawat, pasangan, anak. Kebutuhan
menjadi bagian kelompok, masyarakat.
(Menurut Maslow, kegagalan, kebutuhan
cinta & memiliki ini menjadi sumber hampir
semua bentuk psikopatologi).
Safety needs Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi,
struktur, hukum, keteraturan, batas, bebas
dari takut dan cemas
Psychological needs Kebutuhan homeostatik : makan,
minum, gula, garam, protein, serta
kebutuhan istirahat dan sex.
PEMUASAN KEBUTUHAN
Kebutuhan Dasar 1: Kebutuhan Fisiologi
Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat
neostatik (usaha menjaga keseimbangan
unsur-unsur fisik) seperti makan,
minum, gula, garam, protein, serta
kebutuhan istirahat dan seks.
Kebutuhan Dasar 2 : Kebutuhan Keamanan (Safety)
Sesudah kebutuhan fisiologi
terpuaskan secukupnya, muncul
kebutuhan keamanan, stabilitas,
proteksi, struktur hukum,
keteraturan, batas, kebebasan dari
rasa takut dan cemas. Kebutuhan
fisiologis dan keamanan pada
dasarnya adalah kebutuhan
mempertahankan kehidupan.
Kebutuhan fisiologis adalah
pertahanan hidup jangka pendek,
sedang keamanan adalah pertahanan
hidup jangka panjang.
Kebutuhan Dasar 3 : Kebutuhan Dimiliki dan Cinta
(Belonging dan Love)
Kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan
yang dominan. Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan,
dan kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni
Deficiency atau D-Love dan Being atau B- love.
Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah D-Love; orang yang mencintai sesuatu yang
tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi
tidak sendirian. Misalnya : hubungan pacaran, hidup bersama atau perkawinan yang
membuat orang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya. D-love adalah cinta yang
mementingkan diri sendiri, yang memperoleh daripada memberi.
B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan
mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak
mempengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif, penerimaan
diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang.
Kebutuhan Dasar 4 : Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem)
Ketika kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan,
kekuatan motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis
harga diri :
1. Menghargai diri sendiri (self respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan.
2. Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other) : kebutuhan
prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi
orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan
pengetahuan bahwa dirinya dikenal dengan baik dan dinilai dengan baik
oleh orang lain.
Kebutuhan Dasar Meta : Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri
adalah kebutuhan menjadi sesuatu yang orang
itu mampu mewujudkannya secara maksimal
seluruh bakat –kemampuan potensinya.
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk
memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri
(Self fullfilment), untuk menyadari semua
potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia
dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif
dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya.
Manusia yang dapat mencapai tingkat
aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh,
memperoleh kepuasan dari kebutuhan-
kebutuhan yang orang lain bahkan tidak
menyadari ada kebutuhan semacam itu.
SEKILAS TEORI KREATIVITAS
ALA PSIKOANALISIS (FREUD)
• MENURUT TEORI KEPRIBADIAN FREUD, KREATIVITAS MERUPAKAN BAGIAN
DARI KEPRIBADIAN.
• KREATIVITAS MERUPAKAN UPAYA TAK SADAR (MEKANISME PERTAHANAN)
UNTUK MENGHINDARI KESADARAN MENGENAI IDE-IDE YANG TIDAK
MENYENANGKAN ATAU YANG TIDAK DAPAT DITERIMA
Mekanisme Pertahanan sebagai Sumber
Kreativitas
 Kreativitas dalam perkembangannya sangat terkait dengan istilah empat aspek yaitu aspek
pribadi (person), pendorong (pressure), proses, dan produk.
 Kreativitas adalah proses pelepasan terhadap pelepasan kontrol ego sehingga ambang sadar
manusia dapat terungkap secara bebas. Yakni kepercayaan, penghargaan, kemauan, kerajinan,
maupun kompetensi. Pengungkapan tersebut dapat berbentuk berbagai karya seperti karya seni,
lukisan, atau musik dan karya lainnya.
 Menurut Freud orang hanya didorong (pressure) untuk menjadi kreatif jika mereka tidak
dapat memenuhi kebutuhan seksual secara langsung. Karena kebutuhan ini tidak dapat
dipenuhi, maka terjadilah sublimasi dan awal dari imajinasi.
 Jenis-jenis mekanisme pertahanan ego oleh Freud mendorong munculnya kreativitas
seseorang.
MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
1. Represi
• Proses ego untuk menekan segala sesuatu
(ide, insting, pikiran) yang dapat
menimbukan kecemasan keluar dari
kesadaran. Contohnya: anak yang kurang
berprestasi (underachievement) mungkin
menekankan ingatan-ingatan menyakitkan
tentang pengalaman mengalami kegagalan
pada sekolah.
MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
2. Kompensasi
• Usaha untuk menutupi kelemahan di suatu bidang
dengan membuat prestasi dibidang lain, sehingga ego
terhindar dari ejakan atau rasa rendah diri. Contohnya:
Gadis kurang cantik tidak berhasil menarik perhatian
dengan kecantikan, tetapi belajar tekun dan
berprestasi, sehingga memperoleh kepuasaan karena
orang kagum pada kepandaiannya.
MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
3. Sublimasi
• Jika tidak mampu memenuhi dorongan seks,
mengimbangi dengan kreativitas di bidang
seni, misalnya jadi pemain bola atau anak
menghisap permen sebagai sublimasi dari
kenikmatan.
MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
4.Penempatanyangkeliru(displacement)
• Mengarahkan energi dari objek utama
ke objek pengganti ketika insting
terhalangi. Jika takut mengungkapkan
perasaan terhadap seseorang, perasaan
itu diungkapkan terhadap seseorang
yang kurang kuasa, misalnya karena
takut menyatakan kemarahan kepada
atasan, maka marah-marah kepada
anak.
MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
5.Rasionalisasi
• Cara untuk memberi alasan-alasan yang masuk
akal sebagi usaha untuk mempertahankan egonya
sehingga seolah-olah dapat dibenarkan.
Contohnya: ketika fani mendapat nilai yang rendah
pada mata pelajaran matematika, ia mencari
alasan-alasan yang masuk akal untuk menjelaskan
mengapa ia mendapat nilai rendah, seperti sakit,
ada masalah keluarga sehingga tidak dapat belajar
dengan baik, atau gurunya pilih kasih.
MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
6. Identifikasi
• Cara mereduksi ketegangan dengan
meniru (melakukan imitasi) atau
mengidentifikasikan diri dengan
orang yang dianggap berhasil
memuaskan hasratnya dibanding
dirinya. Contohnya: saya cinta
sekali pada ayah, saya ingin sekali
seperti dia.
MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
7. Introyeksi
• Suatu pertahanan diri yang dilakukan
dengan mengambil alih nilai-nilai dan
standar orang lain baik positif maupun
negatif. Contohnya: anak yang
mendapat penganiayaan semasa
kecilnya, mengambil cara orangtua
mengatasi stress sehingga melestarikan
siklus kekerasan.
MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
8. Regresi
• Usaha untuk menghindari kegagalan atau
ancaman terhadap ego, individu mundur
kembali ke taraf matik yang sangat kuat pada
tahap perkembangan tertentu yang
menyebabkan regresi. Contohnya: Jono
kembali kekanak- kanakan dengan bersikap
manja karena takut menghadapi tanggungjawab
atau karena takut tidak mendapat perhatian.
MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
9. Proyeksi
• Proyeksi adalah melakukan atribusi pada
karakteristik orang lain di luar dirinya.
Contohnya: siswa yang tidak menyukai
gurunya mengatakan bahwa “guru saya, dia
berpikir saya bodoh”.
MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI
SUMBER KREATIVITAS
10. Pembentukkan reaksi
• Menganggap memiliki perasaan
terhadap seseorang yang sebaliknya
dari perasaan sesungguhnya
terhadap dia. Biasanya penggantian
perasaaan dari negatif ke positif.
Contohnya “saya benci kamu”
menjadi “saya sayang kamu”.
2. Teori kreativitas maslow freud.pptx

More Related Content

Similar to 2. Teori kreativitas maslow freud.pptx

KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIAKEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIASyifaARN
 
teori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslowteori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslowimmochacha
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowVivia Maya Rafica
 
Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikTeori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikRozaq Fadlli
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaJuwita Yulianto
 
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannya
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannyaKebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannya
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannyaDedi Yulianto
 
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan HumanistikPsikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan Humanistikcahya ningsih
 
Bimbingan dan Perkembangan Peserta Didik
Bimbingan dan  Perkembangan Peserta DidikBimbingan dan  Perkembangan Peserta Didik
Bimbingan dan Perkembangan Peserta DidikFAS DC
 
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalModul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalRizka Supriyanti
 
Endah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowEndah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowumaryanto86
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 

Similar to 2. Teori kreativitas maslow freud.pptx (20)

Pengantar Humanistik
Pengantar HumanistikPengantar Humanistik
Pengantar Humanistik
 
Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasiMotivasi berprestasi
Motivasi berprestasi
 
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIAKEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
 
080 180209 bookclub_maslows hierarchy of needs - part 1
080 180209 bookclub_maslows hierarchy of needs - part 1080 180209 bookclub_maslows hierarchy of needs - part 1
080 180209 bookclub_maslows hierarchy of needs - part 1
 
teori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslowteori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslow
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
 
Teori keperibadian humanistik
Teori keperibadian humanistikTeori keperibadian humanistik
Teori keperibadian humanistik
 
Motivasi q
Motivasi qMotivasi q
Motivasi q
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikTeori Belajar Humanistik
Teori Belajar Humanistik
 
Psikologiumumhumanisti k
Psikologiumumhumanisti kPsikologiumumhumanisti k
Psikologiumumhumanisti k
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
 
Bab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerjaBab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerja
 
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannya
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannyaKebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannya
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannya
 
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan HumanistikPsikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
 
Bimbingan dan Perkembangan Peserta Didik
Bimbingan dan  Perkembangan Peserta DidikBimbingan dan  Perkembangan Peserta Didik
Bimbingan dan Perkembangan Peserta Didik
 
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalModul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
 
Endah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowEndah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslow
 
Presentation1 bu reni
Presentation1 bu reniPresentation1 bu reni
Presentation1 bu reni
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

2. Teori kreativitas maslow freud.pptx

  • 1. Teori Kreativitas Maslow Dr. Sunarsih, M.A. Tefur Nur Rohman, S.S., M.Li
  • 2. TEORI MASLOW  American psychologist Abraham Maslow (1908-1970) was a member of the humanistic school of psychology. Maslow proposed a theory of motivation based on a categorization of needs, suggesting that an individual progresses from satisfying basic needs such as those for food and sex to satisfying the highest need for what he called self-actualization, or the fulfilment of one's potential. Maslow believed that self-actualization could only be attained once basic needs had been met.Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation. All rights reserved.
  • 3. LATAR BELAKANG  Muncul gerakan pendidikan humanistik yang focus pada hasil afektif, belajar tentang bagaimana belajar, dan belajar untuk meningkatkan kreativitas dan potensi manusia.  Humanisme melihat sisi perkembangan kepribadian manusia dan bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia.  Pendekatan humanistik adalah respon ketidaksetujuan pada dua pandangan sebelumnya, yaitu pandangan psikoanalisis dan behavioristik.  Psikoanalisis dianggap menunjukkan pesimisme suram serta keputusasaan sedangkan  Behavioristik dianggap terlalu kaku (mekanistik), pasif, statis dan penurut dalam menggambarkan manusia.
  • 4. ALIRAN HUMANISTIK/HUMANISME  Tokoh pencetus aliran humanisme adalah Arthur Combs, Abraham Maslow, Carl Rogers, Erich Fromm daan Viktor Frankl.  Humanisme memandang bahwa tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud/motivasi pribadi yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri.  Humanisme diterapkan untuk materi seputar pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.  Menurut teori humanistik belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yakni untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.  Manusia memiliki domain afektif yang di dalamnya terdapat potensi emosi positif untuk menghasilkan kemampuan positif.
  • 5. ALIRAN HUMANISTIK MASLOW  Menurut Maslow manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin.  Setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri.  Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan mental.  Manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih.  Manusia baru dapat mengalami "puncak pengalamannya" saat ia selaras dengan dirinya maupun sekitarnya.
  • 6. TEORI HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW  Maslow menyusun teori motivasi manusia  Variasi kebutuhan manusia tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang.  Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya jika jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan  Terdapat empat jenjang: basic need, deviciency need, metaneeds, growth needs.  Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya; kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah harus relative terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi.
  • 8. JENJANG KEBUTUHAN JENJANG KEBUTUHAN DESKRIPSI Kebutuhan Berkembang (Metaneeds) Self actualization needs (Metaneeds) Kebutuhan orang untuk menjadi yang seharusnya sesuai dengan potensinya. Kebutuhan kreatif, realisasi diri, perkembangan self. Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencapai tujuan, terus maju, menjadi lebih baik. Being- values; kebutuhan berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman, pemakaian kemampuan kognitif secara positif mencari kebahagiaan dan pemenuhan kepuasan alih-alih menghindari rasa sakit. Masing- masing kebutuhan berpotensi sama, satu bisa mengganti lainnya.
  • 9. JENJANG KEBUTUHAN JENJANG KEBUTUHAN DESKRIPSI Kebutuhan Karena Kekurangan (Basic Needs) Esteem needs Kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian. Kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi penting, kehormatan dan apresiasi. Love needs/ Belonging-ness Kebutuhan kasih sayang, keluarga, sejawat, pasangan, anak. Kebutuhan menjadi bagian kelompok, masyarakat. (Menurut Maslow, kegagalan, kebutuhan cinta & memiliki ini menjadi sumber hampir semua bentuk psikopatologi). Safety needs Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, hukum, keteraturan, batas, bebas dari takut dan cemas Psychological needs Kebutuhan homeostatik : makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan sex.
  • 11. Kebutuhan Dasar 1: Kebutuhan Fisiologi Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) seperti makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks.
  • 12. Kebutuhan Dasar 2 : Kebutuhan Keamanan (Safety) Sesudah kebutuhan fisiologi terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan dari rasa takut dan cemas. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka pendek, sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
  • 13. Kebutuhan Dasar 3 : Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging dan Love) Kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan. Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan, dan kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau D-Love dan Being atau B- love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah D-Love; orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian. Misalnya : hubungan pacaran, hidup bersama atau perkawinan yang membuat orang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya. D-love adalah cinta yang mementingkan diri sendiri, yang memperoleh daripada memberi. B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak mempengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang.
  • 14. Kebutuhan Dasar 4 : Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem) Ketika kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri : 1. Menghargai diri sendiri (self respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan. 2. Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other) : kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal dengan baik dan dinilai dengan baik oleh orang lain.
  • 15. Kebutuhan Dasar Meta : Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat –kemampuan potensinya. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (Self fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan- kebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.
  • 16. SEKILAS TEORI KREATIVITAS ALA PSIKOANALISIS (FREUD) • MENURUT TEORI KEPRIBADIAN FREUD, KREATIVITAS MERUPAKAN BAGIAN DARI KEPRIBADIAN. • KREATIVITAS MERUPAKAN UPAYA TAK SADAR (MEKANISME PERTAHANAN) UNTUK MENGHINDARI KESADARAN MENGENAI IDE-IDE YANG TIDAK MENYENANGKAN ATAU YANG TIDAK DAPAT DITERIMA
  • 17. Mekanisme Pertahanan sebagai Sumber Kreativitas  Kreativitas dalam perkembangannya sangat terkait dengan istilah empat aspek yaitu aspek pribadi (person), pendorong (pressure), proses, dan produk.  Kreativitas adalah proses pelepasan terhadap pelepasan kontrol ego sehingga ambang sadar manusia dapat terungkap secara bebas. Yakni kepercayaan, penghargaan, kemauan, kerajinan, maupun kompetensi. Pengungkapan tersebut dapat berbentuk berbagai karya seperti karya seni, lukisan, atau musik dan karya lainnya.  Menurut Freud orang hanya didorong (pressure) untuk menjadi kreatif jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual secara langsung. Karena kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka terjadilah sublimasi dan awal dari imajinasi.  Jenis-jenis mekanisme pertahanan ego oleh Freud mendorong munculnya kreativitas seseorang.
  • 18. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI SUMBER KREATIVITAS 1. Represi • Proses ego untuk menekan segala sesuatu (ide, insting, pikiran) yang dapat menimbukan kecemasan keluar dari kesadaran. Contohnya: anak yang kurang berprestasi (underachievement) mungkin menekankan ingatan-ingatan menyakitkan tentang pengalaman mengalami kegagalan pada sekolah.
  • 19. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI SUMBER KREATIVITAS 2. Kompensasi • Usaha untuk menutupi kelemahan di suatu bidang dengan membuat prestasi dibidang lain, sehingga ego terhindar dari ejakan atau rasa rendah diri. Contohnya: Gadis kurang cantik tidak berhasil menarik perhatian dengan kecantikan, tetapi belajar tekun dan berprestasi, sehingga memperoleh kepuasaan karena orang kagum pada kepandaiannya.
  • 20. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI SUMBER KREATIVITAS 3. Sublimasi • Jika tidak mampu memenuhi dorongan seks, mengimbangi dengan kreativitas di bidang seni, misalnya jadi pemain bola atau anak menghisap permen sebagai sublimasi dari kenikmatan.
  • 21. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI SUMBER KREATIVITAS 4.Penempatanyangkeliru(displacement) • Mengarahkan energi dari objek utama ke objek pengganti ketika insting terhalangi. Jika takut mengungkapkan perasaan terhadap seseorang, perasaan itu diungkapkan terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka marah-marah kepada anak.
  • 22. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI SUMBER KREATIVITAS 5.Rasionalisasi • Cara untuk memberi alasan-alasan yang masuk akal sebagi usaha untuk mempertahankan egonya sehingga seolah-olah dapat dibenarkan. Contohnya: ketika fani mendapat nilai yang rendah pada mata pelajaran matematika, ia mencari alasan-alasan yang masuk akal untuk menjelaskan mengapa ia mendapat nilai rendah, seperti sakit, ada masalah keluarga sehingga tidak dapat belajar dengan baik, atau gurunya pilih kasih.
  • 23. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI SUMBER KREATIVITAS 6. Identifikasi • Cara mereduksi ketegangan dengan meniru (melakukan imitasi) atau mengidentifikasikan diri dengan orang yang dianggap berhasil memuaskan hasratnya dibanding dirinya. Contohnya: saya cinta sekali pada ayah, saya ingin sekali seperti dia.
  • 24. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI SUMBER KREATIVITAS 7. Introyeksi • Suatu pertahanan diri yang dilakukan dengan mengambil alih nilai-nilai dan standar orang lain baik positif maupun negatif. Contohnya: anak yang mendapat penganiayaan semasa kecilnya, mengambil cara orangtua mengatasi stress sehingga melestarikan siklus kekerasan.
  • 25. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI SUMBER KREATIVITAS 8. Regresi • Usaha untuk menghindari kegagalan atau ancaman terhadap ego, individu mundur kembali ke taraf matik yang sangat kuat pada tahap perkembangan tertentu yang menyebabkan regresi. Contohnya: Jono kembali kekanak- kanakan dengan bersikap manja karena takut menghadapi tanggungjawab atau karena takut tidak mendapat perhatian.
  • 26. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI SUMBER KREATIVITAS 9. Proyeksi • Proyeksi adalah melakukan atribusi pada karakteristik orang lain di luar dirinya. Contohnya: siswa yang tidak menyukai gurunya mengatakan bahwa “guru saya, dia berpikir saya bodoh”.
  • 27. MEKANISME PERTAHANAN SEBAGAI SUMBER KREATIVITAS 10. Pembentukkan reaksi • Menganggap memiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia. Biasanya penggantian perasaaan dari negatif ke positif. Contohnya “saya benci kamu” menjadi “saya sayang kamu”.