Makalah ini membahas tentang Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila yang berasal dari akulturasi budaya nusantara. Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam berfikir dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia harus didasarkan pada semangat Pancasila untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan kemaslahat
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.
Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan
Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.
Tujuan
Tujuan Pembuatan makalah ini dilaksanakan oleh para mahasiswa yang memiliki tujuan dan maksud tertentu.
Adapun tujuan kami ialah :
1. Menuntaskan tugas mata kuliah Pancasila
2. Mahasiswa/i dapat mengetahui makna dan hakikat Pembangunan Nasional berlandaskan Pancasila.
3. Mahasiswa/i dapat memahami tujuan Nasional.
4. Lebih berkompetensi di pelajaran mata kuliah Pancasila.
5. Sebagai sarana yang lebih baik.
6. Melatih diri agar berani mengemukakan hasil pembelajaran.
BAB II
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
II.1. Pengertian pancasila sebagai paradigma
Menurut Ali Marsudi (2000 : 69) paradigma adalah cara pandang nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar atau cara memecahkan suatu masalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu. Oleh karena itu Pancasila dijadikan paradigma dalam melaksanakan pembangunan nasional, yaitu sebagai landasan, acuan, metodde, nilai dan sekaligus tujuan yang ingin dicapai
Istilah paradigma pada awalnya berkembang dalam filsafat ilmu pengetahuan. Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam bukunya yang berjudul “The Structure Of Scientific Revolution”, paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai) sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.
. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan IPTEK
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya merupakan hasil kreatifitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang diciptakan Tuhan YME.
Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan peningkata
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.
Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan
Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.
Tujuan
Tujuan Pembuatan makalah ini dilaksanakan oleh para mahasiswa yang memiliki tujuan dan maksud tertentu.
Adapun tujuan kami ialah :
1. Menuntaskan tugas mata kuliah Pancasila
2. Mahasiswa/i dapat mengetahui makna dan hakikat Pembangunan Nasional berlandaskan Pancasila.
3. Mahasiswa/i dapat memahami tujuan Nasional.
4. Lebih berkompetensi di pelajaran mata kuliah Pancasila.
5. Sebagai sarana yang lebih baik.
6. Melatih diri agar berani mengemukakan hasil pembelajaran.
BAB II
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
II.1. Pengertian pancasila sebagai paradigma
Menurut Ali Marsudi (2000 : 69) paradigma adalah cara pandang nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar atau cara memecahkan suatu masalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu. Oleh karena itu Pancasila dijadikan paradigma dalam melaksanakan pembangunan nasional, yaitu sebagai landasan, acuan, metodde, nilai dan sekaligus tujuan yang ingin dicapai
Istilah paradigma pada awalnya berkembang dalam filsafat ilmu pengetahuan. Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam bukunya yang berjudul “The Structure Of Scientific Revolution”, paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai) sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.
. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan IPTEK
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya merupakan hasil kreatifitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang diciptakan Tuhan YME.
Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan peningkata
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia
tidak terlepas dari dasar Negara yaitu Pancasila. Pancasila adalah dasar filsafat Negara
Ruplik Indonesia
yang secara resmi disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7
bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Bangsa Indonesia telah menemukan
jati dirinya, yang didalamya tersimpul cirri khas, sifat, dan karakter bangsa yang berbeda
dengan bangsa lain, yang oleh para pendiri negara kita dirumuskan dalam suatu rumusan
yang sederhana namun mendalam.
Berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila. Atas dasar inilah maka sangat penting bagi para
generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual kampus untuk mengkaji,
memahami, dan mengembangkan berdasarkan pendekatan ilmiah, yang pada gilirannya
akan memiliki suatu kesadaran serta wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai-
nilai yang dimilikinya sendiri. Intelektual kampus yaitu mahasiswa yang selalu berupaya
untuk mendapat ilmu yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa
Indonesia.
mahasiswa juga harus berusaha untuk dapat mengembangkan ilmu tersebut.,
tetapi sebagai mahasiswa dan warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu
2. 2
mengembangkan ilmu serta memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah
yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten
berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasarnya sehingga sesuai dengan cita-cita dan
tujuan bangsa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
a. Mengapa pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu?
b. Apakah definisi pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
a. Untuk mengetahui pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
b. Untuk mengetahui definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
c. Untuk mengetahuiBeberapa aspek penting dalam ilmu pengetahuan
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
a. Bagi Pembaca
Dapat mengetahui Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu sehingga
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan penuh rasa
tanggung jawab dan bermoral.
b. Bagi Penulis
Dapat mengetahui cara memecahkan berbagai masalah dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan dan
mengembangkan ilmu berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat
dan martabatnya maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil
kreativitas rohani manusia.Unsur jiwa (rohani) manusia meliputi aspek akal, rasa, dan
kehendak. Akal merupakan potensi rohani manusia dalam hubungan dengan
intelektualitas, rasa dalam bidang estetis, dan kehendak dalam bidang moral (etika).
Atas dasar kreativitas akalnya manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk
mengolah kekayaan alam yang sediakanoleh Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu
tujuan essensial dari Iptek adalah demi kesejahteraan umat manusia, sehingga Iptek
pada hakikatnya tidak bebas nilai namun terikat oleh nilai. Dalam masalah ini
Pancasila telah memberikan dasar nilai-nilai bagi pengembangan Iptek demi
kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan Iptek sebagai hasil budaya manusia
harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang sistematis haruslah
menjadi sistem etika pengembangan Iptek.
Pancasila sebagai filsafat ilmu harus mengandung nilai ganda, yaitu:
1. Harus memberikan landasan teoritik (dan normatif) bagi penguasaan dan
pengembangan iptek dan menetapkan tujuannya.
4. 4
2. Memiliki nilai instrinsik tujuan iptek yang senantiasa dilandasi oleh nilai mental
kepribadian dan moral manusia. Nilai-nilai kualitatif dan normatif secara kategoris
harus terkandung dalam ajaran filsafat. Kualitas dan identitas nilai mental dan
kepribadian manusia senantiasa berhubungan dengan nilai filsafat dan atau
agama.
Kedudukan filsafat ilmu harus berasaskan kerokhanian dari sistem keilmuan
dan pengembangannya. Fungsi mental dan moral kepribadian manusia dalam
implemantasi iptek merupakan kriteria yang signifikan suatu keilmuan. Keilmuan
harus berorientasi praktis untu kepentingan bangsa. Selain itu, kebenaran yag
dianut epistomologis Pancasila prinsip kebenaran eksistensial dalam rangka
mewujudkan harmoni maksimal yang sesuai taraf-taraf fisiokismis, biotik, psikis,
dan human dalam rangka acuan norma ontologis transedental. Dengan
pendekatan pencerdasan kehidupan bangsa, epsitomologis Pancasila bersifat
terbuka terhadap berbagai aliran filsafat dunia (Dimyati, 2006).
5. 5
2. 2 Beberapa aspek dalam ilmu pengetahuan
Melalui kajian historis tersebut yang pada hakekatnya pemahaman tentang
sejarah kelahiran dan perkembangan ilmu pengetahuan, dapat dikonstatasikan
bahwa ilmu pengetahuan itu mengandung dua aspek, yaitu aspek fenomenal dan
aspek struktural.
Aspek fenomenal menunjukan bahwa ilmu pengetahuan mewujud /
memanifestasikan dalam bentuk masyarakat, proses, dan produk. Sebagai
masyarakat, ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai suatu masyarakat atau
kelompok elit yang dalam kehidupan kesehariannya begitu mematuhi kaedah-
kaedah ilmiah yang menurut paradigma Merton disebutuniversalisme,
komunalisme, dan skepsisme yang teratur dan terarah. Sebagai proses, ilmu
pengetahuan menampakkan diri sebagai aktivitas atau kegiatan kelompok elit
tersebut dalam upayanya untuk menggali dan mengembangkan ilmu melalui
penelitian, eksperimen, ekspedisi, seminar, kongres. Sedangkan sebagai produk,
ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai hasil kegiatan kelompok elit tadi
berupa teori, ajaran, paradigma, temuan-temuan lain sebagaimana disebarluaskan
melalui karya-karya publikasi yang kemudian diwariskan kepada masyarakat dunia.
Aspek fenomenal menunjukan bahwa ilmu pengetahuan mewujud /
memanifestasikan dalam bentuk masyarakat, proses, dan produk. Sebagai
masyarakat, ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai suatu masyarakat atau
kelompok elit yang dalam kehidupan kesehariannya begitu mematuhi kaedah-
kaedah ilmiah yang menurut paradigma Merton disebutuniversalisme,
komunalisme, dan skepsisme yang teratur dan terarah. Sebagai proses, ilmu
6. 6
pengetahuan menampakkan diri sebagai aktivitas atau kegiatan kelompok elit
tersebut dalam upayanya untuk menggali dan mengembangkan ilmu melalui
penelitian, eksperimen, ekspedisi, seminar, kongres. Sedangkan sebagai produk,
ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai hasil kegiatan kelompok elit tadi
berupa teori, ajaran, paradigma, temuan-temuan lain sebagaimana disebarluaskan
melalui karya-karya publikasi yang kemudian diwariskan kepada masyarakatdunia.
Aspek struktural menunjukkan bahwa ilmupengetahuan di dalamnya terdapat
unsur- unsursebagaiberikut:
1. Sasaran yang dijadikan obyek untuk diketahui (Gegenstand);
2. Obyek sasaran ini terus-menerus dipertanyakan dengan suatu cara (metode)
tertentu tanpa mengenal titik henti. Suatu paradoks bahwa ilmu pengetahuan
yang akan terus berkembang justru muncul permasalahan - permasalahan baru
yang mendorong untuk terus menerus mempertanyakannya.
3. Ada alasan dan motivasi mengapa gegenstand itu terus- menerus
dipertanyakan.
4. Jawaban-jawaban yang diperoleh kemudian disusun dalam suatu kesatuan
sistem (Koento Wibisono, 1985).
Dengan Renaissance dan Aufklaerung ini, mentalitas manusia Barat
mempercayai akan kemampuan rasio yang menjadikan mereka optimis, bahwa
segala sesuatu dapat diketahui, diramalkan, dan dikuasai. Melalui optimisme ini,
mereka selalu berpetualang untuk melakukan penelitian secara kreatif dan
inovatif.
7. 7
Sedangkan di dalam Islam, ada 6 aspek penting dalam pendidikan yaitu:
1. Aspek pendidikan ketuhanan, menjadi aspek pertama dan aspek dasar
pendidikan dalam Islam. Dengan mengenal Allah Swt. sebagai Tuhan dan
Pencipta, pribadi manusia dapat menyadari bahwa segala yang dipelajari
adalah ciptaan-Nya. Dengan bekal itu pula, dalam proses mempelajari ilmu
pengetahuan dan menguak fenoma alam, bukan kesombongan yang muncul
dalam diri, melainkan kesadaran akan kebesaran-Nya serta kedekatan kita
dengan-Nya.
2. Aspek pendidikan akhlak, termasuk dalam aspek penting pendidikan dalam
Islam. Kasus korupsi ataupun tindak kejahatan sosial yang terjadi sekarang,
Akhlak yang baik akan mencerminkan pribadi akan selalu melakukan segala
sesuatu dengan batas-batas yang sesuai ajaran Islam dan jauh dari perbuatan
yang merugikan orang lain. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang
salah satunya membentuk hubungan yang harmonis antara sesama. Tanpa
akhlak, ilmu pengetahuan dan potensi diri dapat digunakan untuk melakukan
tindakan yang merugikan masyarakat.
3. Aspek pendidikan akal dan ilmu pengetahuan, menjadi aspek yang tidak
terpisahkan dalam dunia pendidikan. Dalam proses belajar mengajar,
pendidik maupun anak didik berkutat dalam diskusi untuk memahami ilmu
pengetahuan. Aspek ini berhubungan dengan kesuksesan di dunia profesi.
Dengan akal dan ilmu pengetahuan, potensi diri untuk berkembang dan
berprestasi dalam dunia profesi tertentu dapat dicapai.
8. 8
4. Aspek pendidikan fisik, berhubungan dengan potensi jasmani. Dengan fisik
yang sehat, potensi diri untuk melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan lancar. Adanya mata ajar olahraga, bahkan
kompetisi dalam bidang olahraga, menjadi salah satu media pemenuhan
aspek ini.
5. Aspek Pendidikan Kejiwaan, menjadi salah satu aspek yang harus dipenuhi
dalam pendidikan. Terdapat kata-kata bijak yang sangat familiar dan
menunjukkan pentingnya aspek pendidikan kejiwaan, yaitu, “Di dalam tubuh
yang kuat, terdapat jiwa yang sehat.” Tidak bisa dipungkiri bahwa pikiran
positif dan semangat muncul dari jiwa sehat yang dapat dipentuk dalam
proses belajar mengajar.
6. Aspek pendidikan keindahan, tidak hanya terbatas pada sesuatu yang enak
untuk dilihat, tetapi aspek ini juga menjadi salah satu aspek dalam pendidikan.
Jika sahabat Abi Ummi lihat dalam Alquran yang merupakan sumber berbagai
ilmu bagi umat manusia, keindahan dalam penyampaiannya dapat kita
temukan dalam rima ayat-ayat dalam berbagai surat, seperti Al-Ikhlas, An-
Nas, dan Al-Falaq. Keindahan dalam berbahasa dan bertutur kata menjadi
aspek yang selalu ditunjukkan dalam penyampaian ilmu dari zaman Nabi
Muhammad saw. hingga saat ini. [6]
9. 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang terumuskan
dari proses akulturasi budaya nusantara yang berlangsung berabad-abad.
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia
dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada
hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari
Pancasila menjadi pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam
memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa, dan negara
tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia Indonesia untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Filsafat
Pancasila merupakan landasar dalam proses berfikir dan berpengetahuan.
Pancasila sebagai dasar negara terdiri dari lima sila yang berasal dari
pemikiran hasil akulturasi budaya nusantara. Sila-sila dalam Pancasila memliki
keterkaitan atau berhubungan dan saling melandasi. Sila pertama, Ketuhanan
Yang Maha Esa merupakan landasan utama dari kempat sila lainnya. Hal ini
menjadikan Pancasila sebagai sistem yang saling terkait tak terpisahkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia tak bisa terlepas dari dunia
luar. Ilmu pengetahuan di Indonesia pada dasarnya telah berlangsung sebelum
10. 10
era bangsa eropa masuk ke nusantara hingga pada masa pasca kemerdekaan.
Perkembangan iptek adalah lewat kelembagaan pendidikan, hal ini didasarkan
pada semangat ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ yang tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945. Para ilmuwan dan cendikiawan harus memiliki semangat
mengembangkan dan menciptakan iptek yang ditujukan bagi kesejahteraan dan
kemaslahatan umat manusia.
3. 2 SARAN
Program Wajib Belajar ini ditujukan oleh seluruh anak Bangsa Indonesia untuk
menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan diharapkan jumlah
anak putus sekolah (drop out) bisa diminimalisir dan salah satu strategi untuk
meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun
adalah program nasional.
Oleh karena itu, untuk mensukseskan program itu perlu kerjasama umtuk
tetap meningkatkan partisipasinya dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun.
Sebagai masyarakat yang baik kita harus ikut berpartisipasi dan ikut serta dalam
mendukung wajib belajar 9 tahun, karena program ini sangat baik untuk
meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab kita semua terhadap masa depan
generasi penerus bangsa yang berkualitas serta upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa.