Bab 1 membahas besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar fisika dan satuan-satuan internasionalnya. Bab 2 memfokuskan pada kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika dasar seperti panjang, massa, waktu, dan percepatan. Ia menjelaskan bahwa besaran-besaran fisika harus dapat diukur dan didefinisikan secara matematis. Dokumen tersebut juga membahas tentang sistem satuan internasional (SI) dan tujuh besaran dasar fisika seperti panjang, massa, waktu, dan lainnya.
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 membahas tentang besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar fisika dan satuan-satuan dalam sistem internasional (SI). Bab 2 memulai pembahasan tentang kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terkait dengan teori relativitas khusus Einstein, yang mencakup formasi teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, massa, dan kesetaraan massa-energi.
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika dasar seperti panjang, massa, waktu, dan percepatan. Ia menjelaskan bahwa besaran-besaran fisika harus dapat diukur dan didefinisikan secara matematis. Dokumen tersebut juga membahas tentang sistem satuan internasional (SI) dan tujuh besaran dasar fisika seperti panjang, massa, waktu, dan lainnya.
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 membahas tentang besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar fisika dan satuan-satuan dalam sistem internasional (SI). Bab 2 memulai pembahasan tentang kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terkait dengan teori relativitas khusus Einstein, yang mencakup formasi teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, massa, dan kesetaraan massa-energi.
Relativitas khusus menjelaskan fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa yang terkait dengan kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energi. Teori ini didasarkan pada dua postulat Einstein yaitu prinsip relativitas dan konstan kelajuan cahaya. Konsekuensinya meliputi dilatasi waktu, kontraksi panjang, dan keterkaitan antara massa dan energi.
Teks tersebut membahas tentang besaran, dimensi, dan satuan dalam fisika. Ia menjelaskan besaran dasar seperti panjang, massa, dan waktu yang digunakan untuk menentukan besaran turunan lainnya seperti kecepatan, percepatan, momentum dan lainnya. Teks tersebut juga menjelaskan penggunaan dimensi untuk menganalisis rumus dan persamaan fisika.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar mekanika benda langit, termasuk definisi vektor dan skalar, operasi-operasi vektor, gerak melingkar beraturan, elips, hukum-hukum Newton tentang gerak dan gravitasi, momentum, dan hukum-hukum Kepler tentang gerak planet mengelilingi matahari.
Dokumen tersebut membahas tentang besaran, satuan, dan vektor dalam fisika. Secara ringkas, besaran adalah hal-hal yang dapat diukur dengan satuan tertentu, satuan digunakan sebagai standar pengukuran, sedangkan vektor digunakan untuk menggambarkan perpindahan dan gaya.
Bab 1 membahas besaran dan pengukuran dalam fisika. Terdapat 7 besaran pokok menurut sistem internasional yaitu panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur, intensitas cahaya, dan banyak zat. Besaran turunan diturunkan dari besaran pokok melalui rumus. Satuan digunakan untuk mengukur besaran, sedangkan dimensi menunjukkan hubungan antar besaran pokok dalam suatu rumus. Vektor mewakili besaran yang mem
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab 2 memfokuskan pada kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai fungsi waktu, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab 2 memfokuskan pada kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai fungsi waktu, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika dan pengukurannya. Besaran-besaran fisika seperti panjang, massa, dan waktu digunakan untuk menggambarkan fenomena alam, dan harus dapat diukur dan dinyatakan dalam angka. Sistem Internasional (SI) digunakan sebagai standar pengukuran internasional."
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika, pengukuran, vektor, dan kinematika gerak lurus. Terdapat tujuh besaran dasar fisika yang meliputi panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur, jumlah zat, dan intensitas cahaya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas besaran-besaran fisika yang tak terdefinisikan dalam mekanika seperti panjang, waktu, dan massa.
2) Standar dan satuan untuk mengukur besaran-besaran tersebut ditentukan oleh badan internasional.
3) Gaya adalah besaran vektor yang menyebabkan gerak benda dan dapat dijelaskan dengan grafik vektor.
Relativitas khusus menjelaskan fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa yang terkait dengan kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energi. Teori ini didasarkan pada dua postulat Einstein yaitu prinsip relativitas dan konstan kelajuan cahaya. Konsekuensinya meliputi dilatasi waktu, kontraksi panjang, dan keterkaitan antara massa dan energi.
Teks tersebut membahas tentang besaran, dimensi, dan satuan dalam fisika. Ia menjelaskan besaran dasar seperti panjang, massa, dan waktu yang digunakan untuk menentukan besaran turunan lainnya seperti kecepatan, percepatan, momentum dan lainnya. Teks tersebut juga menjelaskan penggunaan dimensi untuk menganalisis rumus dan persamaan fisika.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar mekanika benda langit, termasuk definisi vektor dan skalar, operasi-operasi vektor, gerak melingkar beraturan, elips, hukum-hukum Newton tentang gerak dan gravitasi, momentum, dan hukum-hukum Kepler tentang gerak planet mengelilingi matahari.
Dokumen tersebut membahas tentang besaran, satuan, dan vektor dalam fisika. Secara ringkas, besaran adalah hal-hal yang dapat diukur dengan satuan tertentu, satuan digunakan sebagai standar pengukuran, sedangkan vektor digunakan untuk menggambarkan perpindahan dan gaya.
Bab 1 membahas besaran dan pengukuran dalam fisika. Terdapat 7 besaran pokok menurut sistem internasional yaitu panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur, intensitas cahaya, dan banyak zat. Besaran turunan diturunkan dari besaran pokok melalui rumus. Satuan digunakan untuk mengukur besaran, sedangkan dimensi menunjukkan hubungan antar besaran pokok dalam suatu rumus. Vektor mewakili besaran yang mem
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab 2 memfokuskan pada kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai fungsi waktu, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab 2 memfokuskan pada kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai fungsi waktu, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika dan pengukurannya. Besaran-besaran fisika seperti panjang, massa, dan waktu digunakan untuk menggambarkan fenomena alam, dan harus dapat diukur dan dinyatakan dalam angka. Sistem Internasional (SI) digunakan sebagai standar pengukuran internasional."
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika, pengukuran, vektor, dan kinematika gerak lurus. Terdapat tujuh besaran dasar fisika yang meliputi panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur, jumlah zat, dan intensitas cahaya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas besaran-besaran fisika yang tak terdefinisikan dalam mekanika seperti panjang, waktu, dan massa.
2) Standar dan satuan untuk mengukur besaran-besaran tersebut ditentukan oleh badan internasional.
3) Gaya adalah besaran vektor yang menyebabkan gerak benda dan dapat dijelaskan dengan grafik vektor.
Bab ini membahas konsep vektor dan matrix. Vektor adalah himpunan besaran dengan index yang jelas, dimana masing-masing besaran disebut elemen vektor. Matrix adalah larik berdimensi dua dengan dua index, yaitu baris dan kolom. Bab ini juga menjelaskan beberapa jenis vektor dan matrix seperti vektor basis, matrix bujur sangkar, dan matrix diagonal.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur dan menyertakan angka kesalahan. Ada dua jenis kesalahan pengukuran yaitu sistematis dan acak. Berbagai alat ukur digunakan untuk mengukur besaran fisika tertentu dengan batas ketelitian masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang vektor dimensi 2 dan 3. Ruang vektor dimensi 2 dan 3 merupakan himpunan titik yang terdiri dari pasangan dan tripel bilangan riil yang masing-masing mewakili koordinat x dan y, serta x, y dan z. Ruang vektor ini memiliki sistem koordinat kartesius untuk menggambarkan letak titik-titiknya. Vektor merupakan besaran fisis yang memiliki nilai dan arah, yang dapat
Makalah ini membahas tentang Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila yang berasal dari akulturasi budaya nusantara. Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam berfikir dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia harus didasarkan pada semangat Pancasila untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan kemaslahat
Prosessor telah mengalami perkembangan sejak ditemukannya mikroprosesor pertama pada tahun 1971 hingga saat ini yang telah mencapai teknologi multi-core dan 64-bit. Perkembangan utama meliputi hadirnya prosesor multi-inti, hyperthreading, dan generasi terbaru seperti Intel Core i7 dan Intel Sandy Bridge.
Dokumen tersebut membahas tentang ragam bahasa Indonesia, struktur kalimat, pola kalimat, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), tanda baca, dan diksi serta gaya bahasa. Secara garis besar dibahas tentang jenis-jenis ragam bahasa berdasarkan media yang digunakan, struktur dasar kalimat, pola kalimat majemuk, perkembangan EYD di Indonesia, dan unsur-unsur yang mempengaruhi pemilihan kata (dik
Logika matematika adalah cabang ilmu yang mempelajari logika dan matematika, meliputi konsep-konsep seperti pernyataan, negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi serta penarikan kesimpulan menggunakan aturan-aturan tertentu.
Kurikulum Pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi umum mengalami perubahan sejak era reformasi. Kurikulum tahun 2000 masih melanjutkan pendekatan tradisional dengan fokus pada akidah, syariah, dan akhlak. Namun, kurikulum tahun 2002 mengalami pergeseran paradigma dengan memperluas ruang lingkup keagamaan untuk isu-isu kontemporer. Perubahan ini dimaksudkan agar kurikulum sesuai dengan tuntutan zaman.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi basis data, komponen-komponen sistem basis data, bahasa-bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan basis data, serta model relasional untuk merepresentasikan data dan hubungan antar data dalam basis data."
The document appears to be instructions or a test in a foreign language. It includes headings like "START MEASUREMENT", "LEVEL", and "ANSWER" with corresponding passages of text. Measurement and answer sections are repeated, suggesting it is a multiple choice test covering topics like food (sisosis, ramen), places in Indonesia (Pamboanga), and relationships (widow, maiden). The overall document discusses taking a test through multiple choice questions about food, places and relationships in a foreign language.
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 06 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit BPD DIY Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Parung Panjang, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai BPD DIY khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Parung Panjang:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxFORTRESS
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Pintu Aluminium Kaca di Kuta Selatan, Pintu Aluminium Minimalis di Bangli, Daun Pintu Aluminium di Jembrana, Pintu Kamar Aluminium di Pekutatan.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura, Kab Bangli, Kab Buleleng-Singaraja, Kab Gianyar, Kab Jembrana-Negara, Kab Karangasem-Amlapura, Kab Klungkung-Semarapura, Kab Tabanan, Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintukacaaluminiumdibuleleng #pintualuminiumkacadikutaselatan #pintualuminiumminimalisdibangli #daunpintualuminiumdijembrana #pintukamaraluminiumdipekutatan
Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Toko Pintu Aluminium Terdekat di Kuta Utara, Pintu Kusen Aluminium di Kintamani, Pintu Wc Aluminium di Melaya, Kusen Dan Pintu Aluminium di Blahbatuh.
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
Dalam permainan judi online ada yang namanya keberuntungan dan keberuntungan itu tidak ada di semua slot online,Akan tetapi jika anda main di situ ATRIUM GAMING dijamin anda bakalan betah dikarenkan situs online №1 di INDONESIA ini slot yang paling mudah mencari kemenangan,Jika anda tidak percaya silahkan dicoba bonus dan evet menanti kehadiran anda.!!!
ATRIUM GAMING Link Slot online mudah menang terbaru dari kamboja yang di dukung dengan server slot online yang di kenal dengan nama SERVER UG dan juga di kenal oleh sloter indonesia dengan server yang paling Stabil dan juga di kenal dengan server yang sering memberikan peluang kemenangan kepada setiap membernya
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 07 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Aceh Syariah Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Cikampek, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Aceh Syariah khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Cikampek:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
Kepada anda para warga kota Cikampek, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank Aceh Syariah resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#Cikampek #slotBankAcehSyariah #slotviaBankAcehSyariah #daftarslotBankAcehSyariah #unikbet
1. Bab 1.Pendahuluan
1.1 Besaran dan Pengukuran
Fisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda serta fenomena dan keadaan yang terkait
dengan benda-benda tersebut. Untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi atau
dialami suatu benda, maka didefinisikan berbagai besaran-besaran fisika. Besaran-besaran
fisika ini misalnya panjang, jarak, massa, waktu, gaya, kecepatan, temperatur, intensitas
cahaya, dan sebagainya. Terkadang nama dari besaran-besaran fisika tadi memiliki kesamaan
dengan istilah yang dipakai dalam keseharian, tetapi perlu diperhatikan bahwa besaran-
besaran fisika tersebut tidak selalu memiliki pengertian yang sama dengan istilah-istilah
keseharian. Seperti misalnya istilah gaya, usaha, dan momentum, yang memiliki makna yang
berbeda dalam keseharian atau dalam bahasa-bahasa sastra. Misalnya, “Anak itu bergaya di
depan kaca”, “Ia berusaha keras menyelesaikan soal ujiannya”, “Momentum perubahan
politik sangat tergantung pada kondisi ekonomi negara”.
Besara-besaran fisika didefinisikan secara khas, sebagai suatu istilah fisika yang memiliki
makna tertentu. Terkadang besaran fisika tersebut hanya dapat dimengerti dengan
menggunakan bahasa matematik, terkadang dapat diuraikan dengan bahasa sederhana, tetapi
selalu terkait dengan pengukuran (baik langsung maupun tidak langsung). Semua besaran
fisika harus dapat diukur, atau dikuatifikasikan dalam angka-angka. Sesuatu yang tidak dapat
dinyatakan dalam angka-angka bukanlah besaran fisika, dan tidak akan dapat diukur.
Mengukur adalah membandingakan antara dua hal, biasanya salah satunya adalah suatu
standar yang menjadi alat ukur. Ketika kita mengukur jarak antara dua titik, kita
membandingkan jarak dua titik tersebut dengan jarak suatu standar panjang, misalnya
panjang tongkat meteran. Ketika kita mengukur berat suatu benda, kita membandingkan berat
benda tadi dengan berat benda standar. Jadi dalam mengukur kita membutuhkan standar
sebagai pembanding besar sesuatu yang akan diukur. Standar tadi kemudian biasanya
dinyatakan memiliki nilai satu dan dijadian sebagai acuan satuan tertentu. Walau kita dapat
sekehendak kita menentukan standar ukur, tetapi tidak ada artinya bila tidak sama di seluruh
dunia, karena itu perlu diadakan suatu standar internasional. Selain itu standar tersebut
haruslah praktis dan mudah diproduksi ulang di manapun di dunia ini. sistem standar
internasional ini sudah ada, dan sekarang dikenal dengan Sistem Internasional (SI). Terkait
dengan SI, terdapat satuan SI. Antara besaran fisika yang satu dengan besaran fisika yang
lain, mungkin terdapat hubungan. Hubungan-hubungan antara besaran fisika ini dapat
dinyatakan sebagai persamaan-persamaan fisika, ketika besaran-besaran tadi dilambangkan
dalam simbol-simbol fisika, untuk meringkas penampilan persamaannya. Karena besaran-
besaran fisika tersebut mungkin saling terkait, maka tentu ada sejumlah besaran yang
mendasari semua besaran fisika yang ada, yaitu semua besaran-besaran fisika dapat
dinyatakan dalam sejumlah tertentu besaran-besaran fisika, yang disebut sebagai besaran-
besaran dasar.
Terdapat tujuh buah besaran dasar fisika (dengan satuannya masing-masing) :
1. panjang (meter)
2. massa (kilogram)
3. waktu (sekon)
2. 4. arus listrik (ampere)
5. temperatur (kelvin)
6. jumlah zat (mole)
7. intensitas cahaya (candela)
Satuan SI untuk panjang adalah meter dan satu meter didefinisikan sebagai 1650763,73 kali
panjang gelombang cahaya transisi 2p10 – 5d5 isotop Kr86. Satuan SI untuk waktu adalah
sekon dan satu sekon didefinisikan sebagai 9.192 631.770 kali periode transisi tertentu aton
Cs133. Satuan SI untuk massa adalah kilogram, dan satu kilogram didefinisika sebagai massa
sebuah silinder platinum iridium yang disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional
di Prancis. Tetapi selain itu juga terdapat standar massa non SI, yaitu standar massa atom
yang diambil berdasarkan massa satu atom C12 yang tepat didefinisikan bermassa 12 dalam
satuan massa atom terpadu (amu- atomic mass unit, disingkat u). Besaran-besaran fisika
secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, besaran skalar, besaran vektor dan
besaran tensor. Untuk besaran tensor, tidak akan dipelajari dalam pelajaran fisika dasar.
Besaran scalar adalah besaran yang memiliki nilai saja, sedangkan besaran vektor adalah
besaran yang selain memiliki nilai juga memiliki arah. Karena konsep tentang vektor banyak
digunakan dalam fisika, maka akan dijelaskan lebih lanjut secara singkat mengenai besaran
vektor ini.
1.2 Vektor
Sebagai contoh yang mudah untuk dipahami dari sebuah vektor adalah vektor posisi. Untuk
menentukan posisi sebuah titik relatif terhadap titik yang lain, kita harus memiliki sistem
koordinat. Dalam ruang berdimensi tiga, dibutuhkan sistem koordinat, x, y, z untuk
mendiskripsikan posisi suatu titik relatif terhadap suatu titik asal (O). Vektor posisi suatu titik
P, relatif terhadap titik asal digambarkan di bawah ini.
1.2.1 Penjumlahan Vektor
Dari konsep vektor posisi juga dikembangkan konsep penjumlahan vektor. Vektor posisi titik
A adalah~A, sedangkan posisi titik B ditinjau dari titik A adalah B. Vektor posisi titik B
adalah vector ~C, dan ~C dapat dinyatakan sebagai jumlahan vektor ~A dan vektor ~B,~A +
~ B = ~ C.
Negatif dari suatu vektor ~ A dituliskan sebagai − ~ A dan didefinisikan sebagai sebuah
vektor dengan besar yang sama dengan besar vector ~ A tetapi dengan arah yang berlawanan,
sehingga ~ A + (−1) ~A = 0. Dari sini konsep pengurangan vektor muncul, jadi ~ A − ~ B = ~
A + (−1) ~ B. Aljabar vektor bersifat komutatif dan asosiatif. Jadi
~A + ~ B = ~ B + ~ A, dan ~ A + (~B + ~C) = (~A + ~ B) + ~C
Dalam ruang berdimensi tiga terdapat paling banyak tiga vektor yang dapat saling tegak
lurus. Vektor-vektor yang saling tegak lurus ini dapat dijadikan vektor-vektor basis. Dalam
sistem koordinat kartesan, sebagai vektor-vektor basis biasanya diambil vektor-vektor yang
mengarah ke arah sumbu x, y, dan z positif, dan diberi simbol ˆx, ˆy, dan ˆz. Vektor-vektor
basis ini juga dipilih bernilai satu. Sehingga sebarang vector ~ A dalam ruang dimensi tiga
3. dapat dinyatakan sebagai jumlahan vektor-vektor basis dengan koefisien-koefisien Ax, Ay,
Az yang disebut sebagai komponen vektor dalam arah basis x, y dan z.~A = Ax ˆx + Ay ˆy +
Az ˆz
Dari trigonometri dapat diketahui bahwa bila sudut antara vector ~A dengan sumbu x, y, dan
z adalah θx, θy, dan θz, maka Ax = A cos θx, Ay = A cos θy, dan Az = A cos θz, dengan A
adalah besar ~A. Dari teorema Phytagoras, diperoleh bahwa A = pA2x + A2y + A2z.
1.2.2 Perkalian
Dua buah vektor dapat ‘diperkalikan’. Konsep perkalian antar vektor sangat bermanfaat
dalam perumusan berbagai persamaan-persamaan fisika. Konsep perkalian dalam vektor
sangat berbeda dengan sekedar memperkalian dua buah bilangan (skalar), dan memiliki
definisi tersendiri. Dua buah vector dapat diperkalikan menghasilkan sebuah skalar ataupun
sebuah vektor baru. Perkalian yang menghasilkan skalar disebut sebagai perkalian skalar atau
perkalian titik (dot product), dan didefinisikan sebagai ~A · ~B = AB cos θ dengan θ adalah
sudut antara vector ~A dan ~B. Besar vector ~C = ~A + ~B dapat dinyatakan dalam
perumusan berikut ini
C = q( ~A + ~B) · ( ~A + ~B) = √A2 + B2 + 2AB cos θ Bila ~A dan ~B dinyatakan dalam
komponen-komponennya,
~A = Ax ˆx + Ay ˆy +Az ˆz dan ~B = Bx ˆx + By ˆy + Bz ˆz, maka
~A · ~B = AxBx + AyBy + AzBz
karena ˆx · ˆy = ˆx · ˆz = ˆy · ˆz = cos 900 = 0 (saling tegak lurus), dan ˆx · ˆx = ˆy · ˆy = ˆz ·
ˆz = cos 00 = 1. Dengan mengalikan sebarang vector ~A dengan sebuah vektor basis, akan
didapatkan proyeksi ~A ke arah vektor basis tadi, jadi misalnya ~a · ˆx = Ax. Perkalian dua
buah vektor yang menghasilkan sebuah vektor, disebut sebagai perkalian silang (cross
product), untuk dua buah vector ~ A dan ~B, dituliskan
~A × ~B = ~C. Vektor ~C di sini adalah suatu vektor yang arahnya tegak lurus terhadap
bidang di mana ~A dan ~B berada, dan ditentukan oleh arah putar tangan kanan yang diputar
dari ~A ke ~B. Besar vector ~C didefinisikan sebagai
C = | ~A × ~B| = AB sin θ
Besar vector ~ C ini dapat diinterpretasikan sebagai luasan jajaran genjang yang dua sisinya
dibatasi oleh ~ A dan ~B Sesuai dengan definisinya, maka ~A × ~B = − ~B × ~A. Untuk
vektor-vektor basis, diperoleh ˆx × ˆy = ˆz, ˆy × ˆz = ˆx,ˆz × ˆx = ˆy, dan ˆx × ˆx = ˆy × ˆy = ˆz
× ˆz = 0.
Bab 2
Kinematika Gerak Lurus
2.1 Posisi, Kecepatan dan Percepatan
4. Dalam bab ini kita akan meninjau gerak titik partikel secara geometris, yaitu meninjau gerak
partikel tanpa meninjau penyebab geraknya. Cabang ilmu mekanika yang meninjau gerak
partikel tanpa meninjau penyebab geraknya disebut sebagai kinematika. Walaupun kita hanya
meninjau gerak titik partikel, tetapi dapat dimanfaatkan juga untuk mempelajari gerak benda
maupun sistem yang bukan titik. Karena selama pengaruh penyebab gerak partikel hanya
pengaruh eksternal, maka gerak keseluruhan benda dapat di-
wakili oleh gerak titik pusat massanya. Pembuktian terhadap pernyataan ini akan diberikan
belakangan. Kondisi gerak suatu titik partikel dideskripsikan oleh perubahan posisi partikel
sebagai fungsi waktu, ~r(t). Dalam mekanika klasik waktu dianggap tidak bergantung pada
sistem kerangka koordinat yang dipilih, waktu hanya sebagai sesuatu yang mengalir bebas
dari besaran-besaran fisis lainnya. Bila fungsi ~r(t) sudah diketahui untuk sebarang waktu t,
maka keadaan gerak partikel tadi secara praktis sudah diketahui. Tetapi terkadang informasi
tentang gerak partikel tidak diketahui dalam bentuk posisi tetapi dalam besaran-besaran lain
yang akan kita definisikan.
Dalam selang waktu Δt, posisi partikel akan berpindah dari ~r(t) menjadi ~r(t + Δt). Vektor
perubahan posisinya adalah Δ~r = ~r(t + Δt) − ~r(t)
Kecepatan sebuah aprtikel adalah laju perubahan posisi partikel terhadap waktu. Kecepatan
rerata partikel tadi dalam selang waktu Δt didefinisikan sebagai:
~¯v = Δ~r Δt
Sedangkan kecepatan sesaat pada saat t didefinisikan sebagai
~v ≡ limΔt→0 Δ~r Δt ≡ d~rdt
Besar dari vektor kecepatan sering juga disebut sebagai kelajuan. Kelajuan dari sebuah
partikel dapat tidak berubah walaupun kecepatannya berubah, yaitu bila vektor kecepatan
berubah arahnya tanpa berubah besarnya. Bila kecepatan sebuah partikel pada saat t adalah
~v(t) maka setelah selang waktu Δt kecepatannya adalah ~v(t + Δt). Perubahan kecepatannya
selama selang Δt diberikan oleh Δv = ~v(t + Δt) − ~v(t) Percepatan sebuah partikel adalah
laju perubahan keceatan partikel terhadap waktu. Percepatan rerata partikel tadi didefinisikan
sebagai ~¯a ≡ Δv/Δt sedangkan percepatan sesaatnya pada saat t didefinisikan sebagai
~a ≡ lim Δt→0 Δ~v/Δt ≡ d~v/dt. Karena kecepatan dapat dituliskan sebagai derivatif posisi
terhadap waktu, maka percepatan adalah derivatif kedua posisi terhadap waktu, yaitu ~a
≡d2~r/dt2
.
2.2 Gerak dengan kecepatan konstan
Bila kecepatan partikel konstan ~v, maka percepatannya nol. Untuk kasus ini posisi partikel
pada waktu t dapat diketahui melalui integrasi persamaan berikut ini
d~r = ~vdt yang bila diintegralkan dari saat awal t0 dengan posisi ~r(0) ke saat akhir t dengan
posisi ~r(t) Z ~r(t) ~r(0) d~r = ~v Z t 0 dt ~r(t) − ~r(0) = ~v(t − 0)
5. atau ~r(t) = ~r(0) + ~v t
Grafik hubungan posisi dan waktu membentuk garis lurus dengan nilai gradien grafik
(kemiringan grafik) sama dengan nilai kecepatan yang konstan
2.3 Gerak dengan percepatan konstan
Bila percepatan partikel konstan ~a, kecepatan partikel dapat ditentukan dari integrasi
persamaan berikut ini d~v = ~adt yang bila diintegralkan dari saat awal t0 dengan kecepatan
~v(0) ke saat akhir t dengan kecepatan ~v(t) Z ~v(t) ~v(0) d~v = ~a Z t 0 dt ~v(t) − ~v(0) =
~a(t − 0) atau ~v(t) = ~v(0) + ~a t dari persamaan ini, dengan memakai definisi kecepatan
sebagai derivatif posisi terhadap waktu, diperoleh persamaan berikut ini d~r = ~v(0)dt + ~a(t
− 0)dt yang bila diintegralkan dari saat awal t0 dengan posisi ~r(0) ke saat akhir t dengan
posisi ~r(t), diperoleh Z ~r(t) ~r(0) d~r = Z t 0 ~v(0)dt + ~a(t − 0)dt dan diperoleh ~r(t) =
~r(0) + ~v(0) t + 12 ~a t2
Grafik posisi sebagai fungsi dari waktu berbentuk grafik kuadratis (parabolik), dengan
gradien grafik sama dengan besar kecepatan partikel pada saat tertentu. Sedangkan grafik
kecepatan sebagai fungsi waktu berbentuk garis lurus dengan gradien grafiknya sama dengan
besar percepatan partikel. Dengan meninjau gerak satu dimensi, dapat juga dituliskan
a = dv/dt = dv dr/dr dt = v dv/dr atau dapat dituliskan
v dv = a dr yang bila diintegralkan dari posisi dan kecepatan awal r(0) dan v(0) ke posisi dan
kecepatan akhir r(t) dan v(t) maka diperoleh Z v(t) v(0) v dv = a Z r(t) r(0) dr. Hasilnya :
v(t)2 = v(0)2 + 2a (r(t) − r(0))
Sebagai contoh gerak dengan percepatan konstan adalah gerak partikel jatuh bebas di dekat
permukaan bumi. Dapat ditunjukkan bahwa untuk ketinggian yang tidak terlalu jauh dari
permukaan bumi, percepatan gravitasi g yang dialami sebuah benda yang jatuh bebas,
bernilai konstan. Dalam kasus
benda jatuh bebas, bila arah positif dipilih ke arah atas, maka percepatan benda a = −g (ke
bawah).
2.4 Kombinasi gerak
Besaran-besaran gerak yang berupa besaran vektor dapat diuraikan menjadi komponen-
komponennya dalam setiap arah vektor-vektor basisnya. Sehingga gerak dalam dua dimensi
dapat diuraikan menjadi kombinasi dua gerak satu dimensi dalam dua arah yang saling tegak
lurus (misalnya dalam arah x dan y). Demikian juga gerak dalam tiga dimensi dapat diuraikan
menjadi kombinasi tiga gerak satu dimensi dalam tiga arah yang saling tegak lurus (dalam
arah x, y, dan z). Semua persamaan-persamaan kinematika gerak lurus dalam bab
sebelumnya, dapat digunakan untuk mendeskripsikan gerak dalam masing-masing arah.
Sebagai contoh akan diberikan gerak partikel dalam dua dimensi (bidang) yang mengalami
percepatan konstan dalam arah vertikal dan tidak mengalami percepatan dalam arah
horizontal. Aplikasi dari gerak ini adalah gerak peluru, yang lintasannya berupa lintasan
parabolik. Misalkan di titik asal koordinat (0, 0) sebuah partikel bergerak dengan kecepatan
awal ~v0 yang membentuk sudut θ terhadap sumbu x. Partikel ini mengalami percepatan
6. gravitasi sebesar −g (ke arah sumbu y negatif). Kecepatan awal partikel dapat diuraikan
menjadi komponen x dan y, yaitu v0x = v0 cos θ dan v0y = v0 sin θ. Gerak partikel sekarang
dapat dianalisa sebagai gerak dengan kecepatan konstan pada arah x dan gerak dengan
percepatan konstan pada arah y. Sesuai pembahasan pada bagian sebelum ini, posisi partikel
pada arah x dan y