SlideShare a Scribd company logo
Normalisasi Database 
©2014, Ali Sadiyoko. 
Disarikan dari : Fathansyah, ‘BASIS DATA’, Informatika, Bandung , 1999.
Definisi 
Definisi Normalisasi 
Definisi 1 : proses dekomposisi dan restrukturisasi sebuah tabel yang 
kompleks strukturnya dengan tujuan untuk mendapatkan sebuah tabel yang 
memiliki struktur lebih sederhana dan lebih stabil (normal). 
Definisi 2 : Proses pengurangan sebuah relasi untuk menjadikannya bentuk 
paling sederhana, misalnya : semua atribut dalam sebuah tabel telah 
diturunkan ke dalam sebuah domain tunggal yang berisi nilai-nilai yang tidak 
dapat didekomposisi lagi. 
Definisi 3 : Proses dekomposisi dari sebuah struktur data yang kompleks 
mengikuti sejumlah aturan tertentu yang didesain khusus untuk 
mendapatkan struktur tabel yang lebih sederhana dan lebih stabil. 
Definisi dari : ‘The IEEE Standard Dictionary of Electrical and Electronics Term (IEEE Std 100-1996)’ 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Tujuan & Kriteria 
Tujuan 
Menciptakan sebuah tabel yang ‘normal’  baik/ optimal. 
Kriteria 
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka hasil dekomposisinya 
dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). 
2. Ketergantungan fungsional dalam tabel harus tetap terjaga 
(Dependency Preservation). 
3. Memenuhi bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF). 
Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut 
harus memenuhi Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form, 3NF ). 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Kriteria (cont.) 
Bentuk normal lain, selain kriteria utama di atas : 
1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form, 1NF ) 
2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form, 2NF ) 
3. Bentuk Normal Tahap Keempat (4th Normal Form, 4NF ) 
4. Bentuk Normal Tahap Kelima (5th Normal Form, 5NF ) 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Tabel Universal 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Tabel Universal 
Lihat tabel universal contoh! 
Tabel universal (universal/ star table) = tabel yang merangkum semua 
kelompok data yang saling berhubungan. 
Dari tabel universal tsb, dengan memperhatikan kesamaan dan 
ketidaksamaan data di antara baris-baris data, juga dengan memahami 
hubungan alamiah antar data, dapat dibentuk serangkaian KF sbb : 
KF yang terbentuk : 
nim  nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir 
kode_kul  nama_kul, sks, semester, waktu, tempat, nama_dos 
nama_dos  alamat_dos 
nim kode_kul  idx_nilai 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Alasan melakukan dekomposisi 
Ada beberapa kelemahan mendasar pada tabel universal yang dapat 
menjadi alasan untuk melakukan dekomposisi, yaitu: 
1. Pengulangan informasi 
2. Potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan 
3. Tersembunyinya informasi tertentu. 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Lossless-Join Decomposition/ Lossless Decomposition 
Dekomposisi = pemisahan sebuah tabel menjadi beberapa tabel dengan 
mempertimbangkan KF yang telah ada. Dilakukan agar tiap tabel yg akan 
digunakan untuk sistem kita hanya memiliki 1 (satu) KF saja (KF minimum). 
Dekomposisi yang benar terjadi bila tabel-tabel hasil dekomposisi 
digabungkan kembali akan menghasilkan tabel awal. 
Contoh (Lossy-Join Decomposition) : 
asumsikan di tabel ABC ini ada 2 KF : A  B dan B  C (yang didapat dari 
pengamatan yang kurang teliti !). 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database 
A B C 
row 1 a1 100 c1 
row 2 a2 200 c2 
row 3 a3 300 c3 
row 4 a4 200 c4
Lossless-Join Decomposition/ Lossless Decomposition 
A B C 
row 1 a1 100 c1 
row 2 a2 200 c2 
row 3 a3 300 c3 
row 4 a4 200 c4 
Hasil dekomposisi : 
A B B C 
a1 100 100 c1 
a2 200 200 c2 
a3 300 300 c3 
a4 200 200 c4 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database 
Jika digabungkan kembali : 
A B C 
a1 100 c1 
a2 200 c2 
a2 200 c4 
a3 300 c3 
a4 200 c2 
a4 200 c4 
A  B B  C 
Tabel berbeda dengan tabel awal !
Lossless-Join Decomposition/ Lossless Decomposition 
Tapi bila pada tabel awal, data yang ada di sel (4,4) berbeda : 
A B C 
row 1 a1 100 c1 
row 2 a2 200 c2 
row 3 a3 300 c3 
row 4 a4 200 c4 
maka dekomposisi yang dilakukan akan menjadi benar 
KF: A  B KF: B  C 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database 
A B C 
row 1 a1 100 c1 
row 2 a2 200 c2 
row 3 a3 300 c3 
row 4 a4 200 c2 
A B B C 
a1 100 100 c1 
a2 200 200 c2 
a3 300 300 c3 
a4 200 
Test: 
Coba gabungkan kembali !
Dependency Preservation (DP) 
Merupakan syarat kedua yang harus dicapai untuk mendapatkan tabel/ 
basis data yang baik. Ketika dilakukan perubahan isi suatu data pada tabel, 
maka harus dapat dijamin bahwa perubahan tsb tidak menghasilkan 
inkonsistensi data yang mengakibatkan KF yang sudah benar menjadi tidak 
terpenuhi. 
Tabel universal (contoh) dapat menunjukkan kerapuhan dalam memenuhi 
syarat DP ini. Kalaupun ingin tetap dipaksakan, maka upaya pemeliharaan KF 
akan akan berlangsung dengan sangat tidak efisien. Bayangkan bila terjadi 
perubahan Alamat untuk mahasiswa dengan NRP =’6198002’  perubahan 
ini harus dilakukan satu per satu pada atribut alamat_mhs di semua row 
yang nilai atribut nrp-nya bernilai ‘6198002’. 
Karena itu, solusinya adalah dengan memisahkan atribut nrp dan 
alamat_mhs ke tabel lain (dekomposisi), demikian juga dengan atribut lain 
yang mempunyai KF dengan atribut nrp. 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Boyce-Codd Normal Form (BCNF) 
Sebuah tabel dikatakan sudah memenuhi kriteria BCNF jika untuk semua KF 
dengan notasi x  y, maka x harus merupakan superkey pada tabel 
tersebut. Jika tidak demikian, maka tabel tersebut harus didekomposisi 
berdasar KF yang ada, sedemikian rupa sehingga x menjadi superkey pada 
tabel-tabel hasil dekomposisi. 
Bila dilihat pada tabel universal (contoh), maka akan terlihat bahwa tabel 
tsb tidak memenuhi BCNF, bukti  ambil salah satu KF, yaitu nrp  
nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir, maka seharusnya nrp merupakan 
superkey di tabel tersebut. Tapi kenyataannya tidak demikian, karena pada 
tabel tsb nrp tidak unik. Karena itu tabel universal tsb harus didekomposisi. 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Boyce-Codd Normal Form (BCNF) 
Untuk dapat mendekomposisi dengan aman, harus dipilih KF minimum yang 
terdapat di tabel tsb. Pada tabel contoh, terdapat 4 KF minimum, yaitu : 
• nrp  nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir 
• kode_kul  nama_kul sks semester waktu tempat nama_dos 
• nama_dos  alamat_dos 
• nrp kode_kul  idx_nilai 
Dengan 4 KF tersebut, maka tabel universal dapat didekomposisi menjadi 4 
tabel, yaitu : 
1. Tabel Mahasiswa dengan atribut nrp, nama_mhs, alamat_mhs dan tgl_lahir. 
2. Tabel Kuliah dengan atribut kode_kul, nama_kul sks semester waktu tempat dan 
nama_dos 
3. Tabel Dosen dengan atribut nama_dos dan alamat_dos. 
4. Tabel Nilai dengan atribut nrp, kode_kul dan idx_nilai. 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Boyce-Codd Normal Form (BCNF) 
Penempatan data ke masing-masing tabel harus mempertimbangkan 
keunikan baris datanya. Jadi jika ada beberapa baris data yang isi 
keseluruhan datanya sama, cukup dinyatakan dalam 1 baris data saja. Hasil 
dekomposisi tabel universal adalah sbb : 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Boyce-Codd Normal Form (BCNF) 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Boyce-Codd Normal Form (BCNF) 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF) 
3NF adalah kriteria alternatif, jika kriteria BCNF tidak dapat dipenuhi. Tabel 
dikatakan dalam bentuk 3NF jika : untuk setiap KF dengan notasi X  A , di 
mana A mewakili semua atribut tunggal dalam tabel yang tidak ada dalam X, 
maka : 
• X haruslah superkey pada tabel tersebut. 
• atau A merupakan bagian dari key primer pada tabel tersebut. 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF) 
Lihat Tabel Mahasiswa_1 berikut : 
KF nrp  nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir sudah memenuhi BCNF (dan 
sekaligus 3NF) karena nrp adalah superkey. Tapi KF baru tidak memenuhi 
BCNF, karena kode_pos bukan superkey. 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF) 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF) 
KF nrp  nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir sudah memenuhi BCNF (dan 
sekaligus 3NF) karena nrp adalah superkey. Tapi KF baru tidak memenuhi 
BCNF, karena kode_pos bukan superkey. 
Hasil dekomposisi, memang belum memenuhi BCNF, tetapi telah memenuhi 
3NF, karena walaupun kode_pos bukan superkey, tapi nama_kota adalah 
bagian dari primary key dari tabel Alamat. 
Karena telah memenuhi 3NF, maka tabel (dapat) tidak perlu didekomposisi 
lagi, sehingga tabelnya akan berbentuk sebagai berikut : 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
Bentuk Normal Lainnya (Tidak dibahas secara detil) 
Bentuk Normal Tahap Pertama (1NF) : terpenuhi jika sebuah tabel tidak 
memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute) atau lebih dari satu 
atribut dengan domain nilai yang sama. 
Bentuk Normal Tahap Kedua (2NF) : terpenuhi jika pada sebuah tabel, 
semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki KF pada 
primary key tsb secara utuh. 
Bentuk Normal Tahap Keempat dan Kelima (4NF dan 5NF) : 4NF berkaitan 
dengan sifat Ketergantungan Banyak-Nilai (Multivalued Dependency) pada 
suatu tabel yang merupakan pengembangan dari KF. Sedangkan 5NF 
(Project-Join Normal Form) berkaitan dengan Ketergantungan relasi antar 
tabel (join dependency) 
[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database

More Related Content

What's hot

Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
KuliahKita
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Arning Susilawati
 
Pertemuan x penugasan tidak seimbang
Pertemuan x  penugasan tidak seimbangPertemuan x  penugasan tidak seimbang
Pertemuan x penugasan tidak seimbang
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Data Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive BayesData Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive Bayes
dedidarwis
 
Metode statistik multivariat
Metode statistik multivariatMetode statistik multivariat
Metode statistik multivariat
kartiko edhi
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Darnah Andi Nohe
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
Siti Khotijah
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
Hengki Putra
 
Database rumah sakit
Database rumah sakitDatabase rumah sakit
Database rumah sakit
Siswanti Jufri
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiryanprasetya
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilanganUjang Kbm
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Syafrizal
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
ahmad haidaroh
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 

What's hot (20)

Materi 8 aljabar relasional
Materi 8 aljabar relasionalMateri 8 aljabar relasional
Materi 8 aljabar relasional
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
pemetaan erd
pemetaan erdpemetaan erd
pemetaan erd
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
 
Pertemuan x penugasan tidak seimbang
Pertemuan x  penugasan tidak seimbangPertemuan x  penugasan tidak seimbang
Pertemuan x penugasan tidak seimbang
 
Data Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive BayesData Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive Bayes
 
Metode statistik multivariat
Metode statistik multivariatMetode statistik multivariat
Metode statistik multivariat
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
Database rumah sakit
Database rumah sakitDatabase rumah sakit
Database rumah sakit
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasi
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Bab 6 relasi
Bab 6 relasiBab 6 relasi
Bab 6 relasi
 
Desain Top Down
Desain Top DownDesain Top Down
Desain Top Down
 

Similar to Normalisasi database 2014

Database 2014
Database 2014Database 2014
Database 2014
Ali Sadiyoko
 
normalisasi data
normalisasi datanormalisasi data
normalisasi data
Anggun Rusman
 
Normalisasi data
Normalisasi dataNormalisasi data
Normalisasi data
Rizal Achmad
 
Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang adaBab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
chepahon
 
Minggu enam dan 7 - Normalisasi Data.pptx
Minggu enam dan 7 - Normalisasi Data.pptxMinggu enam dan 7 - Normalisasi Data.pptx
Minggu enam dan 7 - Normalisasi Data.pptx
miftaardianti1
 
Pertemuan-12-normalisasi.pptx
Pertemuan-12-normalisasi.pptxPertemuan-12-normalisasi.pptx
Pertemuan-12-normalisasi.pptx
nurnur469094
 
Basisdata - normalisasi
Basisdata  - normalisasiBasisdata  - normalisasi
Basisdata - normalisasi
Nina Kusumawardani M S
 
Basis Data
Basis DataBasis Data
Basis Data
Afdan Rojabi
 
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiMateri Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiDerina Ellya R
 
Modul microsoft acces 2013 hhh
Modul microsoft acces 2013 hhhModul microsoft acces 2013 hhh
Modul microsoft acces 2013 hhh
Santosa Djauhari
 
KD3 Teknik Normalisasi Data
KD3 Teknik Normalisasi DataKD3 Teknik Normalisasi Data
KD3 Teknik Normalisasi Data
Desty Yani
 
SISTEM BASIS DATA2
SISTEM BASIS DATA2SISTEM BASIS DATA2
SISTEM BASIS DATA2
Ayu_lestari
 
Materi kuliah-sistem-basis-data1
Materi kuliah-sistem-basis-data1Materi kuliah-sistem-basis-data1
Materi kuliah-sistem-basis-data1
Fariszal Nova
 
Teknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
Teknik Normalisasi Data Pada Visual BasicTeknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
Teknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
Winto Zega
 
Praktikum basis data 2
Praktikum basis data 2Praktikum basis data 2
Praktikum basis data 2
AuliyaRahman9
 
5 transformasi model data
5 transformasi model data5 transformasi model data
5 transformasi model data
Simon Patabang
 

Similar to Normalisasi database 2014 (20)

Normalisasi
NormalisasiNormalisasi
Normalisasi
 
Database 2014
Database 2014Database 2014
Database 2014
 
normalisasi data
normalisasi datanormalisasi data
normalisasi data
 
Normalisasi data
Normalisasi dataNormalisasi data
Normalisasi data
 
Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang adaBab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
 
Minggu enam dan 7 - Normalisasi Data.pptx
Minggu enam dan 7 - Normalisasi Data.pptxMinggu enam dan 7 - Normalisasi Data.pptx
Minggu enam dan 7 - Normalisasi Data.pptx
 
Pertemuan-12-normalisasi.pptx
Pertemuan-12-normalisasi.pptxPertemuan-12-normalisasi.pptx
Pertemuan-12-normalisasi.pptx
 
Basisdata - normalisasi
Basisdata  - normalisasiBasisdata  - normalisasi
Basisdata - normalisasi
 
Basis Data
Basis DataBasis Data
Basis Data
 
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiMateri Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
 
Modul microsoft acces 2013
Modul microsoft acces 2013Modul microsoft acces 2013
Modul microsoft acces 2013
 
Modul microsoft acces 2013 hhh
Modul microsoft acces 2013 hhhModul microsoft acces 2013 hhh
Modul microsoft acces 2013 hhh
 
KD3 Teknik Normalisasi Data
KD3 Teknik Normalisasi DataKD3 Teknik Normalisasi Data
KD3 Teknik Normalisasi Data
 
SISTEM BASIS DATA2
SISTEM BASIS DATA2SISTEM BASIS DATA2
SISTEM BASIS DATA2
 
Materi kuliah-sistem-basis-data1
Materi kuliah-sistem-basis-data1Materi kuliah-sistem-basis-data1
Materi kuliah-sistem-basis-data1
 
Teknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
Teknik Normalisasi Data Pada Visual BasicTeknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
Teknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
 
4 sql
4 sql4 sql
4 sql
 
Database relasi
Database relasiDatabase relasi
Database relasi
 
Praktikum basis data 2
Praktikum basis data 2Praktikum basis data 2
Praktikum basis data 2
 
5 transformasi model data
5 transformasi model data5 transformasi model data
5 transformasi model data
 

More from Ali Sadiyoko

05. op amp 2015 bag 2
05. op amp 2015 bag 205. op amp 2015 bag 2
05. op amp 2015 bag 2
Ali Sadiyoko
 
05. operational amplifier
05. operational amplifier05. operational amplifier
05. operational amplifier
Ali Sadiyoko
 
04. tanggapan peralihan 2015
04. tanggapan peralihan 201504. tanggapan peralihan 2015
04. tanggapan peralihan 2015
Ali Sadiyoko
 
04. thevenin norton (2015) ide
04. thevenin norton (2015) ide04. thevenin norton (2015) ide
04. thevenin norton (2015) ide
Ali Sadiyoko
 
03. superposisi 2015 ide
03. superposisi 2015 ide03. superposisi 2015 ide
03. superposisi 2015 ide
Ali Sadiyoko
 
02. analisis rangkaian 2015 ide
02. analisis rangkaian 2015 ide02. analisis rangkaian 2015 ide
02. analisis rangkaian 2015 ide
Ali Sadiyoko
 
01. Pengantar DRL 2015
01. Pengantar DRL 201501. Pengantar DRL 2015
01. Pengantar DRL 2015
Ali Sadiyoko
 
Isp bsp 2014
Isp bsp 2014Isp bsp 2014
Isp bsp 2014
Ali Sadiyoko
 
Bsp pemodelan enterprise 2014
Bsp pemodelan enterprise 2014Bsp pemodelan enterprise 2014
Bsp pemodelan enterprise 2014
Ali Sadiyoko
 
Entity relationship model 2014
Entity relationship model 2014Entity relationship model 2014
Entity relationship model 2014
Ali Sadiyoko
 
Soal sekuensial
Soal sekuensialSoal sekuensial
Soal sekuensial
Ali Sadiyoko
 

More from Ali Sadiyoko (11)

05. op amp 2015 bag 2
05. op amp 2015 bag 205. op amp 2015 bag 2
05. op amp 2015 bag 2
 
05. operational amplifier
05. operational amplifier05. operational amplifier
05. operational amplifier
 
04. tanggapan peralihan 2015
04. tanggapan peralihan 201504. tanggapan peralihan 2015
04. tanggapan peralihan 2015
 
04. thevenin norton (2015) ide
04. thevenin norton (2015) ide04. thevenin norton (2015) ide
04. thevenin norton (2015) ide
 
03. superposisi 2015 ide
03. superposisi 2015 ide03. superposisi 2015 ide
03. superposisi 2015 ide
 
02. analisis rangkaian 2015 ide
02. analisis rangkaian 2015 ide02. analisis rangkaian 2015 ide
02. analisis rangkaian 2015 ide
 
01. Pengantar DRL 2015
01. Pengantar DRL 201501. Pengantar DRL 2015
01. Pengantar DRL 2015
 
Isp bsp 2014
Isp bsp 2014Isp bsp 2014
Isp bsp 2014
 
Bsp pemodelan enterprise 2014
Bsp pemodelan enterprise 2014Bsp pemodelan enterprise 2014
Bsp pemodelan enterprise 2014
 
Entity relationship model 2014
Entity relationship model 2014Entity relationship model 2014
Entity relationship model 2014
 
Soal sekuensial
Soal sekuensialSoal sekuensial
Soal sekuensial
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 

Normalisasi database 2014

  • 1. Normalisasi Database ©2014, Ali Sadiyoko. Disarikan dari : Fathansyah, ‘BASIS DATA’, Informatika, Bandung , 1999.
  • 2. Definisi Definisi Normalisasi Definisi 1 : proses dekomposisi dan restrukturisasi sebuah tabel yang kompleks strukturnya dengan tujuan untuk mendapatkan sebuah tabel yang memiliki struktur lebih sederhana dan lebih stabil (normal). Definisi 2 : Proses pengurangan sebuah relasi untuk menjadikannya bentuk paling sederhana, misalnya : semua atribut dalam sebuah tabel telah diturunkan ke dalam sebuah domain tunggal yang berisi nilai-nilai yang tidak dapat didekomposisi lagi. Definisi 3 : Proses dekomposisi dari sebuah struktur data yang kompleks mengikuti sejumlah aturan tertentu yang didesain khusus untuk mendapatkan struktur tabel yang lebih sederhana dan lebih stabil. Definisi dari : ‘The IEEE Standard Dictionary of Electrical and Electronics Term (IEEE Std 100-1996)’ [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 3. Tujuan & Kriteria Tujuan Menciptakan sebuah tabel yang ‘normal’  baik/ optimal. Kriteria 1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka hasil dekomposisinya dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). 2. Ketergantungan fungsional dalam tabel harus tetap terjaga (Dependency Preservation). 3. Memenuhi bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF). Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut harus memenuhi Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form, 3NF ). [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 4. Kriteria (cont.) Bentuk normal lain, selain kriteria utama di atas : 1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form, 1NF ) 2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form, 2NF ) 3. Bentuk Normal Tahap Keempat (4th Normal Form, 4NF ) 4. Bentuk Normal Tahap Kelima (5th Normal Form, 5NF ) [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 5. Tabel Universal [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 6. Tabel Universal Lihat tabel universal contoh! Tabel universal (universal/ star table) = tabel yang merangkum semua kelompok data yang saling berhubungan. Dari tabel universal tsb, dengan memperhatikan kesamaan dan ketidaksamaan data di antara baris-baris data, juga dengan memahami hubungan alamiah antar data, dapat dibentuk serangkaian KF sbb : KF yang terbentuk : nim  nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir kode_kul  nama_kul, sks, semester, waktu, tempat, nama_dos nama_dos  alamat_dos nim kode_kul  idx_nilai [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 7. Alasan melakukan dekomposisi Ada beberapa kelemahan mendasar pada tabel universal yang dapat menjadi alasan untuk melakukan dekomposisi, yaitu: 1. Pengulangan informasi 2. Potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan 3. Tersembunyinya informasi tertentu. [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 8. Lossless-Join Decomposition/ Lossless Decomposition Dekomposisi = pemisahan sebuah tabel menjadi beberapa tabel dengan mempertimbangkan KF yang telah ada. Dilakukan agar tiap tabel yg akan digunakan untuk sistem kita hanya memiliki 1 (satu) KF saja (KF minimum). Dekomposisi yang benar terjadi bila tabel-tabel hasil dekomposisi digabungkan kembali akan menghasilkan tabel awal. Contoh (Lossy-Join Decomposition) : asumsikan di tabel ABC ini ada 2 KF : A  B dan B  C (yang didapat dari pengamatan yang kurang teliti !). [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database A B C row 1 a1 100 c1 row 2 a2 200 c2 row 3 a3 300 c3 row 4 a4 200 c4
  • 9. Lossless-Join Decomposition/ Lossless Decomposition A B C row 1 a1 100 c1 row 2 a2 200 c2 row 3 a3 300 c3 row 4 a4 200 c4 Hasil dekomposisi : A B B C a1 100 100 c1 a2 200 200 c2 a3 300 300 c3 a4 200 200 c4 [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database Jika digabungkan kembali : A B C a1 100 c1 a2 200 c2 a2 200 c4 a3 300 c3 a4 200 c2 a4 200 c4 A  B B  C Tabel berbeda dengan tabel awal !
  • 10. Lossless-Join Decomposition/ Lossless Decomposition Tapi bila pada tabel awal, data yang ada di sel (4,4) berbeda : A B C row 1 a1 100 c1 row 2 a2 200 c2 row 3 a3 300 c3 row 4 a4 200 c4 maka dekomposisi yang dilakukan akan menjadi benar KF: A  B KF: B  C [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database A B C row 1 a1 100 c1 row 2 a2 200 c2 row 3 a3 300 c3 row 4 a4 200 c2 A B B C a1 100 100 c1 a2 200 200 c2 a3 300 300 c3 a4 200 Test: Coba gabungkan kembali !
  • 11. Dependency Preservation (DP) Merupakan syarat kedua yang harus dicapai untuk mendapatkan tabel/ basis data yang baik. Ketika dilakukan perubahan isi suatu data pada tabel, maka harus dapat dijamin bahwa perubahan tsb tidak menghasilkan inkonsistensi data yang mengakibatkan KF yang sudah benar menjadi tidak terpenuhi. Tabel universal (contoh) dapat menunjukkan kerapuhan dalam memenuhi syarat DP ini. Kalaupun ingin tetap dipaksakan, maka upaya pemeliharaan KF akan akan berlangsung dengan sangat tidak efisien. Bayangkan bila terjadi perubahan Alamat untuk mahasiswa dengan NRP =’6198002’  perubahan ini harus dilakukan satu per satu pada atribut alamat_mhs di semua row yang nilai atribut nrp-nya bernilai ‘6198002’. Karena itu, solusinya adalah dengan memisahkan atribut nrp dan alamat_mhs ke tabel lain (dekomposisi), demikian juga dengan atribut lain yang mempunyai KF dengan atribut nrp. [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 12. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Sebuah tabel dikatakan sudah memenuhi kriteria BCNF jika untuk semua KF dengan notasi x  y, maka x harus merupakan superkey pada tabel tersebut. Jika tidak demikian, maka tabel tersebut harus didekomposisi berdasar KF yang ada, sedemikian rupa sehingga x menjadi superkey pada tabel-tabel hasil dekomposisi. Bila dilihat pada tabel universal (contoh), maka akan terlihat bahwa tabel tsb tidak memenuhi BCNF, bukti  ambil salah satu KF, yaitu nrp  nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir, maka seharusnya nrp merupakan superkey di tabel tersebut. Tapi kenyataannya tidak demikian, karena pada tabel tsb nrp tidak unik. Karena itu tabel universal tsb harus didekomposisi. [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 13. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Untuk dapat mendekomposisi dengan aman, harus dipilih KF minimum yang terdapat di tabel tsb. Pada tabel contoh, terdapat 4 KF minimum, yaitu : • nrp  nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir • kode_kul  nama_kul sks semester waktu tempat nama_dos • nama_dos  alamat_dos • nrp kode_kul  idx_nilai Dengan 4 KF tersebut, maka tabel universal dapat didekomposisi menjadi 4 tabel, yaitu : 1. Tabel Mahasiswa dengan atribut nrp, nama_mhs, alamat_mhs dan tgl_lahir. 2. Tabel Kuliah dengan atribut kode_kul, nama_kul sks semester waktu tempat dan nama_dos 3. Tabel Dosen dengan atribut nama_dos dan alamat_dos. 4. Tabel Nilai dengan atribut nrp, kode_kul dan idx_nilai. [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 14. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Penempatan data ke masing-masing tabel harus mempertimbangkan keunikan baris datanya. Jadi jika ada beberapa baris data yang isi keseluruhan datanya sama, cukup dinyatakan dalam 1 baris data saja. Hasil dekomposisi tabel universal adalah sbb : [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 15. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 16. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 17. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF) 3NF adalah kriteria alternatif, jika kriteria BCNF tidak dapat dipenuhi. Tabel dikatakan dalam bentuk 3NF jika : untuk setiap KF dengan notasi X  A , di mana A mewakili semua atribut tunggal dalam tabel yang tidak ada dalam X, maka : • X haruslah superkey pada tabel tersebut. • atau A merupakan bagian dari key primer pada tabel tersebut. [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 18. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF) Lihat Tabel Mahasiswa_1 berikut : KF nrp  nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir sudah memenuhi BCNF (dan sekaligus 3NF) karena nrp adalah superkey. Tapi KF baru tidak memenuhi BCNF, karena kode_pos bukan superkey. [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 19. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF) [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 20. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF) KF nrp  nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir sudah memenuhi BCNF (dan sekaligus 3NF) karena nrp adalah superkey. Tapi KF baru tidak memenuhi BCNF, karena kode_pos bukan superkey. Hasil dekomposisi, memang belum memenuhi BCNF, tetapi telah memenuhi 3NF, karena walaupun kode_pos bukan superkey, tapi nama_kota adalah bagian dari primary key dari tabel Alamat. Karena telah memenuhi 3NF, maka tabel (dapat) tidak perlu didekomposisi lagi, sehingga tabelnya akan berbentuk sebagai berikut : [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database
  • 21. Bentuk Normal Lainnya (Tidak dibahas secara detil) Bentuk Normal Tahap Pertama (1NF) : terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama. Bentuk Normal Tahap Kedua (2NF) : terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki KF pada primary key tsb secara utuh. Bentuk Normal Tahap Keempat dan Kelima (4NF dan 5NF) : 4NF berkaitan dengan sifat Ketergantungan Banyak-Nilai (Multivalued Dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari KF. Sedangkan 5NF (Project-Join Normal Form) berkaitan dengan Ketergantungan relasi antar tabel (join dependency) [A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Normalisasi Database