SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya
saya telah dapat membuat Makalah Tentang Olahraga Bulu tangkis walaupun
banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini,
dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan
sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak terutama dari Bapak Guru supaya saya dapat lebih
baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini
berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu
lebih banyak tentang olahraga Bulu tangkis.
Raha april 2014
Penulis
NENI KAMALIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
1.4 Manfaat Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Perkembanan Olahraga Bulutangkis 2
2.2. Pengertian Olahraga Bulutangkis 2
2.3. Teknik Olahraga Bulu tangkis 2
2.4. Lapangan Bulu tangkis 3
2.5. Sarana Prasarana Olahraga Bulu tangkis 4
BAB II PENUTUP
3.1. Simpulan 5
3.2. Saran 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua
orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu angkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau
"shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah
ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Bulu tangkis
adalah olahraga raket tercepat. Kecepatannya bisa mencapai angka 400 km/jam.
Selain fakta yang lumrah diketahui, salah satu fakta menarik yang baru saja
duaribuan dengar adalah ketika bermain Bulu tangkis 30 menit, ternyata sama
dengan ketika berjalan sejauh 5 Km.
Tapi yang pasti, bermain bulu tangkis bisa membakar 1000 kalori dalam tubuh per
jam nya. Sama seperti olahraga kardio yang lain, Bulu tangkis meningkatkan denyut
jantung, menurunkan hipertensi dan membantu untuk memperkuat kondisi jantung.
Berdasarkan penelitian, Bulu tangkis adalah olahraga yang bagus untuk otak.
Olahraga tersebut dikatakan baik untuk otak karena membutuhkan konsentrasi
yang sangat tinggi. Selain itu, dibutuhkan juga ketepatan yang sangat tinggi serta
koordinasi mata dan tangan sehingga sangat bagus untuk menjaga kebugaran otak.
Gerakan yang cenderung konstan dan berlangsung sangat cepat juga memberikan
efek aerobik. Sebagaimana yang sudah terbukti dalam berbagai penelitian, jenis
olahraga yang bersifat aerobik umumnya sangat berhubungan dengan pemeliharaan
fungsi kognitif atau kecerdasan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah perkembangan olahraga bulu tangkis?
2. Apa pengertian olahraga bulu tangkis?
3. Apa saja teknik dan taktik olahraga bulu tangkis?
4. Berapa ukuran lapangan bulu tangkis?
5. Apa saja sarana prasarana olahraga bulu tangkis?
1.3. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga bulu tangkis.
2. Untuk mengetahui pengertian olahraga bulu tangkis.
3. Untuk mengetahui teknik dan taktik olahraga bulu tangkis.
4. Untuk mengetahui ukuran lapangan bulu tangkis.
5. Untuk mengetahui sarana prasarana olahraga bulu tangkis.
1.4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut.
1) Bagi siswa, makalah ini dapat dijadikan sumber untuk menambah pengetahuan
tentang olahraga bulu tangkis.
2) Bagi orang tua, makalah ini dapat dijadikan pedoman dalam mendidik anaknya,
khususnya dalam membina anak yang memiliki hobi bulu tangkis.
3) Bagi guru, makalah ini dapat dijadikan strategi alternatif dalam upaya membina
dan mendidik siswa di sekolah yang memiliki hobi bulu tangkis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Perkembangan Olahraga Bulutangkis
Olahraga yang dimainkan dengan kok dan raket ini kemungkinan berkembang di
Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Selain di Mesir, diperkirakan juga India dan
China sebagai tempat asal usul permainan ini. Awal mula permainan ini kemungkinan
merupakan sebuah permainan yang berasal dari Tionghoa, Jianzi. Permainan
tersebut menggunakan kok tetapi tanpa memakai raket melainkan dengan kaki. Misi
permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris, sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores
dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung atau tongkat (Battledores) dan bermain bersama untuk menjaga kok tetap di
udara dan mencegahnya menyentuh tanah. Permainan ini cukup populer untuk
menjadi pemandangan sehari-hari di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika
majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini. Penduduk Inggris kemudian
membawa permainan ini ke Jepang, China, dan Siam (sekarang Thailand) selagi
mereka mengkolonisasi Asia. Permainan ini kemudian dengan segera menjadi
permainan anak-anak di wilayah tersebut.
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan
Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan
Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada
1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006,
usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi
Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206
delegasi yang hadir.
2.2. Pengertian Olahraga Bulutangkis
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua
orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulutangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau
"shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah
ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh :
a. Seorang pria melawan seorang pria (tunggal pria atau men’s single),
b. Seorang wanita melawan seorang wanita (tunggal wanita atau women’s single),
c. Sepasang pria melawan sepasang pria (ganda pria atau men’s double),
d. Sepasang wanita melawan sepasang wanita (ganda wanita atau women’s double),
e. Sepasang pria/ wanita melawan sepasang pria/ wanita (ganda campuran atau
mixed doubles).
2.3. Teknik Olahraga Bulu tangkis
1. Cara Memegang Raket
Ada 2 cara pegangan raket yaitu : Forehand dan Backhand.
Pegangan raket cara forehand :
Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping, pegang raket seperti
menjabat tangan ( bentuk V ) pada gagang raket. Jari tengah, jari manis, dan
kelingking menggenggam raket sedangkan jari telunjuk agak terpisah. Letakan ibu
jari diantara tiga jari dan jari telunjuk.
Pegangan raket cara backhand :
Geser V tangah kearah dalam. Letaknya disamping dalam, bantalan jempol
berada pada pegangan raket yang lebar.
2. Sikap dan Posisi
Berat badan tetap bertumpu pada kedua kaki agar seimbang. Tekuk kedua lutut
dan berdiri dengan ujung kaki sehingga posisi pinggang tetap tegak. Kedua kaki
terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar atau salah satu didepannya. Lengan
dengan siku bengkok di samping badan sehingga lengan bagian atas yang
memegang raket bebas bergerak. Kepala raket lebih tinggi dari kepala kita.
3. Hitting Position ( posisi memukul )
Overhead ( atas ) untuk right handed adalah posisi badan menyamping dengan
arah net. Posisi kaki kanan di belakang kaki kiri. Saat memukul harus terjadi
eprpindahan berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri. Posisi badan harus
dibelakang bola yang akan dipukul. Untuk underhead posisi kaki kanan selalu
di depan dan kaki kiri dibelakang. Lutut kanan dibengkokkan, kerendahannya
sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Footwork maju mundur.
4. Service
Service forehand pendek : kok dipukul dengan ayunan raket yang relative pendek
dan tidak menggunakan tenaga pergelangan tangan.
Service forehand tinggi : kok dipukul dengan tenaga penuh, kedua kaki terbuka
selebar pinggul. Dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat
badan dari kaki belakang ke kaki depan secara continue. Biasanya digunakan pemain
tunggal.
Service backhand : kai kanan di depan kaki kiri, ujung kaki kanan mengarah ke
sasaran yang diinginkan. Titik berat badan di kedua kaki. Ayunan raket relatif
pendek hanya didorong peralihan berat badan dari kai belakang ke depan.
5. Pengembalian service
Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap
pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan
atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan.
6. Overhead clear/ lob
Pegangan forehand, pegang raket pada posisinya disamping bahu. Posisi kaki
kanan di belakang kaki kiri, saat memukul terjadi perpindahan beban badan. Posisi
badan dibelakang bola. Bola dipukul seperti gerakan melempar. Saat perkenaan
tangan harus lurus. Lecutkan pergelangan saat terkena bola.
7. Smash
Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan
tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu
tujuan utamanya untuk mematikan lawan.
8. Netting
Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net,
dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu
apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.
2.4. Lapangan Bulu tangkis
Ukuran lapangan Bulutangkis standar Internasional
Ukuran Lapangan Bulutangkis untuk Partai Ganda
Lapangan Bulutangkis untuk Partai Ganda
Panjang ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 13,40 meter
Lebar ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 6,10 meter
Luas ukuran lapangan bulu tangkis: 81,74 m2
Ukuran tinggi tiang net: 1,55 meter
Ukuran tinggi atas net: 1,52 meter
Ukuran dari jarak net hingga garis service: 1,98 meter
Ukuran jarak dari garis service hingga ke bagian sisi lapangan luar: 4,72 meter
Ukuran Lapangan Bulutangkis untuk Partai Tunggal
Panjang ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 11,88 meter
Lebar ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 5,18 meter
Luas ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 61,5384 m2
Ukuran tinggi tiang net: 1,55 meter
Ukuran tinggi atas net: 1,52 meter
Ukuran dari jarak net hingga garis service: 1,98 meter
Ukuran jarak dari garis service hingga ke bagian sisi lapangan luar: 3,96 meter
2.5. Sarana Prasarana Olahraga Bulu tangkis
A. Lapangan
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti
terlihat pada gambar halaman 10. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm
dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan
untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari
kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau
bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan
cedera pada pemain.
B. Net dan Tiang
Net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara 15
mm. Panjang net sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan
lebarnya 76 cm, dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5
cm. Tiang net ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping lapangan.
Untuk ganda tinggi tiang 155 cm. Bagian paling atas net di bagian tengah berjarak
1,524 meter dari permukaan lantai dan pinggiran lapangan berjarak 1,55 meter di atas
garis tepi permainan ganda.
C. Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari
rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal
berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan
tidak resmi digunakan juga kok dari plastik. Berat kok kira-kira 5,67 gram.
D. Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam
ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis
profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat
karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi
perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih
menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket. Panjang
raket 67,95 cm, kepala raket mempunyai panjang 29,21 cm, lebar 22,86 cm.
E. Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis
adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan
secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran
dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain
memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
F. Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain
membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu
tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang
bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran
goncangan untuk melompat, bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres
(ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab II, simpulannya sebagai berikut.
1. Bulutangkis awalnya berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Setelah
itu pada tahun 1854, permainan ini berkembang di Inggris yang sangat populer
dengan sebutan Battledores dan Shuttlecocks. Olahraga bulu tangkis modern
seperti sekarang ini diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada
abad ke-19. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an,
dan akhirnya olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada tahun 1860.
2. Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh
dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
3. Teknik adalah suatu proses gerakan yang dianggap efektif dan efisien serta
rasional untuk melaksanakan tugas atau aturan dengan baik dalam permainan/
pertandingan/ perlombaan. Sedangkan Taktik adalah gaya seseorang atau
sekelompok orang untuk melaksanakan suatu teknik yang sifatnya individual maupun
kelompok dalam suatu permainan/ pertandingan/ perlombaan. Biasanya berupa siasat
untuk menjalankan teknik berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
4. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis diantaranya : Cara Memegang Raket,
Gerakan kaki ( footwork ), Sikap dan Posisi, Hitting Position (posisi memukul),
Service, Pengembalian service, Underhand, Overhead clear/ lob, smash, Dropshot
(pukulan potong), dan Netting.
5. Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran
berbeda antara partai tunggal dan ganda. Partai tunggal memiliki panjang lapangan
11,88 meter dan lebar 5,18 meter berdasarkan standar Internasional. Sedangkan
partai ganda memiliki panjang lapangan 13,40 meter dan lebar 6,10 meter berdasarkan
standar Internasional
6. Sarana prasarana olahraga Bulutangkis diantaranya : lapangan, net, tiang, kok,
raket, senar dan sepatu
3.2 Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit
yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga
harus dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pengertiandefinisi.com/2011/06/pengertian-bulutangkis.html
Diaksestanggal 29 Maret 2013
http://duaribuan.wordpress.com/tag/fakta-dan-manfaat-bulutangkis/
Diaksestanggal 29 Maret 2013
http://hasbixllpml.wordpress.com/2011/04/29/sejarah-perkembangan-bulutangkis/
Diaksestanggal 29 Maret 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis
Diaksestanggal 29 Maret 2013
http://andika04ipa3.blogspot.com/
Diaksestanggal 29 Maret 2013
http://kurwindakristi.wordpress.com/2012/03/12/taktik-dan-teknik-permainan-
bulutangkis/
Diaksestanggal 29 Maret 2013
http://mediainformasi.org/ukuran-lapangan-bulutangkis-sesuai-standar-
internasional/ukuran-lapangan-bulutangkis-single/
Diaksestanggal 29 Maret 2013
kunjungi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KOLOID
Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan
campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen.
Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara
merata dengan air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara
merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar
antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal
dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari
serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem
koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.
Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu
koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan
ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7
sampai dengan 10-4
cm. Besaran partikel yang
terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom,
molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel
dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih.
Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu molekul S8.
Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin.
Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7
.
2.2 JENIS-JENIS KOLOID
Sistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang tersebar merata dalam medium
pendispersi. Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas.
Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
A. Koloid Sol
Seperti yang telah dijelaskan, sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya
merupakan zat padat. Berdasarkan medium pendispersinya, sol dapat dibagi menjadi:
1. Sol Padat
Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan
logam, gelas berwarna, dan intan hitam.
2. Sol Cair (Sol)
Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta,
tepung dalam air, tanah liat, dll.
3. Sol Gas (Aerosol Padat)
Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di udara,
asap pembakaran, dll
B. Koloid Emulsi
Seperti yang telah dijelaskan, emulsi merupakan jenis koloid dimana fase
terdispersinya merupakan zat cair. Kemudian, berdasarkan medium pendispersinya, emulsi
dapat dibagi menjadi:
1. Emulsi Gas (Aerosol Cair)
Emulsi gas merupakan emulsi di dalam medium pendispersi gas. Aerosol cair seperti
hairspray dan baygon, dapat membentuk system koloid dengan bantuan bahan pendorong
seperti CFC. Selain itu juga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek Tyndall, gerak
Brown.
2. Emulsi Cair
Emulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair. Emulsi cair melibatkan
campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair
polar dan zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah air dan zat lainnya seperti
minyak.
Sifat emulsi cair yang penting ialah:
a. Demulsifikasi
Kestabilan emulsi cair dapat rusak akibat pemanasan, pendinginan, proses sentrifugasi,
penambahan elektrolit, dan perusakan zat pengelmusi.
b. Pengenceran
Emulsi dapat diencerkan dengan penambahan sejumlah medium pendispersinya.
C. Emulsi Padat atau Gel
Gel merupakan emulsi didalam medium pendispersi zat padat. Gel dapat dianggap terbentuk
akibat penggumpalan sebagian sol cair. Pada penggumpalan ini, partikel-partikel sol akan
bergabung membentuk suatu rantai panjang. Rantai ini kemudian akan saling bertaut
sehingga terbentuk suatu struktur padatan di mana medium pendispersi cair terperangkap
dalam lubung-lubang struktur tersebut.
Berdasarkan sifat keelastisitasnya, gel dapat dibagi menjadi:
1. Gel elastic
Gel yang bersifat elastis, yaitu dapat berubah bentuk jika diberi gaya dan kembali ke bentuk
awal jika gaya ditiadakan. Contoh adalah sabun dan gelatin.
2. Gel non-elastis
Contoh adalah gel silica.
D. Koloid Buih
Buih merupakan koloid dimana fase terdispersinya merupakan gas. Kemudian, berdasarkan
medium pendispersinya, buih dapat dibagi menjadi:
1. Buih Cair (Buih)
Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat cair.
Biasanya fase terdispersi gas berupa udara atau CO2. Kestabilan buih diperoleh karena
adanya zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorpsi ke daerah antar fase dan mengikat
gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh kestabilan. Contohnya adalah buih yang
dihasilkan alat pemadam kebakaran dan kocokan putih telur.
Sifat-sifat buih cair ialah:
a. Struktur buih cair berubah dengan waktu karena drainase (pemisahan medium pendispersi)
akibat kerapatan fas dan zat cair yang jauh berbeda, rusaknya film antara dua gelembung gas,
dan ukuran gelembung gas menjadi lebih besar akibat difusi.
b. Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar
2. Buih Padat
Buih padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi
zat padat. Kestabilan buih padat diperoleh dari zat pembuih (surfaktan). Beberapa buih padat
yang kita kenal adalah roti, styrofoam, batu apung,dll
Sebagai catatan, tidak terdapat buih gas, dimana medium pendispersi dan fase
terdispersi sama-sama berupa gas. Hal itu karena campuran dari keduanya tergolong sebagai
larutan.
2.3 SIFAT-SIFAT KOLOID
A. Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel
koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini
ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat
itu disebut efek tyndall.
Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan
sejati (gambar kiri) disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan
cahaya, sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan), cahaya akan dihamburkan. hal itu
terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk
dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya
relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
B. Gerak Brown
Jika kita amati system koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa
partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan
gerak Brown. Pergerakan tersebut dijelaskan pada penjelasan berikut:
Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak
seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat seperti pada zat padat. Untuk
system koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan
menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut
berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang
terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang
menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi.
Demikian pula, semakin besar ukuran partikel kolopid, semakin lambat gerak Brown yang
terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak
ditemukan dalam zat padat (suspensi).
Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu system koloid, maka
semakin besar energi kinetic yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya.
Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian
pula sebaliknya, semakin rendah suhu system koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
C. Adsorbsi
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel
atau ion atau senyawa yang lain.
Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya
penyerapan sampai ke bawah permukaan).
Contoh :
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+
.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2.
D. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan
terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau
secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
E. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya
cairan.
1. Koloid Liofil: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium
pendispersinya.
Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat
2. Koloid Liofob : sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium
pendispersinya.
Contoh: sol belerang, sol emas.
F. Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut
proses dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui
membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini
dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan
berpisah
G. Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan
menggunakan arus listrik.
2.4 PEMBUATAN SISTEM KOLOID
Jika kita atau sebuah industri akan memproduksi suatu produk berbentuk koloid,
bahan bakunya adalah larutan (partikel berukuran kecil) atau suspensi (partikel berukuran
besar). Didasarkan pada bahan bakunya, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu sebagai berikut.
1. Kondensasi
Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi
partikel koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi
redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut.
a) Reaksi Redoks
Contoh
1. Pembuatan sol belerang dari reaksi redoks antara gas H 2 S dengan larutan SO 2 .
Persamaan reaksinya: 2 H 2 S (g) + SO 2 (aq) →2 H 2 O (l) + 3 S (s) (sol belerang)
2. Pembuatan sol emas dari larutan AuCl 3 dengan larutan encer formalin (HCHO).
Persamaan reaksinya:
2 AuCl 3(aq) + 3 HCHO (aq) + 3H 2 O (l) → 2 Au (s) + 6HCl (aq) + 3 HCOOH (aq) (sol
emas)
b) Reaksi Hidrolisis
Contoh,
1. pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan penguraian garam FeCl 3 Persamaan reaksinya adalah:
mengunakan air mendidih.
FeCl 3 (aq) + 3 H 2 O (l) → Fe(OH) 3 (s) + 3 HCl ( aq) (sol Fe(OH) 3)
c) Reaksi Dekomposisi Rangkap
Contoh
1) Pembuatan sol As 2 S 3, dibuat dengan mengalirkan gas H 2 S dan asam arsenit (H3AsO 3 )
yang encer.
Persamaan reaksinya: 2 H3AsO 3 (aq) + 3H2S (g) → As2S3 (s) + 6H2O (l) (sol As 2S3 )
2) Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO 3 dengan larutan NaCl encer.
Persamaan reaksinya: AgNO 3 (aq) + NaC1 (aq) → AgCl (s) + NaNO 3 (aq)
Sol AgCl
d) Reaksi Pergantian Pelarut
Contoh, pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol ditambah dengan
air. Persamaan reaksinya:
S (aq) + alkohol + air → S (s) Larutan S sol belerang
2. Dispersi
Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatan
koloid dengan dispersi meliputi: cara mekanik, peptisasi, busur Bredig, dan ultrasonik.
a) Proses Mekanik
Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui penggerusan atau
penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk zat cair).
Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai dengan ukuran koloid, kemudian
didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). Contoh, pembuatan sol belerang.
b) Peptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat
elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid. Contoh, proses
pencernaan makanan dengan enzim dan pembuatan sol belerang dari endapan nikel sulfida,
dengan mengalirkan gas asam sulfida.
c) Busur Bredig
Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid dengan
menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Caranya adalah dengan membuat logam, yang
hendak dibuat solnya, menjadi dua kawat yang berfungsi sebagai elektrode yang dicelupkan
ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujung kawat. Logam sebagian
akan meluruh ke dalam air sehingga terbentuk sol logam. Contoh, pembuatan sol logam.
d) Suara Ultrasonik
Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama untuk pembuatan
sol logam. Ka1au busur Bredig menggunakan arus listrik tegangan tinggi, maka cara
ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan frekuensi sangat tinggi, yaitu di atas 20.000
Hz.
2.5 KEGUNAAN KOLOID
Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat
digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan
bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.
Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:
Jenis industri Contoh aplikasi
Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad
Industri kosmetika dan perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun
Industri cat Cat
Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, deterjen
Industri pertanian Peptisida dan insektisida
Industri farmasi Minyak ikan, pensilin untuk suntikan
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid:
1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam
air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel
koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi
zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.
Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka,
maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion
Al3+
dan Fe3+.
Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral
sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.
3. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah
liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk
menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid
tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion
Al3+
yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid
Al(OH)3
yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+
+ 3H2O à Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah
liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap
bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
MAKALAH PENJASKES
BULUTANGKIS
NAMA: NENI KAMALIA
KELAS: XI IPA 5
MAKALAH KIMIA
KOLOID
NAMA: NENI KAMALIA
KELAS: XI IPA 5

More Related Content

What's hot

makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...Tita Rosita
 
Makalah Indah Cahyaning Suryani
Makalah Indah Cahyaning SuryaniMakalah Indah Cahyaning Suryani
Makalah Indah Cahyaning SuryaniIndahCsuryani
 
makalah-bola-basket-lengkap
makalah-bola-basket-lengkapmakalah-bola-basket-lengkap
makalah-bola-basket-lengkapultrasagresif
 
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah bulu tangkis fauzan
Makalah bulu tangkis fauzanMakalah bulu tangkis fauzan
Makalah bulu tangkis fauzanAhmad Fauzan
 
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...Dewa Dewa
 
Materi penjasorkes kelas x
Materi penjasorkes kelas xMateri penjasorkes kelas x
Materi penjasorkes kelas xiam maknae
 
Tugasan qgj 3063 sukan berpasukan hoki
Tugasan qgj 3063   sukan berpasukan hokiTugasan qgj 3063   sukan berpasukan hoki
Tugasan qgj 3063 sukan berpasukan hokiAhmad NazRi
 

What's hot (17)

Makalah bola voli SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah bola voli SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah bola voli SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah bola voli SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Makalah Indah Cahyaning Suryani
Makalah Indah Cahyaning SuryaniMakalah Indah Cahyaning Suryani
Makalah Indah Cahyaning Suryani
 
Makalah bulu tangkis 3
Makalah bulu tangkis 3Makalah bulu tangkis 3
Makalah bulu tangkis 3
 
makalah-bola-basket-lengkap
makalah-bola-basket-lengkapmakalah-bola-basket-lengkap
makalah-bola-basket-lengkap
 
Makalah PJOK
Makalah PJOKMakalah PJOK
Makalah PJOK
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
Makalah badminton
Makalah badmintonMakalah badminton
Makalah badminton
 
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah bulu tangkis fauzan
Makalah bulu tangkis fauzanMakalah bulu tangkis fauzan
Makalah bulu tangkis fauzan
 
Makalah sepak takwor
Makalah sepak takworMakalah sepak takwor
Makalah sepak takwor
 
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
 
Materi penjasorkes kelas x
Materi penjasorkes kelas xMateri penjasorkes kelas x
Materi penjasorkes kelas x
 
Makalah sejarah sepak bola 2
Makalah sejarah sepak bola 2Makalah sejarah sepak bola 2
Makalah sejarah sepak bola 2
 
Tugasan qgj 3063 sukan berpasukan hoki
Tugasan qgj 3063   sukan berpasukan hokiTugasan qgj 3063   sukan berpasukan hoki
Tugasan qgj 3063 sukan berpasukan hoki
 
Artikel olahraga bulu tangkis
Artikel olahraga bulu tangkisArtikel olahraga bulu tangkis
Artikel olahraga bulu tangkis
 

Viewers also liked

Hantaran kalor pada benda
Hantaran kalor pada bendaHantaran kalor pada benda
Hantaran kalor pada bendaMame Indy
 
Preguntas metacognitivasmore
Preguntas metacognitivasmorePreguntas metacognitivasmore
Preguntas metacognitivasmoreDaniela Acosta
 
Tablas de frecuencia
Tablas de frecuenciaTablas de frecuencia
Tablas de frecuenciaangelamor13
 
Lucke inppropriate babysitter
Lucke inppropriate babysitterLucke inppropriate babysitter
Lucke inppropriate babysitterDeb Lucke
 
Large-Scale Quantitative Analysis of Painting Arts (CABDyN, University of Oxf...
Large-Scale Quantitative Analysis of Painting Arts (CABDyN, University of Oxf...Large-Scale Quantitative Analysis of Painting Arts (CABDyN, University of Oxf...
Large-Scale Quantitative Analysis of Painting Arts (CABDyN, University of Oxf...danielykim
 
Liic Holiday Fundraiser
Liic Holiday FundraiserLiic Holiday Fundraiser
Liic Holiday FundraiserLIIC
 
πακισταν
πακιστανπακισταν
πακιστανira43
 
Historia del arte
Historia del arteHistoria del arte
Historia del arteveronica
 
Technicky vykres-jimka-samonosna+(flexible+)
Technicky vykres-jimka-samonosna+(flexible+)Technicky vykres-jimka-samonosna+(flexible+)
Technicky vykres-jimka-samonosna+(flexible+)Aquasep, s.r.o.
 

Viewers also liked (15)

Hantaran kalor pada benda
Hantaran kalor pada bendaHantaran kalor pada benda
Hantaran kalor pada benda
 
Preguntas metacognitivasmore
Preguntas metacognitivasmorePreguntas metacognitivasmore
Preguntas metacognitivasmore
 
Tablas de frecuencia
Tablas de frecuenciaTablas de frecuencia
Tablas de frecuencia
 
Lucke inppropriate babysitter
Lucke inppropriate babysitterLucke inppropriate babysitter
Lucke inppropriate babysitter
 
Portraits mine 4
Portraits mine 4Portraits mine 4
Portraits mine 4
 
Large-Scale Quantitative Analysis of Painting Arts (CABDyN, University of Oxf...
Large-Scale Quantitative Analysis of Painting Arts (CABDyN, University of Oxf...Large-Scale Quantitative Analysis of Painting Arts (CABDyN, University of Oxf...
Large-Scale Quantitative Analysis of Painting Arts (CABDyN, University of Oxf...
 
Liic Holiday Fundraiser
Liic Holiday FundraiserLiic Holiday Fundraiser
Liic Holiday Fundraiser
 
Ethical Hacking Tools
Ethical Hacking ToolsEthical Hacking Tools
Ethical Hacking Tools
 
Assure assignment
Assure assignmentAssure assignment
Assure assignment
 
πακισταν
πακιστανπακισταν
πακισταν
 
Residence turks-caicos
Residence  turks-caicos Residence  turks-caicos
Residence turks-caicos
 
Historia del arte
Historia del arteHistoria del arte
Historia del arte
 
Psicología Humanista
Psicología HumanistaPsicología Humanista
Psicología Humanista
 
Portafolio joellll
Portafolio joellllPortafolio joellll
Portafolio joellll
 
Technicky vykres-jimka-samonosna+(flexible+)
Technicky vykres-jimka-samonosna+(flexible+)Technicky vykres-jimka-samonosna+(flexible+)
Technicky vykres-jimka-samonosna+(flexible+)
 

Similar to ... Neni (20)

Materi
MateriMateri
Materi
 
Makalah tolak peluru, mapel olahraga
Makalah tolak peluru, mapel olahragaMakalah tolak peluru, mapel olahraga
Makalah tolak peluru, mapel olahraga
 
Olahraga tolak peluru
Olahraga tolak peluruOlahraga tolak peluru
Olahraga tolak peluru
 
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docxMAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
 
Makalah TOLAK PELURU.docx
Makalah TOLAK PELURU.docxMakalah TOLAK PELURU.docx
Makalah TOLAK PELURU.docx
 
Bola voli
Bola voliBola voli
Bola voli
 
Tolakpeluru12
Tolakpeluru12Tolakpeluru12
Tolakpeluru12
 
388181326 modul-softball
388181326 modul-softball388181326 modul-softball
388181326 modul-softball
 
Bab i3
Bab i3Bab i3
Bab i3
 
Teknik badminton
Teknik badmintonTeknik badminton
Teknik badminton
 
Makalah Olahraga Lari
Makalah Olahraga LariMakalah Olahraga Lari
Makalah Olahraga Lari
 
Bulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.doc
Bulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.docBulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.doc
Bulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.doc
 
Tugas ulfa 2
Tugas ulfa 2Tugas ulfa 2
Tugas ulfa 2
 
Makalah bulu tangkis 3
Makalah bulu tangkis 3Makalah bulu tangkis 3
Makalah bulu tangkis 3
 
Makalah bulu tangkis 3
Makalah bulu tangkis 3Makalah bulu tangkis 3
Makalah bulu tangkis 3
 
Istilah karate
Istilah karateIstilah karate
Istilah karate
 
Tahun4
Tahun4Tahun4
Tahun4
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah penjaskes
Makalah  penjaskesMakalah  penjaskes
Makalah penjaskes
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdfPresentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdfgeoartorthoplan
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.Monhik1
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...ahmadirhamni
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvademahdiyyah
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...achmadwalidi444
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiLookWWE
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhRatriShintya
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASAfrilyakurniarezki
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Bandung
 

Recently uploaded (11)

Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdfPresentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
 

... Neni

  • 1. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya telah dapat membuat Makalah Tentang Olahraga Bulu tangkis walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari Bapak Guru supaya saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang olahraga Bulu tangkis. Raha april 2014 Penulis NENI KAMALIA
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 1 1.3 Tujuan Penulisan 1 1.4 Manfaat Penulisan 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Sejarah Perkembanan Olahraga Bulutangkis 2 2.2. Pengertian Olahraga Bulutangkis 2 2.3. Teknik Olahraga Bulu tangkis 2 2.4. Lapangan Bulu tangkis 3 2.5. Sarana Prasarana Olahraga Bulu tangkis 4 BAB II PENUTUP 3.1. Simpulan 5 3.2. Saran 5
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan tenis, bulu angkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Bulu tangkis adalah olahraga raket tercepat. Kecepatannya bisa mencapai angka 400 km/jam. Selain fakta yang lumrah diketahui, salah satu fakta menarik yang baru saja duaribuan dengar adalah ketika bermain Bulu tangkis 30 menit, ternyata sama dengan ketika berjalan sejauh 5 Km. Tapi yang pasti, bermain bulu tangkis bisa membakar 1000 kalori dalam tubuh per jam nya. Sama seperti olahraga kardio yang lain, Bulu tangkis meningkatkan denyut jantung, menurunkan hipertensi dan membantu untuk memperkuat kondisi jantung. Berdasarkan penelitian, Bulu tangkis adalah olahraga yang bagus untuk otak. Olahraga tersebut dikatakan baik untuk otak karena membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi. Selain itu, dibutuhkan juga ketepatan yang sangat tinggi serta koordinasi mata dan tangan sehingga sangat bagus untuk menjaga kebugaran otak. Gerakan yang cenderung konstan dan berlangsung sangat cepat juga memberikan efek aerobik. Sebagaimana yang sudah terbukti dalam berbagai penelitian, jenis olahraga yang bersifat aerobik umumnya sangat berhubungan dengan pemeliharaan fungsi kognitif atau kecerdasan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah perkembangan olahraga bulu tangkis? 2. Apa pengertian olahraga bulu tangkis? 3. Apa saja teknik dan taktik olahraga bulu tangkis? 4. Berapa ukuran lapangan bulu tangkis? 5. Apa saja sarana prasarana olahraga bulu tangkis? 1.3. Tujuan Penulisan Dari rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga bulu tangkis. 2. Untuk mengetahui pengertian olahraga bulu tangkis. 3. Untuk mengetahui teknik dan taktik olahraga bulu tangkis.
  • 4. 4. Untuk mengetahui ukuran lapangan bulu tangkis. 5. Untuk mengetahui sarana prasarana olahraga bulu tangkis. 1.4. Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut. 1) Bagi siswa, makalah ini dapat dijadikan sumber untuk menambah pengetahuan tentang olahraga bulu tangkis. 2) Bagi orang tua, makalah ini dapat dijadikan pedoman dalam mendidik anaknya, khususnya dalam membina anak yang memiliki hobi bulu tangkis. 3) Bagi guru, makalah ini dapat dijadikan strategi alternatif dalam upaya membina dan mendidik siswa di sekolah yang memiliki hobi bulu tangkis.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Sejarah Perkembangan Olahraga Bulutangkis Olahraga yang dimainkan dengan kok dan raket ini kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Selain di Mesir, diperkirakan juga India dan China sebagai tempat asal usul permainan ini. Awal mula permainan ini kemungkinan merupakan sebuah permainan yang berasal dari Tionghoa, Jianzi. Permainan tersebut menggunakan kok tetapi tanpa memakai raket melainkan dengan kaki. Misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Di Inggris, sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung atau tongkat (Battledores) dan bermain bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya menyentuh tanah. Permainan ini cukup populer untuk menjadi pemandangan sehari-hari di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini. Penduduk Inggris kemudian membawa permainan ini ke Jepang, China, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengkolonisasi Asia. Permainan ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah tersebut. International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir. 2.2. Pengertian Olahraga Bulutangkis Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan tenis, bulutangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
  • 6. Permainan ini biasanya dimainkan oleh : a. Seorang pria melawan seorang pria (tunggal pria atau men’s single), b. Seorang wanita melawan seorang wanita (tunggal wanita atau women’s single), c. Sepasang pria melawan sepasang pria (ganda pria atau men’s double), d. Sepasang wanita melawan sepasang wanita (ganda wanita atau women’s double), e. Sepasang pria/ wanita melawan sepasang pria/ wanita (ganda campuran atau mixed doubles). 2.3. Teknik Olahraga Bulu tangkis 1. Cara Memegang Raket Ada 2 cara pegangan raket yaitu : Forehand dan Backhand. Pegangan raket cara forehand : Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping, pegang raket seperti menjabat tangan ( bentuk V ) pada gagang raket. Jari tengah, jari manis, dan kelingking menggenggam raket sedangkan jari telunjuk agak terpisah. Letakan ibu jari diantara tiga jari dan jari telunjuk. Pegangan raket cara backhand : Geser V tangah kearah dalam. Letaknya disamping dalam, bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar. 2. Sikap dan Posisi Berat badan tetap bertumpu pada kedua kaki agar seimbang. Tekuk kedua lutut dan berdiri dengan ujung kaki sehingga posisi pinggang tetap tegak. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar atau salah satu didepannya. Lengan dengan siku bengkok di samping badan sehingga lengan bagian atas yang memegang raket bebas bergerak. Kepala raket lebih tinggi dari kepala kita. 3. Hitting Position ( posisi memukul ) Overhead ( atas ) untuk right handed adalah posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan di belakang kaki kiri. Saat memukul harus terjadi eprpindahan berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri. Posisi badan harus dibelakang bola yang akan dipukul. Untuk underhead posisi kaki kanan selalu di depan dan kaki kiri dibelakang. Lutut kanan dibengkokkan, kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Footwork maju mundur. 4. Service Service forehand pendek : kok dipukul dengan ayunan raket yang relative pendek dan tidak menggunakan tenaga pergelangan tangan. Service forehand tinggi : kok dipukul dengan tenaga penuh, kedua kaki terbuka selebar pinggul. Dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang ke kaki depan secara continue. Biasanya digunakan pemain tunggal. Service backhand : kai kanan di depan kaki kiri, ujung kaki kanan mengarah ke
  • 7. sasaran yang diinginkan. Titik berat badan di kedua kaki. Ayunan raket relatif pendek hanya didorong peralihan berat badan dari kai belakang ke depan. 5. Pengembalian service Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan. 6. Overhead clear/ lob Pegangan forehand, pegang raket pada posisinya disamping bahu. Posisi kaki kanan di belakang kaki kiri, saat memukul terjadi perpindahan beban badan. Posisi badan dibelakang bola. Bola dipukul seperti gerakan melempar. Saat perkenaan tangan harus lurus. Lecutkan pergelangan saat terkena bola. 7. Smash Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. 8. Netting Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net. 2.4. Lapangan Bulu tangkis Ukuran lapangan Bulutangkis standar Internasional Ukuran Lapangan Bulutangkis untuk Partai Ganda Lapangan Bulutangkis untuk Partai Ganda Panjang ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 13,40 meter Lebar ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 6,10 meter Luas ukuran lapangan bulu tangkis: 81,74 m2 Ukuran tinggi tiang net: 1,55 meter Ukuran tinggi atas net: 1,52 meter Ukuran dari jarak net hingga garis service: 1,98 meter Ukuran jarak dari garis service hingga ke bagian sisi lapangan luar: 4,72 meter Ukuran Lapangan Bulutangkis untuk Partai Tunggal Panjang ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 11,88 meter Lebar ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 5,18 meter Luas ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 61,5384 m2 Ukuran tinggi tiang net: 1,55 meter Ukuran tinggi atas net: 1,52 meter Ukuran dari jarak net hingga garis service: 1,98 meter Ukuran jarak dari garis service hingga ke bagian sisi lapangan luar: 3,96 meter
  • 8. 2.5. Sarana Prasarana Olahraga Bulu tangkis A. Lapangan Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar halaman 10. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. B. Net dan Tiang Net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara 15 mm. Panjang net sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan lebarnya 76 cm, dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5 cm. Tiang net ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping lapangan. Untuk ganda tinggi tiang 155 cm. Bagian paling atas net di bagian tengah berjarak 1,524 meter dari permukaan lantai dan pinggiran lapangan berjarak 1,55 meter di atas garis tepi permainan ganda. C. Kok Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik. Berat kok kira-kira 5,67 gram. D. Raket Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket. Panjang raket 67,95 cm, kepala raket mempunyai panjang 29,21 cm, lebar 22,86 cm. E. Senar Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar. F. Sepatu Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang
  • 9. bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat, bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki. BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab II, simpulannya sebagai berikut. 1. Bulutangkis awalnya berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Setelah itu pada tahun 1854, permainan ini berkembang di Inggris yang sangat populer dengan sebutan Battledores dan Shuttlecocks. Olahraga bulu tangkis modern seperti sekarang ini diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an, dan akhirnya olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada tahun 1860. 2. Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. 3. Teknik adalah suatu proses gerakan yang dianggap efektif dan efisien serta rasional untuk melaksanakan tugas atau aturan dengan baik dalam permainan/ pertandingan/ perlombaan. Sedangkan Taktik adalah gaya seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan suatu teknik yang sifatnya individual maupun
  • 10. kelompok dalam suatu permainan/ pertandingan/ perlombaan. Biasanya berupa siasat untuk menjalankan teknik berdasarkan kemampuan yang dimiliki. 4. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis diantaranya : Cara Memegang Raket, Gerakan kaki ( footwork ), Sikap dan Posisi, Hitting Position (posisi memukul), Service, Pengembalian service, Underhand, Overhead clear/ lob, smash, Dropshot (pukulan potong), dan Netting. 5. Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran berbeda antara partai tunggal dan ganda. Partai tunggal memiliki panjang lapangan 11,88 meter dan lebar 5,18 meter berdasarkan standar Internasional. Sedangkan partai ganda memiliki panjang lapangan 13,40 meter dan lebar 6,10 meter berdasarkan standar Internasional 6. Sarana prasarana olahraga Bulutangkis diantaranya : lapangan, net, tiang, kok, raket, senar dan sepatu 3.2 Saran Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga harus dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia DAFTAR PUSTAKA http://www.pengertiandefinisi.com/2011/06/pengertian-bulutangkis.html Diaksestanggal 29 Maret 2013 http://duaribuan.wordpress.com/tag/fakta-dan-manfaat-bulutangkis/ Diaksestanggal 29 Maret 2013 http://hasbixllpml.wordpress.com/2011/04/29/sejarah-perkembangan-bulutangkis/ Diaksestanggal 29 Maret 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis Diaksestanggal 29 Maret 2013 http://andika04ipa3.blogspot.com/ Diaksestanggal 29 Maret 2013
  • 11. http://kurwindakristi.wordpress.com/2012/03/12/taktik-dan-teknik-permainan- bulutangkis/ Diaksestanggal 29 Maret 2013 http://mediainformasi.org/ukuran-lapangan-bulutangkis-sesuai-standar- internasional/ukuran-lapangan-bulutangkis-single/ Diaksestanggal 29 Maret 2013 kunjungi BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN KOLOID Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll. Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7 .
  • 12. 2.2 JENIS-JENIS KOLOID Sistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang tersebar merata dalam medium pendispersi. Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: A. Koloid Sol Seperti yang telah dijelaskan, sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat. Berdasarkan medium pendispersinya, sol dapat dibagi menjadi: 1. Sol Padat Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan logam, gelas berwarna, dan intan hitam. 2. Sol Cair (Sol) Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat, dll. 3. Sol Gas (Aerosol Padat) Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di udara, asap pembakaran, dll B. Koloid Emulsi Seperti yang telah dijelaskan, emulsi merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat cair. Kemudian, berdasarkan medium pendispersinya, emulsi dapat dibagi menjadi: 1. Emulsi Gas (Aerosol Cair) Emulsi gas merupakan emulsi di dalam medium pendispersi gas. Aerosol cair seperti hairspray dan baygon, dapat membentuk system koloid dengan bantuan bahan pendorong seperti CFC. Selain itu juga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek Tyndall, gerak Brown. 2. Emulsi Cair
  • 13. Emulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair. Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah air dan zat lainnya seperti minyak. Sifat emulsi cair yang penting ialah: a. Demulsifikasi Kestabilan emulsi cair dapat rusak akibat pemanasan, pendinginan, proses sentrifugasi, penambahan elektrolit, dan perusakan zat pengelmusi. b. Pengenceran Emulsi dapat diencerkan dengan penambahan sejumlah medium pendispersinya. C. Emulsi Padat atau Gel Gel merupakan emulsi didalam medium pendispersi zat padat. Gel dapat dianggap terbentuk akibat penggumpalan sebagian sol cair. Pada penggumpalan ini, partikel-partikel sol akan bergabung membentuk suatu rantai panjang. Rantai ini kemudian akan saling bertaut sehingga terbentuk suatu struktur padatan di mana medium pendispersi cair terperangkap dalam lubung-lubang struktur tersebut. Berdasarkan sifat keelastisitasnya, gel dapat dibagi menjadi: 1. Gel elastic Gel yang bersifat elastis, yaitu dapat berubah bentuk jika diberi gaya dan kembali ke bentuk awal jika gaya ditiadakan. Contoh adalah sabun dan gelatin. 2. Gel non-elastis Contoh adalah gel silica. D. Koloid Buih Buih merupakan koloid dimana fase terdispersinya merupakan gas. Kemudian, berdasarkan medium pendispersinya, buih dapat dibagi menjadi: 1. Buih Cair (Buih) Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat cair. Biasanya fase terdispersi gas berupa udara atau CO2. Kestabilan buih diperoleh karena adanya zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorpsi ke daerah antar fase dan mengikat gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh kestabilan. Contohnya adalah buih yang dihasilkan alat pemadam kebakaran dan kocokan putih telur. Sifat-sifat buih cair ialah:
  • 14. a. Struktur buih cair berubah dengan waktu karena drainase (pemisahan medium pendispersi) akibat kerapatan fas dan zat cair yang jauh berbeda, rusaknya film antara dua gelembung gas, dan ukuran gelembung gas menjadi lebih besar akibat difusi. b. Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar 2. Buih Padat Buih padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat padat. Kestabilan buih padat diperoleh dari zat pembuih (surfaktan). Beberapa buih padat yang kita kenal adalah roti, styrofoam, batu apung,dll Sebagai catatan, tidak terdapat buih gas, dimana medium pendispersi dan fase terdispersi sama-sama berupa gas. Hal itu karena campuran dari keduanya tergolong sebagai larutan. 2.3 SIFAT-SIFAT KOLOID A. Efek Tyndall Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati (gambar kiri) disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan), cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. B. Gerak Brown Jika kita amati system koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Pergerakan tersebut dijelaskan pada penjelasan berikut: Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat seperti pada zat padat. Untuk system koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut
  • 15. berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel kolopid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu system koloid, maka semakin besar energi kinetic yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu system koloid, maka gerak Brown semakin lambat. C. Adsorbsi Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan). Contoh : (i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+ . (ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2. D. Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. E. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan. 1. Koloid Liofil: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat
  • 16. 2. Koloid Liofob : sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol belerang, sol emas. F. Dialisis Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah G. Elektroforesis Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik. 2.4 PEMBUATAN SISTEM KOLOID Jika kita atau sebuah industri akan memproduksi suatu produk berbentuk koloid, bahan bakunya adalah larutan (partikel berukuran kecil) atau suspensi (partikel berukuran besar). Didasarkan pada bahan bakunya, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. 1. Kondensasi Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut. a) Reaksi Redoks Contoh
  • 17. 1. Pembuatan sol belerang dari reaksi redoks antara gas H 2 S dengan larutan SO 2 . Persamaan reaksinya: 2 H 2 S (g) + SO 2 (aq) →2 H 2 O (l) + 3 S (s) (sol belerang) 2. Pembuatan sol emas dari larutan AuCl 3 dengan larutan encer formalin (HCHO). Persamaan reaksinya: 2 AuCl 3(aq) + 3 HCHO (aq) + 3H 2 O (l) → 2 Au (s) + 6HCl (aq) + 3 HCOOH (aq) (sol emas) b) Reaksi Hidrolisis Contoh, 1. pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan penguraian garam FeCl 3 Persamaan reaksinya adalah: mengunakan air mendidih. FeCl 3 (aq) + 3 H 2 O (l) → Fe(OH) 3 (s) + 3 HCl ( aq) (sol Fe(OH) 3) c) Reaksi Dekomposisi Rangkap Contoh 1) Pembuatan sol As 2 S 3, dibuat dengan mengalirkan gas H 2 S dan asam arsenit (H3AsO 3 ) yang encer. Persamaan reaksinya: 2 H3AsO 3 (aq) + 3H2S (g) → As2S3 (s) + 6H2O (l) (sol As 2S3 ) 2) Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO 3 dengan larutan NaCl encer. Persamaan reaksinya: AgNO 3 (aq) + NaC1 (aq) → AgCl (s) + NaNO 3 (aq) Sol AgCl d) Reaksi Pergantian Pelarut Contoh, pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol ditambah dengan air. Persamaan reaksinya: S (aq) + alkohol + air → S (s) Larutan S sol belerang
  • 18. 2. Dispersi Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatan koloid dengan dispersi meliputi: cara mekanik, peptisasi, busur Bredig, dan ultrasonik. a) Proses Mekanik Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui penggerusan atau penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk zat cair). Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai dengan ukuran koloid, kemudian didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). Contoh, pembuatan sol belerang. b) Peptisasi Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid. Contoh, proses pencernaan makanan dengan enzim dan pembuatan sol belerang dari endapan nikel sulfida, dengan mengalirkan gas asam sulfida. c) Busur Bredig Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Caranya adalah dengan membuat logam, yang hendak dibuat solnya, menjadi dua kawat yang berfungsi sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujung kawat. Logam sebagian akan meluruh ke dalam air sehingga terbentuk sol logam. Contoh, pembuatan sol logam. d) Suara Ultrasonik Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama untuk pembuatan sol logam. Ka1au busur Bredig menggunakan arus listrik tegangan tinggi, maka cara ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan frekuensi sangat tinggi, yaitu di atas 20.000 Hz. 2.5 KEGUNAAN KOLOID
  • 19. Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar. Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid: Jenis industri Contoh aplikasi Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad Industri kosmetika dan perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun Industri cat Cat Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, deterjen Industri pertanian Peptisida dan insektisida Industri farmasi Minyak ikan, pensilin untuk suntikan Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid: 1. Pemutihan Gula Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih. Penggumpalan Darah Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan. 3. Penjernihan Air Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion
  • 20. Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi: Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+ Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
  • 21. MAKALAH PENJASKES BULUTANGKIS NAMA: NENI KAMALIA KELAS: XI IPA 5
  • 22. MAKALAH KIMIA KOLOID NAMA: NENI KAMALIA KELAS: XI IPA 5