Muscle flap adalah jaringan otot yang ditransfer dari donor ke daerah resipien sambil mempertahankan pasokan darah aslinya. Terdapat beberapa klasifikasi muscle flap berdasarkan anatomi vaskuler dan innervasinya. Muscle flap berguna untuk menutupi defek kompleks seperti luka infeksi, osteomielitis, atau luka pasca radiasi sambil melindungi struktur dalam dan memulihkan fungsi. Pemilihan muscle flap tepat dipengaruhi oleh lok

1. MUSCLE FLAP
Robertus Arian Datusanantyo / EAN
Pembimbing:
dr. Beta Subakti Nata’atmadja, SpBP-RE(K)

2. 2
Sacro-Gluteal Pressure Sores

3. Definisi Flap
Unit jaringan yang
ditransfer dari sebuah
donor ke arah daerah
resipien dengan
mempertahankan pasokan
darah aslinya.
• Lokasi terhadap
defek
• Vaskularisasi
• Cara berpindah
• Komposisi
3
Klasifikasi Flap
Kulit
Otot
Tulang
Fascia
Komposit

4. Sejarah
• 600 SM, Sushruta: pedicled flap untuk rekonstruksi
nasal
• 1597, Tagliacozzi: distally based arm flap (dua
tahap)
• 1889, Manchot: teritori pembuluh darah kulit
• 1896, Tansini: Latissimus dorsi musculocutaneous
flap untuk rekonstruksi mammae
• 1946: Stark: muscle flap untuk osteomyelitis
• 1981: Mathes & Nahai: klasifikasi muscle flap
berdasarkan anatomi vaskuler
4

5. The angiosome concept
(Taylor and Palmer, 1987)*
• 3D vascular territories, “angiosomes”,
supplied by a source artery and its
accompanying vein(s)
• Linked by true anastomotic arteries
without change in caliber or by
reduced-caliber (choke vessel)
Courtesy of Beta SN, MD

6. 6
Choke and True Anastomoses

7. 7
Angiosom dan Teritori Otot

8. Klasifikasi Muscle Flap
Mathes - Nahai
I. Single vascular pedicle
II. Dominant & minor
vascular pedicle(s)
III. Dominan pedicles
IV. Segmental vascular
pedicles
V. Dominant vascular
pedicle & secondary
segmental vascular
pedicles
Taylor
I. Single unbranched
nerve entering muscle
II. Single nerve that
branches just before
entering muscle.
III. Multiple branches from
same nerve trunk
IV. Multiple branches from
different nerve trunks
8

9. Klasifikasi Mathes-Nahai
9

10. Tipe I
• Otot dengan satu vaskuler
pedikel.
• Otot jenis ini dapat di
elevasikan secara aman
berdasarkan pada
pedikelnya.
• Contoh :
- Gastrocnemius
- Tensor Fascia Lata
10

11. Tipe II
• Otot jenis ini mempunyai
dominant pedikel dan minor
pedikel
• Otot bisa dielevasikan
berdasarkan pada dominan
pedikelnya.
• Contoh :
- Gracilis
- Hamstring
- Platysma
11

12. Tipe III
• Otot tipe III mempunyai 2
vaskular pedikel, dimana
satu pedikel mampu
menghidupi seluruh otot.
• Contoh :
- Gluteus Maximus
- Rectus Abdominis
12

13. Tipe IV
• Otot kelompok ini mempunyai
beberapa pedikel yang
segmental.
• Pembagian dua atau lebih
pedikel akan mempermudah
transposisi dari otot.
• Contoh :
- Sartorius
- Tibialis Anterior
13

14. Tipe V
• Otot kelompok ini
mempunyai satu pedikel
yang besar dan minor
pedikel yang segmental
• Contoh :
- Latissimus Dorsi
- Pectoralis Mayor
14

15. Klasifikasi Taylor
15

16. Arcus Rotasi
16

17. Pemilihan Muscle Flap
• Dekat dengan defek
• Ukuran dan tebalnya cocok
• Dapat terganti atau terkompensasi
• Status vaskuler resipien diketahui
• Defek di daerah donor dipertimbangkan dan
dikomunikasikan dengan pasien
• Teritori vaskuler harus cukup
• Apakah perlu restorasi sensoris dan motorik?
• Operasi terencana dengan baik
17

18. Keunggulan Muscle Flap
• Pedikel spesifik dan terpercaya
• Pedikel sering terletak di luar defek operatif
• Memberi massa untuk defek yang dalam dan
melindungi tendon, saraf, prostesis, tulang,
pembuluh darah
• Dapat dimanipulasi sesuai bentuk dan volume yang
diperlukan
• Tahan infeksi
• Satu tahap
• Restorasi fungsi è motorik, sensorik
18

19. Manajemen Luka Kompleks
• Muscle flap pada luka kompleks:
• Ideal pada infeksi prostesis dan jaringan lunak
• Menurunkan bacterial load, melindungi terhadap
infeksi, menjaga penutupan luka
• Bermanfaat dalam defek tiga dimensi
• Osteomielitis
• Insufisiensi vaskuler
• Luka radiasi
• Prostesis terinfeksi / terekspos
19

20. 20

21. 21

22. Kerugian Muscle Flap
• Daerah donor dapat mengalami
pengurangan fungsi
• Secara estetik daerah donor kurang
dapat diterima
• Hasil tebal, secara estetik buruk
• Atrofi seiring waktu sehingga gagal
memberikan perlindungan yang
adekuat
• Deformitas kontur pada daerah
donor
22

23. TERIMA KASIH
23