2. MUKJIZAT
• Pengertian mukjizat menurut Bahasa ialah sesuatu yang melemahkan atau mengalahkan.
Sedangkan, menurut istilah ialah sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada diri nabi dan rasul
Allah, dalam rangka membuktikan bahwa dirinya adalah nabi dan rasul.
• Dalam kamus KBBI, mukjizat adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh
kemampuan akal manusia.
• Mukjizat merupakan kejadian luar biasa yang tidak bisa diterima oleh akal manusia, dan tidak
dimiliki oleh siapapun. Karena Allah hanya memberikan mukjizat sebagai kelebihan kepada
para utusan-Nya, untuk membuktikan kebenaran atas kenabian dan kerasulannya.
3. MUKJIZAT AL-QUR’AN
• Al-Qur’an adalah sesuatu yang luar biasa yang tidak dapat disaingi (dipadani) oleh
karya apapun (Q.S Al-Isra (17): 88).
“Katakanlah : “ Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia,
sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.”
• Diturunkan hanya kepada Nabi Muhammad sebagai bukti kerasulan.
• Menantang siapa saja yang tidak beriman.
4. ASPEK BAHASA DAN SASTRA
Tidak ada satu faktapun seseorang yang dapat menyaingi atau meniru al-Qur’an.
Q.S At-Thur : 34 : “ Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al-Qur’an itu jika mereka orang-
orang yang benar.”
Kelembutan Al-Qur`an secara lafziyah yang terdapat dalam susunan suara dan keindahan Bahasa atau
balaghahnya.
Ex: Q.S Al-Qari’ah (1-3) : Al qari’ah. Mal qari’ah. Wa maa adraka mal qari’ah (Dan tahukah kamu apa itu al qari’ah /
hari kiamat?)
Orang yang mengerti Bahasa Arab mengerti bahwa penggunaan kata “adraka” adalah untuk
mengkabarkan sesuatu yang benar-benar penting dan dahsyat. Maka, ketika surat Al-Qari’ah dibacakan mereka
merinding.
5. Beberapa ayat memuat nada dan irama yang menyenangkan bagi pendengar atau mendatangkan ketenangan
bagi yang membacanya.
berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Tidaklah berkumpul suatu kaum dalam suatu majlis kecuali turun pada mereka ketenangan dan diliputi oleh
rahmat dan dikerumuni oleh malaikat dan Allah akan menyebutkan mereka di hadapan para malaikatnya”. [HR.
Muslim].
Merangkum keindahan dan kemudahan memahami sekaligus.
Keserasian Al-Qur`an baik untuk orang awam maupun cendekiawan.
6. ASPEK KANDUNGANNYA
• Beberapa ayat memuat berita-berita, kejadian-kejadian dan fakta-fakta ilmiah yang
mendahului zamannya. Sebagian baru terjawab di era sekarang.
Ex : Menyatunya 2 lautan (Air Tawar dan Air Asin)
• Ayat-ayat yang mengisyaratkan ilmu pengetahuan tidak ada yang bertentangan dengan fakta
ilmiah pengetahuan modern.
Ex : Segala sesuatu yang hidup berasal dari air
• Bentuk ilmu pengetahuan yang terkandung multidisiplin, matematika, biologi, fisika, dan
sebagainya.
7. Kisah dalam al-Qur’an berbeda dengan kisah pada umumnya.
Semua cerita tersebut sangat relevan dengan kondisi zaman.
Bahkan sebagian kisah ada yang belum terjadi, dan beberapa baru terjadi belakangan.
Ex : Hari kiamat, mulai bermunculan tanda-tanda kiamat kecil
8. • Hukum-hukum yang tercatat di dalam al-Qur’an terkadang memberikan perincian
yang sangat rinci, sementara beberapa lainnya mujmal (global) dan perinciannya
diterangkan dalam sunnah.
• Hukum-hukum yang terkandung juga berlaku up to date dari zaman ke zaman.
• Di balik hukum-hukum yang dimuat, mengandung kemaslahaatan dan keilmiahan.
Ex : Hukum pembagian warisan
9. • Berita Al-Qur’an pasti benar dan hukumnya adil. Allah Azza wa Jalla berfirman:
• “Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (al-Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat
merobah-robah kalimat-kalimat-Nya” [al-An-‘aam: 115].
• Qatadah rahimahullah berkata: “Setiap yang dikatakan al-Qur’an adalah benar dan setiap apa yang dihukumi al-
Qur’an adalah adil, (yaitu) benar dalam pengkhabaran dan adil dalam perintahnya, maka setiap apa yang
dikabarkan al-Qur’an adalah benar yang tidak ada kebohongan dan keraguan di dalamnya, dan setiap yang
diperintahkan al-Qur’an adalah adil yang tidak ada keadilan sesudahnya, dan setiap apa yang dilarang al-Qur’an
adalah bathil, karena al-Qur’an tidak melarang (suatu perbuatan) kecuali di dalamnya terdapat kerusakan.
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
• “Dia menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” [al-A’raaf: 157]
[Lihat tafsir Ibnu Katsir jilid 2 hal. 167]
10. ASPEK PSIKOLOGI
• Al-Qur’an sebagai penawar (obat) hati dari penyakit syirik, nifak dan yang lainnya. Di dalam al-Qur’an ada
sebagian ayat-ayat dan surat-surat (yang berfungsi) untuk mengobati badan seperti surat al-Fatihah, an-Naas
dan al-Falaq serta yang lainnya tersebut di dalam sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
• “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-
penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. [Yunus :57]
• Begitu pula dalam firmanNya:
• “Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
(Al-Israa’:82)
11. • Al-Qur’an mempunyai pengaruh yang kuat terhadap jiwa manusia dan jin.
• Adapun (pengaruh yang kuat terhadap) manusia maka banyak kaum musyrikin pada permulaan Islam yang
terpengaruh dengan al-Qur’an dan merekapun masuk Islam. Sedangkan di zaman sekarang, ada pemuda
Nasrani yang telah masuk Islam dan dia menyebutkan bahwa dia terpengaruh dengan al-Qur’an ketika ia
mendengarkan dari kaset. Adapun (pengaruh yang kuat terhadap) jin, maka sekelompok jin telah berkata:
• “Katakanlah (hai Muhammad0 :” Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya : sekumpulan jin telah mendengarkan
(al-Qur’an) , lalu mereka berkata : Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Qur’an yang menakjubkan (yang)
memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan
mempersekutukan seseoranpun dengan Rabb kami”. [al-Jin : 1-2]
• Adapun orang-orang musyrik, banyak diantara mereka yang terpengaruh dengan al-Qur’an ketika
mendengarnya. Sehingga Walid bin Mughirah berkata: “Demi Allah, ini bukanlah syair dan bukan sihir serta
bukan pula igauan orang gila, dan sesungguhnya ia adalah Kalamullah yang memiliki kemanisan dan
keindahan. Dan sesungguhya ia (al-Qur’an) sangat tinggi (agung) dan tidak yang melebihinya. [Lihat Ibnu
Katsir juz 4 hal 443].
12. • Al-Qur’an menenangkan hati dan memantapkan keyakinan. Orang-orang yang beriman
mengetahui bahwa al-Qur’an adalah tanda (mujizat) yang paling besar yang menenangkan hati
mereka dengan keyakinan yang mantap. Allah berfirman:
• “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram”. [ar-Rad: 28].
• Maka apabila seorang mukmin ditimpa kesedihan, gundah gulana, atau penyakit, maka
hendaklah ia mendengarkan al-Qur’an dari seorang Qari’ yang bagus suaranya, seperti al-
Mansyawi dan yang lainnya. Karena Rasulullah Shalalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
• “Baguskan (bacaan) al-Qur’an dengan suaramu maka sesungguhnya suara yang bagus akan
menambah keindahan suara al-Qur’an”. [Hadits Shahih, lihat Shahihul Jami’ karya Al-Albani
rahimahullah].