BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang besar, dan dibesarkan oleh orang nomor satu dunia yaitu Nabi Besar Muhammad SAW. Beliau telah mendedikasikan seluruh hidupnya demi kejayaan dan penyebaran agama Islam. Beliau adalah sosok mulia yang menghabiskan hari-harinya dengan berdakwah menyampaikan risalah Tuhan. Beliau tidak pernah lelah dan menyerah menghadapi hinaan, caci maki serta perlawanan dari musuh-musuh Islam. Beliau adalah pribadi sempurna yang telah memberikan cahaya kepada seluruh umat manusia. Beliau adalah panutan sepanjang zaman, dan ajaran serta pengabdian beliau selalu menjadi prioritas utama bagi umat Islam yang benar-benar talah mengislamkan dirinya, hatinya dan jiwanya. Sosok agung beliau yang telah meninggalkan kita sekian abad yang lalu, menambah cinta dan rindu kita kepadanya. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepadanya, pada keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang selalu setia dalam perjuangan menegakkan Agama Islam, dan untuk seluruh pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
1
B. Rumusan
1. Dakwah Rasulullah secara sembunyi-sembunyi
2. Dakwah Rasulullah secara terang-terangan
3. Perlawanan kafir quraisy
4. Perbandingan metode dakwah masa Rasulullah dengan metode dakwah saat ini
C. Tujuan Penulisan
Banyak orang yang mengaku Islam. Namun jika kita tanyakan kepada mereka, apa itu tauhid, bagaimana tauhid yang benar, maka sedikit sekali orang yang dapat menjawabnya. Sungguh ironis, akibatnya mereka tidak mentauhidkan Allah dengan benar dan terjerumus dalam perbuatan syirik. Wal’iyydzubillah. Maka sangat penting dan urgen bagi setiap muslim mempelajari tauhid yang benar, bahkan inilah ilmu yang paling utama.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Nabi muhammad adalah anggota bani hasyim, suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam suku quraisy, karena kabilah ini yang memegang jabatan siqayah (penjaga kunci ka’bah). Muhammad lahir pada hari senin 12 rabiul awal daalam keadaan yatim. karena ayah-NYA meninggal dunia tiga bulan setelah menikah dengan ibu-NYA.
A. DAKWAH SECARA SEMBUNYI
Menjelang usia 40, dia sudah terlalu biasa memisahkan diri dari kegalauan masyarakat,berkontemplasi kegua Hira, beberapa kilometer di utara mekkah. Disana nabi muhammad mula-mula berjam-jam kemudian berhri-hari bertafakkur. Pada tanggal 17 ramadhan tahun 611M, malaikat djibril muncul dihadapannya, meyanmpaikan wahyu alllah yang pertama yaitu iqra’ sampai lima ayat.
Dengan turunnya perintah itu, mulailah rasul berdakwah. Pertama-pertama, beliau mellakukannya secara diam-diam dilingkungan sendiri dan dikalangan rekan-rekannya. Karena itulah, orang yang pertama kali menerima dakwahnya adalah keluarga dan sahabat dekatnya. Mula-mula istrinya sendiri (Khadijah) kemudian saudara sepupunya (Ali bin Abi Thalib) yang berumur 10 tahun. Kemudian, Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid, bekas budak yang telah menjadi anak angkat-Nya. Ummu Aiman, pengasuh nabi
5. A. Muhammad SAW Nabi yang Terakhir
Prakerasulan Muhammad SAW
Kerasulan Muhammad SAW
6. 1.
Kelahiran Muhammad SAW
Rasulullah shollallahu „alaihi wasallam
dilahirkan pada hari Senin pagi, 9 Rabi‟ul
Awwal, tahun gajah. Bertepatan dengan
tanggal 20 atau 22 April 571 M. Ayahnya
bernama
Abdullah
anak
Abdul
Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang
besar pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah
binti Wahab dari bani Zuhrah.
7. Muhammad SAW Nabi terakhir ini
dilahirkan dalam keadaan yatim
karena ayahnya meninggal dunia tiga
bulan setelah dia menikahi Aminah
ibunda Rasul, saat Nabi Muhammad
SAW masih dalam kandungan.
8. 2.
Masa Kanak-kanak
Tidak lama setelah kelahirannya, bayi
Muhammad SAW diserahkan kepada
Tsuwaibah,
budak
perempuan
pamannya, Abu Lahab, yang pernah
menyusui Hamzah. Nabi SAW selanjutnya
dipercayakan kepada Halimah, seorang
wanita badui dari Suku Bani Sa‟ad. Bayi
tersebut diasuhnya dengan hati-hati dan
penuh kasih sayang, dan tumbuh menjadi
anak yang sehat dan kekar.
9. Pada usia lima tahun, Nabi dikembalikan
Halimah kepada tanggung jawab ibunya.
Muhammad SAW kira-kira berusia enam
tahun, suatu ketika ibunda beliau mengajak
baginda Nabi SAW pergi kekota tempat ayah
beliau dimakamkan. Sekembalinya dari
pencarian Makam suami tercinta ibunda
Rasul tercinta jatuh sakit dan meninggal.
10. Sekembalinya pulang sebagai anak yatim
piatu
maka
beliau
diasuh
oleh
kakeknya, Abdul Muthalib. Namun dua
tahun kemudian, kakeknya pun yang
berumur 82 tahun, juga meninggal dunia.
Maka pada usia delapan tahun itu, Nabi ada
di bawah tanggung jawab pamannya Abi
Thalib.
11. 3.
Masa Remaja
Diriwayatkan bahwa ketika berusia dua
belas tahun, Muhammad SAW menyertai
pamannya, Abu Thalib, dalam berdagang
menuju
Suriah.
Dengan
kelembutan, kehalusan budi dan kejujuran
beliau maka orang Quraisy Mekkah memberi
gelar kepada beliau dengan Al-Amin yang
artinya orang yang dapat dipercaya.
12. Pada masa mudanya, beliau telah
menjadi pengusaha sukses dan hidup
berkecukupan dari hasil usahanya.
Kemudian pada usia 25 tahun, beliau
menikah dengan pemodal besar Arab dan
janda kaya Mekah, Khadijah binti
Khuwailid yang telah berusia 40 tahun.
13. Dalam
perkawinannya
Nabi
dianugerahi 6 putra-putri yaitu
Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, U
mmu Kulsum dan Fatimah. Semua
anak laki-laki Nabi wafat waktu
masih kecil dan anak perempuannya
yang masih hidup sampai Nabi wafat
adalah Fatimah.
14. Pada usia 35 tahun, Muhammad SAW
sebagai
tanda
kecerdasan
dan
kebijaksanaan beliau, Nabi SAW mampu
mendamaikan perselisihan kecil yang
muncul di tengah-tengah suku Quraisy
yang sedang melakukan renovasi Ka‟bah.
Mereka pada berbisik dan menjuluki
beliau “Al-Amin” yang artinya dapat
dipercaya.
15. Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan
dibanding dengan manusia biasa, beliau sebagai
orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal
yang buruk, perkataannya lembut, akhlaknya
utama,
sifatnya
mulia,
jujur
terjaga
jiwanya, terpuji kebaikannya, paling baik
amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya
sehingga mendapat julukan Al-Amin dan beliau
juga membawa bebannya sendiri, memberi kepada
orang miskin, menjamu tamu dan menolong
siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.
16. 1.
Awal Kerasulan
Menjelang
usianya
yang
keempat
puluh, Muhammad SAW terbiasa memisahkan
diri dari pergaulan masyarakat umum, untuk
berkontemplasi di Gua Hira, beberapa
kilometer di Utara Mekah. Di
gua
tersebut, Nabi mula-mula hanya berjam-jam
saja, kemudian berhari-hari bertafakur. Pada
tanggal
17
Ramadhan
tahun
611
M, Muhammad SAW mendapatkan wahyu
pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril.
17. Ketika hati Muhammad SAW
diliputi kegelisahan yang sangat dan
merasakan
beban
emosi
yang
menghimpit, beliau pulang ke rumah
dengan perasaan was-was, dan
meminta
istrinya
untuk
menyelimutinya. Saat itulah turun
wahyu yang kedua.
18. Wahyu yang telah, dan kemudian
turun sepanjang hidup Muhammad
SAW, muncul dalam bentuk suarasuara yang berbeda-beda. Tapi pada
periode akhir keNabiannya, wahyu
surah-surah Madaniyah turun dalam
satu suara.
20. Orang-orang yang pertama-tama masuk
Islam adalah:
a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)
b). Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)
c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)
d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi
SAW)
21. Tatkala banyaknya tekanan dari
berbagai pihak Nabi SAW mengalami
kesedihan yang mendalam yaitu wafatnya
seorang paman yaitu Abu Thalib sebagai
pelindung dan istri tercinta yang setia
menemani hari-hari beliau yaitu Khadijah
binti Khuwailid, sehingga Allah menghibur
hati baginda Rasul SAW dengan terjadinya
Isra‟ dan Mi‟rajnya Nabi Muhammad SAW.
22. Setelah peristiwa Isra‟ dan Mi‟raj, suatu
perkembangan besar bagi kemajuan dakwah
Islam
muncul.
Perkembangan
itu
diantaranya datang dari sejumlah penduduk
Yatsrib
yang
berhaji
ke
Mekah.
Mereka, yang terdiri dari suku „Aus dan
Khazraj, masuk Islam dalam tiga
gelombang.
23. Atas nama penduduk Yatsrib, mereka meminta
Muhammad SAW dan Muslimin Makkah agar
berkenan pindah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan
membelanya dari segala ancaman. Dalam perjalanan
ke Yatsrib Nabi ditemani oleh Abu Bakar AshShiddiq. Ketika di Quba, sebuah desa yang jaraknya
sekitar lima kilometer dari Yatsrib, Nabi istirahat
beberapa hari lamanya. Dia menginap di rumah
Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi
membangun sebuah mesjid. Inilah mesjid pertama
yang dibangun Nabi, sebagai pusat peribadatan.
24. Sejak itu, sebagai penghormatan terhadap
Nabi,
nama
kota
Yatsrib
diubah
menjadi Madinatun Nabi (Kota Nabi) atau
sering disebut Madinatul Munawwarah (Kota
yang bercahaya), karena dari sanalah sinar
Islam memancar keseluruh dunia. Kejadian itu
disebut dengan “hijrah” bukan sepenuhnya
sebuah “pelarian”, tetapi merupakan rencana
perpindahan yang telah dipertimbangkan
secara seksama selama sekitar dua tahun
sebelumnya.
25. 3.
Akhir Masa Kerasulan
Setelah tiba dan diterima penduduk
Yatsrib (Madinah), Nabi Muhammad SAW
resmi sebagai pemimpin penduduk kota itu.
Babak baru dalam sejarah Islam pun
dimulai. Nabi Muhammad SAW mempunyai
kedudukan, bukan saja sebagai kepala
agama, tetapi juga sebagai kepala negara.
26. Dalam sejarah Madinah ini memang
banyak terjadi peperangan sebagai upaya
kaum muslimin mempertahankan diri dari
serangan musuh. Pada tahun 9 dan 10
Hijriyah (630-632 M) banyak suku dari
pelosok Arab mengutus delegasinya kepada
Nabi Muhammad SAW menyatakan
ketundukan mereka.
27. Dua bulan setelah itu, Nabi
menderita sakit demam. Tenaganya
dengan cepat berkurang. Pada hari
senin tanggal 12 Rabi‟ul Awal 11 H
atau 8 Juni 632 M. Nabi Muhammad
SAW wafat di rumah istrinya Aisyah.
28. B. Iman Kepada Seluruh Nabi dan Rasul
Tanda-tanda Beriman kepada para Rasul dan Nabi
Allah SWT:
1) Mempercayai bahwa Rasul/Nabi adalah manusiamanusia pilihan Allah yang diutus untuk
menyampaikan wahyu Allah.
2) Mempercayai bahwa para Rasul wajib memiliki sifat
yang terpuji (sifat-sifat wajib), juga memiliki sifat jaiz
(manusiawi, misalnya butuh makan, minum, dan
istirahat), dan mustahil bersifat tercela (sifat-sifat
mustahil).
29. 3) Memperayai bahwa diantara para Nabi
dan Rasul ada 5 orang yang termasuk
Ulul Azmi.
4) Mempercayai bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah penutup
seluruh Nabi dan Rasul yang bertugas
menyempurnakan ajaran rasul-rasul
sebelumnya.
30. Contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasulrasul Allah SWT:
1) Mentaati risalah.
2) Melaksanakan seruan Rasulullah untuk beribadah
hanya kepada Allah.
3) Rajin bekerja mencari rezeki yang halal.
4) Mempunyai sikap tolong-menolong dalam
kebaikan dan menjauhi sifat aniaya (terutama
terhadap sesama muslim).
5) Melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan
kualitas hidup ke arah yang lebih baik.
31. Daftar Pustaka
• Ilyas, Yunahar, Drs.Lc. Kuliah Aqidah Islam. LPPI
• http://mujahidinalbanjari.wordpress.com/2012/12/04/m
akalah-tentang-sejarah-hidup-nabi-muhammad-saw/
• http://khairul-anas.blogspot.com/2012/01/iman-kepadanabi-dan-rasul.html
• http://punyanaelok.blogspot.com/2012/11/iman-kepadakitab-nabi-dan-rasul-allah.html
• http://bening-share4all.blogspot.com/2013/10/makalahiman-kepada-nabi-dan-rosul-allah.html