Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan aset kerajaan termasuk definisi aset, jenis aset, peraturan pengurusan aset, dan isu-isu yang muncul dalam audit pengurusan aset. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur pendaftaran, penggunaan, penyelenggaraan, dan pelupusan aset kerajaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan aset kerajaan termasuk definisi aset, jenis aset, peraturan pengurusan aset, dan isu-isu yang muncul dalam audit pengurusan aset. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur pendaftaran, penggunaan, penyelenggaraan, dan pelupusan aset kerajaan.
Dokumen tersebut merangkum prosedur pengurusan aset alih kerajaan mengenai penerimaan, pendaftaran, penggunaan, penyimpanan, pemeriksaan, penyelenggaraan, pelupusan dan kehilangan aset. Ia juga menjelaskan peranan dan tanggungjawab pegawai pengawal dan unit pengurusan aset serta proses pelantikan lembaga pemeriksa untuk menilai kelayakan pelupusan aset.
Dokumen ini membahas mengenai sistem perbelanjaan dan pembayaran kerajaan Malaysia. Ia membahagikan jabatan kerajaan menjadi dua jenis dan menjelaskan peraturan, prosedur, dan dokumen yang terlibat dalam proses perbelanjaan dan pembayaran seperti pesanan tempatan, buku vot, dan laporan perbelanjaan.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai pengurusan harta modal kerajaan di Kementerian Pelajaran Malaysia. Ia menjelaskan definisi harta modal kerajaan, kategori dan jenis hartanya, serta cara merekod, menyimpan rekod, dan mengurus pergerakan hartanya menggunakan beberapa borang seperti Kad Daftar Harta Modal dan Buku Daftar Pergerakan Harta Modal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis cuti yang dapat diambil oleh pegawai, termasuk cuti rehat, cuti sakit, cuti tanpa gaji, dan ketentuan lainnya seperti kelayakan menerima cuti, pengurusan cuti, dan definisi istilah terkait seperti cuti, pegawai perubatan, dan sijil sakit.
Risiko dan Penemuan Audit Dalam Perolehan hambaly ahmad
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen menjelaskan proses audit terhadap pengurusan kewangan dan aktiviti sektor awam oleh Jabatan Audit Negara
2. Beberapa penemuan audit termasuk ketidakpatuhan terhadap peraturan kewangan, kelemahan kawalan dalaman, dan masalah dalam proses perolehan
3. Risiko penipuan dan penyelewengan dalam pengurusan kewangan juga dibincangkan
Dokumen tersebut membahas peraturan-peraturan tatatertib bagi pegawai awam di Malaysia. Ia menjelaskan alasan-alasan peraturan tersebut dibuat, komposisi tatakelakuan yang diarahkan, dilarang dan dibenarkan dengan syarat, serta tatacara penangganan kes tidak hadir bertugas.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang elaun dan kemudahan bagi pegawai kerajaan dalam perkhidmatan. Terdapat beberapa jenis elaun seperti elaun makan, elaun sewa hotel, elaun perjalanan kenderaan, dan elaun lain yang diberikan kepada pegawai yang menjalankan tugas rasmi di luar pejabat mereka. Dokumen ini juga menyediakan panduan mengenai kelayakan dan kadar bagi setiap jenis elaun.
Dokumen ini menjelaskan proses kerja untuk mengurus aset kerajaan termasuk penerimaan, pendaftaran, penandaan, penempatan, pemantauan, pemeriksaan dan pelaporan aset. Ia juga menyenaraikan tanggungjawab berbagai pegawai dan undang-undang yang berkaitan.
Dokumen tersebut membahas strategi Direktorat Jenderal Pajak untuk mencapai target penerimaan dan penyelesaian pemeriksaan pajak nasional tahun 2013, meliputi fokus dan prioritas pemeriksaan, serta perubahan kriteria dan prosedur pemeriksaan."
Dokumen tersebut merangkum prosedur pengurusan aset alih kerajaan mengenai penerimaan, pendaftaran, penggunaan, penyimpanan, pemeriksaan, penyelenggaraan, pelupusan dan kehilangan aset. Ia juga menjelaskan peranan dan tanggungjawab pegawai pengawal dan unit pengurusan aset serta proses pelantikan lembaga pemeriksa untuk menilai kelayakan pelupusan aset.
Dokumen ini membahas mengenai sistem perbelanjaan dan pembayaran kerajaan Malaysia. Ia membahagikan jabatan kerajaan menjadi dua jenis dan menjelaskan peraturan, prosedur, dan dokumen yang terlibat dalam proses perbelanjaan dan pembayaran seperti pesanan tempatan, buku vot, dan laporan perbelanjaan.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai pengurusan harta modal kerajaan di Kementerian Pelajaran Malaysia. Ia menjelaskan definisi harta modal kerajaan, kategori dan jenis hartanya, serta cara merekod, menyimpan rekod, dan mengurus pergerakan hartanya menggunakan beberapa borang seperti Kad Daftar Harta Modal dan Buku Daftar Pergerakan Harta Modal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis cuti yang dapat diambil oleh pegawai, termasuk cuti rehat, cuti sakit, cuti tanpa gaji, dan ketentuan lainnya seperti kelayakan menerima cuti, pengurusan cuti, dan definisi istilah terkait seperti cuti, pegawai perubatan, dan sijil sakit.
Risiko dan Penemuan Audit Dalam Perolehan hambaly ahmad
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen menjelaskan proses audit terhadap pengurusan kewangan dan aktiviti sektor awam oleh Jabatan Audit Negara
2. Beberapa penemuan audit termasuk ketidakpatuhan terhadap peraturan kewangan, kelemahan kawalan dalaman, dan masalah dalam proses perolehan
3. Risiko penipuan dan penyelewengan dalam pengurusan kewangan juga dibincangkan
Dokumen tersebut membahas peraturan-peraturan tatatertib bagi pegawai awam di Malaysia. Ia menjelaskan alasan-alasan peraturan tersebut dibuat, komposisi tatakelakuan yang diarahkan, dilarang dan dibenarkan dengan syarat, serta tatacara penangganan kes tidak hadir bertugas.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang elaun dan kemudahan bagi pegawai kerajaan dalam perkhidmatan. Terdapat beberapa jenis elaun seperti elaun makan, elaun sewa hotel, elaun perjalanan kenderaan, dan elaun lain yang diberikan kepada pegawai yang menjalankan tugas rasmi di luar pejabat mereka. Dokumen ini juga menyediakan panduan mengenai kelayakan dan kadar bagi setiap jenis elaun.
Dokumen ini menjelaskan proses kerja untuk mengurus aset kerajaan termasuk penerimaan, pendaftaran, penandaan, penempatan, pemantauan, pemeriksaan dan pelaporan aset. Ia juga menyenaraikan tanggungjawab berbagai pegawai dan undang-undang yang berkaitan.
Dokumen tersebut membahas strategi Direktorat Jenderal Pajak untuk mencapai target penerimaan dan penyelesaian pemeriksaan pajak nasional tahun 2013, meliputi fokus dan prioritas pemeriksaan, serta perubahan kriteria dan prosedur pemeriksaan."
SRI SUWANTI - kegiatan penilaian secara independen untuk memastikan bahwa proses pengadaan barang/jasa telah dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan prinsip penegakan integritas, kebenaran, dan kejujuran serta memenuhi ketentuan perundangan berlaku yang bertujuan meningkatkan akuntabilitas penggunaan dana sektor publik
Peran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahDr. Zar Rdj
Masyarakat menyampaikan pengaduan kepada APIP disertai bukti yang faktual, kredibel, dan autentik
Aparat Penegak Hukum meneruskan pengaduan masyarakat kepada APIP untuk ditindaklanjuti.
APIP menindaklanjuti pengaduan sesuai kewenangannya.
APIP melaporkan hasil tindak lanjut pengaduan kepada menteri/kepala lembaga/kepala daerah.
Menteri/kepala lembaga/kepala daerah wajib melakukan pengawasan Pengadaan Barang/Jasa melalui aparat pengawasan internal pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah masing-masing.
Pengawasan dapat dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan/atau penyelenggaraan whistleblowing system
Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa dimulai sejak perencanaan, persiapan, pemilihan Penyedia, pelaksanaan Kontrak, dan serah terima pekerjaan.
Ruang lingkup pengawasan Pengadaan Barang/Jasa meliputi :
pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya;
kepatuhan terhadap peraturan;
pencapaian TKDN;
penggunaan produk dalam negeri;
pencadangan dan peruntukan paket untuk usaha kecil; dan
Pengadaan Berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang ketentuan dan prosedur pemeriksaan pajak, mencakup pengertian dan tujuan pemeriksaan, ruang lingkup, kewajiban dan kewenangan pemeriksa, standar pemeriksaan, hak dan kewajiban wajib pajak, jenis pemeriksaan, dan jangka waktu pelaksanaan pemeriksaan."
Dokumen tersebut membahas strategi Direktorat Jenderal Pajak untuk mencapai target penerimaan dan penyelesaian pemeriksaan pajak nasional tahun 2013, meliputi fokus pemeriksaan tertentu, prioritas pemeriksaan, dan perubahan kriteria pemeriksaan.
PRESENTASI YANG PACAK DIPRESENTASIKE BIAR AKU PACAK DOWNLOADNYO.pdfIrvanChang
PRESENTASI INI AKU UPLOAD BIAR PACAKLAH KAMU GOCO PALAK ADMINNYO KARENO KAMU TULAH PENYEBAB AKU JADI CAK INI. SADAR OII MANUSIO MANUSIO KAMPANG PILAT HITAM BUSUK DAN KAU YANG CAK BABI.
Administration Documents Evaluation _Training "PROCUREMENT Contract & Biding ...Kanaidi ken
Dokumen tersebut menjelaskan tentang proses prakualifikasi calon penyedia barang dan jasa untuk menjadi rekanan perusahaan. Calon penyedia harus menyertakan berbagai persyaratan administrasi dan dokumen pendukung lainnya. Jika lolos prakualifikasi, calon penyedia dapat mengikuti proses lelang selanjutnya yang meliputi pengambilan dokumen tender, aanwijzing, pengiriman penawaran, hingga evaluasi penawaran.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi hasil audit intern yang efektif, meliputi kriteria komunikasi audit intern yang baik, kualitas laporan hasil audit, dan cara penulisan laporan yang konstruktif dan dapat mendorong tindakan perbaikan.
Auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat selama proses audit untuk menyimpulkan pendapatnya. Bukti diperoleh melalui prosedur seperti inspeksi, observasi, konfirmasi, penghitungan kembali, pelaksanaan ulang, prosedur analitis, dan kombinasi prosedur. Prosedur khusus untuk memperoleh bukti terkait penyajian dan pengungkapan meliputi pengujian kewajiban kontinjensi, peristiwa setelah
Dokumen tersebut membahas proses pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui prakualifikasi dan pemilihan, mulai dari pengumuman, evaluasi kualifikasi, hingga penetapan pemenang.
Bab V dan VI membahas program audit dan pekerjaan lapangan audit internal. Program audit merupakan pedoman bagi auditor dan mencakup rencana lingkup, waktu, dan metode audit. Tujuan pekerjaan lapangan adalah mengumpulkan bukti secara sistematis untuk memberikan keyakinan sesuai tujuan audit. Teknik-teknik audit seperti observasi dan verifikasi diterapkan untuk mengevaluasi efektivitas sistem kontrol dan kinerja organisasi.
Titik Kritis Proses Pengadaan Barang dan Jasa.pptxMahmudToha
Pemahaman titik kritis PBJ diperlukan oleh APIP untuk memfokuskan audit yang dilakukan.
Dengan pemahaman yang baik makatim audit lebih mudah melakukan audit PBJ
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan intern dan pengelolaan barang milik negara di perguruan tinggi negeri; (2) Satuan Pengawasan Intern (SPI) bertugas membantu pemimpin perguruan tinggi dalam melakukan pengawasan atas pengelolaan barang milik negara; (3) Audit internal perlu dilakukan untuk memastikan pengelolaan barang milik negara sesuai peraturan.
Similar to Mof ketidakpatuhan tatacara_perolehan_krjn_tuan_sasitharan (20)
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. KETIDAKPATUHAN TATACARA
PEROLEHAN KERAJAAN
BAHAGIAN PEROLEHAN KERAJAAN
KEMENTERIAN KEWANGAN MALAYSIA
PERSIDANGAN PEGAWAI PENGAWAL DI BAWAH
PENTADBIRAN KERAJAAN NEGERI SEMBILAN TAHUN
2019
31 JANUARI 2019
KLANA RESORT, SEREMBAN
2. 2
Apakah prinsip-prinsip Perolehan Kerajaan ?
Adil & Saksama
Dipelawa, diproses dan
dipertimbangkan
dengan adil dan
saksama.
Saingan Terbuka
Memberi peluang
terbuka kepada semua
pihak yang layak
bersaing.
Nilai Faedah Yang
Terbaik
Memberi pulangan yang
terbaik bagi setiap ringit
yang dibelanjakan
Diuruskan Secara Telus
Dasar, peraturan dan proses
perolehan yang
dilaksanakan hendaklah
jelas, diketahui dan
difahami umum..
Akauntabiliti Awam
Dilaksanakan secara
bertanggungjawab dengan
mengikut dasar dan
peraturan yang ditetapkan.
PRINSIP PEROLEHAN
3. 3
Apakah proses-proses yang terlibat dengan pengurusan Perolehan Kerajaan?
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Penilaian Pemantauan
Tamat
PROSES PEROLEHAN KERAJAAN
5. 5
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pengawalan
Tamat
Penyediaan Perancangan
Tidak disediakan oleh Agensi
Jadual Perancangan
Agensi tidak melaksanakan kajian pasaran
Kajian Pasaran
Perolehan untuk menghabiskan peruntukan pada
akhir tahun
Christmas Shopping
Perolehan yang dilaksanakan tidak
mengikut perancangan
Perolehan Tanpa Perancangan
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PERANCANGAN
7. 7
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pengawalan
Tamat
Penyediaan Spesifikasi
Spesifikasi yang disediakan tidak lengkap
Spesifikasi Kabur
Tidak disediakan untuk penilaian
Kriteria Penilaian
Penyediaan mengambil masa yang lama
Tempoh Masa
Sindrom ‘Copy & Paste’
Sindrom Pegawai
Agensi tiada pegawai pakar
Pakar
Pelantikan ahli jawatankuasa tidak teratur
Pelantikan
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PERANCANGAN
8. 8
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PERANCANGAN
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pengawalan
Tamat
Kontrak Pusat & Kontrak
Pusat Sistem Panel
Pegawai tidak mengetahui berkenaan item
Kontrak Pusat & Kontrak Pusat Sistem
Panel
Pengetahuan
Agensi tidak mempunyai anggaran keperluan
Anggaran Keperluan
Perolehan secara bercampur-aduk dengan
item perolehan yang lain
Campuran Item
9. 9
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PERANCANGAN
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pengawalan
Tamat
Dokumen Tawaran
Dokumen tawaran disediakan tidak
lengkap
Kandungan Dokumen
Borang/lampiran yang diserahkan tidak
lengkap/mencukupi
Borang/Lampiran
Salinan draf kontrak tidak disertakan
Draf Kontrak
Tidak dinyatakan dengan jelas
Syarat Tawaran
Terdapat pindaan ke atas maklumat
asal
Maklumat
10. 10
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pengawalan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PELAKSANAAN
Penjualan Dokumen
Dijual melebihi 1 set kepada syarikat yang
sama
Set Dokumen
Tiada nombor siri pada dokumen
No. Siri
Tiada dalam senarai di Sijil Pendaftaran
Wakil Syarikat Untuk Sesi Taklimat
Menjual kepada syarikat yang tidak hadir
lawatan tapak/bukan wakil syarikat
Jualan Dokumen
Tempoh dipendekkan tanpa
kebenaran
Tempoh Iklan
11. 11
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pengawalan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PELAKSANAAN
Tempoh Sah Laku
Tidak mendapat kelulusan
Lanjut Tempoh
Keputusan dibuat melebihi tempoh sah laku
Keputusan
Terlalu singkat atau terlalu lama tempoh
yang ditetapkan oleh Agensi
Tempoh Tidak Munasabah
Berulang kali melanjutkan tempoh sah laku
Pelanjutan Yang Berulang
12. 12
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pengawalan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PELAKSANAAN
Pembukaan Peti Tawaran
Masa yang diambil untuk membuka peti
terlalu lama
Lewat Buka Peti Tawaran
Tidak dipamerkan di papan notis
Jadual Tawaran
Pegawai hanya perlu merekodkan
penerimaan dokumen dan dokumen tidak
boleh dibuka
Tawaran Lewat
13. 13
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Penilaian Pengawalan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PENILAIAN
Peranan Urusetia
Ahli Jawatankuasa lewat dilantik
Perlantikan Ahli Jawatankuasa
Tidak disediakan dengan terperinci
Minit Mesyuarat
Urusetia tidak menyediakan perancangan
Mesyuarat Lembaga
Perancangan
14. 14
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Penilaian Pengawalan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PENILAIAN
Peranan Jawatankuasa
Proses penilaian yang mengambil masa lama
Tempoh Penilaian
Penilaian dibuat oleh ahli-ahli yang tidak pakar berkenaan item
Ahli Pakar
Pengesyoran yang tiada justifikasi/tidak kukuh
Justifikasi
Kriteria tidak jelas serta asas pemarkahan yang tidak teratur
Penilaian Tidak Lengkap
Penilaian yang tidak adil dan saksama
Adil & Saksama
15. 15
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pemantauan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PEMANTAUAN
Surat Setuju Terima
Dikeluarkan lewat dan melebihi tempoh
sah laku yang ditetapkan
Lewat
Tidak menyatakan tempoh serta nilai bon
pelaksanaan yang dikenakan
Tidak Lengkap
Tidak membuat semakan ke atas dokumen
yang dilampirkan
Semakan
16. 16
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pemantauan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PEMANTAUAN
Pentadbiran Kontrak
Tidak mengadakan kontrak formal (AP176.1)
Kontrak Formal
Salinan draf kontrak tidak disertakan bersama
dokumen pelawaan
Draf Kontrak
Kontrak lewat ditandatangani
Tandatangan Kontrak
Kontrak ditandatangani oleh pegawai yang
tidak diturunkan kuasa (Seksyen 2, Akta
Kontrak Kerajaan)
Penurunan Kuasa
17. 17
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pemantauan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PEMANTAUAN
Pentadbiran Kontrak
(Sambg.)
Kelemahan Pentadbiran Kontrak
Amaran tidak
dikeluarkan
Kefahaman
terhadap
klausa
kontrak
Gantian
barangan
yang
rosak/bukan
spesifikasi
Tiada kenaan
LAD/Denda
Tiada
pemantauan
ke atas
klausa
kontrak
Bon
pelaksanaan
lewat/tiada
18. 18
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pemantauan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : PROSES PEMANTAUAN
Pelanjutan & Perubahan
Perubahan kontrak di luar tempoh kontrak
Lewat Dilaksanakan
Melebihi had kuasa Pihak Berkuasa Melulus
Had Kuasa
Agensi lewat memohon kelulusan khas dari
MOF
Kelulusan Khas
Pelanjutan kontrak tanpa peruntukan
Isu Peruntukan
19. 19
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pengawalan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : LAIN-LAIN
5
6
3
1
4
2
Perolehan dilaksanakan
tidak memenuhi prinsip-
prinsip perolehan
Tiada pemantauan ke atas
penggunaan bahan/
barangan tempatan
Rekod kontrak tidak
diselenggara dengan
baik dan teratur
Pesanan Tempatan tidak
dikeluarkan sebelum
bekalan/perkidmatan
Tiada asas yang kukuh
pemilihan sesuatu
syarikat
Tidak melaksanakan
kajian pasaran yang
menyeluruh
20. 20
Perancangan
Mula
Pelaksanaan Pemantauan Pengawalan
Tamat
ISU-ISU PEROLEHAN : LAIN-LAIN
11
12
9
7
10
8
Perolehan sesuatu item
dipecah kecil bagi
mengelakkan sebut
harga/tender
Melaksana perolehan
dengan syarikat yang tidak
berdaftar dengan MOF
Kekeliruan antara kontraktor
yang berdaftar dengan CIDB
atau pembekal/pemberi
perkhidmatan yang berdaftar
dengan MOF
Kelewatan pembayaran kepada
syarikat/kontraktor (14 hari)
Ketidakupayaan
syarikat/kontraktor
menyelesaikan obligasi
selaras klausa kontrak
Pembayaran
dilaksanakan ke atas
perolehan yang tidak
mematuhi
spesifikasi/obligasi
25. 25
MAKLUM BALAS AGENSI TERHADAP ISU YANG DIBANGKITKAN
Terlupa Arahan
Pihak
Atasan
Pegawai Tidak
Merujuk Peraturan
Sebelum Perolehan
Terlepas
Pandang
Perolehan
Ad-
Hoc/Segera
Pertukaran
Pegawai
Pegawai Tiada
Pengalaman
Pegawai
Salah
Tafsir
Pekeliling
Kurang
Latihan/Kursus
Kurang
Koordinasi Oleh
Kementerian
Kepentingan
Peribadi
27. 27
ISU & CABARAN PEROLEHAN KERAJAAN
Apakah isu-isu dan cabaran dalam urusan perolehan pada masa ini?
Keperluan Dasar
Semasa
Dasar semasa yang
dinamik menyukarkan
pelaksanaan oleh
Agensi
Kawalan Dalaman Lemah
Agensi kurang
menitikberatkan
pengwujudan kawalan
dalaman.
Tafsiran Berbeza
Tafsiran Agensi tidak
sama seperti keperluan
dasar atau peraturan
kewangan
Campur Tangan
Eksekutif
Ketidakupayaan untuk
memberi nasihat
berkaitan perolehan.
Kompetensi Pegawai Perolehan
Pegawai perolehan tidak cekap dan
mahir berkaitan peraturan kewangan