Standar Nasional Indonesia menetapkan standar mutu untuk mi kering. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup, definisi, dan syarat mutu mi kering seperti kadar air maksimal 8-10%, protein minimal 8-11%, dan batasan cemaran logam seperti timbal, tembaga, seng, dan raksa. Cara pengujian mutu meliputi uji organoleptik, kimiawi, dan mikroba sesuai standar nasional.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum pembuatan bakso daging sapi di laboratorium teknologi pengolahan pangan. Laporan ini menjelaskan bahan, alat, dan proses pembuatan bakso serta analisis hasilnya. Bakso yang dibuat mengandung daging sapi, daging ayam, tepung tapioka, dan bumbu. Proses pembuatannya meliputi penggilingan daging, pencampuran bahan, pencetakan, dan perebusan. Hasilnya adalah
Sampel yang diambil dalam uji sensori harus mewakili populasi secara keseluruhan. Teknik pengambilan sampel meliputi pengambilan secara acak maupun terpilih, sesuai dengan karakteristik populasi. Penyiapan dan penyajian sampel perlu dilakukan dengan standar yang sama untuk menghindari bias.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, sifat fisik, dan contoh-contoh minyak dan lemak. Minyak dan lemak didefinisikan sebagai zat yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik dan mengandung rantai hidrokarbon panjang. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara minyak dan lemak serta sumber-sumber minyak dan lemak nabati dan hewani.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum pembuatan bakso daging sapi di laboratorium teknologi pengolahan pangan. Laporan ini menjelaskan bahan, alat, dan proses pembuatan bakso serta analisis hasilnya. Bakso yang dibuat mengandung daging sapi, daging ayam, tepung tapioka, dan bumbu. Proses pembuatannya meliputi penggilingan daging, pencampuran bahan, pencetakan, dan perebusan. Hasilnya adalah
Sampel yang diambil dalam uji sensori harus mewakili populasi secara keseluruhan. Teknik pengambilan sampel meliputi pengambilan secara acak maupun terpilih, sesuai dengan karakteristik populasi. Penyiapan dan penyajian sampel perlu dilakukan dengan standar yang sama untuk menghindari bias.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, sifat fisik, dan contoh-contoh minyak dan lemak. Minyak dan lemak didefinisikan sebagai zat yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik dan mengandung rantai hidrokarbon panjang. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara minyak dan lemak serta sumber-sumber minyak dan lemak nabati dan hewani.
Tepung terigu, tapioka, tepung beras, tepung ketan, dan tahu memiliki kadar air berkisar antara 10-15% berdasarkan berat basah dan 12-15% berdasarkan berat kering. Kadar air tahu paling tinggi yaitu sekitar 76% berdasarkan berat basah dan 320% berdasarkan berat kering. Kadar air ditentukan dengan memanaskan sampel di oven hingga berat konstan.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia (SNI) tentang tepung terigu sebagai bahan makanan yang mengatur tentang ruang lingkup, acuan, definisi, komposisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan, dan penandaan produk tepung terigu.
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Pasien wanita berusia 50 tahun dengan berat badan berlebih dan tinggi asam urat darah. Ia mengalami serangan gout berulang kali di tungkai dan jempol kaki. Dietnya mengandung energi, protein dan lemak berlebih serta serat kurang. Diagnosa gizi menunjukkan kelebihan berat badan, asupan gizi berlebih, dan kurang pengetahuan tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan berat bad
Dokumen tersebut membahas proses pra-panen, panen, dan pasca-panen dari teh, kopi, dan coklat. Mulai dari proses fotosintesis, pembentukan senyawa kimia seperti kafein, teobromin, dan katekin hingga proses pengolahan setelah panen seperti fermentasi untuk teh dan sorting untuk ketiganya.
Penetapan kadar gula dalam suatu sampel menggunakan metode Luff-Schrool dimana sampel dihidrolisis dengan asam untuk membentuk monosakarida pereduksi yang kemudian direaksikan dengan larutan Luff berlebih menghasilkan endapan Cu2O merah dan CuI2 yang diukur dengan titrasi Na2S2O3 untuk menentukan kadar gula sebelum dan sesudah inversi, yang digunakan untuk menghitung kadar gula total se
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya standar keamanan pangan, pengertian SNI dan manfaatnya bagi UMKM, serta persyaratan dasar untuk penerapan SNI produk pangan.
Proses pembuatan keju dimulai dengan pasteurisasi susu sapi pada suhu 65°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri patogen. Susu kemudian didinginkan dan diinokulasi dengan starter Lactococcus lactis serta rennet untuk menggumpalkan susu menjadi curd. Curd kemudian dipotong-potong, disaring, dicetak, dan diasinkan sebelum dijemur dan dilapisi lilin untuk pematangan selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan.
Laporan praktikum ini membahas percobaan yang dilakukan untuk mengetahui struktur dan sifat fisik komoditi serealia dan kacang-kacangan seperti kacang merah, beras putih, dan beras ketan. Percobaan yang dilakukan antara lain pengamatan struktur fisik, daya serap air, rasio pengembangan, uji bleaching, dan uji gluten. Hasilnya diperoleh informasi tentang warna, bentuk, berat, dan daya serap air masing-
Standar ini menetapkan persyaratan untuk tempe kedelai segar dan beku. Tempe kedelai harus terdiri dari kedelai yang difermentasi menggunakan kapang Rhizopus spp, dengan kriteria mutu seperti kadar air maksimal 65%, protein minimal 15%, dan batasan cemaran logam dan mikroba. Cara pengujian mencakup evaluasi tekstur, warna, dan bau; serta analisis kimiawa dan mikrobiologis.
Standar ini menetapkan persyaratan mutu, pengambilan contoh, pengujian, pengemasan, dan pelabelan untuk susu sapi segar. Susu harus memenuhi syarat mutu seperti kadar lemak minimal 3%, kadar bahan kering tanpa lemak minimal 7,8%, dan jumlah sel somatis maksimal 4x105 sel/ml. Susu diambil dan diuji sesuai standar, dikemas dalam wadah tertutup yang aman, dan dilabeli dengan informasi produk dan produsen.
Standar ini menetapkan syarat mutu dan cara pengujian biskuit. Biskuit harus memenuhi kriteria maksimum untuk kadar air, abu, dan serat kasar, serta kriteria minimum untuk protein, lemak, karbohidrat, dan kalori. Cara pengujiannya meliputi pengukuran kadar air, protein, lemak, serat kasar, abu, dan karbohidrat, serta pengujian logam berbahaya dan jenis tepung.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang kopi instan. Terdapat definisi kopi instan, syarat mutunya, cara pengambilan contoh, cara pengujian kadar air, abu, kafein, gula dan lainnya. Dokumen ini memberikan pedoman lengkap tentang spesifikasi dan metode pengujian kualitas kopi instan.
Tepung terigu, tapioka, tepung beras, tepung ketan, dan tahu memiliki kadar air berkisar antara 10-15% berdasarkan berat basah dan 12-15% berdasarkan berat kering. Kadar air tahu paling tinggi yaitu sekitar 76% berdasarkan berat basah dan 320% berdasarkan berat kering. Kadar air ditentukan dengan memanaskan sampel di oven hingga berat konstan.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia (SNI) tentang tepung terigu sebagai bahan makanan yang mengatur tentang ruang lingkup, acuan, definisi, komposisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan, dan penandaan produk tepung terigu.
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Pasien wanita berusia 50 tahun dengan berat badan berlebih dan tinggi asam urat darah. Ia mengalami serangan gout berulang kali di tungkai dan jempol kaki. Dietnya mengandung energi, protein dan lemak berlebih serta serat kurang. Diagnosa gizi menunjukkan kelebihan berat badan, asupan gizi berlebih, dan kurang pengetahuan tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan berat bad
Dokumen tersebut membahas proses pra-panen, panen, dan pasca-panen dari teh, kopi, dan coklat. Mulai dari proses fotosintesis, pembentukan senyawa kimia seperti kafein, teobromin, dan katekin hingga proses pengolahan setelah panen seperti fermentasi untuk teh dan sorting untuk ketiganya.
Penetapan kadar gula dalam suatu sampel menggunakan metode Luff-Schrool dimana sampel dihidrolisis dengan asam untuk membentuk monosakarida pereduksi yang kemudian direaksikan dengan larutan Luff berlebih menghasilkan endapan Cu2O merah dan CuI2 yang diukur dengan titrasi Na2S2O3 untuk menentukan kadar gula sebelum dan sesudah inversi, yang digunakan untuk menghitung kadar gula total se
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya standar keamanan pangan, pengertian SNI dan manfaatnya bagi UMKM, serta persyaratan dasar untuk penerapan SNI produk pangan.
Proses pembuatan keju dimulai dengan pasteurisasi susu sapi pada suhu 65°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri patogen. Susu kemudian didinginkan dan diinokulasi dengan starter Lactococcus lactis serta rennet untuk menggumpalkan susu menjadi curd. Curd kemudian dipotong-potong, disaring, dicetak, dan diasinkan sebelum dijemur dan dilapisi lilin untuk pematangan selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan.
Laporan praktikum ini membahas percobaan yang dilakukan untuk mengetahui struktur dan sifat fisik komoditi serealia dan kacang-kacangan seperti kacang merah, beras putih, dan beras ketan. Percobaan yang dilakukan antara lain pengamatan struktur fisik, daya serap air, rasio pengembangan, uji bleaching, dan uji gluten. Hasilnya diperoleh informasi tentang warna, bentuk, berat, dan daya serap air masing-
Standar ini menetapkan persyaratan untuk tempe kedelai segar dan beku. Tempe kedelai harus terdiri dari kedelai yang difermentasi menggunakan kapang Rhizopus spp, dengan kriteria mutu seperti kadar air maksimal 65%, protein minimal 15%, dan batasan cemaran logam dan mikroba. Cara pengujian mencakup evaluasi tekstur, warna, dan bau; serta analisis kimiawa dan mikrobiologis.
Standar ini menetapkan persyaratan mutu, pengambilan contoh, pengujian, pengemasan, dan pelabelan untuk susu sapi segar. Susu harus memenuhi syarat mutu seperti kadar lemak minimal 3%, kadar bahan kering tanpa lemak minimal 7,8%, dan jumlah sel somatis maksimal 4x105 sel/ml. Susu diambil dan diuji sesuai standar, dikemas dalam wadah tertutup yang aman, dan dilabeli dengan informasi produk dan produsen.
Standar ini menetapkan syarat mutu dan cara pengujian biskuit. Biskuit harus memenuhi kriteria maksimum untuk kadar air, abu, dan serat kasar, serta kriteria minimum untuk protein, lemak, karbohidrat, dan kalori. Cara pengujiannya meliputi pengukuran kadar air, protein, lemak, serat kasar, abu, dan karbohidrat, serta pengujian logam berbahaya dan jenis tepung.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang kopi instan. Terdapat definisi kopi instan, syarat mutunya, cara pengambilan contoh, cara pengujian kadar air, abu, kafein, gula dan lainnya. Dokumen ini memberikan pedoman lengkap tentang spesifikasi dan metode pengujian kualitas kopi instan.
Standar Nasional Indonesia menetapkan standar untuk produk tahu di Indonesia. Standar ini ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional Indonesia dan diberi kode SNI 01-3142-1998.
Standar ini menetabkan syarat mutu dan keamanan, serta penanganan dan pengolahan untuk ikan beku. Termasuk spesifikasi bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan pelabelan untuk memastikan mutu dan keamanan ikan beku.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang susu coklat bubuk. Dokumen ini menetapkan persyaratan tentang definisi, komposisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, dan cara pengujian untuk memastikan kualitas susu coklat bubuk sesuai standar.
Standar Nasional Indonesia menetapkan penggolongan dan persyaratan mutu, cara pengujian, penandaan, dan pengemasan biji kopi jenis robusta dan arabika. Kopi dikelompokkan berdasarkan jenis, cara pengolahan, tingkat mutu, ukuran, dan jumlah keping biji. Persyaratan mutu mencakup kriteria umum seperti serangga hidup, bau, dan kadar air serta kriteria khusus seperti ukuran dan nilai cacat berdasarkan sist
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)Dendhy Pitopang
Skripsi ini membahas evaluasi mutu tepung pisang raja dan ambon. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan mutu tepung dari kedua jenis pisang tersebut. Beberapa parameter yang diamati meliputi rendemen, kehalusan, kadar air, warna, dan aroma. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi petani pisang di Kabupaten Lima Puluh Kota melalui pengembangan pascapanen pisang menjadi t
Mie basah diproduksi melalui proses pencampuran bahan, penipisan adonan, pembuatan untaian, perebusan, dan glazing. Proses ini menghasilkan mie bertekstur kenyal berwarna hijau muda dengan berat produk 360 gram atau 180% dari basis. Komposisi dan perlakuan setiap tahap penting untuk membentuk struktur gluten dan menghasilkan karakteristik fisik mie yang diinginkan.
Evaluasi mutu sari buah melibatkan pengukuran kadar vitamin C sebelum dan sesudah pemanasan sari jeruk selama berbagai durasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pemanasan menyebabkan penurunan vitamin C akibat kerusakan panas, kecuali pemanasan singkat. Organoleptiknya memenuhi standar dengan warna kuning cerah dan aroma khas meski dipanaskan. Kekeruhan disebabkan kandungan pektin tinggi.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang persyaratan mutu air minum dalam kemasan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang ruang lingkup, acuan, istilah, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara pengujian, syarat lulus pengujian, higiene, pengemasan, dan syarat penandaan untuk air minum dalam kemasan.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
2. ===========================================
DEWAN SATNDARDISASI NASIONAL - DSN
MI KERING
1. RUANG LINGKUP
Standar ini meliputi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat
penandaan dan cara pengemasan mi kering.
2. DEFINISI
Mi kering adalah produk makanan kering yang dibuat dari tepung terigu, dengan atau
tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan makanan yang diizinkan, berbentuk
khas mi.
3. 3. SYARAT MUTU
Syarat mutu mi kering seperti tabel dibawah ini.
Tabel
Syarat Mutu Mi Kering
No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan
Mutu I Mutu II
1. Keadaan :
1.1 Bau normal normal
1.2. Warna normal normal
1.3. Rasa normal normal
Air, %, b/b maks. 8 maks. 10
Abu, %, b/b maks. 3 maks. 3
Protein (N x 6,25), %, b/b min. 11 min. 8
Bahan tambahan makanan :
5.1. Boraks
tidak boleh tidak boleh
5.2. Pewarna ada ada
Sesuai
dengan
SNI.0222 -
M dan
Peraturan
3
4. Men.Kes.No
.722/Men.Ke
s/Per/IX/88
Cemaran logam :
6.1. Timbal (Pb), mg/kg maks. 1,0
6.2. Tembaga (Cu), mg/kg maks. 10,0 maks. 1,0
maks. 40,0 maks. 10,0
6.3. Seng (Zn), mg/kg maks. 0,05 maks. 40,0
maks. 0,5 maks. 0,05
6.4. Raksa (Hg), mg/kg maks. 0,5
Arsen (As), mg/kg maks.1,0x106
maks. 10 maks.1,0x106
Cemaran mikroba : maks.1,0x104 maks. 10
8.1. Angka lempeng, total maks.
8.2. E.coli koloni/g 1,0x104
8.3. Kapang
APM/g
koloni/g
4. CARA PENGAMBILAN CONTOH
Cara pengambila contoh sesuai dengan SNI. 0428 - 89 - A/SII. 0426 - 81, Petunjuk
Pengambilan Contoh Padatan.
5. CARA UJI
5.1. Persiapan contoh untuk Uji Kimia
Cara penyiapan contoh sesuai dengan SII.2453 - 90, Cara Uji Makanan dan Minuman
untuk Contoh Padatan, butir 4.
5.2. Keadaan
Cara uji keadaan sesuai dengan SII.2453 - 90, butir 1.2.
5.3. Air
4
5. Cara uji air sesuai dengan SII.2453 - 90, butir 5.
5.4. Abu
Cara uji abu sesuai dengan SII.2453 - 90, butir 6.1.
5.5. Protein
Cara uji protein sesuai dengan SII.2453 - 90, butir 7.1.
5.6. Bahan Tambahan Makanan
5.6.1. Cara uji boraks sesuai dengan SII.2457 - 90, Cara Uji Bahan Tambahan
Makanan/Bahan Pengawet yang dilarang untuk makanan.
5.6.1. Cara uji warna makanan sesuai dengan SII.2458 - 90, Cara Uji Pewarna Tambah
Makanan.
5.7. Cemaran logam
Cara uji cemaran logam sesuai dengan SII.2460 - 90, Cara Uji Cemaran Logam.
5.8. Arsen
Cara uji arsen sesuai dengan SII.2460 - 90.
5.9. Cemaran Mikroba
Cara uji cemaran mikroba sesuai dengan SII.2461 - 90, Cara Uji Cemaran Mikroba.
6. SYARAT PENANDAAN
Sesuai dengan perturan Departemen Kesehatan R.I. yang berlaku tentang label dan
periklanan makanan.
7. CARA PENGEMASAN
Mi kering dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau
mempengaruhi isi, man dalam penyimpanan dan pengangkutan.
5