Karakteristik metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen).
Tahap pengembangan model meliputi: 1) Studi pendahuluan dengan menerapkan pendekatan diskriptif kualitatif, dan 2) Pengembangan desain model dan perangkat pendukung yang mengacu pada desain model penelitian menurut Wademan. Langkah pengembangan Model Wademan adalah 1) Problem identification, 2) Identification of tentative products and design principles, 3) Tentative products and theories, 4) Prototyping and assessment of preliminary products and theories, dan 5) Problem resolution and adVancing theory
Karakteristik metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen).
Tahap pengembangan model meliputi: 1) Studi pendahuluan dengan menerapkan pendekatan diskriptif kualitatif, dan 2) Pengembangan desain model dan perangkat pendukung yang mengacu pada desain model penelitian menurut Wademan. Langkah pengembangan Model Wademan adalah 1) Problem identification, 2) Identification of tentative products and design principles, 3) Tentative products and theories, 4) Prototyping and assessment of preliminary products and theories, dan 5) Problem resolution and adVancing theory
Reference - Peak Management for Large FactoryGyuhak Choi
LG CNS has implemented a management control system of Peak usage point in the massive production line where it uses a huge amount of power. LG Chemistry's factory in Iksan, Korea, is a case where the world's largest behind-the-meter LiB ESS is applied.
Reference - Peak Management for Large FactoryGyuhak Choi
LG CNS has implemented a management control system of Peak usage point in the massive production line where it uses a huge amount of power. LG Chemistry's factory in Iksan, Korea, is a case where the world's largest behind-the-meter LiB ESS is applied.
Perubahan zaman, globalisasi menyebabkan banyak perubahan dalam dunia pendidikan. Perubahan ini juga mewarnai pergantian kurikulum dan standar pendidikan yang berlaku di Indonesia. Saat ini kurikulum yang diberlakukan di Indonesia adalah Kurikulum 2013. Terdapat perbedaan yang signifikan antara Kurikulum 2013 dan kurikulum yang berlaku sebelumnya. Kurikulum 2013 dirancang untuk menjawab tantangan abad 21 dimana siswa diharapkan memiliki kecakapan yang diperlukan pada abad 21.
1. Metodologi Desain
Kelompok 4 :
Anggota:
Natasha Savira (4103151020)
Mahfud Syaifuddin (4103151022)
Nourma Dwinda V (4103151023)
Bilqis Firdausiyah L (4103151028)
2. Desain adalah Proses perancangan / perencanaan yang
melibatkan kreatifitas manusia yang bertujuan
membuat (to create something) sesuatu benda,
sistim, dan sejenisnya dan memiliki manfaat bagi
umat manusia.
Desain merupakan manifestasi umat manusia dalam
berkebudayaan yang menjadi ciri bagi
peradabannya.
3. Tujuan dari metode desain adalah kunci untuk
mendapatkan wawasan atau kebenaran esensial yang unik
menghasilkan lebih banyak solusi holistik untuk mencapai
pengalaman yang lebih baik untuk pengguna dengan produk,
jasa, lingkungan dan mengandalkan sistem mereka.
4.
5. Dalam mengembangkan model pembelajaran , penelitian ini
mengacu pada model yang dikenalkan oleh Plomp (1997) sebagai
berikut.
Tahap 1. Investigasi Awal (Preliminary Investigation)
Pada tahapan ini dikhususkan untuk menganalisis kebutuhan
atau masalah yang mencakup:
(1) identifikasi informasi,
(2) analisis informasi,
(3) definisi (batasan) masalah, dan
(4) rencana kegiatan lanjutan.
6. Tahap 2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap perancangan ini bertujuan merancang
penyelesaian masalah yang telah diidentifikasi pada
tahap sebelumnya.
1. Rancangan ini mencakup suatu proses yang
sistematik, yaitu pembuatan masalah lengkap dibagi
menjadi sub-sub masalah dengan rancangan
penyelesian masing-masing sub masalah. Selanjutnya
penyelesaian masing-masing sub masalah dirangkum
kembali menjadi suatu struktur pemecahan masalah
secara lengkap
7. Tahap 3. Realisasi/Konstruksi (Realization/Construction)
Pada tahap ini dibuat prototipe dari penyelesaian masalah yang
telah dirancang pada tahap 2. Dalam kaitannya dengan masalah
pendidikan, tahap 2 dan tahap 3 ini biasanya disebut tahap Produksi.
Tahap 4. Pengujian, Evaluasi, dan Revisi (Test, Evaluation, and Revision)
Pengujian dilakukan untuk mempertimbangkan kualitas
rancangan penyelesaian yang telah dikembangkan. Dari hasil
pertimbangan yang matang dibuat suatu keputusan untuk
menentukan langkah selanjutnya. Evaluasi yang dilakukan mencakup
proses menghimpun, memproses, dan menganalisis secara sistematis.
Langkah berikutnya adalah mengadakan revisi apabila pada
kegiatan evaluasi masih ditemukan kekurangan yang terdapat pada
rancangan penyelesaian masalah.
8. Tahap 5. Implemetasi (Implementation)
Rancangan yang telah dievaluasi dan direvisi
diimplementasikan pada situasi yang sesungguhnya.
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model
pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan hasil
validasi dan uji coba terbatas.